MAKALAH PEDAGOGIK PERANAN LINGKUNGAN KEL
MAKALAH PEDAGOGIK
“PERANAN LINGKUNGAN KELUARGA PADA ANAK USIA DINI DI
ERA DIGITAL”
Diajaukan untuk memenuhui salah satu tugas mata Pedagogik yang diampu oleh Dosen
Dra. Hj. Tati Sumiati, S.Pd., M.Pd.
Disusun oleh:
Gresia Noptriana Pasaribu
Latipah
Nadila L
1705715
1705834
1702236
Rizki Alfarizi
Sabila Kurnia
Sabilla Hanifa
Sarah Laila Fazriah
1700060
1700172
1702755
1702246
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS PURWAKARTA
2018
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat,
taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah dengan judul “Peranan Lingkungan Keluarga pada Anak Usia Dini di Era Digital”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pedagogik dalamprogram studi
PGPAUD di Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Purwakarta. Selanjutnya kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Hj. Tati Sumiati, S.Pd.,
M.Pd.selaku dosen pengampu mata kuliah Pedagogik dan kepada segenap pihak yang telah
memberikan kontribusi selama penulisan makalah ini.
Namun, atas keterbatasan penulis baik dalam hal waktu dan informasi yang didapatkan
sehingga penulis merasa bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, penulis juga
berharap agar para pembaca dapat memberikan feedbackkepada penulis berupa komentar atau
kritik yang membangun sehingga dapat memperbaiki kualitas makalah ini.
Purwakarta, 9 Februari 2018
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1. 1
Latar Belakang
1. 2
Rumusan Masalah
1. 3
Tujuan Penulisan
1. 4
Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2. 1
Pengertian Lingkungan Keluarga
2. 2
Pendidikan Dalan Keluarga dan Tujuannya
2. 3
Pengaruh Globalisasi Terhadap Keluarga di Era Digital
2. 4
Peranan Keluarga Dalam Menghadapi Globalisasi Di Era Digital
BAB III PENUTUP
3. 1
Simpulan
3. 2
Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1
LATAR BELAKANG
Salah satu ciri kehidupan modern adalah agresif terhadap kemajuan. Majunya ilmu
pengetahuan dan teknologi pada era digital ini membuat manusia menemukan berbagai macam
alat atau mesin yang mampu membantu manusia menyelesaikan apapun yang dikerjakannya
dengan lebih mudah, cepat, dan akurat. Pengaruh globalisasi terhadap keluarga tentunya
memiliki dampak positif dan negatif.
Dampak positif dari kehidupan modern itu tak lain adalah temuan-temuan alat mekanik
yang dapat membantu setiap anggota keluarga dalam menjalankan tugasnya. Ayah dapat bekerja
dengan cepat menggunakan komputer, ibu dapat menggunakan temuan-temuan yang canggih
untuk bersih-bersih atau memasak. Bagi seluruh anggota keluarga, adanya alat transportasi
seperti mobil dan motor juga membuat perjalanan yang jauh dapat ditempuh dalam waktu yang
singkat.
Sementara pengaruh negatif dari kehidupan modern di era digital ini adalah manusia
menjadi mendewakan rasio atau akal. Tujuan hidup manusia diarahkan pada pencapaian materi.
Mereka yakin materi yang mereka peroleh akan mendatangkan kebahagiaan dalam hidup
mereka. Mereka yang menganut keyakinan seperti itu akan semakin menjauh dari Tuhan dan
hidup dalam kesenangan. Produk Barat yang dibawa bersama era globalisasi ini bersifat
materialis, individualis, liberalis, dan hedonis.
Lingkungan keluarga yang tidak sehat akan menumbuhkan anak yang tidak sehat pula,
maka dari itu lingkungan keluarga yang merupakan tempat pendidikan pertama bagi seorang
anak adalah lingkungan yang penting karena sangat berpengaruh terhadap pembentukan pola
kepribadian anak.
1. 2
RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian lingkungan keluarga?
2. Bagaimana pendidikan dalam keluarga dan tujuannya?
3. Apa pengaruh globalisasi terhadap keluarga di era digital?
4. Bagaimana peran keluarga dalam mendidik anak di era digital?
1. 3
TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian lingkungan keluarga.
2. Untuk mengetahui pendidikan dalam keluarga serta tujuannya.
3. Untuk mengetahui pengaruh globalisasi terhadap keluarga di era digital.
4. Untuk mengetahui peran keluarga dalam mendidik anak di era digital.
1. 4
SISTEMATIKA PENULISAN
Makalah ini disusun dalam beberapa acuan yang diuraikan dan dijelaskan dalam
bentuk-bentuk bab-bab yaitu :
BAB I Pendahuluan : Berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan
dan sistematika penulisan.
BAB II Pembahasan: Berisi tentang pengertian lingkungan keluarga, pendidikan dalam
keluarga, pengaruh globalisasi di era digital, serta peran keluarga.
BAB III Penutup : Berisi simpulan dan saran.
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1
PENGERTIAN LINGKUNGAN KELUARGA
Ada beberapa pengertian keluarga, baik dengan makna yang sempit mau pun
dengan makna yang lebih luas.
1. Dalam KBBI Modern secara harfiah keluarga berarti sanak saudara: kaum
kerabat, orang seisi rumah, anak bini.
2. Dalam kamus Oxford Learner’s Pocket Dictionary, keluarga berasal dari kata
family yang berarti:
a. Group consisting of one or two parents and their children (kelompok yang
terdiri dari satu atau dua orang tua dan anak-anak mereka);
b. Group consisting of one or two parents, their children, and close relation
(kelompok yang terdiri dari satu atau dua orang tua, anak-anak mereka, dan
kerabat-kerabat dekat);
c. All the people descended from the same ancestor (semua keturunan dari nenek
moyang yang sama).
Menurut Undang-Undang 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan
dan Pembangunan Keluarga, Bab I pasal 1 ayat 6 pengertian keluarga adalah unit
terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri; atau suami, istri dan anaknya;
atau ayah dan anaknya (duda), atau ibu dan anaknya (janda).
Sementara menurut Hasbullah (2009: 17) lingkungan keluarga merupakan
lembaga pendidik tertua, bersifat informal, yang pertama dan utama dialami oleh
anak serta lembaga pendidikan yang bersifat kodrati. Orang tua bertanggung jawab
memelihara, merawat, melindungi dan mendidik anak agar tumbuh dan berkembang
dengan baik.
