BAB II - BAB II

  BAB II GAMBARAN UMUM A. LATAR BELAKANG DAN SEJARAH RSUD KOTA SEMARANG RSUD Kota Semarang adalah Lembaga Teknis Daerah Kota Semarang dalam penyelenggaraan tugas pelayanan publik, yaitu pelayanan

  kesehatan. RSUD Kota Semarang didirikan pada tahun 1990. Dasar hukum RSUD Kota Semarang yaitu:

  1. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 3 tahun 2006

  2. Peraturan Walikota Nomor 16 tahun 2007

  3. SK Walikota tentang SPM RSUD Kota Semarang RSUD Kota Semarang merupakan rumah sakit dengan tipe B.

  Dimana RSUD Kota Semarang memilik fasilitas pelayanan sebagai berikut:

1. Instalasi Rawat Jalan Melayani

  a. Penyakit Dalam

  b. Penyakit Kandungan & Kebidanan

  c. Penyakit Bedah

  d. Penyakit Anak

  e. Penyakit THT

  f. Penyakit Mata i. Rehabilitasi Medis j. Konsultasi Gizi k. Konsultasi Psikologi l. Penyakit Gigi & Mulut m. Haemodialisa

2. Instalasi Rawat Inap

  Melayani pasien rawat inap untuk kasus-kasus penyakit

  a. Penyakit Dalam

  b. Penyakit Kandungan & Kebidanan

  c. Penyakit Bedah

  d. Penyakit Anak

  e. Penyakit THT

  f. Penyakit Mata

  g. Penyakit Syaraf

  h. Penyakit Kulit Kelamin i. Rehabilitasi Medis j. Konsultasi Gizi k. Konsultasi Psikologi l. Penyakit Gigi & Mulut m. Haemodialisa

  3. Instalasi Gawat Darurat

  7. Instalasi Radiologi

  10. Instalasi Anestesi

  Melakukan fisioterapi dan psikologi

  9. Instalasi Rehabilitasi Medik

  Melakukan tindakan bedah umum, bedah tulang, bedah digestif, kebidanan , mata, THT dan Gigi

  8. Instalasi Bedah Sentral

  Memberikan pelayanan foto rontgen dan USG

  Memberikan pelayanan obat dan konseling pada pasien rawat jalan dan rawat inap

  a. Melayani pelayanan darurat medis

  6. Instalasi Farmasi

  Memberikan pelayanan intensif

  5. Instalasi Rawat Intensif

  Memberikan pelayanan partus normal, partus dengan tindakan operatif dan tindakan penyakit kandungan

  4. Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan

  b. Melakukan observasi 1 x 8 jam

  Melayani pembiusan dan resusitasi

  11. Instalasi laboratorium

  Melakukan pemeriksaan hematologi, kimia darah, sekresi dan ekskresi, serologi dan bakteriologi

  12. Instalasi Gizi

  Memberikan pelayanan makan/diit, penyuluhan dan konsultasi gizi

  13. Instalasi Kamar Jenazah

  Memberikan pelayanan perawatan Jenazah 1x 24 jam Sarana dan prasarana yang dimiliki RSUD Kota Semarang meliputi:

  1. Bagunan / gedung

  a. Gedung Poliklinik Rawat Jalan

  b. Gedung Instalasi Gawat Darurat

  c. Gedung Instalasi Rawat Inap

  d. Gedung ICU

  e. Gedung Instalasi Farmasi

  f. Gedung Instalasi Radiologi

  g. Gedung Instalasi Laboratorium

  h. Gedung Instalasi Bedah Sentral i. Gedung Instalasi Gizi j. Gedung Instalasi Rehabilitasi Medik m. Gedung Kamar Jenazah n. Tempat Ibadah

2. Peralatan medis

  a. Endoscopy

  b. Radiologi

  c. Treadmil

  d. SWD

  e. Electrical Stimulator

  f. TENS (Terapi nyeri)

  g. Laser terapi

  h. Electro terapi i. Microwave terapi j. Dermabration k. Cryo terapi l. Electro Cauter m. Mesin anestesi n. Defibrilator o. Ventilator p. Inkubator q. Pasien monitor t. USG u. Photo meter v. Heliolux

