PELAKSANAAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM UPAYA PEMBIASAAN KEMANDIRIAN SISWA KELOMPOK B DI TK MUSLIMAT NU 2 KARANGPOH KECAMATAN GRESIK KABUPATEN GRESIK
PELAKSANAAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM UPAYA PEMBIASAAN KEMANDIRIAN SISWA KELOMPOK B DI TK MUSLIMAT NU 2 KARANGPOH KECAMATAN GRESIK KABUPATEN GRESIK
JURNAL SKRIPSI
Oleh :
NPM : 2008060083P
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN UNIVERSITAS GRESIK (UNGRES)
PELAKSANAAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM UPAYA PEMBIASAAN KEMANDIRIAN SISWA KELOMPOK B DI TK MUSLIMAT NU 2 KARANGPOH KECAMATAN GRESIK KABUPATEN GRESIK
MARZUQOH WASI’AH, NPM : 2008060083P
ABSTRAK
Masalah Pendidikan di Indonesia merupakan maslah yang perlu mendapatkan perhatian semua pihak. Sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia di dalam pembukaan UUD 1945 yaitu “ mencerdaskan kehidupan bangsa ”, maka pemerintah telah berupaya keras antara lain menetapkan beberapa kebijaksanaan di bidang pendidikan seperti TAP MPR Nomor IV/ MPR/ 1978, Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Kebijakan tersebut mengisyaratkan tentang perlunya peningkatan kemampuan akademik dan profesional tenaga pendidikan, kualitas lembaga pendidikan untuk memantapkan sistem pendidikan yang fektif dan efesien. Dengan demikian guru sebagai tenaga pendidikan dituntut lebih profesional dalam melaksanakan tugasnya. Guru harus mampu mengelola kelasnya dengan baik agar organisasi kelas yang efektif dan produktif dapat dipertahankan. Oleh karena itu guru harus menciptakan suasana kelas yang tertib. Semua itu diarahkan guna menunjang kelancaran proses pembiasaan kemandirian siswa.
Karena yang diteliti adalah mengenai sikap/ perilaku siswa maka tidak diperlukan rumus statistik untuk menyimpulkan atau membuktikan kebenaran dari suatu Hipotesa.
Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan dalam bab empat dapat disimpulkan bahwa hipotesa “ Pelaksanaan Bimbingan Orang Tua
Dalam Upaya Pembiasaan Kemandirian siswa Kelompok B di TK Muslimat NU 2 Karangpoh Kecamatan gresik Kabupaten Gresik ” dapat
diterima kebenarannya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode mpengumpulan data yakni metode angket, metode Interview/ wawancara, metode dokumentasi dan metode observasi, sedang metode analisa data dengan mengggunakan metode Editing dan Tabulasi.
Sebagai hasil dari perhitungan diperoleh kesimpulan “ Pelaksanaan Bimbingan Orang Tua Dalam Upaya Pembiasaan Kemandirian siswa Kelompok B di TK Muslimat NU 2 Karangpoh Kecamatan gr esik Kabupaten Gresik ” berjalan dengan baik dan masuk dalam kategori penilaian CUKUP.
PENDAHULUAN
bahkan orang tua, serta kurang antusias dalam kegiatan belajar mengajar. Kita memang harus
Latar Belakang Masalah
prihatin dengan kenyataan yang ada, namun itu Pembelajaran merupakan bentuk
saja tidak cukup, tentunya harus disertai penyelenggaraan pendidikan yang memadu
persoalan-persoalan secara sistematis dan berkesinambungan suatu
dengan
menggapi
pendidikan yang timbul. Namun yang pasti kegiatan. Pembelajaran di Taman Kanak-
diharapkan tumbuhnya kreatifitas yang secara kanak bersifat spesifik didasarkan pada tugas-
terus menerus beruasaha mengembangkan tugas pertumbuhan dan perkembangan anak
sistem pendidikan.
dengan mengembangkan
Agar suatu sistem dapat bekerja perkembangan-perkembangan yang meliputi
aspek
dengan baik dan teratur, semua manusia yang aspek moral dan nilai-nilai agama, sosial,
terlibat didalamnya harus terorganisasi melalui emosional, kemandirian, berbahasa, kognitif,
perencanaan terlebih dahulu. Sehingga mereka fisik/ motorik dan seni.
mempunyai tanggung jawab dan wewenang Kemandirian anak sebagai salah satu
serta hak dan kewajiban, sesuai dengan aspek perkembangan bidang pengembangan
kedudukan dan fungsinya masing-masing. pembiasaan program pembelajaran taman
Dalam kegiatan ini diperlukan juga adanya kanak-kanak kurikulum 2004 mempunyai
koordinasi dan pengawasan atau supervisi peran penting, karena aspek kemandirian
yang baik dari guru maupun orang tua. Dalam dimaksudkan untuk membeina anak agar dapat
hal ini orang tua sangat berperan aktif dalam menolong dirinya sendiri dalam rangka
mencapai keberhasilan dalam membentuk kecakapan hidup (life skill), serta memperoleh
pembiasaan dan perilaku anak sehari-hari keterampilan
dengan bimbingan dan pengawasan. bagikelangsungan hidup anak. Melalui
Bimbingan orang tua merupakan pemberian
salah satu komponen vital pada pembentukan bimbingan, diharapkan akan meningkatkan
perilaku anak, karakteristik anak, serta perkembangan perilaku dan sikap melalui
kemandirian anak dalam menjalani kehidupan pembiasaan yang baik, sehingga akan menjadi
yang baru dihadapi serta dipelajari pada awal dasar utama dalam pembentukan pribadi anak
Tidak menutup sesuai dengan nilai-nilai anak sesuai dengan
perkembangannya.
kemungkinan pembiasaan anak di rumah akan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat.
dengan segala Pembelajaran kemandirian anak yang
dibawah
sekolah,
karakteristikdan model yang bermacam- diarahkan untuk mengembangkan kecakapan
macam, serta kondisi masing-masing anak hidup melalui kegiatan-kegiatan konkrit yang
hasil didikan atau bimbingan orang tua di dekat dengan kehidupan anak sehari-hari
rumah.
Kalau kita bertanya siapakah yang keberhasilan kegiatan belajar mengajar yang
mempunyai peranan
penting.
