SEJARAH NEGARA JEPANG 2015 Zilullah Nazi

Zilullah Nazir Hadi

Awal Sejarah Berdirinya Negara Jepang – Negeri Sakura

Sejarah berdirinya negara Jepang meliputi kepulauan Jepang itu sendiri dan orang-orang yang ada di dalamnya, dan mencakup sejarah kuno tentang area itu dan sejarah modern tentang Jepang sebagai sebuah negara. Ekosistem kaya dari archipelago Jepang bermula dengan jaman es terakhir sekitar tahun 12.000 sebelum masehi, dimana ekosistem tersebut mulai menunjukkan adanya perkembangan manusia. Negara ini mulai dikenal dengan adanya referensi tertulis tentang Jepang dalam Twenty-Four Histories yang ada pada abad pertama. Kultur-kultur dan pengaruh agama di Jepang datang dari Tiongkok. Ibu kota permanen pertama dibangun pada tahun 710 yang kemudian menjadi pusat pengembangan seni-seni yang berbau agama Buddha.

Sejarah Awal Berdiri Negara Jepang

Dalam sejarahnya Negara Jepang pada jaman Paleolitikum mencakup periode yang cukup panjang bahkan hingga mulai tahun 50.000 sebelum masehi dan berakhir sekitar tahun 12.000 sebelum masehi, tepat dengan bagian terakhir jaman es. Artefak-artefak kuno yang ditemukan dari sebelum tahun 38.000 masehi, oleh para arkeolog tidak dianggap, dan menyebabkan mereka semua berpendapat sama bahwa masa Paleolitikum di Jepang dimulai 40.000 tahun lalu, seiring dengan penemuan alat dari batu pertama kali diimplementasikan. Tengkorak manusia yang pertama kali ditemukan ada di Hamamatsu, Shizuoka, yang jika menggunakan penanggalan radiocarbon berasal dari sekitar 14.000 hingga 18.000 tahun lalu. Sayangnya, sejak sebuah hoax yang dibuat oleh Shinichi Fujimura diketahui orang-orang, bukti-bukti Paleolitikum Bawah dan Paleolitikum Menengah ditolak keabsahannya setelah investigasi yang mendalam. Karena hal ini juga hanya beberapa bukti Paleolitikum Atas yang tak berhubungan dengan Fujimura yang bisa dipertanggungjawabkan.

Perkembangan Negeri Sakura Jepang berlanjut dengan periode Joomon yang dimulai kira- kira pada tahun 14.000 hingga 300 sebelum masehi. Tanda-tanda peradaban pertama dan pola hidup yang stabil mulai muncul pada tahun itu juga, dengan peradaban Joomon yang bisa dikenali dengan gaya hidup masa Mesolitikum hingga Neolitikum. Pada masa itu, teknik tenun belum ditemukan, sehingga orang-orang Joomon masih menggunakan baju yang terbuat dari bulu. Mereka juga mulai membuat bejana-bejana dari tanah liat yang memiliki pola-pola dekorasi khas. Pola-pola dekorasi tersebut mereka buat dengan memberi kesan pada tanah liat basah dengan kawat dan kayu yang diikat maupun tidak. Berdasarkan penanggalan karbon, beberapa bukti tembikar ini masih bisa ditemukan di Jepang bersama dengan pisau, batu giok, sisir yang terbuat dari tempurung, hingga barang-barang rumah tangga lainnya yang berasal dari abad ke-11 sebelum masehi.

Periode Joomon usai, dan sejarah berdiri negara Jepang berlanjut pada periode Yayoi yang terjadi sekitar tahun 400 atau 300 sebelum masehi hingga tahun 250 masehi. Periode ini dinamakan Yayoi, dimana bukti-bukti arkeologis pertama kali ditemukan. Permulaan periode Yayoi menandai datangnya kebiasaan-kebiasaan baru seperti menenun, pertanian, juga pembuatan besi dan perunggu. Penggunaan besi dan perunggu ini dimulai bersamaan pada Jepang di masa Yayoi, dimana besi digunakan untuk alat-alat agrikultur sementara perunggu untuk upacara-upacara dan ritual. Periode Yayoi sendiri juga membawa perdukunan dan ramalan oleh peramal-peramal Shinto untuk memastikan adanya bibit yang bagus.

Jepang Kuno dimulai dengan periode Kofun sejak tahun 250 yang dinamai menggunakan nama sebuah bukit pemakaman besar yang bernama kofun ( kuburan kuno) yang mulai muncul pada era tersebut. Periode Kofun ini juga mulai mempraktekkan pembudidayaan tentara militer yang kuat dimana masing-masing terfokus pada klan-klan yang kuat. Pada abad ke-3 hingga abad ke-7, sebuah pemerintahan yang bernama Yamato dibangun dan berpusat pada propinsi Yamato dan Kawachi. Berdirinya pemerintahan Yamato ini juga menandakan dimulainya garis keturunan kaisar Jepang.

Pada periode Asuka yang berlangsung di tahun 538 hingga tahun 710, pemerintahan purwa- Jepang Yamato perlahan mulai menjadi sebuah daerah tersentralisasi dan menciptakan hukum-hukum seperti Kode Taihou. Setelah Buddhisme diperkenalkan oleh raja Seong pada tahun 538 di Jepang, agama tersebut mulai dipromosikan secara besar-besaran untuk kepentingan mereka sendiri. Tadinya, Buddhisme bukan sebuah agama populer di Jepang. Masuknya Buddhisme ini juga menghentikan tradisi penguburan mereka yang telah wafat di kofun-kofun besar.

Masa yang mungkin paling dikenal oleh masyarakat luar Jepang mungkin adalah periode Sengoku setelah sebelumnya melewati periode-periode Nara (710 hingga 759), Heian (794 hingga 1185), Kamakura (1185 hingga 1333), Restorasi Kemmu (1333), dan periode Muromachi (1336 hingga 1573). Periode Sengoku yang juga dikenal sebagai periode perang kerajaan merupakan masa yang penuh dengan perang internal antara kerajaan-kerajaan di Jepang yang memiliki idealisme berbeda-beda. Era ini juga bertepatan dengan kontak pertama Jepang dengan dunia barat, dimulai dengan tibanya saudagar dari Portugis. Kapal saudagar Portugis pertama yang tiba di Jepang mendarat di pulau Tanegashima dan memperkenalkan tentang senjata api kepada masyarakat Jepang. Pengenalan senjata api ini mengubah seluruh sistem perang di Jepang, dimana pada saat terjadi Perang Nagashino, 3.000 arquebus memotong jumlah Samurai. Salah satu periode lain yang sering disebut-sebut diluar Jepang juga adalah periode Meiji dan restorasi Meiji pada tahun 1860-an dimana pada masa ini, biasanya di cerita-cerita komik maupun animasi, merupakan masa dimana samurai Masa yang mungkin paling dikenal oleh masyarakat luar Jepang mungkin adalah periode Sengoku setelah sebelumnya melewati periode-periode Nara (710 hingga 759), Heian (794 hingga 1185), Kamakura (1185 hingga 1333), Restorasi Kemmu (1333), dan periode Muromachi (1336 hingga 1573). Periode Sengoku yang juga dikenal sebagai periode perang kerajaan merupakan masa yang penuh dengan perang internal antara kerajaan-kerajaan di Jepang yang memiliki idealisme berbeda-beda. Era ini juga bertepatan dengan kontak pertama Jepang dengan dunia barat, dimulai dengan tibanya saudagar dari Portugis. Kapal saudagar Portugis pertama yang tiba di Jepang mendarat di pulau Tanegashima dan memperkenalkan tentang senjata api kepada masyarakat Jepang. Pengenalan senjata api ini mengubah seluruh sistem perang di Jepang, dimana pada saat terjadi Perang Nagashino, 3.000 arquebus memotong jumlah Samurai. Salah satu periode lain yang sering disebut-sebut diluar Jepang juga adalah periode Meiji dan restorasi Meiji pada tahun 1860-an dimana pada masa ini, biasanya di cerita-cerita komik maupun animasi, merupakan masa dimana samurai

Sejarah berdiri negara Jepang mencatat adanya perang antara Jepang dengan Tiongkok pada tahun 1894 hingga 1894 yang dikenal dengan Perang Sino-Jepang, dan Perang Russo- Jepang yang terjadi pada tahun 1904 hingga 1905 melawan Rusia. Perang-perang ini juga menunjukkan taring Jepang sebagai kekuatan kekaisaran modern dari timur. Pada masa sekarang, Jepang terus berkembang dan bahkan memimpin dalam bidang teknologi terutama robotik.

