PENILAIAN HASIL BELAJAR.doc

  

PENILAIAN HASIL

PENILAIAN HASIL

BELAJAR

BELAJAR

SEKOLAH MENENGAH

SEKOLAH MENENGAH

KEJURUAN

KEJURUAN PETUNJUK PETUNJUK TEKNIS TEKNIS PETUNJUK PETUNJUK TEKNIS TEKNIS DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

  JAKARTA – 2008 JAKARTA – 2008

KATA PENGANTAR

  Sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) telah menyelesaikan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan yang kemudian dikukuhkan menjadi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 dan Nomor 23 Tahun 2006, serta Nomor 24 Tahun 2006 yang disempurnakan dengan Nomor 6 tahun 2007 tentang ketentuan pelaksanaannya. BSNP juga telah menerbitkan Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.

  Pengalaman melakukan persiapan untuk penyusunan Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Sekolah Menengah Kejuruan (KTSP-SMK), ternyata berbagai ketentuan tentang penyusunan KTSP yang termuat pada peraturan-peraturan tersebut, termasuk pedoman penyusunannya, masih memerlukan analisis dan upaya pensistematisan yang tidak sederhana, terutama karena ada beberapa ketentuan yang saling terkait tapi berada pada dokumen yang berbeda-beda. Atas dasar itulah, maka sesuai dengan tugas dan fungsinya, Direktorat Pembinaan SMK berupaya merevisi Bahan Bimbingan Teknis Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan tahun 2006 menjadi Edisi 2008 yang sepenuhnya diturunkan secara sistematis dari peraturan-peraturan tersebut dan pedoman pelaksanaannya.

  Bahan bimbingan teknis hasil revisi ini diharapkan dapat membantu para pihak yang terlibat dalam pengembangan dan implementasi KTSP-SMK serta satuan pendidikan SMK pada umumnya, dalam upaya menerapkan peraturan-peraturan dimaksud. Pada gilirannya, seperti yang diharapkan, setiap SMK atau kelompok SMK akan mampu menyiapkan sendiri KTSP yang akan diimplementasikannya.

  Seri bahan bimbingan teknis (Bimtek) ini meliputi judul-judul berikut.

  1. Teknik Penyusunan KTSP dan Silabus SMK;

  2. Teknik Penyusunan RPP;

  3. Teknik Pengembangan Mata Pelajaran Muatan Lokal SMK;

  4. Teknik Penyusunan Modul/Bahan Ajar;

  5. Teknik Pelaksanaan Pengembangan Diri pada SMK;

  6. Model-model Pembelajaran SMK;

  7. Penilaian dan Pelaporan Hasil Belajar Peserta Didik SMK;

  8. Implementasi Sistem Kredit Semester pada SMK Kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi sehingga terwujud seri buku bahan bimbingan teknis ini, kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya.

  Jakarta, November 2008 Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Dr. Joko Sutrisno NIP. 131415680

  

DAFTAR ISI

  7 D. Fungsi Penilaian ...................................................

  27 F. Penilaian Diri ........................................................

  25 E. Penilaian Portofolio ..............................................

  24 D. Penilaian Proyek ..................................................

  19 C. Penilaian Tes Tertulis ..........................................

  17 B. Penilaian Sikap ....................................................

  13 BAB II. TEKNIK PENILAIAN A. Penilaian Unjuk Kerja ..........................................

  12 G. Kriteria Penilaian ..................................................

  8 F. Penetapan KKM ...................................................

  7 E. Jenis Penilaian .....................................................

  6 C. Kegunaan Penilaian .............................................

  HAL

  5 B. Prinsip Penilaian ..................................................

  BAB I. KONSEP DASAR PENILAIAN A. Pengertian Penilaian ............................................

  PENILAIAN DAN PELAPORAN HASIL BELAJAR

  2 BAGIAN 1

  2 D. Sasaran Pengguna .....................................................

  1 C. Ruang Lingkup ............................................................

  1 B. Tujuan .........................................................................

  PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...........................................................

  v

  KATA PENGANTAR .................................................................. iii DAFTAR ISI ................................................................................

  32

  BAB III. PELAKSANAAN PENILAIAN A. Penetapan Indikator Pencapaian Kompetensi ....

  37 B. Pemetaan Penilaian Standar Kompetensi Komptensi Dasar, dan Indikator .........................

  38 C. Penetapan Teknik Penilaian ...............................

  39 D. Contoh Alat dan Penskoran dalam Penilaian ..... 39

  BAB IV. PELAPORAN PENILAIAN HASIL BELAJAR A. Interpretasi Hasil Penilaian .................................

  43 B. Pemanfaatan Penilaian …………………………..

  46 C. Pelaporan Hasil Penilaian ………………………..

  47 BAGIAN 2

  PENGEMBANGAN BUTIR SOAL

  BAB I. PENGEMBANGAN KISI-KISI A. Penyusunan Kisi-Kisi ..........................................