Namun
paling berperan terhadap perkembangan mengembangkan aspek kemandirian anak
pendidikan dan meningkatkan Sumber Daya sering meresahkan guru Kelompok B TK
Manusia (SDM) yang berprestasi selain guru
di sekolah? Jawabannya tidak lain adalah pengamatan mulai awal masuk sekolah
Muslimat NU 2 Gresik. Berdasarkan
Orang tua.
sa333mpai 2 bulan kegiatan belajar mengajar Anak didik dalam mencari nilai-nilai berlangsung menunjukkan bahwa kemandirian
hidup harus mendapat bimbingan dan murid kelompok B-2 masih kurang.
perhatian sepenuhnya dari orang tua, karena Kondisi ini diindikasikan dengan
menurut ajaran Islam anak dilahirkan dalam anak tidak mau menerima tugas dari guru,
keadaan lemah dan suci (fitrah. Sedang alam dalam mengerjakan tugas tidak tuntas, anak
sekitarnya memberi corak warna terhadap nilai kurang percaya diri mampu mengerjakan tugas
hidup atau pendidikan anak didik. sendiri dan selalu meminta bantuan guru
Rasulullah bersabda semaksimal mungkin untuk memberikan bimbingannyanya sebagai salah satu jalan
هاًر( ونسجميًَْا ون meningkatkan ازصْنيًَْا ونادٌُْيَي
pembiasaan kemandirian, terutama pendidikan
agama (perilaku anak dalam beragama), )ملسملا
sehingga dasar-dasar agama yang tumbuh Artinya : “Tidaklah anak yang dilahirkan itu dalam jiwanya itu tidak dapat berkembang dan kecuali telah membawa fitrah (kecenderungan akhirnya mereka menjadi anak yang cenderung untuk percaya pada Allah), maka kedua kurang dalam pengalaman ibadahnya dan orangtuanyalah yang menjadikan anak
pengalaman lainnya.
tersebut beragama Yahudi, Nasrani, atau Dari hal-hal tersebut diatas, penulis Majusi ”.(H.R. Muslim)(Uman,1995 : 65) ingin membuktikan bahwa sesunguhnya orang Masalah “Mendidik” dan “Belajar” tua dalam memberikan Bimbingannya kepada adalah masalahnya setiap orang-orang, tapi anak sangat berpengaruh dan berguna bagi orang tua memiliki tanggungjawab yang anak serta meningkatkan dan mengembangkan sangat besar terhadap terselenggaranya pembiasaan kemandirian anak baik bidang pendidikan, bahkan di tangan orangtualah umum maupun agama. Dan hal itulah pendidikan ini dapat diselenggarakan. mendorong penulis untuk mengadakan (Uman,1995 : 65) penelitian dengan mengambil atau memilih menanamkan pendidikan agama pada anak- judul yang sudah disetujui sebagai berikut : anaknya sejak kecil, sesuai dengan agama
“PELAKSANAAN
BIMBINGAN
yang dianutnya ”
ORANGTUA
DALAM UPAYA
Orangtua
berkewajiban
PEMBIASAAN KEMANDIRIAN SISWA
menyelenggarakan pendidikan anak di
KELOMPOK B DI TK MUSLIMAT NU 2
Madrasah atau ke tempat-tempat pengajian
KARANGPOH KECAMATAN GRESIK
serta pendidikan umum, tapi janganlah orang
KABUPATEN GRESIK”.
tua melepas dan menyerahkan sepenuhnya
kepada sekolah. Kita tidak dapat mengatakan
Rumusan Masalah
bahwa Madrasah atau Sekolah saja sanggup Berdasarkan uraian di atas, dan supaya mendidik anak-anak dengan moral yang permsalahan dalam penelitian ini dapat sempurna. Rumah tangga dan lingkungan terjawab secara akurat, maka permasalahan masyarakat turut bersama-sama dengan yang kami angkat dalah sebagai berikut : sekolah dalam hal ini, karena keduanya “Bagaimana Pelaksanaan Bimbingan Orangtua mempunyai pengaruh besar dalam pendidikan dalam upaya Pembiasaan Kemandirian siswa akhlak dan moral (dalam artian pendidikan di TK Muslimat NU 2 Karangpoh Kecamatan agama). Gresik Kabupaten Gresik ?" Bimbingan mempunyai arti penting
bagi anak, karena dengan bimbingan akan
Penegasan Judul
menyebabkan terjadinya suatu perubahan Penulis akan mendefinisikan judul yang energi yang ada pada diri anak, sehingga akan
“PELAKSANAAN bergayut dengan gejala kejiwaan, perasaan dan
menekankan
pada
BIMBINGAN ORANG TUA DALAM
juga emosi untuk kemudian bertindak atau
UPAYA PEMBIASAAN KEMANDIRIAN
melakukan sesuatu.
mekanisme Bimbingan
merangsang pembiasaan kemandirian dan
KECAMATAN GRESIK KABUPATEN
perilaku anak belum diketahui secara jelas.
Mekanisme Bimbingan yang secara jelas, Pelaksanaan Bimbingan Orang Tua
a.
maka para guru dan orang tua belum dapat Pelaksanaan, ialah proses yang sedang
dilakukan,
dikerjakan, diperbuat, dikerjakan, diperbuat,
terletak di Jl. KH. Abdul Karim VIII/18 Bahasa Indonesia Masa Kini, Terbit
kelurahan Karangpoh, Kecamatan Gresik, Terang Surabaya, hal.210)
dan Kabupaten Gresik
b. Bimbingan ,
ialah
memimpin,
mengasuh, menuntun. (Drs. Bambang
Alasan Memilih judul
Marhijanto, Kamus Lengkap Bahasa
1. Alasan Subyektif, karena pembiasaan Indonesia Masa Kini, Terbit Terang
kemandirian anak didik di TK Muslimat Surabaya, hal.43)
NU 2 masih kurang dan masih perlu
c. Orang Tua, ialah Pendidik pertama,
agar diketahui lingkungan keluarga yang meliputi
ayah dan ibu kandung atau orang
Obyektif, karena tempat dewasa (Poerwodarminto, 1984 : 629)
2. Alasan
penelitian yang dilakukan adalah juga tempat mengajar penulis, sehingga
proses penyusunan Pelaksanaan Bimbingan Orang Tua adalah
Jadi yang
skripsi ini.
proses yang sedang dilakukan, dikerjakan, diperbuat, dijalankan, diusahakan oleh
Tujuan dan Manfaat Penelitian
orang dalam hal ini oleh seorang manusia Adapun tujuan dari penulisan ini yang berumur (lebih Dewasa) dalam hal ini
adalah untuk mengetahui apakah ada Ayah, Ibu , keluarga, lingkungan yang dapat
pelaksanaan Bimbingan orang tua dalam mempengaruhi atau membentuk sikap dan
upaya Pembiasaan kemandirian siswa di TK watak anak.
Muslimat NU 2 Karangpoh Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik.
2. Pembiasaan Kemandirian Adapun manfaat atau kegunaan
a. Pembiasaan, ialah rutinitas, selalu, dari penulisan ini adalah sebagai berikut : senantiasa, berulang-ulang ( Drs.
1. Segi Teoritis
Bambang Marjihanto, Kamus lengkap
mengembangkan ilmu Bahasa Indonesia Masa Kini, Terbit
a. Untuk
khususnya dalam Terang Surabaya, hal. 283)
pengetahuan
disiplin ilmu pengetahuan psikologi
b. Kemandirian, ialah dalam keadaan
b. Untuk memperkuat teori bahwa dapat berdiri sendiri, tiadak bergantung
pelaksanaan bimbingan orangtua kepada orang lain (Drs. Bambang
mempunyai peran penting dalam Marjihanto, Kamus lengkap Bahasa
upaya pembiasaan kemandirian Indonesia Masa Kini, Terbit Terang
siswa.
Surabaya, hal. 235)
2. Segi Praktis
c. Mendapatkan Gelar Sarjana Strata Jadi Pembiasaan kemandirian adalah
Satu (S1)
sikap istiqomah, rutinitas, selalu, senantiasa
d. Sebagai sumbangan fikiran dalam agar anak bisa melakakuan sesuatu dalam
rangka meningkatkan prestasi belajar, keadaan dapat berdiri sendiri, tanpa bantuan
khususnya di sekolah tempat dan tidak tergantung kepada orang lain (Dr.
penelitian.