Prasejarah

Penelitian arkeologi menunjukkan bahwa Jepang telah dihuni manusia purba setidaknya 600.000 tahun yang lalu, pada masa Paleolithic Bawah. Setelah beberapa zaman es yang terjadi pada masa jutaan tahun yang lalu, Jepang beberapa kali terhubung dengan daratan Asia melalui jembatan darat (dengan Sakhalin di utara, dan kemungkinan Kyushu di selatan), sehingga memungkinkan perpindahan manusia, hewan, dan tanaman ke kepulauan Jepang dari

merupakan Tiongkok

dan Korea.

Zaman Paleolitik Jepang menghasilkan peralatan bebatuan yang telah dipoles yang pertama di dunia, sekitar tahun 30.000 SM. Dengan berakhirnya zaman es terakhir dan datangnya periode yang lebih hangat, kebudayaan Jomon muncul pada sekitar 11.000 SM, yang bercirikan gaya hidup pemburu-pengumpul (hunter-gatherer) semi-sedentism Mesolithic hingga Neolithic dan pembuatan kerajinan tembikar terawal di dunia. Diperkirakan bahwa penduduk Jomon merupakan nenek moyang suku Proto-Jepang dan suku Ainu

masa

kini.

Dimulainya periode Yayoi pada sekitar 300 SM menandai kehadiran teknologi-teknologi baru seperti pertanian beras, pengairan dan permbuatan besi dan perunggu, yang dibawa serta migran-migran dari Korea, Tiongkok dan bagian-bagian lain di Asia. Periode tersebut dilanjutkan periode Kofun pada sekitar tahun 250, yang bercirikan didirikannya negeri-negeri militer yang kuat. Pada tahun 538, kedatangan agama Buddha menandai berawalnya Zaman Klasik.

Zaman Klasik Menurut mitologi tradisional Jepang, Jepang didirikan oleh Kaisar Jinmu pada abad ke-7 SM, yang memulai mata rantai kaisar-kaisar yang masih belum putus hingga kini. Meskipun begitu, sepanjang sejarahnya, untuk kebanyakan masa kekuatan sebenarnya berada di tangan anggota-anggota istana, para shogun, pihak militer, dan pada zaman modern, perdana

menteri.

Bagian sejarah Jepang meninggalkan catatan dimulai pada abad ke-5 dan 6 Masehi, saat sistem tulisan Tionghoa, agama Buddha, dan kebudayaan Tionghoa lainnya diperkenalkan Baekje, sebuah kerajaan di Korea. Melalui Perintah Perubahan Taika pada tahun 645, Jepang memperkuat penggunaan kebudayaan-kebudayaan Tionghoa, dan menyusun ulang sistem pemerintahannya dengan mencontoh dari Tiongkok. Ini membuka jalan bagi kekuatan filsafat Konfusianisme Tionghoa (confucianism) yang dominan di Jepang hingga abad ke-19. Periode Nara pada abad ke-8 menandai sebuah negeri Jepang yang kuat yang dipusatkan pada sebuah

Heijō-kyō

(kini Nara).

Istana kekaisaran tersebut kemudian pindah ke Nagaoka dan lalu Heian- kyō (kini Kyoto), memulai “masa keemasan” kebudayaan klasik Jepang yang dipanggil periode Heian.

Zaman Pertengahan

Zaman pertengahan Jepang dicirikan bangkitnya kelompok penguasa yang terdiri dari para ksatria yang disebut samurai. Pada tahun 1185, jendral Minamoto no Yoritomo adalah orang pertama yang menjadi penguasa pada saat yang bersamaan dengan Kaisar; dia berkuasa di Kamakura, di sebelah selatan Yokohama masa kini. Setelah Yoritomo wafat, klan ksatria lainnya Hojo, mengambil kekuasaan sebagai semacam adipati bagi para shogun. Keshogunan tersebut berhasil menahan serangan Mongol dari wilayah Tiongkok kekuasaan Mongol pada tahun 1274 dan 1281.

Meskipun Keshogunan Kamakura ini terbilang stabil, tak lama kemudian Jepang pecah kepada faksi-faksi yang saling berperang dalam masa yang kemudian dikenal sebagai Zaman Negara-Negara

Berperang atau

periode

Sengoku.

Pada abad ke-16, para pedagang dan misionaris dari Eropa tiba di Jepang untuk pertama kalinya, mengawali periode “Nanban” (”orang-orang barbar dari Selatan”) yang diisi

pertukaran perniagaan dan kebudayaan yang aktif antara Jepang dan dunia Barat.

Sekitar masa yang sama, Oda Nobunaga, Toyotomi Hideyoshi, dan Tokugawa Ieyasu, makin memperkuat kontrolnya terhadap negara-negara berperang tersebut. Penanganan Nobunaga terhadap negara yang semena-mena dan otoriter membuatnya menjadi penguasa yang tidak disukai, meski kejeniusan militernya tidak dapat disangkal.

Penjajahan terhadap Korea yang dilaksanakan Hideyoshi pada tahun 1592 juga membuat namanya tercemar dalam sejarah Jepang, khususnya setelah Jepang berhasil diusir pasukan Dinasti Ming dari Tiongkok dan angkatan laut Korea. Tokugawa akhirnya mempersatukan negara setelah mengalahkan para musuhnya pada Pertempuran Sekigahara pada tahun 1600, dan memindahkan ibu kota ke Edo (kini Tokyo) dan memulai Keshogunan Tokugawa. Keshogunan Tokugawa, yang curiga terhadap pengaruh misionaris Katolik, melarang segala hubungan dengan orang-orang Eropa kecuali hubungan terbatas dengan pedagang Belanda di pulau Dejima. Mereka juga menjadi lebih berhati-hati terhadap pedagang dengan Tiongkok, khususnya setelah suku Manchu menguasai Tiongkok dan mendirikan Dinasti Qing.

Suku Manchu menguasai Korea pada tahun 1637, dan pihak Jepang takut akan kemungkinan invasi dari suku Manchu. Jepang karena itu menjadi bahkan lebih terisolasi lagi dibandingkan sebelumnya. Periode pengurungan diri ini berakhir dua setengah abad kemudian, pada masa persatuan politis yang dikenal sebagai periode Edo, yang dianggap sebagai masa puncak kebudayaan pertengahan Jepang.

