makalah lembaga keuangan internasional. d

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan
tema lembaga keuangan internasional.
Tujuan kami menulis materi tersebut adalah memenuhi tugas, dan agar
menjadikan mahasiswa mengerti tentang lembaga keuangan internasional seperti IMF,
ADB dan World Bank, yang berisi sejarah berdirinya, tujuan didirikan, peran bagi dunia
internasional pada umumnya, dan peran bagi Indonesia pada khususnya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Semarang, 17 Mei 2017

Penyusun

i

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penulisan.........................................................................
1.2 Rumusan Penulisan...................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian, Fungsi dan Tujuan Lembaga Keuangan Internasional..........
2.1.1 Pengertian Lembaga Keuangan Internasional...............................
2.1.2 Fungsi Lembaga Keuangan Internasional......................................
2.1.3 Tujuan Lembaga Keuangan Internasional.....................................
2.2 Bentuk-Bentuk Lembaga Keuangan Internasional....................................
2.2.1 Bank Dunia....................................................................................
2.2.2

International Monetary Fund (IMF).............................................

2.2.3 The Asian Development Bank (Bank Pembangunan Asia)...........
2.2.4 Islamic Development Bank (Bank Pembangunan Islam ).............
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................

3.2 Saran..........................................................................................................

ii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lembaga keuangan internasional didirikan untuk menangani masalah-masalah
keuangan yang bersifat internasional, baik berupa bantuan pinjaman atau bantuan
lainnya. Pemberian bantuan yang diberikan oleh lembaga keuangan internasional
dapat bersifat lunak artinya, dengan suku bunga yang rendah dan jangka waktu
pengembaliannya relatif panjang. Kemudian bantuan internasional juga dilakukan
dengan tujuan komersil, yang biasanya dilakukan oleh lembaga keuangan swasta.
Ada beberapa lembaga keuangan internasional yang penting kaitannya dengan
lembaga perbankan di Indonesia, walaupun secara umum peranan dari lembaga
keuangan internasional tersebut lebih banyak dirasakan dalam sektor pemerintahan,
namun dapat dilihat bagaimana sektor swasta (perbankan) dapat pula merasakan
pentingnya peranan yang dimainkan melalui lembaga-lembaga tersebut.
Mungkin banyak sekali kita mengenal lembaga keuangan internasional yang
sangat berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia. Akan tetapi, dalam

pembahasan kali ini yang lebih ditekankan atau dibahas adalah lembaga keuangan
internasional “Bank Dunia”.
Bagi lembaga keuangan dan perbankan di Indonesia peranan Bank Dunia
tidak secara langsung mempengaruhi operasional perbankan, namun efek sampingan
yang timbul dari operasional lembaga tersebut perlu diketahui dan diperhatikan
mengingat dampaknya yang begitu besar pada perekonomian, yang pada gilirannya
mempengaruhi juga operasional lembaga keuangan dan perbankan tersebut.
Dalam pembahasan ini akan diuraikan peran Bank Dunia, IMF, dan Bank
Pembangunan Islam sebagai lembaga keuangan internasional.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian lembaga keuangan Internasional ?
2. Apa saja Bentuk-bentuk Lembaga Keuangan Internasional?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian lembaga keuangan Internasional
2. Untuk mengetahui Bentuk-bentuk Lembaga Keuangan Internasional
1

BAB 2
PEMBAHASAN


2.1 Pengertian, Fungsi dan Tujuan Lembaga Keuangan Internasional
2.1.1 Pengertian Lembaga Keuangan Internasional
Lembaga keuangan internasional adalah lembaga keuangan yang telah
ditetapkan oleh lebih dari satu negara, dan merupakan subyek hukum
internasinal. Pemiliknya atau pemegang saham umumnya pemerintah
nasional, meski lain lembaga – lembaga internasional dan organisasi lain
kadang – kadang sosok sebagai pemegang saham.
Sedangkan Menurut Kasmir lembaga keuangan internasional didirikan
untuk menangani masalah-masalah keuangan yang bersifat internasional, baik
berupa bantuan pinjaman atau bantuan lainnya.
Lembaga keuangan dalam dunia keuangan bertindak selaku lembaga
yang menyediakan jasa keuangan bagi nasabahnya. Umumnya lembaga ini
diatur oleh regulasi keuangan dari pemerintah. Bentuk umum dari
lembaga keuangan ini adalah termasuk perbankan, building society ( sejenis
koperasi di Inggris) , Credit union, pialang saham, aset manajemen, modal
ventura, koperasi, asuransi, dana pensiun dan bisnis serupa. Di Indonesia
lembaga keuangan ini dibagi ke dalam 2 kelompok, yaitu lembaga keuangan
bank dan lembaga keuangan nonbank (asuransi, pegadaian, perusahaan
sekuritas, lembaga pembiayaan,dan lain-lain).
2.1.2 Fungsi Lembaga Keuangan Internasional