Keluarga adalah kelompok kecil yang memiliki pemimpin dan anggota,
mempunyai pembagian tugas dan kerja, serta hak dan kewajiban bagi masing-masing
anggotanya. Keluarga adalah tempat pertama dan utama di mana anak-anak belajar.
Dari keluarga, mereka mempelajari sifat-keyakinan, sifat-sifat mulia, komunikasi dan
interaksi sosial, serta keterampilan hidup.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dibuat kriteria bagi keluarga ideal sebagai berikut:
1. Sebuah keluarga diikat dalam pernikahan dan perkawinan;
2. Perkawinan harus sah menurut agama dan hukum negara;
3. Menikah harus dengan pasangan dengan keyakinan yang sama;
4. Memiliki anggota yang lengkap;
5. Sebuah keluarga mengharapkan keturunan sebagai salah satu tujuan
perkawinan;
6. Setiap pasangan satu sama lain saling mengenal;
7. Pasangan hidup saling menyayangi sehingga ada ikatan batin;
8. Setiap anggota hendaknya menciptakan dan merasakan hidup tenteram dan
bahagia;
9. Setiap anggota memiliki hak dan kewajiban masing-masing;
10. Saling menghormati hak dan kewajiban;
11. Dibuat pembagian tugas kerja sesuai porsinya;
12. Memiliki waktu yang cukup untuk berkumpul bersama keluarga;
13. Komunikasi lancar dalam keluarga;
14. Perlu bimbungan dan pembinaan, serta pengawasan dalam keluarga.
Samsul Nizar (2002) menyatakan bahwa dalam memberdayakan pendidikan
keluarga sangat relevan untuk dibahas beberapa fungsi keluarga. Selanjutnya ia
membagi fungsi keluarga menjadi delapan fungsi, yaitu: 1) fungsi keagamaan, 2)
fungsi cinta kasih, 3) fungsi reproduksi, 4) fungsi ekonomi, 5) fungsi pembudayaan,
6) fungsi pendidikan dan sosial, serta 8) fungsi pelestarian lingkungan.
Orang tua khususnya ayah sebagai pemimpin dalam keluarga hendaknya
menjalankan fungsinya dengan baik. Berdasarkan beberapa pendapat terhadap fungsi
keluarga di atas, fungsi-fungsi dalam keluarga yang hendaknya dilaksanakan agar
tercipta keluarga bahagia
1. Fungsi Agama
Fungsi agama dilaksanakan melalui penanaman nilai-nilai keyakinan berupa
iman dan takwa. Pembelajaran dapat dilakukan melalui pembiasaan dan
peneladanan. Penanaman keimanan dan takwa mengajarkan kepada anggota
untuk selalu menjalankan perintah Tuhan YME dan menjauhi larangan-Nya.
2. Fungsi Biologis
Fungsi biologis adalah fungsi pemenuhan kebutuhan agar keberlangsungan
hidupnya tetap terjaga termasuk secara fisik atau dengan kata lain
pemenuhan kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani manusia.
Kebutuhan dasar manusia untuk terpenuhinya kecukupan makanan, pakaian,
tempat tinggal. Kebutuhan biologis lainnya berupa kebutuhan seksual yang
berfungsi untuk menghasilkan keturunan.
3. Fungsi Ekonomi
Fungsi ini berhubungan dengan bagaimana pengaturan penghasilan yang
diperoleh untuk memenuhi kebutuhan dalam rumah tangga. Seorang istri
harus mampu mengelola keuangan yang diserahkan suaminya dengan baik.
Utamakan pemenuhan kebutuhan yang bersifat prioritas dalam keluarga
sehingga penghasilan yang diperoleh suami akan dapat mencukupi
kebutuhan hidup keluarga.
4. Fungsi Kasih Sayang
Fungsi ini menyatakan bagaimana setiap anggota keluarga harus
menyayangi satu sama lain. Suami hendaknya mencurahkan kasih sayang
kepada istrinya begitu pula sebaliknya. Dan jika memiliki anak maka orang
tua hendaknya menunjukkan dan mencurahkan kasih sayang kepada
anaknya secara tepat. Bukan hanya berupa materi tapi juga perhatian,
kebersamaan yang hangat, saling memotivasi dan mendukung untuk
kebaikan bersama.
5. Fungsi Perlindungan
Setiap anggota keluarga berhak mendapat perlindungan dari anggota
lainnya. Sebagai kepala keluarga, seorang ayah hendaknya melindungi istri
dan anaknya dari ancaman baik ancaman yang akan merugikan di dunia
maupun akhirat. Perlindungan di dunia berupa keamanan atas apa yang
dimakan atau dipakai dan di mana tempat tinggal keluarga. Perlindungan
terhadap kenyamanan situasi dan kondisi serta lingkungan sekitat.
6. Fungsi Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk
meningkatkan martabat dan peradaban manusia. Sebagai seorang pemimpin
dalam keluarga seorang kepala keluarga hendaknya memberikan bimbingan
dan pendidikan bagi setiap anggota keluarganya; baik itu istri maupun
anaknya.
7. Fungsi Sosialisasi Anak
Selain sebagai makhluk individu, manusia juga merupakan makhluk sosial
yang tidak dapat hidup sendiri untuk memenuhi semua kebutuhan hidupnya.
Dalam keluarga, anak pertama kali hidup bersosialisasi. Anak mulai belajar
berkomunikasi dengan orang tuanya melalui pendengaran dan gerakan atau
isyarat hingga anak mampu berbicara.
8. Fungsi Rekreasi
Manusia tidak hanya perlu memenuhi kebutuhan biologisnya atau fisiknya
saja, tetapi juga perlu memenuhi kebutuhan jiwa atau rohaninya. Kegiatan
sehari-hari yang sangat menyita waktu dan tenaga ditambah permasalahan
yang muncul baik di keluarga maupun di tempat kerja atau sekolah tentu
membuat fisik, pikiran dan jiwa menjadi letih. Oleh karena itu, manusia
perlu istrirahat dan rekreasi.
2. 2
PENDIDIKAN DALAM KELUARGA DAN TUJUANNYA
Tiga tempat pendidikan yang dapat membentuk anak menjadi manusia seutuhnya
adalah di keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keluarga adalah tempat titik tolak
perkembangan anak. Peran keluarga sangat dominan untuk menjadikan anak yang
cerdas, sehat, dan memiliki penyesuaian sosial yang baik. Keluarga merupakan salah
satu faktor penentu utama dalam perkembangan kepribadian anak, di samping faktorfaktor lain.
