PEDOMAN PENILAIAN STANDAR MUTU INTERNAL PROGRAM STUDI
Kompleks Masjid Agung Al Azhar
Jalan Sisingamangaraja, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12110
Telp. (021) 727 92753, 726 7272, Fax. (021) 724 4767
Website
PEDOMAN PENILAIAN
STANDAR MUTU INTERNAL
PROGRAM STUDI
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Pedoman Pelaksanaan Penjaminan Mutu Internal di lingkungan UAI telah
diterbitkan dalam rangka pelaksanaan sistem penjaminan mutu internal pada setiap
program studi. Sehingga untuk penilaian mutu yang diperoleh pada setiap standar
masing-masing program studi, BPMU memerlukan pedoman penilaian standar mutu
yang diperoleh.Untuk itu kita panjatkan pula syukur kepada Allah SWT, yang mana buku “Pedoman
Penilaian Standar Mutu Internal” yang diharapkan telah selesai, sehingga penilaian
mutu standar pada masing-masing Program Studi dapat dilaksanakan dengan baik.
Buku “Pedoman Penilaian Standar Mutu Internal” program studi ini disusun
berdasarkan buku tiga belas bidang sasaran mutu UAI tahun 2012 UAI.Ketiga belas standar mutu yang merupakan standar nasional pendidikan tinggi
(SNPT) UAI inilah yang menjadi sasaran pencapaian mutu pendidikan di UAI. (Surat
Keputusan Rektor Nomor 166/SK/R/UAI/X/2012)Buku Pedoman Penilaian ini dilengkapi dengan perincian, standar; komponen
standar, indikator standar dan rubrik penilaian serta besarnya nilai.Mudah-mudahan buku ini dapat digunakan sebagai pedoman penilaian mutu
pencapaian standar pendidikan pada program studi.Demikian pula hendaknya baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan dan
evaluasi pencapaian standar pendidikan supaya mengacu kepada buku ini. Semoga mutu UAI semakin meningkat.Wabillahi Taufiq Walhidayah Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Jakarta, 11 Maret 2015 Badan Penjaminan Mutu Universitas Ketua ttd Drs. Muhsin Lubis, M.Sc.
DAFTAR ISI
SURAT KEPUTUSAN REKTOR............................................................................. i
KATA PENGANTAR........................................................................................... iii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iv
A PERKEMBANGAN STANDAR MUTU PENDIDIKAN TINGGI (SNPT)................1 B SISTEM PENILAIAN EVALUASI MUTU INTERNAL (EMI)………………………………
4 C STANDAR, KOMPONEN, INDIKATOR, RUBRIK PENILAIAN DAN NILAI..........
9 I STANDAR ISI......................................................................................
9 II STANDAR PROSES (PEMBELAJARAN)................................................. 12
III STANDAR KOMPETENSI LULUSAN.....................................................
17 IV STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN............................ 21
V STANDAR SARANA DAN PRASARANA................................................ 23
VI STANDAR PENGELOLAAN.................................................................. 27
VII STANDAR PEMBIAYAAN.................................................................... 38
VIII STANDAR PENILAIAN........................................................................
42 IX STANDAR NASIONAL PENELITIAN...................................................... 45
X STANDAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT............... 49
XI STANDAR KERJASAMA......................................................................
51 XII STANDAR KETAHANAN INSTITUSI...................................................... 54
XIII STANDAR BUDAYA INSTITUSI............................................................ 56
D PENUTUP................................................................................................... 57
PEDOMAN PENILAIAN STANDAR MUTU INTERNAL PROGRAM STUDI A.
Dalam penyelenggaraan pendidikan di UAI sepenuhnya mengikuti ketentuan yang
ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang terumuskan dalam Tri
Dharma Perguruan Tinggi, dan dilengkapi pula dengan dua prinsip dasar UAI, Tujuh
Elemen Dasar dan Enterprising University.
Dalam menilai keberhasilan pendidikan di UAI telah ditetapkan adanya tiga belas standar
mutu untuk UAI sesuai SK Rektor Nomor 166/SK/R/UAI/X/2012 tanggal 24 Oktober 2012.
Yaitu delapan SNP berdasarkan PP No 19 tahun 2005 dan dari UAI ada lima standar mutu.
Sejak tahun 2010, UAI memiliki standar mutu yang dikelompokkan dalam tiga belas
bidang standar mutu UAI dan telah disetujui oleh Senat UAI dalam rapat Senat Universitas
tanggal 02 Maret 2010. Tiga belas standar mutu ini terdiri dari 8 standar mutu yang sesuai
dengan standar mutu yang diwajibkan oleh Dikti berdasarkan PP No 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) ditambah dengan 5 standar mutu tambahan
yang sudah dilaksanakan UAI. Sehingga ketiga belas standar mutu UAI tersebut secara
keseluruhan ditunjukkan dalam tabel berikut.
