TEKNOLOGI PENGELOLAAN LINGKUNGAN PERTANIAN MENDUKUNG UPSUS
TEKNOLOGI PENGELOLAAN
LINGKUNGAN PERTANIAN
MENDUKUNG UPSUS
ISI PAPARAN
I • PENDAHULUAN
II • PROGRAM PENELITIAN 2015-2019
III
- HASIL PENELITIAN UNGGULAN
IV
- TEKNOLOGI OPTIMASI SAWAH TADAH HUJAN
PENDAHULUAN Dinamika & Isu Lingkungan Strategis MASYARAKAT PERUBAHAN KETAHANAN SEJAHTERA
IKLIM PANGAN
INOVASI LAHAN SUB PROGRAM TEKNOLOGI OPTIMAL
NAWACITA KONTAMINASI KEAMANAN BAHAN KUALITAS
PANGAN
AGROKIMIALINGKUNGAN Melaksanakan penelitian emisi, mitigasi, dan absorbsi gas rumah kaca dari pertanian Serta pencemaran lingkungan dan penanggulangannya
Permentan No. 27/OT.140/3/2013
TUGAS POKOK
FUNGSI
Melaksanakan penelitian emisi, mitigasi dan absorbsi gas rumah kaca di lahan pertanian
Melaksanakan penelitian teknologi pengelolaan pengendalian lingkungan pertanian dan remediasi pencemaran
Melaksanakan penelitian komponen teknologi
budidaya pertanian ramah lingkungan4.000
PENGGUNAAN PESTISIDA DI INDONESIA
3.500 3.541 3.368
3.335 3.000 2.987 2.768
2.672 2.500 2.544 2.246 1.500 2.000 1.928 1.000 500
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Residu pestisida dalam contoh darah manusia
0,01 0,02 0,03 0,04 0,05 0,06 0,07 0,08 0,09
0,1
K o n sen tr a si ( ppm ) Lindan Aldrin Heptaklor Endosulfan Paration Profenofos
Nilai ADI
Lahan Sawah Sektor pertanian: Korban perubahan iklim
Sumber emisi GRK
Peluang mitigasi faktor emisi
Lahan sub-optimal sawah tadah hujan
- Produktivitas rendah ( hasil gabah musim penghujan = 3- 4 t/ha, dan musim kering = 2- 3 t/ha)
- Rentan terhadap kekeringan (curah hujan tahunan < 1500 mm/th)
- Kesuburan tanah rendah (Kandungan hara rendah: N, P, K, C organik, kapasitas
PROGRAM PENELITIAN 2015-2019
PROGRAM PENCIPTAAN INOVASI TEKNOLOGI PERTANIAN BIOINDUSTRI BERKELANJUTAN
FOKUS PENELITIAN
“LINGKUNGAN PERTANIAN”
1. Penelitian emisi dan teknologi mitigasi gas rumah
kaca mendukung pertanian bioindustri berkelanjutan2. Penelitian pencemaran bahan agrokimia dan teknologi pengendalian serta remediasi mendukung keamanan pangan nasional
3. Pengembangan sistem informasi dan data base lingkungan pertanian
- 2
10
6
10
2
2
4
18
2
3
2
2
3
18
2
10
3
2
1
18
3
4
Sasaran Strategis & Target IKU 2015-2019 SASARAN STRATEGIS OUTPUT AKHIR OUTPUT TAHUNAN/KEGIATAN 2015 2016 2017 2018 2019
1. Tersedianya data, peta, informasi, dan teknologi hasil penelitian lingkungan pertanian
2. Terselenggara diseminasi teknologi
Peta tematik Teknologi Alat/prototipe/produ k Database/informasi
(Laporan) Karya tulis ilmiah Petunjuk teknis Booklet Leaflet
18
2
1
- 4
- 6
- 5
3
10
1
2
4
10
1
2
JUDUL RPTP & RDHP 2015-2016
NoJudul Komoditas
1 Penelitian delineasi dan penanggulangan Padi, hortikultura pencemaran residu bahan agrokimia dan logam berat di lahan sawah dan hortikultura
2 Penelitian teknologi remediasi cemaran residu Padi, hortikultura bahan agrokimia dan logam berat di lahan sawah dan hortikultura
3 Penelitian adaptasi-mitigasi terhadap keragaman Padi, tebu, ternak, dan perubahan iklim di lahan sawah tadah hujan palawija mendukung pencapaian swasembada pangan