  57 B. Kisi-Kisi Soal ......................................................

  59 BAB II. PENULISAN SOAL PILIHAN GANDA A. Pengertian ..........................................................

  63 B. Kaidah Penulisan Soal Pilihan Ganda ..............

  63 BAB III. PENULISAN SOAL BENTUK URAIAN A. Pengertian ..........................................................

  75 B. Perbandingan antara soal Bentuk Uraian Obyektif dan Non-obyektif.................................................

  75 C. Kaidah-kaidah Penulisan Soal Bentuk Uraian ....

  76 D. Penyusunan Petunjuk Teknis Penskoran (skoring) 77 E. Pembobotan Soal dan Nilai Butir Soal................

  82 BAB IV. PENULISAN SOAL PRAKTIK A. Pengertian ..........................................................

  85 B. Kaidah Penyusunan Soal Praktik........................

  85 C. Contoh Format Soal Praktik ...............................

  86

  PENUTUP LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. Contoh Tabel Penilaian Sikap ...................................

  93 2. Contoh Kisi-kisi dan Pengembangan Soal ...............

  96 3. Contoh Format LEGER ……………………………….

  97 4. Contoh Format RAPOR ………………………...........

  99

  5. Contoh Format TRANSKRIP AKHIR TAHUN PENDIDIKAN ............ 101

  6. Contoh Format PASPOR KETERAMPILAN ………. 102 7. Contoh Kartu Hasil Studi …………………………….. .

  103

  8. Contoh Perumusan Kalimat Soal Sesuai Tingkat Kesulitan ……………………………... 104

  

PENDAHULUAN

  A. Latar Belakang

  Implementasi Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan membawa implikasi terhadap sistem penilaian, termasuk model dan teknik penilaian proses dan hasil belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan dan pemerintah.

  Penilaian hasil belajar pada Sekolah Menengah Kejuruan, selain dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah juga oleh masyarakat (Du/Di). Penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan merupakan penilaian internal (internal assessment) dalam rangka penjaminan mutu, sedangkan penilaian oleh pemerintah dan masyarakat (Du/Di) merupakan penilaian eksternal (external assessment) sebagai pengendali mutu. Kurikulum berbasis kompetensi menuntut model dan teknik penilaian yang dilakukan secara internal dan eksternal sehingga dapat diketahui perkembangan dan ketercapaian berbagai kompetensi peserta didik. Oleh karena itu, dibutuhkan petunjuk teknis penilaian yang diperuntukkan bagi pelaksanaan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan

  B. Tujuan Penyusunan petunjuk teknis bertujuan sebagai berikut.

1. Memberikan penjelasan mengenai orientasi baru dalam penilaian hasil belajar yang berbasis kompetensi.

  2. Memberikan wawasan secara umum tentang konsep penilaian internal dan eksternal.

  3. Memberikan rambu-rambu proses penilaian hasil belajar.

  4. Memberikan penjelasan tentang prinsip-prinsip pengolahan dan pelaporan hasil penilaian.

  Memberikan penjelasan tentang pengembangan butir soal yang 5. didalamnya mencakup pengembangan kisi-kisi dan pengembangan soal, baik soal teori maupun praktik.

  C. Ruang lingkup

  Ruang lingkup petunjuk teknis penilaian ini meliputi konsep dasar penilaian, teknik penilaian, langkah-langkah pelaksanaan penilaian, pengelolaan hasil penilaian, serta pemanfaatan dan pelaporan hasil penilaian, dilengkapi dengan bagaimana cara mengembangkan butir soal.

  1. Konsep dasar penilaian menjelaskan tentang maksud penilaian, manfaat penilaian, fungsi penilaian, dan rambu- rambu penilaian.

  2. Teknik penilaian menjelaskan berbagai cara dan alat penilaian serta pengelolaan hasil penilaian yang memberikan arahan dalam menganalisis, menginterpretasi, dan menentukan nilai pada setiap proses dan hasil pembelajaran.

  3. Langkah-langkah pelaksanaan penilaian memberikan arahan penetapan indikator, pemetaan kompetensi dan teknik penilaian yang sesuai serta contoh penilaiannya.

  4. Pemanfaatan hasil penilaian dan pelaporan hasil penilaian mencakup pemanfaatan hasil, bentuk laporan hasil penilaian, dan penentuan kenaikan kelas

  5. Pengembangan butir soal yang didalamnya mencakup : Kisi- kisi Soal, Penulisan Soal Pilihan Ganda, Penulisan Soal Uraian, dan Penulisan Soal Pilihan Praktik .

  D. Sasaran Pengguna

  Petunjuk Teknis Penilaian ini diperuntukkan bagi pihak-pihak berikut:

  1. Para guru di sekolah sebagai petunjuk teknis dalam menyusun serta melaksanakan program penilaian peserta didik.

  2. Pembina/Penanggung jawab langsung sekolah (pengawas dan kepala sekolah) bagaimana merancang dan melibatkan program supervisi pendidikan di sekolah.

