Pengaruh Tekanan Uap dan Titik Didih
Page | 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tekanan uap adalah tekanan suatu uap pada kesetimbangan dengan fase bukan
uap-nya. Semua zat padat dan cair memiliki kecenderungan untuk menguap menjadi
suatu bentuk gas, dan semua gas memiliki suatu kecenderungan untuk mengembun
kembali. Pada suatu suatu suhu tertentu, suatu zat tertentu memiliki suatu tekanan
parsial yang merupakan titik kesetimbangan dinamis gas zat tersebut dengan bentuk
cair atau padatnya. Titik ini adalah tekanan uap zat tersebut pada suhu tersebut.
Tekanan uap suatu cairan bergantung pada banyaknya molekul di permukaan
yang memiliki cukup energi kinetik untuk lolos dari tarikan molekul-molekul
tetangganya. Jika dalam cairan itu dilarutkan suatu zat, maka kini yang menempati
permukaan bukan hanya molekul pelarut, tetapi juga molekul zat terlarut. Karena
molekul pelarut di permukaan makin sedikit, maka laju penguapan akan berkurang.
Dengan pekataan lain, tekanan uap cairan itu turun. Makin banyak zat terlarut, makin
besar pula penurunan tekanan uap.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh tekanan uap terhadap air yang direbus ?
1.3 Tujuan Percobaan
1. Untuk mengetahui pengaruh tekanan uap terhadap air yang direbus.
Page | 2
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Pengertian
Tekanan uap jenuh adalah suatu zat cair dalam ruangan tertutup akan menguap
sampai ruangan jenuh. Pada keadaan jenuh proses penguapan tetap berlangsung, tetapi
terjadi pengembunan dengan laju yang sama. Dengan kata lain, terdapat kesetimbangan
dinamis antar zat cair dengan uap jenuhnya yang kemudian disebut dengan tekanan uap
jenuh.
Jenis zat dan suhu sangat mempengaruhi besarnya tekanan uap jenuh. Zat yang
memiliki gaya tarik menarik antar partikel relatif besar, berarti sukar menguap,
mempunyai tekanan uap jenuh relatif kecil, contohnya garam, gula, dan gloserol.
Zat yang memiliki gaya tarik-menarik antarpartikel relatif lemah, berarti mudah
menguap, mempunyai tekanan uap jenuh yang relatif besar, contohnya atsiri, etanol, dan
eter. Bila suhu suatu zat dinaikkan, maka tekanan uap jenuh zat tersebut yang akan
bertambah.
2.2Hipotesis
Air yang direbus dengan ditutup oleh penutup panci lebih cepat mendidih
daripada air yg direbus dalam keadaan terbuka tanpa ditutup oleh benda apapun. Karena
dapat mempengaruhi tekanan uap
Page | 3
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktikum
1. Waktu pelaksanaan
2. Tempat pelaksanaan
3.2
: Sabtu, 23 Agustus 2014
: Rumah Ade Tiyas Widyawati dan Corin Aina
Variabel
1. Variabel bebas
2. Variabel terikat
: Ada tidaknya penutup panci.
: Waktu yang dibutuhkan untuk mendidihkan air dalam
panci.
3. Variabel kontrol : Panci, air, kompor, gelas ukur
3.3
Alat dan Bahan
1. Duah buah panci yang berukuran sama besar
2. Air yang bervolume sama, yaitu 600 cc
3. Kompor
4. Satu buah penutup panci
5. Satu buah stopwatch
6. Gelas ukur
3.4
Langkah Kerja
1.
2.
3.
4.
5.
Pertama-tama siapkan panci 2 buah dengan ukuran yang sama
Siapkan 2 bagian air dengan takaran yang sama yaitu 600 cc
Masukkan air ke masing masing panci
Letakkan panci di atas kompor
Tutuplah salah satu panci dengan penutup panci dan panci yang lain biarkan
dalam panci terbuka
6. Nyalakan semua kompor secara bersamaan.
7. Ketika kompor dinyalakan lakukanlah perhitungan dengan menggunakan
stopwatch.
