Apa Beda Sampah dan Limbah

Apa Beda Sampah dan Limbah?

Banyak yang mengira sampah dan limbah tidak berbeda karena sama-sama kotor.
Jangan salah, sampah dan limbah berbeda jauh, dengan tahu maknanya diharapkan
orang bisa lebih paham mengelola sampah atau limbah.

Ketika menemukan sampah atau limbah, kesulitan pertama yang terjadi adalah
susahnya membedakan sampah atau limbah khususnya di kalangan industri. Belum
lagi masalah limbah yang mengandung B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).

Khusus limbah B3 terdapat peraturan perundangan yang mengaturnya lebih
spesifik. Sedangkan mengenai sampah baru-baru ini terdapat peraturan
perundangan yang mengikat, setelah sekian lama tidak ada sistem pengelolaan
sampah yang semakin menumpuk di seluruh area negara ini.

Pada kenyataannya sampah dikenal di lingkungan rumah tangga, sedangkan limbah
dikenal di lingkungan industri. Memang anggapan ini benar sesuai dengan
pengertian harafiah berdasarkan peraturan perundangan lingkungan.

Dilansir dari Undang-Undang RI No. 18 Tahun 2008 dan Peraturan Pemerintah No. 18
Tahun 1999 tentang sampah dan limbah dapat dibedakan sebagai berikut:






Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang
berbentuk padat. Penghasil sampah adalah setiap orang atau akibat proses
alam yang menghasilkan sampah. Hampir semua sampah bisa didaur ulang
baik untuk pupuk atau lainnya.
Limbah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan.
Sampah identik dengan kegiatan manusia secara individu maupun
berkelompok. Limbah lebih identik dengan suatu kegiatan atau proses yang
lebih kompleks seperti yang ada di lingkungan industri. Hasil kegiatan atau
aktivitas atau proses industri yang tidak dapat digunakan kembali dapat
disebut limbah, tetapi beberapa limbah industri kini dapat dimanfaatkan
kembali.

"Dengan adanya pengertian tersebut maka kita dapat dengan mudah melakukan
identifikasi antara sampah dan limbah, ke depannya kita dapat lebih memahami
dan melakukan pemilahan sampah dan limbah dengan baik dan benar," bunyi

siaran pers Family Environmental Edutainment, Jumat (23/7/2010).

Intinya baik sampah atau limbah harus dapat dikelola dengan baik dan benar
sehingga meminimalisasi adanya sampah dan limbah di area TPA (Tempat
Pembuangan Akhir).

Maka buatlah sampah menjadi suatu yang berharga. Jangan hanya berpikir sampah
menjadi kotoran yang tidak berarti, bahan cemoohan, bahan tontonan atau bahkan
menjadi bahan komplain.

Pengertian Sampah

Sampah
Sampah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri
maupun domestik (rumah tangga). Sementara didalam UU No 18 Tahun 2008
tentang Pengelolaan Sampah, disebutkan sampah adalah sisa kegiatan sehari hari
manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat
organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang
dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang kelingkungan.


Sampah berasal dari beberapa tempat, yakni :
1. Sampah dari pemukiman penduduk pada suatu pemukiman biasanya sampah
dihasilkan oleh suatu keluarga yang tinggal disuatu bangunan atau asrama.
Jenis sampah yang dihasilkan biasanya cendrung organik, seperti sisa makanan
atau sampah yang bersifat basah, kering, abu plastik dan lainnya.
2. Sampah dari tempat-tempat umum dan perdagangan tempat tempat umum
adalah tempat yang dimungkinkan banyaknya orang berkumpul dan
melakukan kegiatan. Tempat-tempat tersebut mempunyai potensi yang cukup
besar dalam memproduksi sampah termasuk tempat perdagangan seperti
pertokoan dan pasar. Jenis sampah yang dihasilkan umumnya berupa sisa-sisa
makanan,sayuran busuk, sampah kering, abu, plastik, kertas, dan kalengkaleng serta sampah lainnya.

Berbagai macam sampah yang telah disebutkan diatas hanyalah sebagian kecil saja
dari sumber- sumber sampah yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Hal ini menunjukkan bahwa kehidupan manusia tidak akan pernah lepas dari

sampah. Terutama penumpukan sampah yang terjadi di tempat-tempat umum
seperti di pasar-pasar.

