Perpustakaan adalah institusi pengelola hutan

Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam
secara profesiona l dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan,
penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka (UU 43/2017 tentang
perpustakaan). Perpustakaan adalah sebuah ruangan atau gedung yang digunakan untuk
menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu
yang digunakan pembaca bukan untuk dijual ( Sulistyo Basuki, 1991). Dapat disimpulkan,
Perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelola
bahan-bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan berupa buku (non book
material) yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan
sebagai sumber informasi oleh setiap pemakainya.
Perpustakaan merupakan suatu tempat atau wadah untuk mencari sumber-sumber disiplin
ilmu. Akan tetapi, bukan itu saja, perpustakaan juga merupakan sarana edukatif dan rekreatif.
Perpustakaan tidak begitu saja menjadi sarana yang menyediakan berbagai kebutuhan
pengguna, pada awalnya perpustakaan merupakan sarana yang hanya menyediakan bukubuku yang bisa diakses oleh pengguna. Perpustakaan zaman dahulu masih berkutat pada
bagaimana memberi informasi kepada pengguna, hal ini membuat pengguna tidak bisa
mandiri dalam mengakses informasi. Dengan stigma bahwa perpustakaan merupakan tempat
yang sunyi, sepi, membosankan disertai dengan penjaga perpustakaan yang tidak ramah
membuat perpustakaan zaman dahulu menjadi tempat yang enggan untuk dikunjungi. Tidak
hanya itu, koleksi yang disediakan pun terbatas dan tidak semuanya bisa diakses oleh
pengguna. Akan tetapi, dengan semakin berkembangnya zaman ke arah globalisasi,
perpustakaan pun turut berubah mengikuti zaman.

Pada perkembangannya, perpustakaan tidak selalu menjadi tempat yang membosankan. Saat
ini, perpustakaan tidak hanya menjadi sarana edukatif saja, tetapi juga menjadi sarana
rekreatif. Walaupun menjadi sarana rekreatif, tetap tidak mengurangi fungsi utama dari
perpustakaan tersebut. Perpustakaan zaman sekarang sudah mampu menciptakan dan
membagikan informasi, inilah perbedaanya dengan perpustakaan zaman dahulu yang hanya
menyediakan informasi untuk para pengguna perpustakaan. Tidak hanya itu, dengan semakin
majunya teknologi informasi, perpustakaan pun mulai mengaplikasikan TV dan video sebagai
sarana informasi, padahal dulu sarana tersebut tidak boleh diaplikasikan karena akan
mengganggu pengakses perpustakaan. Dari tahun ke tahun, perpustakaan semakin
berkembang ke arah yang lebih baik dan menjadi tempat yang nyaman bagi para

penggunanya, penataan manajemennya pun semakin maju dan efektif sehingga lebih
maksimal dalam memberikan pelayanan. Inilah yang menjadikan perpustakaan zaman
sekarang lebih efisien, berbeda dengan zaman dahulu, perpustakaan yang penataan
manajemennya cenderung kurang efisien. Kemajuan zaman memang menuntut perpustakaan
untuk membenahi diri agar tidak ditinggalkan masyarakat.
Dalam pembenahannya, perpustakaan berkembang ke arah digital, dari katalog, jurnal,
sampai buku pun ada bentuk digitalnya. Akan tetapi, sampai kapan pun, peran buku tidak
dapat digantikan oleh media digital. Dengan semakin berkembangnya perpustakaan digital,
para pengguna lebih dimudahkan untuk mengakses bahan pustaka karena berbagai koleksi