Nana Sujana, 1989 :154).
e. Orang tua hendaknya melaksanakan
bimbingan
dalam upaya
3. Siswa Kelompok B di TK Muslimat 2
pembiasaan Karangpoh Kecamatan Gresik Kabupaten
meningkatkan
kemandirian anak. Gresik.
f. Orang tua hendaknya memperhatikan Ialah anak didik dalam tingkatan kelompok
perubahan tingkah laku anak dalam
B yang belajar/di TK Muslimat NU 2 B yang belajar/di TK Muslimat NU 2
orang tua yang sebagai hasil dari bimbingan.
dihubungkan dengan kepentingan pribadinya akan mengakibatkan pertentangan antara anak dengan
LANDASAN TEORI
orang tua - Pengalaman sendiri pada masa
Masalah Pelaksanaan Bimbingan Orang
mudanya jangan mempengaruhi
Tua
sikap orang tua terhadap anaknya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
- Orang tua harus menghadapi pribadi untuk suksesnya pekerjaan mendidik yang
anaknya yang telah memiliki dilakukan orang tua, antara lain :
potensinya sendiri untuk berkembang
1) Harus dihindari hubungan ayah ibu yang kearah tujuannya sendiri dengan dapat merugikan perkembangan, misalnya
melupakan hidup orang tuanya selalu cekcok, orang tua
tidak
kemasyarakatan yang harus dicapai bercerai(broken home), dan lain-lain.
kelak.
2) Walaupun secara intinkif orang tua - Tugas orang tua terhadap anaknya mempunyai kemampuan dalam mendidik
adalah menolong pembawaan faktor- anaknya, tetapi hal ini perlu dikembangkan
faktor lingkungan yang dibutuhkan dengan menambah kemampuan dalam
dalam pembentukan watak dan menambah pengetahuan dan keterampilan.
pribadinya itu sedemikian rupa,
3) Walaupun secara instinkif orang tua sehingga ia dapat menyumbangkan mempunyai attitude yang positif terhadap
kepada kehidupan pendidikan anak-anaknya. Berdasarkan
pribadinya
istri dan dalam sikap tersebut orang tua tidak boleh
bersuami
setelah mencapai bertindak keliru, misalnya :
pekerjaannya
kedewasaan yang susila kelak
a) Terlalu lemah (Suwarno, 1992 : 90 -92)
b) Terlalu kasar
c) Mamanjakan
b. Pengaruh Orang Tua
d) Memandang bahwa sikap positif Orang tua atau keluarga sudah cukup dilaksanakan hanya
mempunyai pengaruh besar dalam dengan
memikul tanggung jawab pendidikan sebanyak banyaknya
memberikan
material
anak. Rumah atau keluarga adalah
4) Walaupun orang tua sibuk dengan lingkaran sekolah pertama, bertanggung pekerjaannya, tapi harus disediakan waktu
jawab antara lain : menanamkan nilai cukup untuk bertemu dengan anak-
kepada Allah, anaknya untuk menciptakan suasana ramah
ketaqwaan
mengembangkan kepribadian yang utuh, tamah, kekeluargaan yang penuh rasa kasih
memperhatikan dan mengembangkan sayang hingga kehidupan emosional anak
bakat, serta memupuk minat anak untuk berkembang baik.
belajar. Keluarga itu sendiri harus aktif
5) Dalam hubungannya dengan kedudukan menyiapkan diri untuk meningkatkan orang tua sebagai pendidik, Stewart,
kemampuannya agar tanggungjawab mengemukakan beberapa kesimpulan
tersebut dapat dilaksanakan, agar sebagai berikut :
keluarga itu sendiri merupakan teladan - kekuasaan yang dimiliki oleh orang tua
kebaikan bagi anak didik dan terhadap anak jangan dihubungkan
lingkungannya.
dengan kepentingan
pribadinya,
kekuasaan tersebut harus bersifat Obyektif.
Allah berfirman :
c. Kewajiban Orang Tua dan anak-anaknya
ْمُكَسـُفْنَأ ا Imam Al-Ghazali menjelaskan ٌُْق اٌْـــُنَمَأ َنْيِذَّلا اـَيُّيَأاَي tugas kewajiban orang tua terhadap anak- ) ٦ : ميزحتلا( تيلاا ... اًراَن ْمُكْيِلــْىَأًَ
Artinya : “ hai orang - orang yang
anaknya yaitu :
1) Harus mendidik dan memperbaiki beriman jagalah dirimu dan keluargamu
dari siksa api neraka”.(Q.S. At-Tahrim :6) akhlaknya serta memeliharanya dari lingkungan yang jelek.
2) Tidak boleh membiasakannya dengan Tanggungjawab keluarga anak didik
perhiasan dan kemewahan, agar tidak juga
terbiasa dengan kemewahan itu, pendidikan dalam batas-batas kewajaran atau
sehingga sulit memperbaiki lagi. kemampuan. (Saefuddin, 1987: 130-131).
3) Hendaknya orang tua mendidik dan Dalam proses pertumbuhan anak-
membiasakan anak-anaknya untuk anak, orang tua memegang peranan penting
mengambil makanan dengan tangan malah boleh disebutkan yang paling
kanannya dan membaca Bismillah menentukan. Menurut ajaran Islam dan para
ketika akan makan dan lain-lain yang ahli pendidik, anak-anak itu laksana kertas
baik
putih, bersih yang dapat dilukis dengan warna
orang tua yang dikehendaki. Proses dan hakikat yang
4) Hendaknya
mengajarkannya patuh kepada orang dilukiskan oleh Rosulullah SAW dalam suatu
tua, gurunya dan orang yang lebih tua hadits yang berbunyi :
5) َةَزْطِفلْا يَلَع ُدِلٌُْي ٍدٌُْلٌَْم ُّلُك Hendaknya orang tua menakutinya وناز dari mencari, memakan yang haram, صْنيًَْا ونادٌُْيَي ُهٌََبأَف
dalam keluarganya.
khianat, berdusta, berbuat keji dan
semua yang tidak baik. Artinya
6) Hendaknya orang tua menamaknnya dalam keadaan fitrah (Suci), maka kedua
: “Setiap anak itu dilahirkan
dengan nama yang baik. orang tuanyalah yang menjadikan anak
7) Memberikan pendidikan kepada tersebut beragama Yahudi, Nasrani, atau
anak-anak sesudah berusia 6 tahun, Majusi ”.(H.R. Baihaqi). (Uman,1995 : 66)
dan ketika berusia 9 tahun harus Maksud hadits diatas yaitu baik
dipisahkan tidurnya, dan jika berusia buruknya anak itu baik jasmani maupun
13 tahun dan tidak mau sholat rohani, menjadi orang sholeh atauh fasih itu
hendaknya dipukul, sedangkan pada semua banyak bergantung pada orang tuanya.
usia 16 tahun keatas hendaknya pengaruh orang tua itu dapat diumpamakan
mereka dikawinkan. seperti pandai besi yang dpat membentuk dan
8) Memperlakukan dengan sama (adil) menempa besi yang dibakar untuk menjadi
diantara anak-anaknya. pisau, gunting, cangkul, kursi dan lain-lainnya.