Jenis-jenis Sampah

Jenis-jenis sampah jenis sampah yang ada di sekitar kita cukup beraneka ragam,
ada yang berupa sampah rumah tangga, sampah industri, sampah pasar, sampah
rumah sakit, sampah pertanian, sampah perkebunan, sampah peternakan,
sampahninstitusi/kantor/sekolah, dan sebagainya.
Berdasarkan asalnya, sampah padat dapat digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu
sebagai berikut :

1. Sampah organic, adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan hayati yang
dapat didegradasi oleh mikroba atau bersifat biodegradable. Sampah ini
dengan mudah dapat diuraikan melalui proses alami. Sampah rumah tangga
sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah organik, misalnya
sampah dari dapur, sisa-sisa makanan, pembungkus (selain kertas, karet dan
plastik), tepung, sayuran, kulit buah, daun dan ranting. Selain itu, pasar
tradisional juga banyak menyumbangkan sampah organik seperti sampah
sayuran, buah-buahan dan lain-lain.
2. Sampah Anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non
hayati, baik berupa produk sintetik maupun hasil proses teknologi pengolahan
bahan tambang. Sampah anorganik dibedakan menjadi : sampah logam dan
produk-produk olahannya, sampah plastik, sampah kertas, sampah kaca dan
keramik, sampah detergen. Sebagian besar anorganik tidak dapat diurai oleh

alam/ mikroorganisme secara keseluruhan (unbiodegradable). Sementara,
sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang lama. Sampah jenis
ini pada tingkat rumah tangga misalnya botol plastik, botol gelas, tas plastik,
dan kaleng, (Gelbert dkk, 1996).

Berdasarkan wujud atau bentuknya dikenal tiga macam sampah atau limbah yaitu :
limbah cair, limbah padat, dan limbah gas. Contoh limbah cair yaitu air cucian, air
sabun, minyak goreng sisa, dll. Contoh limbah padat yaitu bungkus snack, ban
bekas, botol air minum, dll. Contoh limbah gas yaitu karbon dioksida (CO2), karbon
monoksida (CO), HCl, NO2, SO2 dll.

Dampak negatif sampah-sampah padat yang bertumpuk banyak tidak dapat
teruraikan dalam waktu yang lama akan mencemarkan tanah. Yang dikategorikan
sampah disini adalah bahan yang tidak dipakai lagi ( refuse) karena telah diambil
bagian-bagian utamanya dengan pengolahan menjadi bagian yang tidak disukai
dan secara ekonomi tidak ada harganya.

LIMBAH dan JENISNYA
Limbah adalah bahan buangan sisa kegiatan manusia yang keberadaannya
bila tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan berbagai macam dampak

negative.

KLASIFIKASI LIMBAH :
1.

Limbah menurut jenis zatnya :

1.1 Limbah organic
adalah limbah yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup.
Limbah organic mengandung unsur karbon, sehingga apabila dibakar akan
menghasilkan jelaga atau jejak hitam sebagai ciri khas dari pembakaran karbon.
Limbah organic mudah diuraikanoleh mikroorganisme sehingga mudah membusuk.
Contoh limbah organic : sisa bahan pangan, sisa olahan makanan, sisa sayuran,
sisa buah-buahan, sisa-sisa tanaman, sisa kotoran manusia atau hewan, bangkai
dan lain-lain.
1.2 Limbah anorganic
adalah limbah yang bukan berasal dari sisa makhluk hidup.
Limbah anorganik mengandung unsur-unsur kimia anorganik yang sifatnya sulit
sekali diuraikan oleh mikroorganisme sehingga apabila dibiarkan begitu saja akan
menumpuk dan memenuhi area. Oleh itu limbah anorganik harus dikelola baik

tanpa maupun melalui proses daur ulang.
Contoh limbah anorganik : sisa-sisa logam, kaleng bekas, kaca, karet, plastic
deterjen dan lain-lain.

2.

Limbah menurut wujudnya :

2.1 Limbah padat
Adalah semua limbah yang berwujud padat.
Limbah padat sering disebut sampah.Bentuk, jenis, komposisi sampah dipengaruhi
oleh taraf hidup masyarakat dan jumlah sampah dipengaruhi oleh kepadatan /
populasi penduduk. Semakin padat populasi penduduk maka jumlah sampah juga
akan semakin banyak. Limbah padat ada yang jenis organik maupun jenis
anorganik. Limbah padat atau sampah telah mengakibatkan tingkat pencemaran

air, tanah dan udara melampaui baku mutu lingkungan. Hal ini disebabkan
rendahnya pelayanan umum untuk mengatasi limbah tersebut. Pada saat ini, hanya
sekitar 40% dari sampah penduduk perkotaan yang tertangani, sedangkan sisanya
dibakar, dibuang ke badan air atau dibuang ke lahan terbuka.Limbah padat bisa

merupakan limbah organic yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme maupun
anorganik yang tak dapat diuraikan oleh mikroorganisme. Sampah anorganik
biasanya terakumulasi dan menimbulkan berbagai permasalahan di lingkungan.

