Sumber ide untuk memulai usaha sendiri a
Sumber ide untuk memulai usaha sendiri antara lain:
1. Pengalaman & Pekerjaan
Pengalaman diri sendiri atau orang lain bisa menjadi guru yang baik dan sumber ide bisnis.
Pengalaman buruk/gagal sering kali sulit dilupakan, lalu kita akan berupaya mencari cara
baru untuk mengatasinya. Cara ini akan membuka peluang munculnya ide yang menarik.
Demikian juga pengalaman kerja yang diperoleh karena Jenis Pekerjaan yang pernah dan
sedang ditekuni, juga merupakan sumber sangat besar untuk menghasilkan ide-ide bisnis
yang tepat. Seseorang dengan jenis pekerjaan yang sudah lama ditekuni memahami betul
bidang usaha apa saja yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan
pekerjaannya saat itu.
2. Keterampilan
Keterampilan apapun yang sudah dimiliki dan dikembangkan dalam waktu cukup lama akan
membentuk naluri atau insting bisnis. Banyak orang yang memulai usaha sendiri berdasarkan
pada keterampilan yang mereka miliki.
3. Minat dan Hobi
Minat dan hobi cukup efektif untuk membangun keyakinan dan motivasi kuat untuk mandiri.
Orang tidak merasa terbebani bila melakukan kegiatan yang ia sukai, terutama yang berkaitan
dengan minat dan hobi.
4. Pengamatan
Mengamati sesuatu yang terjadi di "sekitar" kita bisa menjadi peluang bisnis. Pengamatan ini
diperlukan bagi mereka yang ingin mandiri. Identifikasi kebutuhan yang belum terpenuhi bisa
menimbulkan peluang bisnis yang bisa terus dikembangkan.
Sekali lagi, jika anda berkeinginan kuat untuk berwirausaha dan hingga kini belum
menemukan ide usaha, ambillah secarik kertas, gunakan sumber-sumber ide di atas untuk
membantu imajinasi anda dan mulailah menuliskan ide-ide apapun yang terlintas bahkan
yang "aneh" sekalipun.
Sebelum membahas faktor-faktor penyebab kegagalan dan keberhasilan wirausaha, berikut
akan dikemukakan keuntungan dan kerugian berwirausaha:
Keuntungan:
1) Otonomi pengelolaan yang bebas dan tidak terikat membuat wirausaha menjadi pemimpin
2) Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi
3) Kontrol financial, bebas dakam mengelola uang
4) Kemandirian berusaha dan membuat keputusan
Kerugian:
1) Pengorbanan personal
2) Beban aset ditanggungjawab sendiri.
3) Harus mengelola seluruh fungsi bisnis
4) Kecilnya margin keuntungan
5) Risiko kemungkinan gagal tinggi
b. Faktor Penyebab Kegagalan
Beberapa faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usahanya antara lain
(Zimmerer,1996)
1) Tidak kompeten dalam manajerial. Tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan
mengelola usaha
2) Kurang berpengalaman, baik dalam kemampuan teknik, mengelola sumber daya manusia
dll
3) Kurang dapat mengendalikan keuangan
4) Gagal dalam perencanaan
5) Lokasi yang kurang memadai
6) Sikap kurang sungguh-sungguh dalam berusaha
7) Ketidakmampuan dalam melakukan transisi kewirausahaan.
Megginson (2000) dalam Buchari Alma (2007) menyatakan sebab-sebab kegagalan dalam
small business adalah:
1) Lack of capital, kekurangan modal, tidak bisa menjalin relasi
2) No business knowledge, kurang memiliki pengetahuan tentang bisnis
3) Poor msnsgement, tidak memiliki keterampilan dalam manajemen
4) Inadequate planning, tidak membuat planning karena menganggap tidak penting
5) Inexperience, kurang pengalaman
Moko PA (2005) membagi faktor kegagalan menjadi faktor internal dan eksternal.