  Ambulance

  3. Billing System

  4. Sarana komunikasi PABX

  5. Water Treatment / Pengolah Limbah Cair Sedangkan RSUD Kota Semarang mempunyai tenaga medis yang

  terdiri dari:

  1. Dokter Bedah Umum : 2 orang

  2. Dokter Bedah Orthopedi : 1 orang

  3. Dokter Bedah Digestive : 1 orang

  4. Dokter Kebidanan dan Kandungan : 3 orang

  5. Dokter Anestesi : 2 orang

  6. Dokter Penyakit Dalam : 2 orang

  7. Dokter Anak : 3 orang

  8. Dokter Mata : 2 orang

  9. Dokter THT : 1 orang

  10. Dokter Syaraf : 3 orang

  11. Dokter Kulit dan Kelamin : 1 orang

  14. Dokter Umum : 10 orang

  15. Tenaga Paramedis : 106 orang

  16. Tenaga Apoteker : 2 orang

  17. Tenaga Administrasi : 60 orang

B. VISI DAN MISI

  RSUD Kota Semarang dalam menjalankan tugas dan kewajiban di bidang pelayanan kesehatan di wilayah Kota Semarang memiliki sasaran- sasaran atau tujuan-tujuan dan mekanisme pencapaian tujuan tersebut, dimana hal-hal tersebut dijabarkan berupa visi dan misi.

  1. Visi RSUD Kota Semarang Tujuan atau visi yang hendak dicapai oleh RSUD Kota Semarng yaitu terciptanya RSUD Kota Semarang yang Profesional, Mandiri dan

  Berdaya Saing.

  2. Misi RSUD Kota Semarang Untuk mewujudkan tercapainya visi RSUD Kota Semarang, maka disusun berbagai strategi atau misi untuk mencapai tujuan atau visi tersebut. Misi dari RSUD Kota Semarang yaitu

  a. Mewujudkan pelayanan kesehatan paripurna yang berkualitas dan b. Mewujudkan kemandirian rumah sakit dengan prinsip otonomi dalam pengelolaan Keuangan dan Sumber Daya Manusia.

  c. Mewujudkan peningkatan kepercayaan masyarakat melalui pelaksanaan pelayanan unggulan.

  3. Moto RSUD Kota Semarang “Melayani dengan Ikhlas”

  4. Nilai-Nilai RSUD Kota Semarang Nilai-nilai yang ditanamkan kepada karyawan di lingkungan kerja RSUD Kota Semarang yaitu

  a. Kebersamaan

  • Menyadari bahwa semua pekerjaan tidak dapat diselesaikan sendiri sehingga perlu kerjasama Tim.
  • Melalui kebersamaan dalam pelayanan dengan mengutamakan kepuasan pelanggan.
  • Mengutamakan kepentingan RSUD Kota Semarang daripada kepentingan Golongan, kelompok/ pribadi.
  • Kebersamaan dalam suka dan duka.

  b. Profesional

  • Memiliki keyakinan atas kemampuan sendiri (kemandirian).
  • Selalu berusaha memberikan kemampuan (ilmu, ketrampilan dan sikap/attitude) terbaiknya untuk RSUD Kota Semarang.
  • Memegang teguh rahasia jabatan.

  c. Kejujuran - Senantiasa menjujung tinggi kejujuran.

  • Berani menyatakan kebenaran dan kesalahan berdasarkan data dan fakta dengan cara bertanggung jawab.
  • Transparan dan akuntabilitas dalam menjalankan sistem

  d. Keterbukaan

  • Terbuka dalam mengemukakan dan menerima pendapat secara bertanggung jawab.
  • Saling menghargai dan menghormati pendapat orang lain.

C. KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI

  1. Kedudukan Kedudukan RSUD Kota Semarang adalah

  a. RSUD merupakan unsur pendukung tugas Walikota dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik dibidang b. RSUD dipimpin oleh seorang Direktur yang bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah

  2. Tugas RSUD Kota Semarang memiliki tugas

  a. Melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan penyembuhan (kuratif), pemulihan (rehabilitatif), upaya peningkatan (promotif), dan pencegahan terjadinya penyakit (preventif) serta melaksanakan upaya rujukan, b. Melaksanakan pelayanan yang bermutu sesuai standar pelayanan Rumah Sakit.

  3. Fungsi Untuk melaksankan tugas-tugas yang diemban oleh RSUD Kota

  Semarang, maka RSUD Kota Semarang memiliki fungsi

  a. perumusan kebijakan teknis dibidang pelayanan kesehatan,

  b. penyelenggaraan rencana dan program kerja dibidang pelayanan kesehatan, c. pembinaan pelaksanaan tugas dibidang pelayanan kesehatan,

  d. penyelenggaraan pelayanan medik, yang meliputi pelayanan umum, bedah, panyakit dalam, paru, anak, telinga hidung tenggorokan (THT), mata, gigi, kebidanan, kulit dan kelamin, anestesi, saraf, jiwa dan e. penyelenggaraan pelayanan penunjang medik yang meliputi pelayanan radiologi, anestesi/ kamar operasi dan Intensive Care Unit (ICU), laboratorium, farmasi serta instalasi yang berkembang,

  f. penyelenggaraan pelayanan penunjang non medik yang meliputi pelayanan gizi, instalasi pemeliharaan Rumah Sakit, sterilisasi dan pelayanan administrasi di instalasi serta pemulasaraan jenazah,

  g. penyelenggaraan pelayanan dan asuhan keperawatan meliputi keseluruhan kegiatan dan tanggungjawab yang dilaksanakan oleh seorang perawat dalam praktek profesinya yang meliputi kegiatan penyembuhan (kuratif), pemulihan (rehabilitatif), upaya peningkatan (promotif), dan pencegahan penyakit (preventif) serta bantuan bimbingan, penyuluhan, pengawasan atau perlindungan oleh seorang perawat untuk memenuhi kebutuhan pasien,

  h. penyelenggaraan pelayanan rujukan dari Puskesmas, Dokter atau Unit Pelayanan Kesehatan lain, i. penyelenggaraan pengelolaan keuangan pelayanan dan keuangan rumah tangga, j. penyelenggaraan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan yang meliputi kegiatan untuk mengembangkan pengetahuan dan kemampuan karyawan RSUD dan penyelenggaraan bimbingan klinik siswa dan k. penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta informasi dan pemasaran, l. pengaturan tarif pelayanan kesehatan, m. pelaksanaan pengelolaan ketatausahaan RSUD, dan n. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan bidang tugasnya.

D. STRUKTUR ORGANISASI RSUD KOTA SEMARANG

  Susunan Organisasi RSUD terdiri dari : 1. Direktur.

  Direktur mempunyai tugas merencanakan, memimpin, mengkoordinasikan, menyusun kebijakan, membina, mengawasi, dan mengendalikan serta mengevaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi RSUD.

  Dalam melaksanakan tugasnya, Direktur dibantu oleh 2 (dua) orang Wakil Direktur, yaitu: a. Wakil Direktur Pelayanan, dan b. Wakil Direktur Umum dan Keuangan.

  2. Wakil Direktur Pelayanan

  Penunjang Non Medik. Untuk melaksanakan, Wakil Direktur Pelayanan mempunyai fungsi :

  • perumusan kebijakan teknis dan pengkoordinasian dibidang Pelayanan Medik, Penunjang Medik, Keperawatan, dan Penunjang Non Medik,
  • penyelenggaraan rencana dan program kerja di bidang Pelayanan Medik, Penunjang Medik, Keperawatan, dan Penunjang Non Medik,
  • pembinaan, pengawasan dan pengendalian serta evaluasi dibidang Pelayanan Medik, Penunjang Medik, Keperawatan, dan Penunjang Non Medik, dan
  • pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Direktur sesuai dengan bidang tugasnya.

