PANCASILA SEBAGAI PEDOMAN HIDUP MENUJU I

PANCASILA SEBAGAI PEDOMAN HIDUP MENUJU INDONESIA EMAS
2045
Adli Tama Hidayat Sembiring
Jl. Dr. Sofyan Kampus Universitas Sumatra Utara-Strata Ilmu administrasi Bisnis
Email:adlitama@students.usu.ac.id
Abstrak
Setiap bangsa di dunia yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas ke arah mana tujuan yang ingin
dicapai nya memerlukan pandangan hidup. Dengan pandangan hidup inilah suatu bangsa akan berdiri dan akan
memandang sebuah persoalan yang dihadapinya dan memecahkan nya secara tepat. Tanpa memiliki pandangan
hidup bangsa tersebut akan terombang-ambing. Indonesia memiliki sebuah idelogi bangsa yaitu ideologi Pancasila.
Sebagai Ideologi,Pancasila mencangkup pengertian tentang ide, gagasan, konsep, dan pengertian dasar tentang
kehidupan yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia. Yaitu, mengakui keberadaan tuhan Yang Maha Esa yang
dimaksud kan bahwa rakyat Indonesia harus menjadi masyarakat yang beriman kepada tuhan. Kemudian,
kemanusiaan yang adil dan beradab yang dimaksud kan bahwa rakyat Indonesia harus bisa saling menghormati,
mencintai, dan saling membantu dikarenakan rakyat Indonesia memiliki hak dan kewajiban yang sama. Persatuan
Indonesia, dimaksudkan bahwa rakyat Indonesia harus bersatu sesuai dengan dasar Bhinneka Tunggal Ika, dan
menempatkan kepentingan dan keselamatan bangsa dan Negara diatas kepentingan pribadi ataupun golongan.
Selanjutnya Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau
perwakilan; Menunjukan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat yang diwujudkan oleh persatuan nasional yang
nyata dan wajar. Mendorong rakyat untuk bijaksana dan keluar dari pemikiran berazaskan kelompok. Terakhir,
Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia. mewujudkan kondisi masyarakat yang bersatu dengan organik, di

mana tiap-tiap anggotanya memiliki peluang yang sama untuk tumbuh dan berkembang. Semua usaha diarahkan
pada potensi rakyat, hingga kesejahteraan terwujud dengan merata. Dan menuju Indonesia Emas 2045 Indonesia
harus memegang teguh pedoman hidup yaitu Pancasila.
Kata Kunci: Pancasila, Ideologi, Indonesia, Indonesia Emas 2045

Abstract
Every nation in the world who want to stand firmly and clearly know which direction its objectives require outlook on
life. With this view of life of a nation will stand and will look at a problem and solve it faces appropriately. Without
having a live view of the nation would be tossed around. Indonesia has a national ideology is the ideology of
Pancasila. As an ideology, Pancasila covers understanding about ideas, ideas, concepts, and basic understanding of
life aspired to by the people of Indonesia. Namely, acknowledges the existence of God Almighty is right that the
people of Indonesia should be a society that believes in god. Then, just and civilized humanity is right that the people
of Indonesia must be mutual respect, love, and help each other because the Indonesian people have the same rights
and obligations. The unity of Indonesia, Indonesia meant that people should unite in accordance with the basis of
unity in diversity, and put the interests and safety of the nation and the country above personal or group interests.
Further Democracy guided by the inner wisdom of deliberations or representative; Shows that sovereignty belongs to
the people who embodied by a real national unity and reasonable. Encouraging people to be wise and get out of the
group based on the principle of thought. Finally, social justice for all Indonesian people. create conditions which
united with the organic community, where each member has the same opportunity to grow and develop. All efforts are
directed at the potential of the people, to the well-being materialized with evenly. And towards the golden Indonesia