Tabel 1. Bidang Sasaran Mutu UAI Tahun 2010
NO BIDANG SASARAN MUTU KETERANGAN
1 Isi/Kurikulum
2 Proses Pembelajaran
3 Kompetensi Lulusan Bidang Sasaran Mutu yang
4 Pendidik dan Tenaga Kependidikan diwajibkan oleh Dikti, sesuai
5 Sarana dan Prasarana dengan PP no 19 Tahun 2005
6 Pengelolaan
7 Pembiayaan
8 Penilaian
9 Mahasiswa, Kemahasiswaan Lulusan dan Alumni
10 Penelitian, Pelayanan Masyarakat dan Publikasi Bidang Sasaran Mutu yang
11 Sistem Informasi, Promosi & Kerja Sama Institusional ditambahan oleh UAI
12 Budaya institusi UAI 13 “Sustainable UAI”
Sebagai tindak lanjut Permendiknas No 36 Tahun 2010 Pasal 717, adanya Pusat
Penjaminan Mutu Pendidikan Dikti maka UAI menyusun Instrumen Penjaminan mutu
berupa “Evaluasi Mutu Internal Perguruan Tinggi yang sering disingkat dengan EMI-PT”,
dimana ketiga belas standar mutu UAI yang digunakan sebagai rujukan penyusunan
dokumen “Tiga Belas Bidang Sasaran Mutu Universitas Al Azhar Indonesia tahun 2010”.
Kemudian dalam Undang-Undang RI No 12 Tahun 2012, tentang Pendidikan Tinggi Dikti
menetapkan jumlah standar mutu (wajib) dari 8 standar berubah menjadi 10 standar
mutu dimana dua standar mutu harus dinyatakan secara terpisah yaitu: (1) Standar
Penelitian, (2) Standar Pengabdian Kepada Masyarakat dan UAI tetap menambah ada
tiga standar mutu yaitu (1) Standar Kerja Sama, (2) standar Budaya Institusi UAI dan (3)
standar “Sustainable” (keberlanjutan) UAI yang semuanya sudah tercakup dalam standar
mutu yang disusun oleh UAI.Dengan adanya perubahan kelompok standar mutu tersebut maka UAI perlu menata
ulang bidang standar mutu yang lama (tanpa merubah jumlah) menjadi standar mutu
tahun 2012, seperti terlihat pada gambar 1.NO BIDANG SASARAN MUTU UAI LAMA NO BIDANG STANDAR MUTU/ SNPT UAI 2012
I B D
10 Standar Pengabdian kepada Masyarakat
8 Standar Penilaian
9 Bidang Mahasiswa, Kemahasiswaan Lulusan dan Alumni
U A
I
9 Standar Penelitian
10 Bidang Penelitian, Pelayanan Masyarakat dan Publikasi
11 Bidang Sistem Informasi, Promosi & Kerja Sama
7 Standar Pembiayaan
11 Standar Kerjasama
12 Bidang Budaya institusi
12 Standar “Sustainable UAI” U A
I
13 Bidang “Sustainable UAI”
13 Standar Budaya Institusi Gambar 1. Skema Penyesuaian Tiga Belas Standar Mutu UAI
Namun dengan adanya Permendikbud RI No 49 tahun 2014 dimana delapan standar
Nasional Pendidikan (SNP) harus ditambah dua Standar Nasional Pendidikan Tnggi (SNPT)
khusus bagi Perguruan Tinggi yaitu (1) Standar Nasional Penelitian, dan (2) Standar
Nasional Pengabdian kepada Masyarakat. Sehingga jumlah standar mutu untuk Standar
Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) yang diwajbkan oleh Dikti adalah 10 (sepuluh) standar
mutu. Disamping itu UAI tetap merasa perlu menambahkan 3 (tiga) standar mutu khusus
untuk UAI, yaitu (1) Standar Budaya Institusi dan (2) Standar “Sustainability“ Ketahanan
Institusi UAI serta (3) Standar Inovasi dan Kerjasama. Sehingga SNPT yang menjadi
sasaran penjaminan mutu UAI adalah tiga belas standar mutu pendidikan.8 Bidang Penilaian
7 Bidang Pembiayaan
I K T
2 Bidang Proses Pembelajaran
I
2
5
1 Standar Isi W A J
I B D
I K T
I
2 Standar Proses
1 Bidang Isi/Kurikulum W A J
3 Bidang Kompetensi Lulusan
3 Standar Kompetensi Lulusan
4 Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan
4 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
5 Bidang Sarana dan Prasarana
5 Standar Sarana dan Prasarana
6 Bidang Pengelolaan
6 Standar Pengelolaan
Ketiga belas standar mutu UAI inilah yang menjadi sasaran pencapaian mutu yang
menjadi tolok ukur keberhasilan pencapaian visi, misi dan tujuan pendidikan di UAI baik
untuk Evaluasi Monitoring Mutu Internal (EMI) maupun keperluan Akreditasi eksternal
dari BAN-PT. Untuk pelaksanaan penjaminan mutu internal telah disusun pedoman
pelaksaan mutu internal program studi (sistem penjaminan mutu).
Ketiga belas Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) UAI, mulai 2014 sebagai berikut:
NO STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI ( SNPT) UAI KETERANGAN1 Standar Isi
2 Standar Proses (Pembelajaran)
3 Standar Kompetensi Lulusan Sasaran Mutu (SNP)
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan4 yang diharuskan oleh Dikti (PP Nomor 19
5 Standar Sarana dan Prasarana tahun 2005)
6 Standar Pengelolaan
7 Standar Pembiayaan
8 Standar Penilaian 9 Standar Nasional Penelitian Permendikbud R.I.
10 Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat No. 49 tahun 2014
11 Standar Inovasi dan Kerjasama Bidang Sasaran Mutu
12 Standar Ketahanan Institusi yang ditambahkan oleh UAI
13 Standar Budaya institusi
Untuk Keperluan pelaksanaan EMI maupun Akreditasi perlu pula ada Pedoman Penilaian
Standar Mutu Internal Program Studi yang merupakan pedoman penilaian. Pencapaian
tiap standar mutu dengan menerapkan/membandingkan kondisi program studi dengan
perolehan nilai pada rubrik yang tersedia.