  3. Para penentu kebijakan di daerah sebagai bahan pertimbangan membuat kebijakan penilaian pendidikan bagi sekolah kejuruan.

  

BAB I

KONSEP DASAR PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI A. Pengerti an Penilaian

  Penilaian adalah proses sistematis meliputi pengumpulan informasi (angka atau deskripsi verbal), analisis, dan interpretasi untuk mengambil keputusan. Sedangkan penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.

  Untuk itu, diperlukan data sebagai informasi yang diandalkan sebagai dasar pengambilan keputusan. Dalam hal ini, keputusan berhubungan dengan sudah atau belum berhasilnya peserta didik dalam mencapai suatu kompetensi. Jadi, penilaian merupakan salah satu pilar dalam pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang berbasis kompetensi.

  Penilaian merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah- langkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian hasil belajar peserta didik, pengolahan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar peserta didik. Penilaian dilaksanakan melalui berbagai bentuk antara lain: penilaian unjuk kerja (performance), penilaian sikap, penilaian tertulis (paper and pencil test), penilaian proyek, penilaian melalui kumpulan hasil kerja/karya peserta didik (portfolio), dan penilaian diri. Penilaian hasil belajar baik formal maupun informal diadakan dalam suasana yang menyenangkan, sehingga memungkinkan peserta didik menunjukkan apa yang dipahami dan mampu dikerjakannya. Hasil belajar seorang peserta didik tidak dianjurkan untuk dibandingkan dengan peserta didik lainnya, tetapi dengan hasil yang dimiliki peserta didik tersebut sebelumnya. Dengan demikian peserta didik tidak merasa dihakimi oleh guru tetapi dibantu untuk mencapai apa yang diharapkan.

  B.

  Prinsip Penilaian

  Dalam melaksanakan penilaian mempertimbangkan prinsip-prinsip sebagai berikut.

  1. Memandang penilaian dan kegiatan pembelajaran secara terpadu.

  2. Mengembangkan strategi yang mendorong dan memperkuat penilaian sebagai cermin diri.

  3. Melakukan berbagai strategi penilaian di dalam program pembelajaran untuk menyediakan berbagai jenis informasi tentang hasil belajar peserta didik.

  4. Mempertimbangkan berbagai kebutuhan khusus peserta didik.

  5. Mengembangkan dan menyediakan sistem pencatatan yang bervariasi dalam pengamatan kegiatan belajar peserta didik.

  6. Menggunakan cara dan alat penilaian yang bervariasi. Penilaian dapat dilakukan dengan cara tertulis, lisan, produk portofolio, unjuk kerja, proyek, dan pengamatan tingkah laku.

  7. Melakukan penilaian secara berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil, dalam bentuk: ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. Ulangan harian dapat dilakukan bila sudah menyelesaikan satu atau beberapa indikator atau satu kompetensi dasar (KD), ulangan tengah semester dilakukan bila telah menyelesaikan beberapa KD atau satu stándar kompetensi (SK), ulangan akhir semester dilakukan setelah menyelesaikan semua KD atau SK semester bersangkutan, sedangkan ulangan kenaikan kelas dilakukan pada akhir semester genap dengan menilai semua SK semester ganjil dan genap, dengan penekanan pada semester genap.

  8. Penilaian kompetensi pada uji kompetensi melibatkan pihak sekolah dan Institusi Pasangan/Asosiasi Profesi, dan pihak lain terutama DU/DI. Idealnya, lembaga yang menyelenggarakan uji kompetensi ini independen; yakni lembaga yang tidak dapat diintervensi oleh unsur atau lembaga lain.

  Agar penilaian objektif, pendidik harus berupaya secara optimal untuk (1) memanfaatkan berbagai bukti hasil kerja peserta didik dari sejumlah penilaian, (2) membuat keputusan yang adil tentang penguasaan kompetensi peserta didik dengan mempertimbangkan hasil kerja (karya).

  C.

  Keguna an Penilaian

  Kegunaan penilaian antara lain sebagai berikut:

  1. Memberikan umpan balik bagi peserta didik agar mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya dalam proses pencapaian kompetensi.

  2. Memantau kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar yang dialami peserta didik sehingga dapat dilakukan pengayaan dan remedial.

  3. Untuk umpan balik bagi pendidik/guru dalam memperbaiki metode, pendekatan, kegiatan, dan sumber belajar yang digunakan.

  4. Memberikan informasi kepada orang tua dan komite sekolah tentang efektivitas pendidikan.

  5. Memberi umpan balik bagi pengambil kebijakan (Dinas Pendidikan Daerah) dalam meningkatkan kualitas penilaian yang digunakan.

  D.

  Fungsi Penilaian

  Penilaian memiliki fungsi untuk:

  1. Menggambarkan sejauhmana peserta didik telah menguasai suatu kompetensi.

  2. Mengevaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka membantu memahami dirinya, membuat keputusan tentang langkah berikutnya, baik untuk perencanaan program belajar, pengembangan kepribadian, maupun untuk penjurusan (sebagai bimbingan).