2045 Indonesia must uphold the rule of life Pancasila
Key Words: Pancasila, Ideology, Indonesia,golden Indonesia 2045

Bangsa Indonesia khususnya rakyat Indonesia saat ini sedang mengalami situasi
keterperukan dalam pedoman hidup. Bung Karno mengatakan "Suatu bangsa apabila
kehilangan jati dirinya, maka bangsa tersebut tidak akan mampu bertahan hidup, bahkan
akan punah".Rakyat Indonesia mulai buta akan namanya persatuan Indonesia. Korupsi
semakin menjalar dari Pusat pemerintahan hingga ke badan pemerintahan terkecil yang ada di
Bumi Pertiwi ini. Korupsi bukanlah lagi sebagai perilaku yang tercela dihadapan para rakyat
nya. Bahkan, para menteri menteri yang menjabat di Kabinet Indonesia Bersatu II menjadi
tersangka dalam kasus korupsi.
Bangsa Indonesia semakin dipenuhi dengan masyarakat-masyarakat yang hanya ingin
mementingkan kepentingan dan tujuan dia maupun kelompoknya. Mulai dengan pencurian
kayu atau yang sering disebut dengan “Illegal Logging” , pembakaran hutan untuk
pengalihan fungsi lahan, pengutipan liar yang dilakukan oleh banyak masyrakat, bahkan

mereka tak sungkan untuk mencuri hasil-hasil dari pertanian masyarakat kecil yang ada.
Tanpa meilhat bahwa sebagian besar wilayah Indonesia belumlah bangkit dari keterperukan.
Mereka menguasai semuanya, tanpa berfikir bahwa apa yang mereka lakukan menghambat
kemajuan bangsa nya sendiri.

Dalam dokumen Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia (MP3EI) yang disusun oleh Menko Perekonomian, dicanangkan bahwa pada 2025
Indonesia menjadi negara mandiri, maju, adil, dan makmur berpendapatan per kapita sekitar
15.000 dollar AS. Saat itu, Indonesia diharapkan menjadi kekuatan ekonomi 12 besar dunia.
Lebih jauh, pada 2045 Indonesia diproyeksikan menjadi satu dari tujuh kekuatan ekonomi di
dunia dengan pendapatan per kapita 47.000 dollar AS! Namun, yang dimaksud negara maju
dalam dokumen MP3EI adalah negara yang pertumbuhan ekonominya positif dan tingkat
inflasinya menurun. Apakah masyarakat dan kehidupannya juga maju atau beradab sama
sekali tidak disinggung sama sekali.
Dan ditambah dalam kurun 2015-2045 piramida penduduk Indonesia akan sangat
ideal dengan penduduk mayoritas berusia 15-45 tahun, usia produktif. Indonesia saat itu akan
menikmati apa yang disebut jendela demografi. Masalahnya, seperti apa kualitas mereka,
penduduk usia produktif itu, kelak?

LATAR BELAKANG
Rakyat Indonesia di melenium pertama, leluhur kita berhasil membangun sebuah
Candi, yang sekarang menjadi Candi terbesar dan terindah di dunia yaitu, Candi Borobudur.
Di melenium kedua rakyat Indonesia, dibawah naungan Kerajaan Majapahit berhasil
menguasai dan menjadi pelaku penting dalam percaturan dunia. Dan semua itu mulai luntur
ketika Bangsa Belanda mulai datang ke Nusantara. Mereka me-monopoli segala yang ada di