Sesuai dengan pedoman dari Pusat Penjaminan Mutu Kemendiknas, ketiga belas bidang
standar mutu (SNPT) UAI tahun 2014 dirinci lebih lanjut ke dalam: komponen standar,
indikator standar dan rubrik penilaian serta besarnya nilai masing-masing standar.
Kondisi tiap indikator pada suatu standar dibandingkan dengan pilihan rubrik penilaian
yang tersedia. Kondisi/keberadaan komponen/indikator standar yang sesuai dengan salah
satu rubrik adalah menjadi nilai akhir perolehan komponen/indikator standar yang
bersangkutan. Untuk lengkapnya rincian; hubungan indikator standar dengan pilihan
rubrik penilaian dapat dijelaskan dalam bab berikut sebagai bagian B buku ini dengan
judul ”PEDOMAN PENILAIAN STANDAR MUTU INTERNAL PROGRAM STUDI “.B. SISTEM PENILAIAN EVALUASI MUTU INTERNAL (EMI) (Dari Pusat Penjaminan Mutu Pendidikan (PPMP) Kemendiknas) 1. STRUKTUR PERANGKAT EMI a.
11 Standar Mutu b.
19 Komponen c.
97 Indikator 2.
PROSEDUR PENILAIAN EMI – PT a.
Penentuan bobot standar dan bobot kompenen b.
Penghitungan skor rata-rata komponen c. Penentuan skor maksimal standar d.
Penentuan skor komprehensif e. Penentuan nilai standar f. Konversi nilai standar pada tujuh tahapan penjaminan mutu 3.
PEMBOBOTAN NOMOR JUMLAH BOBOT BOBOT STANDAR KOMPONEN KOMPONEN STANDAR KOMPONEN
ISI
1
1 10 10,00 PROSES 2 – 3 2 12 6,00 KOMPETENSI
4 – 5
2 10 5,00 LULUSAN
PENDIDIK DAN
6
1 12 12,00 TENDIK SARANA 7 – 8
2 10 5,00 PRASARANA PENGELOLAAAN 9 – 14
6 8 1,33 PEMBIAYAAN
15
1 6 6,00 PENILAIAN
16
1 8 8,00 PENELITIAN
17
1 12 12,00 PENGABDIAN
18
1 6 6,00 KERJASAMA
19
1 6 6,00
4. CARA PENENTUAN SKOR RATA-RATA KOMPONEN Contoh Komponen Kurikulum terdiri dari 5 indikator; nilai masing-masing adalah Indikator 1 bernilai 4, Indikator 2 bernilai 2, Indikator 3 bernilai 3, Indikator 4 bernilai 7, dan Indikator 5 bernilai 7. Skor Rata-Rata Komponen Kurikulum adalah 4 + 2 + 3 + 7 + 7 dibagi 5 sama dengan 4,60 dan dibulatkan menjadi 5
1
7 6,008 Penilaian
1
7 8,0056
9 Penelitian
1
7 12,0084
10 Pengabdian pada Masyarakat
1
7 6,0042
42 Jumlah Skor Maksimal Standar 700 7.
1
7 6,00PENENTUAN SKOR KOMPREHENSIF a.
Menghitung Jumlah Skor Rata-rata Komponen pada masing-masing standar.
b.
Melakukan hal yang sama (analog) Langkah 1 tersebut untuk seluruh (11) standar.
c.
Menghitung Nilai Tertimbang untuk setiap standar dengan rumus: Nilai Tertimbang setiap Standar = Jumlah Rata-rata Skor Komponen dikalikan Bobot Komponen.
d.
Melakukan hal yang sama (analog) Langkah 3 tersebut untuk semua (11) standar.
42
7 Pembiayaan
5. PENENTUAN SKOR MAKSIMAL STANDAR Skor Maksimal Standar = (Jumlah Komponen) X (Skor Rata-Rata Komponen) X (Bobot Komponen)
2
7 5,006. CONTOH PERHITUNGAN SKOR MAKSIMAL STANDAR NO STANDAR JUMLAH KOMPONEN SKOR RATA2 MAKS STANDAR BOBOT KOMPONEN SKOR MAKS STANDAR
1 Isi
1
7 10,0070
2 Proses
2
7 6,0084
3 Kompetensi Lulusan
70
56
4 Diktendik
1
7 12,0084
5 Sarana Prasarana
2
7 5,0070
6 Pengelolaan
6
7 1,3311 Kerja Sama
e.
Menjumlahkan Nilai Tertimbang untuk seluruh standar mulai dari Standar 1 (Standar Isi) s.d Standar 11
8. PENENTUAN SKOR KOMPREHENSIF Rumus Menentukan Nilai Komprehensif dalam skala 0-100:
Jumlah Nilai Tertimbang Skor Komprehensif = --------------------------------- x 100 Jumlah Skor Maksimal Standar Jumlah Nilai Tertimbang = -------------------------------- x 100 700 9.