9) Menolong mereka untuk berbuat (Nasution, 1996 :52)
kebaikan dan tidak segera menindak Orang tua mempunyai pengaruh
dengan keras terhadap kenakalan untuk meningkatkan perkembangan anak,
anak-anak.
10) Hendaknya orang tua mendidik dan orang tua, maka perkembangan dan
tanpa perhatian, dorongan dan rangsangan dari
membiasakan anak-anaknya untuk pembiasaan kemandirian anak akan mengalami
kebaikan dan hambatan. Pada umumnya para orang tua
menjalankan
meninggalkan kejelekan. kurang menyadari betapa pentingnya pengaruh
mereka dalam meningkatkan pembiasaan Di samping kewajiban orang kemandirian bagi anak-anak mereka. (Siahaan,
tua pada anak, sebaliknya menetapkan 1980 : 85) tua pada anak, sebaliknya menetapkan 1980 : 85)
daya, seperti; daya berpikir, daya
1) Hendaknya anak selalu berbakti
mengingat, daya kepada kedua orang tuanya, dengan
perasaan, daya
mencipta, daya tanggapan, daya cara apa saja.
kemauan, dan lain sebagainya. Daya-
2) Hendaknya anak mematuhi segala daya tersebut akan dapat berfungsi perintah orang tua selagi tidak
apabila telah berbentuk dan berkembang. mengajak kepada jalan yang
Maka daya-daya itu harus dilatih. menyesatkan.
Apabila daya-daya itu selalu dilatih,
3) Anak dilarang
maka dayanya akan bertambah baik, menghardik kedua orang tuanya.
memaki
dan
karena itu ilmu jiwa daya selalu
4) Hendaknya berkata dengan lemah menekankan, bagaimana daya-daya itu lembut, sopan, ramah, hormat kepada
terlatih dengan baik, agar mempunyai orang tua.
daya yang ampuh.
5) Selalu mendoakan kepada kedua Pengaruh teori ini dalam belajar orang tua dan bersedekah untuk
adalah ilmu pengetahuan yang didapat keduanya. (Taqyuddin, 1986 : 118 -
hanyalah bersifat hafalan-hafalan belaka. 124)
Penguasaan bahan yang bersifat hafalan biasanya jauh dari pengertian. Walaupun
Masalah Pembiasaan Kemandirian
begitu teori ini dapat digunakan untuk Pembiasaan adalah sesuatu yang
menghafal rumus, dalil, tahun, kata-kata dilakukan secara continue, terus menerus yang
asing, dan sebagainya. (Djamarah, 2002 : bisa berubah setiap saat.
Kemandirian adalah perilaku yang
2) Teori Tanggapan
membiasakan diri untuk hidup sendiri dan atau Teori tanggapan adalah suatu melakukan kegiatan dengan atau tanpa bantuan
teori belajar yang meentang teori belajar orang
yang dikemukakakn oleh ilmu jiwa daya. permasalahannya sendiri.
lain serta
dapat
mengatasi
orang yang Dan pada skripsi ini adalah
Herbart
adalah
teori tanggapan. masalah yang dialami siswa dalam proses
mengemukakan
Herbart teori yang belajar mengajar, maka pada sub bab berikut
Menurut
dikedepankan oleh ilmu jiwa daya tidak dijelaskan
ilmiah, sebab psikologi daya tidak dapat berhubungan dengan belajar.
menerangkan kehidupan jiwa. Menurut teori tanggapan belajar
Teori-Teori Yang Berhubungan Dengan
adalah
memasukkan tanggapan
Belajar
sebanyak-banyaknya. Berulang-ulang Belajar adalah suatu proses perubahan
dan sejelas-jelasnya. Banyak tanggapan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap
berarti dikatakan pandai, maka orang kebiasaan, keterampilan, pengetahuan, dan
pandai berarti orang yang banyak sebagainya. (Djamarah, 2002 : 15-16), atau
mempunyai tanggapan yang tersimpan proses belajar adalah suatu aktivitas diri yang
dalam otaknya. (Djamarah, 2002 : 18) melibatkan aspek-aspek “sosio Psiko fisik”
3) Teori Belajar menurut Ilmu Jiwa Gestalt dalam upaya menuju tercapainya tujuan belajar
Gestalt adalah teori belajar yakni terjadinya perubahan tingkah laku.
yang dikemukakan oleh Koffka dan Adapun teori-teori yang berhubungan
Kohler dari Jerman. Teori ini dengan tingkah laku adalah sebagai berikut :
berpendapat bahwa keseluruhan lebih
1) Teori Belajar menurut Psikologi Daya penting dari bagian-bagian. Sebab Ilmu Jiwa daya dipelopori oleh
keberadaan bagian-bagian itu didahului Salz dan Wolff. Teori ini menyatakan
oleh keseluruhan.
a. Belajar adalah suatu proses untuk belajar,
Menurut teori Gestalt dalam
motivasi dalam penyesuaian pertama, yaitu mendapatkan
pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan respons atau tanggapan yang tepat.
dan tingkah laku. Belajar
b. Belajar adalah pengetahuan dan mengulang hal-hal yang harus dipelajari,
ketrampilan yang diperoleh dari tetapi mengerti atau memperoleh insight.
instruksi.
Belajar dengan
pengertian lebih
Gagne mengatakan bahwa memasukkan sejumlah kesan. Belajar
segala sesuatu yang dipelajari oleh dengan insight (pengertian) adalah
manusia dapat dibagi menjadi lima sebagai berikut :
kategori yang disebut “the domainds of
a- Insight tergantung dari kemampuan learning”, yaitu sebagai berikut : dasar
1- Keterampilan Motoris (motor skill)
b- Insight tergantung dari pengalaman
2- Informasi Verbal masa lampau yang relevan (dengan
3- Kemampuan Intelektual apa yang dipelajari)
4- Strategi Kognitif
c- Insight hanya timbul apabila situasi
5- Sikap
belajar diatur sedemikian rupa, sehingga segala aspek yang perlu
5) Teori Belajar menurut Ilmu Jiwa dapat diamati.
Asosiasi
d- Insight adalah hal yang harus dicari, Teori asosiasidisebut juga teori tidak dapat jatuh dari langit.
Sarbond singkatan dari stimulus, respons
e- Belajar dengan Insight dapat dan Bond. Stimulus berarti rangsangan, diulangi.
respons berarti tanggapan, dan Bond
f- Insight sekali dapat digunakan untuk
dihubungkan. Rangsangan menghadapi situasi-situasi yang baru.
berarti
untuk memunculkan (Djamarah, 2002 : 19)
diciptakan
tanggapan kemudian dihubungkan antara keduanya dan terjadilah asosiasi.
Prinsip-prinsip teori Gestalt Teori asosiasi berprinsip bahwa :
keseluruhan itu sebenarnya terdiri dari
a- Belajar Berdasarkan Keseluruhan penjumlahan bagian-bagian atau unsur-
b- Belajar adalah suatu proses unsurnya. Seperti sepeda. (Djamarah, perkembangan
c- Anak didik sebagai orgasme Dari aliran ilmu jiwa Asosiasi keseluruhan
ada dua teori yang sangat terkenal yaitu
d- Terjadi transfer teori konektionisme dari Thordike dan
e- Belajar adalah Reorganisasi teori conditioning dari Ivan P. Pavlov. Pengalaman
a. Teori Konektionisme
f- Belajar Harus dengan Insight Tokoh aliran ini adalah
g- Belajar lebih berhasil bila “Edward L. Thordike” (1983) suatu berhubungan dengan minat,
ciri khas dalam studi ilmiah tentang keinginan, dan tujuan.
belajar, menurut aliran ini adalah
h- Belajar
menggunakan binatang menerus.
sebagai obyek penyelidikan mengenai belajar.