  3. Menemukan kesulitan belajar, kemungkinan prestasi yang bisa dikembangkan peserta didik, dan sebagai alat diagnosis yang membantu pendidik/guru menentukan apakah seseorang perlu mengikuti remedial atau pengayaan.

  4. Menemukan kelemahan dan kekurangan proses pembelajaran yang sedang berlangsung guna perbaikan proses pembelajaran berikutnya.

  5. Pengendali bagi pendidik/guru dan sekolah tentang kemajuan perkembangan peserta didik.

  E.

  Jenis- Jenis Penilaian

  Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tetang Standar Nasional Pendidikan dan Permendiknas No. 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan, jenis penilaian dan bentuk pengadministrasiannya diuraikan seperti tabel berikut.

  Tabel Jenis-jenis Penilaian Bentuk Administrasi Penilaian Jenis Unsur yang Ruang lingkup Penilai No Penilaian terlibat materi Normatif Produktif dan Adaptif

  Pendidik

  1 Ulangan Harian (Penilaian pro-ses akhir KD/tatap Guru KD KHS KHS muka)

  2 Guru Ulangan Tengah Semester

  (Internal/QA) Beberapa KD KHS/Skill (Penilaian akhir beberapa

  KHS dan Unsur atau SK Passport KD atau akhir sebuah SK)

  Eksternal/ QC

  3 Ulangan Akhir Semester Guru, Dapat berupa  KHS  R

  Ganjil (komprehensif, dan Unsur beberapa KD atau / Skills aport seluruh kompe-tensi dalam Eksternal SK

   Pass  Le satu semester) port ger

   Lapo ran Hasil Belajar

  Lege  r

  Pendidik

  1 Ulangan Kenaikan Kelas/ Guru dan Unsur SKL yang dipelajari  KHS  R

  (Satuan akhir semester genap Eksternal pada tahun yang /Skill aport bersangkutan

  Passport Le 

  9

  Bentuk Administrasi Penilaian Jenis Unsur yang Ruang lingkup Penilai No Penilaian terlibat materi Normatif Produktif dan Adaptif

  Pendidikan) ger

   Lapo ran Hasil Belajar

   Tran skrip  Lege r

  Bentuk Administrasi Penilaian Jenis Unsur yang Ruang lingkup Penilai No Penilaian terlibat materi Normatif Produktif dan Adaptif

  Ujian Sekolah Mata pelajaran  Sekola  KHS  Ija yang tidak h, Pemerintah / Skills zah diujikan dalam

   (Intern  Pass  Tr UN untuk al/QA dan atau port anskrip

  2 seluruh SKL

  Eksternal/QC)  Lapo  Le yang sudah ran ger

  10

  Penilai No Jenis Penilaian Unsur yang terlibat Ruang lingkup materi Bentuk Administrasi Penilaian Produktif Normatif dan Adaptif

  diajarkan Hasil Belajar

   Tran slrip  Ijaza h  Lege r

  Pemerintah

  1 Ujian Nasional (UN) Pememrintah dan Du/Di Seluruh SKL Ujian Nasional

   Tran skrip  Ijaza h 

  SKH UN  Serti fikat

  Kompetensi  Ija zah  S

  KHUN 

  Le ger

  11

  Keterangan jenis penilaian:

  1. Ulangan Harian Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur proses pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih dalam proses pembelajaran.

  2 Ulangan Tengah Semester Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8-9 minggu kegiatan pembelajaran.

  3 Ulangan Akhir Semester Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester ganjil. Cakupan materi meliputi indikator-indikator yang merepresentasikan semua standar kompetensi (SK) pada semester tersebut.

  4 Ulangan Kenaikan Kelas Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir semester genap, untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester genap. Cakupan materi meliputi indikator-indikator yang merepresentasikan standar kompetensi (SK) pada tahun tersebut dengan mengutamakan materi yang dipelajari pada semester genap.

  5 Ujian Sekolah Ujian sekolah adalah kegiatan penilaian pencapaian kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar peserta didik dan merupakan salah satu syarat kelulusan dari satuan pendidikan.

  Mata pelajaran yang diujikan adalah kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan pada ujian nasional, kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, serta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian yang diatur dalam Permendiknas yang dikeluarkan oleh Depdiknas untuk tahun yang bersangkutan dan Prosedur Operasional Standar (POS) ujian sekolah yang diterbitkan oleh BSNP.

  6 Ujian Nasional Ujian Nasional adalah kegiatan penilaian pencapaian kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh pemerintah untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar peserta didik dan merupakan salah satu syarat lulus dari satuan pendidikan. Pelaksanaan Ujian

  Nasional (UN) mengikuti Permendiknas yang dikeluarkan setiap tahun oleh Depdiknas dan Prosedur Operasional Standar (POS) yang diterbitkan oleh BSNP.

  F.

  Penetap an Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

  KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal untuk setiap mata pelajaran yang ditentukan oleh satuan pendidikan, berkisar antara 0-100%.