CONTOH PERHITUNGAN NILAI KOMPREHENSIF
2 Proses 11 6,00 66,00
11 Kerja Sama 6 6,00 36,00 Jumlah Nilai Tertimbang 450,57 Nilai Komprehensif = ( Jumlah Nilai Tertimbang : 700) x 100
NO STANDAR JUMLAH RATA- RATA SKOR KOMPONEN BOBOT KOMPONEN NILAI TERTIMBANG
Menghitung Nilai Standar isi dalam skala 0-100 dengan rumus: Nilai Tertimbang standar isi Nilai Standar isi = ------------------------------- x 100 Skor Maksimal Standar
a.
Langkah-langkah penentuan sebagai berikut.
Menentukan nilai standar Nilai standar merupakan nilai persentase capaian untuk setiap standar mutu.
64 10.
10 Pengabdian kepada Masyarakat 2 6,00 12,00
3 Kompetensi Lulusan 10 5,00 50,00
9 Penelitian 4 12,00 48,00
1 Isi 6 10,00 60,00
7 Pembiayaan 3 6,00 18,00
6 Pengelolaan 29 1,33 38,57
5 Sarana dan Prasarana 10 5,00 50,00
4 Pendidik dan Tendik 4 12,00 48,00
8 Penilaian 3 8,00 24,00 b.
Melakukan hal yang sama pada Langkah 1 tersebut untuk seluruh (11)
standar.11. CONTOH PERHITUNGAN NILAI STANDAR PT NO STANDAR SKOR MAKSIMAL STANDAR NILAI TERTIMBANG STANDAR
43
1 0 – 14 PERBAIKAN MENDESAK 2 15 – 28 PERBAIKAN MAYOR 3 29 – 42 PERBAIKAN MINOR 4 43 – 57 KURANG 5 58 – 71 CUKUP 6 72 – 85 BAIK 7 86 - 100 SANGAT BAIK
86 12.
11 Kerja Sama 42 36,00
29
10 Pengabdian kepada Masyarakat 42 12,00
57
9 Penelitian 84 48,00
43
8 Penilaian 56 24,00
7 Pembiayaan 42 18,00
1 Isi 70 60,00
69
6 Pengelolaan 56 38,57
71
5 Sarana dan Prasarana 70 50,00
57
4 Pendidik dan Tendik 84 48,00
71
3 Kompetensi Lulusan 70 50,00
79
2 Proses 84 66,00
86
KONVERSI NILAI ANGKA KEPADA TUJUH TAHAPAN
CONTOH PENENTUAN NILAI STANDAR (Standar Isi/Kurikulum Prodi) 1.
Nilai Indikator Tetapkan rubrik penilaian yang mana yang sesuai dengan kondisi capaian tiap indikator masing-masing standar. Misalnya pada standar isi
• Indikator 1.1 memilih rubrik penilaian urutan ketiga maka nilainya 5
• Indikator 1.2 memilih rubrik penilaian urutan kedua maka nilainya 6
• Indikator 1.3 memilih rubrik penilaian urutan keempat maka nilainya 4
• Indikator 1.4 memilih rubrik penilaian urutan kedua maka nilainya 6
• Indikator 1.5 memilih rubrik penilaian urutan ketiga maka nilainya 5
2.
Lihat bobot standar isi pada pedoman EMI PPMP = 10 3. Hitung skor bobot komponen (isi) yaitu Bobot Komponen
Jumlah komponen =
10
1 = 10
4. Tentukan skor rata-rata komponen Jumlah nilai kelima indikator Jumlah indikator =
26
5 = 5,2 = 5 (dibulatkan)
5. Skor maksimum standar (isi) Skor maksimum standar x bobot komponen = 7 x 10 = 70
6. Nilai tertimbang standar (isi) ( Pedoman PPMP = 60) 7.
Nilai akhir (standar isi) = Skor Komprehensif = Jumlah nilai tertimbang Jumlah Skor maksimum
X 100 Sehingga nilai standar isi =
60
70 X 100 = 85,7
I. STANDAR ISI C. STANDAR, KOMPONEN, INDIKATOR, RUBRIK PENILAIAN DAN NILAI
I. STANDAR ISI KOMPONEN STANDAR RUBRIK PENILAIAN NILAI
INDIKATOR
I. STANDAR 1. Kurikulum
ISI
INDIKATOR Ada dokumen yang mencakup kebijakan, peraturan, dan
pedoman yang memfasilitasi program studi untuk melakukan
7
1.1 Kejelasan dan perencanaan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulum kelengkapan secara berkala kurang atau setiap 4 tahun. dokumen
Ada dokumen yang mencakup kebijakan, peraturan, dan
kebijakan
pedoman yang memfasilitasi program studi untuk melakukan
6
tentang perencanaan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulum penyusunan secara berkala lebih dari 4 tahun. dan
Ada dokumen yang mencakup kebijakan, peraturan, tetapi
pengembangan
tidak ada pedoman yang memfasilitasi program studi untuk
5 kurikulum. melakukan perencanaan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulum secara berkala.
Ada dokumen tentang kebijakan, tetapi tidak ada peraturan dan pedoman yang memfasilitasi program studi untuk 4 melakukan perencanaan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulum secara berkala. Ada kebijakan tertulis yang memfasilitasi program studi untuk melakukan perencanaan, pengembangan, dan pemutakhiran
3 kurikulum secara berkala, tetapi belum dituangkan dalam dokumen formal. Ada kebijakan tidak tertulis yang memfasilitasi program studi untuk melakukan perencanaan, pengembangan, dan
2 pemutakhiran kurikulum secara berkala. Tidak ada kebijakan tertulis tentang penyusunan dan
1 pengembangan kurikulum.
