Islam, Iman, Ihsan dan Tanda Kiamat

  

I S L A M , I M A N , I H S A N D A N T A N D A K I A M A T

Hadits 2 Arba’in Nawawi

  ميحرلا نمحرلا هللا مسب } { ىناثلا ثيدحلا ب ُِ ُُ سَُتُْنُُمُْلَُا : .

  1 ِِِ مِِلِْ ٌِ سُِم ُِهَِجَِرِْخَأ

  ثِْيِِدَِحِْلا ُِجِْيِِرِْخَِت : .

  2 ىَِلِْع ُِنِْب ُِرَِمُِع َ ْلا ىِِواِّرلَِا

  باِّ طَِخِْللا ِِِ : .

  3 ش ىَِلَِع ُِ مِْيِِظَِع ٌِِ ثِْيِِدَِح ِِِ لَِم ِْ شَِِِي ٌِ

  ثِْيِِدَِحِْلا ُِةَِلِِزِْنَِم ِِهِّلُِك ِِنِْيِّدلا ِِِِحِْر َِ : َأ

  ُِهاَِنِْعَِم ِِلِْوَِقِْلا َِنِِم ُِةَِرِِهاِّظِْلا ِِحِِراَِوَِجِْلا ُِلاَِمِْع ُِ مَِلِْ

  ِِلَِمَِعِْلاَِو سِلَِا :

  ُِهُِناَِكِْرَأ شلاِِب ُِراَِرِْقِلَِا ِِناَِكِْرَلا ىِِقاَِب ِِرِِخآ ىَِلِإ ِِنِْيَِتَِداَِه ِّ :

  ُِةَِنِِطاَِبِْلا ُِِ ُِهاَِنِْعَِم تاَِداَِقِِتِْعِلَِا ُِناَِمِْيِلَِا ِِِ

  ثِْيِِدَِحِْلا ُِهِْقِِف : تِّ ِّ ُِهُِناَِكِْرَأ

  سلا ِِناَِمِْيِلا ُِناَِكِْرَأ : ُِناَِ ِِةَِداَِبِِعِْلا يِِف ُِهُِتَِبَِقاَِرُِمَِو ِِهللا ِِِ

  بِْرُِق ُِراَِِضِْحِِتِْسِإ سِْحِلَِا ِِلَِمَِعِْلاَِو

  • – ِِةَِعاِّ سلا ُِِ تاَِراَِمَأ ِِرِْيَِغِِل ِِةِّيِِلِْوُئِْ سَِمِْلا ُِءاَِطِْعِإ

    اَِهِِلِْهَأ

Hadits 2 

  امَنْيَب :لاق ،هِنع هِللا يِضر باّطخلا ُِنب ُرمُع نِع هيلع هِللا ىلِص - هِللا لوِسر دِنع ٌِسولج ُِنحن ضايب ُديد َش ٌلجر اِنْيلع َِعلَط ذِإ ٍِموي َِتاَذ - ملِسو رَفّسلا ُرثأ هِيلع ىرُي رِع ّشلا ِداوِس ُديدش بايّثلا

  ىلص - ّيبّنلا ىِلإ َِسَلَج ىّتح ٌدحأ اّنِم هُِفرعي و َعضَوو ،ِهْيَتَبْكُر ىلإ ِهْيَتَبْكُر َدنْسأف - ملسو هيلع هللا نع ينربِخأ ،ُدّمحم اِي :لاقو ِِهيَذِخَف ىَِلَع ِِهْيّفَك ملسو هيلع هللا ىلِص - هللا ُلوُِسر َلاقف ،ملِسلا

  :- اًدّمحم ّنأو هِللا إ هِلإ نِأ َدهشَت نِأ ملِسلا َموصتو ةاكزلا َِيتؤتو ةل ِّصلا َِميقُتو هِللا ُلوِسر

  :لاق .ً

   :لاق ؟ ناميلا نع ينربخأف : لاق

  ِهِتَكِئلَمو ِهللاب َنمؤُت ْنأ ِهّر َشو ِهِرْيَخ ِرَدقلاب َنمؤتو رخخا ِمويلاو ِهِلُسُرو ِهِبُتُكِو :لاق .

  :لاق ،ناسحلا نع ينربخأف :لاق ، َتْقَدص هللا َدبعت نأ َكارَي هنإف ،هارَت نكت مل نإف ،هارت كنأك

  ينربخأف :لاق .

  :لاق ؟ةعاسلا نع ِلِئاّسلا نم َمَلْعأِب اهنع لوؤسملا ام .