Zaman Modern

Pada tahun 1854, Komodor AS, Matthew C. Perry memaksa dibukanya Jepang kepada Barat melalui Persetujuan Kanagawa. Para samurai yang menganggap bahwa ini menunjukkan lemahnya keshogunan mengadakan pemberontakan yang berujung kepada Perang Boshin pada tahun 1867-8. Pihak keshogunan akhirnya mundur dan Restorasi Meiji mengembalikan kekuasaan kepada Kaisar. Jepang mengadopsi beberapa institusi Barat pada periode Meiji, termasuk pemerintahan modern, sistem hukum, dan militer. Perubahan- perubahan ini mengubah Kekaisaran Jepang menjadi kekuatan dunia yang mengalahkan Tiongkok dalam Perang Tiongkok-Jepang dan Rusia dalam Perang Rusia-Jepang. Hingga tahun 1910, Jepang telah menguasai Taiwan, separuh dari Sakhalin, dan Korea. Awal abad ke- 20 sempat menjadi saksi mata kepada “demokrasi Taisho” yang lalu diselimuti bangkitnya nasionalisme

Jepang.

Pada tahun 1936, Jepang menanda tangani Pakta Anti-Komintern dan bergabung dengan Jerman dan Italia untuk membentuk suatu aliansi axis. Pada tahun 1937, Jepang menginvasi

Manchuria yang menyebabkan terjadinya Perang Tiongkok-Jepang (1937).

Pada tahun 1941, Jepang menyerang pangkalan angkatan laut Amerika Serikat di Pearl Harbor, dan membawa AS memasuki Perang Dunia II. Setelah kampanye yang panjang di Samudra Pasifik, Jepang kehilangan wilayah-wilayah yang awalnya dimilikinya, dan AS mulai melakukan pengeboman strategis terhadap Tokyo, Osaka dan kota-kota besar lainnya serta pengeboman atom terhadap Hiroshima dan Nagasaki. Jepang akhirnya menyerah kepada

Pendudukan Amerika secara resmi berakhir pada tahun 1952, meski pasukan AS tetap mempertahankan pangkalan-pangkalan penting di Jepang, khususnya di Okinawa. Jepang menggunakan konstitusi baru sejak tahun 1947, yang menetapkan negara tersebut sebagai negara demokratis pasifis. Setelah pendudukan tersebut, produk domestik bruto Jepang tumbuh menjadi salah satu ekonomi terbesar di dunia di bawah program pengembangan industri yang agresif, proteksionisme, dan penundaan pertahanan strategis kepada AS.

Meskipun pasar saham sempat jatuh dengan tajam pada tahun 1990 dan negara tersebut hingga kini masih belum pulih sepenuhnya dari hal itu, Jepang tetap merupakan sebuah kekuatan ekonomi dunia dan akhir-akhir ini telah mulai bangkit sebagai kekuatan strategis dengan mengirimkan pasukan non-pertempuran ke Perang Teluk, upaya kemanusiaan PBB untuk membangun kembali Kamboja, dan invasi AS terhadap Irak pada tahun 2003. sampai dengan awal tahun 2009, Jepang adalah kekuatan ekonomi terbesar kedua di Dunia.

Di tengah krisis ekonomi global yang melanda dunia, Jepang menjadi satu-satunya negara yang justru nilai tukar uangnya melejit naik, walau di satu sisi dampak negatif begitu terasa di sektor expor barang. Infrastruktur pemerintahan yang mengagumkan sejak zaman prasejarah hingga zaman modern menjadi contoh nyata betapa negara yang menjunjung tinggi kebudayaan akan terus eksis dari masa ke masa.

1. 1. ZAMAN EDO

Setelah Toyotomi Hideyosi meninggal dalam perang melawan korea yang kedua setelah perang pertamanya gagal, ia digantikan oleh Tokugawa Ieyasu. Tokugawa Ieyasu yaitu seorang daimyo keturunan Minamoto Yoritomo yang diberikan kekuasaan untuk menjalankan roda pemerintahannya di daerah Mikawa, provinsi Aichi.

Pada tahun 1600 terjadilah perang sakigahara yaitu perang saudara antara keluarga Hideyori dengan keluarga Tokugawa Ieyasu. Perang ini disebabkan oleh ketidakpuasan keluarga Hideyori atas digantinya Toyotomi Hideyosi dengan Tokugawa Ieyasu. Dalam perang ini dimenangkan oleh tokugawa Ieyasu. Atas kemenangan nya itu, Ieyasu diangkat menjadi Sei I tai shogun oleh tenno. Kemudian ia memindahkan pusat pengendalian pemerintahan di Edo (sekarang Tokyo).

Selama pemerintahan dipegang oleh keluarga Tokugawa, keadaan di dalam Negara Jepang menjadi damai dan stabil. Perdamaian dan stabilitas ini pun merupakan lompatan permulaan yang besar dalam bidang produksi dan perekonomian Jepang. Keadaan ini memaksa rakyat jepang untuk mencari pasaran di kota-kota dan daerah lainnya supaya mereka dapat menjual hasil produksinya secara bebas. Seiring berjalannya waktu, Jepang merasa bahwa pasaran Selama pemerintahan dipegang oleh keluarga Tokugawa, keadaan di dalam Negara Jepang menjadi damai dan stabil. Perdamaian dan stabilitas ini pun merupakan lompatan permulaan yang besar dalam bidang produksi dan perekonomian Jepang. Keadaan ini memaksa rakyat jepang untuk mencari pasaran di kota-kota dan daerah lainnya supaya mereka dapat menjual hasil produksinya secara bebas. Seiring berjalannya waktu, Jepang merasa bahwa pasaran

Melihat keadaan Jepang yang demikian itu, Ieyasu membuat sebuah peraturan tentang larangan agama kristen masuk ke Jepang. Namun peraturan itu menimbulkan pemberontakan di Shimabara karena adanya ketidakpuasan para pemeluk agama kristen. Pemberontakan tersebut dikenal dengan Shimabara no ren.

Semakin hari pemberontakan tersebut semakin meluas bahkan pemerintah Jepang tidak sanggup untuk menanggulangi semuanya sehingga mengharuskan Jepang untuk melakukan Sakoku yaitu menutup diri dari negara luar. Dalam hal ini, Jepang tidak menerima orang luar masuk ke negaranya dan tidak juga mengijinkan warga nya keluar negeri. Selama masa sokaku (isolasi) jepang tidak mengetahui perkembangan dunia luar. Bahkan pada saat itu negara barat tengah menyusun suatu peradaban yang lebih modern. Masa sokaku ini mempunyai tujuan untuk mengembalikan suasana damai dan stabil seperti sedia kala juga jepang ingin membentuk jati diri (nasionalisme) yang kuat dinegaranya.

Pada tahun 1615 Ieyasu menetapkan kode untuk pendekar yaitu Bukeshohatto. Akibat dari Bukeshohatto ini adalah hubungan antara pemerintah dengan masyarakat menjadi renggang. Pemerintahan Tokugawa Ieyasu berkembang pesat menjadi demokratis. Pemerintahannya sebagian besar dikuasai oleh para daimyo dan para pembantu langsung shogun. Daimyo dan para pembantu langsung shogun ini selain bertugas untuk mengawasi pertahanan pantai, juga membangun kastil dan istana yang memakan biaya banyak.