1.2 Pelibatan Penyusunan kurikulum dilakukan oleh pimpinan perguruan stake-holders tinggi dan ketua program studi dengan melibatkan dosen,
7
(dosen, alumni, mahasiswa, alumni, pengguna, dan pemerintah serta hasil mahasiswa, dan benchmark di berbagai institusi lain. pengguna) Penyusunan kurikulum dilakukan oleh pimpinan perguruan dalam tinggi dan ketua program studi dengan melibatkan dosen,
6
penyusunan mahasiswa, alumni, pengguna, dan pemerintah. kurikulum.
Penyusunan kurikulum dilakukan oleh pimpinan perguruan tinggi dan ketua program studi dengan melibatkan dosen, 5 mahasiswa, dan alumni.
Penyusunan kurikulum dilakukan oleh pimpinan perguruan tinggi dan ketua program studi dengan melibatkan dosen dan 4 mahasiswa.
Penyusunan kurikulum dilakukan oleh pimpinan perguruan
3 tinggi dan ketua program studi dengan melibatkan dosen saja. Penyusunan kurikulum dilakukan oleh pimpinan perguruan
2 tinggi dan ketua program studi saja. Penyusunan kurikulum dilakukan oleh ketua program studi
1 saja.
1.3 Kejelasan Ada pedoman yang diperbaharui secara berkala, disertai
7
pedoman serta dokumen analisis dan evaluasi pengembangan kurikulum
I. STANDAR ISI
KOMPONEN STANDAR
INDIKATOR dokumen
program studi yang ditindaklanjuti untuk penjaminan mutu implementasi secara berkelanjutan.
monitoring dan Ada pedoman tetapi tidak diperbaharui secara berkala, keberkalaan
disertai dokumen analisis dan evaluasi pengembangan
6
evaluasi
kurikulum program studi yang ditindaklanjuti untuk pengembangan penjaminan mutu secara berkelanjutan.
kurikulum
Ada pedoman tetapi tidak diperbaharui secara berkala, program studi. disertai dokumen analisis serta evaluasi pengembangan
5 kurikulum program studi yang telah dianalisis dan dievaluasi tetapi tidak ditindaklanjuti. Ada pedoman tetapi tidak diperbaharui secara berkala, disertai dokumen pengembangan kurikulum program studi
4 tetapi tidak dianalisis, dievaluasi, juga tidak ditindaklanjuti. Ada pedoman tetapi tidak diperbaharui secara berkala, disertai dokumen namun tidak lengkap sebagai dokumen
3 analisis dan evaluasi pengembangan kurikulum program studi. Ada rencana penyusunan pedoman dan dokumen implementasi monitoring serta keberkalaan evaluasi
2 pengembangan kurikulum program studi. Tidak ada pedoman maupun dokumen implementasi
1 monitoring kurikulum.
1.4 Kesesuaian Ada dokumen tentang kesesuaian antara kurikulum, kurikulum kompetensi termasuk soft skills, visi, dan misi yang lengkap
7 dengan visi dan serta rencana implementasi kurikulum yang sistematis.
misi. Ada dokumen tentang kesesuaian antara kurikulum,
kompetensi, visi, dan misi yang lengkap serta rencana
6 implementasi kurikulum yang sistematis. Ada dokumen tentang kesesuaian antara kurikulum, kompetensi, visi, dan misi yang lengkap serta rencana
5 implementasi kurikulum tetapi tidak sistematis. Ada dokumen tentang kesesuaian antara kurikulum,
4 kompetensi, visi, dan misi yang lengkap. Ada dokumen tentang kesesuaian antara kurikulum,
3 kompetensi, visi, dan misi namun tidak lengkap. Tidak ada dokumen tertulis yang menyatakan kesesuaian
2 antara kurikulum, kompetensi, visi, dan misi. Tidak ada kesesuaian antara kurikulum, kompetensi, visi, dan
1 misi institusi.
1.5 Kesesuaian Ada dokumen lengkap yang menyatakan bahwa kurikulum kurikulum sesuai dengan perkembangan IPTEKS dan kebutuhan
7
dengan masyarakat serta mekanisme penyesuaian kurikulum secara perkembangan berkala.
IPTEKS dan Ada dokumen lengkap yang menyatakan bahwa kurikulum kebutuhan sesuai dengan perkembangan IPTEKS dan kebutuhan
6 masyarakat. masyarakat serta mekanisme penyesuaian kurikulum tetapi tidak secara berkala.
Ada dokumen lengkap yang menyatakan bahwa kurikulum sesuai dengan perkembangan IPTEKS dan kebutuhan 5 masyarakat namun tidak ada mekanisme penyesuaian kurikulum. Ada dokumen yang menyatakan bahwa kurikulum sesuai
4
I. STANDAR ISI
KOMPONEN STANDAR
INDIKATOR
dengan perkembangan IPTEKS dan kebutuhan masyarakat, namun tidak lengkap. Ada dokumen yang menyatakan bahwa kurikulum sesuai dengan perkembangan IPTEKS tetapi tidak lengkap dan tidak
3 sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Ada dokumen yang menyatakan bahwa kurikulum tidak sesuai dengan perkembangan IPTEKS tetapi tidak lengkap dan tidak
2 sesuai kebutuhan masyarakat. Ada dokumen kurikulum tetapi tidak lengkap dan tidak sesuai
1 dengan perkembangan IPTEKS dan kebutuhan masyarakat.