  :لاق ؟اهتارامأ نع ينربخأف :لاق ْنأو ،اهُتّبَر ُةَملا َدِلَت ْنأ

نايْنُبلا يف نولَواطَتي ِءاشلا َءاعِر َةَلاعلا َةاَرُعْلا َةاَفُحلا ىَرَت

  ، :يل لاق مث اّيلَم َثِبلف ،َقَلطنا مث :لاق ِنَم يردتأ ،رمع اي

  ؟لئاّسلا :لاق ،ملعأ ُهُلوُسرِو ُهللا : ُتْلُق مكاتأ ليربج هّنإف ْمُكَنيد مكُمّلعُي

  "ملسم هاور"

Dari Umar bin Khathab ra yang berkata

  “Ketika kami sedang berada di samping Rasulullah saw pada suatu hari. Tiba-tiba muncullah pada kita orang yang pakaiannya sangat putih, rambutnya sangat hitam, tidak terlihat padanya bekas-bekas perjalanan, dan tidak ada seorang pun dan kami yang kenal dengannya. orang tersebut duduk di dekat Rasulullah saw, menyandarkan kedua lututnya ke lutut beliau dan meletakkan kedua tangan nya ke kedua paha beliau. Orang tersebut berkata, ‘Hai Muhammad, terangkan Islam kepadaku.” Rasulullah saw bersabda,

‘Islam ialah hendaknya engkau bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang

berhak disembah kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan

Allah, mendirikan shalat, membayar zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan, dan berhaji ke Baitullah jika engkau mendapatkan jalan kepadanya.’

  Orang tersebut berkata, ‘Engkau berkata benar ‘Kami heran padanya; ia bertanya kepada

Rasulullah saw, namun ia juga membenarkan beliau.

Orang tersebut berkata lagi ‘Terangkan iman kepadaku.’ Rasulullah saw bersabda, ‘Hendaknya engkau beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat- Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul -Nya, Hari Akhir dan beriman kepada takdir; baik buruknya. ’

  Orang tersebut berkata, ‘Engkau berkata benar, terangkan ihsan kepadaku.’ Rasulullah saw bersabda, ‘Hendaknya engkau beribadah kepada

Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Jika engkau

tidak dapat melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihatmu. ’ Orang tersebut berkata, ‘Terangkan hari kiamat kepadaku.’ Rasulullah saw bersabda, ‘Orang yang ditanya tentang hari kiamat tidak lebih tahu dari penanya.’

  

Orang tersebut berkata, ‘Terangkan kepadaku tanda-tanda hari

kiamat. ’ Rasulullah saw bersabda, ‘Budak wanita melahirkan majikannya, engkau lihat orang yang telanjang kaki, telanjang badan, fakir dan penggembala kambing saling meninggikan bangunan.’

Setelah itu, orang tersebut pergi dan aku tetap berada di tempat

lama sekali hingga akhirnya Rasulullah saw bersabda kepadaku,

‘Hai Umar tahukah engkau siapa penanya tadi?’ Aku menjawab

‘Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.’ Rasulullah saw bersabda,

‘Orang tadi adalah Jibril yang datang kepada kalian untuk mengajarkan agama kepada kalian “ (Diriwayatkan Muslim)

  

Tentang Hadits

  

1. Perawi dan takhrij hadits – Hadits Umar bin Khathab, diriwayatkan oleh Imam

Muslim 1.

  Imam Muslim juga meriwayatkan hadits ini dari beberapa jalur 2. Pada jalur lain, terdapat penambahan dan pengurangan pada hadits 3. Ibnu Hibban (kitab Shahih Ibnu Hibban) juga meriwayatkan dari jalur lain 2. Kedudukan hadits: Hadits yang agung mencakup agenda agama seluruhnya.

  3. Fiqih hadits 1.

  Islam a.

  Maknanya: Perbuatan badan dan zhahir dari perbuatan dan ucapan b. Rukun-rukunnya: Berikrar dengan dua syahadat hingga akhir dari sisa rukun-rukunnya.

  a. Maknanya: keyakinan batin

  b. Rukun-rukunnya: rukun-rukun yang enam 3.

  Ihsan: perasaan kedekatan kepada Allah dan pengawasan-Nya dalam beramal dan bekerja

  

Perawi dan Takhrij

  Abdullah bin Umar bin Khathab r.a. meriwayatkan hadits ini karena permasalah keimanan kepada taqdir 

  

Imam Muslim juga meriwayatkan hadits ini dari beberapa jalur,

sebagian merujuk kepada Abdullah bin Buraidah dan sebagian yang lain ke Yahya bin Ya’mar (bersama Humaid bin Abdurrahman Al-Himyari bertemu Abdullah bin Umar bin Khathab di masjid Nabawi).  lihat tabel jalur periwayatan hadits