Selain itu terdapat juga susunan masyarakat pada zaman Edo yang disebut Shinōkōshō. Kata Shinōkōshō berasal dari:

Shi= bushi= samurai/militer

Nō= nōmin= petani

Kō= kōsakunin= pekerja

Shō= shōnin= pedagang Selain yang disebutkan diatas Ada golongan masyarakat yang tidak digolongkan ke dalam

Shinōkōshō, yaitu orang-orang buangan yang disebut Eta atau Hinin. Tahun 1605 M Ieyasu menyerahkan jabatannya kepada anaknya, Tokugawa Hidetada

(Shōgun generasi ke-2). Tetapi dirinya masih memerintah sebagai Shōgun yang mengundurkan diri sampai dirinya meninggal tahun 1616 M. Kemudian Shōgun generasi ke-

3, Tokugawa Iemit su membuat peraturan untuk mengatur para Daimyō yang disebut Sankin Kōtai, yaitu para Daimyō diwajibkan untuk datang dan menetap di Edo sampai beberapa waktu untuk membantu pemerintah pusat. Perekonomian para Daimyō menjadi susah

sehingga tidak punya tenag a untuk melawan Shōgun. Pada zaman Genrōku (zaman kecil yang ada selama zaman Edo. Berlangsung tahun

1646 M sampai 1709 M) perekonomian menjadi kacau karena krisis ekonomi. Tokugawa Yoshimune (Shōgun generasi ke-8) melakukan beberapa pembaharuan untuk membangun

kembali perekonomian Bakufu. Ada tiga reformasi yang dilakukan.

Reformasi pertama= Merancanakan pajak yang berlipat ganda dan cara membuka lahan baru serta memerintahkan kaum Bushi untuk menghentikan hidup bermewah- mewah dan berhemat. Reformasi ini berhasil, tetapi tidak berlangsung lama.

Reformasi kedua= Memerintahkan kaum Bushi untuk berhemat, menganjurkan Bushi untuk belajar beladiri dan ilmu pengetahuan serta mengeluarkan perintah bahwa Bushi tidak perlu membayar hutan kepada kaum pedagang. Reformasi ini gagal tapi mampu menolong kaum Bushi.

Reformasi ketiga= Memerintahkan kaum Bushi untuk berhemat dan melarang perkumpulan pedagang besar yang melakukan pemborongan. Reformasi ini gagal.

Pada waktu itu perdagangan berkembang dengan sangat pesat. Golongan petani merupakan produsen yang sangat membantu kehidupan golonagn-golongan lain. Tapi mereka sendiri sangat menderita karena diwajibkan membayar pajak yang sangat tinggi. Bahkan ada satu semboyan yang berbunyi “jangan diberi baik kehidupan maupun kematian.” Artinya bahwa petani harus ditempatkan sebagai kelas masyarakat yang hanya wajib berproduksi dan membayar pajak.

Ketika kekacauan didalam negeri sedang bergejolak yang disebabkan oleh adanya pemberontakan petani. Negara-negara barat terus mendesak agar Jepang membuka pantainya. Inggris mengadakan revolusi industri dan mengadakan ekspansi ke seluruh dunia dan Amerika pun bermaksud memperluas jangkauannya ke Asia. Pada tahun 1854 M Amerika memaksa Jepang untuk menandatangani persetujuan dagang (persetujuan Kanagawa) yang membuat Jepang harus membuka negeri dari bangsa asing.

Pembukaan negeri (Kaikoku) tersebut membuat rakyat dan Bushi menjadi susah serta perekonomian menjadi kacau. Dua golongan Bushi tingkat bawah yang disebut Satsuma dan Chōshū bersatu dan memulai gerakan Sonnōjōi melawan orang asing tetapi kalah. Mereka mengakui kekuatan orang asing dan berfikir untuk menjatuhkan Bakufu dan menyelenggarakan pemerintahan baru yang berpusat pada kaisar. Saat itu muncul gerakan- gerakan anti Bakufu yang disebut Bakumatsu.

Akhirnya Pemerintahan Tokugawa resmi berakhir ketika Tokugawa Yoshinobu menyerahkan pemerintahan ke tangan Tennō (Taisei Hōkan) pada tanggal 9 November 1867 untuk

menghadapi krisis. Tanggal 19 November 1867 Tokugawa mundur dari jabatannya. Dibidang kebudayaan muncul beberapa karya cipta diantaranya:

1. Dari segi pendidikan, muncul sekolah yang diselenggarakan di kuil-kuil Buddha yang disebut Terakoya. Selain itu muncul juga ajaran Kokugaku yaitu ilmu pengetahuan yang meneliti ilmu klasik Jepang dan mencari pemikiran-pemikiran asli Jepang.

2. Di bidang kesusastraan, muncullah Haiku yang diciptakan oleh Matsuo Bashō.

3. Dalam bidang seni pertunjukan, berkembang Kabuki.

4. Dalam bidang seni lukis yang paling berkembang adalah Ukiyo-e yaitu lukisan yang menggambarkan dunia Kabuki, dunia Sumō, dan dunia wanita penghibur. Ada juga

Nishiki-e yaitu gambar yang dibuat dengan dicetak pada papan menggunakan warna- warna yang indah. Seni lain yang berkembang adalah Yūzen (kain celup) dan keramik Jepang.

5. Hasil karya golongan militerat dan pedagang kota yang paling terkenal yaitu upacara minum teh.

ZAMAN MEIJI Zaman Meiji di awali dengan sebuah gerakan pembaharuan yang disebut restorasi Meiji.

Restorasi Meiji berlangsung sekitar tahun 1866 Yaitu pada saat akhir zaman Edo dan awal zaman Meiji. Restorasi ini mengakhiri 265 tahun berdirinya tahun keshogunan tokugawa. Restorasi Meiji timbul akibat dibukanya Jepang kepada kapal-kapal dari barat yang dipimpin oleh perwira Angkatan Laut Amerika Serikat, Matthew Perry. Pembentukan aliansi Sacchō (Satsuma- Chōshū) pada tahun 1866 M yang dicetuskan oleh Sakamoto Ryōma adalah titik awal restorasi Meiji. Tujuannya adalah melawan keshōgunan Tokugawa dan mengembalikan kekuasaan pada kaisar. Dalam restorasi Meiji ini pemerintah masih melarang adanya pemberontakan dan penyebaran agama kristen di negaranya.

Reformasi pertama yang dilakukan di restorasi Meiji yaitu mengumumkan lima pasal dekrit (gokajou no goseimon) yang merupakan sebuah rencana politik. Baru pada tahun 1868, sebuah pernyataan umum mengenai visi dan misi pemerintahan Meiji untuk meningkatkan moralitas dan memperoleh dukungan financial demi terbentuknnya pemerintahan baru yang mengutamakan persatuan rakyat, baik petani, pedagang, para bangsawan maupun samurai untuk bersumpah di hadapan dewa. Isinya terdiri dari :

1. Mendengarkan pendapat orang dan melaksanakan hal-hal yang penting.

2. Semua orang menyatukan hati dan mematuhi negara.

3. Siapa pun dan dari pihak mana pun marilah memajukan kehidupan ini dan melaksanakan dengan hati yang terbuka.

4. Perbaharui hal-hal yang buruk di masa lampau dan kembali ke jalan yang benar.

5. Ambil dan terapkan ilmu-ilmu baru dari luar dan maju kembangkanlah Jepang sebagai negara kekaisaran.

Pada akhir restorasi Meiji, kota Edo yang masih kacau karena pemberontakan atas pelarangan agama Kristen, diubah namanya menjadi kota Tōkyō dan ibu kota yang semula berada di

Kyoto dipindahkan huga di Tokyo. Kemudian nama zamannya diganti dengan zaman Meiji, karena sesuai nama kaisar yang memimpin pada saat itu. Kata Meiji berarti ”pencerahan”.