8. Amati kedua panci tersebut
9. Lihatlah yang manakah panci yang mendidih terlebih dahulu
10. Amati waktunya dan catatlah masing-masing waktu jika ada air yang mendidih
Page | 4
BAB IV
DATA DAN ANALISIS
4.1 Data Praktikum
Menggunakan tutup panci
Waktu yang
dibutuhkan untuk
mendidihkan air
(menit : detik)
4 menit : 06 detik
Tidak menggunakan tutup panic
5 menit : 08 detik
4.2 Analisis Data
Dari data tersebut, air yang dimasak dengan panci yang diberi tutup, mendidih
pada waktu 4 menit : 06 detik , sedangkan panci yang dimasak tidak dengan ditutup,
mendidih pada waktu 5 menit : 08 detik. Sehingga dapat dikatakan bahwa air yang
dimasak dengan panci yang ditutup dapat lebih cepat mendidih daripada memasak air
dengan panci yang tidak ditutup. Perbedaan waktu tersebut dikarenakan adanya
perbedaan tekanan uap pada saat pendidihan.
Pada saat air didalam panci mulai menguap, maka uap air tersebut terkunci
didalam panci tersebut sehingga tumbukan antar molekul uap air tersebut dengan dinding
panci lebih besar yang mengakibatkan tekanan pada dalam sistem (dalam panci) akan
besar pula sehingga besar tekanan uap tersebut akan cepat menyamai tekanan
lingkunganya mengingat syarat untuk mendidihh adalah tekanan uap sistem = tekanan
lingkungan. Berbeda dengan panci yang terbuka mengakibatkan uap air banyak keluarr
dari sistem sehingga jumlah uap air yang bertumbukan didalam sistem lebih sedikit,
sehingga tekananya pun lama untuk meningkatnya yang meengakibatkan pendidihan
lebih lama terjadi.
Page | 5
BAB V
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Air yang direbus dengan ditutup oleh penutup panci lebih cepat mendidih
daripada air yang direbus dalam keadaan terbuka tanpa ditutup oleh benda apapun.
Karena dapat mempengaruhi tekanan uap . Tekanan uap jenuh adalah suatu zat cair
dalam ruangan tertutup akan menguap sampai ruangan jenuh
6.2
Saran
Dalam melakukan percobaan ini sebaiknya harus lebih teliti dan cermat untuk
menganalisis data, agar data yang di laporkan valid.
Page | 6
LAMPIRAN
1. Alat dan Bahan
Duahn buah panci yang sama besar
Satu buah tutup
panci
2 buah panci
Gelas ukur berisi air
tutup panci
Satu buah kompor
Stopwatch
Page | 7
2. Langkah Kerja
Siapkan dua buah panci
Masukkan air ke
panci
Nyalakan kedua kompor
Tutup salah satu panci
Page | 8
3. Hasil Percobaan
1. Air mendidih dalam panci tertutup
Mendidih dengan waktu
4 menit : 06 detik
2. Air mendidih dalam panci terbuka
mendidih dengan waktu
4 menit : 06 detik
Page | 9
BAB I
Page | 10
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Titik didih adalah suhu dimana cairan mendidih, dimana tekanan uap sebuah zat
cair sama dengan tekanan eksternal yang dialami cairan. Larutan dapat dibagi menjadi
dua berdasarkan nilai titik didih zat terlarut. Pertama adalah titik didih zat terlarut lebih
kecil daripada pelarutnya sehingga zat terlarut lebih mudah menguap. Yang kedua adalah
zat terlarut lebih besar daripada pelarutnya dan jika dipanaskan pelarut lebih dulu
menguap. Kenaikan titik didih larutan bergantung pada jenis zat terlarutnya. Dalam
dunia industri, kenaikan titik didih sangat diperlukan pemahaman mengenai kenaikan
titik didih. Banyak kegiatan industri yang menerapkan ilmu kenaikan titik didih. Oleh
karena itu penting untuk melakukan percobaan ini untuk meningkatkan pemahaman
mengenai kenaikan titik didih untuk diterapkan di dunia industri.