Pendidikan merupakan kegiatan yang sangat esensial dalam kehidupan manusia
untuk membentuk insan yang dapat memecahkan permasalahan dalam kehidupannya.
Keberhasilan atau prestasi yang di capai oleh siswa dalam pendidikannya
sesungguhnya tidak hanya memperhatikan mutu dari institusi pendidikan saja, tetapi
juga memperlihatkan keberhasilan keluarga dalam memberikan anak-anak mereka
persiapan yang baik untuk pendidikan tang dijalani. Oleh karena itu keluarga menjadi
institusi paling kuat yang di miliki oleh masyarakat manusia melalui keluargalah
seseorang memperoleh kemanusiaannya.
Orang tua yang hanya memberikan kebutuhan materi kepada anak akan menghasilkan
anak yang materialistis dan hedonis.
Tujuan pendidikan dalam keluarga:
1. Memelihara Keluarga dari Api Neraka
Allah swt. berfirman dalam QS. At-Tahrim [66]: 6 “Hai orang-orang yang
beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka”’ peliharalah
dirimu di sini tentu ditujukan kepada orang tua khususnya ayah sebaga
pemimpin dalam keluarga dan ibu serta anak-anak sebagai anggota
keluarganya.
2. Beribadah Kepada Allah Swt
Manusia diciptakan memang untuk beribadah kepada Allah Swt. hal ini sesuai
dengan peritah Allah dalam kitab-Nya uang menganjurkan agar manusia
beribadah kepada Allah Swt (QS. Al-Dzariyat [51]: 56). Kewajiban beribadah
kepada Allah juga terdapat dalam Quran surat Al-An’am [6]: 162:
menyatakan bahwa sesungguhnya salatku, hidup dan matiku hanya untuk
Allah, Tuhan sekalian alam.
3. Membentuk Akhlak Mulia
Pendidikan dalam keluarga tentunya menerapkan nilai-nilai atau keyakinan
seperti juga yang ditujukan dalam Quran surat Luqman [31]: 12-19, yaitu agar
menjadi manusia yang selalu bersyukur kepada Allah; tidak mempersekutukan
Allah; berbuat baik kepada kedua orang tua; mendirikan shalat; tidak
sombong; sederhana dalam berjalan; dan lunakkan suara.
4. Membentuk Anak Agar Kuat Secara Individu, Sosial, dan Profesional
Kuat secara individu ditandai dengan tumbuhnya kompetensi yang
berhubungan dengan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Kuat secara sosial
berarti individu terbentuk untuk mampu berinteraksi dalam kehidupan sosial.
Kuat secara profesional bertujuan agar individu mampu hidup mandiri dengan
menggunakan keahliannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
2. 3
PENGARUH
GLOBALISASI
TERHADAP
KELUARGA
DI
ERA
DIGITAL
Pengaruh globalisasi terhadap keluarga sangatlah signifikan, salah satu ciri
kehidupan modern yaitu agresif terhadap kemajuan. Majunya ilmu dan teknologi
membuat manusia menemukan berbagai berbagai macam alat atau mesin yang
mampu membantu manusia menyelesaikan apa-apa yang dikerjakan menjadi lebih
mudah, cepat, dan akurat. Dampak positif yang di rasakan pada era globalisai ini
salah satunya padakeluarga adalah seperti ayah yang mudah mengerjakan tugas nya
dengan mudah melalui komputer, tapi tidak hanya komputer ada juga telepon dan
televisi, kedua alat tersebut bermanfaat untuk memudahkan komunikasi dan
mengetahui berbagai belahan dunia.
Tidak hanya ayah anggota keluarga lainpun mersakan dampak positifnya seperti
ibu, ibu rumah tangga dapat menyelesaikan pekerjaan rumahnya dengan lebih mudah
dari pada biasanya, karena sudah di tunjang dengan alat-alat atau mesin yang
mempermudahkan pekerjaan manusia saat ini, seperti mesin cuci, alat penghancur
bumbu-bumbu dapur, alat penyedot debu, dan lain sebagianya.
Tapi tidak hanya dampak positif saja yang ditimbulkan oleh era globalisasi
sekarang, adapun dampak negative yang ditimbulkan juga oleh era globalisasi
sekarang, pengaruh atau dampak negatif yang ditimbukan oleh globalisasi ini dalam
keluarga yaitu manusia lebih mendewakan rasio atau akal. Tujuan hidup manusia
diarahkan pada pencapaian materi. Mereka yakin bahwa materi yang mereka peroleh
bisa mendatangkan kebahagiaan dalam hidup meraka. Mereka yang menganut
keyakinan tersebut semakin jauh dari Tuhan dan hidup kesenangan belaka.
Selanjutnya, pengaruh negatif yang dapat tampak pada adalah dalam gaya
hidup,sehari-hari. Gaya hidup tersebut di tandai oleh makanan(Makanan),
fun(hiburan), fashion(mode), dan pemikiran(thought). Tentu saja di era globalisai
sekarang ini kita dengan mudahnya menemukan makan cepat saji,di Indonesia.
Padahal makan cepat saji ini secara ilmu kesehatan belum memenuhi syarat sebagai
makanan yang sehat untuk di konsumsi. Begitupun hiburan, tersaji melalui media
cetak ataupun elektronik. Selanjutnya adalah model pakaina yang berubah bentuk
setiap tahunnya, itu bertolak belakang dengan syariat islam. Gaya hidup glamour atau
hura-hura sudah sangat lumrah di Negara ini, ini dapat mempengaruhi moral anak
bangsa yang dapat mempengaruhi keharmonisan dalam keluarga. Maka pendidikan
dalam keluarga terhadap anggota keluarga sangat lah penting, karena keluarga adalah
institusi pertama dan paling kuat untuk mendidik anak.
2. 4
PERANAN KELUARGA DALAM MENGHADAPI GLOBALISASI DI
ERA DIGITAL
Zaman sudah mulai berkembang, di era globalisasi ini kita harus mengikuti
perkembangan zaman. Keluarga memiliki peran penting dalam pengawasan
perkembangan anak, terutama di era digital ini di mana internet sangat mudah diakses
oleh setiap orang dengan gadget mereka, dan menyiapkan anak-anak kita dalam
menyikapi era digital.