Zaman Meiji dimulai setelah kaisar Mutsuhito naik tahta dan memerintah Jepang pada tanggal 25 Januari 1868 – 30 Juli 1912 di usianya yang masih dibilang belia yaitu lima belas tahun.. Kaisar Mutsuhito kemudian berganti nama menjadi kaisar Meiji. Pada awal zaman Meiji ini, Kaisar Meiji mengumumkan rencana politik pemerintahan baru yang dikenal dengan ”5 pasal dekrit” yang meliputi:

Pembentukan dewan-dewan legislatif.

Pelibatan semua golongan masyarakat dalam mengadakan hubungan antar negara.

Penarikan kembali aturan perpajakan dan pembatasan kelas dalam pekerjaan.

Penggantian ”tradisi setan” dengan ”hukum alam”.

Pengiriman utusan ke Eropa dan Amerika untuk mempelajari ilmu barat dan memperkuat fondasi hukum pemerintahan meiji.

Sepanjang tahun 1870-an, di Jepang benar-benar terjadi perubahan yang luar biasa cepatnya dalam kehidupan sosial, politik, ekonomi, pendidikan, riset dan teknologi yang sangat sulit dipercaya. Akan tetapi perubahan-perubahan tersebut cenderung mengikuti cara-cara dan kehidupan orang barat. Hal itu disebabkan karena kaisar meiji ingin memajukan negaranya agar tidak kalah saing dengan negara barat setelah melakukan sakoku terutama dibidang ilmu Sepanjang tahun 1870-an, di Jepang benar-benar terjadi perubahan yang luar biasa cepatnya dalam kehidupan sosial, politik, ekonomi, pendidikan, riset dan teknologi yang sangat sulit dipercaya. Akan tetapi perubahan-perubahan tersebut cenderung mengikuti cara-cara dan kehidupan orang barat. Hal itu disebabkan karena kaisar meiji ingin memajukan negaranya agar tidak kalah saing dengan negara barat setelah melakukan sakoku terutama dibidang ilmu

Pada tahun 1972 yaitu pada masa pemerintahan Meiji V, pemerintah mewajibkan rakyat nya untuk bersekolah tanpa mengenal tingkatan pekerjaan yang dilakukan. Pemerintah juga mengirim beberapa rakyatnya untuk mendapatkan pendidikan di luar negeri. Hingga akhirnya setelah mereka kembali di negaranya, mereka memperkenalkan pemikiran modern Barat, pemikiran mengenai hak rakyat, keadilan dan liberalisme. Sehingga pada tahun 1881 dibentuk partai politik pertama di Jepang yaitu partai liberal oleh mantan samurai Itagaki Taisuke dan tahun berikutnya dibentuk partai konstitusional yang menghendaki parlemen seperti di Inggris. Lalu terbitlah petisi mengenai pembukaan parlemen berdasarkan pemilihan umum yang harus dilaksanakan pemerintah berdasarkan anggota majelis yang dipilih oleh rakyat. Dan terjadilah pertemuan yang dibuat di berbagai tempat yang mendirikan dan menyatukan Kokkau Kisodomei yaitu gerakan yang mempelopori dibukanya pemilihan umum.

Tahun 1889 (tahun ke-22 meiji) kaisar meresmikan undang-undang Dai Nihon Teikoku Kenpo (konstitusi kekaisaran jepang raya) sebagai konstitusi yang ditetapkan tenno dan dikembangkan oleh rakyat. Dalam konstitusi parlemen terdiri dari majelis tinggi dan majelis rendah. Anggota mejelis tinggi adalah keluarga kaisar , tenno menunjuk siapa yang akan menjabat lalu dipilih oleh rakyat. Tetapi karena kuatnya cara berpikir kaisar, maka anggota majelis rendah (eksekutif, legislatif dan yudikatif) hanya bertanggung jawab pada kaisar dan tidak bertanggung jawab pada parlemen.

Pada tahun 1890-1912 jepang sudah tumbuh dan berkembang menjadi kekuatan politik dan ekonomi. Pertumbuhan perekonomian diikuti pula oleh adanya ekspansi kepentingan ekonomi asing didalam negari Jepang. Selain itu, Jepang dalam mengembangkan ekonominya sering mengikuti pola pertumbuhan ekonomi negara barat yang dianggap nya berhasil. Jepang mengikuti pola Inggris yang memulai mengembangkan industrinya denagn membangun industri tekstil terlebih dahulu, dan baru kemudian muali meletakkan dasar untuk membangun industri baratnya.

Dalam kehidupan sehari-hari terdapat beberapa perubahan kebudayaan yang berbeda dengan zaman sebelumnya diantaranya:

1. Diberlakukannya kalender solar gregorian dan agam kristen akhirnya diakui karena mendapat banyak kritikan dari luar negeri.

2. Memotong rambut kuncir menjadi pendek dan mulai memakai pakaian gaya barat.

3. Mulai mengenal tata cara makan daging dan mulai memakannya sehingga banyak didirikan restoran sukiyaki.

4. Dibidang pendidikan, didirikanlah beberapa universitas di Tokyo yang masih ada sampai sekarang.

5. Dibidang seni yang masih populer yaitu kabuki.

6. Dibidang sastra, lahirlah waka dan Haiku.

7. Dibidang industri mulai dibangun industri pemintalan kertas dan sutra. Pada tahun 1912 kaisar meiji meninggal dunia dan era rulling class di Jepang yang dikuasai

oleh beberapa negarawan senior (mantan samurai dan kelompok aristokrat) berakhir. Kaisar Meiji digantikan oleh anaknya ynag bernama Yoshihito, dan menjadi kaisar dengan nama Taisho (1912-1926).

ZAMAN TAISHO

Zaman Taisho dimulai ketika kaisar Meiji meninggal dunia dan digantikan oleh anaknya yang bernama Yoshihito, yang menjadi kaisar dengan nama Taisho pada tahun 1912-1926. Di zaman Taisho ini sistem modernisasi yang muncul di zaman Meiji lebih berkembang pesat sehingga dapat menyamakan kedudukan Jepang dengan negara-negara barat lainnya seperti China, Inggris, Jerman dan yang lainnya.

Kaisar Taisho sebagai pengganti kaisar Meiji dikenal sebagai kaisar yang agak lemah jika dibandingkan dengan ayahnya karena kondisi fisiknya akibat penyakit meningitis yang pernah dideritanya sejak lahir sehingga mengganggu kondisi fisiknya saat dewasa. Pemerintahannya lebih banyak dikuasai dan dipengaruhi oleh kekuatan politik yang ada dalam masyarakat.kekuasaan politik yang bersifat oligarki dizaman Meiji bergeser ke parlemen dengan kehidupankepartaian yang lebih demokratik. Ketika Perang Dunia I, Jepang bergabung dengan sekutu tetapi melaksanakan politik luar negeri yang kurang aktif ketika Jerman melakukan aksi militernya di Asia Timur.

Dilain pihak, Jepang juga merasa sangat kecewa terhadap sekutunya ketika Liga Bangsa- bangsa menolak usulannya untuk menghilangkan sikap rasialis dalam Konferensi Paris 1919 karena ditentang oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Australia. Sikap rasialis itu ditunjukkan bangsa barat kepada jepang akibat hubungan yang kuramg serasi antara Jepang dengan negara barat sampai menjelang terjadinya Perang Dunia I atau perang pasifik.