Faktor internal disebabkan oleh:
1) Kurang pandai dalam beberapa hal tertentu, karena kurang belajar dan berlatih
2) Kurang pengalaman
3) Kurang baik mengatur waktu
4) Kurang berani mengambil resiko
5) Kurang pandai meyakionkan orang
6) Kurang cepat bertindak
7) Kurang mampu melihat dan memanfaatkan peluang
8) Tidak mepati janji
9) Tidak jujur cepat merasa puas
(baca juga : Cara Untuk Menjadi Wirausaha Sukses)
Faktor eksternal
1) SDM yang tidak memadai, kialitas dan kuantitasnya
2) Komitmen pihak lain yang tidak terbukti
3) Kenaikan harga barang yang tidak terduga
4) Perubahan ekonomi global
5) Kebijakan pemerintah
6) Krisis ekonomi, politik,hukum
7) Perkembangan iptek
Beberapa kegagalan wirausaha menurut Kirk Patrick dalam Buchari (2007), sebab-sebab
penjual mengalami kegagalan antara lain:
1) Kurang inisiatif
2) Tidak membuat rencana (hal 132)
Adapun faktor-faktor keberhasilan wirausaha dapat dilihat dari kiat-kiat sukses menjadi
wirausaha, Murphy and Peck dalam Buchari (2007) yaitu:
1) Mau bekerja keras
2) Bekerjasama dengan orang lain
3) Penampilan yang baik
4) Yakin
5) Pandai membuat keputusan
6) Mau menambah ilmu pengetahuan
7) Ambisi untu maju
8) Pandai berkomunikasi
c. Faktor Penyebab Keberhasilan Berwirausaha
Faktor-faktor yang menunjang keberhasilan wirausaha, Buchari (2007: 134)
1) Mampu melayani konsumen secara baik dan mengetahui persis target pasarnya
2) Memiliki modal cukup
3) Mencari dan menggunakan informasi secara tepat
4) Mampu memnej waktu secara efektif
5) Memiliki tenaga ahli ysng bisa diandalkan
Faktor keberhasilan orang cina dalam berdagang antara lain: Kerja keras dan tidak mengenal
arti putus asa, sabar, pandai merebut peluang, berpegang pada janji, berusaha meyakinkan
pelanggan, memiliki daya tahan dan semangat yang tinggi, tidak suka menunggu, karena
peluang tidak pernah menunggu mereka (Ann Wan Seng, 2007)
Itulah penjelasan tentang Faktor Penyebab Kegagalan dan Keberhasilan Wirausaha semoga
dapat bermanfaat.
Untuk download file diatas silahkan klik Beberapa Faktor Penyebab Kegagalan dan
Keberhasilan Wirausaha.pdf
Selanjutnya : Perubahan Sikap dan Perilaku Wirausaha
RA MEMASUKI DUNIA USAHA Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk memulai suatu
usaha atau memasuki dunia usaha, yaitu : 1. Merintis usaha baru (strating) 2. Membeli
perusahaan orang lain (buying) 3. Kerja sama manajemen (frachising) Menurut Lambing ada
dua pendekatan utama yang digunakan para wirausaha untuk mencari peluang dengan
mendirikan usaha baru, yaitu 1. 1. Pendekatan “inside-out” 2, Pendekatan “out – side in”
3 Menurut Norman Scarborough, kompetensi usaha yang diperlukan meliputi: 1.
Kemampuan teknik 2. Kemampuan pemasaran 3. Kemampuan finansial 4. Kemampuan
hubungan Bagan proses bisnis ANDAIDE UANG KREDIT + FASILITAS ORANG
BARANG JASA PROFITUANG PASAR
4 Dalam merintis usaha baru, ada beberapa hal yang harus diperhatikan: 1. Bidang dan jenis
usaha yang dimasuki 2. Bentuk usaha dan bentuk kepemilikan yang akan dipilih. 3. Tempat
usaha yang akan dipilih 4. Organisasi baru yang akan digunakan 5. Jaminan uasaha yang
mungkin diperoleh 6. Lingkungan usaha yang akan berpengaruh
5 Bidang dan jenis uasaha yang dimasuki : Beberapa usaha yang bisa dimasuki, dia antaranya
: Bidang usaha pertanian Bidang usaha pertambangan Bidang usaha pabrikasi Bidang
usaha kontruksi Bidang usaha perdagangan Bidang usaha jasa keuangan Bidang usaha
jasa perorangan Bidang jasa-jasa umum Bidang jasa wisata
6 Bentuk Perusahaan yang akan dipilih Ada beberapa bentuk kepemilikan usaha, yang bisa di
pilih, di antaranya : Perusahaan perorangan (soleproprietorship) Persekutuan (partnership)
Perseroan (corporation) Firma
7 Tempat Usaha yang akan digunakan Dalam menentukan tempat usaha harus
dipertimbangkan beberapa hal Untuk menentukan lokasi atau tempat usaha ada beberapa
alternatif yang kita bisa pilih, yaitu : 1. Membangun bila ada tempat yang strategis 2.