Dengan ini kita harus menekankan pentingnya kesadaran orang tua dalam
mengawasi anak-anak di era digital. Orang tua juga harus sadar akan era digital.
Penting dan bahaya nya agar anak-anak dapat terawasi disaat sedang menggunakan
gadget, lebih waspada terhadap apa yang di lihat anak dalam gadget tersebut.
Di Indonesia juga tidak sedikit Anak-anak atau remaja sebagai pengguna Internet,
dimana ada 80% menggunakan Internet untuk mencari informasi, 70% menggunakan
untuk mendapatkan teman online di sosial media, dan bahaya-nya ada sekitar 52%
internet di gunakan untuk mencari konten pornografi yang saat ini menjadi Hama
untuk anak di internet, dan tidak sedikit juga anak yang menggunakan Internet untuk
bermain Game online.
Ada sisi positif dan negatif dari penggunaan Internet, antara lain:
1. Dapat membantu proses belajar
2. Dapat digunakan untuk melancarkan Usaha
3. Mempermudah dalam berkomunikasi
4. Membangun kreatifitas
5. Memfasilitasi layanan publik, dan Berita berita bermanfaat
Adapun sisi negatifnya, seperti:
1. Menurunkan prestasi belajar jika berlebihan menggunakan internet
2. Malasah kesehatan mata jika di gunakan terlalu lama bahkan sampai ber jam-jam
3. Membatasi aktifitas fisik yang di butuhkan untuk perkembangan anak
4. Banyak konten konten pornografi, atau konten konten yang tidak layak untuk anak
5. Tidak ada privasi, pengambilan data pribadi, menjadi sasaran Predator anak, cyber
bullying, dll.
Ada juga hal yang harus di hindari oleh anak dalam menggunakan gadget dan
internet tersebut, kecanduan Internet bukan hal yang baik untuk anak, berikut tandatanda anak yang sudah kecandual teknologi, antara lain:
1. Emosi jika dipisahkan dengan gadget
2. Tidak tertarik pada aktivitas non-gadget
3. Enggan tertarik bersosialisasi pada lingkungan sekitar
4. Topik pembicaraan hanya seputar gadget
5. Cenderung lebih mudah berbohong tentang penggunaan gadget
Anak-anak cenderung lebih mudah kecanduan Internet, karena di internet pun
banyak fitur-fitur yang dapat diakses, seperti games, video, film, dll..
Maka dari itu, peran orang tua sangat penting untuk mengawasi anak saat
menggunakan internet, ada juga solusi agar anak tidak mudah kecanduan internet
yaitu jalani dengan seimbang yaitu teknologi dan non-teknologi, batasi waktu anak
menggunakan gadget.
BAB III
PENUTUP
3. 3
Simpulan
Ada beberapa pengertian keluarga menurut para ahli dan yang lainnya, akan tetapi
secara umum pengertian keluarga adalah kelompok kecil yang memiliki pemimpin
dan anggota, mempunyai pembagian tugas dan kerja, serta hak dan kewajiban bagi
masing-masing anggotanya. Keluarga adalah tempat pertama dan utama di mana
anak-anak belajar. Dari keluarga, mereka mempelajari sifat-keyakinan, sifat-sifat
mulia, komunikasi dan interaksi sosial, serta keterampilan hidup. Di dalam sebuah
keluarga ada beberapa fungsi agar keluarga terlihat bahagia yaitu : Fungsi Agama,
Fungsi Biologis, Fungsi Ekonomi, Fungsi Kasih Sayang, Fungsi Perlindungan,
Fungsi Pendidikan, Fungsi Sosialisasi Anak dan Fungsi Rekreasi.
Keluarga adalah poin paling utama yang dijadikan sebuah contoh pendidikan
oleh anak – anak. Ada beberapa tujuan utama pendidikan di dalam sebuah keluarga,
Memelihara Keluarga dari Api Neraka, Beribadah Kepada Allah Swt, Membentuk
Akhlak Mulia dan Membentuk Anak Agar Kuat Secara Individu, Sosial, dan
Profesional.
Dampak globalisasi pada saat ini sangat lah signifikan dimana sudah banyak
hampir semua keluarga memakai kemajuan ilmu teknologi yang bertujuan agar
mempermudah segala sesuatu pekerjaan, tetapi dibalik itu semua ada beberapa faktor
yang membuat kerugian di dalam sebuah keluarga yaitu, Gaya hidup glamour atau
hura-hura sudah sangat lumrah di Negara ini, ini dapat mempengaruhi moral anak
bangsa yang dapat mempengaruhi keharmonisan dalam keluarga. Game yang
berlebihan dan tidak diawasi oleh keluarga, karena individual dengan alat – alat
globalisasi sehingga anak tidak di perhatikan dnegan benar.
Anak-anak cenderung lebih mudah kecanduan Internet, karena di internet pun
banyak fitur-fitur yang dapat diakses, seperti games, video, film, dll.. Maka dari itu,
peran orang tua sangat penting untuk mengawasi anak saat menggunakan internet,
ada juga solusi agar anak tidak mudah kecanduan internet yaitu jalani dengan
seimbang
yaitu teknologi dan non-teknologi, batasi waktu anak menggunakan
gadget. Dengan ini kita harus menekankan pentingnya kesadaran orang tua dalam
mengawasi anak-anak di era digital. Orang tua juga harus sadar akan era digital.
Penting dan bahaya nya agar anak-anak dapat terawasi disaat sedang menggunakan
gadget, lebih waspada terhadap apa yang di lihat anak dalam gadget tersebut.
3. 4
Saran
Oleh karena itu, sebagai calon guru PAUD kita harus bisa memberikan arahan
kepada Orang Tua agar bisa membimbing dengan baik di era digital ini, berilah
arahan kepada sang anak dalam melakukan seperti gadget, jangan sampai salah dalam
melakukannya hingga kecanduan. Sebab bila anak sudah kecanduan dalam gadget,
maka ia akan mudah terombang ambing dari faktor gadget dan hal – hal lain.
DAFTAR PUSTAKA
https://kelompok24bgr.wordpress.com/2011/07/02karya-tulis-ilmiah-pengaruhlingkungan-keluarga-terhadap-kepribadian-anak/\
Dr. Helmawati, S.E., M.Pd., I. (2014). Pendidikan Keluarga. Rosda. Bandung
https://www.dakwatuna.com/2016/03/24/79737/penguatan-peran-keluargapendidikan-anak-era-digital/#axzz56rgx9wD9
“PERANAN LINGKUNGAN KELUARGA PADA ANAK USIA DINI DI
ERA DIGITAL”
Diajaukan untuk memenuhui salah satu tugas mata Pedagogik yang diampu oleh Dosen
Dra. Hj. Tati Sumiati, S.Pd., M.Pd.