  Wakil Direktur Pelayanan membawahkan: Bidang Pelayanan Medik dan Penunjang Medik, dan - Bidang Keperawatan dan Penunjang Non Medik. -

  a. Bidang Pelayanan Medik dan Penunjang Medik Bidang Pelayanan Medik dan Penunjang Medik mempunyai tugas merencanakan mengkoordinasikan, membinan, mengawasi dan mengendalikan serta mengevaluasi kegiatan pemenuhan kebutuhan

  Medik dan Penunjang Medik mempunyai fungsi:

  • penyusunan perumusan kebijakan teknis dan pengkoordinasian pelayanan dibidang pelayanan medik dan penunjang medik,
  • penyusunan rencana dan program kerja dibidang pelayanan medik dan penunjang medik,
  • pelaksanaan, pembinaan, pemantauan, pengawasan, pengendalian, monitoring dan evaluasi serta pelaporan pelayanan medik meliputi umum, bedah, penyakit dalam, paru, anak, telinga hidung tenggorokan (THT), mata, gigi, kebidanan, kulit dan kelamin, anastesi, saraf, jiwa dan rehabilitasi medik serta pelayanan lain yang dibutuhkan,
  • pelaksanaan, pembinaan, pemantauan, pengawasan, pengendalian, monitoring dan evaluasi serta pelaporan pelayanan penunjang medik meliputi radiologi, anastesi/kamar operasi dan Intensive Care Unit (ICU), laboratorium dan farmasi serta instalasi lain yang berkembang, dan
  • pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur Pelayanan sesuai dengan bidang tugasnya.

  Bidang Pelayanan Medik dan Penunjang Medik, terdiri dari: 1) Sub Bidang Pelayanan Medik, dan Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Penunjang Medik.

  Sub Bidang Pelayanan Medik mempunyai tugas menyiapkan bahan perencanaan, perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian serta evaluasi kegiatan pelayanan umum, bedah, panyakit dalam, paru, anak, telinga hidung tenggorokan (THT), mata, gigi, kebidanan, kulit dan kelamin, anastesi, saraf, jiwa dan rehabilitasi medik serta pelayanan lain yang dibutuhkan.

  Sub Bidang Penunjang Medik mempunyai tugas menyiapkan bahan perencanaan, perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian serta evaluasi kegiatan pelayanan radiologi, anastesi/kamar operasi dan Intensive Care Unit (ICU), laboratorium dan farmasi serta instalasi lain yang berkembang.

  b. Bidang Keperawatan dan Penunjang Non Medik Bidang Keperawatan dan Penunjang Non Medik mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan, membimbing, mengawasi, mengendalikan, mengevaluasi kegiatan asuhan, etika dan mutu keperawatan, serta merencanakan, mengkoordinasikan, membina, mengawasi, mengendalikan, mengevaluasi kegiatan kebutuhan tenaga,

  Untuk melaksanakan tugas, Bidang Keperawatan dan Penunjang Non Medik mempunyai fungsi:

  • penyusunan perumusan kebijakan teknis dan pengkoordinasian di bidang keperawatan dan penunjang non medik,
  • penyusunan rencana dan program kerja di bidang keperawatan dan penunjang non medik,
  • pelaksanaan bimbingan, pemantauan, pengawasan, pengendalian, monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan asuhan, etika dan mutu keperawatan,
  • pelaksanaan pembinaan, pemantauan, pengawasan, pengendalian, monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan pemenuhan kebutuhan tenaga, perlengkapan dan fasilitas keperawatan serta penerimaan dan pemulangan pasien,
  • pelaksanaan pembinaan, pemantauan, pengawasan, pengendalian, monitoring dan evaluasi serta pelaporan pelayanan penunjang non medik meliputi pelayanan gizi, instalasi pemeliharaan Rumah Sakit, sterilisasi dan pelayanan administrasi di instalasi serta pemulasaraan jenazah, dan
  • pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur Pelayanan sesuai dengan bidang tugasnya.

  2) Sub Bidang Penunjang Non Medik.

  Masing - masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Keperawatan dan Penunjang Non Medik.