1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh titik didih terhadap Mampu menguji pengaruh titik didih
terhadap perebusan daging dengan air murni dan dengan mengandung zat terlarut?
1.3 Tujuan Percobaan
1. Mampu menguji pengaruh titik didih Mampu menguji pengaruh titik didih terhadap
perebusan daging dengan air murni dan dengan mengandung zat terlarut.
BAB II
Page | 11
DASAR TEORI
2.1 Pengertian
Titik didih suatu zat adalah suhu yang tekanan uap jenuhnya samadengan
tekanan di atas permukaan zat cair. Bila tekanan uap sama dengan tekanan luar atau
tekanan diatas permukaan zat cair , mulai terbentuk gelembung-gelembung uap dalam
cairan.
Karena
tekanan
uap
dalam
gelembung
sama
dengan
tekanan udara, maka gelembung itu dapat mendorong diri lewat permukaan dan
bergerak ke fasa gas diatas cairan,sehingga cairan tersebut mendidih. Titik didih suatu
zat cair dipengaruhioleh tekanan udara, artinya makin besar tekanan udara makin besar
pulatitik didih zat cair tersebut , begitu juga sebaliknya semakin rendahtekanan udara ,
maka semakin rendah titik didih. Pada tekanan dantemperatur udara standar(76 cmHg,
25ºC) titik didih air sebesar 100ºC.
Selain itu, titik didih juga dapat diartikan temperatur dimana tekanan uap sama
dengan tekanan atmosfer. Selama gelembung terbentuk dalam cairan, berarti selama
cairan mendidih, tekanan uap sama dengan tekanan atmosfer, karena tekanan uap
adalah konstan maka suhu dan cairan yang mendidih akan tetap sama. Penambahan
kecepatan panas yang diberikan pada cairan yang mendidih hanya menyebabkan
terbentuknya gelembung uap air lebih cepat. Cairan akan lebih cepat mendidih, tapi
suhu didih tidak naik. Jelas bahwa titik didih cairan tergantung dari besarnya tekanan
atmosfer.
Titik didih merupakan satu sifat lagi yang dapat digunakan untuk
memperkirakan secara tak langsung berapa kuatnya gaya tarik antara molekul dalam
cairan. Cairan yang gaya tarik antar molekulnya kuat, titik didihnya tinggi dan
sebaliknya bila gaya tarik lemah, titik didihnya rendah.
Pendidihan merupakan hal yang sangat khusus dari penguapan. Pendidihan
adalah pelepasan cairan dari tempat terbuka ke fase uap. Suatu cairan dikatakan
mendidih pada titik didihnya, yaitu bila suhu dimana tekanan uap cairan sama dengan
tekanan atmosfer sekitarnya. Pada titik didih, tekanan uap cairan cukup besar sehingga
atmosfer dapat diatasi hingga gelembung uap dapat terbentuk dipermukaan cairan yang
diikuti penguapan yang terjadi di setiap titik dalam cairan. Pada umumnya, molekul
dapat menguap bila dua persyaratan dipenuhi, yaitu molekul harus cukup tenaga kinetik
dan harus cukup dekat dengan batas antara cairan-uap.
2.3Hipotesis
Daging yang dimasak menggunakan bumbu lebih cepat matang dan layak
dimakan (empuk) dibandingkan dengan daging yang dimasak dengan air murni akan
lebih lama matangnya.
BAB III
Page | 12
METODE PENELITIAN
3.5
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktikum
3. Waktu pelaksanaan
4. Tempat pelaksanaan
3.6
: Sabtu, 23 Agustus 2014
: Rumah Ade Tiyas Widyawati dan Corin Aina
Variabel
1. Variabel bebas
: Ada tidaknya bumbu.