II. STANDAR PROSES (PEMBELAJARAN)
II. STANDAR PROSES (PEMBELAJARAN) STANDAR KOMPONEN
INDIKATOR RUBRIK PENILAIAN NILAI
II. STANDAR PROSES
2. Pengembangan Mutu Pembelajaran
6 Ada unit atau lembaga yang khusus berfungsi untuk mengkaji dan mengembangkan sistem serta mutu pembelajaran yang hasilnya dimanfaatkan oleh institusi sendiri dan institusi lain di dalam negeri.
5 Ada unit atau lembaga yang khusus berfungsi untuk mengkaji dan mengembangkan sistem serta mutu pembelajaran serta hasilnya dimanfaatkan oleh institusi sendiri.
4 Ada unit yang mengkaji dan mengembangkan sistem serta mutu pembelajaran, tetapi hasilnya tidak dimanfaatkan oleh institusi sendiri.
3 Ada rencana pengembangan unit yang melakukan pengkajian maupun pengembangan sistem dan mutu pembelajaran.
2 Tidak memiliki unit pengkajian dan tidak melakukan pengkajian maupun pengembangan sistem dan mutu pembelajaran.
INDIKATOR
2.2 Kejelasan sistem pengendalian mutu pembelajaran yang diterapkan institusi termasuk proses monitoring, evaluasi, dan pemanfaatan- nya.
Ada sistem yang menjamin terselenggaranya proses pembelajaran yang efektif berpusat kepada pembelajar dengan memanfaatkan beragam sumber belajar minimal mencakup pendekatan sistem pembelajaran dan pengajaran, perencanaan dan sumber daya pembelajaran, syarat kelulusan, dan dilaksanakan secara konsisten, dimonitor dan dievaluasi secara formatif dan sumatif secara berkala.
7 Ada sistem yang menjamin terselenggaranya proses pembelajaran yang efektif berpusat kepada pembelajar dengan memanfaatkan beragam sumber belajar minimal mencakup pendekatan sistem pembelajaran dan pengajaran, perencanaan dan sumber daya pembelajaran, syarat kelulusan, dan dilaksanakan secara konsisten, dimonitor dan dievaluasi secara formatif dengan baik.
6 Ada sistem yang menjamin terselenggaranya proses pembelajaran yang efektif berpusat kepada pembelajar dengan memanfaatkan beragam sumber belajar minimal mencakup pendekatan sistem pembelajaran dan pengajaran, perencanaan dan sumber daya pembelajaran, syarat kelulusan, dan dilaksanakan secara konsisten, dimonitor dan dievaluasi baik.
5 Ada sistem yang menjamin terselenggaranya proses pembelajaran yang efektif berpusat kepada pembelajar dengan memanfaatkan beragam sumber belajar minimal mencakup pendekatan sistem pembelajaran dan pengajaran, perencanaan dan sumber daya pembelajaran, syarat kelulusan
4
7 Ada unit atau lembaga yang khusus berfungsi untuk mengkaji dan mengembangkan sistem serta mutu pembelajaran yang hasilnya dimanfaatkan oleh institusi sendiri dan institusi lain di dalam dan luar negeri.
Ada unit atau lembaga yang khusus berfungsi untuk mengkaji dan mengembangkan sistem serta mutu pembelajaran yang hasilnya dimanfaatkan oleh institusi sendiri dan institusi dalam dan luar negeri secara berkesinambungan.
2.1 Keberadaan dan fungsi unit pengkajian dan pengembang- an sistem dan mutu pembelajaran yang mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis, bereksplorasi, berekspresi, bereksperimen dengan memanfaatkan aneka sumber yang hasilnya dimanfaatkan oleh institusi
1
II. STANDAR PROSES (PEMBELAJARAN)
STANDAR KOMPONEN
3 Ada sistem yang menjamin terselenggaranya proses pembelajaran yang efektif berpusat kepada pembelajar dengan memanfaatkan beragam sumber belajar minimal mencakup pendekatan sistem pembelajaran dan pengajaran, perencanaan dan sumber daya pembelajaran, syarat kelulusan
3 Ada pedoman yang menjadi acuan unit pelaksana tetapi tidak lengkap dan tidak diintegrasikan.
5
6 Ada kebijakan penetapan konsep pendidikan, pengajaran, dan
7 Ada kebijakan penetapan konsep pendidikan, pengajaran, dan strategi pembelajaran yang diimplementasikan pada seluruh unit yang ada tetapi tidak dievaluasi secara berkala.
Ada kebijakan penetapan konsep pendidikan, pengajaran dan strategi pembelajaran yang diimplementasikan pada seluruh unit dengan evaluasi secara berkala.
2.4 Kebijakan tentang penetapan konsep pendidikan, pengajaran, dan strategi
1
2 Tidak memiliki pedoman pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi yang digunakan sebagai acuan bagi perencanaan dan pelaksanaan program Tri Dharma unit di bawahnya yang menjamin terintegrasinya kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ke dalam proses pembelajaran.