Disusun oleh:
Gresia Noptriana Pasaribu
Latipah
Nadila L
1705715
1705834
1702236
Rizki Alfarizi
Sabila Kurnia
Sabilla Hanifa
Sarah Laila Fazriah
1700060
1700172
1702755
1702246
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS PURWAKARTA
2018
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat,
taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah dengan judul “Peranan Lingkungan Keluarga pada Anak Usia Dini di Era Digital”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pedagogik dalamprogram studi
PGPAUD di Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Purwakarta. Selanjutnya kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Hj. Tati Sumiati, S.Pd.,
M.Pd.selaku dosen pengampu mata kuliah Pedagogik dan kepada segenap pihak yang telah
memberikan kontribusi selama penulisan makalah ini.
Namun, atas keterbatasan penulis baik dalam hal waktu dan informasi yang didapatkan
sehingga penulis merasa bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, penulis juga
berharap agar para pembaca dapat memberikan feedbackkepada penulis berupa komentar atau
kritik yang membangun sehingga dapat memperbaiki kualitas makalah ini.
Purwakarta, 9 Februari 2018
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1. 1
Latar Belakang
1. 2
Rumusan Masalah
1. 3
Tujuan Penulisan
1. 4
Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2. 1
Pengertian Lingkungan Keluarga
2. 2
Pendidikan Dalan Keluarga dan Tujuannya
2. 3
Pengaruh Globalisasi Terhadap Keluarga di Era Digital
2. 4
Peranan Keluarga Dalam Menghadapi Globalisasi Di Era Digital
BAB III PENUTUP
3. 1
Simpulan
3. 2
Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1
LATAR BELAKANG
Salah satu ciri kehidupan modern adalah agresif terhadap kemajuan. Majunya ilmu
pengetahuan dan teknologi pada era digital ini membuat manusia menemukan berbagai macam
alat atau mesin yang mampu membantu manusia menyelesaikan apapun yang dikerjakannya
dengan lebih mudah, cepat, dan akurat. Pengaruh globalisasi terhadap keluarga tentunya
memiliki dampak positif dan negatif.
Dampak positif dari kehidupan modern itu tak lain adalah temuan-temuan alat mekanik
yang dapat membantu setiap anggota keluarga dalam menjalankan tugasnya. Ayah dapat bekerja
dengan cepat menggunakan komputer, ibu dapat menggunakan temuan-temuan yang canggih
untuk bersih-bersih atau memasak. Bagi seluruh anggota keluarga, adanya alat transportasi
seperti mobil dan motor juga membuat perjalanan yang jauh dapat ditempuh dalam waktu yang
singkat.
Sementara pengaruh negatif dari kehidupan modern di era digital ini adalah manusia
menjadi mendewakan rasio atau akal. Tujuan hidup manusia diarahkan pada pencapaian materi.
Mereka yakin materi yang mereka peroleh akan mendatangkan kebahagiaan dalam hidup
mereka. Mereka yang menganut keyakinan seperti itu akan semakin menjauh dari Tuhan dan
hidup dalam kesenangan. Produk Barat yang dibawa bersama era globalisasi ini bersifat
materialis, individualis, liberalis, dan hedonis.
Lingkungan keluarga yang tidak sehat akan menumbuhkan anak yang tidak sehat pula,
maka dari itu lingkungan keluarga yang merupakan tempat pendidikan pertama bagi seorang
anak adalah lingkungan yang penting karena sangat berpengaruh terhadap pembentukan pola
kepribadian anak.
1. 2
RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian lingkungan keluarga?
2. Bagaimana pendidikan dalam keluarga dan tujuannya?
3. Apa pengaruh globalisasi terhadap keluarga di era digital?
4. Bagaimana peran keluarga dalam mendidik anak di era digital?
1. 3
TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian lingkungan keluarga.
2. Untuk mengetahui pendidikan dalam keluarga serta tujuannya.
3. Untuk mengetahui pengaruh globalisasi terhadap keluarga di era digital.
4. Untuk mengetahui peran keluarga dalam mendidik anak di era digital.
1. 4
SISTEMATIKA PENULISAN
Makalah ini disusun dalam beberapa acuan yang diuraikan dan dijelaskan dalam
bentuk-bentuk bab-bab yaitu :
BAB I Pendahuluan : Berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan
dan sistematika penulisan.
BAB II Pembahasan: Berisi tentang pengertian lingkungan keluarga, pendidikan dalam
keluarga, pengaruh globalisasi di era digital, serta peran keluarga.
BAB III Penutup : Berisi simpulan dan saran.
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1
PENGERTIAN LINGKUNGAN KELUARGA
Ada beberapa pengertian keluarga, baik dengan makna yang sempit mau pun
dengan makna yang lebih luas.
1. Dalam KBBI Modern secara harfiah keluarga berarti sanak saudara: kaum
kerabat, orang seisi rumah, anak bini.
2. Dalam kamus Oxford Learner’s Pocket Dictionary, keluarga berasal dari kata
family yang berarti:
a. Group consisting of one or two parents and their children (kelompok yang
terdiri dari satu atau dua orang tua dan anak-anak mereka);
b. Group consisting of one or two parents, their children, and close relation
(kelompok yang terdiri dari satu atau dua orang tua, anak-anak mereka, dan
kerabat-kerabat dekat);
c. All the people descended from the same ancestor (semua keturunan dari nenek
moyang yang sama).
Menurut Undang-Undang 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan
dan Pembangunan Keluarga, Bab I pasal 1 ayat 6 pengertian keluarga adalah unit
terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri; atau suami, istri dan anaknya;
atau ayah dan anaknya (duda), atau ibu dan anaknya (janda).
Sementara menurut Hasbullah (2009: 17) lingkungan keluarga merupakan
lembaga pendidik tertua, bersifat informal, yang pertama dan utama dialami oleh
anak serta lembaga pendidikan yang bersifat kodrati. Orang tua bertanggung jawab
memelihara, merawat, melindungi dan mendidik anak agar tumbuh dan berkembang
dengan baik.