Membeli atau menyewa bila lebih strategis dan menguntungkan 3. Kerja sama bagi hasil, bila
memungkinkan
8 Lingkungan Usaha Lingkungan mikro Lingkungan mikro adalah lingkungan yang ada
kaitannya dengan perusahaan. Lingkungan internal baik perorangan maupun kelompok
mempunyai kepentingan pada perusahaan akan sangat berpengaruh. Yang termasuk
perorangan atau kelompok tersebut adalah : 1. Pemasok 2. Pembeli atau Pelanggan 3.
Karyawan 4. Distributor
9 Lingkungan Makro Lingkungan makro adalah lingkungan di luar perusahaan yang dapat
mempengaruhi daya hidup perusahaan secara keseluruhan, yang meliputi : 1. Lingkungan
Ekonomi 2. Lingkungan Teknologi 3. Lingkungan Sosiopolitik 4. Lingkungan Demografi dan
Gaya Hidup
10 Hambatan-hambatan dalam memasuki industri : 1. Sikap dan kebiasaan pelanggan 2.
Biaya perubahan 3. Respon dari pesaing yang ada Paten, Merek Dagang dan Hak cipta
Ketiganya bertujuan untuk melindungi perusahaan dari uasaha-usaha meniru dan
menduplikasi pihak lain.
11 Membeli usaha yang sudah didirikan 1. Alasan pemilihan usaha ini 2. Masalah yang
timbul baik eksternal maupun internal 3. Yang harus diperhatikan dalam membeli uasaha
yang sudah didirikan 4. Lima hal kritis yang digunakan untuk menganalisis perusahaan yang
akan dibeli.
12 Franchising (Kerjasama Manajemen / Waralaba) Kerjasama manajemen untuk
menjalankan perusahaan cabang/penyalur. Franchisor adalah perusahaan yang diberi lisensi
Franchise adalah perusahaan pemberi lisensi. Dalam kerjasama franchising, franchisor
memberikan bantuan manajemen secara berkesinambungan. Keseluruhan citra (goodwill) dan
teknik pemasaran diberikan kepada franchisee. Misalnya MC.Donald, KFC,dll
13 Secara umum persyaratan yang dikemukakan dalam kontrak franchise meliputi ketentuan :
Franchisor setuju untuk : 1. Memberikan suatu wilayah penjualan yg berdiri sendiri kepada
franchisee 2. Menyediakan sejumlah latihan dan bantuan manajemen 3. Memberikan barang
dagangan kpd franchisee 4. Memberikan nasihat kepada franchisee tentang lokasi perusahaan
dan desain bangunan 5. Memberikan bantuan finansial tertentu atau nasihat finansial kepada
franchisee.
14 Franchisee setuju untuk 1. Menyelenggarakan perusahaan sesuai dengan persyaratan yang
diajukan Franchisor 2. Menginvestasikan secara minimun jumlah tertentu pada perusahaan 3.
Membayar kepada Franchisor suatu jumlah tertentu (sebagai honorarium yang tetap) 4.
Membangun atau bila tidak Franchisee menyediakan fasilitas perusahaan seperti yang telah
disetujui Franchisor 5. Membeli persediaan dan material standart lainnya dari Framchisor
atau dari pemasok yang telah disetujui.
15 Kelemahan dan kekuatan uasaha kecil Kekuatan 1. Memiliki kebebasan untuk bertindak 2.
Fleksibel (luwes) 3. Tidak mudah goncang Kelemahan 1. Aspek kelemahan struktural
Kelemahan dalm bidang manjemen, orgnisasi, pengendalian mutu dan penguasaan teknologi
2. Aspek kelemahan kultural Kelemahan yang mencerminkan budaya perusahaan shg kurang
informasi.
16 Kerangka hipotesis pengembangan usaha kecil Untuk pengembangan perusahaan
diperlukan dua ketrampilan, yaitu ketrampilan manajemen keuangan dan manajemen
personal. Strategi pengembangan kompetensi inti, yaitu strategi perusahaan yang
menekankan pada pengembangan pengetahuan dan keunikan untuk menciptakan keunggulan
komoparatif dan keunggulan kompetitif.
