STANDAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN

  Peranan IBI

  melalui standarisasi b. Bekerja bersama perempuan “ Bidan Sahabat Perempuan” c. Membangun kemitraan advokasi untuk kesejahteraan perempuan dan bayi baru lahir dan keluarga

  d. Bersama masyarakat mengembangkan model pelayanan Apa itu standar???

  STANDAR … 

  

Standar adalah sesuatu ukuran atau patokan untuk

mengukur kuantitas, berat, nilai atau mutu.

   Standar adalah rumusan tentang penampilan atau nilai diinginkan yang mampu dicapai, berkaitan dengan parameter yang telah ditetapkan.

   Standar adalah keadaan ideal atau tingkat pencapaian tertinggi dan sempurna yang dipergunakan sebagai

batas penerimaan minimal, atau disebut pula sebagai

   Program menjaga mutu tidak dapat dipisahkan dengan keberadaan standar

   Kegiatan utama: 1. Menetapkan masalah 2. Menetapkan penyebab masalah 3. Menetapkan cara penyelesaian masalah 4. Menilai hasil dan saran perbaikan yang harus selalu mengacu kepada standar yang telah ditetapkan sebelumnya sebagai alat menuju terjaminnya mutu.

  

Standar

Tingkat ideal yang diinginkan

   Lazimnya tingkat ideal tersebut tidak disusun terlalu kaku, namun dalam bentuk minimal dan maksimal (range).

   Penyimpangan yang terjadi tetap masih dalam batas-batas yang dibenarkan disebut toleransi (tolerance).

  

Untuk memandu para pelaksana program menjaga mutu PROTOKOL …

  Protokol (pedoman, petunjuk pelaksanaan) adalah suatu

  

pernyataan tertulis yang disusun secara sistimatis dan

  yang dipakai sebagai pedoman oleh para pelaksana dalam

  

mengambil keputusan dan atau dalam melaksanakan

pelayanan kesehatan.

  Makin dipatuhi protokol tersebut, makin tercapai standar yang telah ditetapkan.

  

Syarat Standar …

  Bersifat jelas

  Masuk akal

  Mudah dimengerti

  Dapat dicapai

  Absah

  Menyakinkan

  Spesifik

  Apa itu SPK?? Dan

mengapa SPK di

perlukan??

SPK

  I. Pengertian SPK Adl Suatu pedoman / dasar yang digunakan bidan dlm melaksanakan asuhan / pelay kebidanan

  II. Mengapa SPK diperlukan

  a. Pelay kebid yang berkualitas hanya dpt diberikan bl pelay tersebut sesuai standar b. SPK utk menentukan kompetensi yang diperlukan bidan

Lanjutan SPK………

  menyusun rencana kerja, dan utk pengembangan pddkn bidan, shg setiap

bidan bertindak hrs berdasarkan SPK Pelayanan kebidanan bermutu???

Pelayanan kebidanan bermutu…

  1. Pelayanan yang dapat memuaskan setiap

  pemakai jasa pelayanan yang sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk

  2. Diselenggarakan sesuai dengan kode etik

  dan standar pelayanan profesi yang telah

  

Dimensi kepuasan pasien

  1. Kepuasan yang mengacu pada penerapan

  kode etik serta standar pelayanan profesi kebidanan.

  2. Kepuasan yang mengacu pada penerapan

  semua persyaratan pelayanan kebidanan Lanjutan…

  kode etik serta standar pelayanan profesi kebidanan.

  Kepuasan tersebut pada dasarnya mencakup penilaian terhadap kepuasan pasien mengenai a. hubungan bidan dengan pasien,

  b. kenyamanan pelayanan,

  c. kebebasan melakukan pemulihan,

  d. pengetahuan dan kompetensi (scientifc Lanjutan …

  

 bermutu  jika penerapan semua persyaratan

pelayanan kebidanan dapat memuaskan pasien.