Keluarga adalah kelompok kecil yang memiliki pemimpin dan anggota,
mempunyai pembagian tugas dan kerja, serta hak dan kewajiban bagi masing-masing
anggotanya. Keluarga adalah tempat pertama dan utama di mana anak-anak belajar.
Dari keluarga, mereka mempelajari sifat-keyakinan, sifat-sifat mulia, komunikasi dan
interaksi sosial, serta keterampilan hidup.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dibuat kriteria bagi keluarga ideal sebagai berikut:
1. Sebuah keluarga diikat dalam pernikahan dan perkawinan;
2. Perkawinan harus sah menurut agama dan hukum negara;
3. Menikah harus dengan pasangan dengan keyakinan yang sama;
4. Memiliki anggota yang lengkap;
5. Sebuah keluarga mengharapkan keturunan sebagai salah satu tujuan
perkawinan;
6. Setiap pasangan satu sama lain saling mengenal;
7. Pasangan hidup saling menyayangi sehingga ada ikatan batin;
8. Setiap anggota hendaknya menciptakan dan merasakan hidup tenteram dan
bahagia;
9. Setiap anggota memiliki hak dan kewajiban masing-masing;
10. Saling menghormati hak dan kewajiban;
11. Dibuat pembagian tugas kerja sesuai porsinya;
12. Memiliki waktu yang cukup untuk berkumpul bersama keluarga;
13. Komunikasi lancar dalam keluarga;
14. Perlu bimbungan dan pembinaan, serta pengawasan dalam keluarga.
Samsul Nizar (2002) menyatakan bahwa dalam memberdayakan pendidikan
keluarga sangat relevan untuk dibahas beberapa fungsi keluarga. Selanjutnya ia
membagi fungsi keluarga menjadi delapan fungsi, yaitu: 1) fungsi keagamaan, 2)
fungsi cinta kasih, 3) fungsi reproduksi, 4) fungsi ekonomi, 5) fungsi pembudayaan,
6) fungsi pendidikan dan sosial, serta 8) fungsi pelestarian lingkungan.
Orang tua khususnya ayah sebagai pemimpin dalam keluarga hendaknya
menjalankan fungsinya dengan baik. Berdasarkan beberapa pendapat terhadap fungsi
keluarga di atas, fungsi-fungsi dalam keluarga yang hendaknya dilaksanakan agar
tercipta keluarga bahagia
1. Fungsi Agama
Fungsi agama dilaksanakan melalui penanaman nilai-nilai keyakinan berupa
iman dan takwa. Pembelajaran dapat dilakukan melalui pembiasaan dan
peneladanan. Penanaman keimanan dan takwa mengajarkan kepada anggota
untuk selalu menjalankan perintah Tuhan YME dan menjauhi larangan-Nya.
2. Fungsi Biologis
Fungsi biologis adalah fungsi pemenuhan kebutuhan agar keberlangsungan
hidupnya tetap terjaga termasuk secara fisik atau dengan kata lain
pemenuhan kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani manusia.
Kebutuhan dasar manusia untuk terpenuhinya kecukupan makanan, pakaian,
tempat tinggal. Kebutuhan biologis lainnya berupa kebutuhan seksual yang
berfungsi untuk menghasilkan keturunan.
3. Fungsi Ekonomi
Fungsi ini berhubungan dengan bagaimana pengaturan penghasilan yang
diperoleh untuk memenuhi kebutuhan dalam rumah tangga. Seorang istri
harus mampu mengelola keuangan yang diserahkan suaminya dengan baik.
Utamakan pemenuhan kebutuhan yang bersifat prioritas dalam keluarga
sehingga penghasilan yang diperoleh suami akan dapat mencukupi
kebutuhan hidup keluarga.
4. Fungsi Kasih Sayang
Fungsi ini menyatakan bagaimana setiap anggota keluarga harus
menyayangi satu sama lain. Suami hendaknya mencurahkan kasih sayang
kepada istrinya begitu pula sebaliknya. Dan jika memiliki anak maka orang
tua hendaknya menunjukkan dan mencurahkan kasih sayang kepada
anaknya secara tepat. Bukan hanya berupa materi tapi juga perhatian,
kebersamaan yang hangat, saling memotivasi dan mendukung untuk
kebaikan bersama.
5. Fungsi Perlindungan
Setiap anggota keluarga berhak mendapat perlindungan dari anggota
lainnya. Sebagai kepala keluarga, seorang ayah hendaknya melindungi istri
dan anaknya dari ancaman baik ancaman yang akan merugikan di dunia
maupun akhirat. Perlindungan di dunia berupa keamanan atas apa yang
dimakan atau dipakai dan di mana tempat tinggal keluarga. Perlindungan
terhadap kenyamanan situasi dan kondisi serta lingkungan sekitat.
6. Fungsi Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk
meningkatkan martabat dan peradaban manusia. Sebagai seorang pemimpin
dalam keluarga seorang kepala keluarga hendaknya memberikan bimbingan
dan pendidikan bagi setiap anggota keluarganya; baik itu istri maupun
anaknya.
7. Fungsi Sosialisasi Anak
Selain sebagai makhluk individu, manusia juga merupakan makhluk sosial
yang tidak dapat hidup sendiri untuk memenuhi semua kebutuhan hidupnya.
Dalam keluarga, anak pertama kali hidup bersosialisasi. Anak mulai belajar
berkomunikasi dengan orang tuanya melalui pendengaran dan gerakan atau
isyarat hingga anak mampu berbicara.
8. Fungsi Rekreasi
Manusia tidak hanya perlu memenuhi kebutuhan biologisnya atau fisiknya
saja, tetapi juga perlu memenuhi kebutuhan jiwa atau rohaninya. Kegiatan
sehari-hari yang sangat menyita waktu dan tenaga ditambah permasalahan
yang muncul baik di keluarga maupun di tempat kerja atau sekolah tentu
membuat fisik, pikiran dan jiwa menjadi letih. Oleh karena itu, manusia
perlu istrirahat dan rekreasi.
2. 2
PENDIDIKAN DALAM KELUARGA DAN TUJUANNYA
Tiga tempat pendidikan yang dapat membentuk anak menjadi manusia seutuhnya
adalah di keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keluarga adalah tempat titik tolak
perkembangan anak. Peran keluarga sangat dominan untuk menjadikan anak yang
cerdas, sehat, dan memiliki penyesuaian sosial yang baik. Keluarga merupakan salah
satu faktor penentu utama dalam perkembangan kepribadian anak, di samping faktorfaktor lain.