2. Variabel terikat : Waktu yang dibutuhkan untuk memasak daging.
3. Variabel kontrol : Panci, air, kompor, daging
3.7
Alat dan Bahan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
3.8
Daging yang beratnya masing-masing 1 ons
Satu buah bumbu jadi
Dua buah panci yang sama
Spatula
Kompor
Air 600 cc
Langkah Kerja
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Siapkanlah daging dengan berat yang sama yaitu masing masing 1 ons
Siapkan dua buah panci dengan ukuran yang sama
Letakkan kedua panci tersebut diatas kompor
Salah satu panci diisi dengan air, sedangkan panci yang lain diisi dengan bumbu
Sebelum daging dimasukkan, cucilah daging terlebih dahulu
Kemudian masukkanlah daging kedalam masing-masing panci
Nyalakan kompor dengan waktu bersamaan dan lakukanlah perhitungan dengan
menggunakan stopwatch.
8. Aduklah bumbu agar bercampur dengan daging
9. Amati kedua panci tersebut
10. Beberapa saat cek lah kematangan daging didalam kedua panci tersebut
11. Lihatlah yang manakah daging yang lebih cepat matang terlebih dahulu atau yang sudah
layak makan
12. Amati waktunya dan catatlah masing-masing waktu jika ada air yang mendidih
BAB IV
Page | 13
DATA DAN ANALISIS
4.3 Data Praktikum
Waktu yang dibutuhkan
untuk memasak daging
Menggunakan bumbu
Tidak menggunakan bumbu
51 menit : 08 detik
1 jam : 2 menit
4.4 Analisis Data
Waktu yang dibutuhkan untuk memasak daging menggunakan bumbu adalah 51
menit : 08 detik sedangkan daging yang menggunakan air saja diperlukan waktu 1 jam :
2 menit. Hal ini disebabkan oleh zat terlarut yang ada di bumbu lebih banyak daripada
yang ada di dalam air saja. Sehingga daging yang dimasak dengan bumbu lebih cepat
masak daripada daging yang tanpa menggunakan bumbu.
BAB V
Page | 14
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Jadi, Daging yang dimasak menggunakan bumbu lebih cepat matang dan layak
dimakan (empuk) dibandingkan dengan daging yang dimasak dengan air murni akan
lebih lama matangnya. Tetapi untuk pengaruh titik didihnya yang lebih cepat mendidih
adalah air murni dibandingkan dengan air yg mengandung zat terlarut (bumbu).
Dikarenakan air murni yang dipanaskan pada tekanan 1 atm akan mendidih pada suhu
100 derajat Celcius, . Bila air murni mengandung zat terlarut, maka pada tekanan 1 atm
dan suhu 100 derajat Celcius air belum mendidih.
5.2 Saran
Dalam melakukan percobaan ini sebaiknya harus lebih teliti dan cermat untuk
menganalisis data, agar data yang di laporkan valid.
LAMPIRAN
Page | 15
1. Alat dan bahan :
Dua buah panci yang berukuran sama
Daging
Bumbu jadi
bumbu rawon
Daging yang bertanya masing – masing 1 ons
buah sutil
Satu buah kompor gas
Satu
Air 600 cc
2. Langkah Kerja
Page | 16
1. Mencuci daging
2. Letakkan kedua panci diatas
kompor
3. Memasukkan air ke panci
4. Masukkan bumbu ke dalam salah
satu panci
5. panci sudah siap dimasuki daging
dalam panci
Daging yang dimasak dengan air
dengan
biasa membutuhkan waktu
membutuhkan
7. Nyalakan kompor
1 jam :tercampur
2 menit rata
6. Daging sudah dimasukkan ke
Daging yang dimasak
menggunakan bumbu
8.Mengaduk bumbu agar
waktu 51 menit : 08 detik
9. daging sudah empuk / matang
3. Hasil Percobaan
Page | 17
Page | 18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tekanan uap adalah tekanan suatu uap pada kesetimbangan dengan fase bukan
uap-nya. Semua zat padat dan cair memiliki kecenderungan untuk menguap menjadi
suatu bentuk gas, dan semua gas memiliki suatu kecenderungan untuk mengembun
kembali. Pada suatu suatu suhu tertentu, suatu zat tertentu memiliki suatu tekanan
parsial yang merupakan titik kesetimbangan dinamis gas zat tersebut dengan bentuk
cair atau padatnya. Titik ini adalah tekanan uap zat tersebut pada suhu tersebut.