nusantara. Mereka menguasai bangsa ini sampai 350 tahun lamanya. Mereka menjadi tuan
ditanah Nusantara. Seluruh rakyat Indonesia harus menurut apa yang mereka inginkan.
Hampir seluruh kerajaan-kerajaan tunduk, dan tidak dapat melawan. Dan juga diikuti oleh
masuknya Jepang yang menjajah negara kita dengan kekerasan dan tidak kenal kasih sayang.
Bangsa Indonesia menjadi terbelakang, tidak dapat berkembang. Mereka hanya
sebatas menjadi buruh. Bagi mereka yang beruntung mereka dapat bersekolah hingga ke
jenjang tertinggi. Hal ini terus berlaku selama masa penjajahan Belanda di Indonesia.
Masuk ke akhir masa-masa penjajahan di Indonesia. Para penjajah mulai
mendapatkan perlawanan dari segala penjuru Indonesia. Melalui fisik maupun non fisik, tetap
perlawanan itu terjadi. Hingga mulai muncul tokoh-tokoh pemikir dan penggerak massa.
Seperti Oemar Said Tjokroaminoto, Ir. Soekarno, Moh. Hatta, Tan Malaka, Sutan Syahrir,
Kiai Hasyim Ashari, Moh Yamin, Prof. Soepomo, Ki Hajar Dewantara, dll. Rakyat Indonesia
mulai bergerak dan para pemikir mulai mencanangkan sebuah dasar negara indonesia agar
kemerdekaan yang mereka dapat tidak akan sia-sia. Kemerdekaan pun didapatkan pada
tanggal 17 Agustus 1945. Dan dasar negara yang diusung oleh para pendiri bangsa kita
adalah Pancasila, yang terdiri dari: 1.Ketuhanan Yang Maha Esa, 2.Kemanusiaan yang adil
dan beradab, 3. Persatuan indonesia, 4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan, 5.Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

PANCASILA DI MASA ORDE LAMA

Di Awal Masa Orde Lama penafsiran pancasila terbagi dalam 3 periode yang berbeda
yaitu Periode 1945-1950. Pada periode ini, Pancasila menjadi pedoman masyarakat akan
semangat nasionalisme bersatu dalam menghadapi penjajahan Belanda. Akan tetapi Pancasila
sebagai ideologi negara masih dalam kondisi yang tidak stabil, dikarenakan ada nya upaya
PKI dengan Komunisme dan DI/TII yang akan mendirikan negara dengann dasar Islam.

Kedua Periode 1950-1959. Penerapan pancasila selama periode ini adalah Pancasila
diarahkan sebagai ideologi liberal, rumusan sila keempat bukan berjiwakan musyawarah
mufakat, melainkan melalui suara terbanyak. Dan yang ketiga Periode 1959-1966. Dikenal
sebagai periode demokrasi terpimpin. Yang memimpin adalah nilai-nilai Pancasila tetapi
berada pada kekuasaan pribadi presiden Soekarno.
Di masa Orde Lama, Pancasila berhasil menjadi pedoman hidup masyarakat akan
kecintaan mereka akan tanah air. Semangat nasionalisme, patriotisme terus berkembang
dimasyarakat dengan orasi orasi yang diberikan oleh Presiden Soekarno. Tetapi masyarakat
pada umumnya belum bisa menerima sepenuhnya ideologi Pancasila. Mereka hanya
mengganggap Pancasila sebatas dasar negara Indonesia. Karena masyarakat masih tertanam
akan kehidupan yang mereka hadapi selama masa penjajahan yang terjadi di Indonesia.
Mereka masih menjadi pribumi yang hidup untuk sekedar hidup, tanpa memikirkan berjuang
untuk membangun bangsa ini menjadi bangsa yang berdiri dengan kokoh dan menjadi bangsa
yang mandiri.


PANCASILA DI MASA ORDE BARU
Pada masa orde baru, Pancasila mengalami kemunduran secara signifikan sebagai
sebuah pedoman hidup masyarakat Indonesia. Dengan pemerintah di zaman Orde Baru yang
mengusung kegiatan kegiatan P4(Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila). Alihalih menjunjung Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara, Orde Baru lewat P4 malah
menjadikan Pancasila sebagai dogma dengan cara yang begitu kaku. Posisi Pancasila sebagai
dasar negara dan ideologi bangsa semakin luntur. Dan banyaknya kasus kasus yang
melanggar Pancasila itu sendiri.
Kasus HAM yang sangat keji yaitu membunuh etnis tionghoa diseluruh Indonesia,
keputusan keputusan politik dan ekonomi yang tidak menguntungkan masyarakat secara
umum, praktik-praktik KKN yang terjadi dimana-mana dimulai dari pemerintahan pusat
sampai pemerintahan terbawah. Walaupun pembangunan Indonesia dizaman Orde Baru
mengalami peningkatan yang sangat siginifikan, serta keberhasilan Indonesia dengan
Swasembada pangan, diiringi peningkatan peningkatan kualitas ekonomi Indonesia. Akan
tetapi nilai nilai Pancasila sebagai pedoman hidup masyarakat sangat lah hancur. Masyarakatmasyarakat kecil tertindas, pemikiran-pemikiran masyarakat menjadi “Yang dekat dengan
yang di Istanalah, yang hanya dapat hidup makmur”. Masyarakat menjadi tidak peduli akan
nasib bangsa nya, karena pemerintahan zaman Orde Baru terlalu berkuasa. Jadi dogma
masyarakat hanya menuju satu tujuan yaitu masuk kedalam bagian birokrasi pemerintahan.
Mengakibatkan kemunduran terhadap kualitas masyarakata nya sendiri.
Masyarakat menjadi monoton terhadap satu kondisi dimana mereka tidak dapat

