File KEBIJAKAN PENGEMBANGAN-TOT-GURU-EKONOMI-SMRG-23AGT2007
PERKEMBANGAN & KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH Setiawan Budi Utomo Peneliti Bank di Direktorat Perbankan Syariah BANK INDONESIA Direktorat Perbankan Syariah TOT Perbankan Syariah Jl. MH. Thamrin No. 2, Jakarta 10110 Asosiasi Guru Ekonomi Indonesia Tlp. 021-3817513 Fax. 021-3501989 Semarang, 23-24 Agustus 2007 Email: ; http://www.bi.go.id
Daftar Isi
- Latar Belakang • Kebijakan Pengembangan Perbankan Syariah
• Perkembangan Perbankan Syariah
Nasional • Akselerasi, Peluang dan Tantangan • Peran & Fungsi Strategis Guru Ekonomi
LATAR BELAKANG
Mengapa Perlu Pengembangan
Bank Syariah di Indonesia
- Sebagai negara muslim terbesar di dunia Indonesia sudah
sewajarnya turut menjadi pelopor bahkan panutan dalam
pengembangan Industri ini. - Dari data demograf terdapat sekitar 1,3 miliar muslim di dunia yang merepresentasikan 20% dari populasi dunia dan
memiliki total kontribusi mendekati 10% pada GNP Dunia.
Pengembangan bank syariah merupakan salah satu alat bagi dunia Islam untuk mewujudkan kemandirian dalam perekonomian mereka. - Dan yang tak bisa dikesampingkan adalah potensi sumber daya alam (SDA) Negara muslim yang mendominasi potensi SDA dunia. Dengan kondisi seperti ini dapat dikatakan
pasar keuangan Islam memiliki prospek yang cukup baik
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat muslim dunia. - Perbankan syariah bukan hanya menjadi kebutuhan masyarakat Indonesia tapi juga telah menjadi kecenderungan dunia internasional terutama negara- negara muslim. Bahkan kini banyak Negara yang notabene bukan Negara muslim juga telah mengembangkan industri perbankan syariah ini, seperti Inggris dan Singapura.
Latar Belakang
Inspirasi dan Desakan Masyarakat dan Ulama berupa Rekomendasi
Lokakarya Ulama di Cisarua tahun 1990 yang mendukung lahirnya UU No.7/1992 yang diubah oleh UU No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan dan UU No.23 Tahun 1999 yang diubah oleh UU No.3/2004 tentang Bank Indonesia.
Krisis ekonomi sejak akhir 1997 menunjukkan bank dengan prinsip
syariah relatif bertahan di tengah gejolak nilai tukar dan tingkat suku bunga yang tinggi.
Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah memiliki kinerja yang baik,
tercermin dari NPFs (Non Performing Financings) yang rendah, tidak adanya negative spread, dan konsisten dalam menjalankan fungsi intermediasi (LDR rata-rata diatas 100%) terutama pembiayaan kepada UKM.
Bagian dari restrukturisasi perbankan yang bertujuan meningkatkan
daya tahan sistem keuangan dan perekonomian nasional.Tujuan Pengembangan Perbankan Syariah
(1)Memenuhi kebutuhan jasa perbankan bagi
masyarakat yang tidak dapat menerima konsep bunga.
(2)Menyediakan alternatif investasi,
pembiayaan dan jasa keuangan lainnya.
(3)Mengurangi risiko sistemik dari kegagalan
sistem keuangan di Indonesia.(4)Mendorong peran perbankan secara
optimal dalam menggerakkan sektor riil dan
membatasi spekulasi atau pembiayaan yang
tidak produktif.FILOSOFI PENGEMBANGAN
Falsafah Ekonomi Syariah sebagai Landasan Filosofs Perbankan Syariah dalam berekonomi berupa
Kesuksesan yang hakiki tercapainya kesejahteraan yang mencakup kebahagiaan (spiritual) dan kemakmuran (material) pada tingkatan
1 FALAH individu dan masyarakat (falah). Tujuan Masyarakat Sejahtera Material & spiritual Tiga Pilar Ekonomi Syariah:
- aktifitas ekonomi yang berkeadilan dg menghindari eksploitasi berlebihan, excessive hoardings/ unproductive, spekulatif, dan kesewenang-wenangan.
Keseimbangan Kemaslahatan Keadilan
3
- adanya keseimbangan aktivitas di sektor riil-finansial, pengelolaan risk-return, aktivitas bisnis-sosial, aspek spiritual-
Pilar material & azas manfaat-kelestarian linkungan
- Orientasi pada kemaslahatan yg berarti melindungi keselamatan kehidupan beragama, proses regenarasi, serta perlindungan keselamatan jiwa, harta dan akal.