sudah tersedia dalam bentuk digital. Namun, dengan mudahnya koleksi perpustakaan diakses
dengan cara online, bukan berarti pengunjung perpustakaan menjadi malas untuk berkunjung
ke perpustakaan. Karena perpustakaan zaman sekarang juga telah menyediakan alat-alat
canggih untuk mengakses berbagi informasi secara online.
Dengan mengetahui prinsip-prinsip kepustakawanan yang ada, seharusnya perpustakaan
dapat berperan banyak dalam mengakses informasi. Inilah peran penting perpustakaan, tetapi
penyebaran informasi dan berbagai pelayanan yang ada tidak akan tercapai secara maksimal
apabila tidak didukung oleh sumber daya manusia yang ada, yang berkompeten pada
bidangnya. Zaman sekarang, pustakawan dituntut untuk mengikuti perkembangan yang ada,
yang mengacu pada perkembangan perpustakaan pula. Inilah bedanya pustakawan zaman
dulu dan zaman sekarang. Meski memiliki stigma bahwa pustakawan adalah orang tidak
ramah dan jarang senyum, stigma tersebut sedikit demi sedikit sudah mulai luntur.
Pustakawan saat ini tidak hanya bertugas untuk mencari informasi. Semakin ke sini, mereka
cenderung bertugas untuk membantu para pengguna perpus dalam menelusuri informasi
sehingga membuat pengakses perpustakaan lebih mandiri dalam mengakses informasi. Dalam
konteks ini, pustakawan bukan berarti hanya membantu mencari, tetapi melayani apa yang
dibutuhkan pengakses perpustakaan. Perkembangan perpustakaan yang cukup pesat benarbenar memengaruhi berbagai aspek yang ada di perpustakaan, yang tentunya ke arah yang
lebih positif. Pelayanan yang ada di perpustakaan saat ini tidak hanya berfokus pada buku,
tetapi juga pada hiburan-hiburan seperti pemutaran film, layanan wifi, music, dan lain-lain.
Tentunya, hal ini akan lebih menarik perhatian pengunjung untuk sering berkunjung ke

perputakaan.

Saat ini, perpustakaan tidak hanya dijadikan sebagai tempat penyimpanan buku, tetapi juga
sebagai pusat informasi bagi para pengunjung yang berasal dari berbagai disiplin ilmu. Di
perpustakaan, para pengunjung dapat mengakses sumber-sumber informasi, mulai dari buku
terbitan zaman dahulu sampai zaman sekarang. Apalagi, saat ini buku-buku terbitan lama
tidak hanya disimpan dalam bentuk cetak saja, tetapi para pustakawan juga telah membuat
versi digitalnya.
Pada intinya, perkembangan perpustakaan sangatlah pesat, banyak sekali perbedaan
perpustakaan zaman dulu dan zaman sekarang. Kesan "angker" yang dahulu sangat melekat
pada perpustakaan, lambat laun mulai luntur. Justru saat ini, perpustakaan menjadi tempat
yang menghibur dan menyenangkan. Perkembangan perpustakaan begitu cepat, tetapi juga
tidak melupakan fungsi utama dari perpustakaan itu sendiri, yaitu sebagai tempat rujukan
informasi. Yang perlu diingat, tanpa adanya perpustakaan zaman dulu, perpustakaan zaman
sekarang juga tidak akan menjadi perpustakaan seperti saat ini.
Gambaran perpustakaan zaman dulu

dan

zaman


sekarang

1. Perpustakaan Dulu
Istilah “dulu” sebenarnya tidak perlu disebutkan persisnya kapan tahun berapa, karena
periodesasi sejarah perpustakaan tidaklah sederhana dan tidak diketahui secara persis
waktunya. Perubahan perpustakaan berjalan bersamaan dengan perkembangan peradaban dan
budaya umat manusia. Namun perpustakaan merupakan mata rantai sejarah umat manusia
yang dapat ditulis atau dibukukan dan direkam, kemudian diabadikan atau disimpan di
perpustakaan. Perpustakaan tersebut merupakan sumber ilmu pengetahuan, sumber inspirasi,
sumber inovasi dan sumber referensi. Perpustakaan dulu atau masa silam mempunyai cirriciri sebagai berikut ini:


Jumlah dan jenis perpustakaan sedikit,



Jumlah dan jenis koleksi masih terbatas,




Jumlah pemakai sedikit, umumnya terbatas pada kalangan tertentu saja,



Sistem pengolahan, penataan pemakaiannya belum diatur seperti yang sekarang.