Tekanan uap suatu cairan bergantung pada banyaknya molekul di permukaan
yang memiliki cukup energi kinetik untuk lolos dari tarikan molekul-molekul
tetangganya. Jika dalam cairan itu dilarutkan suatu zat, maka kini yang menempati
permukaan bukan hanya molekul pelarut, tetapi juga molekul zat terlarut. Karena
molekul pelarut di permukaan makin sedikit, maka laju penguapan akan berkurang.
Dengan pekataan lain, tekanan uap cairan itu turun. Makin banyak zat terlarut, makin
besar pula penurunan tekanan uap.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh tekanan uap terhadap air yang direbus ?
1.3 Tujuan Percobaan
1. Untuk mengetahui pengaruh tekanan uap terhadap air yang direbus.
Page | 2
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Pengertian
Tekanan uap jenuh adalah suatu zat cair dalam ruangan tertutup akan menguap
sampai ruangan jenuh. Pada keadaan jenuh proses penguapan tetap berlangsung, tetapi
terjadi pengembunan dengan laju yang sama. Dengan kata lain, terdapat kesetimbangan
dinamis antar zat cair dengan uap jenuhnya yang kemudian disebut dengan tekanan uap
jenuh.
Jenis zat dan suhu sangat mempengaruhi besarnya tekanan uap jenuh. Zat yang
memiliki gaya tarik menarik antar partikel relatif besar, berarti sukar menguap,
mempunyai tekanan uap jenuh relatif kecil, contohnya garam, gula, dan gloserol.
Zat yang memiliki gaya tarik-menarik antarpartikel relatif lemah, berarti mudah
menguap, mempunyai tekanan uap jenuh yang relatif besar, contohnya atsiri, etanol, dan
eter. Bila suhu suatu zat dinaikkan, maka tekanan uap jenuh zat tersebut yang akan
bertambah.
2.2Hipotesis
Air yang direbus dengan ditutup oleh penutup panci lebih cepat mendidih
daripada air yg direbus dalam keadaan terbuka tanpa ditutup oleh benda apapun. Karena
dapat mempengaruhi tekanan uap
Page | 3
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktikum
1. Waktu pelaksanaan
2. Tempat pelaksanaan
3.2
: Sabtu, 23 Agustus 2014
: Rumah Ade Tiyas Widyawati dan Corin Aina
Variabel
1. Variabel bebas
2. Variabel terikat
: Ada tidaknya penutup panci.
: Waktu yang dibutuhkan untuk mendidihkan air dalam
panci.
3. Variabel kontrol : Panci, air, kompor, gelas ukur
3.3
Alat dan Bahan
1. Duah buah panci yang berukuran sama besar
2. Air yang bervolume sama, yaitu 600 cc
3. Kompor
4. Satu buah penutup panci
5. Satu buah stopwatch
6. Gelas ukur
3.4
Langkah Kerja
1.
2.
3.
4.
5.
Pertama-tama siapkan panci 2 buah dengan ukuran yang sama
Siapkan 2 bagian air dengan takaran yang sama yaitu 600 cc
Masukkan air ke masing masing panci
Letakkan panci di atas kompor
Tutuplah salah satu panci dengan penutup panci dan panci yang lain biarkan
dalam panci terbuka
6. Nyalakan semua kompor secara bersamaan.
7. Ketika kompor dinyalakan lakukanlah perhitungan dengan menggunakan
stopwatch.