4 Penelitian dinamika emisi GRK di lahan sawah, Padi, palawija,
HASIL PENELITIAN UNGGULAN
PENELITIAN DELINEASI RESIDU PESTISIDA
DAN TEKNOLOGI REMEDIASINYA
Urea berlapis AA diperkaya Mikroba konsorsia
Sebaran residu organoklorin lindan
CHLORDAN (JOMBANG) ENDOSULFAN (BATU) Residu POPs
ST1 Achoromobacter sp
S2En
Catenococcus thiocycli S3Chl Heliothrix oregonensis
S4Hex
Bacillus subtillis Persentase degradasi senyawa POPs
Teknologi Remediasi Lahan Tercemar POPs
Hasil uji sequensing 16S rDNA menggunakan
BLAST Baku Mutu Logam Berat Tanah Sawah Logam Berat Baku Mutu (mg/kg)
Vertisol Inceptisol Alloway (2005) Pb 59,0 - 100-400
Cd 19,0 6,9 3-8
Hg 7,1 13,6 0,5 Baku mutu Batas kadar LB yang diperkenankan dalam tanah yang tidak mengganggu tanaman dan mahluk hidup lainnya PENELITIAN MITIGASI DAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM
EMISI METANA (CH4) DARI BEBERAPA
No Perlakuan
CH4 kg/ha/musim (Perhitungan MIRSA)
Kg CO2-eGKP (t/ha) WJ 2013 GR 2013 WJ 2014 GR 2014 WJ 2015
1 Membramo 214 155 108 - - 3970 5,66
2 IR64 243 95 233 316 394 6410 5,71
3 Situ Bagendit 269 268 193 - - 6081 5,16
4 Ciherang 292 112 143 216 265 5135 6,15
5 Way Apo Buru 211 175 159 - - 4547 5,59
6 Inpari 13 199 157 108 - - 3868 5,29
9 Cibogo - - - 135 358 6168 6,10
10 Cigeulis - - - 179 207 4825 6,09
11 Mekongga - - - 255 230 5073 5,93
12 Ciliwung - - - 383 532 11434 5,77
13 Kontrol 253 186 170 113 357 5395 5,03 Teknologi PTT intermittent untuk mitigasi GRK (2007-2009) Perlakuan Indeks produksi/GWP (ton gabah/ton CO
2 eq) MK 2007 MK 2008 MH 2008 MK 2009 MH 2009
0.48 PTT Intermittent 0.60 -
0.48 0.81 - Semi SRI Intermittent - - - -
0.36 SRI macak-macak - -
0.97
0.36
0.50 SRI Intermittent 0.45 -
1.32
0.74
1.00
Non PTT Tergenang 0.65 -
0.74
0.58 PTT Tergenang 1.12 -
1.20
0.69
0.32 Non PTT Intermittent 1.14 -
1.03
0.60
0.32 Potensi Emisi GRK dari Bahan Alami Penghambat Nitrifikasi
Bahan mg CO -e/g Bahan mg CO -e/g
2 2 tanah tanah
Limbah teh 24,5 Daun 14,8 Ageratum Limbah kopi 17,9 Daun kenikir 14,9
TEKNOLOGI OPTIMASI SAWAH TADAH HUJAN
Budidaya Padi Modern Ramah Lingkungan di Lahan Sawah Tadah Hujan
Varietas unggul baru Penggunaan Katam terpadu Pemupukan berimbang Biokompos (1:4) PHT
- – biopestisida Mekanisasi pertanian Jarwo 2:1 Penggunaan biodekomposer
TEKNOLOGI EMBUNG
TEKNOLOGI EMBUNG/PANEN AIR HUJAN
Embung tampungan air hujan dan limpasan permukaan Saluran inlet dengan U-Ditch mempercepat
- Varietas
- Pupuk
- Pemupukan
- Pengairan
- Pengendalian
- Mkenisasi
- Jajar legowo
bergilir
berimbang
biokompos 4:1
2:1
Unggu Baru
Komponen :
1,5 t/ha Kedelai = 0,5-0,75 t/ha
Jagung = 2,3-3,2 t/ha Kedelai = Jagung = 1-
MK. II Palawija (Jagung,
5,1-6,7 t/ha GKP 5-5,9 t/ha GKP
MK. I Padi Walik Jerami (WAJER)
MH Padi Gogorancah (GORA)
Produktivitas Lahan STH dengan Embung
4-5 t/ha GKP 1,5-3,0 t/ha GKP
MK. II Palawija (Jagung,
MK. I Padi Walik Jerami (WAJER)
MH Padi Gogorancah (GORA)