Lembaga keuangan ini menyediakan jasa sebagai perantara antara
pemilik modal dan pasar utang yang bertanggung jawab dalam penyaluran
dana dari investor kepada perusahaan yang membutuhkan dana tersebut.
Kehadiran lembaga keuangan inilah yang memfasilitasi arus peredaran uang
dalam perekonomian, dimana uang dari individu investor dikumpulkan dalam
bentuk tabungan sehingga resiko dari para investor beralih pada lembaga
keuangan yang kemudian menyalurkan dana tersebut dalam bentuk pinjaman
utang kepada yang membutuhkan.
2.1.3 Tujuan Lembaga Keuangan Internasional

2

1) Membantu negara – negara asia khususnya dalam mengkoordinasikan
kebijakan dan rencana pembangunannya dengan tujuan antara lain :
menyehatkan perekonomian dan meningkatkan ekspansi perdagangan luar
negri.
2)

Memanfaatkan sumber daya yang sedia dengan prioritas untuk
membangun negara – negara asia khususnya yang masih terbelakang.


3) Memberikan

bantuan

teknis

untuk menyiapkan,

membiayai

dan

melaksanakan berbagai program / proyek pembangunan termasuk
memformulasikannya usulan proyek.
2.2 Bentuk-Bentuk Lembaga Keuangan Internasional
2.2.1
1.

Bank Dunia

Pengertian dan Sejarah Terbentuknya
Bank Dunia adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan
sebuah lembaga keuangan internasional yang memberikan pinjaman
leverage ke negara-negara berkembang untuk program modal. Bank Dunia
memiliki tujuan untuk mengurangi kemiskinan.
Pada awal Perang Dunia II ahli-ahli keuangan dari gabungan
beberapa negara, menganggap bahwa setelah perang dunia II akan
membawa pengaruh akan adanya kebutuhan atas peraturan-peraturan
mengenai kerja sama internasional untuk memecahkan masalah dalam hal
moneter dan permasalahan-permasalahan keuangan lainnya.
Dengan adanya beberapa pertemuan yang diselenggarakan oleh
gabungan beberapa negara, pada bulan juli 1944, 44 negara mendirikan
United Nations Monetary and Financial Conference di Bretton Woods New
Hampshire, USA. Pada konferensi ini dicanangkan Anggaran Dasar yaitu
dengan terbentuknya dua lembaga keuangan internasional:
1. IMF (International Monetary Fund)
2. IBRD (International Bank for Reconstruction and Development)
kemudian lebih dikenal dengan World Bank.
Pada tahun 1945 Anggaran Dasar PBB diedarkan kepada 44 negara
untuk disahkan. Akhirnya Anggaran Dasar tersebut diberlakukan tanggal 27

Desember 1945, setelah ditanda tangani oleh 28 negara di Washington D.C.
seluruh negara yang aktif di konferensi Bretton Wood, menjadi anggota dari
3

kedua lembaga itu, kecuali Uni Soviet. Bank Dunia mulai beroperasi 25
Juni 1946.
Bank Dunia didirikan sebagai lembaga investasi International jenis
baru untuk memberikan atau menjamin kredit-kredit yang ditujukan untuk
proyek-proyek rekonstruksi dan pertumbuhan yang produktif. Dana untuk
itu berasal dari modal Bank Dunia itu sendiri, yang terdiri dari kontribusi
pemerintah negara-negara asing dan melalui mobilisasi modal swasta.
Modal saham Bank Dunia disusun sedemikian rupa sehingga setiap resiko
dalam melaksanakan kegiatannya dibebankan ke negara-negara asingnya
dengan berdasarkan kekuatan ekonomi mereka masing-masing.
Semula sumber-sumber yang dimilki oleh Bank Dunia ditujukan
untuk membantu proses rekonstruksi bagi negara-negara yang menderita
karena perang. Dengan kemajuan Marshall Plan dari Amerika Serikat pada
tahun 1948 Bank Dunia mengalihkan usaha-usahanya terutama ditujukan
untuk kegiatan pembangunan.[3]
2.