8. Amati kedua panci tersebut
9. Lihatlah yang manakah panci yang mendidih terlebih dahulu
10. Amati waktunya dan catatlah masing-masing waktu jika ada air yang mendidih
Page | 4
BAB IV
DATA DAN ANALISIS
4.1 Data Praktikum
Menggunakan tutup panci
Waktu yang
dibutuhkan untuk
mendidihkan air
(menit : detik)
4 menit : 06 detik
Tidak menggunakan tutup panic
5 menit : 08 detik
4.2 Analisis Data
Dari data tersebut, air yang dimasak dengan panci yang diberi tutup, mendidih
pada waktu 4 menit : 06 detik , sedangkan panci yang dimasak tidak dengan ditutup,
mendidih pada waktu 5 menit : 08 detik. Sehingga dapat dikatakan bahwa air yang
dimasak dengan panci yang ditutup dapat lebih cepat mendidih daripada memasak air
dengan panci yang tidak ditutup. Perbedaan waktu tersebut dikarenakan adanya
perbedaan tekanan uap pada saat pendidihan.
Pada saat air didalam panci mulai menguap, maka uap air tersebut terkunci
didalam panci tersebut sehingga tumbukan antar molekul uap air tersebut dengan dinding
panci lebih besar yang mengakibatkan tekanan pada dalam sistem (dalam panci) akan
besar pula sehingga besar tekanan uap tersebut akan cepat menyamai tekanan
lingkunganya mengingat syarat untuk mendidihh adalah tekanan uap sistem = tekanan
lingkungan. Berbeda dengan panci yang terbuka mengakibatkan uap air banyak keluarr
dari sistem sehingga jumlah uap air yang bertumbukan didalam sistem lebih sedikit,
sehingga tekananya pun lama untuk meningkatnya yang meengakibatkan pendidihan
lebih lama terjadi.
Page | 5
BAB V
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Air yang direbus dengan ditutup oleh penutup panci lebih cepat mendidih
daripada air yang direbus dalam keadaan terbuka tanpa ditutup oleh benda apapun.
Karena dapat mempengaruhi tekanan uap . Tekanan uap jenuh adalah suatu zat cair
dalam ruangan tertutup akan menguap sampai ruangan jenuh
6.2
Saran
Dalam melakukan percobaan ini sebaiknya harus lebih teliti dan cermat untuk
menganalisis data, agar data yang di laporkan valid.
Page | 6
LAMPIRAN
1. Alat dan Bahan
Duahn buah panci yang sama besar
Satu buah tutup
panci
2 buah panci
Gelas ukur berisi air
tutup panci
Satu buah kompor
Stopwatch
Page | 7
2. Langkah Kerja
Siapkan dua buah panci
Masukkan air ke
panci
Nyalakan kedua kompor
Tutup salah satu panci
Page | 8
3. Hasil Percobaan
1. Air mendidih dalam panci tertutup
Mendidih dengan waktu
4 menit : 06 detik
2. Air mendidih dalam panci terbuka
mendidih dengan waktu
4 menit : 06 detik
Page | 9
BAB I
Page | 10
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Titik didih adalah suhu dimana cairan mendidih, dimana tekanan uap sebuah zat
cair sama dengan tekanan eksternal yang dialami cairan. Larutan dapat dibagi menjadi
dua berdasarkan nilai titik didih zat terlarut. Pertama adalah titik didih zat terlarut lebih
kecil daripada pelarutnya sehingga zat terlarut lebih mudah menguap. Yang kedua adalah
zat terlarut lebih besar daripada pelarutnya dan jika dipanaskan pelarut lebih dulu
menguap. Kenaikan titik didih larutan bergantung pada jenis zat terlarutnya. Dalam
dunia industri, kenaikan titik didih sangat diperlukan pemahaman mengenai kenaikan
titik didih. Banyak kegiatan industri yang menerapkan ilmu kenaikan titik didih. Oleh
karena itu penting untuk melakukan percobaan ini untuk meningkatkan pemahaman
mengenai kenaikan titik didih untuk diterapkan di dunia industri.