  1. KKM Program Normatif dan Adaptif Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator program normatif dan adaptif adalah 75%.

  KKM program normatif dan adaptif ditentukan dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi, dan kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran dengan rincian sebagai berikut:

  a. Tingkat kemampuan rata-rata peserta didik ”A”  Rata-rata nilai = 80 - 100, A diberi skor 3  Rata-rata nilai = 60 - 79, A diberi skor 2  Rata-rata nilai = < 60, A diberi skor 1

  b. Tingkat kompleksitas/kesulitan kompetensi ”B”  Kompleksitas/kesulitan rendah, B diberi skor 3  Kompleksitas/kesulitan sedang, B diberi skor 2  Kompleksitas/kesulitan tinggi, B diberi skor 1

  c. Sumber daya pendukung pembelajaran (SDM, alat dan bahan) ”C”  Dukungan tinggi, C diberi skor 3  Dukungan sedang, C diberi skor 2  Dukungan rendah, C diberi skor 1

  Contoh penentuan KKM Jika dalam pembelajaran suatu kompetensi/mata pelajaran memiliki kondisi: kemampuan rata-rata peserta didik ”65”, tingkat kesulitan/kompleksitas ”sedang”, dan sumber daya pendukung ”sedang”, maka nilai KKM-nya adalah :

  (A + B + C) KKM = ---------------- X 100

  9 (2 + 2 + 2)

  = ---------------- X 100

  9 = 66,7 atau dibulatkan 67

  2. KKM Program Produktif KKM program produktif mengacu kepada standar minimal penguasaan kompetensi yang berlaku di dunia kerja yang bersangkutan. Kriteria ketuntasan untuk masing-masing kompetensi dasar (KD) adalah terpenuhinya indikator yang dipersyaratkan dunia kerja yaitu kompeten atau belum kompeten dan diberi lambang/skor 7,00 bila memenuhi persyaratan minimal.

  G.

  Kriteria Penilaian

  1. Validitas Validitas berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi.

  Misal, dalam pelajaran bahasa Indonesia, pendidik/guru ingin menilai kompetensi berbicara. Bentuk penilaian valid jika menggunakan tes lisan. Jika menggunakan tes tertulis penilaian tidak valid.

  2. Reliabilitas Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi (keajegan) hasil penilaian. Penilaian yang reliable (ajeg) memungkinkan perbandingan yang reliable dan menjamin konsistensi. Misal, guru menilai dengan proyek, penilaian akan reliabel jika hasil yang diperoleh itu cenderung sama bila proyek itu dilakukan lagi dengan kondisi yang relatif sama. Untuk menjamin penilaian yang reliabel petunjuk pelaksanaan proyek dan penskorannya harus jelas.

  3. Berfokus pada kompetensi Dalam pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang berbasis kompetensi, penilaian harus terfokus pada pencapaian kompetensi (rangkaian kemampuan), bukan hanya pada penguasaan materi (pengetahuan).

  4. Menyeluruh/Komprehensif Penilaian harus menyeluruh dengan menggunakan beragam cara dan alat untuk menilai beragam kompetensi atau kemampuan peserta didik, sehingga tergambar profil kemampuan peserta didik.

  5. Objektivitas Penilaian harus dilaksanakan secara objektif. Untuk itu, penilaian harus adil, terencana, berkesinambungan, dan menerapkan kriteria yang jelas dalam pemberian skor.

  6. Mendidik Penilaian dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran bagi pendidik/guru dan meningkatkan kualitas belajar bagi peserta didik.

  Penilaian Hasil Belajar Kelompok Mata Pelajaran adalah sebagai berikut:

  1. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan melalui:

  a. Pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan afeksi dan kepribadian peserta didik.

  b. Ujian, ulangan, dan/atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik.

  2. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi diukur melalui ulangan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik materi yang dinilai,

  3. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran estetika dilakukan melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan afeksi dan ekspresi psikomotorik peserta didik.

  4. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan dilakukan melalui: a. Pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan psikomotorik dan afeksi peserta didik, dan

  b. Ulangan dan/atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik.

BAB II TEKNIK PENILAIAN Berbagai teknik penilaian dapat dilakukan untuk mengumpulkan

  informasi kemajuan belajar peserta didik, baik yang berhubungan dengan proses belajar maupun hasil belajar, sesuai dengan kompetensi yang harus dikuasai. Penilaian kompetensi dilakukan melalui pengukuran indikator-indikator pada setiap kompetensi dasar. Dalam penilaian hasil belajar dapat digunakan berbagai teknik penilaian diantaranya adalah: penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian tertulis, penilaian proyek, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.

  A.