1. Pengalaman & Pekerjaan
Pengalaman diri sendiri atau orang lain bisa menjadi guru yang baik dan sumber ide bisnis.
Pengalaman buruk/gagal sering kali sulit dilupakan, lalu kita akan berupaya mencari cara
baru untuk mengatasinya. Cara ini akan membuka peluang munculnya ide yang menarik.
Demikian juga pengalaman kerja yang diperoleh karena Jenis Pekerjaan yang pernah dan
sedang ditekuni, juga merupakan sumber sangat besar untuk menghasilkan ide-ide bisnis
yang tepat. Seseorang dengan jenis pekerjaan yang sudah lama ditekuni memahami betul
bidang usaha apa saja yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan
pekerjaannya saat itu.
2. Keterampilan
Keterampilan apapun yang sudah dimiliki dan dikembangkan dalam waktu cukup lama akan
membentuk naluri atau insting bisnis. Banyak orang yang memulai usaha sendiri berdasarkan
pada keterampilan yang mereka miliki.
3. Minat dan Hobi
Minat dan hobi cukup efektif untuk membangun keyakinan dan motivasi kuat untuk mandiri.
Orang tidak merasa terbebani bila melakukan kegiatan yang ia sukai, terutama yang berkaitan
dengan minat dan hobi.
4. Pengamatan
Mengamati sesuatu yang terjadi di "sekitar" kita bisa menjadi peluang bisnis. Pengamatan ini
diperlukan bagi mereka yang ingin mandiri. Identifikasi kebutuhan yang belum terpenuhi bisa
menimbulkan peluang bisnis yang bisa terus dikembangkan.
Sekali lagi, jika anda berkeinginan kuat untuk berwirausaha dan hingga kini belum
menemukan ide usaha, ambillah secarik kertas, gunakan sumber-sumber ide di atas untuk
membantu imajinasi anda dan mulailah menuliskan ide-ide apapun yang terlintas bahkan
yang "aneh" sekalipun.
Sebelum membahas faktor-faktor penyebab kegagalan dan keberhasilan wirausaha, berikut
akan dikemukakan keuntungan dan kerugian berwirausaha:
Keuntungan:
1) Otonomi pengelolaan yang bebas dan tidak terikat membuat wirausaha menjadi pemimpin
2) Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi
3) Kontrol financial, bebas dakam mengelola uang
4) Kemandirian berusaha dan membuat keputusan
Kerugian:
1) Pengorbanan personal
2) Beban aset ditanggungjawab sendiri.
3) Harus mengelola seluruh fungsi bisnis
4) Kecilnya margin keuntungan
5) Risiko kemungkinan gagal tinggi
b. Faktor Penyebab Kegagalan
Beberapa faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usahanya antara lain
(Zimmerer,1996)
1) Tidak kompeten dalam manajerial. Tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan
mengelola usaha
2) Kurang berpengalaman, baik dalam kemampuan teknik, mengelola sumber daya manusia
dll
3) Kurang dapat mengendalikan keuangan
4) Gagal dalam perencanaan
5) Lokasi yang kurang memadai
6) Sikap kurang sungguh-sungguh dalam berusaha
7) Ketidakmampuan dalam melakukan transisi kewirausahaan.
Megginson (2000) dalam Buchari Alma (2007) menyatakan sebab-sebab kegagalan dalam
small business adalah:
1) Lack of capital, kekurangan modal, tidak bisa menjalin relasi
2) No business knowledge, kurang memiliki pengetahuan tentang bisnis
3) Poor msnsgement, tidak memiliki keterampilan dalam manajemen
4) Inadequate planning, tidak membuat planning karena menganggap tidak penting
5) Inexperience, kurang pengalaman
Moko PA (2005) membagi faktor kegagalan menjadi faktor internal dan eksternal.