Fondasi Ekonomi Syariah: Ukhuwwah Meletakkan tata hubungan bisnis dalam konteks kebersamaan universal (ukhuwah) untuk mencapai kesuksesan bersama. Kaidah2 hukum muamalah (syariah) di bidang ekonomi Akhlak Syariah yang membimbing aktivitas ekonomi shg selalu sesuai dgn syariah.
4 Budi pekerti (akhlak) yang membimbing aktivitas ekonomi Fondasi Akidah senantiasa mengedepankan kebaikan sbg cara mencapai tujuan.
Ketuhanan Yang Maha Esa (akidah) yg menimbulkan kesadaran bahwa setiap aktivitas manusia memiliki akuntabilitas ketuhanan sehingga menumbuhkan integritas yg
Arah Pengembangan dan Regulasi Perbankan Syariah
Memastikan kepatuhan terhadap prinsip syariah
dalam operasi bank syariah (sharia compliance): fatwaDSN, international sharia standards, dan Pengawas Publik Ulama
Menerapkan prinsip kehati-hatian (prudential
regulation): CAR, BMPK, risk management dan GCG. Meningkatkan daya saing dan efsiensi :
pengembangan SDM, pemanfaatan IT, service excellent. Mewujudkan stabilitas lembaga keuangan dan
memberikan kemanfaatan yang sebesar-besarnya bagi masyarakat. Akibat karakteristik operasional yang tidak bisa lepas dengan sektor riil:- Tidak ada tekanan terhadap infasi dan nilai tukar
- Relatif tidak terpengaruh kenaikan tingkat bunga
- Lebih concern terhadap golongan ekonomi lemah melalui dana sosial
PERBANKAN SYARIAH
Tugas Bank Indonesia Amanah dari UU No7/1992 yang diubah oleh UU No.10/1998 tentang
Perbankan dan UU No.23/1999 yang diubah UU No. 3/2004 tentang Bank
Indonesia.Mengatur & Mengawasi Bank Mencapai & Memelihara Kestabilan Nilai Rupiah
Mengatur & Menjaga Menetapkan & Kelancaran Sistem Melaksanakan Pembayaran
Kebijakan Moneter
Mekanisme Pengawasan &
Operasional Perbankan
Syariah
PERBANKAN
SYARIAH
Investor(pemilik kelebihan dana) Entrepreneur
(pemilik skill & kurang dana)
BANK INDONESIA
Mengatur & MengawasiDana Dana Hasil
Hasil Counterparty & Stakeholder Pengawasan Ketentuan Syariah Dalam Perbankan Syariah Indonesia Dewan Syariah Nasional (MUI)
Dewan Pengawas Syariah Bank Syariah
BANK
INDONESIA Produk Bank Syariah Pengembangan Perbankan Syariah KESEJAHTERAAN
INSTITUSI: PERTUMBUHAN
1. Bank Indonesia (regulasi & EKONOMI
Pengawasan)
2. Pemerintah
SEKTOR RIIL
3. MUI (DSN)
4. Lembaga Pendukung
INSTITUSI
5. Lembaga Internasional
PERKEMBANGAN PERBANKAN
SYARIAH NASIONALJARINGAN KANTOR
Keteranga Mar’0 n 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006
7 Jun’07 Bank Umum Syariah
2
2
2
2
3
3
3
3
3 Unit Usaha Syariah
3
3
6
8
15
19
20
21
23
79
81
83
84
88 92 105 105 108
BPR Syariah
146 182 229 337 443 550 636 657 675
Jaringan Kantor Bank Umum Syariah
57 86 115 197 266 304 349 365 376
Unit Usaha Syariah
10
15
31
56 89 154 182 187 189
BPR Syariah
79
81
83
84
88 92 105 105 108
Office Channeling
10
12
13 Jumlah Bank
- 456 467 984 - - - - -
Jumlah Layanan
35,000,000 100.00% 90.00%
ASET 30,000,000
80.00% 25,000,000 70.00% 60.00%
20,000,000 50.00% 15,000,000 40.00% 30.00%
10,000,000 20.00% Total Aset
5,000,000 10.00% Grow th (YoY) 0.00% 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 Mar-07 Jun-07
Keterangan 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 Mar-07 Jun-07
Total Aset 1,79 2,72 4,04 7,86 15,32 20,88 26,72 28,45 29,21
51.87
48.79
94.28 Growth (YoY) % % % 95.01% 36.24% 27.98% 38.46% 28.67%