Dalam percobaannya
4) Teori Belajar dari R. Gagne Thordike menggunakan seekor kucing Dalam masalah belajar, Gagne
yang lapar dan dimasukkan kedalam memberikan dua definisi :
kurungan.
Dalam kurungan itu terdapat mendatangkan kepuasan sebuah mekanisme yang apabila
cenderung dilupakan. disentuh atau diinjak dengan kaki
2. Hukum-hukum Sekundair, terdiri mengakibatkan
terbuka, sehingga kucing tersebut bisa
a) “Law of multiple response” keluar. Mula-mula diluar kurungan
bermacam-macam ditaruh suatu jenis makanan yang
artinya
coba-coba dalam dapat dilihat dan dicium oleh kucing
usaha
menghadapi situasi yang yang ada didalam kurungan, maka
kompleks. Hukum ini disebut kucing yang lapar itu akan berusaha
“triall and error”. untuk keluar dari kurungan, agar dapat
b) “Law of Assimilation” artinya mengambil makanan sehingga dapat
orang dapat menyesuaikan memuaskan dirinya.
diri pada situasi baru, asal Eksperimen ini kemudian
situasi tersebut ada unsur- diulang beberapa kali dan ternyata
unsur yang bersamaan. setelah beberapa kali dicoba, waktu
c) “Law of partial activity” untuk membuka tombol tersebut
seseorang dapat semakin singkat dan lancar, sehingga
artinya
secara selektif pada akhirnya kucing tersebut dapat
bereaksi
terhadap kemungkinan yang memberikan “reaksi yang tepat”
ada dalam situasi tertentu. terhadap tantangan dan perangsangan.
(Uman, 1995 : 21-22) Yakni, membuat Asosiasi antara
perangsang dan reaksi melalui belajar
b. Teori Conditioning
secara “Trial and error”. Dalam kehidupan sehari-hari Akhirnya
seseorang pasti merasakan sesuatu menyusun hukum-hukum belajar
L.
Thordike
yang merangsang air liurnya untuk sebagai berikut :
keluar. Misalnya bagi para ibu yang
1. Hukum-hukum Primair, ditemukan sedang mengandung dan kebetulan sekitar tahun 1930-an yang terdiri
mengidam ingin memakan buah- dari :
buahan yang asam-asam, ketika mereka
a) “Law of readiness” artinya melihat buah asam maka tanpa disadari bahwa kesiapan untuk bertindak
air liurnya akan keluar dengan refleks. itu timbul, karena penyesuaian
Di sekolah, bagi semua anak didik diri dengan alam sekitarnya
bunyi lonceng dalam frekwensi tertentu yang
sebagai tanda masuk, istirahat atau kepuasan..
mereka akan
b) “Law of exercise” artinya
mentaatinya.
contoh yang Maksudnya
pengaruh-pengaruh dari latihan.
Beberapa
dikemukakan diatas bentuk-bentuk hubungan menjadi kuat apabila
bahwa
suatu
kelakuan yang nyata terlihat dalam sering berlatih dan hubungan
kehidupan. Bentuk-bentuk kelakuan itu menjadi lemah atau hilang
terjadi karena adanya conditioning, apabila kurang atau tidak ada
karena kondisinya diciptakan, amaka latihan.
sudah menjadi kebiasaan. Kondisi yang
c) “Law of effect” artinya bahwa diciptakan itu merupakan syarat, kelakuan yang diikuti dengan
memunculkan refleks bersyarat. pengalaman yang memuaskan, cenderung ingin diulang lagi,
d. Jenis-jenis belajar
1) Belajar Arti Kata-kata
2) Belajar Kognitif Faktor Lingkungan Turut Mendukung
3) Belajar Menghafal Prestasi Belajar Anak. Orang tua perlu
4) Belajar Teoritis memperhatikan dengan seksama faktor-
5) Belajar Konsep
faktor sebagai berikut:
6) Belajar Kaidah
1. Tempat Belajar
7) Belajar Berfikir
2. Ada Pembagian Waktu
8) Belajar Keterampilan Motorik Kerja
3. Alat-alat Pelajaran Perlu dipersiapkan Pikir
Sebelum Belajar
9) Belajar Estesis
4. Suasana Tenang
5. Pergaulan Anak
e. Aktivitas-aktivitas belajar
6. Memerlukan Ketekunan dan Ketabahan
1) Mendengarkan
2) Memandang
Kesulitan Belajar Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar,
f. Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
antara lain :
belajar:
1. Faktor Intern siswa
1- Intelegensi atau tingkat kecerdasan
a. yang bersifat kognitif (ranah Cipta), siswa
anatara lain seperti rendahnya
2- Sikap Siswa kapasitas intelektual atau intelegensi
3- Bakat Siswa
siswa.
4- Minat Siswa
b. Yang bersifat efektif (ranah rasa),
5- Motivasi Siswa. antara lain seperti labilnya emosi Motivasi
dapat
dibedakan
dan sikap siswa.
menjadi dua macam, yaitu :
c. Yang bersifat psikomotorik (ranah
a- Motivasi intinsic, yaitu hal dan
anatara lain seperti keadaan yang berasal dari dalam
karsa),
alat-alat indra diri siswa sendiri.
terganggunya
penglihatan dan poendengaran (mata
b- Motivasi eksintrik, yaitu hal dan
dan telinga)
keadaan yang datang dari luar individu siswa.
2. Faktor Ekstern Siswa
2) Faktor eksternal siswa Faktor lingkungan ini meliputi : Faktor eksternal siswa juga terdiri
a. lingkungan keluarga, contohnya dari dua macam yaitu :
ketidak harmonisan hubungan antara
a. Faktor lingkungan sosial ayah dan ibu, dan rendahnya
b. Faktor Lingkungan Non Sosial kehidupan ekonomi keluarga.
3) Faktor Pendekatan Belajar
masyarakat atau Disamping faktor internal dan
b. Lingkungan
perkampungan, contohnya : wilayah eklsternal siswa, faktor pendekatan
perkampungan kumuh dan teman belajar juga berpengaruh terhadap taraf
sepermainan yang nakal keberhasilan proses belajar siswa
c. Lingkungan sekolah, contohnya : tersebut. Seorang siswa yang terbiasa
kondisi dan letak sekolah yang mengaplikasikan pendekatan belajar deep
buruk, seperti dekat pasar, kondisi misalnya, mungkin sekali berpeluang
guru, serta alat-alat belajar yang untuk meraih prestasi belajar yang
berkualitas rendah. (Syah, 1999 : bermutu dari pada siswa yang
menggunakan
Selain faktor-faktor yang “surface” atau “reproductive”. (Syah,
pendekatan
belajar
bersifat umum diatas adapula faktor- 1999 : 140)
faktor lain yang juga menimbulkan kesulitan belajar, yaitu indikator faktor lain yang juga menimbulkan kesulitan belajar, yaitu indikator
(2002 : 212-213) terdiri atas :
a. Disleksia (dyslexia),
rangka usaha ketidakmampuan
yakni
Dalam
mengatasi kesulitan belajar anak membaca
belajar
didik tidak bisa diabaikan dengan
b. Disgrafia (dysgraphia), yakni kegiatan mencari faktor-faktor yang ketidakmampuan belajar menulis
diduga sebagai penyebabnya, secara
c. Diskalkulia (dyscalculia), yakni garis besar langkah-langkah yang ketidakmampuan
perlu ditempuh dalam rangka usaha matematika.