  Ukuran pelayanan kebidanan yang bermutu adalah

  a. ketersediaan pelayanan kebidanan (acailable) b.

kewajaran pelayanan kebidanan (appropriate),

c. kesinambungan pelayanan kebidanan (continue), d. penerimaan jasa pelayanan kebidanan (acceptable), e. keterjangkauan pelayanan kebidanan (afordable),

  

  Mutu pelayanan kebidanan berorientasi pada penerapan kode etik dan standar pelayanan kebidanan, serta kepuasan yang mengacu pada penerapan semua persyaratan pelayanan kebidanan

  TUJUAN AKHIR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN Kepuasan pasien yang dilayani bidan

  

Secara umum standar program menjaga

mutu dapat dibedakan :

  Standar Pelayanan Kebidanan dasar

  Standar Persyaratan Minimal

  Standar penampilan minimal

Standar Persyaratan Minimal

  

Adalah yang menunjuk pada keadaan minimal

yang harus dipenuhi untuk menjamin terselenggaranya pelayanan kesehatan yang

  

Standar Persyaratan

Minimal

  Standar masukan 

  Standar lingkungan 

  Proses

  Lanjutan Standar

Persyaratan Minimal …

  

Lanjutan Standar Persyaratan

Minimal …

  Dalam standar lingkungan ditetapkan persyaratan minimal unsur lingkungan yang diperlukan untuk dapat

menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu yakni

garis-garis besar kebijakan program, pola organisasi serta sistim manajemen,yang harus dipatuhi oleh semua pelaksana. Standar Lingkungan :

  1. Kebersihan,

  2. Proses kerja,

  3.Tata letak,

Lanjutan Standar Persyaratan Minimal …

  Dalam standar proses ditetapkan persyaratan minimal unsur proses yang harus dilakukan untuk terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu, yakni tindakan

  

medis dan non medis (standard of conduct), karena baik dan tidaknya mutu pelayanan sangat ditentukan oleh kesesuaian tindakan dengan standar proses. Standar Proses 

  Standar Proses

  a. Proses asuhan (SOAP)

  b. Standar praktik profesional c. Kode etik

  

penampilan

minimal

   Standar Keluaran Adalah yang menunjuk pada penampilan(performance) pelayanan kesehatan. Penampilan ada 2 macam:

  

2. Penampilan aspek non medis pelayanan kesehatan

Bila kedua standar pelayan ini tidak sesuai dengan

Standar penampilan minimal …

  

Yang dimaksud dengan standar penampilan minimal

adalah yang menunjuk pada penampilan pelayanan kesehatan yang masih dapat diterima.

  

Standar ini karena menunjuk pada unsur keluaran

maka sering disebut dengan standar keluaran atau Lanjutan … Standar keluaran  Untuk mengetahui apakah mutu

  pelayanan yang diselenggarakan masih dalam batas-batas kewajaran, maka perlu ditetapkan standar keluaran.

  Dalam pelaksanaannya pemantauan standar-standar tersebut tergantung kemampuan yang dimiliki, maka perlu disusun prioritas

  Metode A.

  Tiap standar pelayanan kebidanan digunakan format bahasan : Tujuan Pernyataan standar

  Hasil Prasyarat Proses

  B. Audit pelayanan

  

Ruang lingkup Standar pelayanan kebidanan

Standar Pelayanan umum (2) Standar 1 : Persiapan untuk kehidupan keluargaStandar 2 : Pencatatan dan pelaporan Standar Pelayanan Antenatal (6) Standar 3 : Identifikasi ibu hamil Standar 4 : Pemeriksaan dan pemantauanStandar 5 : Palpasi abdominal Standar 6 : Pengelolaan anemia pada ibu hamil Standar 7 : Pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan Standar 8 : Persiapan persalinan

  Standar Pelayanan Persalinan (4) Standar 9 : asuhan persalinan kala I Standar 10 : Persalinan kala II yang aman Standar 11 : Penatalaksanaan Aktif persalinan kala IIIStandar 12 : Penanganan kala II dengan gawat janin melalui episiotomi Standar Pelayanan Nifas (3) Standar 13 : Perawatan bayi baru lahir Standar 14 : Penanganan pada 2 jam pertama setelah persalinanStandar 15 : Pelayanan bagi ibu dan bayi pad masa nifas Standar Pelayanan kegawatdaruratan obstetri-neonatal (9) Standar 16 : Penanganan perdarahan dalam kehamilan pada trimester III Standar 17 : Penanganan kegawatan pada eklampsiaStandar 18 : penanganan kegawatan pada partus lama/ macet Standar 19 : persalinan dengan menggunakan vacum ekstraktor

  Standar 1 Persiapan untuk kehidupan keluarga sehat 

  Pernyataan standar Bidan memberikan penyuluhan dan nasihat kepd perorangan, keluarga dan masyarakat terhadap segala hal yang berkaitan dengan dengan kehamilan (penyuluhan kes.