Contoh limbah padat : logam berat (berasal dari industri-industri logam, pemakaian
bahan logam, pencucian bahan logam dari sampah), kaca (digunakan dalam bentuk
botol, arsitektur, komponen kendaraan, elektronik, sanitasi dll), plastic (digunakan
dalam bentuk pembungkus, kemasan, botol, pipa, peralatan rumah tangga,
komponen kendaraan, elektronik, arsitektur dll), kertas ( digunakan dalam bentuk
lembaran kertas, karton, kardus, pembungkus, kemasan, sanitasi dll) serta
kain/tekstil (digunakan dalam bentuk pakaian, selimut, kanvas lukis, sanitasi,
mebel, tenda dll). Selain itu ada sludge yaitu lumpur padat yang dihasilkan dari
pengolahan limbah cair industry, biasanya mengandung serat dan komponen lain
yang bisa dimanfaatkan untuk kompos, media tanam.

2.2 Limbah cair
Adalah semua limbah yang berwujud cair dengan komposisi 99,9 % air dan 0,1 %
bahan buangan yang terlarut maupun tersuspensi didalamnya.

Limbah cair diklasifikasikan menjadi 4 kelompok yaitu :

2.2.1

Limbah cair domestic ( domestic wastewater)

Yaitu limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga, restoran, penginapan,
mall dan lain-lain.
Contoh : air bekas cucian pakaian atau peralatan makan, air bekas mandi, tinja, sisa
makanan berwujud cair dll.

2.2.2

Limbah cair industry (industrial wastewater)

Yaitu limbah cair hasil buangan industri.
Contoh ; air sisa cucian daging, buah atau sayur dari industry pengolahan makanan,
air sisa pewarnaan pada industry tekstil dll.

2.2.3

Rembesan dan Luapan ( infiltration and inflow )


Rembesan yaitu : limbah cair yang berasal dari berbagai sumber saluran
pembuangan yang rusak, pecah atau bocor sehingga merembes ke dalam tanah.

Luapan yaitu : limbah cair yang meluap dari saluran pembuangan yang terbuka
karena debitnya melebihi daya tampungnya.

Contoh : air buangan dari talang atap, AC, tempat parker, halaman, bangunan
industry/perdagangan, pertanian dan perkebunan dll.

2.2.4

Air hujan

Air hujan dikategorikan sebagai limbah apabila hujan terjadi pada daerah yang
tercemar udaranya oleh gas-gas sulfur maupunnitrogen sehingga ketika hujuan
turun, terjadilah hujan asam sebagai akibat terjadinya reaksi antara gas-gas
belerang dan nitrogen di udara dengan air hujan.Hujan asam pHnya rendah, berasa
masam, bersifat korosif dan kadang-kadang terasa gatal di kulit.
Untuk mengetahui sejauh mana sumber air tercemar, maka bisa dilihat dari

beberapa indicator, yaitu :
1) Indikator biologis, yaitu dengan melihat ada tidaknya bakteri E. coli atau
bakteri yang lain dalam air
2) Indikator fisik, yaitu dengan melihat apakah ada endapan atau zat
terlarut/tersuspensi di dalamnya, perubahan warna, bau, suhu dll.
3) Indikator kimiawi, yaitu dengan mengukur DO, BOD maupun COD nya. DO =
dissolved oxygen, yaitu jumlah oksigen yang terlarut di dalam air.

BOD = biological oxygen demand, yaitu jumlah oksigen yang diperlukan oleh
mikroorganisme untuk melakukan proses biologi/metabolism di dalam air.

COD = chemical oxygen demand, yaitu jumlah oksigen yang diperlukan oleh
senyawa-senyawa kimia bereaksi dalam air. Jika harga BOD atau COD tinggi berarti
banyak oksigen terlarut dalam air yang digunakan untuk proses biologi maupun

reaksi kimia dalam air sehingga kandungan oksigen dalam air menjadi berkurang.
Hal ini menyebabkan harga DO menjadi rendah.