  Penilaia n Unjuk Kerja

1. Pengertian

  Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan suatu pekerjaan/tugas. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian penguasaan kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu, seperti: praktik di bengkel/laboratorium, praktik sholat, praktik olah raga, presentasi, diskusi, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, dan membaca puisi/deklamasi. Cara penilaian ini dianggap lebih otentik daripada tes tertulis, karena apa yang dinilai lebih mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya. Penilaian unjuk kerja perlu mempertimbangkan hal-hal berikut:

  a. langkah-langkah kerja yang diharapkan untuk dilakukan peserta didik dalam menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi.

  b. kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut.

  c. kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas. d. kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak (hanya yang esensial), sehingga semua dapat diamati.

  e. kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan yang akan diamati.

2. Teknik Penilaian Unjuk Kerja

  Pengamatan unjuk kerja perlu dilakukan dalam berbagai konteks untuk menetapkan tingkat pencapaian kemampuan tertentu. Misalnya, untuk menilai kemampuan berbicara peserta didik perlu dilakukan pengamatan atau observasi berbicara yang beragam, seperti: diskusi dalam kelompok kecil, berpidato, bercerita, dan melakukan wawancara. Dengan demikian, gambaran kemampuan peserta didik akan lebih utuh. Penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan menggunakan daftar cek (”ya”/”tidak”), terhadap indikator-indikator pada setiap KD. Peserta didik dinyatakan ”kompeten” apabila seluruh indikator terpenuhi (ya) dan ”tidak kompeten” apabila ada indikator yang tidak terpenuhi.

  Contoh

  

Format Penilaian Pembuatan Telor Asin

  Nama peserta didik: ___________ Kelas: ___ _____

  No. KD/Indikator Ya Tidak

  A. Memilih telor:

  1. Telor dipilih berdasarkan kesegarannya menurut candle

  system

  2. Telor dipilih berdasarkan keutuhannya B. Membuat adonan

  1. Komposisi garam dan bahan pembungkus 1:3

  2. Dst.

  C. Dst.

  3. Pengolahan Data Penilaian Unjuk Kerja

  Data penilaian unjuk kerja adalah skor yang diperoleh dari pengamatan terhadap unjuk kerja peserta didik dari suatu kompetensi. Skor diperoleh dari format penilaian unjuk kerja, berupa daftar ceklist.

  Nilai yang dicapai oleh peserta didik dalam suatu unjuk kerja adalah tingkat ketercapaian indikator pada setiap KD. Nilai unjuk kerja suatu kompetensi ditetapkan berdasarkan skor KD terendah.

  B.

  Penilaia n Sikap

  1. Pengertian

  Penilaian sikap merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati sikap peserta didik dalam berperilaku di lingkungan tempat belajar. Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait dengan kecenderungan bertindak seseorang dalam merespon sesuatu/objek. Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap dapat dibentuk untuk terjadinya perilaku atau tindakan yang diinginkan.

  Secara umum, objek sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran berbagai mata pelajaran adalah sebagai berikut:

  a. Sikap terhadap materi pelajaran; Peserta didik perlu

  memiliki sikap positif terhadap materi pelajaran. Dengan sikap`positif dalam diri peserta didik, akan tumbuh dan berkembang minat belajar, akan lebih mudah diberi motivasi, dan akan lebih mudah menyerap materi pelajaran yang diajarkan.

  b. Sikap terhadap guru/pengajar; Peserta didik perlu

  memiliki sikap positif terhadap guru. Peserta didik yang tidak memiliki sikap positif terhadap guru, akan cenderung mengabaikan hal-hal yang diajarkan. Dengan demikian, peserta didik yang memiliki sikap negatif terhadap guru akan sukar menyerap materi pelajaran yang diajarkan oleh guru tersebut.

  c. Sikap terhadap proses pembelajaran; Peserta didik

  juga perlu memiliki sikap positif terhadap proses pembelajaran yang berlangsung. Proses pembelajaran di sini mencakup suasana pembelajaran, strategi, metodologi, dan teknik pembelajaran yang digunakan.

  Proses pembelajaran yang menarik, nyaman, dan menyenangkan dapat menumbuhkan motivasi belajar peserta didik, sehingga dapat mencapai hasil belajar yang maksimal.

  d. Sikap berkaitan dengan nilai-nilai atau norma- norma tertentu berhubungan dengan suatu materi pelajaran;

  Misalnya: kasus atau masalah lingkungan hidup, berkaitan dengan materi Biologi atau Kimia. Peserta didik juga perlu memiliki sikap yang tepat, yang dilandasi oleh nilai-nilai positif terhadap kasus lingkungan tertentu (kegiatan pelestarian/kasus perusakan lingkungan hidup). Misalnya, peserta didik memiliki sikap positif terhadap program perlindungan satwa liar. Dalam kasus yang lain, peserta didik memiliki sikap negatif terhadap kegiatan ekspor kayu glondongan ke luar negeri.

  e. Sikap-sikap lain yang dimuat dalam tujuan pendidikan Misalnya: mandiri, kreatif, bertanggung jawab,

  demokratis, dan lain-lain yang secara umum digunakan pada unjuk kerja.

2. Teknik Penilaian Sikap

  Penilaian sikap dapat dilakukan dengan melakukan observasi perilaku peserta didik. Penggunaan skala penilaian (rating

  scale) memungkinkan penilai memberi skor/nilai terhadap sikap/perilaku tertentu secara lebih cermat.