Fungsi Utama Bank Dunia
Tugas prinsip dari Bank Dunia saat ini adalah memberikan pinjaman
untuk proyek-proyek produktif demi pertumbuhan ekonomi di negara-negara
sedang berkembang yang menjadi anggotanya. Sebanyak kira-kira US $ 2,4
milyar telah diberikan oleh bank dunia untuk proyek-proyek pembangunan
di Eropa, australia dan New Zeland, selama 23 tahun terakhir ini (dari data
tahun 1970, sbanyak US $1,9 milyar untuk 28 negara di Afrika, US $ 4,3
milyar untuk 16 negara di Asia dan US $ 3,8 milyar untuk 22 negara-negara
bagian Amerika Serikat bagian barat).
Pinjaman ini digunakan untuk industri pembangkit tenagan listrik,
pembangunan jalan, rel kereta api, pelabuhan-pelabuhan, pembangunan
saluran pipa gas alam, telekomunikasi, pertanian perindustrian, pengadaan
air, pendidikan, dan dalam hal-hal tertentu ditujukan untuk program
pembangunan yang lebih umum termasuk import.
Bank Dunia memilki dua keanggotaan yaitu:
1. IFC (International Finance Corporation) yang memulai kegiatannya
pada tahun 1956.
2. IDA (International Development Assosiation) yang memulai
kegiatannya pada tahun 1960.

4

Kedua lembaga ini dan Bank Dunia membentuk kelompok Bank
Dunia (World Bank Group). Keanggotaan dari Bank Dunia merupakan
persyaratan keanggotaan IFC (yang kegiatannya ditujukan untuk sektor
swasta di negara-negara berkembang) dan keanggotaan IDA (yang
kegiatannya ditujukan untuk sektor yang sama dengan kebijaksanaan dan
sesuai dengan Bank Dunia).
Namun bantuan yang diberikan hanya ditujukan untuk negara-negara
miskin, dengan syarat-syarat yang lebih mudah dari pada pinjaman-pinjaman
yang biasa diberikan oleh Bank Dunia. Juga mensponsori International for
The Settlement Investment Development (ICSID).
3.

Keanggotaan Bank Dunia
Dewan komisaris memilki kekuasaan mengakui anggota-anggota baru
Bank Dunia untuk menentukan syarat-syarat keanggotaan berdasarkan
persyaratan-persyaratan berikut ini. Setiap negara yang setuju memberikan
kontribusinya kepada modal Bank Dunia, dapat menjadi anggota. Sebelum
semua itu terlaksana, negara tersebut harus menjadi anggota IMF

(International Monetary Fund), yang meliputi perjanjian untuk mengamati
peraturan praktek Keuangan International yang berlaku, disertai penjelasan
mengenani pokok-pokok informasi perekonomian demi kelayakan suatu
negara dalam menerima bantuan. Bila semua telah dilakukan, maka negara
tersebut dapat dipertimbangkan menjadi anggota Bank Dunia. Pada tahun
1969 Bank Dunia memiliki 112 negara anggota.

4.

Hubungan Antara Bank Dunia dan IMF
IMF merupakan badan perwakilan (Sister Agency) dari Bank Dunia,
didirikan bersama-sama dengan Bank Dunia. IMF menitikberatkan pada
masalah moneter dan Bank Dunia menitikberatkan pada pembangunan
perekonomian. Namun tujuan utama dari IMF adalah meningkatkan kerja
sama moneter Internasional, mengembangkan ekspansi dan pertumbuhan
yang seimbang dalam perdagangan Internasional, meningkatkan stabilitas
kurs, menurunkan restriksi kurs dan memperbaiki ketidak seimbangan
neraca pembayaran, membantu usaha untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi negara-negara anggotanya melalui pemberian pinjaman untuk
proyek-proyek

pembangunan

yang

produktif.

Kedua

lembaga

ini

mengadakan rapat tahunan bersama dengan Kantor Pusat yang berdekatan,
5

untuk memudahkan informasi diantara keduanya. Enam dari dua puluh
Direktur Pelaksana Bank Dunia merupakan Direktur Pelaksana dari IMF.
5.

Peran Bank Dunia bagi Dunia Internasional
Sejak didirikan, Bank Dunia telah mengambil banyak peran bagi
perkembangan dunia Internasional. Sebagaimana tujuan didirikannya, Bank
Dunia telah membantu negara-negara korban perang, terutama di wilayah
Eropa, untuk segera merekonstruksi infrastruktur dan perekonomiannya
yang hancur pascaperang dunia kedua. Seteah proses rekonstruksi
pascaperang selesai, Bank Dunia memulai peran baru sebagai lembaga
pemberi pinjaman uang berbunga rendah untuk negara-negara berkembang
yang membutuhkan.
Bank Dunia mendanai proyek-proyek di berbagai negara untuk
mengembangkan

