PEMASUKAN UDARA ALAMIAH DAN BUATAN DI SALURAN CURAM - repository civitas UGM
\ ~ I\ ~ c A l onmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
PEMASUKAN UDARA ALAMIAH DAN
BUATAN DI SALURAN CURAM ZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFED
PRESS
RELEASE
Oleh:
Veri Sutopo
07/259267/SMU/282
PROGRAM PASCASARJANA FAKUL T AS TEKNIK
UNIVERSIT AS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2014
PRESS
PEMASUKAN
UDARA ALAMIAH
(S E L F A N D A R T IF IC IA L
A IR
R E L E A S E onmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
DAN BUATAN GFEDCBA
D I SALURAN CURAM
E N T R A IN M E N T
IN S T E E P
CHANNEL)
Oleh:
Yeri Sutopo
LATARBELAKANG
Pada aliran superkritik,
udara dari atmosfir
masuk ke dalam
aliran.
Masuknya udara dalam aliran akan memperbesar volume aliran, yang mana hal ini
dapat menyebabkan aliran melimpas di atas dinding samping saluran luneur atau
bangunan pelimpah. Di samping itu, pemasukan udara dalam aliran dimungkinkan
untuk meneegah
atau mengurangi
kerusakan yang diakibatkan
oleh kavitasi
(Chanson, 1993).
Menurut
pemasukan
yaitu (1)
Borman
seperti
yang
dikutip
oleh
Falvey
(1980),
resim
udara seeara alami di bangunan pelimpah melibatkan tiga wilayah
no
a ir
e n tr a in m e n t,
(2)
d e v e lo p in g ,
dan (3)
fu lly
d e v e lo p e d .
Aliran
superkritik yang terjadi di saluran luncur serta pada wilayah pemasukan udara
a ir e n tr a in m e n t
dan
d e v e lo p in g
no
diprediksi dapat menyebabkan erosi dan kavitasi.
Prediksi ini didukung oleh Kramer dan Hager (2005) bahwa erosi terjadi di
wilayah yang mana tekanan rendah serta di wilayah yang mana gelembung udara
belum menyentuh dasar saluran atau di wilayah
d e v e lo p in g .
Pada saat keeepatan aliran meningkat (makin jauh dari
crest
pelimpah),
maka tekanan akan berkurang. Penurunan tekanan ini dapat saja eukup besar,
sehingga tekanan aliran tersebut turun meneapai tekanan uapnya (Kramer dan
Hager: 2006). Dalam situasi pendidihan
terjadi, gelembung uap terbentuk dan
kemudian peeah pada saat aliran bergerak ke daerah tekanan yang lebih tinggi
(keeepatan aliran lebih rendah). Pada saat gelembung uap peeah di dekat suatu
batas fisik tertentu, misalnya dasar atau dinding samping
c h u te ,
maka dapat
menyebabkan kerusakan pada permukaan di daerah kavitasi.
Erosi di saluran luneur dapat dikurangi atau dihilangkan dengan eara (l)
meningkatkan
tinggi tekanan,
(2) meningkatkan
kehalusan dasar dan dinding IHGFEDCBA
I
saluran luncur, (3) memasang ZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
s l o t a e r a t i o n , dan (4) memasang
1993). Upaya meningkatkan
a e r a to r
(Chanson,
kehalusan dasar dan dinding saluran dengan cara
menggunakan material tertentu merupakan langkah yang mahal. Chanson (1993)
menyarankan
memasang
agar
erosi
s lo t a e r a tio n
Masalah
kavitasi
atau
yang timbul
adalah pengaruh
dihilangkan
pemasukan
dengan
cara
udara baik secara
(s e lf a n d a r tific ia l a ir e n tr a in m e n t)
saluran
(p e r fo r m a n c e )
atau
a e r a to r .
alamiah maupun secara buatan
kerja
dikurangi
berkemiringan
curam.
Oleh
terhadap unjuk
karena
itu perlu
dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai permasalahan di atas.
HASIL PENELITIAN
Profil Distribusi Konsentrasi Gelembung Udara pad a Kondisi Pemasukan
Udara Alamiah pada 0.=25°, Q=20,9I1s, di titik 7,2 m dari i n l e t f l u m e
Konsentrasi gelembung udara di dasar kedalaman belum mencapai 10%,
sehingga masih dimungkinkan
kavitasi
yang rendah.
terjadinya tekanan rendah atau terjadinya indeks
Kondisi
demikian
masih
sangat membahayakan
bagi
struktur saluran curam atau saluran luncur pelimpah bendungan. Oleh karena itu,
di titik 7,2 m dari
1,0
~= =
E
~
~
~
0,9
0,8
0,7'
06
..!IC:
'
S
0,5
in le t flu m e
I
masih diperlukan aerator (Kramer, 2004).
~~~'-'-'-""()~~~~~~;r~::~=t=t'~~=--~~
1 ~ ...,'
fU r
~ :
•
1
~
t .
0,4
==
oS
0,3
:;s.
=
~
,
~
02,
{
0,1
0,0
,
= t
"o !