   Pada jalur lain, terdapat penambahan dan pengurangan pada hadits

   Ibnu Hibban (kitab Shahih Ibnu Hibban) juga meriwayatkan dari jalur Sulaiman At-Taimi dan Yahya bin Ya’mar. Pada jalur ini terdapat banyak penambahan redaksional

  

Jalur Periwayatan Imam Muslim

Jalur 1 Jalur 2 Jalur 3 Jalur 4 Jalur 5 Jalur 6 Jalur 7 Jalur 8

  Umar bin Al Khaththab bin Nufail

  Utsman bin Ghiyats

  Abdullah bin Al Buraidah bin Al Hushaib

  Abdullah bin Al Buraidah bin Al Hushaib

  Abdullah bin Al Buraidah bin Al Hushaib

  Sulaiman bin Thurkhan

  Kahmas bin Al Hasan

  Kahmas bin Al Hasan

  Mathar bin Thahman Mathar bin Thahman

  Mathar bin Thahman

  Utsman bin Ghiyats

  Mu'tamir bin Sulaiman bin Thurkhan

  Abdullah bin Al Buraidah bin Al Hushaib

  Waki' bin Al Jarrah bin Malih

  Mu'adz bin Mu'adz bin Nashr bin Hassan

  Hammad bin Zaid bin Dirham

  Hammad bin Zaid bin Dirham

  Hammad bin Zaid bin Dirham

  Yahya bin Sa'id bin Farrukh Yahya bin

  Sa'id bin Farrukh

  Yunus bin Muhamma d bin Muslim

  Zuhair bin Ubaidullah Muhamma Fudloil bin Ahmad bin Muhamma Muhamma Hajjaj bin

  Abdullah bin Al Buraidah bin Al Hushaib

  Abdullah bin Al Buraidah bin Al Hushaib

  Umar bin Al Khaththab bin Nufail

  Abdullah bin Umar bin AlKhaththa b

  Umar bin Al Khaththab bin Nufail

  Umar bin Al Khaththab bin Nufail

  Umar bin Al Khaththab bin Nufail

  Umar bin Al Khaththab bin Nufail

  Umar bin Al Khaththab bin Nufail

  Abdullah bin Umar bin AlKhaththa b

  Abdullah bin Umar bin AlKhaththa b

  Abdullah bin Umar bin AlKhaththa b

  Abdullah bin Umar bin AlKhaththa b

  Abdullah bin Umar bin AlKhaththa b

  Umar bin Al Khaththab bin Nufail

  Abdullah bin Umar bin AlKhaththa b

  Abdullah bin Umar bin AlKhaththa b

  Yahya bin Ya’mar

  Yahya bin Ya’mar

  Yahya bin Ya’mar

  Yahya bin Ya’mar

  Yahya bin Ya’mar

  Yahya bin Ya’mar

  Humaid bin Abdur Rahman

  Yahya bin Ya’mar

  Abdullah bin Al Buraidah bin Al Hushaib

  

Contoh Penambahan Riwayat

:َكِلَذ َىلِإ َفاَض َأ ِناّبِح ِنْبا ِةَياَوِر يِفَو

  .ِءْوُضُوْلا ِماَمْتِإَو ِةَباَنِجْلا َنِم ُلْسُغْلاَو ُراَمِتْعِ ا .ِمَلْسِلا ىّمَسُم يِف ُهَلِخاَد ِةَرِهاّظلا ِتاَبِجاَوْلا َعْيِمَج ّن َأ َىلَع ٌهْيِبْنَت اَذَه يِفَو .اَهْيَلَع َمَلْسِلا يِنْبَي يِتّلا ِمَلْسِلا ِلاَمْع َأ ُلْوُصُأ اَنُهَه َرِكُذ اَمّنِإَو

  ْمَعَن :َلاَق ؟مِلْسُم اَن َأَف َتْلَعَف اَذِإَف :ِتاَياَوّرلا ِضْعَب يِف ُهُلْوَقَو 

  “Dan engkau berhaji, berumrah, mandi jinabat, menyempurnakan wudhu, (dan berpuasa Ramadhan). “Orang tersebut berkata, ‘Jika aku

mengerjakan hal-hal tersebut, apakah aku orang Muslim?” Rasulullah

saw bersabda, “Ya. ”

    Tentang iman, Rasulullah saw bersabda, “Engkau beriman kepada surga, neraka, dan timbangan. “Orang tersebut berkata, “Jika aku mengerjakan hal-hal tersebut, apakah aku orang Mukmin ?” Rasulullah saw bersabda, “Ya. ”

  Kedudukan Hadits 

  Hadits yang agung, yang mencakup seluruh urusan agama:

  Iman 3. Ihsan dan 4. Tanda kiamat.