  Sub Bidang Keperawatan mempunyai tugas menyiapkan bahan perencanaan, perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian serta evaluasi kegiatan analisa data, bimbingan asuhan, etika dan mutu keperawatan serta pemenuhan kebutuhan tenaga, perlengkapan dan fasilitas keperawatan serta penerimaan dan pemulangan pasien.

  Sub Bidang Penunjang Non Medik mempunyai tugas menyiapkan bahan perencanaan, perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian serta evaluasi kegiatan pelayanan gizi, instalasi pemeliharaan Rumah Sakit, sterilisasi dan pelayanan administrasi di instalasi serta pemulasaraan jenazah.

  3. Wakil Direktur Umum dan Keuangan Wakil Direktur Umum dan Keuangan mempunyai tugas membantu Direktur dibidang Tata Usaha, Keuangan, Pengembangan dan Informasi.

  Untuk melaksanakan tugas, Wakil Direktur Umum dan Keuangan

  Usaha, Keuangan, Pengembangan dan Informasi,

  • penyelenggaraan rencana dan program kerja di bidang Tata Usaha, Keuangan, Pengembangan dan Informasi,
  • pembinaan, pengawasan dan pengendalian serta evaluasi dibidang Tata Usaha, Keuangan, Pengembangan dan Informasi, dan
  • pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Direktur sesuai dengan bidang tugasnya.

  Wakil Direktur Umum dan Keuangan membawahkan : 1) Bagian Tata Usaha, 2) Bagian Keuangan, dan 3) Bagian Pengembangan dan Informasi.

  Masing - masing Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Wakil Direktur Umum dan Keuangan.

  a. Bagian Tata Usaha Bagian Tata Usaha mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan, membina, mengawasi dan mengendalikan serta mengevaluasi di bidang umum dan kepegawaian. Untuk melaksanakan tugas, Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi:

  • penyusunan rencana dan program kerja di bidang umum dan kepegawaian,
  • pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan,
  • pengelolaan urusan surat menyurat, kearsipan, keprotokolan dan perjalanan dinas,
  • pengelolaan urusan hukum dan naskah peraturan perundang- undangan,
  • pengelolaan urusan kepegawaian,
  • pelaksanaan pembinaan, pemantauan, pengawasan, pengendalian, monitoring dan evaluasi serta pelaporan di bidang umum dan kepegawaian, dan
  • pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur Umum dan Keuangan sesuai dengan bidang tugasnya

  Bagian Tata Usaha terdiri dari : 1) Sub Bagian Umum, dan 2) Sub Bagian Kepegawaian.

  Masing - masing Sub Bagian, dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Tata Usaha.

  Sub Bagian Umum mempunyai tugas menyiapkan bahan

  Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas menyiapkan bahan perencanaan, perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian serta evaluasi kegiatan urusan kepegawaian dan perjalanan dinas.

  surat menyurat, kearsipan, keprotokolan, urusan hukum dan perundangundangan.

  b. Bagian Keuangan Bagian Keuangan mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan, membina, mengawasi dan mengendalikan serta mengevaluasi kegiatan .penyusunan anggaran, perbendaharaan, verifikasi, akuntansi keuangan dan mobilisasi dana serta laporan pertanggungjawaban keuangan.

  Untuk melaksanakan tugas, Bagian Keuangan mempunyai fungsi

  • penyusunan perumusan kebijakan teknis dan pengkoordinasian di bidang penyusunan anggaran dan akuntansi serta perbendaharaan dan mobilisasi dana,
  • penyusunan rencana dan program kerja di bidang penyusunan anggaran dan akuntansi serta perbendaharaan dan mobilisasi dana,

  Bagian Keuangan, terdiri dari : 1) Sub Bagian Penyusunan Anggaran dan Akuntansi, dan 2) Sub Bagian Perbendaharaan dan Mobilisasi Dana.

  keuangan yang telah diaudit,

  • pelaksanaan pengelolaan penerimaan pendapatan, pembayaran dan dokumentasi pembayaran serta upaya intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan,
  • pelaksanaan pembinaan, pemantauan, pengawasan, pengendalian, monitoring dan evaluasi serta pelaporan di bidang penyusunan anggaran dan akuntansi serta perbendaharaan dan mobilisasi dana, dan
  • pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur Umum daan Keuangan sesuai dengan bidang tugasnya.