Diperiode Taisho mereka terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok kiri, tengah, dan kanan. Kelompok kiri moderat terdiri atas orang-orang sosialis-demokrat dan organisasiburuh industri kecil, sedangkan kiri ekstrim terdiri atas mereka yang menagnut Marxis Komunis. Kelompok kanan moderat adalah para cendekiawan politik dan politisi dari kelas menengah. Sedangkan pihak kanan ekstrimadalah mereka yang memiliki garis konservatif yang tetap menghendaki kekuasaan.

Kisar Jepang merupakan pendukung gigih Asianisme. Dalam hal ini, kelompok tengah ekstrim adalah mereka yang mengkhawatirkan perkembangan dalam masyarakat yang semakin sulit, khususnya para petani. Terjadinya urbanisasi yang semakin besar akan mempengaruhi kenaikan harga hasil pertanian khususnya beras. Didalam masyarakat juga muncul kelompok nasionalis yang anti komunis yang dipelopori antara lain oleh kita ikki.

Pada tahun 1914, Okuma Shienobu seorang politikus tua berumur 76 tahun diangkat menjadi Perdana Menteri yang memimpin pemerintahan dengan menekankan pada nasionalisme yang chauvinistik. Okuma bersikap keras dalam melaksanakan hubungan nya dengan China. Contohnya yaitu pada permulaan tahun1915, Jeoang memaksa pemerintah China untuk

menerima sejumlah “duapuluh satu tuntutan Jepang kepada China.” Pokok dari tuntutan nya sebagai berikut:

1. Jepang berhak menduduki Mancuria Selatan, Jasirah Shandong, Mongolia Dalam, dan wilayah perpantaian di Cina bagian Tenggara Cina.

2. Jepang memperluas hak-hak khusus mengenai kereta api di Manchuria dan Mongolia.

3. Jepang diberi kekuasaan untuk mengawasi pabrik besi dan baja terbesar di Cina, yaitu pabrik Han Yeh Ping.

4. Jepang menempatkan penasihat di ibu kota Cina (yang tidak lebih dari hak untuk turut campur dalam politik dalam negeri Cina).

5. Para penasihat Jepang di bidang politik, keuangan, militer, dan diberi hak untuk meng adakan operasi bersama di bidang kepolisian di daerah-daerah strategis.

6. Pembelian peluru dan mesiu Cina, minimal 50% harus dari Jepang. Setelah Perang Duni I keadaan ekonomi Jepang semakin memburuk. Sejak tahun 1921

Jepang sering mengalami krisis politik. Pada saat Katsura Taro diangkat menjadi Perdana menteri baru tetapi pemerintahannya sangat tidak populer dikalangan partai politik karena dianggap menggunakan cara oligarkis kembali. Sehingga pada februari 1913 terjadi pengepungan gedung parlemen untuk memaksa PM Katura Taro mengundurkan diri.

Katsura Taro digantikan oleh Admiral Yamamoto Gonnohyoue. Pada tahun 1923, terjadilah gempa bumi di Kanto yang menyebabkan 100.000 orang meninggal dan lebih dari tiga juta penduduk kehilangan tempat tinggalnya akibat kebakaran yang terjadi selama gempa tesebut. Depresi ekonomi dunia pada tahun 1929 juga lebih memperparah keadaan ekonomi Jepang. Tahun 1930-an pihak militer di Jepang akhirnya berhasil menguasai hampir seluruh kehidupan politik dipemerintahan. Hal ini tidak terlepas dari peranan polisi militer jepang yang sangat berkuasa dan ditakuti.

Bersamaan dengan perkembangan politik dalam negeri, Jepang harus menghadapi masalah- masalah baru yang berkembang diantaranya yaitu persoalan unemployment, meningkatnya tuntutan impor bahan makanan, regulasi ekonomi,yang lebih mengutamakan pasar bebas, semakin meningkatnya peran militer yang tidak hanya dibidang keamanan, juga semakin berkembangnya upaya penyesuaian terhadap perkembangan sosial baru setelah pengaruh- pengaruh pemikiran intelektualitas sebagai reaksi dari perkembangan modernisasi Jepang.

Dalam hali ini, muncullah berbagai macam elite politik yang menyebabkan semakin berkembangnya teori dan pemikiran filosofis dan politik di masyarakat. Sikap masyarakat ketika itu sangat dipengaruhi oleh pemikiran prof.Minobe Tatsukici yang merupakan guru besar dari Univeritas Tokyo dan mengembangkan suatu pemikiran tentang democratic constitutionalism . Dia mengatakan bahwa kaisar hanya merupakan bagian atau alat dari lembagaa tertinggi negara yang tidak boleh mempunyai kekuatan absolut. Sementara itu dimasyarakat berkembang pula pemikiran dari Prof. Uesugi Shinkichi juga dari Universitas Tokyo yang berpendapat bahwa kekuasaan kaisar adalh absolut.

Zaman Taisho ini terdapat beberapa perjanjian yang dilakukan. Diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Pada tanggal 13 Desember 1921 ditandatangani Perjanjian Empat Kekuatan (Four Power Treaty ) Jepang, Amerika Serikat, Britania, dan Perancis sepakat untuk mengakui status quo di Pasifik.

2. tanggal 6 Februari 1922 ditandatangani Perjanjian Perlucutan Senjata Lima Kekuatan (Five Power Naval Disarmament Treaty)yang dilakukan oleh Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Perancis, dan Italia.

3. Tanggal 6 Februari 1922 ditandatangani Perjanjian Sembilan Kekuatan (Nine Power Treaty ) Belgia, Cina, Belanda, dan Portugal, bersama dengan lima kekuatan yang asli. Persetujuan tersebut melahirkan kesepakatan untuk mencegah perang di Pasifik.

Selain perjanjian tersebut, ada juga beberapa kebudayaan yang ada pada zaman Taisho yaitu:

1. Dibidang seni lukis yang berkembang yaitu lukisan ukiyo-e yang telah banyak dipengaruhi oleh budaya barat.

2. Dibidang perfilman, lahirlah film “bisu”, dan dihidupkan oleh komentator yang disebut “benshi”, yang memiliki ketrampilan sebagai pendongeng professional.

3. Dibidang musik, mulai diperkenalkan orkestra dan komposisi innstrumen

4. Dibidang sastra lahirlah sastrawan bernama Akutagawa Ryūnosuke yang menulis novel ”Rashomon”, ”Hana”, ”Jigokuhen”, dll.

Zaman Taisho berakhir ketika kaisar Taisho wafat pada tanggal 25 Desember 1926. Dan digantikan oleh anaknya Hirohito.

ZAMAN SHOWA Zaman Showa merupakan zaman kaisar Hirohito memerintah dari 25 Desember 1926 sampai

7 Januari 1989 setelah ayahnya meninggal dunia. Meskipun umurnya baru 25 tahun, tetapi kaisar Hirohito memiliki banyak pengalaman sebagai “wakil kaisar” (regent) dan sering

melakukan kunjungan luar negeri serta mendapat pendidikan militer. Dalam menjalankan pemerintahannya dia dipengaruhi oleh pemikiran Mimobe Tatsukuci, terutama yang berkaitan dengan sistem monarki konstitutional. Zaman ini diawali saat Jepang turun ke totalitarisme politik, ultranationalisme dan fasisme yang berpuncak pada invasi Jepang di Cina pada tahun 1937. Ini merupakan bagian dari keseluruhan periode global gejolak sosial dan konflik seperti Perang Dunia II.