melawan kekuatan Presiden, mereka tidak dapat mengkritisi, dan itu telah melanggar nilai
nilai Pancasila yang berlaku sebagai ideologi dan dasar negara Indonesia.
Dan kesimpulannya Pancasila selama Orde Baru diarahkan menjadi ideologi yang
menguntungkan satu golongan, yaitu loyalitas tunggal pada pemerintah dan kesatuan hak-hak
demokrasi yang dikekang

PANCASILA DI MASA REFORMASI
Pada era reformasi, masyarakat Indonesia mulai merubah pandangan hidup mereka.
Masyarakat, khususnya para pemuda dan tokoh tokoh mulai dengan ideologi-ideologi nya,
dengan ingin mewujudkan Indonesia menjadi lebih baik. Dengan kebebasan pers dan
Demokrasi secara Langsung. Yang dimaksudkan bahawa pemimpin yang dipilih secara
langsung oleh rakyat. Dengan impian dari rakyat untuk rakyat.Keberhasilan pertama yang
didapatkan adalah lengsernya penguasa Orde Baru Presiden Soeharto berserta rezimnya.

Makna Reformasi secara etismologis dari kata “reformation” dengan akar akar kata
“reform” yang secara semantic bermakna “make or become better by removing or putting
right what is bad or wrong” (Oxford Advanced Leaner’s Divtionary of Current English, 1980.
Dalam Wibisono, 1998:1). Secara harfiah reformasi memiliki makna: suatu gerakan
memformat ulang, menata kembali hal-hal yang menyimpang untuk dikembalikan ke format
atau bentuk semula sesuai dengan nilai nilai ideal yang dicita citakan rakyat (Riswanda,

1998).
Gerakan reforkmasi harus tetap diletakkan dalam kerangaka perpektif Pancasila
sebagai landasan cita-cita dan ideologi (Hamengkubuwono X, 1998:8) sebab tanpa adanya
suatu dasar nilai yang jelas maka suati reformasi akan mengarah pada suatu diistigerasi,
anarkisme, brutalisme, serta pada akhirnya menuju kehancuran bangsa dan negara Indonesia.
Masalah baru timbul. Masyarakat Indonesia mulai kehilangan jati dirinya sendiri.
Kondisi saat ini yang dihadapi adalah munculnya ego kedaerahan dan primordialisme sempit,
dan itu semua menggambarkan menurunnya pemahaman tentang Pancasila sebagai suatu
ideologi, dasar negara, azas, paham negara.
Globalisasi yang sangat cepat bergerak, merusak nilai nilai pancasila yang semakin
musnah dari dalam diri masyarakat Indonesia. Masyarakat semakin tidak peduli akan
pentingnya persatuan Indonesia. Dalam bahasa intelijen kita mengalami apa yang dikenal
“subversi asing” dimana kita saling menghancurkan negara sendiri karena campur tangan
secara halus pihak asing.

PANCASILA SEBAGAI PEDOMAN HIDUP
Pancasila merupakan pedoman hidup masyarakat Indonesia. Dimana Pancasila yang
memang lahir bersamaan dengan lahirnya bangsa Indonesia. Ideologi yang merupakan
serangkaian ide, gagasan berupa teori, doktrin, ajaran yang diyakini kebenarannya karena
berupa nilai-nilai tertentu yang telah disepakati sebagai pedoman hidup bermasyarakat,

berbangsa,dan bernegara yang mencakup semua aspek kehidupan sosial, politik, ekonomi,
budaya, dan lain-lain menjadikan Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia yang
menganutnya sebagai jati diri bangsa ini.