1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh titik didih terhadap Mampu menguji pengaruh titik didih
terhadap perebusan daging dengan air murni dan dengan mengandung zat terlarut?
1.3 Tujuan Percobaan
1. Mampu menguji pengaruh titik didih Mampu menguji pengaruh titik didih terhadap
perebusan daging dengan air murni dan dengan mengandung zat terlarut.
BAB II
Page | 11
DASAR TEORI
2.1 Pengertian
Titik didih suatu zat adalah suhu yang tekanan uap jenuhnya samadengan
tekanan di atas permukaan zat cair. Bila tekanan uap sama dengan tekanan luar atau
tekanan diatas permukaan zat cair , mulai terbentuk gelembung-gelembung uap dalam
cairan.
Karena
tekanan
uap
dalam
gelembung
sama
dengan
tekanan udara, maka gelembung itu dapat mendorong diri lewat permukaan dan
bergerak ke fasa gas diatas cairan,sehingga cairan tersebut mendidih. Titik didih suatu
zat cair dipengaruhioleh tekanan udara, artinya makin besar tekanan udara makin besar
pulatitik didih zat cair tersebut , begitu juga sebaliknya semakin rendahtekanan udara ,
maka semakin rendah titik didih. Pada tekanan dantemperatur udara standar(76 cmHg,
25ºC) titik didih air sebesar 100ºC.
Selain itu, titik didih juga dapat diartikan temperatur dimana tekanan uap sama
dengan tekanan atmosfer. Selama gelembung terbentuk dalam cairan, berarti selama
cairan mendidih, tekanan uap sama dengan tekanan atmosfer, karena tekanan uap
adalah konstan maka suhu dan cairan yang mendidih akan tetap sama. Penambahan
kecepatan panas yang diberikan pada cairan yang mendidih hanya menyebabkan
terbentuknya gelembung uap air lebih cepat. Cairan akan lebih cepat mendidih, tapi
suhu didih tidak naik. Jelas bahwa titik didih cairan tergantung dari besarnya tekanan
atmosfer.
Titik didih merupakan satu sifat lagi yang dapat digunakan untuk
memperkirakan secara tak langsung berapa kuatnya gaya tarik antara molekul dalam
cairan. Cairan yang gaya tarik antar molekulnya kuat, titik didihnya tinggi dan
sebaliknya bila gaya tarik lemah, titik didihnya rendah.
Pendidihan merupakan hal yang sangat khusus dari penguapan. Pendidihan
adalah pelepasan cairan dari tempat terbuka ke fase uap. Suatu cairan dikatakan
mendidih pada titik didihnya, yaitu bila suhu dimana tekanan uap cairan sama dengan
tekanan atmosfer sekitarnya. Pada titik didih, tekanan uap cairan cukup besar sehingga
atmosfer dapat diatasi hingga gelembung uap dapat terbentuk dipermukaan cairan yang
diikuti penguapan yang terjadi di setiap titik dalam cairan. Pada umumnya, molekul
dapat menguap bila dua persyaratan dipenuhi, yaitu molekul harus cukup tenaga kinetik
dan harus cukup dekat dengan batas antara cairan-uap.
2.3Hipotesis
Daging yang dimasak menggunakan bumbu lebih cepat matang dan layak
dimakan (empuk) dibandingkan dengan daging yang dimasak dengan air murni akan
lebih lama matangnya.
BAB III
Page | 12
METODE PENELITIAN
3.5
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktikum
3. Waktu pelaksanaan
4. Tempat pelaksanaan
3.6
: Sabtu, 23 Agustus 2014
: Rumah Ade Tiyas Widyawati dan Corin Aina
Variabel
1. Variabel bebas
: Ada tidaknya bumbu.