Share 0.17% 0.25% 0.36% 0.65% 1.20% 1.42% 1.58% 1.67% 1.69% PYD 5,000,000 10,000,000
15,000,000 20,000,000 25,000,000
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 Mar-07 Jun-07 0% 20% 40% 60% 80% 100% 120%
PYD
Growth (YoY)
Keterangan 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 Mar-07 Jun-07
PYD 1,27 2,04 3,28 5,53 11,49 15,23 20,44 20,82 22,97
Growth (YoY)61.25 % 59.85 %
68.78
%
107.77 % 32.57% 34.22% 23.17% 20.93%Jumlah Rekening 144,699 372,109 419,362 432,562 14% 20%
62% 1% 2% 1%
Musyarakah Mudharabah Piutang Murabahah Piutang Istishna Piutang Qardh Lainnya
25,000,000 120%
DPK 100%
DPK 20,000,000
Growth (YoY) 80% 15,000,000 60% 10,000,000 40% 5,000,000 20% 0%
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 Mar-07 Jun-07 14% Giro wadiah
Tabungan Mudharabah 54% 32% Deposito Mudharabah
Keterangan 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 Mar-07 Jun-07
DPK 1,03 1,81 2,92 5,72 11,86 15,58 20,67 21,88 22,71
75.56
61.52 96.21 107.20
Growth (YoY) % % % % 31.36% 32.66% 46.32% 38.23%
Jumlah1,255,88 1,992,45 2,100,90 2,386,00
KONDISI KEUANGAN
Mar’0 Jun’0 Keterangan 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006
7
7 123.54 113.48 112.30
101.12
FDR % % % 96.60% 96.86% 97.75% 98.90% 95.14% %
FDR Perbankan 12.96% 33.01% 38.24% 43.52% 49.95% 59.66% 61.56% 61.98%
NPF(Gross) 12.96% 4.01% 4.12% 2.34% 2.35% 2.82% 4.75% 5.73% 6.20%
NPF (Net) 3.30% 3.84% 3.99%
NPL Perbankan 18.76% 12.10% 8.09% 8.20% 5.80% 7.60% 6.07% 6.04%ROA (yearly) 3.7% 1.6% 0.7% 1.41% 1.35% 1.55% 1.75% 1.86%
ROE (yearly) 15.9% 10.3% 7.0% 24.8% 26.71% 36.94% 44.47% 49.99%
BPRS
Keterangan 2003 2004 2005 2006 Mar-07 Jun-07
292,9 471,4 604,9 906,32 945,00 997,26
Total Asset BPRS*
59
54
71
5
5 Share dgn total BPR 2.32% 2.82% 2.88% 3.78% 3.85%
Total Pembiayaan 192,9 328,1 435,9 636,28 679,76 744,64
BPRS*69
02
12
7
4
5 47,62
Jumlah Rekening 7 74,698 85,793 82,942 184,9 267,0 353,5 530,15 567,35 601,66
Total DPK BPRS*
25
62
65
4
4 221,0 314,58 301,58 332,40
Jumlah Rekening
70
4
9
3 120.02 119.81 123.76
LDR BPRS * 104.35% 122.86% 123.29% % % %
107.87 109.89
500,000 2.50% OFFICE 450,000 400,000 DPK Office Channeling 2.00% Share dari Total DPK
CHANNELING 300,000 350,000 1.50% 200,000 250,000 150,000 1.00% 100,000 50,000 0.00% 0.50% Mar-06 April- Mei-06 J un-06 J ul-06 Aug-06 Sept- Oct-06Nov-06 Des-06 J an-07 Feb-07Mar-07 Apr-07 May- J un-07 06 06 07 Sept- Feb- Mar- May- Keterangan Jun-06
06 Des-06 Jan-07
07
07 Apr-07
07 Jun-07 DPK Ofce 101,85 134,78 149,76 193,03 358,36 445,79 446,59 Channeling 4,251 32,300
1
9
3
1
7 Share dari Total
DPK 0.03% 0.18% 0.49% 0.66% 0.71% 0.88% 1.63% 1.98% 1.97%
Jumlah Bank
5
8
10
10
12
12
12
13
13 Jumlah Layanan 250 419 456 440 446 467 720 815 984 Peta Perbankan Syariah
Peta Potensi Pengembangan Bank
Syariah
Sangat Potensial Potensial Cukup Potensial Kurang Potensial
AKSELERASI, PELUANG &
TANTANGANVisi Pengembangan Perbankan Syariah Nasional Terwujudnya sistem perbankan syariah yang sehat, kuat dan istiqamah terhadap prinsip syariah dalam kerangka keadilan, kemaslahatan dan keseimbangan, guna mencapai masyarakat yang sejahtera secara material dan spiritual (falah)
Mewujudkan iklim yang kondusif untuk pengembangan perbankan syariah yang kompetitif, efisien dan memenuhi prinsip syariah dan prinsip kehati-hatian, yang mampu mendukung sektor riil melalui kegiatan berbasis bagi hasil dan transaksi riil, dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi nasional