  Masing - masing Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bagian Keuangan.

  Sub Bagian Penyusunan Anggaran dan Akuntansi mempunyai tugas menyiapkan bahan perencanaan, perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian serta evaluasi kegiatan penyusunan anggaran pendapatan dan belanja, kegiatan akuntansi dan tugas menyiapkan bahan perencanaan, perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian serta evaluasi kegiatan penerimaan pendapatan, pembayaran dan dokumentasi pembayaran serta upaya intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan.

  c. Bagian Pengembangan dan Informasi Bagian Pengembangan dan Informasi mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan, membina, mengawasi dan mengendalikan serta mengevaluasi kegiatan pengembangan dan evaluasi serta informasi dan pemasaran.

  Untuk melaksanakan tugas, Bagian Pengembangan dan Informasi mempunyai fungsi:

  • penyusunan perumusan kebijakan teknis dan pengkoordinasian kegiatan dibidang pengembangan dan evaluasi serta informasi dan pemasaran,
  • penyusunan rencana dan program kerja dibidang pengembangan dan evaluasi serta informasi dan pemasaran,
  • pelaksanaan pengembangan dan evaluasi kegiatan RSUD,
  • pelaksanaan kegiatan dokumentasi, informasi, hubungan masyarakat dan pemasaran,
dan evaluasi serta informasi dan pemasaran, dan

  • pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur Umum dan Keuangan sesuai dengan bidang tugasnya.

  Bagian Pengembangan dan Informasi, terdiri dari: 1) Sub Bagian Pengembangan dan Evaluasi, dan 2) Sub Bagian Informasi dan Pemasaran.

  Masing - masing Sub Bagian, dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bagian Pengembangan dan Informasi.

  Sub Bagian Pengembangan dan Evaluasi mempunyai tugas menyiapkan bahan perencanaan, perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan dan pengawasan serta pengendalian pengembangan dan evaluasi kegiatan RSUD.

  Sub Bagian Informasi dan Pemasaran mempunyai tugas menyiapkan bahan perencanaan, perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian serta evaluasi kegiatan dokumentasi, informasi, hubungan masyarakat dan pemasaran.

  4. Komite Medik.

  Komite Medik merupakan kelompok tenaga medis yang Direktur. Staf Medis Fungsional (SMF) merupakan kelompok dokter dan dokter gigi yang bekerja di instalasi dalam jabatan fungsional dan bertanggung jawab kepada Ketua Komite Medik.

  Komite Medik mempunyai tugas membantu Direktur dalam menyusun Standar Pelayanan Medik dan memantau pelaksanaannya, pembinaan etika profesi, mengatur kewenangan profesi, serta menyusun usulan pengembangan program pelayanan, pengendalian mutu pelayanan, pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan. Pembentukan Komite Medik ditetapkan dengan Keputusan Direktur.

  Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Medik dapat dibantu oleh Sub Komite Medik yang bertanggung jawab kepada Komite Medik.

  Pembentukan Sub Komite Medik sesuai kebutuhan dan ditetapkan dengan Keputusan Direktur atas usul Ketua Komite Medik setelah mendapat kesepakatan dalam Rapat Pleno Komite Medik.

  5. Komite Keperawatan.

  Komite Keperawatan merupakan kelompok profesi perawat / bidan yang anggotanya terdiri dari perawat/bidan. Komite Keperawatan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur. Komite Keperawatan dipimpin oleh seorang Ketua yang dipilih oleh anggotanya. Komite pembinaan etika profesi keperawatan.