Limbah cair selalu mengandung padatan yang terlarut maupun tersuspensi dalam
air. Berdasarkan ukuran partikel dan sifat kelarutannya, padatan dalam limbah cair
dikelompokkan menjadi 4, yaitu :

1)

Padatan terendap (sedimen)

Adalah padatan yang dapt langsung mengendap jika didiamkan beberapa saat.
Misalnya pasir dan lumpur

2) Padatan tersuspensi dan koloid
Adalah padatan yang mempunyai ukuran partikel lebih kecil daripada sedimen,
misalnya tanah liat.Padatan ini menjadikan air keruh, dan sukar mengendap.

3) Padatan terlarut
Adalah pdatan yang mempunyai ukuran partikel lebih kecil daripada padatan
tersuspensi/koloid.Padatan ini terdiri dari senyawa-senyawa organic dananorganik
yang terlarut dalam air misalnya air buangan pabrik gula, industry kimia dan lainlain.

4)

Minyak dan lemak

Adalah padatan yang mengapung di atas permukaan air. Adanya minyak dan lemak
di atas permukaan air menimbulkan kerugian antara lain :
a)

Penetrasi cahaya ke dalam air menjadi berkurang

b) Menghambat pengambilan oksigen dalam air sehingga konsentrasi oksigen
terlarut dalam air menjadi berkurang / sedikit
c) Mengganggu kehidupan hewan-hewan dalam air, tanaman dalam air, maupun
burung atau ungags yang berenang di permukaan air.

2.3 Limbah Gas

Yaitu ; bahan buangan yang berupa gas berasal dari asap kendaraan bermotor
maupun gas yang berasal dari pabrik-pabrik industri.
Penyumbang terbesar limbah gas adalah pembakaran bahan bakar fosil seperti
bensin, solar, kerosin dan lain-lain yang menghasilkan CO2 sebagai penyebab dari
global warming atau pemanasan global.

Global warming atau pemanasan global adalah naiknya suhu bumi karena adanya
gas-gas rumah kaca (GRK) yang menyelimuti bumi sehingga radiasi matahari ke
bumi yang seharusnya dapat dipantulkan kembali ke atmosfer menjadi tertahan
sehingga suhu bumi menjadi naik. Naiknya suhu bumi menimbulkan dampak yang
sangat luas yaitu :

mencairnya es dikutub, sehingga mengakibatkan permukaan air laut naik dan
ini dapat menimbulkan tenggelamnya pulau-pulau kecil dan juga masuknya air laut
menjorok ke daratan yang rendah dan merusak tambak.

Terjadinya perubahan iklim yang tidak menentu sehingga timbul fenomeda la
nina maupun el nino

Terjadinya musim hujan yang berkepanjangan sehingga terjadi banjir di suatu
daerah tertentu sedang di daerah lain mengalami musim panas yang
berkepanjangan sehingga menimbulkan kekeringan dan berakibat kelaparan yang
melanda daerah-daerah tertentu.

Yang termasuk GRK adalah CO2(karbondioksida), CH4 (metana), N2O (dinitrogen
monoksida), SF6 (heksa fluoro sulfide) , HFC (hydrogen fluoro karbon) dan PFC
( Phosphor Fluoro Carbon). Sebenarnya H2O merupakan GRK juga yang sangat
potensial karena jika akan terjadi hujan, mendung dan kelembaban yang tinggi
maka udara akan terasa sangat panas. Namun masa hidup (lifetime) H2O di
atmosfer sangat pendek (hanya 9 hari) sehingga keberadaannya dianggap tidak
menjadi penyebab naiknya suhu bumi dibandingkan dengan masa hidup gas H2O,
CH4, N2O yang masing-masing 100 tahun, 115 tahun dan 125 tahun. Jadi walaupun
emisi GRK dihentikan, maka tidak serta merta pemanasan global akan berhenti tapi
membutuhkan waktu yang sangat lama untuk menstabilkannya kembali. Oleh
sebab itu emisi GRK sedapat mungkin dikendalikan supaya bumi tidak semakin
panas.

3.