Misi Pengembangan Perbankan Syariah Nasional
1. Terpenuhinya prinsip syariah dalam operasional Sasaran perbankan syariah
Pengembangan
2. Diterapkannya prinsip kehati-hatian dalam Perbankan operasional perbankan syariah
Syariah Nasional
3. Terciptanya sistem perbankan syariah yang kompetitif dan efsien
4. Terciptanya stabilitas sistemik serta terealisasinya kemanfaatan bagi masyarakat luas
5. Meningkatnya kualitas SDM dan tersedianya SDM secara memadai untuk mendukung pertumbuhan
6. Optimalnya fungsi sosial BS melalui perannya dalam memfasilitasi keterkaitan antara voluntary sector dengan pemberdayaan ekonomi rakyat (dhua’fa, usaha mikro dan kecil)
Mememenuhi standar Menuju integrasi dg Meletakan Memperkuat keuangan dan mutu lembaga Fondasi Struktur Industri pelayanan keuangan syariah Pertumbuhan lainnya Internasional
Phase 1 Phase 2 Phase 3 Phase 4
(2002 – 2004) (2005 – 2009) (2010 – 2012) (2013 – 2015)
Tujuan Program Akselerasi
Tujuan Program Akselerasi
Pengembangan Perbankan Syariah
Pengembangan Perbankan Syariah
(PAPBS)
(PAPBS)
Mencapai share perbankan syariah sebesar 5% pada akhir tahun 2008
dengan tetap mempertahankan prinsip
kehati-hatian dan kepatuhan terhadap prinsip syariah. Proyeksi Aset, Pembiayaan Yg Diberikan Proyeksi Aset, Pembiayaan Yg Diberikan
& DanaPihak III 2007 – 2008 & DanaPihak III 2007 – 2008
Baseline: Outlook
T ingkat pertumbuhan awal industri (fast growth) rata- Perbanka rata sebesar 38,8% dan implmentasi office channeling n Syariah
Akselerasi: Program akselerasi mampu mendorong pertumbuhan
2007 volume usaha lebih cepat, mencapai 52,8% di atas skenario baseline.
Rp Triliun Indikato r Des-05 Des-06 Des-07 Des-07* Des-08 Des-08* Aset 20,88 27,14 34.8 47,94 48.4 91,57 PYD 15,23 19,79
27.7 38,39 38.2 68,95 DPK 15,58 20,25 27.4 36,10 39.6 73,33 Share 1.42% 1.68% 1.97% 2,84
2.51 5,25
- ) akselerasi
Diperlukan kebijakan & program akselerasi yang extraordinary untuk mencapai target directive share 5% tahun 2008…
Kebijakan & Program Akselerasi Kebijakan & Program Akselerasi
• Kebijakan dan inisatif strategis untuk pengembangan jangka panjang industri
perbankan syariah secara sistematis telah dijabarkan dalam ‘Cetak Biru Pengembangan Perbankan Syariah Indonesia’- Kebijakan dan Program Akselerasi 2007-2008 lebih difokuskan pada pencapaian target kuantitatif melalui terobosan paket kebijakan dan program inisiatif yang dapat memberikan perubahan pertumbuhan aset secara signifikan (lompatan besar) dalam jangka pendek.
- Sasaran Kebijakan dan Program Akselerasi 2007-2008 adalah:
1. mendorong pertumbuhan dari sisi supply dan demand secara seimbang
2. Memperkuat permodalan, manajemen dan SDM bank syariah
3. Mengoptimalkan peranan pemerintah (otoritas fiskal) dan BI (otoritas perbankan&moneter) sebagai penggerak pertumbuhan.
4. Melibatkan seluruh stakeholder perbankan syariah untuk berpartisipasi aktif dalam program akselerasi sesuai dengan kompetensinya masing-masing.
6 Pilar Program Akselerasi
6 Pilar Program Akselerasi Pengembangan Perbankan Pengembangan Perbankan Syariah Syariah
Tantangan
- Kondisi permodalan – industri perbankan syariah memiliki keterbatasan modal dalam menghadapi periode pertumbuhan.