beberapa

hal,

seperti

pembangunan

infrastruktur,

pendidikan, kesehatan, pelayanan publik, pengentasan kemiskinan, hingga
lingkungan hidup. Bank Dunia seringkali memberikan bantuan dalam bentuk
dua hal sekaligus, dana pinjaman dan juga rekomendasi kebijakan, terutama
terkait kebijakan keuangan atau yang berhubungan dengan proyek yang
didanai.
Bagaikan pisau bermata dua, bantuan dari Bank Dunia dirasakan oleh
negara-negara peminjam memberikan dua dampak sekaligus, di mana satu
dan yang lainnya saling bertolak belakang. Di satu sisi, bantuan Bank Dunia
seringkali merupakan penyelamat keuangan dan perekonomian negara
peminjam. Namun di sisi lain, bantuan tersebut juga tidak jarang
menimbulkan masalah baru yang kadang jauh lebih besar dari masalah yang
telah diatasi.
Negara-negara peminjam biasanya merupakan negara berkembang
yang notabene-nya tergolong “miskin”, apalagi jika dibandingkan dengan
negara maju. Mereka membutuhkan suntikan modal untuk proyek-proyek di
berbagai bidang, meskipun biasanya berujung pada satu harapan, yaitu
menggerakkan dan menggeliatkan roda perekonomian. Dengan hal tersebut,
mereka bisa mendongkrak keuangan dan pendapatan dalam negeri. Modal
inilah yang seringkali tidak bisa mereka dapatkan kecuali melalui lembagalembaga keuangan internasional. Dalam konteks ini, Bank Dunia

6

memberikan keuntungan bagi negara-negara peminjam karena biasanya
pinjaman yang diberikan tergolong berbunga rendah.
Bergeraknya roda perekonomian merupakan sesuatu yang sangat
penting bagi suatu negara. Dengan roda perekonomian yang terus bergerak
positif, negara-negara dunia ketiga memiliki sedikit harapan untuk menyusul
atau setidaknya menyamai perekonomian di negara-negara maju. Hal ini
tentunya menjadi keinginan seluruh negara berkembang, sehingga tidak
mengherankan jika kemudian Bank Dunia dan juga lembaga-lembaga
keuangan internasional lainnya menjadi penyedia “jalan pintas” menuju
terwujudnya harapan tersebut.
Jika dilihat secara global, bantuan-bantuan dana kepada masingmasing negara peminjam telah menjadi penyangga, sehingga perekonomian
dunia menjadi lebih stabil dan terkendali. Hal ini tentunya juga sesuai
dengan tujuan keberadaan dari Bank Dunia. Karena keruntuhan, atau
setidaknya kemunduran ekonomi suatu negara (yang mungkin terjadi tanpa
bantuan Bank Dunia) dapat berdampak bagi negara-negara lainnya, baik di
tingkat regional ataupun multinasional.
6.

Peran Bank Dunia Bagi Indonesia
Kebijakan politik pemerintahan Presiden Soekarno yang mendekat ke
blok Uni Soviet menyulitkan Bank Dunia yang memiliki paham
berseberangan untuk mengambil peran lebih banyak bagi Indonesia. Oleh
karena itu, Bank Dunia baru mulai berperan sebagai lembaga pemberi
pinjaman bagi Indonesia pada saat awal masa pemerintahan Presiden
Soeharto, yaitu sekitar tahun 1968. Namun sebelum memberikan pinjaman,
Bank Dunia “menjajaki” Indonesia dengan memberikan bantuan teknis
untuk identifikasi kebijakan makroekonomi, kebijakan sektoral yang
diperlukan, dan kebutuhan pendanaan yang kritis (Hutagalung, 2009).
Di masa-masa awal pemberian pinjaman, Indonesia masih dianggap
sebagai negara yang memiliki nilai credit worthiness yang rendah. Oleh
karena itu, pinjaman yang diberikan oleh Bank Dunia pada saat itu
menggunakan skema IDA atau pinjaman tanpa bunga, kecualiadministrative
fee ¾ persen per tahun dan jangka waktu pembayaran 35 tahun dengan masa
tenggang 10 tahun. Dana pinjaman pertama yang diberikan kepada Indonesia
adalah sebesar 5 juta dolar AS pada September 1968 (Hutagalung, 2009).
7

Pada masa-masa awal tersebut, dana pinjaman dari Bank Dunia
digunakan untuk pembangunan di bidang pertanian, perhubungan,
perindustrian, tenaga listrik, dan pembangunan sosial. Pada tahun-tahun
berikutnya, Indonesia berhasil menunjukkan performa ekonomi yang
memuaskan, dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen per
tahun, jauh lebih besar dari rata-rata pertumbuhan ekonomi negara peminjam
yang lain. Oleh karena itu, sejak akhir dekade 70-an Indonesia sudah mulai
dianggap sebagai negara yang lebih creditworthy untuk memperoleh
pinjaman Bank Dunia yang konvensional atau dengan menggunakan skema
IBRD. Berbeda dari periode sebelumnya, pada dekade 80-an, pinjaman uang
Bank Dunia terlihat lebih terarah pada masalah deregulasi sektor keuangan,
selain masih tetap digunakan bagi pengembangan sektor-sektor sebagaimana
yang telah disebutkan sebelumnya.
2.2.2
1.

