Estetika Positivisme dan Romantisme sejarah

Estetika Positivisme dan Romantisme
1. Estetika Positivisme (abad ke-19)
 Merubah dari dasar metafisik idealistik ke dasar metafisik posotif dan evolusi.
 Abad ke-19, di eropa merupakan masa yang kacau, karena gagasan
materialistik dan idealistik, teori mekanikal dan teori teologi skeptisme dll
bercampur.
Herbert spencer
Sesuatu yang berguna menjadi sesuatu yang indah ketika sesuatu itu sudah tak
memerankan fungsi kegunaannya lagi.
Syarat agar dikatakan indah adalah:





Adanya simetri dan kesatuan.
Bersifat ekonomi dalam gaya keindahan.
Adanya keagungan dan kekuasaan/kekuatan
Adanya efek moral.

Karya seni yang baik mampu membangkitkan energi, kekuatan dan emosi tingkat

tinggi. Namun hampir semua karya seni merupakan campuran antara efek artistik dan
anti-artistik. ( seni sentimentalisme dan moralisme ).
Kaum Fisiologis.
Pada masa ini, terdapat perkembangan pemikiran seni yang menjurus kepada efek
biologis pada manusia. Menurutnya secara fisiologis kesenangan estetik pada manusia
yang di timbulkan oleh karya seni merupakan kumpulan aktivitas subjektif dalam diri
manusia yang tidak punya hubungan langsung dengan fungsi vitalnya, tetapi hanya
menyentuh terminal organ pikiran sistem saraf otak manusia.
Kesenangan estetika dapat mengaktifkan aktivitas organ fisik manusia seperti
pernafasan, peredaran darah, dan peregangan otot.
Hyppolyte Taine
Tokoh ini percaya adanya hukum estetika yang di dapat berdasarkan studi
lingkungan alam sosial sebagai sumber penciptaan karya seni.
Mimesis mengarah kepada penggambaran sifat karakteristik yang esensial dari
objeknya, inti seni adalah menghadirkan esensi sesuatu, tetapi ia menolak arti esensi
segala sesuatu sebagai peristilahan teknis.

Dua cara tingkatan hidup manusia:
-


Ilmu pengetahuan (berdasarkan realitas).
Seni, adanya sebab dan hukum, bukan dalam peristilahan kering dan abstrak
melainkan dalam pengalaman inderawi, bukan hanya logika pemikiran
melainkan perasaa hati dan pengindraan semua orang.

Ada tigs nilai seni:
-

Karya seni yang berbobot.
Karya seni yang harmoni antara ide dan bentuk.
Seni yang memiliki jiwa (spirit).

Gustaf Theodor Fechner
-

Von oben ( estetika yang deterministik)
Von unten ( estetika yang mengarah untuk mencari kejelasan bukan sublimitas
seni.

Prinsip-prinsip estetika

-

Kesatuan dalam keberagaman.
Kejelasan.
Asosiasi.
Kontras.
Konsekuensi.
Konsiliasi.
Makna
Prinsip ekonomi
Perubahan
Pengukuran
Dll.

Arti keindahan;




Seni adalah segala yang menyenangkan secara umum.

Keindahan memberikan kesenangan yang lebihtinggi dan bersifat inderawi.
Keindahan sejati tidak hanya menyenangkan, tetapi juga kesenangan yang
sesungguhnya dan memiliki nilai-nilai yang teerkait dalam konsep keindahan,
moral dan kebaikan.

Prinsip-prinsip seni menurut gustaf;
-

Memilih ide yang berharga
Mengekspresikan gagasan
Bentuk ekspresinya
Membeerhatikan unsur bentuknya
Bertujuan memberikan pencapaian kesenangan tertinggi yang mengandung
nilai-nilai.

Ernst Grosse
Seni adalah suatu aktivitas yang hasilnya memiliki nilai emosi dengan tujuan
dirinya sendiri. Grosse menyimpulkan pula bahwa di lingkungan masyarakat primitif
jarang ada karya seni yang bersifat praktis-pragmatis.
Estetika Positivisme (abad ke-20)

Estetika mencoba menggunakan pula psikologi untuk menemukan hakikat seni.
Pertengahan abad ke-20 muncul perkembangan baru dalam kajian filsafat seni, yaitu
munculnya teori kritik/metakritik yang berdasarkan pemikiran filsafat.
Edward Bullough
-

Mengemukakan masalah “jarak psikis” yang dikembangkan oleh kant dan
disebut dengan “disinterested”.
Jarak psikis bertujuan melihat dan menilai karya seni secara objektif.

Dalam menghadapi karya seni, orang hendaknya melupakan kepentingan pribadi
yang menyangkut karya tersebut kecuali demi keindahan karya seni itu.
Seorang pengikut bullough, yakni Sheila dawson membuat dua istilah baru yaitu:
-

Under distancing (di bawah jarak psikis)
Over distancing (apabila seorang penanggap seni terlalu peduli pada hal-hal
teknis seni sampai rincian detailnya, sehingga keutuhan karya tersebut tak
terhayati.


Manfaat jarak psikis dan jarak estetik adalah
-

Ditemukannya karakteristik yang ada pada objek estetik.
Dapat lebih mengarahkan perhatian
Memperoleh pengalaman estetik.

Jerome stilnitz

Stolnitz menamakan persoalan disinterested dengan istilah aesthetic awareness
atau “perhatian tak acuh”, tetapi sekaligus juga tidak hadirnya kepentingan pengamat.
Pemikiran lain Elisio Vivas menamakannya sebagai “intransitif”yang maknanya
perhatian yang estetis, bukan perhatian yang non-estetis.
Virgil Aldrich
Apabila orang beranggapan hanya ada satu cara, persepsi tunggal,
dalammenghadapi karya seni, maka ada dua cara persepsi yakni persepsi estetik dan nonestetik.
-

Cara estetik disebut preherensi (objek estetik)
Cara non-esttik disebut observasi (objek fisik)


Benedetto Crose
Segala sesuatu merupakan aktivitaas pikiran (ideal belaka). Bagi crose, wilayah
estetika adalah wilayah pengetahua intuitif, bukan pengetahuan logis (ilmiah). Intuisi
merupakan sebuah imaji yang berada dalam pikiran subjek.
Jadi, Crose mengatakan bahwa seni dimasukkan dalam kategori ilmu
pengetahuan.
-

Benda seni itu tidak ada.
Seni terdapat dalam pemikiran imajinatif.
Benda seni hanyalah objek fisik bukan estetik.
Benda seni hanyalah titik tolak subjek seni

Menurut Crose yang terpenting adalah benda seni bukanlah seni.
George Santayana
Seperti kaum idealis, Santayana menolak anggapan bahwa keindahan adalah sifat
objektif benda. Keindahan identik dengan kesenangan yang dialami subjek ketika objek
seni ditanggapi subjek. Yang terjadi dalam peristiwa esteik adalah subjek
memproyeksikan kesenangan estetiknya pada objek tertentu.

John Dewey
Dualisme dalam pemikiran filsafat tentang manusia melalui pragmatism. Ia
berpendapat bahwa seni adalah bagaian dari kehidupan itu sendiri. Dasar estetika adalah
pengalaman sehari-hari yang nyata. Pengalaman seni adalah pengalaman yang terentang
dalam waktu, ada awal ada akhir.