Limbah menurut asalnya :

3.1 Limbah industri

Limbah industri adalah semua bahan buangan yang merupakan sisa dari kegiatan
industri.Limbah industry bisa berwujud padat, cair maupun gas.Selain itu limbah
industry ada yang dikategorikan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).Sumber
limbah B3 adalah kegiatan-kegiatan industry logam berat, pertambangan,
kesehatan, farmasi, mesin-mesin, bahan kimia dan juga rumah tangga.Limbah B3
yang sering dijumpai adalah merkuri (Hg), timbal (Pb), arsenic (As), cadmium (Cd),
kromium (Cr) dan nikel (Ni).Logam-logam tersebut dapat terakumulasi dalam tubuh
dalam jangka waktu lama sebagai racun yang dapat menyebabkan gangguan organ
tubuh, system saraf, kanker bahkan kematian. Sejumlah 40% limbah B3 tersebut
dibuang ke lingkungan (sungai atau badan-badan air)sehingga menimbulkan
pencemaran, disimpan diarea pabrik dan sekitarnya dan hanya sekitar 5% yang
diolah dengan baik.

3.2 Limbah domestic / rumah tangga
Limbah domestic / rumah tanggaadalah semua jenis limbah yang dihasilkan dari
kegiatan rumah tangga/pemukiman.Limbah rumah tangga ini bisa berwujud padat,
cair maupun gas, sedangkan jenisnya ada yang organic maupun anorganik bahkan
ada yang termasuk B3.
Limbah rumah tangga yang berwujud padat misalnya sisa kegiatan mengolah
bahan makanan (sisa sayuran, buah-buahan, daging dll), sisa makanan olahan,
bekas kemasan makanan, kaleng-kaleng, botol, kain, karet dll.Limbah padat yang
berupa B3 misalnya oli bekas, pemutih, baterai kering, semir sepatu, pembersih
kaca, kamper, pengharum ruangan, plastic, serat asbes, aerosol, obat nyamuk
dll.Sedangkan limbah rumah tangga yang berwujud cair seperti air bekas cucian
pakaian, air bekas cucian peralatan rumah tangga, air bekas cucian kendaraan
bermotor, air bekas mandi, tinja dll. Limbah rumah tangga yang berwujud gas
biasanya hanya berupa asap yang dihasilkan selama proses memasak ataupun
membakar sampah padat.

3.3 Limbah perhotelan/pusat perdagangan/mall
Adalah semua jenis limbah yang dihasilkan oleh kegiatan perhotelan, atau
penginapan, pusat perdagangan atau mall.Hotel atau mall merupakan sarana
umum yang bertujuan memberikan jasa pelayanan kepada masyarakat / pelanggan,
oleh sebab itu perlu dijaga kebersihannya. Limbah yang dihasilkan dari tempattempat ini meliputi :


sampah basah, berupa sisa bahan olahan, sisa makanan/masakan yang
mudah sekali diuraikan oleh mikroorganisme sehingga mudah membusuk dan
menimbulkan bau yang menyengat. Sampah basah ini biasanya beasal dari ruang
dapur, restaurant atau employee dining room. Termasuk di sini adalah limbah yang
berasal dari kloset atau kamar mandi yaitu air bekas mandi, air bekas cucian
pakaian / peralatan rumah tangga, tinja dll

Sampah kering, berupa sampah yang bisa terbakar atau tidak mudah
terbakar.Misalnya kertas, tekstil, kulit, kayu, plastic, kaleng-kaleng/botol-botol
bekas, pecahan kaca, bekas lampu, logam-logam bekas bongkaran bangunan,
kondom, , bangkai hewan, daun-daunan/ranting dari halaman dll

3.4 Limbah Pertanian dan peternakan
Adalah limbah yang dihasilkan dari sisa kegiatan pertanian dan peternakan.
Kegiatan pertanian akan menghasilkan limbah berupa sisa hasil panen, sisa
kemasan pupuk, kemasan insektisida, bahan-bahan kimia yang berasal dari proses
pemupukan dan pemberantasan hama dll. Sedangkan limbah peternakan berupa
kotoran ternak, kemasan pakan ternak, kemasan obat-obatan yang digunakan dan
juga menghasilkan limbah gas berupa metana.

3.5 Limbah Rumah Sakit
Adalah semua jenis limbah yang dihasilkan dari rumah sakit yang bisa berwujud
padat maupun cair yang berasal dari kegiatan medis maupun non medis di rumah
sakit. Limbah rumah sakit digolongkan menjadi 2, yaitu :
1) Limbah medis, yaitu limbah yang langsung dihasilkan dari kegiatan diagnosis
maupun tindakan medis terhadap pasien. Limbah ini bisa berwujud padat seperti
kapas, kasa, perbam, injeksi, botol injeksi, botol infus, selang infus, kateter, masker,
ampul, kemasan pil/kapsul dll. Sedangkan yang berwujud cair misalnya air bekas
bilasan dari ruang bedah, air bekas otopsi dll yang apabila tidak dikelola dengan
baik akan menimbulkan bau yang tidak sedap atau dapat menjadi media penularan
penyakit. Selain itu juga ada limbah radioaktif yang berasal dari ruang radiologi
seperti bekas foto hasil rontgen dll.