belajar
mengatasi kesulitan belajar anak Beberapa gejala sebagai
didik dapat dilakukan dengan tahap- indikator adanya kesulitan belajar
tahap sebagai berikut : anak didik dapat dilihat dari
Ad. 1 Pengumpulan Data petunjuk-petunjuk berikut :
Untuk menentukan sumber
a. Menunjukkan prestasi belajar penyebab kesulitan belajar siperlukan yang rendah, dibawah rata-rata
banyak informasi untuk memperoleh nilai yang dicapai oleh kelompok
informasi perlu diadakan pengamatan anak didik di kelas
langsung terhadap obyek yang
b. Hasil belajar yang dicapai tidak
bermasalah.
seimbang dengan usaha yang Ad. 2 Pengolahan Data dilakukan.
Data yang telah dikumpulkan
c. Anak didik lambat dalam tidak akan ada artinya jika tidak mengerjakan
diolah secara cermat. Faktor-faktor belajarnya.
tugas-tugas
penyebab kesulitan belajar anak didik
d. Anak didik menunjukkan sikap jelas tidak dapat diketahui, karena yang kurang wajar, seperti acuh
data yang terkumpul itu masih tak acuh, berpura-pura, berdusta,
mentah, belum dianalisis dengan mudah
Ad. 3 Diagnosis
e. Anak didik menunjukkan tingkah Diagnosis adalah keputusan laku yang tidak seperti biasanya
(penentuan) mengenai hasil dari ditunjukkan kepada orang lain.
pengolahan data. Diagnosisi dapat Seperti pemurung, pemarah,
berupa hal-hal sebagai berikut : selalu bingung, selalu sedih, dan
mengenai jenis sebagainya.
a) keputusan
kesulitan belajar anak didik yaitu
f. Anak didik yang tergolong berat dan ringannya tingkat memiliki iQ tinggi yang secara
kesulitan belajar yang dirasakan potensial mereka seharusnya
anak didik.
b) Keputusan mengenai faktor- tinggi,
meraih prestasi belajar yang
faktor yang ikut menjadi sumber mereka mendapatkan prestasi
tetapi
kenyataannya
penyebab kesulitan belajar anak belajar yang rendah.
didik.
g. Anak didik
mengenai faktor menunjukkan prestasi belajar
yang
selalu
c) Keputusan
utama yang menjadi sumber yang tinggi untuk sebagian besar
penyebab kesulitan belajar anak mata pelajaran, tetapi dilain
didik.
waktu prestasi
belajarnya
Ad. 4 Prognosis atau Ramalan yang baik, terutama suri tauladan dari orang Dalam prognosis dilakukan
tuanya. Orang tua adalah Uswatun hasanah bagi kegiatan penyusunan program dan
anak-anaknya maka dari itu harus memberi penetapan ramalan mengenai bantuan
tauladan yang baik yang sesuai dengan ajaran yang harus diberikan kepada anak
agama Islam. Sehingga, anak-anak akhirnya untuk membantunya keluar dari
mempunyai bekal hidup dan kehidupan di dunia kesulitan
dan di akhirat, maka bimbingan dari orang tua Ad. 5 Treatment
sangat berpengaruh dalam pembentukan Treatment adalah perlakuan,
kemandirian anak.
perlakuan disini dimaksudkan adalah pemberian bantuan kepada anak didik
METODOLOGI PENELITIAN
yang mengalami kesulitan belajar sesuai dengan program yang telah
Methodologi Penelitian berasal dari disusun pada tahap prognosis.
dua kata yaitu “Methodologi atau Metode” yang Ad. 6 Evaluasi
berarti cara, strategi yang teratur dan berpikir Evaluasi disini dimaksudkan
baik-baik untuk memcapai suatu proses yang untuk mengetahui apakah treatment
panjang dalam ilmu pengetahuan. Dan yang telah diberikan berhasil dengan
“Penelitian atau Teliti” yang mempunyai arti baik artinya ada kemajuan, yaitu anak
cermat, seksama, hati-hati, menyelidiki, dapat dibantu keluar dari lingkungan
memeriksa dan lain sebagainya (Muhammad masalah kesulitan belajar atau gagal
Ali, Kamus lengkap Bahasa Indonesia sama sekali. Kalau ternyata treatment
Modern, Pustaka Amani Jakarta, hal. 252 dan tidak berhasil maka perlu ada
pengecekan kembali kebelakang
dimaksud dengan faktor-faktor apa yang menjadikan
Jadi
yang
Methodologi penelitian adalah : “urutan kegagalan tersebut.
langkah-langkah, strategi, cara yang teratur dan berpikir baik-baik untuk mencapai suatu proses
Pelaksanaan Bimbingan Orang Tua
yang panjang dalam ilmu pengetahuan. Dalam
Dalam Upaya Pembiasaan Kemandirian
hal ini adalah segala sesuatu yang digunakan, Orang tua atau keluarga memegang
dianut untuk mencari jawaban, pemecahan peranan utama dan sangat besar dalam
persoalan/ permasalahan yang dihadapi”. memikul tanggung jawab pendidikan anak,
(Mohammad Arifin, 2002 : 6) lebih-lebih dalam pembiasaan kemandirian anak..
Metode Penentuan Obyek
penelitian ini penulis kemandirian tersebut, sebagai orang tua
Didalam meningkatkan pembiasaan
Dalam
menggunakan beberapa metode penelitian yang harus senantiasa membimbing, memberi
dipakai dalam penulisan skripsi ini diantaranya : perhatian,
1. Metode Populasi dan Sampel mendorong atau memotivasi anaknya untuk
a. Populasi
senantiasa belajar dan melakukan segala Populasi penelitian adalah jumlah sesuatu tanpa bantuan orang lain, dan bahkan
keseluruhan unit analisis sampel khusus memberi hadiah kepada anaknya ketika
mengenai penduduk yaitu jumlah tertentu anaknya bisa melakukan sesuatu sendiri.
dari obyek yang akan diteliti, diselidiki Belajar adalah sebagai proses dimana
secara nyata (Winarno Surakhmad, 1990 tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui
latihan atau pengalaman.Karena belajar adalah Populasi penelitian pada skripsi sebagai suatu proses membentuk tingkah laku
ini adalah jumlah dari semua data atau maka harus dibentuk dengan sebaik-baiknya,
seluruh siswa TK Muslimat NU 2 yakni melalui latihan atau kebiasaan-kebiasaan seluruh siswa TK Muslimat NU 2 yakni melalui latihan atau kebiasaan-kebiasaan
ini menghendaki Gresik Kabupaten Gresik.