International Monetary Fund (IMF)
Latar Belakang Sejarah dan Organisasi
Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF)
adalah organisasi internasional yang bertanggung jawab dalam mengatur
sistem finansial global dan menyediakan pinjaman kepada negara
anggotanya untuk membantu masalah-masalah keseimbangan neraca
keuangan masing-masing negara. Salah satu misinya adalah membantu
negara-negara yang mengalami kesulitan ekonomi yang serius, dan sebagai
imbalannya, negara tersebut diwajibkan melakukan kebijakan-kebijakan
tertentu, misalnya privatisasi badan usaha milik negara.
Pada saat akhir Perang Dunia II tersebut, ekonomi cenderung
mengerucut pada satu tumpuan kekuatan, Amerika Serikat (AS). Britania
Raya mengalami kebangkrutan ekonomi akibat resesi sejak akhir abad ke-19
dengan kehilangan cadangan emasnya. Eropa Barat hancur sebagai akibat
perang dunia. Demikian juga dengan Jepang. Dan tidak ada negara satu pun
di dunia yang cukup kuat, kecuali AS.
AS menjadi kekuatan ekonomi tunggal pada saat itu dengan memiliki
cadangan emas mencapai 65 persen dari seluruh dunia. Dia juga menjadi
pemimpin dalam Perang Dunia II dan menang. AS juga, yang secara fisik,

8

tidak tersentuh dan terseret menjadi medan perang, kecuali wilayah Hawai
yang dihajar bom oleh Jepang.
Atas dasar peta kekuatan tersebut, kesepakatan Bretton Woods sangat
kental dengan nuansa peran AS dalam mengatur tatanan ekonomi dunia.
Salah satunya, peran dolar AS sebagai satu-satunya alat pembayaran dunia.
Pada saat itu, setiap mata uang ditetapkan nilai berdasarkan cadangan emas
masing-masing negara dan kemudian menetapkan nilai tukar mata uang
terhadap dolar AS berdasarkan nilai paritasnya terhadap emas masingmasing.
International Monetary Fund (IMF) muncul sebagai hasil dari
perundingan Bretton Woods, pasca Great Depression yang melanda dunia
pada dekade 1930-an. Pada Pada tanggal 22 Juli 1944 – sebagai akibat dari
Great Depression – 44 negara mengadakan pertemuan di Hotel Mount
Washington Hotel, Kota Bretton Woods, New Hampshire, Amerika Serikat,
untuk membahas kerangka kerja sama ekonomi internasional baru yang akan
dibangun setelah Perang Dunia II. Negara-negara ini percaya bahwa
kerangka kerja sama tersebut sangat dibutuhkan untuk menghindari
pengulangan bencana ekonomi yang terjadi selama Great Depression.
Pertemuan ini melahirkan “Bretton Woods Agreements” yang membangun
IMF

dan

organisasi

kembarannya,

The

International

Bank

for

Reconstruction and Development (sekarang lebih dikenal dengan nama
World Bank). Pada awalnya, IMF hanya beranggotakan 29 negara, namun
kemudian pada awal tahun 2004 anggota IMF sudah mencapai 184 negara,
yang berarti hampir semua negara anggota PBB juga menjadi anggota IMF.
2.

Peranan dan Fungsi IMF
IMF memiliki tiga fungsi yang berperan dalam pencapaian dua
tujuannya. Adapun fungsi yang pertama yaitu pemantauan, yang diartikan
sebagai tanggung jawab mengawasi system keuangan internasional dan
mengawasi kepatuhan setiap negara anggota dalam memenuhi kewajibannya
untuk

mengimplementasi

kebijakan-kebijakan

yang

kondusif

bagi

pertumbuhan yang terpadu seperti stabilitas harga, membantu memajukan
pengaturan pertukaran yang stabil dan menghindari manipulasi nilai tukar,
serta memberikan data perekonomiannya kepada IMF sehingga dapat
memantau kondisi ekonomi dan keuangan di seluruh dunia serta memeriksa
9

apakah kebijakan di negara anggota terbukti benar menurut sudut pandang
internasional maupun nasional. Selain itu juga IMF memiliki kewengan
dalam memperingatkan negara anggota untuk mewaspadai bahaya yang
mengintai, dengan demikian pemerintah dapat mengambil tindakan
pencegahan. Untuk fungsi kedua yaitu peminjaman, yang diartikan sebagai
institusi yang

memberikan pinjaman kepada negara- negara yang

mengalami kesulitan dengan neraca pembayarannya. Tujuan utama
peminjaman bagi negara-negara berpendapatan rendah adalah demi
pertumbuhan ekonomi dan pengurangan kemiskinan. Sedangkan fungsi
ketiga yaitu bantuan teknis dan pelatihan. Fungsi ketiga ini membuat IMF
membantu negara-negara anggotanya dalam memberikan saran untuk
mengembangkan institusi pembuat kebijakan dan instrument kebijakan
ekonomi yang kuat.
3.