  

ملسلا ناكرأ

.1

  ّنأو هللا ّ إ َهلإ ْنأ َدَه ْشَت ْنأ ِهللا ُلوسر ًادّمحم .2

  َةلّصلا َميقُتو .3

  َةاكّزلا يِتؤُتو .4

  َناَضمر َموصتو .5

  ًليبس هيلإ َتعَطَتسا نإ َتيَبلا ّجُحَتو

  Rukun Islam 1.

  Bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah.

  Menunaikan zakat 4. Melaksanakan ibadah shaum 5. Menunaikan panggilan haji

  

ISLAM

  Islam: menginterpretasikannya dengan perbuatan- perbuatan badan yang bisa dilihat seperti perkataan dan perbuatan

  

Perbuatan-perbuatan itu dibagi menjadi 4: 1

  Perbuatan lidah: Mengucapkan dua kalimat syahadat 2. Perbuatan badan: Shalat dan puasa 3. Perbuatan finansial (keuangan): Zakat 4. Perbuatan badan dan finansial: Haji

  

Muslim secara Hukum

  Orang yang mengakui dua kalimat syahadat dikatakan MUSLIM SECARA HUKUM 

  Orang yang mengerjakan prinsip-prinsip Islam dengan baik dikatakan sebagai MUSLIM SEJATI 

  Bagaimana dengan orang yang meninggalkan shalat? Apakah ia keluar dari Islam? 

  Ini ada perbedaan pendapat

   Hadits dari Hudzaifah yang diriwayatkan Al-Bazzar secara marfu’ (Ibnu Rajab menyebutkan bahwa lebih tepat disebut mauquf) menyebutkan 8

  1. Islam 2.

  Shalat

  3. Zakat 4.

Haji ke Baitullah

  5. Jihad

  6. Puasa Ramadhan

  7. Amar ma’ruf

  8. Nahi munkar

  9. Meninggalkan hal-hal haram (tambahan, sesuai hadits: “Di antara kebaikan keislaman seseorang ialah ia meninggalkan sesuatu ygng tidak berguna baginya.”)

  ناميلا ناكرأ .1

  ِهللاب َنِمْؤُت ْنأ .2

  هتَكِئلمو .3

  هِبُتُكو .4

  هلُسُرو .5

  ِرِخخا ِموَيلاو .6

  ِهّر َشو ِهِريَخ ِردَقلاب َنِمْؤُتو

Rukun Iman 1

  Beriman kepada Allah 2. Malaikat 3. Kitab-kitab-Nya 4. Rasul-rasul-Nya 5. Hari Akhirat 6. Taqdir, baik dan buruk

  IMAN 

  Iman di hadits ke-2 di atas ditafsirkan sebagai KEYAKINAN-KEYAKINAN BATIN 

  Al-Qur’an pun menyebutkan masalah ini di banyak tempat (2:285, 2:177, 2:3-4)

  Iman kepada Rasul Iman kepada para rasul menghendaki 

beriman kepada seluruh apa yang mereka jelaskan

misalnya penjelasan mereka tentang para malaikat,

para nabi, Al-Kitab, Hari Kebangkitan, takdir, dan

  

detail apa yang mereka jelaskan misalnya tentang

sifat-sifat Allah Ta'ala dan sifat-sifat Hari Akhir seperti timbangan, titian (shirath), surga, dan neraka

  

Beriman kepada Takdir (Baik-Buruknya)

Beriman kepada takdir mempunyai dua tingkatan; 

  Pertama, beriman bahwa Allah Ta'ala mengetahui apa saja yang akan dikerjakan hamba-hamba-Nya; kebaikan, maksiat, dan ketaatan, jauh sebelum menciptakan mereka.

  

Allah juga mengetahui siapa saja di antara mereka yang akan menjadi penghuni surga dan

penghuni neraka.

   Allah juga menyiapkan pahala dan hukuman bagi mereka sebagai balasan bagi amal perbuatan mereka jauh sebelum menciptakan mereka.

   Allah menulis itu semua di sisi-Nya dan merincinya. Seluruh amal perbuatan hamba berlangsung sesuai dengan apa yang telah diketahui-Nya dan sesuai dengan Kitab-Nya.

   Kedua, Allah Ta'ala menciptakan seluruh amal perbuatan manusia, kekafiran, ketaatan, dan kemaksiatan, dan menghendakinya untuk mereka.

   Tingkatan kedua ini diakui para Ahlus Sunnah dan seluruh kaum Muslim, namun diingkari Al-

  • Qadiriyah.

  

Sedang tingkatan pertama, diakui banyak orang dari Al-Qadariyah dan ditolak orang-orang

radikal di antara mereka seperti Ma'bad Al-Juhani dimana Ibnu Umar pernah ditanya tentang perkataan Ma'bad Al-Juhani tersebut, atau seperti Amr bin Ubaid, dan lain-lain.