INDONESIA EMAS 2045
Indonesia menuju 2045 sangat lah harus diperhatikan oleh siapapun yang ada di
Indonesia saat ini. Ditahun itu lah indonesia akan merayakan 100 tahun kemerdekaan nya.
Kemerdekaan yang didapat dengan usaha yang tidak dapat kita balaskan sebagai penerus
bangsa. Para pahlawan memberikan seluruh jiwa dan raganya untuk Indonesia agar
mendapatkan kemerdekaan nya.
Saat ini, jumlah penduduk Indonesia usia muda lebih banyak dibandingkan dengan
usia tua. Usia 0-9 tahun sebesar 45 juta, pada tahun 2045 akan berusia 35-45 tahun dan Usia
10-19 tahun berjumlah 43 juta jiwa, pada tahun 2045 akan berusia 45-54 tahun. Hal inilah
yang menjadi background munculnya identitas generasi emas. Jika kita lihat data dari Biro
Pusat Statistik (BPS) jumlah usia muda dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan.
Jika pada tahun 2005 usia 15-39 tahun, pada tahun 2005 berjumlah 93.865.303, pada tahun
2010 sudah meningkat menjadi 100.418.626 orang. Bahkan, Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional (Bappenas) memproyeksikan bahwa jumlah penduduk Indonesia
pada tahun 2035 mendatang berjumlah 305,6 juta jiwa. Jumlah ini meningkat 28,6 persen dari
tahun 2010 yang sebesar 237,6 juta jiwa. Pada tahun 2010, proporsi penduduk usia produktif

adalah sebesar 66,5 persen. Proporsi ini terus meningkat mencapai 68,1 persen pada tahun
2028 sampai tahun 2031.
Meningkatnya jumlah penduduk usia produktif menyebabkan menurunnya angka
ketergantungan, yaitu jumlah penduduk usia tidak produktif yang ditanggung oleh 100 orang

penduduk usia produktif dari 50,5 persen pada tahun 2010 menjadi 46,9 persen pada periode
2028-2031. Tetapi angka ketergantungan ini mulai naik kembali menjadi 47,3 persen pada
tahun 2035. Mengelola generasi emas akan menjadi tantangan terbesar bangsa Indonesia.
Karena populasi usia produktif yang jumlahnya luar biasa tersebut merupakan bonus
demografi yang sangat berharga. Namun, sebaliknya bila pengelolaannya tidak baik,
kesempatan emas tersebut akan menjadi bencana demografi .

PENUTUP
Situasi sekarang yang dihadapi oleh bangsa Indonesia ini ialah ketiadaan sebuah jati
diri bangsa. Bangsa indonesia bersama rakyat nya buta akan jati dirinya. Pancasila harus
kembali ditanamkan kepada seluruh rakyat Indonesia. Khususnya kepada anak-anak calon
penerus bangsa. Karena jika kita tidak menanamkan kembali Pancasila, Indonesia akan
menghadapi yang namanya demografi disaster. Para penerus bangsa akan tetap melanjutkan
sebuah tradisi yang sangat merugikan bangsa ini.
Indonesia akan menuju sebuah masa dimana kita diberi sebuah kesempatan menjadi