Pendidikan merupakan kegiatan yang sangat esensial dalam kehidupan manusia
untuk membentuk insan yang dapat memecahkan permasalahan dalam kehidupannya.
Keberhasilan atau prestasi yang di capai oleh siswa dalam pendidikannya
sesungguhnya tidak hanya memperhatikan mutu dari institusi pendidikan saja, tetapi
juga memperlihatkan keberhasilan keluarga dalam memberikan anak-anak mereka
persiapan yang baik untuk pendidikan tang dijalani. Oleh karena itu keluarga menjadi
institusi paling kuat yang di miliki oleh masyarakat manusia melalui keluargalah
seseorang memperoleh kemanusiaannya.
Orang tua yang hanya memberikan kebutuhan materi kepada anak akan menghasilkan
anak yang materialistis dan hedonis.
Tujuan pendidikan dalam keluarga:
1. Memelihara Keluarga dari Api Neraka
Allah swt. berfirman dalam QS. At-Tahrim [66]: 6 “Hai orang-orang yang
beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka”’ peliharalah
dirimu di sini tentu ditujukan kepada orang tua khususnya ayah sebaga
pemimpin dalam keluarga dan ibu serta anak-anak sebagai anggota
keluarganya.
2. Beribadah Kepada Allah Swt
Manusia diciptakan memang untuk beribadah kepada Allah Swt. hal ini sesuai
dengan peritah Allah dalam kitab-Nya uang menganjurkan agar manusia
beribadah kepada Allah Swt (QS. Al-Dzariyat [51]: 56). Kewajiban beribadah
kepada Allah juga terdapat dalam Quran surat Al-An’am [6]: 162:
menyatakan bahwa sesungguhnya salatku, hidup dan matiku hanya untuk
Allah, Tuhan sekalian alam.
3. Membentuk Akhlak Mulia
Pendidikan dalam keluarga tentunya menerapkan nilai-nilai atau keyakinan
seperti juga yang ditujukan dalam Quran surat Luqman [31]: 12-19, yaitu agar
menjadi manusia yang selalu bersyukur kepada Allah; tidak mempersekutukan
Allah; berbuat baik kepada kedua orang tua; mendirikan shalat; tidak
sombong; sederhana dalam berjalan; dan lunakkan suara.
4. Membentuk Anak Agar Kuat Secara Individu, Sosial, dan Profesional
Kuat secara individu ditandai dengan tumbuhnya kompetensi yang
berhubungan dengan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Kuat secara sosial
berarti individu terbentuk untuk mampu berinteraksi dalam kehidupan sosial.
Kuat secara profesional bertujuan agar individu mampu hidup mandiri dengan
menggunakan keahliannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
2. 3
PENGARUH
GLOBALISASI
TERHADAP
KELUARGA
DI
ERA
DIGITAL
Pengaruh globalisasi terhadap keluarga sangatlah signifikan, salah satu ciri
kehidupan modern yaitu agresif terhadap kemajuan. Majunya ilmu dan teknologi
membuat manusia menemukan berbagai berbagai macam alat atau mesin yang
mampu membantu manusia menyelesaikan apa-apa yang dikerjakan menjadi lebih
mudah, cepat, dan akurat. Dampak positif yang di rasakan pada era globalisai ini
salah satunya padakeluarga adalah seperti ayah yang mudah mengerjakan tugas nya
dengan mudah melalui komputer, tapi tidak hanya komputer ada juga telepon dan
televisi, kedua alat tersebut bermanfaat untuk memudahkan komunikasi dan
mengetahui berbagai belahan dunia.
Tidak hanya ayah anggota keluarga lainpun mersakan dampak positifnya seperti
ibu, ibu rumah tangga dapat menyelesaikan pekerjaan rumahnya dengan lebih mudah
dari pada biasanya, karena sudah di tunjang dengan alat-alat atau mesin yang
mempermudahkan pekerjaan manusia saat ini, seperti mesin cuci, alat penghancur
bumbu-bumbu dapur, alat penyedot debu, dan lain sebagianya.
Tapi tidak hanya dampak positif saja yang ditimbulkan oleh era globalisasi
sekarang, adapun dampak negative yang ditimbulkan juga oleh era globalisasi
sekarang, pengaruh atau dampak negatif yang ditimbukan oleh globalisasi ini dalam
keluarga yaitu manusia lebih mendewakan rasio atau akal. Tujuan hidup manusia
diarahkan pada pencapaian materi. Mereka yakin bahwa materi yang mereka peroleh
bisa mendatangkan kebahagiaan dalam hidup meraka. Mereka yang menganut
keyakinan tersebut semakin jauh dari Tuhan dan hidup kesenangan belaka.
Selanjutnya, pengaruh negatif yang dapat tampak pada adalah dalam gaya
hidup,sehari-hari. Gaya hidup tersebut di tandai oleh makanan(Makanan),
fun(hiburan), fashion(mode), dan pemikiran(thought). Tentu saja di era globalisai
sekarang ini kita dengan mudahnya menemukan makan cepat saji,di Indonesia.
Padahal makan cepat saji ini secara ilmu kesehatan belum memenuhi syarat sebagai
makanan yang sehat untuk di konsumsi. Begitupun hiburan, tersaji melalui media
cetak ataupun elektronik. Selanjutnya adalah model pakaina yang berubah bentuk
setiap tahunnya, itu bertolak belakang dengan syariat islam. Gaya hidup glamour atau
hura-hura sudah sangat lumrah di Negara ini, ini dapat mempengaruhi moral anak
bangsa yang dapat mempengaruhi keharmonisan dalam keluarga. Maka pendidikan
dalam keluarga terhadap anggota keluarga sangat lah penting, karena keluarga adalah
institusi pertama dan paling kuat untuk mendidik anak.
2. 4
PERANAN KELUARGA DALAM MENGHADAPI GLOBALISASI DI
ERA DIGITAL
Zaman sudah mulai berkembang, di era globalisasi ini kita harus mengikuti
perkembangan zaman. Keluarga memiliki peran penting dalam pengawasan
perkembangan anak, terutama di era digital ini di mana internet sangat mudah diakses
oleh setiap orang dengan gadget mereka, dan menyiapkan anak-anak kita dalam
menyikapi era digital.