Walaupun harus menghadapi keadaan ekonomi yang cukup berat, namun setelah perang dunia I Jepang berhasil mengembangkan hubungan ekonominya dengan Asia. Sistem kartel dan zaibatsu diperuahaan-perusahaan Jepang sangat diuntungkan selama berlangsungnya perang dunia I, walaupun setelah selesainya perang jepang ikut menderita akibat resesi dunia. Selain itu, di Jepang juga sedang terjadi kesenjangan antara perusahaan yang tergabung dalam zaibatsu denagn perusahaan-perusahaan swasta lain yang berdiri sendiri atau yang tidak tergabung dalam sutu kartel. Perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam zaibatsu semakin berkembang dan menguasai kehidupan ekonomi negara, sementara yang lain yang beroperasi sendiri agak tersendat pertumbuhannya.

Pada tahun 1930-an jepang mulai lebih lebih berkonsentrasi meningkatkan peranan regionalnya antara lain untuk lebih menanamkan pengaruhnya di China dan Korea. Berdasarka hasil penyelidikan pihak barat tentar Jepang yang ditempatkan di Manchuria yang menanamkan diri sebagai Kwangtung Army melakukan sabotase dengan meledakkan jalan kereta-api milik perusahaan Jepang tahun 1928 dan 1931. Insiden tersebut berlanjut cengan didudukinya seluruh wilayah Manchuria. Insiden manchuria ini mendapat reaksi dari Liga Bangsa-Bangsa yang pada tahun 1932 mengirimkan komisi khusus untuk mengadakan investigasi. Hasil komisi ini adalah mengutuk tindakan Jepang, di Manchuria.

Pada tahun 1933 Jepang mengundurkan diri dari Liga Bangsa-bangsa karena sikap dunia barat yang dianggap semakin tajam dalam mengkritik diplomasi militer Jepang di Asia timur. Tahun 1934 jepang mendirikan “kekaisaran manchuria” yang dianggap barat sebagai negara boneka Jepang untuk melepaskan wilayah Manchuria dari kekuasaan china.

Tahun 1940 M kabinet menyetujui Prinsip Dasar Kebijakan Nasional yang menetapkan bahwa Jepang berniat membangun sebuah dominasi Jepang di Asia Timur. Suatu keputusan dibuat pada saat itu untuk memperluas jajahan ke selatan bahkan bila harus berperang Tahun 1940 M kabinet menyetujui Prinsip Dasar Kebijakan Nasional yang menetapkan bahwa Jepang berniat membangun sebuah dominasi Jepang di Asia Timur. Suatu keputusan dibuat pada saat itu untuk memperluas jajahan ke selatan bahkan bila harus berperang

Pada tanggal 26 Juli 1945 Amerika Serikat, Inggris dan Cina mengeluarkan Deklarasi Potsdam yang menyatakan bahwa agar Jepang segera menyerah atau akan dibinasakan. Setelah sebulan Jepang tidak memberikan keterangan, akhirnya pada tanggal 6 Agustus 1945 Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Hiroshima. Kemudian tanggal 15 Agustus 1945 kaisar mengumumkan bahwa Jepang akan mengakhiri perang untuk alasan kemanusiaan. Jepang secara resmi menyerah setelah diadakan perjanjian di atas kapal USS Missouri.

Jepang diawasi oleh SCAP (Supreme Commander Allied Powers) di bawah kepemimpinan Douglas MacArthur. MacArthur tiba pertama kali di Tōkyō pada tanggal 8 September 1945 dan mendirikan kantor SCAP di Tōkyō pada tanggal 18 Oktober 1945. MacArthur dan kaisar

Hirohito bertemu. MacArthur memerintahkan pemerintah untuk menghapus semua pembatasan politik, civil, dan kebebasan agama. Dia juga memerintahkan pemerintah Jepang untuk menciptakan 75.000 orang Polisi. MacArthur diberhentikan oleh presiden Truman dan digantikan jenderal Mathew Ridgway. Tahun 1951 M MacArthur meninggalkan Jepang.

Pendudukan kekuatan asing di Jepang tersebut membawa perubahan radikal ke Jepang. Pendudukan sekutu tesebut melahirkan reformasi demokratis. Ini menyebabkan akhir status kaisar sebagai dewa yang hidup dan transformasi Jepang menjadi demokrasi sejati dengan monarki konstitusional.

Pada tanggal 8 September 1951 Perjanjian Perdamaian Internasional (International Peace Treaty ), yang ditandatangani oleh empat puluh delapan negara di San Fransisco, membawa Jepang kembali ke dunia internasional. Perang Dunia II resmi berakhir untuk Jepang, dan Jepang mendapatkan kembali statusnya sebagai negara merdeka. Tuntutan kepada Jepang untuk membayar ganti rugi lebih lanjut dihapuskan. Pada saat yang sama, AS dan Jepang menandatangani Perjanjian Keamanan bersama.

Pada tanggal 28 April 1952 pendudukan Amerika Serikat di Jepang resmi berakhir. Perjanjian keamanan diberlakukan. Amerika Serikat dan Jepang menegosiasikan kembali perjanjian keamanan 1952 dan menggantikannya dengan yang baru, direvisi Treaty of Mutual Security and Cooperation dan diberlakukan setelah ratifikasi Senat AS.

Setelah Perang Dunia II ekonomi Jepang mengalami keajaiban. Disebut ajaib karena pertumbuhan tahunan rata-rata 10% pada 1955 M – 1960 M dan lebih tinggi pada tahun- Setelah Perang Dunia II ekonomi Jepang mengalami keajaiban. Disebut ajaib karena pertumbuhan tahunan rata-rata 10% pada 1955 M – 1960 M dan lebih tinggi pada tahun-

Pada zaman ini diadakan Olimpiade musim panas di Tōkyō pada tahun 1964 M dan Olimpiade musim dingin di Sapporo pada tahun 1972 M.

Kebudayaan yang ada pada zaman ini yaitu:

1. Dibidang pendidikan adanya aturan wajib belajar 6 tahun (sebelum perang) kemudian menjadi 9 tahun (setelah perang).

2. Pembebasan individual & perutamaan demokratisasi nilai-nilai baru meluas.

3. Terdapat kebebasan dalam berfikir,berdiskusi dan berkepercayaan. Periode showa terbagi kedalam tiga tahap yaitu Era Permulaan sampai kekalahan Jepang di

perang dunia II (1945-1952) dan Era jepang Modern (1952) yang dimulai dari penjajahan Amerika Serikat sampai dikembalikannya kedaulatan Jepang pada tahun 1952 yang berlanjut sampai meninggal nyakaisar Showa (Hirohito)tahun 1989 yang digantikan oleh kaisar Akihito.

HEISEI PERIODE: 1989 - SEKARANG

Periode Heisei, era saat ini di Jepang, dimulai pada 8 Januari, 1989 hari setelah kematian Kaisar Hiroto (anumerta bernama Kaisar Showa).Putranya, Akihito, berhasil takhta dan saat ini Kaisar memerintah Jepang. Nama Heisei berasal dari dua teks-teks Cina historis, Shujing dan Shiji, dan dimaksudkan untuk berarti "perdamaian di mana-mana".