Faktor internal disebabkan oleh:
1) Kurang pandai dalam beberapa hal tertentu, karena kurang belajar dan berlatih
2) Kurang pengalaman
3) Kurang baik mengatur waktu
4) Kurang berani mengambil resiko
5) Kurang pandai meyakionkan orang
6) Kurang cepat bertindak
7) Kurang mampu melihat dan memanfaatkan peluang
8) Tidak mepati janji
9) Tidak jujur cepat merasa puas
(baca juga : Cara Untuk Menjadi Wirausaha Sukses)
Faktor eksternal
1) SDM yang tidak memadai, kialitas dan kuantitasnya
2) Komitmen pihak lain yang tidak terbukti
3) Kenaikan harga barang yang tidak terduga
4) Perubahan ekonomi global
5) Kebijakan pemerintah
6) Krisis ekonomi, politik,hukum
7) Perkembangan iptek
Beberapa kegagalan wirausaha menurut Kirk Patrick dalam Buchari (2007), sebab-sebab
penjual mengalami kegagalan antara lain:
1) Kurang inisiatif
2) Tidak membuat rencana (hal 132)
Adapun faktor-faktor keberhasilan wirausaha dapat dilihat dari kiat-kiat sukses menjadi
wirausaha, Murphy and Peck dalam Buchari (2007) yaitu:
1) Mau bekerja keras
2) Bekerjasama dengan orang lain
3) Penampilan yang baik
4) Yakin
5) Pandai membuat keputusan
6) Mau menambah ilmu pengetahuan
7) Ambisi untu maju
8) Pandai berkomunikasi
c. Faktor Penyebab Keberhasilan Berwirausaha
Faktor-faktor yang menunjang keberhasilan wirausaha, Buchari (2007: 134)
1) Mampu melayani konsumen secara baik dan mengetahui persis target pasarnya
2) Memiliki modal cukup
3) Mencari dan menggunakan informasi secara tepat
4) Mampu memnej waktu secara efektif
5) Memiliki tenaga ahli ysng bisa diandalkan
Faktor keberhasilan orang cina dalam berdagang antara lain: Kerja keras dan tidak mengenal
arti putus asa, sabar, pandai merebut peluang, berpegang pada janji, berusaha meyakinkan
pelanggan, memiliki daya tahan dan semangat yang tinggi, tidak suka menunggu, karena
peluang tidak pernah menunggu mereka (Ann Wan Seng, 2007)
Itulah penjelasan tentang Faktor Penyebab Kegagalan dan Keberhasilan Wirausaha semoga
dapat bermanfaat.
Untuk download file diatas silahkan klik Beberapa Faktor Penyebab Kegagalan dan
Keberhasilan Wirausaha.pdf
Selanjutnya : Perubahan Sikap dan Perilaku Wirausaha
RA MEMASUKI DUNIA USAHA Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk memulai suatu
usaha atau memasuki dunia usaha, yaitu : 1. Merintis usaha baru (strating) 2. Membeli
perusahaan orang lain (buying) 3. Kerja sama manajemen (frachising) Menurut Lambing ada
dua pendekatan utama yang digunakan para wirausaha untuk mencari peluang dengan
mendirikan usaha baru, yaitu 1. 1. Pendekatan “inside-out” 2, Pendekatan “out – side in”
3 Menurut Norman Scarborough, kompetensi usaha yang diperlukan meliputi: 1.
Kemampuan teknik 2. Kemampuan pemasaran 3. Kemampuan finansial 4. Kemampuan
hubungan Bagan proses bisnis ANDAIDE UANG KREDIT + FASILITAS ORANG
BARANG JASA PROFITUANG PASAR
4 Dalam merintis usaha baru, ada beberapa hal yang harus diperhatikan: 1. Bidang dan jenis
usaha yang dimasuki 2. Bentuk usaha dan bentuk kepemilikan yang akan dipilih. 3. Tempat
usaha yang akan dipilih 4. Organisasi baru yang akan digunakan 5. Jaminan uasaha yang
mungkin diperoleh 6. Lingkungan usaha yang akan berpengaruh
5 Bidang dan jenis uasaha yang dimasuki : Beberapa usaha yang bisa dimasuki, dia antaranya
: Bidang usaha pertanian Bidang usaha pertambangan Bidang usaha pabrikasi Bidang
usaha kontruksi Bidang usaha perdagangan Bidang usaha jasa keuangan Bidang usaha
jasa perorangan Bidang jasa-jasa umum Bidang jasa wisata
6 Bentuk Perusahaan yang akan dipilih Ada beberapa bentuk kepemilikan usaha, yang bisa di
pilih, di antaranya : Perusahaan perorangan (soleproprietorship) Persekutuan (partnership)
Perseroan (corporation) Firma
7 Tempat Usaha yang akan digunakan Dalam menentukan tempat usaha harus
dipertimbangkan beberapa hal Untuk menentukan lokasi atau tempat usaha ada beberapa
alternatif yang kita bisa pilih, yaitu : 1. Membangun bila ada tempat yang strategis 2.