  Catatan dalam lembaran buku tersebut untuk menilai perilaku peserta didik. Kejadian yang ditulis mencakup sikap positif maupun negatif peserta didik.

  3  jarang

  Kejadian Tanda tangan peserta didik

  Hari/ tanggal Nama peserta didik

  No .

  si Buku Catatan Harian

  Contoh: I

  1 Observasi perilaku di sekolah dapat dilakukan dengan menggunakan buku harian catatan khusus tentang kejadian- kejadian yang berkaitan dengan peserta didik selama di sekolah. Berikut contoh format buku catatan harian.

  2  sangat jarang

   kadang

  Berikut contoh penggunaan penilaian skala:

  4

   sering

  5

   selalu

  Observasi aktivitas siswa dalam berdiskusi, kegiatan massa di sekolah/ber- masyarakat

  1 Sikap percaya diri Mampu tampil secara wajar dalam kegiatan di depan massa

  No Jenis/Aspek Sikap Standar Pencapaian Strategi Penilaian Deskripsi Skor

  • kadang
Contoh: Format Penilaian Sikap

  Skor Perolehan Believe (B) Evaluation (E) No. Aspek Sikap /ranah Non-

  (Preferensi oleh (Oleh Guru/

  (n) instruksional/ (Attitude)

  Peserta didik ybs.) mentor)

  1

  2

  3

  4 5 1 2 3 4

  5

  1. Kedisiplinan

  2. Kejujuran

  3. Kerja sama Mengakses dan 4. mengorganisasi informasi

  5 Tanggung jawab

  6 Memecahkan masalah … Kemandirian n Ketekunan

  max

   (B n + E n ) Nilai Attitude (NAt) =

  X S

  max

  (5 + 5) x n

  max

  Keterangan: n = banyaknya aspek sikap (dalam contoh diatas n = 8);

   max max S = Skor maksimum; 10,00; 100; atau sesuai ketetapan tertentu.  max

  B dan E : skor B dan E pada aspek sikap ke n;

   n n

  Pesrta didik dapat mengisi skor diri sendiri terlebih dahulu,

  

  kemudian diserahkan kepada guru/mentor untuk diisi dan diolah nilai NAt Contoh deskripsi aspek sikap sebagaimana halaman berikut.

  No Komponen Deskripsi Skor Perolehan

  5 Tanggung jawab Dapat bertanggung jawab dalam segala kewajiban Bertanggungjawab tetapi hanya sebagian saja

  DESKRIPSI PENETAPAN SKOR SIKAP (ATTITUDE)

  8 Ketekunan Tekun tanpa harus dibimbing Tekun selama dibimbing Kadang kadang tekun Kadang kadang kurang tekun walau dibimbing Kurang tekun walau dibimbing

  Kurang mampu bekerja mandiri

  Kadang kadang dapat belajar mandiri Kadang kadang mandiri jika daiawasi

  7 Kemandirian Dapat belajar sendiri tanpa pengawasan guru Dapat belajar sendiri dengan pengawasan guru

  Semua masalah diselesaikan selalu dengan bantuan penuh

  Dapat memecahkan masalah dengan baik atas bimbingan Dapat memecahkan sebagian besar masalah tanpa bimbingan Dapat memecahkan sebagian masalah walau tanpa bimbingan

  6 Memecahkan masalah Dapat memecahkan masalah dengan baik tanpa bimbingan

  Kadang kadang bertanggung- jawab jika diawasi Bertanggungjawab selama menguntungkan dan diawasi Kurang bertanggung- jawab pada kewajibannya

  Kadang-kadang mencari informasi baru Dapat memanfaatkan informasi baru tetapi terlambat Kurang mampu mengakses informasi baru

  5

  4 Mengakses dan meng-organisasi informasi Dapat mengskses dan memanfaatkan informasi terbaru Dapat mengakses informai tapi kurang memanfaatkannya

  Dapat bekerjasama dalam group kerja selama diawasi guru Hanya dapat bekerjasama dengan guru Tidak dapat bekerjasama walaupun dalam grup kerja

  3 Kerja sama Dapat bekerjasama dengan semua pihak (sesama teman maupun guru, pegawai) Bisa bekerjasama dengan group tertentu tanpa pengawasan guru

  2 Kejujuran Selalu jujur Jujur selama diawasi23 Kadang-kadang jujur Kadang-kadang tidak jujur walaupun diawasi Sering tidak jujur

  Peraturan kerja kadang- kadang dilanggar meski- pun diawasi Peraturan kerja sering dilanggar meskipun diawasi

  1 Disiplin Mentaati semua peraturan kerja secara konsisten tanpa instruksi dan pengawasan guru Mentaati semua peraturan kerja secara konsisten dengan sedikit pengawasan dari guru Mentaati semua peraturan kerja dengan pengawasan guru

  1

  2

  3

  4

  24

  3. Pengolahan Data Penilaian Sikap

  Penilaian sikap memiliki dua makna, yaitu: sikap minat mengikuti pembelajaran dan sikap (attitude) di lingkungan pembelajaran (sekolah, masyarakat, dan DU/DI). Nilai sikap mengikuti pembelajaran diperoleh dari data buku catatan harian peserta didik. Penilaian sikap (attitude) idealnya dilakukan oleh dua penilai atau lebih. Skor hasil penilaian selanjutnya dimasukkan dalam fishbean analysis.