2. Variabel terikat : Waktu yang dibutuhkan untuk memasak daging.
3. Variabel kontrol : Panci, air, kompor, daging
3.7
Alat dan Bahan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
3.8
Daging yang beratnya masing-masing 1 ons
Satu buah bumbu jadi
Dua buah panci yang sama
Spatula
Kompor
Air 600 cc
Langkah Kerja
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Siapkanlah daging dengan berat yang sama yaitu masing masing 1 ons
Siapkan dua buah panci dengan ukuran yang sama
Letakkan kedua panci tersebut diatas kompor
Salah satu panci diisi dengan air, sedangkan panci yang lain diisi dengan bumbu
Sebelum daging dimasukkan, cucilah daging terlebih dahulu
Kemudian masukkanlah daging kedalam masing-masing panci
Nyalakan kompor dengan waktu bersamaan dan lakukanlah perhitungan dengan
menggunakan stopwatch.
8. Aduklah bumbu agar bercampur dengan daging
9. Amati kedua panci tersebut
10. Beberapa saat cek lah kematangan daging didalam kedua panci tersebut
11. Lihatlah yang manakah daging yang lebih cepat matang terlebih dahulu atau yang sudah
layak makan
12. Amati waktunya dan catatlah masing-masing waktu jika ada air yang mendidih
BAB IV
Page | 13
DATA DAN ANALISIS
4.3 Data Praktikum
Waktu yang dibutuhkan
untuk memasak daging
Menggunakan bumbu
Tidak menggunakan bumbu
51 menit : 08 detik
1 jam : 2 menit
4.4 Analisis Data
Waktu yang dibutuhkan untuk memasak daging menggunakan bumbu adalah 51
menit : 08 detik sedangkan daging yang menggunakan air saja diperlukan waktu 1 jam :
2 menit. Hal ini disebabkan oleh zat terlarut yang ada di bumbu lebih banyak daripada
yang ada di dalam air saja. Sehingga daging yang dimasak dengan bumbu lebih cepat
masak daripada daging yang tanpa menggunakan bumbu.
BAB V
Page | 14
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Jadi, Daging yang dimasak menggunakan bumbu lebih cepat matang dan layak
dimakan (empuk) dibandingkan dengan daging yang dimasak dengan air murni akan
lebih lama matangnya. Tetapi untuk pengaruh titik didihnya yang lebih cepat mendidih
adalah air murni dibandingkan dengan air yg mengandung zat terlarut (bumbu).
Dikarenakan air murni yang dipanaskan pada tekanan 1 atm akan mendidih pada suhu
100 derajat Celcius, . Bila air murni mengandung zat terlarut, maka pada tekanan 1 atm
dan suhu 100 derajat Celcius air belum mendidih.
5.2 Saran
Dalam melakukan percobaan ini sebaiknya harus lebih teliti dan cermat untuk
menganalisis data, agar data yang di laporkan valid.
LAMPIRAN
Page | 15
1. Alat dan bahan :
Dua buah panci yang berukuran sama
Daging
Bumbu jadi
bumbu rawon
Daging yang bertanya masing – masing 1 ons
buah sutil
Satu buah kompor gas
Satu
Air 600 cc
2. Langkah Kerja
Page | 16
1. Mencuci daging
2. Letakkan kedua panci diatas
kompor
3. Memasukkan air ke panci
4. Masukkan bumbu ke dalam salah
satu panci
5. panci sudah siap dimasuki daging
dalam panci
Daging yang dimasak dengan air
dengan
biasa membutuhkan waktu
membutuhkan
7. Nyalakan kompor
1 jam :tercampur
2 menit rata
6. Daging sudah dimasukkan ke
Daging yang dimasak
menggunakan bumbu
8.Mengaduk bumbu agar
waktu 51 menit : 08 detik
9. daging sudah empuk / matang
3. Hasil Percobaan
Page | 17
Page | 18