Membeli atau menyewa bila lebih strategis dan menguntungkan 3. Kerja sama bagi hasil, bila
memungkinkan
8 Lingkungan Usaha Lingkungan mikro Lingkungan mikro adalah lingkungan yang ada
kaitannya dengan perusahaan. Lingkungan internal baik perorangan maupun kelompok
mempunyai kepentingan pada perusahaan akan sangat berpengaruh. Yang termasuk
perorangan atau kelompok tersebut adalah : 1. Pemasok 2. Pembeli atau Pelanggan 3.
Karyawan 4. Distributor
9 Lingkungan Makro Lingkungan makro adalah lingkungan di luar perusahaan yang dapat
mempengaruhi daya hidup perusahaan secara keseluruhan, yang meliputi : 1. Lingkungan
Ekonomi 2. Lingkungan Teknologi 3. Lingkungan Sosiopolitik 4. Lingkungan Demografi dan
Gaya Hidup
10 Hambatan-hambatan dalam memasuki industri : 1. Sikap dan kebiasaan pelanggan 2.
Biaya perubahan 3. Respon dari pesaing yang ada Paten, Merek Dagang dan Hak cipta
Ketiganya bertujuan untuk melindungi perusahaan dari uasaha-usaha meniru dan
menduplikasi pihak lain.
11 Membeli usaha yang sudah didirikan 1. Alasan pemilihan usaha ini 2. Masalah yang
timbul baik eksternal maupun internal 3. Yang harus diperhatikan dalam membeli uasaha
yang sudah didirikan 4. Lima hal kritis yang digunakan untuk menganalisis perusahaan yang
akan dibeli.
12 Franchising (Kerjasama Manajemen / Waralaba) Kerjasama manajemen untuk
menjalankan perusahaan cabang/penyalur. Franchisor adalah perusahaan yang diberi lisensi
Franchise adalah perusahaan pemberi lisensi. Dalam kerjasama franchising, franchisor
memberikan bantuan manajemen secara berkesinambungan. Keseluruhan citra (goodwill) dan
teknik pemasaran diberikan kepada franchisee. Misalnya MC.Donald, KFC,dll
13 Secara umum persyaratan yang dikemukakan dalam kontrak franchise meliputi ketentuan :
Franchisor setuju untuk : 1. Memberikan suatu wilayah penjualan yg berdiri sendiri kepada
franchisee 2. Menyediakan sejumlah latihan dan bantuan manajemen 3. Memberikan barang
dagangan kpd franchisee 4. Memberikan nasihat kepada franchisee tentang lokasi perusahaan
dan desain bangunan 5. Memberikan bantuan finansial tertentu atau nasihat finansial kepada
franchisee.
14 Franchisee setuju untuk 1. Menyelenggarakan perusahaan sesuai dengan persyaratan yang
diajukan Franchisor 2. Menginvestasikan secara minimun jumlah tertentu pada perusahaan 3.
Membayar kepada Franchisor suatu jumlah tertentu (sebagai honorarium yang tetap) 4.
Membangun atau bila tidak Franchisee menyediakan fasilitas perusahaan seperti yang telah
disetujui Franchisor 5. Membeli persediaan dan material standart lainnya dari Framchisor
atau dari pemasok yang telah disetujui.
15 Kelemahan dan kekuatan uasaha kecil Kekuatan 1. Memiliki kebebasan untuk bertindak 2.
Fleksibel (luwes) 3. Tidak mudah goncang Kelemahan 1. Aspek kelemahan struktural
Kelemahan dalm bidang manjemen, orgnisasi, pengendalian mutu dan penguasaan teknologi
2. Aspek kelemahan kultural Kelemahan yang mencerminkan budaya perusahaan shg kurang
informasi.
16 Kerangka hipotesis pengembangan usaha kecil Untuk pengembangan perusahaan
diperlukan dua ketrampilan, yaitu ketrampilan manajemen keuangan dan manajemen
personal. Strategi pengembangan kompetensi inti, yaitu strategi perusahaan yang
menekankan pada pengembangan pengetahuan dan keunikan untuk menciptakan keunggulan
komoparatif dan keunggulan kompetitif.