2) Limbah non medis, yaitu limbah yang dihasilkan dari selain kegiatan medis di
rumah sakit. Limbah non medis ini bisa berwujud padat yang berasal dari ruang
kantor administrasi, ruang tunggu, ruang rawat inap, unit gizi/dapur, unit
pelayanan, halaman parker atau taman. Contohnya adalah : kertas, botol tinta,
polpen bekas, sisa makanan, sisa bahan makanan, bekas kemasan makanan, kayu,
daun-daun, ranting dll. Yang berwujud cair berasal dari kloset / WC, dapur, lavatory
berupa tinja, air bekas mandi, air bekas cucian pakaian pasien/selimut dll.

MACAM-MACAM ISTILAH PENGGOLONGAN SAMPAH :
Garbage

:

adalah sampah basah yang mudah membusuk dan menimbulkan bau yang tidak
sedap. Biasanya berasal dari tempat pengolahan makanan seperti dapur, restoran,
rumah makan, warung, kafe dan lain-lain. Contoh : sisa bahan makanan, sisa
makanan olahan, sisa sayuran, sisa buah-buahan atau kulit buah dan lain-lain.

Rubbish

:

adalah sampah kering, baik yang mudah terbakar maupun yang tidak mudah
terbakar. Biasanya berasal dari perkantoran, perdagangan, rumah tangga.
Contohnya : kayu, kertas, kain, plastik, karet, logam dan lain-lain.
Ashes

:

adalah sampah yang berasal dari sisa pembakaran misalnya debu, abu.
Street sweeping :
adalah sampah yang berasal dari jalanan, misalnya daun-daunan, ranting.
Dead animal

:

Adalah sampah yang berasal dari hewan-hewan yang mati, baik mati secara alami
maupun karena terlindas kendaraan di jalan. Contohnya bangkai tikus, kucing, ular
dsb.
Abandoned vehicle

:

Adalah sampah yang berasal dari rongsokan kendaraan bermotor. Misalnya ban
bekas, potongan spion, velg, jog dll.
Industrial waste :

Adalah sampah yang berasal dari sisa kegiatan industri. Misalnya potongan logam,
kabel, benang, tekstil dll
Demolition waste

:

Adalah sampah yang berasal dari bongkaran bangunan atau gedung. Misalnya
genting, asbes, kusen-kusen, pintu, jendela, bata, besi-besi dll.
Contruction waste

:

Adalah sampah yang berasal dari sisa-sisa kegiatan pembangunan gedung atau
rumah. Misalnya : potongan keramik, bungkus semen, pasir, potongan kayu, bambu
dll.
10. Hazardous waste

:

Adalah sampah berbahaya yang dikhawatirkan dapat menimbulkan penyakit atau
penularan penyakit, berasal dari rumah sakit, pabrik kimia, farmasi, pertanian dll.
11. Water treatment residu :
Adalah sampah yang berasal dari perusahaan air minum, seperti gelas plastik
kemasan, botol plastik kemasan dll.
12. House Hold Refuse :
Adalah sampah campuran yang berasal dari rumah tangga/pemukiman.

Pengelompokan Limbah Berdasarkan Bentuk atau Wujudnya

Berdasarkan keputusan Menperindag RI No. 231/MPP/Kep/7/1997 Pasal I tentang
prosedur impor limbah, menyatakan bahawa limbah adalah bahan/barang sisa atau
bekas dari suatu kegiatan atau proses produksi yang fungsinya sudah berubah dari
aslinya, kecuali yang dapat dimakan oleh manusia dan hewan. Pengertian limbah
menurut WHO yaitu sesuatu yang tidak berguna, tidak dipakai, tidak disenangi atau
sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan
sendirinya.

Pengelompokan Limbah Berdasarkan Bentuk atau Wujudnya dapat dibagi menjadi
empat diantaranya yaitu: limbah cair, limbah padat, limbah gas dan limbah suara.
Artikel ini akan menjelaskan secara rinci masing-masing jenis limbah ini.