Buku pedoman, standar, dan rujukan untuk membentuk perpustakan masih langka,



Sarana dan perlengkapan perpustakaan masih belum memadai.

Namun begitu perpustakaan tersebut telah banyak sekali memberikan jasa kepada para
pemakainya sampai sekarang. Yakni sebagai sumber informasi dan panduan, rujukan dalam

penelitian untuk sampai pada masa sekarang. Sekiranya tidak ada perpustakaan, kita tidak
tahu apa-apa alias buta tentang masa silam, dan tidak tahu apa yang terjadi sekarang karena

apa yang ada dan terjadi sekarang tidak dapat dipisahkan dengan apa yang sudah ada serta
merupakan kelanjutan hasil karya (produk) masa lalu.
2. Perpustakaan Kini
Berdasarkan ilmu pengetahuan dan penemuan, serta hasil karya masa silam yang telah
dikembangkan oleh generasi terdahulu, maka kita sekarang dapat berpijak kuat-kokoh dan
mencapai apa yang kita lihat dan nikmati. Perpustakaan yang sekarang ada dan kita
pergunakan telah banyak dan jauh mengalami perubahan dalam banyak aspek. Dari
perpustakaan akan digali, diteliti, dan dikembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dan
inovasi yang baru. Perkembangan itu antara lain:


Di bidang ilmu pengetahuan kini telah berkembang berbagai disiplin ilmu.



Di bidang perbukuan sudah sangat banyak judul buku dan pengarang serta penerbit
yang memproduksinya.




Di bidang pendidikan telah banyak jumlah dan jenis lembaga pendidikan, baik yang
umum, khusus atau kejuruan, sejak pendidikan taman kanak-kanak sampai perguruan
tinggi.



Dalam perguruan tinggi sendiri telah berkembang berbagai fakultas, jurusan dan
spesialisasi, termasuk program pasca.



Dalam bidang rekayasa (Engineering) telah banyak diproduksi rumah tangga (home
industry) berbagai hasil industry, sejak dari industry sampai dengan yang dikeluarkan
oleh perusahaan multi nasional corporation (MNC).

Setiap lembaga pendidikan sudah seharusnya dilengkapi dengan fasilitas perpustakaan yang
memadai. Apa yang terkumpul dalam koleksi perpustakaan merupakan panduan, pedoman
dan acuan bagi kita untuk mempersiapkan menata, dan mewujudkan cita-cita untuk masa
yang akan datang. Segala sesuatu yang akan kita tuju (goal) harus kita rancang, dan kita
susun dari sekarang. Meskipun kita tidak tahu secara pasti apa yang bakal terjadi pada waktu

tertentu yang akan datang, namun paling tidak, kita telah berusaha untuk menempakan
sebuah “pondasi” tentang “bangunan” kehidupan yang akan kita bentuk. Tetapi yang jelas
bahwa apa yang akan kita capai adalah keadaan, kehidupan dan penghidupan yang makin
membaik daripada sekarang. Dalam hal ini perpustakaan secara tidak langsung mempunyai
peranan yang besar dan ikut menentukan. Hal itu terutama akan terjadi pada Negara-negara
atau masyarakat yang perpustakaannya sudah maju. Dan perpustakaan tersebut merupaan
salah satu barometer atas tingkat kemajuan dan kesejahteraan masyarakatnya. Ironisnya
dalam dunia yang demikian itu bagi sebagian anggota masyarakat kita masih berkutat pada
bagaimana meningkatkan minat dan budaya baca, bagaimana membina dan mengembangkan
perpustakaan, dan bagaimana menyadarkan bahwa informasi sangat penting bagi
kehidupannya.