   Imam Syafi’i dan Ahmad memvonis kafir orang yang tidak mengakui pengetahuan Allah terhadap segala hal sejak zaman azali

  

Definisi Iman

Iman ialah perkataan, perbuatan, dan niat, serta seluruh amal perbuatan

   Imam Syafi'i menyebutkan bahwa itu konsensus bersama para sahabat, tabi'in, dan orang-orang sepeninggal mereka yang ia temui.

   Generasi salaf mengecam keras orang yang mengeluarkan amal perbuatan dari iman.

   Di antara ulama salaf yang mengecam keras dan mengkatagorikan pendapat seperti itu sebagai bid'ah ialah Sa'id bin Jubair, Maimun bin Mihran, Qatadah, Ayyub As-Sakhtiyani, Ibrahim An-Nakhai, Az-Zuhri, Yahya bin Abu Katsir, dan lain-lain

  

Surat Umar bin Abdul Aziz

  Umar bin Abdul Aziz pernah menulis surat kepada rakyatnya di seluruh pelosok negeri,

Amma ba'du, sesungguhnya iman mempunyai

kewajiban-kewajiban, syariat-syariat (hukum-hukum) dan sunnah-sunnah. Barangsiapa menyempurnakan kewajiban-kewajiban, syariat-syariat, dan sunnah- sunnah tersebut, ia menyempurnakan iman. Dan barangsiapa tidak menyempurnakannya, ia tidak menyempurnakan iman".

  

(Diriwayatkan Al-Bukhari di Shahih-nya).

  

Iman dan Islam

  Kaidah ِهْيِف َلَخَد َدِرْفُأ اَذِإ ِنْيَمْسِلا َدَح َأ ّنأ ُرَخخا ،

  

ُدَحَأ َنِرُق ُثْيَح اَمُهَنْيَب ُقّرَفُي اَمّنِإَو

ِرَخخاِب ِنْيَمْسِلا jika salah satu dari kedua kata tersebut disebutkan secara terpisah tanpa disertai kata yang satunya, maka makna kata yang satunya tersebut masuk ke dalam maknanya dan arti kedua nama tersebut dibedakan jika keduanya disebutkan secara bersamaan

  

  

Iman  Islam

  Hadits kedua (hadits Malaikat Jibril) di atas menyebutkan Iman dan Islam dalam satu hadits

   Ini berarti: Iman  Islam

   Iman itu keyakinan-keyakinan batin

   Islam itu perbuatan-perbuatan

  

Iman = Islam

  Masuknya amal perbuatan dalam iman ada di Al-Anfal:2-4 

  Hadits tentang delegasi Abdul Qais,

"Aku perintahkan empat hal kepada kalian; beriman kepada

Allah. Tahukah kalian apa iman kepada Allah? Yaitu kesaksian bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, mendirikan shalat, membayar zakat, berpuasa Ramadhan, dan kalian menyerahkan seperlima rampasan perang kalian“

  

(HR. Bukhari-Muslim)

  Dari sini, para ulama berkata bahwa setiap orang Mukmin adalah orang Muslim dan barangsiapa merealisir iman dan memantapkannya di hatinya, ia telah melakukan amalan-amalan Islam

  

Islam = Iman

Hadits dari Amr bin Abasah yang berkata

  

"Seseorang datang kepada Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam kemudian berkata,

'Wahai Rasulullah, apa Islam itu?' Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, 'Islam ialah engkau mengislamkan hatimu untuk Allah dan kaum Muslimin selamat dari lidah dan tanganmu.' Orang tersebut berkata, 'Apakah yang paling utama dari Islam?' Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, 'Iman'.

  Orang tersebut berkata, 'Apa iman itu?' Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, 'Iman ialah engkau beriman kepada Allah, Malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, dan kebangkitan setelah kematian.' Orang tersebut berkata, 'Manakah yang paling utama dari iman tersebut?' Nabi

  Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, 'Hijrah'. Orang tersebut berkata, Apa hijrah itu?' Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, 'Hijrah ialah engkau meninggalkan keburukan'. Orang tersebut berkata, 'Manakah yang paling utama dari hijrah tersebut?' Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

  'Jihad'.“

(HR. Ahmad) Beberapa Permasalahan 

  Apakah orang seperti itu ('Pezina tidak berzina ketika ia berzina sedang ia dalam keadaan

Mukmin') dikatakan Mukmin yang kurang iman,

ataukah bukan Mukmin, namun Muslim?

   Apakah pelaku dosa besar divonis kafir dengan kekafiran kecil atau munafik dengan kemunafikan kecil?