Tujuan IMF
Dalam status pendirian IMF disebut enam tujuan yang ingin dicapai
oleh IMF, yaitu :
1)

Menjadi tempat secara permanen bagi pertemuan-pertemuan dan
perundingan untuk mencapai kerja sama internasional dalam
bidang keuangan

2)

Membantu memperluas perdagangan internasional yang seimbang
diantara

anggotanya

dan

membantu

perekonomian

para

anggotanya
3)

Berusaha meniadakan competitive depresitions dan mengusahakan
tercapainya stable exchange rates.

4)
5)

Menghilangkan exchange retrictions.
Membantu para anggota yang mengalami kesukaran dalam
pinjaman luar negeri agar jangan mengambil tindakan-tindakan
yang dapat merugikan negara yang bersangkutan dan negara
lainnya. Tujuannya adalah memberikan kepercayaan kepada para
anggotanya.

6)

Mengurangi waktu dan besarnya disekuilibrium dalam neraca
pembayaraan negara anggota IMF.

2.2.3

The Asian Development Bank (Bank Pembangunan Asia)
10

The Asian Development bank (ADB) berdiri tahun 1966, dan bertugas
meningkatkan pertumbuhan ekonomi, serta bekerja sama dengan semua pihak
yang berkepentingan di Asia. ADB merupakan lembaga pengembangan
keuangan internasional yang melaksanakan penyaluran dana, menyokong
investasi, dan memberikan kerja sama teknis (technical assistance) kepada
negara-negara berkembang yang menjadi anggotanya. ADB merupakan
lembaga negara, yang anggotanya adalah pemerintah-pemerintah dari berbagai
negara. ADB juga merupakan organisasi regional, karena aktifitas-aktifitas
dititik beratkan di wilayah Asia. Kebanyakan negara anggotanya berada di
Asia, sebagian besar struktur permodalannya bersumber dari negara-negara
Asia, begitu pula pemilihan pimpinan (president) serta delapan dari dua belas
dewan direksinya. Selain itu, ADB juga beranggotakan negara-negara non Asia,
yang sangat banyak membantu permodalan ADB, serta dalam struktur
organisasi diwakili melalui beberapa anggota dewan direksi dan para stafnya.
Kenyataan inilah yang menyebabkan ADB tidak hanya merupakan sebuah
organisasi Asia, melainkan sebuah institusi dengan wawasan seluruh dunia.
1.

Latar belakang berdirinya Asian Development Bank
Pada pertengahan 1960-an, negara-negara di Asia sangat membutuhkan
bantuan ekonomi untuk membiayai pertumbuhan dan pembangunannya.
Dari berbagai penjuru dunia datang bantuan untuk negara-negara Asia, baik
berupa dukungan politis maupun bantuan ekonomi. Semula bantuan ini
diharapkan dan datang dari negara-negara Barat, namun dengan adanya
perkembangan rasa nasionalisme terutama setelah selesainya Perang Dunia
II mendorong rasa kerja sama di antara negara-negara Asia, dengan berusaha
memperoleh bantuan politis maupun ekonomi dari kalangan negara-negara
Asia sendiri. Kesemuanya ini tercermin dalam pembentukan berbagai
organisasi Asia, seperti Economics Commission for Asia and the Far East
(ECAFE) yang berdiri dari negara-negara Asia yang telah menjadi anggota
PBB pada saat itu, SEATO dan lain-lain. Dalam suasanan seperti inilah,
ADB lahir dan berkembang.

2.

Fungsi dan tujuan asian development bank
1) Menyokong investasi modal pemerintah maupun swasta di wilayah asia
untuk tujuan-tujuan pembangunan.

11

2) Memanfaatkan sumber-sumber daya yang tersedia untuk membiayai
pembangunan, dengan memprioritaskan wilayah dan sub-wilayah Asia,
berupa berbagai proyek dan program regional yang berperan secara efektif
terhadap pertumbuhan ekonomi yang selaras di wilayah tersebut secara
keseluruhan. Dan yang sangat diutamakan adalah kebutuhan dari negaranegara kecil atau negara-negara yang sulit berkembang di wilayah Asia.
3) Memenuhi permintaan negara-negara anggota untuk membantu mereka
dalam