4 Ada pedoman yang menjadi acuan unit pelaksana tetapi tidak mewajibkan pengintegrasian hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ke dalam proses pembelajaran.
tetapi pelaksanaannya tidak konsisten, tidak dimonitor dan tidak dievaluasi.
dan dilaksanakan secara konsisten dan dimonitor dengan baik tetapi tidak dievaluasi. Ada sistem yang menjamin terselenggaranya proses pembelajaran yang efektif berpusat kepada pembelajar dengan memanfaatkan beragam sumber belajar minimal mencakup pendekatan sistem pembelajaran dan pengajaran, perencanaan dan sumber daya pembelajaran, syarat kelulusan dan pelaksanaannya konsisten tetapi tidak dimonitor dan tidak dievaluasi.
6 Ada pedoman yang menjadi acuan unit pelaksana yang mewajibkan pengintegrasian hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ke dalam proses pembelajaran, serta telah dilaksanakan secara konsisten di sebagian unit.
7 Ada pedoman yang menjadi acuan unit pelaksana yang mewajibkan pengintegrasian hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ke dalam proses pembelajaran, serta telah dilaksanakan secara konsisten di seluruh unit.
Ada pedoman yang menjadi acuan unit pelaksana yang mewajibkan pengintegrasian hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ke dalam proses pembelajaran, serta dilaksanakan secara konsisten di seluruh unit dan ditingkatkan terus-menerus.
2.3 Kejelasan pedoman pelaksanaan Tri Dharma PT yang digunakan sebagai acuan bagi perencanaan dan pelaksanaan program Tri Dharma unit di bawahnya yang menjamin terintegrasinya kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ke dalam proses pembelajaran.
1
2 Tidak ada sistem pengendalian mutu pembelajaran yang menjamin penyelenggaraan proses pembelajaran yang baik.
5 Ada pedoman yang menjadi acuan unit pelaksana yang mewajibkan pengintegrasian hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ke dalam proses pembelajaran, namun pelaksanaannya masih belum konsisten di seluruh unit.
II. STANDAR PROSES (PEMBELAJARAN)
STANDAR KOMPONEN
strategi pembelajaran yang diimplementasikan pada sebagian besar (70-99%) unit yang ada. Ada kebijakan penetapan konsep pendidikan, pengajaran dan strategi pembelajaran yang diimplementasikan pada sebagian (35-69%) unit yang ada.
2 Belum ada metode pembelajaran yang secara khusus dikembangkan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa.
3
4 Ada program integrasi kegiatan akademik dengan pelaksanaan Tri Dharma namun diimplementasikan belum secara rutin pada
5 Ada program integrasi kegiatan akademik dengan pelaksanaan Tri Dharma dan sudah diimplementasikan secara rutin pada internal perguruan tinggi.
6 Ada program integrasi kegiatan akademik dengan pelaksanaan Tri Dharma yang diimplementasikan secara rutin dengan melibatkan perguruan tinggi lain di dalam negeri.
7 Ada program integrasi kegiatan akademik dengan pelaksanaan Tri Dharma yang diimplementasikan secara rutin dengan melibatkan perguruan tinggi lain baik dalam dan luar negeri.
Ada program integrasi kegiatan akademik dengan pelaksanaan Tri Dharma yang diimplementasikan secara rutin dengan melibatkan perguruan tinggi lain baik dalam dan luar negeri serta telah menghasilkan penciptaan pengetahuan baru.
2.6 Tingkat integrasi pelaksanaan program dan kegiatan akademik dalam pelaksanaan Tri Dharma PT.
1
3 Belum menerapkan metode pembelajaran dengan pendekatan student centered learning.
4 Ada kebijakan penetapan konsep pendidikan, pengajaran dan strategi pembelajaran yang diimplementasikan pada sebagian kecil (<35%) unit yang ada.
INDIKATOR RUBRIK PENILAIAN NILAI pembelajaran serta pengembang- an karakter mahasiswa.
5 Penerapan metode pembelajaran yang menerapkan pendekatan 30-49% student centered learning yang dilakukan di seluruh program studi dengan berbagai pengembangan penerapannya.
6 Penerapan metode pembelajaran yang menerapkan pendekatan 50-74% student centered learning yang dilakukan di seluruh program studi dengan berbagai pengembangan penerapannya.
7 Penerapan metode pembelajaran yang menerapkan pendekatan 75-99% student centered learning yang dilakukan di seluruh program studi dengan berbagai pengembangan penerapannya.
Penerapan metode pembelajaran yang menerapkan pendekatan 100% student centered learning yang dilakukan di seluruh program studi dengan berbagai pengembangan penerapannya.
2.5 Penerapan (metode pembelajaran yang memperguna- kan) pendekatan student- centered learning.
1
2 Belum ada penetapan konsep pendidikan, pengajaran, dan strategi pembelajaran.
3 Ada kebijakan penetapan konsep pendidikan, pengajaran, dan strategi pembelajaran tetapi belum diimplementasikan.
4 Penerapan metode pembelajaran yang menerapkan pendekatan <30% student centered learning yang dilakukan di seluruh program studi dengan berbagai pengembangan penerapannya.
II. STANDAR PROSES (PEMBELAJARAN)
STANDAR KOMPONEN
2.7 Tingkat pelibatan tenaga ahli/pakar sebagai pembicara dalam seminar/ pelatihan, pembicara tamu dari luar PT sendiri.
3. Suasana Akademik
Ada dokumen formal yang lengkap dan diperbaharui secara berkala mencakup informasi tentang otonomi keilmuan, kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik yang dilaksanakan secara konsisten di seluruh unit.
1
2 Belum ada dokumen kebijakan tentang otonomi keilmuan, kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik.
3 Ada dokumen formal yang tidak lengkap mencakup informasi tentang otonomi keilmuan, kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik belum dilaksanakan.