  C.

  Penilaia n Tertulis

  1. Pengertian

  Penilaian tertulis merupakan penilaian yang dilakukan menggunakan perangkat penilaian berupa soal dan jawaban dalam bentuk tulisan (pen and paper test).

  2. Teknik Penilaian

  Ada dua bentuk soal penilaian tertulis, yaitu:

  a. objektif meliputi: 1) pilihan ganda; 2) dua pilihan (”benar”/”salah”, ”ya”/”tidak”); 3) menjodohkan; 4) isian singkat atau melengkapi; 5) jawaban singkat atau pendek;

  b. subjektif berupa uraian Dalam mengembangkan instrumen butir/soal perlu memenuhi persyaratan sebagai berikut :

  a. materi: kesesuaian soal dengan standar kompetensi,

  kompetensi dasar, dan indikator pencapaian pada kurikulum.

  b. konstruksi: rumusan soal atau pertanyaan harus jelas dan tegas.

  bahasa: rumusan soal tidak menggunakan kata/kalimat c. yang menimbulkan penafsiran ganda.

  3. Pengolahan Data Penilaian Tertulis

  Data penilaian tertulis adalah skor yang diperoleh peserta didik dari hasil tes tertulis pada setiap KD dan ulangan komprehensif.

  D.

  Penilaia n Projek (Project Work)

  1. Pengertian

  Penilaian proyek (project work) merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa kegiatan sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pelaksanaan tugas, pengolahan, dan penyajian produk (barang dan jasa). Teknik ini dimaksudkan untuk menilai kemampuan peserta didik secara menyeluruh (comprehensive) dalam pengorganisasian dan pelaksanaan suatu kompetensi.

  2. Teknik Penilaian Projek

  Komponen/kegiatan yang perlu dinilai: penyusunan disain atau proposal, unjuk kerja, produk (barang/jasa), penyajian hasil/produk, dan laporan tertulis. Dalam penilaian projek setidaknya ada 3 (tiga) hal yang perlu dipertimbangkan yaitu: a. Kemampuan melaksanakan projek

  Kemampuan peserta didik dalam memilih topik / mencari informasi, melaksanakan tugas/projek, mengelola waktu, dan penulisan laporan.

  b. Relevansi Kesesuaian antara standar kompetensi yang dipelajari dengan jenis pekerjaan di masyarakat (Du/Di).

  c. Keaslian produk Produk yang dihasilkan peserta didik harus merupakan hasil karyanya. Penilaian produk biasanya menggunakan cara holistik atau analitik.

  1) Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan pada tahap appraisal.

  2) Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan.

3. Pengolahan Data Penilaian Projek

  Data penilaian projek (project work) meliputi skor perolehan dari penilaian perencanaan, pelaksanaan, kulminasi, produk, dan attitude. Dalam menilai setiap tahap, guru dapat menggunakan 4 (empat) rentang skor,

  Status Skor Predikat

  tidak kompeten 0,00 - 6,90 kurang 7,00 - 7,90 baik kompeten 8,00 - 8,90 sangat baik 9,00 - 10 istimewa

  Berikut ini contoh deskripsi dan penskoran untuk empat tahapan pengerjaan proj

  ek.

  Tahap Deskripsi Skor

  Perencanaan/ Memuat: 7,00 - 10 persiapan topik, tujuan, bahan/alat, langkah-langkah kerja, jadwal, waktu, perkiraan data yang akan diperoleh, tempat pelaksanaan proyek, daftar pertanyaan atau format yang digunakan sesuai dengan tujuan. Pengumpulan

  a. Data/informasi tercatat dengan rapi, 7,00 - 10 data/informasi jelas dan lengkap.

  b. Ketepatan menggunakan alat/bahan Pengolahan data/

  a. Ada pengklasifikasian data, penafsiran 7,00 - 10 Pelaksanaan data sesuai dengan tujuan pelaksanaan pekerjaan pekerjaan.

  b. Ada uraian tentang pelaksanaan pekerjaan. Penyajian data/ Merumuskan topik, merumuskan tujuan, 7,00 - 10 laporan menuliskan alat dan bahan, menguraikan cara kerja (langkah-langkah kegiatan) Penulisan laporan sistematis, menggunakan bahasa yang komunikatif. Penyajian data lengkap, memuat kesimpulan dan saran.

  Total Skor Semakin lengkap dan sesuai informasi pada setiap tahap semakin tinggi skor yang diperoleh.

  E.

  Penilaia n Portofolio