  Umum,gizi, KB, kesiapan dalam menghadapai kehamilan dan mjd calon ortu, menghindari kebiasaan yang tidak baik dan mendukung

Standar 1

  

Persiapan Untuk Kehidupan Keluarga Sehat

  Merencanakan kunjungan scr teratur ke posyandu, KPKIA, sekolah, masyarakat 

  Penyuluhan kes umum, persiapan kehamilan, mak bergizi, pencegahan anemia, perilaku seksual, KB

   Pesan harus sederhana , jelas, mudah dimengerti Standar 2 Pencatatan dan Pelaporan 

  Pernyataan standar Bidan melakukan pencatatan semua kegiatan yang dilakukannya yi registrasi semua bumil di wilayah kerja, rincian pelayanan yang diberikan kepada setiap

bumil/bulin/bufas dan BBL, semua kunjungan rumah

dan kunjungan rumah dan penyuluhan kpd masyarakat. Disamping itu, bidan hendaknya mengikutsertakan kader untuk mencatat semua bumil dan meninjau upaya masyarakat yang berkaitan dengan ibu da BBL. Bidan meninjau secara teratur

  Standar 2

Pencatatan dan pelaporan

   Pencatatan sma ibu hamil dlm buku register

   Mencatat pelay selama kehamilan, persalinan & nifas dlm RM

   Setiap ibu hamil hrs mpy KMS

   Membuat rencana tindak lanjut dlm mengatasi permasalahan pelay kebid

  

STANDAR PELAYANAN ANTENATAL

(6)

  

Standar 3 Identifkasi Ibu

Hamil 

  Pernyataan standar Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala untukmemberikan penyuluhan dan memotivasi ibu, suami dan anggota masyarakat agar mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilan sejak dini secara teratur

Standar 3 Identifikasi Ibu hamil

  

Melakukan kunjungan rumah

  

Penyuluhan masyarakat khususnya pd ibu hamil dan pasutri

  

Mendata ibu hamil

   Memotivasi agar periksa hamil scr teratur Standar 4 pemeriksaan dan pemantauan antenatal 

  Persyaratan standar

Bidan memberikan sedikitnya 4 x pelyanan antenatal.

  

Pemeriksaan meliputi anamnesa dan pemantauan ibu

dan janin dengan seksama untuk menilai apakah perkembangan berlangung normal. Bidan juga hrs mengenal resti/kelainan, khususnya anemia, kurang gizi,hipertensi, PMS/infeksi HIV;memberikan pelayanan imunisasi, nasehat dan penyuluhan kes serta tugas terkaitlainnya yg diberikan oleh puskesman. Bidan harus mencatat data yang tepat

Standar 4 Pemeriksaan dan pemantauan Antenatal

   Bidan memeriksa sedikitnya 4 kali ANC

   Pemeriksaan rutin ANC

   Deteksi resiko tinggi (anemi, kurang gizi, hipertensi, PMS)

   Imunisasi

   Penyuluhan kesehatan

   Merujuk ketempat yang benar Standar 5 : Palpasi Abdomen 

  Persyaratan standar Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksamamelakukan palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan, dan bila umur kehamilan bertambahmemeriksa posisi, bagian terendah janin dan masuknya kepalaj anin ke dalam rongga panggul, untuk mencari kelaianan serta melakukan rujukan

Standar 5 Palpasi Abdominal

   Pemeriksaan abdominal dg leopold

   Memperkirakan usia kehamilan

   Menentukan posisi

   Deteksi ukuran panggul

   Melakukan rujukan yang tepat Standar 6 : Pengelolaan Anemia pada Kehamilan 

  Persyaratan standar : Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penganan dan atau rujukan semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Standar 6 Pengelolaan anemi kehamilan