  

Status Islam

  Nama Islam, maka tidak hilang dengan tidak dikerjakannya sebagian kewajibannya, atau pelanggaran terhadap sebagian hal-hal yang diharamkannya

  

Nama Islam baru akan hilang dengan mendatangkan apa saja

yang bisa meniadakan/membatalkan Islam secara keseluruhan.

   Dalam hadits yang shahih tidak ada dalil vang menyebutkan

penghapusan nama Islam dari orang yang tidak mengerjakan

salah satu dari kewajiban-kewajibannya, sebagaimana iman dihapus dari orang yang tidak mengerjakan salah satu dari kewajibannya, kendati terdapat vonis kafir secara mutlak terhadap orang yang mengerjakan salah satu hal-hal yang diharamkan dan vonis munafik secara mutlak

  

Sikap Ibnu Mas’ud dan Umar bin Khaththab

  Ibnu Mas'ud Radhiyallahu Anhu yang berkata, "Orang yang

meninggalkan zakat (tidak membayarnya) itu bukan Muslim".

  Ada kemungkinan Ibnu Mas'ud memandang orang tersebut kafir karena meninggalkan zakat (tidak membayarnya) dan keluar dari Islam.

   Begitu juga diriwayatkan dari Umar bin Khaththab tentang orang-orang yang mampu berhaji, namun ia tidak berhaji, maka Umar bin Khaththab mengatakannya bukan Muslim. Yang

terlihat bahwa Umar bin Khaththab meyakini kekafiran orang

seperti itu. Oleh karena itu, Umar bin Khaththab mewajibkan

pembayaran jizyah kepada orang-orang yang mampu berhaji namun tidak berhaji, "Mereka belum masuk Islam".

  

Kasus Membunuh yang Mengaku Muslim

  An-Nasai meriwayatkan hadits dari Uqbah bin Malik bahwa Nabi Shallallahu Alaili wa Sallam mengirim sariyah

(detasemen) kemudian sariyah tersebut menyerang salah satu

kaum. Salah seorang dari kaum tersebut berkata, "Aku Muslim".

  Orang tersebut dibunuh salah seorang dari anggota sariyah. Kejadian tersebut dilaporkan kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam kemudian beliau bersabda dengan keras mengenai kejadian tersebut. Pembunuh orang tersebut berkata, "Orang tersebut berkata seperti itu untuk menghindar dari pembunuhan". Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

"Sesungguhnya Allah tidak menghendakiku membunuh orang

Mukmin" . Beliau bersabda seperti itu hingga tiga kali.

  Iman yang Kuat dan Lemah 

  

"Abu Bakar tidak mengungguli kalian dengan puasa dan shalat

yang banyak, namun dengan sesuatu yang bersemayam di hatinya".

   Ibnu Umar Radhiyallahu Anhuma pernah ditanya, "Apakah para

sahabat juga tertawa?" Ibnu Umar menjawab, "Ya, dan iman di

hati mereka seperti gunung".

   Bagaimana keimanan seperti itu bisa dibandingkan dengan keimanan orang di hatinya yang hanya seberat biji sawi atau sehelai rambut, misalnya orang-orang bertauhid yang keluar dari neraka?

   Orang-orang seperti itu bisa dikatakan sebagai orang-orang yang iman tidak masuk ke hati mereka karena lemahnya iman pada mereka

  

Masalah Terpenting

  Permasalahan ini, maksudnya permasalahan tentang Islam, iman, kekafiran, dan kemunafikan adalah permasalahan yang amat urgen, karena Allah Ta'ala mengaitkan kebahagiaan, kecelakaan, masuk surga, dan neraka dengan kata-kata tersebut

   Perbedaan pendapat yang pertama kali terjadi di tubuh umat ini diawali oleh penentangan kaum Khawarij terhadap para sahabat.

   Kaum Khawarij mengeluarkan orang-orang bertauhid yang bermaksiat dari Islam secara total, memasukkan mereka ke lingkaran kafir, memperlakukan mereka seperti orang-orang kafir, menghalalkan darah dan harta mereka

  Amal-amal Islam  mengikhlaskan agama karena Allah

   memberi nasihat karena Allah kepada hamba- hamba-Nya

   membersihkan hati untuk mereka dari tipu-daya, dengki, iri, dan jenis-jenis gangguan yang lain

  