mengkoordinasikan

kebijaksanaan-kebijaksanaan

dan

rencana

pembangunan mereka dengan tujuan untuk lebih memanfaatkan sumbersumber daya yang dimilki, menyehatkan perekonomian, dan meningkatkan
ekspansi perdagangan luar negeri, terutama diantara negara-negara Asia
sendiri.
4) Memberikan bantuan teknis (technical assistance) untuk menyiapkan,
membiayai dan melaksanakan berbagai program dan proyek-proyek
pembangunan, termasuk memformulasikan usulan bagi proyek-proyek
tertentu.
5) Bekerja sama dengan PBB, dan badan-badan organiasi dibawah PBB
terutama ECAFE dan juga dengan berbagai lembaga negara dan lembaga
internasional lainnya, seperti berbagai organisasi nasional baik pemerintah
maupun swasta, yang berkepentingan dengan investasi dari pengembangan
dana disuatu wilayah, serta memberikan berbagai kesempatan untuk
melakukan investasi bagi lembaga-lembaga terebut.
6) Melaksanakan berbagai kegiatan dan memberikan berbagai jasa-jasa
lainnya sesuai dengan tujuan Asian Development Bank.
2.2.4
1.

Islamic Development Bank/Bank Pembangunan Islam (IBD)
Pengertian dan Sejarah Terbentuknya
The Islamic Development Bank (IDB) adalah institusi keuangan
internasional yang didirikan sesuai dengan The Declaration of Intent yang
diterbitkan oleh Conference of Finance Ministers of Muslim Countries yang
diadakan di Jeddah pada tahun 1973, dengan tujuan untuk mempromosikan
perkembangan ekonomi dan sosial dari komunitas muslim, baik negara
anggota maupun non anggota yang sejalan dengan syariah Islam. Salah satu
tujuannya yang penting adalah untuk membantu mendorong perdagangan
12

antara negara muslim. IDB merupakan cabang keuangan dari Organization
of The Islamic Conference (OIC).
Ide awal pembentukan bank islam internasional guna memayungi
sistem keuangan negara-negara islam di seluruh dunia adalah proposal yang
di ajuka oleh mesir pada sidang menteri luar negeri negara-negara islam
(OKI) di karachi, pakistan bulan desember tahun 1970. Proposal ini berisi
tentang studi pendirian Bank Islam internasional yang di fokuskan untuk
perdagangan dan pembangunan (international Islamic Bank for trade and
development) dan pendirian pederasi Bank Islam (federation of Islamic
Bank). Proposal ini kemudian di kaji oleh 18 Negara Islam. Isi dari proposal
tersebut mengusulkan sistem keuangan yang selama ini di dasarkan kepada
bunga yang harus di ganti dengan sistem kerjasama dengan sekema bagi
hasil, baik bagi untung maupun bagi rugi.
Hal-hal yang terkandung dalam usulan proposal tersebut sebagai
berikut:
1) Mengatur transaksi komersial antar negara-negara islam
2) Mengatur institusi pembangunan dan investasi
3) Merumuskan masalah trasnfer, kliring serta Settlement antar Bank
islam sebagai langkah awal menuju terbentuknya sistem ekonomi
Islam yang terpadu.
4) Membantu mendirikan institusi sejenis Bank Sentral Syariah di
Negara-negara Islam
5) Mendukung upaya-upaya Bank Sentral di Negara Islam dalam hal
pelaksanaan kebijakan-kebijakan yan sejalan dengan kerangka kerja
islam
6) Mengatur administrasi dan mendayagunakan dana zakat
7) Mengatur kelebihan likuiditas Bank-bank Sentral Negara Islam
8) Dan di usulkan pula pembentukan badan-badan khusus yang di
sebut badan investasi dan pembangunan negara- negara islam.
Kelanjutan proposal yang diajukn oleh Mesir ini di agendakan kembali
pada sidang menteri luar negeri Negara-negara Islam (OKI) di Benghazil
Libya bulan maret 1973. Kemudian pada bulan juli 1973 Negara-negara
islam penghasil minyak yang di wakili oleh komite ahli bertemu di Jeddah
dalam rangka membicarakan pendirian bank islam internasional. Pada
13

pertemuan ke dua, bulan mei 1974 dibahas rancangan anggaran dasar dan
rancangan anggaran rumah tangga.
Akirnya rancangan pendirian Bank Pembangunan Islam atau islamic
development bank (IDB) di setujui pada sidang menteri keuangan OKI di
jeddah tahun 1975. Modal dasar pendirian IDB adalah 2 miliar dinar islam
atau setara dengan 2 miliar special drawing right (SDR). keanggotaan IDB
seluruhnya adalah negara-negara yang tergabung dalam OKI. Saat ini IDB
memiliki jumlah anggota 43 negara yang bertugas memberikan pinjaman
bebas bunga untuk proyek infra struktur dan pembiyayaan kepada negara
anggota berdasarkan partisipasi modal negara tersebut.
IDB berpusat di Jeddah dan memiliki kantor regional di Maroko,
Malaysia, dan Kazakhstan, dan perwakilan di 8 negara anggota lainnya.
Cabang dari bank hanya didirikan oleh negara anggota OIC. Gubernur bank
dan Mentri Keuangan dari negar-negara Islam datang menghadiri pertemuan
tahunan IDB yang mendiskusikan kegiatan dan kerja sama antar banknya.
Dengan masuknya Uzbekistan pada bulan september 2003, jumlah anggota
IDB yang awalnya 22 negara, dan sekarang telah mencapai 55 negara.
2.