bangsa yang mandiri, bangsa yang makmur dan bangsa yang memimpin dunia. Ditahun 2045
ekonomi indonesia akan memasuki sebuah masa dimana Indonesia akan mengatur
perekonomian dunia. Ini semua bisa didapat dan bisa direalisasikan, dengan hanya dengan
merubah marsyarakat masyarakat yang ada dan mendidik dengan baik dan benar para penerus
bangsa.
Pancasila harus kembali ditegakkan menjadi sebuah pedoman hidup bangsa
Indonesia. Rakyat indonesia harus mengamalkan pancasila dengan baik. Rakyat indonesia
haruslah mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasaama antara pemeluk
agama dengan pengenut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa
sesuai dengan butir sila ke 1, agar tidak terjadi perpecahan diantara rakyat Indonesia.
Selanjutnya, mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap
manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,
kedudukan sosial, warna kulit dan ,engembangkan sikap saling mencintai sesama manusia,
serta berani membela keadilan sesuai dengan butir sila ke-2. Agar rakyat Indonesia dapat
menjadi rakyat yang bersatu, tanpa perselisihan, menjaga ketertiban di lingkungan
masyarakat dan menciptakan sebuah lingkungan persaingan yang sehat.
Kemudian mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan Negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan sesuai butir sila ke-3, ini bermaksud agar seluruh rakyat menghilangkan egonya,
agar KKN di negara ini hilang dengan sendirinya. Korupsi khususnya telah menempatkan
indonesia dalam situasi yang sangat memilukan.
Setelah itu rakyat Indonesia juga harus menghormati dan menjunjung tinggi setiap
keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah sesuai dengan sila ke-4. Dan juga haruslah
memilih para wakil-wakil dengan teliti dan baik. Bukan karena hanya ingin menguntungkan
seuatu golongan saja. Dan juga Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan
sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan sesuai dengan sila ke-5.
Itu semua harus dilengkapi dengan pendidikan yang baik dan benar kepada para
penerus bangsa, agar Indonesia dapat menjadi sebuah bangsa yang bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, bangsa yang adil dan beradab, bangsa yang bersatu, bangsa yang
menghadapi sebuah masalah dengan musyawarah, dan bangsa ini menegakkan keadilan
sosial bagi seluruh rakyatnya.
Dengan mengembalikan Pancasila sebagai pedoman hidup, maka kualitas penduduk
di usia produktif nanti akan menjadi penduduk yang memiliki keahlian, serta kualitas kerja
yang dapat mewujudkan Indonesia Emas 2045.

DAFTAR PUSTAKA

Internet: Generasi Emas 2045 | patriamaya27.wordpress.com
Internet: Hendra Gunawan. 2013. Indonesia 2045, http://indonesia2045.com/indonesia-2045/
Jurnal: Dr. H. Sugiharto, SE,. MBA. 2012. Menyongsong Indonesia Emas 2045
Diposkan10th October 2014olehAdli Tama

Dokumen yang terkait

ANALISIS DANA PIHAK KETIGA PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA PERIODE TRIWULAN I 2002 – TRIWULAN IV 2007

40 502 17

ANALISIS KARAKTERISTIK MARSHALL CAMPURAN AC-BC MENGGUNAKAN BUTON GRANULAR ASPHALT (BGA) 15/20 SEBAGAI BAHAN KOMPOSISI CAMPURAN AGREGAT HALUS

14 283 23

TEPUNG LIDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI IMMUNOSTIMULANT DALAM PAKAN TERHADAP LEVEL HEMATOKRIT DAN LEUKOKRIT IKAN MAS (Cyprinus carpio)

27 208 2

PENGARUH KONSENTRASI TETES TEBU SEBAGAI PENYUSUN BOKASHI TERHADAP KEBERHASILAN PERTUMBUHAN SEMAI JATI (Tectona grandis Linn f) BERASAL DARI APB DAN JPP

6 162 1

OPTIMASI SEDIAAN KRIM SERBUK DAUN KELOR (Moringa oleifera Lam.) SEBAGAI ANTIOKSIDAN DENGAN BASIS VANISHING CREAM

57 260 22

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) SEBAGAI ADJUVAN TERAPI CAPTOPRIL TERHADAP KADAR RENIN PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus) YANG DIINDUKSI HIPERTENSI

37 251 30

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

IMPROVING CLASS VIII C STUDENTS’ LISTENING COMPREHENSION ACHIEVEMENT BY USING STORYTELLING AT SMPN I MLANDINGAN SITUBONDO IN THE 2010/2011 ACADEMIC YEAR

8 135 12

INTENSIFIKASI PEMUNGUTAN PAJAK HOTEL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH ( DI KABUPATEN BANYUWANGI

16 118 18