Amal-amal Iman

 ketakutan hati karena dzikir kepada Allah

  

kekhusyukan hati ketika mendengar dzikir kepada-

Nya dan Kitab-Nya,

   penambahan iman dengan mendengar dzikir kepada-Nya dan Kitab-Nya,

   merealisasikan tawakkal kepada-Nya,

   takut kepada-Nya pada saat sendirian atau ramai,

   meridhai Allah sebagai Rabb, meridhai Islam sebagai

agama, meridhai Muhammad Shallallahu Alaihi wa

Sallam sebagai rasul

  Amal-amal Iman  memilih kerusakan badan dengan berbagai siksaan daripada kekafiran

   merasakan kedekatan Allah dengan hamba

   terus-menerus merasakan kehadiran Allah

   mengutamakan mencintai Allah dan Rasul-Nya daripada mencintai selain keduanya

   cinta dan benci karena Allah

  

memberi karena Allah, tidak memberi karena-Nya

   bergerak dan diam karena-Nya, merelakan diri taat dengan harta dan badannya

  

Amal-amal Iman

 senang mengerjakan kebaikan dan bahagia dengannya

   tidak suka mengerjakan dosa dan sedih karenanya,

   kaum Mukminin lebih mengutamakan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam daripada diri dan harta mereka

   pemalu, berakhlak mulia, mencintai apa yang ia cintai

untuk saudara-saudaranya sesama kaum Mukminin

   membantu kaum Mukminin terutama tetangga,

   membela dan menolong mereka, serta

   sedih dengan apa saja yang membuat mereka sedih

  

ناسحلا

ْمَل ْنإف ،ُهارَت َكّنأك َهللا َدُبعَت ْنأ

َكاري ُهّنإف ُهارَت ْنُكَت

  

Kamu menyembah Allah seakan kamu

melihatnya. Jika kamu tidak dapat

melihatnya, ketahuilah bahwa

sesungguhnya Dia melihat kamu

  Ihsan dalam Al-Qur’an 

  Ihsan seringkali disebutkan di Al-Qur'an di banyak tempat:

  

terkadang disebutkan bersama dengan iman

   terkadang disebutkan bersama dengan Islam, dan

   terkadang disebutkan bersama dengan takwa atau amal perbuatan

  Ihsan dan Iman

اوُلِمَعَو اوُنَمَآ َنيِذّلا ىَلَع َسْيَل

اَم اَذِإ اوُمِعَط اَميِف ٌحاَنُج ِتاَحِلاّصلا

   ّمُث ِتاَحِلاّصلا اوُلِمَعَو اوُنَمَآَو اْوَقّتا ُهّللاَو اوُنَسْحَأَو اْوَقّتا ّمُث اوُنَمَآَو اْوَقّتا ( َنيِنِسْحُمْلا ّبِحُي 5:93 )

َل اّنِإ ِتاَحِلاّصلا اوُلِمَعَو اوُنَمَآ َنيِذّلا ّنِإ

( للَمَع َنَسْحَأ ْنَم َرْجَأ ُعيِضُن

  3018 ):

  Ihsan dan Islam

ٌنِسْحُم َوُهَو ِهّلِل ُهَهْجَو َمَلْسَأ ْنَم ىَلَب

ْمِهْيَلَع ٌفْوَخ َلَو ِهّبَر َدْنِع ُهُرْج

  َأ ُهَلَف ( َنوُن َزْحَي ْمُه َلَو 1122 ):

ٌنِسْحُم َوُهَو ِهّللا ىَلِإ ُهَهْجَو ْمِلْسُي ْنَمَو

ىَلِإَو ىَقْثُوْلا ِةَوْرُعْلاِب َكَسْمَتْسا ِدَقَف

  ( ِروُمُ ْلا ُةَبِقاَع ِهّللا 2231 ): Ihsan dan Takwa

َنيِذّلاَو اْوَقّتا َنيِذّلا َعَم َهّللا ّنِإ

( َنوُنِسْحُم ْمُه

  128 ) " Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang

bertakwa dan orang-orang yang berbuat

kebaikan". (An-Nahl: 128)

  

Ihsan secara Mandiri

اوُنَسْحَأ َنيِذّلِل ٌةَداَيِزَو ىَُنْسُحْلا

  

"Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala

yang terbaik (surga) dan tambahannya".

  

(Yunus: 26) Ihsan dalam Cara Beramal (hadits ke-17)

  Ikhlash, Muraqabatullah Sesuai Syariah Akibat yang

  Baik Ihsan dalam Niat (hadits ke-2)

  Kedua Dua Jenis Ihsan

  

Nilai Ihsan

  Merasakan muraqabatullah saat beribadah.

   Dengan ihsan dalam beribadah, seorang muslim akan menjaga kualitas dan kekhusu’annya saat beribadah dan menjaga keikhlashan niatnya saat beramal.

  

Dua Tingkatan Ihsan

1.

  Ikhlas, yaitu seorang hamba beramal dengan menyadari

dilihat Allah, dipantau oleh-Nya, dan Dia dekat dengannya.