Metode
langsung dengan subyek atau sampel dan diusahakan dalam keadaan yang biasda
b. Sampel tanpa tekanan, gangguan dan bujukan, Sampel adalah suatu bagian dari
sehingga diperoleh hasil yang bermutu populasi yang akan diteliti dan yang
ilmiyah (Winarno Surakhmad, 1990 : dianggap memiliki sifat utama populasi
(Winarno Surakhmad, 1990 : 21).
hal ini penulis Dalam
Dalam
mengadakan wawancara kepada Kepala mengambil sampel dari kelompok B2
Sekolah, para guru dan khususnya dari jumlah siswa TK Muslimat NU 2
sebagian orang tua siswa TK Muslimat 2 kelompok B Karangpoh Gresik.
Karangpoh Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik.
Metode Pengumpulan Data
3. Metode Dokumentasi Untuk mengumpulkan data ini
Metode dokumentasi yaitu penulis mempergunakan beberapa macam
mencari data mengenai hal-hal atau metode, yaitu :
variable yang berupa catatan, transkip,
1. Metode angket buku, surat kabar, majalah, prasasti, Yang
noyulen rapat, legger, agenda dan metode angket adalah suatu metode
dimaksud
denagan
sebagainya. (Suharsimi Arikunto, 1998 pengumpulan data yang disajikan dengan
mengajukan daftar pertanyaan secara Dalam metode ini penulis tertulis kepada responden dan harus
mendapat data berupa sejarah berdirinya dijawab secara tertulis pula oleh
TK Muslimat NU 2 Kecamatan Gresik responden tersebut (Winarno Surakhmad,
Kabupaten Gresik, Struktur organisasi, 1990 : 180).
data/keadaan siswa dan sebagainya yang Metode ini digunakan untuk
berhubungan dengan skripsi ini. memperoleh, mengumpulkan data dalam
4. Metode Observasi
waktu yang singkat dan penyelidik tidak Yang dimaksud dengan metode perlu melakukan tatap muka dengan
observasi ialah teknik, cara pengumpulan responden. Adapun yang dituju oleh
data dimana penyelidik mengadakan penulis adalah orang tua dari siswa-siswi
pengamatan secara langsung (dengan TK Muslimat NU 2 kelompok B2
indera penglihatan) Karangpoh Kecamatan Gresik Kabupaten
menggunakan
terhadap gejala-gejala subyek yang Gresik, sehingga diketahui bagaimana
diselidiki (Winarno Surakhmad, 1990 : budi pekerti anaknya, selama di didik di
penulis mengamati Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik.
TK Muslimat NU 2 Karangpoh
Disini
secara langsung di TK Muslimat NU 2
2. Metode interview/ wawancara Karangpoh Kecamatan Gresik Kabupaten Yang dimaksud dengan metode
Gresik.
interview atau wawancara adalah pengumpulan data dengan tanya jawab,
Metode Analisa Data
mengajukan
Yang dimaksud dengan metode secara lisan, untuk dijawab secara lisan
pertanyaan-pertanyaan
analisa data adalah suatu cara untuk pula oleh responden yang dikerjakan
menganalisa data yang telah dikumpulkan dan secara sistematis dan berlandaskan
telah diklarifikasikan menurut jenis data yang kepada tujuan penyelidikan (Mohammad
diperlukan untuk membuktikan benar tidaknya Arifin, 2002 : 50).
suatu hipotesa (Agoes Sujanto, 1991 : 106).
Bab kelima merupakan kesimpulan menyiapkan data agar dapat dianalisis dan
Metode ini digunakan
untuk
dan saran. Yang didalamnya berisi tentang menguji kualitas data sehingga dapat
hal-hal yang berhubungan dengan penutup diinterprestasikan dengan baik. Dan metode ini
dan pada bab ini juga penulis menyajikan ditempuh melalui proses sebagai berikut :
apa yang dapat penulis simpulkan dari hasil
a. Editing penelitian dan yang penulis sarankan. Yaitu semua kuesioner harus diteliti satu persatu tentang kelangkapan
LAPORAN HASIL PENELITIAN
penulisan dan kejelasan penulisannya (Irawan Soehartono, 1995 :69, dalam Siti
Tahap persiapan
Aisyah, 2002 : 12). Sebelum melakukan Penelitian ada beberapa hal yang harus dipersiapkan oleh
b. Tabulasi peneliti yaitu antara lain : Yaitu membuat tabel-tabel
1. Proposal
sesuai dengan analisis yang dibutuhkan Proposal selain dibuat bertujuan (Irawan Soehartono, 1995 :9, dalam Siti
untuk menentukan judul skripsi, proposal Aisyah, 2002 : 12).
juga bertujuan untuk atau sebagai rancangan skripsi atau rencana yang
Sistematika Pembahasan
harus dilakukan dalam melakukan Skripsi ini terdiri dari lima bab, yang
penelitian. Sehingga Obyek yang akan masing-masing terdiri dari sub bab yang
dibahas atau diteliti menjadi jelas dan sistematikanya sebagai berikut :
terfokus.
Bab pertama merupakan pendahuluan
2. Lokasi
yang membahas tentang latar belakang Setelah proposal di ajukan dan masalah, rumusan masalah, Penegasan Judul,
disetujui oleh pihak yang terkait dalam Alasan memilih Judul, tujuan dan manfaat
hal ini pihak Universitas, maka dapat penelitian .
diketahui lokasi atau tempat yang akan Bab kedua merupakan Landasan teori
diteliti oleh mahasiswa yang menunjang yang membahas tentang : Masalah Bimbingan
penulisan skripsi.
Orangtua, Masalah Pembiasaan Kemandirian,
3. Pembuatan Perizinan
Teori-teori yang berhubungan dengan belajar, Langkah selanjutnya setelah dan pelaksanaan bimbingan orang tua dalam
proposal disetujui oleh pihak Universitas upaya pembiasaan kemandirian.
dan diberi pengantar (Surat Tugas) dari Bab ketiga merupakan Metodologi
pihak Universitas, maka peneliti penelitian yang didalamnya membahas tentang
meminta perijinan dari pihak yang akan Metode Penentuan Obyek (yang didalamnya
diteliti dengan menunjukkan surat tugas berisi tentang Populasi dan Sampel), Metode
dari universitas. Sehingga diketahui Pengumpulan Data (yang didalamnya berisi
waktu yang digunakan dalam proses tentang
dokumentasi dan observasi), metode Analisa Data (yang didalamnya berisi Editing dan
Tahap Pelaksanaan
Tabulasi), dan Sistematika pembahasan. Setelah tahap awal dari penelitian Bab
(tahap persiapan) sudah dilakukan dan sudah Penelitian yang didalamnya membahas
lengkap. Maka penelitian dilakukan ke tempat tentang hal-hal yang berhubungan dengan
atau lokasi yang sudah ditentukan. masalah laporan hasil penelitian yang terdiri
Dalam tahap ini peneliti mencari data- dari ; Tahap Persiapan, tahap pelaksanaan,
data yang diperlukan dengan cara berinteraksi tahap pengelolaan data dan analisa data yang
dengan pihak-pihak yang terkait dalam di dapat dari obyek penelitian.
penelitian guna mendapatkan data-data yang penelitian guna mendapatkan data-data yang
Muslimat NU 2 KarangPoh Gresik ini, sebagainya. Dalam hal ini peneliti berinteraksi
disamping kegiatan inti mereka yaitu dengan Guru, Orangtua dan siswa TK
mengadakan proses belajar mengajar di Muslimat NU 2 Karangpoh Kecamatan Gresik
kelas. Kegiatan selain KBM di TK Kabupaten gresik.