1. Limbah cair

Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas
air dan pengendalian pencemaran air menjelaskan pengertian dari limbah yaitu sisa
dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair. Pengertian limbah cair
lainnya adalah sisa hasil buangan proses produksi atau aktivitas domestik yang
berupa cairan. Limbah cair dapat berupa air beserta bahan-bahan buangan lain
yang tercampur (tersuspensi) maupun terlarut dalam air. Limbah cair dapat
diklasifikasikan dalam empat kelompok diantaranya yaitu:








Limbah cair domestik (domestic wastewater), yaitu limbah cair hasil buangan
dari perumahan (rumah tangga), bangunan, perdagangan dan perkantoran.
Contohnya yaitu: air sabun, air detergen sisa cucian, dan air tinja.
Limbah cair industri (industrial wastewater), yaitu limbah cair hasil buangan
industri. Contohnya yaitu: sisa pewarnaan kain/bahan dari industri tekstil, air
dari industri pengolahan makanan, sisa cucian daging, buah, atau sayur.
Rembesan dan luapan (infiltration and inflow), yaitu limbah cair yang berasal
dari berbagai sumber yang memasuki saluran pembuangan limbah cair melalui
rembesan ke dalam tanah atau melalui luapan dari permukan. Air limbah dapat
merembes ke dalam saluran pembuangan melalui pipa yang pecah, rusak,
atau bocor sedangkan luapan dapat melalui bagian saluran yang membuka
atau yang terhubung kepermukaan. Contohnya yaitu: air buangan dari talang
atap, pendingin ruangan (AC), bangunan perdagangan dan industri, serta
pertanian atau perkebunan.
Air hujan (storm water), yaitu limbah cair yang berasal dari aliran air hujan di
atas permukaan tanah. Aliran air hujan dipermukaan tanah dapat melewati dan
membawa partikel-partikel buangan padat atau cair sehingga dapat disebut
limbah cair.

Limbah cair bersumber dari pabrik yang biasanya banyak menggunakan air dalam
sistem prosesnya. Selain itu, ada juga bahan baku mengandung air sehingga dalam
proses pengolahannya air harus dibuang. Air terikut dalam proses pengolahan
kemudian dibuang misalnya ketika dipergunakan untuk pencuci suatu bahan
sebelum diproses lanjut. Air ditambah bahan kimia tertentu kemudian diproses dan
setelah itu dibuang. Semua jenis perlakuan ini mengakibatkan buangan air.

Limbah cair yang tidak ditangani atau diolah dengan baik dapat menimbulkan
dampak yang besar bagi pencemaran lingkungan serta dapat menjadi sumber
penyakit bagi masyarakat. Industri primer pengolahan hasil hutan merupakan salah
satu penyumbang limbah cair yang berbahaya bagi lingkungan. Bagi industriindustri besar, seperti industri pulp dan kertas, teknologi pengolahan limbah cair
yang dihasilkannya mungkin sudah memadai, namun tidak demikian bagi industri

kecil atau sedang. Selain itu, limbah cair domestik biasanya tidak terlalu
diperhatikan dengan baik padahal kalau dibiarkan terus menerus dalam jangka
waktu lama dapat menjadi masalah bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Sebagai contoh, limbah air deterjen sisa cucian apabila dibiarkan dalam jangka
panjang akan menjadi sumber pencemaran lingkungan dan menjadi sumber
penyakit bagi masyarakat. Mengingat penting dan besarnya dampak yang
ditimbulkan oleh limbah cair bagi lingkungan, sehingga penting bagi sektor industri
maupun domestik untuk memahami dasar-dasar teknologi pengolahan limbah cair.

Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian
lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun
industri yang dibangun harus dapat dioperasikan dan dipelihara oleh masyarakat
setempat. Teknologi pengolahan yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan
teknologi masyarakat yang bersangkutan. Pengolahan limbah cair dapat
dikelompokkan menjadi tiga yaitu: pengolahan secara biologi, pengolahan secara
fisika, dan pengolahan secara kimia.