Dengan ini kita harus menekankan pentingnya kesadaran orang tua dalam
mengawasi anak-anak di era digital. Orang tua juga harus sadar akan era digital.
Penting dan bahaya nya agar anak-anak dapat terawasi disaat sedang menggunakan
gadget, lebih waspada terhadap apa yang di lihat anak dalam gadget tersebut.
Di Indonesia juga tidak sedikit Anak-anak atau remaja sebagai pengguna Internet,
dimana ada 80% menggunakan Internet untuk mencari informasi, 70% menggunakan
untuk mendapatkan teman online di sosial media, dan bahaya-nya ada sekitar 52%
internet di gunakan untuk mencari konten pornografi yang saat ini menjadi Hama
untuk anak di internet, dan tidak sedikit juga anak yang menggunakan Internet untuk
bermain Game online.
Ada sisi positif dan negatif dari penggunaan Internet, antara lain:
1. Dapat membantu proses belajar
2. Dapat digunakan untuk melancarkan Usaha
3. Mempermudah dalam berkomunikasi
4. Membangun kreatifitas
5. Memfasilitasi layanan publik, dan Berita berita bermanfaat
Adapun sisi negatifnya, seperti:
1. Menurunkan prestasi belajar jika berlebihan menggunakan internet
2. Malasah kesehatan mata jika di gunakan terlalu lama bahkan sampai ber jam-jam
3. Membatasi aktifitas fisik yang di butuhkan untuk perkembangan anak
4. Banyak konten konten pornografi, atau konten konten yang tidak layak untuk anak
5. Tidak ada privasi, pengambilan data pribadi, menjadi sasaran Predator anak, cyber
bullying, dll.
Ada juga hal yang harus di hindari oleh anak dalam menggunakan gadget dan
internet tersebut, kecanduan Internet bukan hal yang baik untuk anak, berikut tandatanda anak yang sudah kecandual teknologi, antara lain:
1. Emosi jika dipisahkan dengan gadget
2. Tidak tertarik pada aktivitas non-gadget
3. Enggan tertarik bersosialisasi pada lingkungan sekitar
4. Topik pembicaraan hanya seputar gadget
5. Cenderung lebih mudah berbohong tentang penggunaan gadget
Anak-anak cenderung lebih mudah kecanduan Internet, karena di internet pun
banyak fitur-fitur yang dapat diakses, seperti games, video, film, dll..
Maka dari itu, peran orang tua sangat penting untuk mengawasi anak saat
menggunakan internet, ada juga solusi agar anak tidak mudah kecanduan internet
yaitu jalani dengan seimbang yaitu teknologi dan non-teknologi, batasi waktu anak
menggunakan gadget.
BAB III
PENUTUP
3. 3
Simpulan
Ada beberapa pengertian keluarga menurut para ahli dan yang lainnya, akan tetapi
secara umum pengertian keluarga adalah kelompok kecil yang memiliki pemimpin
dan anggota, mempunyai pembagian tugas dan kerja, serta hak dan kewajiban bagi
masing-masing anggotanya. Keluarga adalah tempat pertama dan utama di mana
anak-anak belajar. Dari keluarga, mereka mempelajari sifat-keyakinan, sifat-sifat
mulia, komunikasi dan interaksi sosial, serta keterampilan hidup. Di dalam sebuah
keluarga ada beberapa fungsi agar keluarga terlihat bahagia yaitu : Fungsi Agama,
Fungsi Biologis, Fungsi Ekonomi, Fungsi Kasih Sayang, Fungsi Perlindungan,
Fungsi Pendidikan, Fungsi Sosialisasi Anak dan Fungsi Rekreasi.
Keluarga adalah poin paling utama yang dijadikan sebuah contoh pendidikan
oleh anak – anak. Ada beberapa tujuan utama pendidikan di dalam sebuah keluarga,
Memelihara Keluarga dari Api Neraka, Beribadah Kepada Allah Swt, Membentuk
Akhlak Mulia dan Membentuk Anak Agar Kuat Secara Individu, Sosial, dan
Profesional.
Dampak globalisasi pada saat ini sangat lah signifikan dimana sudah banyak
hampir semua keluarga memakai kemajuan ilmu teknologi yang bertujuan agar
mempermudah segala sesuatu pekerjaan, tetapi dibalik itu semua ada beberapa faktor
yang membuat kerugian di dalam sebuah keluarga yaitu, Gaya hidup glamour atau
hura-hura sudah sangat lumrah di Negara ini, ini dapat mempengaruhi moral anak
bangsa yang dapat mempengaruhi keharmonisan dalam keluarga. Game yang
berlebihan dan tidak diawasi oleh keluarga, karena individual dengan alat – alat
globalisasi sehingga anak tidak di perhatikan dnegan benar.
Anak-anak cenderung lebih mudah kecanduan Internet, karena di internet pun
banyak fitur-fitur yang dapat diakses, seperti games, video, film, dll.. Maka dari itu,
peran orang tua sangat penting untuk mengawasi anak saat menggunakan internet,
ada juga solusi agar anak tidak mudah kecanduan internet yaitu jalani dengan
seimbang
yaitu teknologi dan non-teknologi, batasi waktu anak menggunakan
gadget. Dengan ini kita harus menekankan pentingnya kesadaran orang tua dalam
mengawasi anak-anak di era digital. Orang tua juga harus sadar akan era digital.
Penting dan bahaya nya agar anak-anak dapat terawasi disaat sedang menggunakan
gadget, lebih waspada terhadap apa yang di lihat anak dalam gadget tersebut.
3. 4
Saran
Oleh karena itu, sebagai calon guru PAUD kita harus bisa memberikan arahan
kepada Orang Tua agar bisa membimbing dengan baik di era digital ini, berilah
arahan kepada sang anak dalam melakukan seperti gadget, jangan sampai salah dalam
melakukannya hingga kecanduan. Sebab bila anak sudah kecanduan dalam gadget,
maka ia akan mudah terombang ambing dari faktor gadget dan hal – hal lain.
DAFTAR PUSTAKA
https://kelompok24bgr.wordpress.com/2011/07/02karya-tulis-ilmiah-pengaruhlingkungan-keluarga-terhadap-kepribadian-anak/\
Dr. Helmawati, S.E., M.Pd., I. (2014). Pendidikan Keluarga. Rosda. Bandung
https://www.dakwatuna.com/2016/03/24/79737/penguatan-peran-keluargapendidikan-anak-era-digital/#axzz56rgx9wD9