- Kualitas sumber daya manusia – perbankan syariah didukung oleh
sumber daya yang memiliki keterbatasan baik pada aspek pengetahuan terhadap syariah dan bidang keahlian lain yang secara
umum dibutuhkan antara lain seperti kemampuan dalam penilaian
risiko pembiayaan, service excellence.- Cakupan pelayanan – sebagai industri yang baru muncul, industri
perbankan syariah masih memiliki cakupan operasi yang sangat terbatas apabila dibandingkan dengan perbankan konvensional baik dalam bentuk cakupan ruang pelayanan maupun variasi produk untuk memfasilitasi kebutuhan transaksi nasabah.
- Tingkat pemahaman masyarakat yang rendah – pada saat ini,
pengetahuan masyarakat terhadap nature operasi perbankan syariah masih sangat terbatas sehingga keinginan masyarakat yang tertarik terhadap perbankan syariah masih sebatas tingkat awareness.
Prospek
- Gambaran ekonomi makro Indonesia menunjukkan harapan yang cukup baik dalam bentuk menurunnya tingkat suku bunga, menurunnya tingkat inflasi serta harapan kestabilan pada nilai tukar. Hal tersebut memberikan harapan membaiknya kinerja sektor riil, yang selanjutnya akan meningkatkan demand bagi pembiayaan.
- Selain itu, dengan semakin baiknya kondisi makro, produktivitas dan tingkat profitabilitas sektor usaha juga akan meningkat yang akan berimplikasi pada menurunnya tingkat pembiayaan bermasalah.
- Harapan akan terus tumbuhnya perbankan syariah ini juga ditunjang oleh adanya ekspektasi meningkatnya daya beli masyarakat yang didorong oleh rencana kebijakan fiskal seperti peningkatan gaji pegawai negeri dan
penyesuaian UMR pada semester satu 2007, serta belanja pemerintah.
Membaiknya daya beli masyarakat tersebut selanjutnya akan mendorong produsen untuk melakukan ekspansi usaha. - Arah pergerakan suku bunga yang diperkirakan semakin kondusif sebagai
respon terhadap perkembangan yang positif pada sisi makro, juga akan berimplikasi pada meningkatnya competitiveness produk syariah
dibandingkan dengan tingkat return sistem perbankan secara nasional.
Real Sector Economic Growth Feedback
Government National Sharia Board
IAI Deposit Insurance BASYARNAS
People Capital Market R&D Others
Islamic Bank Association Prosperity
STRATEGI PERCEPATAN
Penguatan Sisi Permintaan Subsidiary BUS Konversi PENABUNG (Bank
BUK DEPOSAN
BUS Umum Konvensional)
Mendirikan
INVESTOR (Unit UUS
DN-LN Usaha Syariah) Mendirikan PEMERINTAH
BUS BUK dg UUS DANA
BUS (Bank SOSIAL
Umum DN-LN
Syariah ) Pengembangan Permodalan, Ekspansi jaringan & manajemen, pembiayaan layanan BS SDM BS yg kuat Korporasi Retail Penguatan Sisi Penawaran
ARAH SINERGI
BI Kesejahteraan BankAsosiasi Umum Syariah
Akselerasi Perbanas/ Ekonom
(Al-Falah) Asbisindo
ISEI-IAEI Ekonomi Syariah Ahli Ekonomi &
Keuangan Publik
KONTRIBUSI ASOSIASI GURU EKONOMI
Peran-peran
1. PENGUATAN KELEMBAGAAN BS
Guru Ekonomi
1. Supervisor
2. PENGEMBANGAN PRODUK BS
2. Advisor
3. Marketer
3. INTENSIFIKASI EDUKASI PUBLIK & ALIANSI MITRA STRATEGIS
4. Supporter Dukungan
5. Totor
4. PENINGKATAN PERANAN Terhadap
6. Mentor PEMERINTAH & PENGUATAN
6 Pilar KERANGKA HUKUM BS
7. Researcher Akselerasi
8. Inspirator
5. PENGUATAN SDM BS
9. Motivator
10. Mediator
6. PENGUATAN PENGAWASAN BS 11. dll
TANTANGAN & HARAPAN
- Pengelolaan Optimal Pasar
Public Loyalist VS Floating
- UU Perseroan
Mass
- RUU BS
- Ijtihad yang Intensif dan Produktif untuk
- Globalisasi & Global
Pengembangan Produk; Competition
- Kebutuhan thd minimal 40 ribu
Islamic Financial SDM untuk mencapai share
Market 5%
- Trend Good Kebutuhan thd quality Corporate
upgrading SDM Bank Syariah Governance
- BS harus komite dlm
(GCG) pengembangan SDM
- BI tetap komit memfasilitasi, bagaimana Instansi Lainnya?