2. Limbah padat

Limbah padat adalah sisa hasil kegiatan industri ataupun aktivitas domestik yang
berbentuk padat. Contoh dari limbah padat diantaranya yaitu: kertas, plastik,
serbuk besi, serbuk kayu, kain, dll. Limbah padat dapat diklasifikasikan menjadi
enam kelompok sebagai berikut:









Sampah organik mudah busuk (garbage), yaitu limbah padat semi basah,
berupa bahan-bahan organik yang mudah membusuk atau terurai
mikroorganisme. Contohnya yaitu: sisa makanan, sisa dapur, sampah
sayuran, kulit buah-buahan.
Sampah anorganik dan organik tak membusuk (rubbish), yaitu limbah padat
anorganik atau organik cukup kering yang sulit terurai oleh mikroorganisme,
sehingga sulit membusuk. Contohnya yaitu: selulosa, kertas, plastik, kaca,
logam.
Sampah abu (ashes), yaitu limbah padat yang berupa abu, biasanya hasil
pembakaran. Sampah ini mudah terbawa angin karena ringan dan tidak
mudah membusuk.
Sampah bangkai binatang (dead animal), yaitu semua limbah yang berupa
bangkai binatang, seperti tikus, ikan dan binatang ternak yang mati.





Sampah sapuan (street sweeping), yaitu limbah padat hasil sapuan jalanan
yang berisi berbagai sampah yang tersebar di jalanan, sperti dedaunan,
kertas dan plastik.
Sampah industri (industrial waste), yaitu semua limbah padat yang bersal
daribuangan industri. Komposisi sampah ini tergantung dari jenis industrinya.

Penanganan limbah padat bisa dibedakan dari kegunaan atau fungsi limbah padat
itu sendiri. Limbah padat ada yang dapat didaur ulang atau dimanfaatkan lagi serta
mempunyai nilai ekonomis seperti plastik, tekstil, potongan logam, namun ada juga
yang tidak bisa dimanfaatkan lagi. Limbah padat yang tidak dapat dimanfaatkan
lagi biasanya dibuang, dibakar, atau ditimbun begitu saja. Beberapa industri
tertentu limbah padat yang dihasilkan terkadang menimbulkan masalah baru yang
berhubungan dengan tempat atau areal luas yang dibutuhkan untuk menampung
limbah tersebut.

3. Limbah gas

Limbah gas adalah limbah yang memanfaatkan udara sebagai media. Secara alami
udara mengandung unsur-unsur kimia seperti O2, N2, NO2, CO2, H2 dll.
Penambahan gas ke udara yang melampaui kandungan udara alami akan
menurunkan kualitas udara. Limbah gas yang dihasilkan berlebihan dapat
mencemari udara serta dapat mengganggu kesehatan masyarakat. Zat pencemar
melalui udara diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu partikel dan gas. Partikel
adalah butiran halus dan masih mungkin terlihat dengan mata telanjang seperti uap
air, debu, asap, kabut dan fume. Sedangkan pencemaran berbentuk gas hanya
dapat dirasakan melalui penciuman (untuk gas tertentu) ataupun akibat langsung.

Limbah gas yang dibuang keudara biasanya mengandung partikel-partikel bahan
padatan atau cairan yang berukuran sangat kecil dan ringan sehingga tersuspensi
dengan gas-gas tersebut. Bahan padatan dan cairan tersebut disebut sebagai
materi partikulat. Seperti limbah gas yang dihasilkan oleh suatu pabrik dapat
mengeluarkan gas yang berupa asap, partikel serta debu. Apabila ini tidak
ditangkap dengan menggunakan alat, maka dengan dibantu oleh angin akan
memberikan jangkauan pencemaran yang lebih luas. Jenis dan karakteristik setiap
jenis limbah akan tergantung dari sumber limbah.

Tabel 1 Beberapa macam limbah gas yang umum ada di udara

No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Jenis
Karbon monoksida (CO)
Karbon dioksida (CO2)
Nitrogen oksida (NOx)
Sulfur oksida (SOx)
Asam klorida (HCl)
Amonia (NH3)
Metan (CH4)
Hidrogen fluorida (HF)
Nitrogen sulfida (NS)
Klorin (Cl2)

Keterangan
Gas tidak berwarna, tidak berbau
Gas tidak berwarna, tidak berbau
Gas berwarna dan berbau
Gas tidak berwarna dan berbau tajam
Berupa uap
Gas tidak berwarna, berbau
Gas berbau
Gas tidak berwarna
Gas berbau
Gas berbau

4. Limbah suara
Limbah suara yaitu limbah yang berupa gelombang bunyi yang merambat di udara.
Limbah suara dapat dihasilkan dari mesin kendaraan, mesin-mesin pabrik,
peralatan elektronikdan sumber-sumber yang lainnya.
Sumber:
Firmansyah R, Mawardi AH, Riandi MU. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Biologi 1.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Kistinnah I, Lestari ES. 2006. Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungannya. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Sulistyorini A. 2009. Biologi 1. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.