  6. Instalasi Instalasi merupakan unit penyelenggaraan pelayanan fungsional di

  RSUD. Instalasi dipimpin oleh seorang Kepala dalam jabatan fungsional yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Direktur melalui Wakil Direktur. Instalasi mempunyai tugas membantu Direktur dalam penyelenggaraan pelayanan fungsional sesuai dengan fungsinya. Jumlah dan jenis Instalasi disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan RSUD dan perubahannya ditetapkan dengan Keputusan Direktur sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. Kepala Instalasi ditetapkan dengan Keputusan Direktur.

  7. Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Pemerintah Daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

  Kelompok Jabatan Fungsional, terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. Setiap Kelompok dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional dan bertanggungjawab kepada Direktur. Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. Jenis dan

  8. Dewan Penasehat.

  Dewan Penasehat merupakan kelompok penasehat yang keanggotaannya terdiri dari unsur pemilik RSUD dan tokoh masyarakat.

  Dewan Penasehat memberi masukan dan saran kepada Direktur dalam melaksanakan misi RSUD dengan memperhatikan kebijakan yang ditetapkan pemerintah. Dewan Penasehat ditetapkan oleh Walikota untuk masa kerja 3 (tiga) tahun.

  

BAGAN ORGANISASI RSUD KOTA SEMARANG

  PENASEHAT DIREKTUR

  KOMITE KOMITE MEDIK KEPERAWATAN WAKIL DIREKTUR WAKIL UMUM DAN KEUANGAN BIDANG PELAYANAN BIDANG KELOMPOK

  BAGIAN MEDIK DAN KEPERAWATAN DAN JABATAN BAGIAN TATA USAHA BAGIAN KEUANGAN PENGAMBANGAN PENUNJANG MEDIK PENUNJANG NON

  DAN INFORMASI FUNGSIONAL MEDIK SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BAGIAN SUB BAGIAN PELAYANAN MEDIK KEPERAWATAN SUB BAGIAN UMUM PENYUSUNAN PENGAMBANGAN ANGGARAN DAN DAN EVALUASI AKUNTANSI SUB BIDANG SUB BIDANG PENUNJANG MEDIK PENUNJANG NON SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN MEDIK KEPEGAWAIAN PERBENDAHARAAN

  INFORMASI DAN PEMASARAN DAN MOBILISASI DANA

  INSTALASI Sumber : Perda No 3 Tahun 2006 Kota Semarang

Dokumen yang terkait

Peningkatan keterampilan menyimak melalui penerapan metode bercerita pada siswa kelas II SDN Pamulang Permai Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014

20 223 100

SOAL ULANGAN HARIAN IPS KELAS 2 BAB KEHIDUPAN BERTETANGGA SEMESTER 2

12 263 2

PENGARUH PEMBERIAN ASUHAN SAYANG IBU BERSALIN TERHADAP LAMA PERSALINAN KALA II PRIMIPARA

0 0 6

BAB IV HASIL PENELITIAN - Pengaruh Dosis Ragi Terhadap Kualitas Fisik Tempe Berbahan Dasar Biji Cempedak (Arthocarpus champeden) Melalui Uji Organoleptik - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 2 20

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Uji Kualitas Mikrobiologi Minuman Olahan Berdasarkan Metode Nilai MPN Coliform di Lingkungan Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Kelurahan Pahandut Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 2 12

The effect of personal vocabulary notes on vocabulary knowledge at the seventh grade students of SMP Muhammadiyah Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 20

BAB IV HASIL PENELITIAN - Penerapan model pembelajaran inquiry training untuk meningkatkan berpikir kritis dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan gerak lurus - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 1 23

CHAPTER I INTRODUCTION - The effectiveness of anagram on students’ vocabulary size at the eight grade of MTs islamiyah Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 10

BAB II KAJIAN TEORITIK A. Penelitian Sebelumnya - Perbedaan penerapan metode iqro’ di TKQ/TPQ Al-Hakam dan TKQ/TPQ Nurul Hikmah Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 26

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Penerapan model Problem Based Instruction (PBI) terhadap pemahaman konsep dan hasil belajar siswa pokok bahasan tekanan Kelas VIII Semester II di SMPN Palangka Raya Tahun Ajaran 2015/2016 - Digital Library IAIN Pala

0 3 80