Produktivitas Lahan STH sebelum ada embung
OPT terpadu
Teknologi Urea berlapis arang aktif diperkaya mikroba
- Arang/Biochar diaktivasi
dengan cara dipanaskan Urea
Alat Granulator dalam tungku dengan suhu Urea Arang Aktif (Urea : Arang
800-900 °C selama 5 jam
(UAA) aktif = 80 : 20)
- Arang aktif/biochar
dihaluskan diayak dengan
Diperkaya mesh 50 mikroba Citrobacter sp,
Sphaerotillus natans, Bacillus sp., Azotobacter, &
Asam Azospirrillium (mikroba : UAA =
Kimia 40ml : 1 kg)
Jenis Mikroba Penurunan Pestisida Untuk Padi Bacillus aryabhattai, Pseudomonas, sp., Azospirilium, sp., Azotobacter, sp., Cromobacterium, sp
aldrin, dieldrin, heptaklor, DDT
82%, 83%, 78%, 73%. (Urea Arang
Aktif dari Tempurung Kelapa + Mikroba)
Untuk Sayuran Rastonia picketii, Burkholderia cepasia, Bacillus thuringiensis, Stenotrophomonas maltophilia.
aldrin, dieldrin, heptaklor, DDT, 76%, 73%, 70%,74%. (Urea Arang Aktif dari Tongkol Jagung
Teknologi Urea berlapis arang aktif diperkaya dengan
mikroba
- Mikroba)
VARIETAS PADI RENDAH EMISI
Cultivars CH4 (kg/ha/season) N2O (kg/ha/season) CO2 equivalent (kg/ha/season) Ciherang 192.5
0.09 4069 Way Apo Buru 165.3 0.35 3574 Inpari 14 208.6 0.40 4501 Inpari 6 200.3 0.41 4326 Situ Bagendit 210.3 0.76 4642 Inpari 13 165.5 0.54 3634
GWP of various cultivars on rice field in Jakenan Dry Season, 2014
CH4 Emission (kg/ha/season)
700 600 500 400 300 200 100
Ciherang Cibogo Cigeulis Memberamo Hipa Jatim 2 Hipa 18 Inpari 19 Inpari 20
PENGGUNAAN BIOKOMPOS (BIOCHAR+KOMPOS)
BIOKOMPOS
4
1 Arang limbah pertanian/ sekam
PUKAN Hasil Samping C-Organik N-Total P-Total K-Total KTK % cmol(+)kg-1
Kohe segar 26,98 0,11 0,05 0,37
Hasil Analisis
200
y) a COMPOST
/d RICE STRAW
150
/m2 BIOCOMPOST g Without OM (m s
100
xe Flu
50
y CH4 il Da
13
26
41
55
69
83 Days after transplanting 1000
COMPOST RICE STRAW
g
800 BIO-COMPOST
(m
WITHOUT OM
s y) a xe
600
u /d Fl /m2
400
y CH4 CH4 il
1000 COMPOST
) y 900
RICE STRAW
a d BIO-COMPOST
800
WITHOUT OM
/m2/ 700
4 600
(mg CH 500 s xe
400 lu F
300 H4 C
200 y il a
100 D
17
24
31
38
45
52
59
66
72
79
86
PENGHAMBAT NITRIFIKASI
POTENSI GULMA AGERATUM
Babandotan (Ageratum conyzoides) mengandung 3 asam fenolik (gallic acid, coumalic acid, protochatechuic acid) menghambat menghambat pertumbuhan gulma Aeschynomene indica, Monochoria vaginalis, Echinochloa crusgalli var Formosensis ohwi.
Ageratum penghambat nitrifikasi alami menurunkan emisi GRK (CH dan N O) pada tanah yang
4
2 memiliki potensi emisi GRK tinggi. Penurunan GWP dari beberapa bahan penghambat nitirifikasi alami GWP Penurunan Penurunan Penurunan Bahan alami NI mgCO e/g
2 CH4 (%) N2O (%) GWP (%) tanah
20.71 - - - Kontrol/Tanpa NI Limbah daun teh -0.2 -33.5 24.48 -18.2 Sabut kelapa
58.7 -67.5 22.66 -9.4 Limbah Kopi
15.5
11.5
17.94
13.4 Daun/bunga
Babandotan
58.4
3.2
14.79
28.6 Daun Kenikir
32.6
24.2
14.90
28.0 Rimpang Kunyit
34.4
61.9
10.51
49.3
IRIGASI BERGILIR/BERSELANG
Treatments of ICM and SRI in intensive crop system during four seasons.