Muslimat NU 2 KarangPoh Gresik ini ada kegiatan yang terbagi dalam
Tahap Pengelolaan Data
beberapa program yaitu: Setelah peneliti selesai mengumpulkan
1) Kegiatan Kepala, Guru dan data-data yang diperlukan tahap berikutnya
Karyawan
adalah tahap penyajian data. Dan dari
a. Mengikuti Pelatihan penelitian didapatkan data-data sebagai berikut
Guna meningkatkan :
kualitas tenaga pengajar, TK
1. Gambaran Obyek
Muslimat NU 2 KarangPoh
a. Keadaan Siswa Muslimat NU 2
Gresik, memprogramkan untuk
Karangpoh Gresik
menyertakan tenaga pengajar Adapun siswa yang ada di TK
maupun tenaga administrasi Muslimat
pelatihan-pelatihan, Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik,
lomba-lomba kreativitas, dan berjumlah 245 anak. Jumlah tersebut
berperan aktif dalam kegiatan amat
KKG bagi guru maupun diwilayah kecamatan Gresik tersebar
menggembirakan,
karena
KKKTK bagi kepala TK. banyak sekali TK/ sekolah sejenis.
b. Melaksanakan sidang evaluasi Tingkat ekonomi siswa di TK
semester.
Muslimat NU 2 Karangpoh Gresik Hal ini ditekankan untuk tahun 2010, mayoritas kalangan yang
meningkatkan mutu cukup sejahtera, karena mayoritas
pengajaraan dari tenaga orang tua mereka adalah wiraswasta
pengajar di TK Muslimat NU 2 dan lain-lain. Sehingga tingkat
Gresik, .dan partisipasi
KarangPoh
biasanya rapat seperti ini pendidikan cukup membantu.
untuk
sumbangan
dilaksanakan diawal semester dan
melibatkan Pengurus
TABEL I
Lembaga dan segenap Dewan
Keadaan Siswa TK Muslimat NU 2
Guru TK Muslimat NU 2
Karangpoh Gresik
KarangPoh Gresik.
2) Kegiatan siswa.
Jenis Kelamin
No Kelas
tersebut dilakukan oleh pihak sekolah
dengan pembinaan dari seorang pengasuh dan tenaga pengajar TK
1 Kelompok A
Muslimat NU 2 KarangPoh Gresik dibawah pengawasan langsung oleh
2 Kelompok B
Kepala TK
Beberapa kegiatan yang dapat Sumber : Dokumentasi TK Muslimat NU 2
dibedakan menjadi :
a. Program Fisik
b. Program Kerja TK Muslimat NU 2
- Dilaksanakan Komite dengan
Karangpoh Gresik
dukungan
masyarakat
setempat.
b. Program Peningkatan mutu
Penyajian Data
1) Pembinaan Rohani Dalam kurikulum yang dalam hal ini - Pembelajaran
lingkungan Taman Kanak-Kanak, dilaksanakan
Agama
di
dikemukakan tentang tujuan yang ingin dengan menambah waktu
setiap
hari
Proses Pembiasaan sebelum kegiatan dimulai.
dicapai
dalam
kemandirian anak, diantaranya yaitu : - Kegiatan Romadhon
a. Berdo’a sebelum dan sesudah melakukan - Santunan anak Yatim & Piatu
sesuatu
di bulan Muharram
b. Mengucapkan salam bila bertemu dengan
2) Pembiasaan
orang lain
- Penanaman budi pekerti yang
kebersihan lingkungan luhur dan sopan santun
c. Menjaga
(membuang sampah pada tempatnya, dilaksanakan melalui kegiatan
menyimpan mainan setelah dipakai) sehari-hari
Emosi (dapat - Pola hidup bersih dan sehat
d. Mengendalikan
membedakan milik sendiri dan milik dilaksanakan pada setiap hari,
orang lain, tidak menangis ketika terkait dengan seluruh kegiatan
berpisah dengan ibu) pembelajaran
e. Sopan Santun (Mengucapkan terimah
3) Pengembangan Kompetensi Dasar Kasih, meminta tolong dengan baik). Dilaksanakan secara terprogram,
f. Mengurus diri sendiri (membersihkan melalui :
berpakaian sendiri, - kegiatan semester
diri
sendiri,
memelihara milik sendiri) - kegiatan mingguan - kegiatan harian
Sehingga data yang diperoleh
4) Pengembangan Kreatifitas anak
penelitian tentang - mengikuti berbagai kegiatan
penulis
dalam
“Pelaksanaan Bimbingan Orang Tua Dalam perlombaan TK
Upaya Pembiasaan Kemandirian Siswa - Karya wisata/ pengenalan
Kelompok B di TK Muslimat NU 2 lingkungan/ Outbond.
karangpoh Kecamatan Gresik Kabupaten - Pengisian acara di RII/ radio
Gresik” tahun pelajaran 2009-2010 adalah swasta di gresik
sebagai berikut :
- Pengisian pentas seni, kerja Untuk mendapatkan data tentang sama Dinas Kebudayaan dan
“Pelaksanaan Bimbingan Orang Tua Dalam IGTKI Kabupaten Gresik.
Upaya Pembiasaan Kemandirian Siswa
5) Kemandirian Anak Kelompok B di TK Muslimat NU 2
6) Pelayanan Kesehatan karangpoh Kecamatan Gresik Kabupaten - Pemeriksaan
Gresik”, penulis memberikan angket kepada dilakukan oleh bidan dan
kesehatan
10 % dari
petugas dari
jumlah siswa TK Muslimat NU 2 setempat antara
puskesmas
Karangpoh Kecamatan Gresik, Kabupaten pemberian vitamin A setahun 2
lain
Gresik yang diambil dari kelompok B. Dalam kali dan imunisasi sesuai
hal ini siswa disuruh menjawab pertanyaan- jadwal.
pertanyaan yang terdapat dalam angket -
Penyemprotan Nyamuk demam
tersebut didampingi oleh
berdarah dilaksanakan sesuai orang tua masing-masing agar data kebutuhan
yang diperoleh memiliki kevalidan dan sesuai - Pemberian makanan bergizi
dengan fakta.
secara insidentil
bentuk soal-soal/ pertanyaan-pertanyaan dalam angket yang
Dan
dari dari
TABEL V
responden, dan berisi indikator-indikator yang Data tentang Menjaga Kebersihan berhu bungan dengan “Pengaruh Bimbingan
Lingkungan Orang Tua terhadap Pembiasaan Kemandirian Siswa Kelompok B di TK Muslimat NU 2
JUMLAH PROSENTASE
karangpoh Kecamatan Gresik Kabupaten
JAWABAN
JAWABAN (%)
9 Gresik”, 34,62 didapatkan data penelitian
sebagaimana dalam tabel berikut : 3 Tidak
TABEL II
JUMLAH
Data tentang Berdo’a sebelum dan sesudah
memulai kegiatan. Dari tabel diatas jawaban
N JAWABAN
JUMLAH
PROSENTASE
tertinggi adalah 43,40 % yaitu siswa
JAWABAN
Kadang-kadang menyimpan mainannya
1 Ya
setelah dipakai
TABEL VI