   Memeriksa kadar Hb, menentukan derajat anemia,

melakukan tindakan mengatasi

anemia

   Memberikan tablet zat besi

   Penyluhan gizi

   Deteksi malaria Standar 7 : Pengelolaan Dini Hipertensi pada Kehamilan 

  Persyaratan standar Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenali tanda serta gejala preeklamsia lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat dan merujuknnya

Standar 7 Pengelolaan dini Hipertensi pd kehamilan

   Bidan mampu memeriksa TD scr tepat

   Melakukan diagnosa preeklampsi & eklampsi

   Bisa menentukan tindakan sementara pnderita preeklampsi/eklampsi

   Dpt mendeteksi keadaan kedaruratan

   Membaringkan ibu dlm posisi miring

   Meelakukan rujukan

   Menggnkn KMS bumil/kartu ibu Standar 8 : Persiapan Persalinan 

  Pernyataan standar : Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta keluarganya pada

trimester ketiga, untuk memastikan bahwa

persiapan persalinan yang bersih dan aman serta suasana yang menyenangkan akan direncanakan dengan baik, di samping persiapan transportasi dan biaya untuk merujuk, bila tiba-tiba terjadi keadaan gawat

Standar 8 Persiapan persalinan

   Bdn dpt membrkan saran yang tepat kpd bumil maupun klgnya utk rcn persalinan yang akan dtg

   Melakukan pertemuan/penyuluhan

   Mlkkn pemeriksaan ANC

   Menginformasikan tanda2 persalinan

   Menjelaskan tanda2 persalinan

   Dpt menentukan kriteria bumil yang hrs

  

STANDAR PERTOLONGAN

PERSALINAN (4)

  

Standar 9 : Asuhan Persalinan Kala

  I 

  Pernyataan standar : Bidan menilai secara tepat bahwa persalinan sudah mulai, kemudian memberikan asuhan dan pemantauan yang memadai, dengan memperhatikan kebutuhan klien, selama proses persalinan berlangsung.

Standar 9 Asuhan persal kala I

   Bidan dpt menjelaskan serta mendiagnosa saat persalinan mulai

   Melakukan pemantauan jalannya persal

   Memberikan cattn sma temuan px

   Melakukan diagnosa kehamilan

   Observasi HIS sertas Toucher

   Dpt mengenali keadaan gawat janin

   Melakkn rujukan bl perlu dlm waktu yang singkat

  

Standar 10 : Persalinan Kala II Yang

Aman 

  Pernyataan standar Bidan melakukan pertolongan persalinan yang aman, dengan sikap sopan dan penghargaan terhadap klien serta memperhatikan tradisi setempat.

Standar 10 Persalinan Kala II yang aman

   Menegakkn diagnosa kala II

   Mempersiapkan segala kebutuhan pertol persal

   Persiapan pertol bagi bayi

   Tahu ttg tindakan aseptik

   Pertol persal normal

   Dpt melaksanakn episiotomi serta tindkan repair perineum

  

Standar 11 : Penatalaksanaan Aktif

Persalinan Kala Tiga 

  Pernyataan standar Bidan melakukan penegangan tali pusat dengan benar untuk membantu pengeluaran plasenta dan selaput ketuban secara lengkap.

Standar 11 Penatalaksanaan aktif persal kala I

   Mampu melakukan peregangan tali pusat terkendali

  

Mampu melahirkan plasenta secara normal

   Mampu menilai plasenta lengkap/tidak

   Mampu menilai kontraksinya baik/jelek

   Mengamati jumlah perdarahan

   Melakukan tindkn sementara bl terjadi perdarahan

  

Standar 12 : Penanganan kala II dengan

gawat janin melalui episiotomi 

  Pernyataan standar Bidan mengenali secara tepat tanda-tanda gawat janin pada kala II yang lama, dan segera melakukan episiotomi dengan aman untuk memperlancar persalinan, diikuti dengan penjahitan perineum.

Standar 12 Penanganan kala II dg gawat janin malalui Episiotomi

   Hrs mempersiapkan alat2 steril

   Macam2 Epis (plg sering mediolateral)

   Menentukan kapan hrs Episiotomi

  

Mampu melakukan penjahitan sth episiotomi

   Merawat perineum pascaepisiotomi

  

Tanda2 gawat janin yang menentukan hrs sgr

melahirkan bayi

  

STANDAR PELAYANAN

NIFAS (3)

  Standar 13 : Perawatan Bayi Baru Lahir 

  Pernyataan standar Bidan memeriksa dan menilai bayi baru lahir untuk memastikan pernafasan spontanmencegah hipoksia sekunder, menemukan kelainan, dan melakukan tindakan atau merujuk sesuai dengan kebutuhan. Bidan juga harus mencegah atau menangani hipotermia.