  Jika seorang hamba menghadirkan itu semua dalam amalnya dan beramal seperti itu, ia orang ikhlas, karena jika ia menghadirkan itu semua dalam amalnya, maka itu semua akan bisa mencegahnya dari keberpalingan kepada selain Allah dan dari yang ditujukan kepada selain-Nya melalui amal perbuatannya.

  seperti menyaksikan Allah dengan hatinya, maksudnya hatinya bersinar dengan iman dan mata hatinya menembus ke dalam ma'rifah hingga sesuatu yang ghaib seolah-olah terlihat

  

ةعاسلا تارامأ

َةاَرُعْلا َةاَفُحلا ىَرَت ْنأو ،اهُتّبَر ُةَملا َدِلَت ْنأ

نايْنُبلا يف نولَواطَتي ِءاشلا َءاعِر َةَلاعلا

  Budak wanita melahirkan majikannya,

engkau lihat orang yang telanjang kaki,

telanjang badan, fakir dan penggembala

kambing saling meninggikan bangunan.

  ُمَلْعَيَو َثْيَغْلا ُلّزَنُيَو ِةَعاّسلا ُمْلِع ُهَدْنِع َهّللا ّنِإ

اًدَغ ُبِسْكَت اَذاَم ٌسْفَن يِرْدَت اَمَو ِماَحْرَ ْلا يِف اَم

َأ ّيَأِب ٌسْفَن يِرْدَت اَمَو ٌميِلَع َهّللا ّنِإ ُتوُمَت ٍضْر

  ٌريِبَخ Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat; dan Dialah yang menurunkan hujan, dan

mengetahui apa yang ada dalam rahim. dan tiada seorang pun yang

dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.’ (Luqman: 34)

  َو

، ٍكِلاَم نِب ِِفْوَع ِْنَع ِِثْيِدَح ِْنِم يِِناَرْبّطلاَو َدَمْحَأ ُِماَمِلا َِجّرَخ

:َلاَق َمّلَسَو ِهْيَلَع ُهّللا ىّلَص ِهّللا ِلوُسَر ْنَع

ُنَمَتْؤُيَو ، ُِنيِمَلا اَِهيِف ُِمَهِّتُي ،اًِعِداَوَخ َنيِن ِِس ِةَعا ِّسلا ِِيَدَي َِنْيَب ِّنِإ

ُمّلَكَتَيَو ، ُِبِذاَكْلا اَِهيِف ُقّدَِصُيَو ،ُقِداِّصلا اَِهيِف ُِبِذْكَيَو ،ُِنِئاَخْلا اَِهيِف

  َأ يِِف ؟ُةَضِبْيَوّرلا اَِمَو ،ِِهّللا َلوُِسَر اَِي :َِليِق ،"ُِةَضِبْيَوّرلا ِِساّنلا ِرْم ."ِةّماَعْلا ِرْمَأ يِف ُقِطْنَي ُِهيِفّسلا":َلاَق

  “Sebelum hari kiamat terjadi terdapat tahun-tahun penipuan; pada tahun-tahun tersebut, orang tepercaya dituduh, orang tertuduh dipercayai dan ruwaibidhah berbicara. “Para sahabat berkata, “Apa ruwaibidhah itu?” Nabi saw bersabda, “Yaitu orang bodoh yang

berbicara tentang urusan manusia.” Di riwayat lain disebutkan, “Yaitu

orang fasik yang berbicara tentang urusan manusia.

   :َدَمْحَأ ِماَمِلا ِةَياَوِر يِفَو

   ُبّذكُيَو ، ُِبِذاَكْلا اَِهْيِف ُقّدَِصُي ٌِةَعاّدخ َنْوّتِِس ِِلاّجّدلا يَدَي َِنْيَب ِّنِإ َرَكَذَو ،ُنِئاَخْلا اَِِهْيِف ُِنَمَتؤُيَو ،َِنْيِمَلا اَِهْيِف ُِنّوَخُيَو ،ُقِداِّصلا اَِهْيِف

  ِهْيِقاَب “Sesungguhnya sebelum Dajjal muncul terdapat tahun-tahun

penipuan. Pada tahun-tahun tersebut, pendusta dibenarkan, orang

jujur didus takan, orang tepercaya dituduh khianat, dan

pengkhianat dipercaya dan seterusnya seperti riwayat sebelumnya.“

   ةَعاّسلا ْرِظَتْناَف ِهِلْهَأ ِرْيَغ َىلِإ ُرْمَلا َدّسُو اَذِإ

  “Jika urusan dilimpahkan kepada orang yang bukan ahlinya, tunggulah hari kiamat.”

Kesimpulan

  

Kesimpulan dari tanda-tanda hari

kiamat di hadits tadi ialah

semua urusan dilimpahkan kepada

orang-orang yang bukan ahlinya