"Dekade yang hilang"

Pada awal periode Heisei ekonomi Jepang berkembang pesat mulai lambat dan dengan 1991, "gelembung harga aset Jepang" telah berakhir.Real estate dan harga saham mencapai rekor terendah dan bank bergegas untuk menyelesaikan kredit macet. Kredit menjadi sangat sulit untuk mendapatkan dan tanah ekspansi ekonomi berhenti. Di Jepang, tahun 1990 kemudian dikenal sebagai "dekade yang hilang". Hampir dua puluh tahun kemudian, tingkat suku bunga dekat 0% dan kredit masih sulit untuk mendapatkan. Efek dari krisis ekonomi pada keluarga Jepang rata-rata telah terbatas dan ini mungkin karena penekanan Jepang berhemat dan menabung. Ekspor Jepang utama meliputi mobil, mesin industri, dan aksesoris komputer. Amerika Serikat mengimpor sekitar seperempat dari semua ekspor Jepang. Di masa lalu Jepang telah mempertahankan surplus perdagangan dengan Amerika Serikat, yang telah menjadi sumber ketegangan antara kedua negara. Namun, pada 2009, Jepang mengalami defisit perdagangan pertamanya dalam 28 tahun karena permintaan luar negeri menyusut, khususnya di Amerika Serikat

Negara Jepang kaya dengan berbagai kebudayaan leluhurnya yang beraneka ragam. Walaupun saat ini perkembangan teknologi di Jepang terus up date dalam hitungan perdetik , namun sisi tradisional masuh terus dilestarikan hingga sekarang ini. Berikut ini adalah salah satu dari berbagai macam kebudayaan Jepang yang masih terus berlangsung hingga saat ini :

Matsuri (祭, Matsuri) adalah kata dalam bahasa Jepang yang menurut pengertian agama Shinto berarti ritual yang dipersembahkan untuk Kami, sedangkan menurut pengertian

sekularisme berarti festival, perayaan atau hari libur perayaan.

Matsuri diadakan di banyak tempat di Jepang dan pada umumnya diselenggarakan jinja atau kuil, walaupun ada juga matsuri yang diselenggarakan gereja dan matsuri yang tidak berkaitan dengan institusi keagamaan. Di daerah Kyushu, matsuri yang dilangsungkan pada musim gugur disebut Kunchi.

Sebagian besar matsuri diselenggarakan dengan maksud untuk mendoakan keberhasilan tangkapan ikan dan keberhasilan panen (beras, gandum, kacang, jawawut, jagung), kesuksesan dalam bisnis, kesembuhan dan kekebalan terhadap penyakit, keselamatan dari bencana, dan sebagai ucapan terima kasih setelah berhasil dalam menyelesaikan suatu tugas berat. Matsuri juga diadakan untuk merayakan tradisi yang berkaitan dengan pergantian musim atau mendoakan arwah tokoh terkenal. Makna upacara yang dilakukan dan waktu pelaksanaan matsuri beraneka ragam seusai dengan tujuan penyelenggaraan matsuri. Matsuri yang mempunyai tujuan dan maksud yang sama dapat mempunyai makna ritual yang berbeda tergantung pada daerahnya.

Pada penyelenggaraan matsuri hampir selalu bisa ditemui prosesi atau arak-arakan Mikoshi, Dashi (Danjiri) dan Yatai yang semuanya merupakan nama-nama kendaraan berisi Kami atau objek pemujaan. Pada matsuri juga bisa dijumpai Chigo (anak kecil dalam prosesi), Miko (anak gadis pelaksana ritual), Tekomai (laki-laki berpakaian wanita), Hayashi (musik khas matsuri), penari, peserta dan penonton yang berdandan dan berpakaian bagus, dan pasar kaget beraneka macam makanan dan permainan.

Sejarah

Matsuri berasal dari kata matsuru (祀る, matsuru? menyembah, memuja) yang berarti pemujaan terhadap Kami atau ritual yang terkait. Dalam teologi agama Shinto dikenal empat unsur dalam matsuri: penyucian (harai), persembahan, pembacaan doa (norito), dan

pesta makan. Matsuri yang paling tua yang dikenal dalam mitologi Jepang adalah ritual yang dilakukan di depan Amano Iwato.

Matsuri dalam bentuk pembacaan doa masih tersisa seperti dalam bentuk Kigansai (permohonan secara individu kepada jinja atau kuil untuk didoakan dan Jichinsai (upacara sebelum pendirian bangunan atau konstruksi). Pembacaan doa yang dilakukan pendeta Shinto untuk individu atau kelompok orang di tempat yang tidak terlihat orang lain merupakan bentuk awal dari matsuri. Pada saat ini, Ise Jingū merupakan salah satu contoh kuil agama Shinto yang masih menyelenggarakan matsuri dalam bentuk pembacaan doa yang eksklusif bagi kalangan terbatas dan peserta umum tidak dibolehkan ikut serta.

Sesuai dengan perkembangan zaman, tujuan penyelenggaraan matsuri sering melenceng jauh dari maksud matsuri yang sebenarnya. Penyelenggaraan matsuri sering menjadi satu- satunya tujuan dilangsungkannya matsuri, sedangkan matsuri hanya tinggal sebagai wacana dan tanpa makna religius.

Tiga matsuri terbesar

* Gion Matsuri (Yasaka-jinja, Kyoto, bulan Juli) * Tenjinmatsuri (Osaka Temmangu, Osaka, 24-25 Juli) * Kanda Matsuri (Kanda Myōjin, Tokyo, bulan Mei)

Matsuri yang terkenal sejak dulu

Daerah Tohoku

* Nebuta Matsuri (kota Aomori, bulan Agustus) dan Neputa Matsuri (kota Hirosaki, bulan Agustus) * Kantō Matsuri (kota Akita, bulan Agustus) * Sendai Tanabata Matsuri (kota Sendai, bulan Agustus)

Daerah Kanto

* Chichibuyo Matsuri (kota Chichibushi, Prefektur Saitama, 2-3 Desember) * Sanja Matsuri (Asakusa-jinja, Tokyo, bulan Mei) * Sannō Matsuri (Hie-jinja, Tokyo, bulan Juni)

Daerah Chubu

* Owarafū no bon (kota Toyama, Prefektur Toyama, bulan September) * Shikinenzōei Onbashira Daisai (kota Suwa, Prefektur Nagano, diadakan setiap 6 tahun

sekali, terakhir diadakan bulan April-Mei, 2004). * Takayama Matsuri (kota Takayama, Prefektur Gifu, bulan April dan bulan Oktober) * Furukawa Matsuri (kota Hida, Prefektur Gifu, bulan April)

Daerah Kinki

* Aoi Matsuri (Kyoto, bulan Mei) * Jidai Matsuri (Heian-jingu, Kyoto, bulan Oktober) * Tōdaiji Nigatsudō Shuni-e atau dikenal sebagai Omizutori (Nigetsu-dō, kuil Tōdaiji,

Nara, 12 Maret) * Kishiwada Danjiri Matsuri (Kishiwada, Prefektur Osaka, 14-15 September) * Nada no Kenka Matsuri dan Banshū no Aki Matsuri (Prefektur Hyogo, diselenggarakan lebih dari seratus jinja di daerah Banshū dengan pusat keramaian di kota Himeji di bulan Oktober) * Nachi no Hi Matsuri (Nachi Katsuura, Prefektur Wakayama, bulan Juli) * Aizen Matsuri, Tenjinmatsuri dan Sumiyoshi Matsuri yang dikenal sebagai "Tiga Matsuri Musim Panas Terbesar di Osaka" (Prefektur Osaka, bulan Juni-Juli)

Daerah Chugoku dan Shikoku

* Saidaiji Eyō (Okayama, Prefektur Okayama, bulan Februari) * Awa Odori (Tokushima, Prefektur Tokushima, 12-15 Agustus)

Daerah Kyushu

* Hakata Gion Yamakasa (Fukuoka, Prefektur Fukuoka, bulan Juli) * Nagasaki Kunchi (Nagasaki, Prefektur Nagasaki, 7-9 Oktober) * Karatsu Kunchi (Karatsu, Prefektur Saga, bulan November)

Pengertian lain