Standar 13 Perawatan bayi baru lahir

   mampu memeriksa BBL dg menggnakan APGAR score

   Menolong bayi bernafas spontan & resusitasi bl diperlukan

   Tanda2 hipotermi

   Melakukan kontak klt antra ibu dg bayi

   Memotong tali pst dan merawatnya

   Pemberian ASI 2 jam pertama sth bayi lhr

   Rujuk dalam 24 jam, bl bayi tdk mengeluarkan urin dan mekonium

  

Standar 14 : Penanganan Pada Dua

Jam Pertama Setelah Persalinan 

  Pernyataan standar Bidan melakukan pemantauan ibu dan bayi terhadap terjadinya komplikasi dalam dua jam setelah persalinan, serta melakukan tindakan yang diperlukan. Di samping itu, bidan memberikan penjelasan tentangan hal- hal mempercepat pulihnya kesehatan ibu, dan membantu ibu untuk memulai pemberian ASI.

Standar 14 Penanganan pd 2 jam pertama setelah persalinan

  

Mjg ibu & bayi pd 2 jam sesudah persallinan

   Letakkan bayi didada ibu agar tjd kontak klt

   Observasi fundus Uteri

   Dagnosa bl tjd perdarahan yang banyak

   Tentukan diagnosa bl gangguan tjd pd bayi

   Kosongkan KK

   Bersihkan tubuh ibu

   Tetekkan bayi pd ibu utk merangsang ASI Standar 15 : Pelayanan Bagi Ibu Dan Bayi Pada Masa Nifas 

  Pernyataan standar

Bidan memberikan pelayanan selama masa nifas

melalui kunjungan rumah pada hari ketiga, minggu kedua dan minggu keenam setelah persalinan, untuk membantu proses pemulihan ibu dan bayi melalui penanganan tali pusat yang benar; penemuanan dini penanganan atau rujukan komplikasi yang mungkin terjadi pada masa nifas;

serta memberikan penjelasan tentang kesehatan

secara umum, kebersihan perorangan, makanan

  

STANDAR PENANGANAN KEGAWATAN

OBSTETRI DAN NEONATAL

  

Standar 16 : Penanganan Perdarahan

Dalam Kehamilan Pada Trimester III 

  Pernyataan standar Bidan mengenali secara tepat tanda dan gejala perdarahan pada kehamilan, serta melakukan pertolongan pertama dan merujuknya.

Standar 16

  

Penanganan petrdarahan kehamilan TM 3

 mampu memeriksa BBL dg menggnakan APGAR score

   Menolong bayi bernafas spopntan & resusitasi bl diperlukan

   Tanda2 hipotermi

   Melakukan kontak klt antra ibu dg bayi

   Memotong tali pst dan merawatnya

   Pemberian ASI 2 jam pertama sth bayi lhr

   Rujuk dalam 24 jam, bl bayi tdk mengeluarkan urin dan mekonium Standar 17 : Penanganan Kegawatan Pada Eklamsia 

  Pernyataan standar Bidan mengenali secara tepat tanda dan gejala eklamsia mengancam. Serta merujuk dan atau memberikan pertolongan pertama.

Standar 17 Penanganan kegawatan Eklamsia

   Mampu menegakkan diagnosa Eklamsia

   Tersedianya alat utk diagnosa & terapi Eklamsia

   Adanya cattn tentang pasien Eklamsia

   Berikan pertol pertama pd Eklamsi

   Dpt segera mrujuk dan tepat

   Memposisikan pasien baring kekiri

  

Bidan mengantar ketempat rujukan yang tepat

   Outcome penurunan angka kejadian eklamsi Standar 18 : Penanganan

Kegawatan Pada Partus Lama/Macet

  Pernyataan standar Bidan mengenali secara tepat tanda dan gejala partus lama/macet serta melakukan penanganan yang memadai dan tepat waktu atau merujuknya. Standar 19 : persalinan dg penggunaaan Vakum Ekstraktor 