4 Ada dokumen formal yang lengkap mencakup informasi tentang otonomi keilmuan, kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik belum dilaksanakan.
5 Ada dokumen formal yang lengkap mencakup informasi tentang otonomi keilmuan, kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik yang dilaksanakan secara konsisten di sebagian kecil unit.
6 Ada dokumen formal yang lengkap mencakup informasi tentang otonomi keilmuan, kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik yang dilaksanakan secara konsisten di sebagian besar unit.
7 Ada dokumen formal yang lengkap mencakup informasi tentang otonomi keilmuan, kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik yang dilaksanakan secara konsisten di seluruh unit.
INDIKATOR
INDIKATOR RUBRIK PENILAIAN NILAI internal perguruan tinggi.
1
2 Belum pernah melibatkan tenaga ahli/pakar dari dalam maupun luar negeri.
3 Ada rencana pelibatan tenaga ahli/pakar sebagai pembicara dalam seminar/pelatihan pembelajaran dari dalam negeri.
4 Ada rencana pelibatan tenaga ahli /pakar sebagai pembicara dalam seminar/pelatihan pembelajaran baik dari dalam maupun luar negeri.
5 Dalam 2 tahun terakhir ada pelibatan tenaga ahli/pakar sebagai pembicara dalam seminar/pelatihan pembelajaran baik dari dalam maupun luar negeri.
6 Setiap tahun ada pelibatan tenaga ahli/pakar sebagai pembicara dalam seminar/pelatihan pembelajaran baik dari dalam maupun luar negeri.
7 Setiap semester ada pelibatan tenaga ahli/pakar sebagai pembicara dalam seminar/pelatihan pembelajaran baik dari dalam maupun luar negeri tetapi tidak terprogram.
Setiap semester ada pelibatan tenaga ahli/pakar sebagai pembicara dalam seminar/pelatihan pembelajaran baik dari dalam maupun luar negeri terprogram.
1
2 Belum ada integrasi kegiatan akademik dengan pelaksanaan Tri Dharma
Ada program integrasi kegiatan akademik dengan pelaksanaan Tri Dharma namun belum diimplementasikan pada internal perguruan tinggi.
3.1 Kejelasan dokumen formal tentang kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan, serta konsistensi pelaksanaan- nya.
II. STANDAR PROSES (PEMBELAJARAN)
KOMPONEN STANDAR
INDIKATOR
3.2 Kejelasan
Ada sistem pengembangan suasana akademik yang dievaluasi
sistem secara berkala dalam bentuk kebijakan dan strategi, program pengembang- implementasi yang terjadwal, pengerahan sumber daya,
7
an suasana monitoring dan evaluasi serta tindak lanjut untuk langkah akademik yang perbaikan secara berkelanjutan di seluruh unit. kondusif bagi Ada sistem pengembangan suasana akademik dalam bentuk mahasiswa kebijakan dan strategi, program implementasi yang terjadwal, untuk meraih pengerahan sumber daya, monitoring dan evaluasi serta ada
6
prestasi
tindak lanjut untuk langkah perbaikan secara berkelanjutan di
akademik yang sebagian besar unit. maksimal.
Ada sistem pengembangan suasana akademik dalam bentuk kebijakan dan strategi, program implementasi yang terjadwal, pengerahan sumber daya, monitoring dan evaluasi serta ada
5 tindak lanjut untuk langkah perbaikan secara berkelanjutan di sebagian kecil unit. Ada sistem pengembangan suasana akademik dalam bentuk adanya kebijakan dan strategi, program implementasi yang terjadwal, pengerahan sumber daya, monitoring dan evaluasi,
4 tetapi tidak ada tindak lanjut untuk langkah perbaikan secara berkelanjutan. Ada sistem pengembangan suasana akademik yang masih parsial dalam bentuk kebijakan dan strategi, program implementasi yang terjadwal, pengerahan sumber daya,
3 monitoring dan evaluasi dan tindak lanjut untuk langkah perbaikan secara berkelanjutan. Ada sistem pengembangan suasana akademik yang masih parsial dalam bentuk kebijakan dan strategi, program implementasi yang terjadwal, pengerahan sumber daya,
2 monitoring dan evaluasi dan tidak ada tindak lanjut untuk langkah perbaikan secara berkelanjutan. Belum ada sistem pengembangan suasana akademik yang kondusif bagi mahasiswa untuk meraih prestasi akademik yang
1 maksimal.
3.3 Upaya PT PT mempunyai pusat seni dan budaya bagi mahasiswa yang mengembang- aktif dengan aktivitas rutin dan ada reputasi di level nasional
7 kan kegiatan dan internasional.
kemahasiswa-
PT mempunyai pusat seni dan budaya bagi mahasiswa dengan
6
an, pusat seni aktivitas rutin dan ada reputasi nasional. dan budaya
PT mempunyai pusat seni dan budaya bagi mahasiswa dengan
5
bagi aktivitas rutin belum ada reputasi nasional. mahasiswa.
PT mempunyai pusat seni dan budaya bagi mahasiswa dengan
4 aktivitas yang belum rutin. PT mempunyai pusat seni dan budaya bagi mahasiswa tetapi
3 tidak ada aktivitas. PT baru merencanakan pengembangan pusat seni dan budaya.
2 PT belum merencanakan pengembangan pusat seni dan
1 budaya.