Plant date: 4 Sept 09 Age of seedling: 15 days (Conv and
ICM); 10 days (SRI. Semi-SRI) Harvest: 30 Dec 09 Plant date: 31 Dec 09 Age of seedling: 15 days (Conv and ICM); 10 days (SRI. Semi-SRI) Harvest: 23 Mar 09 Plant date: 2 Jan 10
(Conv. ICM); 28 Jan 10 (SRI. Semi-SRI) Age of seedling: 15 days (Conv and ICM); 10 days
Plant date: 10 June 10 (Conv. ICM); 16 June 10 (SRI. Semi-SRI) Age of seedling: 15 days (Conv and ICM); 10 days
Sept Okt No v
De c Jan Feb
Mar Apr M ay
Jun e Jul y
A u gst Sept Ciherang
Silugonggo Dodokan
Inpari I First crop
Second crop Third crop
Fourth crop 2010
2009 Grain Yield Season Dry grain yield, harvesting time (t/ha) planting
CF AWD 15 cm AWD 25 cm Gora 2013/14
8.28
8.36
7.87 ±0.43 ±0.47 ±0.42 WJ 2014
7.07
6.97
6.90 ±0.47 ±0.46 ±0.26 Gora
8.26
8.01
7.95 ±0.37 ±0.66 ±0.77 WJ 2015
5.00
5.22
4.60 ±0.29 ±0.47 ±0.14 Gora 2015/16
7.72
8.14
8.22 ±0.57 ±0.72 ±0.15 Continuous Flooding Reduksi CH dengan
4 AWD antara 29-30%
4 Reduksi CH dgn
AWD antara 40-60%
lebih rendah
lebih rendah dibanding Reduksi CH dgn dibanding irigasi irigasi tergenang (CF)
900 4 33% lebih AWD antara 21- tergenang (CF) 800 AWD antara 30- Reduksi CH dgn 4 rendah 700 40% lebih dibanding irigasi
Reduksi CH dgn 4 rendah tergenang (CF) 600 AWD 40% lebih dibanding irigasi rendah dibanding tergenang (CF)
500 irigasi tergenang
CF (CF)
400 AWD 300 AWDS 200
100 GR 2013 WJ 2014 GR 2014 WJ 2015 GR 2015
SISTEM INTEGRASI TANAMAN- TERNAK
- – ZERO WASTE
Pertanian Berkelanjutan
Model Pengembangan Pertanian Lahan Tadah Hujan Berkelanjutan
7
5 Sludge Rumah tangga
Produksi
2
1
6
4 Biogas
Jajar Legowo
3 Lahan sawah
Ternak
8
OPT Terpadu
Residue
Pemupukan berimbang
SITT Pertanian Bioindustri Berkelanjutan meningkatkan
sekuestrasi karbon 5 XParameter Ton CO -e/tahun
2 I Budidaya Padi Ramah Lingkungan (8,6 ha) Emisi Lahan sawah (A) 114,5 Sekuestrasi Gabah, biomasa (B) 217,2
II Peternakan (17 ekor sapi) Emisi Fermentasi enterik (C) 18,3 Pengelolaan kohe (D) 0,12 Sekuestrasi Biogas (E) 207 Pupuk Kandang (F) 13,6
III Karbon netto ICLS (B+E+F)-(A+C+D) 288,3
Conventional (B)-(A+C+D) 84,3
4 F :
1. Food
2. Feed
BUDIDAYA PADI MODERN RAMLI DI LAHAN
1
2
3
4
5
6
7
8 WJ 2013 GR 2013 WJ 2014 GR 2014 WJ 2015 GR 2015
GKP (t/ha)
Konvensional Ramli 100 200 300 400 500 600
WJ 2013 GR 2013 WJ 2014 GR 2014 WJ 2015 GR 2015
Emisi CH4 (kg/ha/musim)
Konvensional Ramli
WJ = Walik Jerami GR = Gogo Rancah
TEKNOLOGI SURJAN
Optimalisasi lahan Varietas padi rendah emisi
Komoditas padi, jagung, Pemupukan berimbang kacang-kacangan, mangga Penggunaan biokompos Penerapan biopori Jarak tanam jarwo