  Pernyataan standar Bidan mengenali kapan diperlukan ekstraksi vakum,melakukannya secara benar dalammemberikan pertolongan persalinan dengan memastikan keamnannya bagi ibu dan janin

  

Standar 20 : Penanganan Retensio

Plasenta 

  Pernyataan standar Bidan mampu mengenali retensio placenta dan memberikan pertolongan pertama termasuk plasenta manual dan penangan perdarahan sesuai dengan kebutuhan

Standar 20 Penanganan Retensio Plasenta

   Bidan mampu mengenali tanda lepasnya plasenta

   Mampu melahirkan plasenta secara benar

   Mampu menegakkan diagnosa retensio plasenta

   Mampu melakukan evakuasi manual plasenta secara benar

   Melakukan observasi terjadinya perdarahan post partum

  

Standar 21 : Penangan Perdarahan

Postpartum Primer 

  Pernyataan standar Bidan mampu mengenali perdarahan yang berlebuhan dalam 24 pertama setelah persalinan (perdarahan postpartum primer) dan segera melakukan pertolongan pertama untuk mengendalikan perdarahan

Standar 21

   Bidan tahu fakor penyebab perdarahan post partum primer

   Mempersiapkan upaya pertolongan perdarahan

   Mampu menegakkan adanya perdarahan post partum primer

   Berusaha mencoba mencari penyebabnya

   Mampu memonitor

  

Mampu memberikan pertolongan pertama

   Tahu tanda tanda shock Standar 22 : Penanganan

Perdarahan Postpartum Sekunder

  Pern yataan standar Bidan mampu mengenali secara tepat dan dini tanda serta gejala perdarahan postpartum sekunder, dan melakukan pertolongan pertama untuk penyelamatan jiwa ibu dan atau merujuknya

Standar 22

  

Tahu sebab sebab perdarahan postpartum

sekunder

   Mampu menegakkan diagnosa

   Memonitor selama masa nifas

  

Mampu memberikan pertolongan pertama

   Tahu tanda tanda shock

   Keadaan umum ibu/gizi/risiko anemia

   ASI tetap diberikan pada bayi Standar 23 : Penanganan Sepsis Puerperalis 

  Pernyataan standar Bidan mampu mengenali secara tepat tanda dan gejala sepsis puerperalis, serta melakukan pertolongan pertama atau merujuknya

Standar 23 Penanganan sepsis puerpuralis

   Mengenali tanda2 febris puerpuralis

   Mampu bertindak asepsis

   Dapat memberikan pertolongan pertama febris puerpiralis

   Mampu mencegah terjadinya sepala puerpuralis

   Segera merujuk dengan tepat dan benar

   Menasehati pasien agar bertindak Standar 24 : Penanganan Asfesia Neonatorum 

  Pernyaan standar Bidan mampu mengenali dengan tepat bayi baru lahir dengan asfeksia, serta melakukan resusitasi secepatnya, mengusahakan bantuan medis yang diperlukan dan memberikan perawatan lanjutan.

Standar 24 Penanganan Asfksia Neoneturum

   Mampu menolong BBL dg benar

   Diagnosa Asfksia

   Mampu & tahu cara menilai skor APGAR

   mampu melakukan resusitasi dg benar

   Menilai warna kulit sbg cara mengenali gawat janin

   Letakkan bayi di dada ibu, cegah hipotermi

   Beri informasi secukupnya pd klg

   Lakukan rujukan yang tepat dan benar

Format Standar Pelayanan Kebidanan

   Dalam membahas tiap standar pelayanan kebidanan digunakan format bahasan sebagai berikut:

   1.      Tujuan merupakan tujuan standar. 

  2.      Pernyataan standar berisi pernyataan tentang

pelayanan kebidanan yang dilakukan, dengan penjelasan

tingkat kompetensi yang diharapkan.

   3.      Hasil yang akan dicapai oleh pelayanan yang diberikan dan dinyatakan dalam bentuk yang dapat diatur.

   4.      Prasyarat yang diperlukan (misalnya, alat, obat, ketrampilan) agar pelaksana pelayanan dapat menerapkan standar.