Fungsi IDB
Fungsi IDB adalah memberikan pinjaman untuk proyek – proyek
produktif dalam pembangunan ekonomi dan sosial. Selain itu, IDB juga
mendirikan dan mengoperasikan dana khusus untuk tujuan tertentu seperti
dana bantuan untuk masyarakat muslim dinegara – negara non-anggota IDB
dan berwenang untuk menerima dana dan memobilisasi dana tersebut
berdasarkan sumber daya keuangan syariah yang kompatibel. Hal ini juga
dituntut dengan tanggung jawab untuk membantu dalam promosi
perdagangan luar negri terutama dalam barang – barang modal diantara
negara anggota yakni memberikan bantuan teknis kepada negara – negara
anggota dan memperluas fasilitas pelatihan untuk personil yang terlibat
dalam kegiatan pembangunan di negara- negara muslim untuk menyesuaikan
diri dengan syariah.

3.

Tujuan IDB
Untuk mendorong pembangunan ekonomi dan kemajuan sosial negara
– negara anggota dan masyarakat muslim baik secara perorangan maupun
bersama – sama sesuai dengan prinsip – prinsip syariah yaitu hukum islam.
14

4.

Keanggotaan IDB
Saat ini keanggotaan IDB terdiri dari 56 negara, syarat dan kondisi
dasar untuk keanggotaan adalah bahwa negara calon anggota harus menjadi
anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI), membayar kontribusi kepada
modal bank dan bersedia menerima syarat – syarat dan kondisi sebagaimana
dapat diputuskan oleh Dewan Gubernur IDB. Setiap negara anggota dewan
diwakili oleh seorang gubernur dan gubernur alternatif, setiap anggota
memiliki 500 suara dasar ditambah 1 suara untuk setiap saham
berlangganan. Secara umum keputusan diambil oleh Dewan Gubernur
berdasarkan mayoritas hak suara yang terwakili dalam pertemuan. Dewan
Gubernur bertemu sekali setiap tahun untuk meninjau kegiatan Bank untuk
tahun sebelumnya dan untuk memutuskan kebijakan masa depan.

5.

Kegiatan lain IDB
IDB menyetujui untuk pembiayaan penjualan secara bertahap untuk
proyek pemasangan listrik.penbiayaan tersebut dilakukan dengan metode
islam.IDB juga memberikan bantuan untuk Negara-negara yang terkena
tsunami.mereka mengalokasikan dana untuk pemulihan bencana tsunami di
Indonesia, india, maladewa, Thailand, sri lanka dan Somalia.bagian lain dari
bantuan adalah untuk rekonsruksi infrastruktur seperti bidang kesehatan,
pendidikan, air, energy dan transportasi.

15

BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bank Dunia (World Bank) merupakan sebuah lembaga keuangan internasional
yang menyediakan pinjaman kepada negara berkembang untuk program pemberian
modal.
Tujuan dari Bank Dunia yaitu :
1. Untuk membantu rekonstruksi dan pembangunan di daerah anggota
2. Untuk mendorong investasi swasta luar negeri
3. Untuk mendorong keseimbangan perkembangan jangka panjang perdagangan
internasional dan untuk mempertahankan keseimbangan saldo pembayaran dengan
mendorong investasi internasional untuk kemajuan sumber-sumber produktif para
anggota, dengan cara membantu menaikkan produktivitas, standar kehidupan dan
keadaan buruh di daerah mereka.
4. Untuk meyusun pinjaman-pinjaman yang dibuat atau dijamin olehnya dalam
hubungannya dengan pinjaman internasional melalui sumber lainnya sehingga dapat
lebih berguna dna proyek-proyek yang mendesak, besar ataupun kecil, dapat diatasi
segera.
Untuk mempengaruhi investasi internasional dalam persyaratan bisinis di dalam
daerah anggota dan dalam tahun tahun setelah perang, untuk membantu membuat
masa transisi dari suasana perang ke keadaan ekonomi yang damai.
Peran Bank Dunia di bagi dunia Internasional adalah memberikan pinjaman
untuk

negara berkembang untuk mengatasi masalah kemiskinan.

3.2 Saran

16

DAFTAR PUSTAKA
 http://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Dunia
 http://danielanugrah10.wordpress.com/2011/11/23/makalah-bank-dunia/

 Buku bank dan lembaga keuangan lainnya (KASMIR, SE., MM.) edisi 6.
 Buku bank dan lembaga keuangan lainnya (Ktut Silvanita).

17