==
~
..
I
~
!
+
+
Konsentrasi gelembung udara C (%)
eksperimen
- - - - Konsentrasi gelembung udara C (%) teori
(Straub dan Anderson, 1958)
••••••• Konsentrasi gelembung udara C (%) teori
•
,
(Chanson, 1995)
1 ;: ~ + _ - .
0,0
40,0
20,0
60,0
80,0
.
100,0
Konsentrasi gelembung udara C (%)
Gambar 1. Profil distribusi pada
a= 25°.
Q=20.9 US. di titik 7.2 m dari
in le t flu m e
2
P r o fil D is tr ib u s i
k o n se n tr a si
g e le m b u n g
u d a r a C e k s p e r im e n
(g a b u n g a n )
d i t i t i k 7 , 2 m d a r i ZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
i n l e t f l u m e onmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFED
0,9 IHGFEDCBA
-'fil
0,8
=~=
.§
0,7
~- O'6!~
"C
.::c
::
=
0,5
~
be
'J
=
~
=
,:
t
+
+C_Eksp_15 derajat_9,4 l i s
.C_Eksp_15 derajat_ll,5 1/s
AC_Eksp_15 derajat_20,91/s
XC_Eksp_20 derajat_9,41/s
~C_Eksp_20derajat_ll,51/s
eC_Eksp_20 derajat_20,91/s
.J C_Eksp_25 derajat_9,41/s
~
'
~
•.
t-
:- I- - - - - f- ;
~
0,4
_'
1 - ,
<
..•..
:-:
e
",
~
,,> :-"
,
+
,.
+
==
==
.
•
""-',
t
••
02
""
•.
.•.
-,
t
~"'!!I!',
~-
I.'
+)-
t
,
. .-' , -
;
t
+
e-: •.
,.
I" "
~
t
L'
J
+-
t-
.,
,t
• .
~
.J.
.
•.
~
"
~ t"I,.
.• • . :
0,3
t
:
t.,.
to
r"
t
•. ,.4.
r t
.•..
v
- - f- - - - - -
' ~.!' ' - :
.
-~
T
+
0,1 ~ ,_
.,
,"";'T
,
,':;,
t
+-
~
t
t
1
,
1 "-'
-
.r,..
'
t
•. "
,
10
20
;
t
30
40
K o n se n tr a si
Gambar 2. C di titik 7,2 m dari
C_Eksp_25 derajat_ll,5 1/s
C_Eksp_25 derajat_20,91/s
I
F
0
o
i
..
t
+
J.
~l
'
,
~ t
~
50
g e le m b u n g
i n l e t f l u m e ; Q = 9 ,4 l / s ,
L
I
I
I
60
70
80
90
100
udara C (% )
11,5 1/s, dan 20,91/s; serta
Berdasarkan Gambar 2 di atas, dapat disintesiskan bahwa gelembung udara di titik 7,2 m dari
a=
15°,20°, dan 25°
in le t flu m e
saluran yang besarnya 3%, dengan demikian dapat dikatakan bahwa wilayah ini termasuk dalam
sudah mencapai dasar
k a te g o r ifu lly
a e r a te d flo w .
3
Rancangan Aerator untuk Meningkatkan
Konsentrasi Gelembung Udara
Bilangan Froude pada titik 7,2 m di a=25° dan debit=20,9 l/s adalah 6,8.
Konsentrasi gelembung udara di dasar saluran adalah 2,9%. Berdasarkan pendapat
ahli mengenai bilangan Froude minimal 6 (pettersson,
2012) atau 7 sampai 8
(Chanson, 1995) serta konsentrasi gelembung udara di dasar saluran
PEMASUKAN UDARA ALAMIAH DAN
BUATAN DI SALURAN CURAM ZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFED
PRESS
RELEASE
Oleh:
Veri Sutopo
07/259267/SMU/282
PROGRAM PASCASARJANA FAKUL T AS TEKNIK
UNIVERSIT AS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2014
PRESS
PEMASUKAN
UDARA ALAMIAH
(S E L F A N D A R T IF IC IA L
A IR
R E L E A S E onmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
DAN BUATAN GFEDCBA
D I SALURAN CURAM
E N T R A IN M E N T
IN S T E E P
CHANNEL)
Oleh:
Yeri Sutopo
LATARBELAKANG
Pada aliran superkritik,
udara dari atmosfir
masuk ke dalam
aliran.
Masuknya udara dalam aliran akan memperbesar volume aliran, yang mana hal ini
dapat menyebabkan aliran melimpas di atas dinding samping saluran luneur atau
bangunan pelimpah. Di samping itu, pemasukan udara dalam aliran dimungkinkan
untuk meneegah
atau mengurangi
kerusakan yang diakibatkan
oleh kavitasi
(Chanson, 1993).
Menurut
pemasukan
yaitu (1)
Borman
seperti
yang
dikutip
oleh
Falvey
(1980),
resim
udara seeara alami di bangunan pelimpah melibatkan tiga wilayah
no
a ir
e n tr a in m e n t,
(2)
d e v e lo p in g ,
dan (3)
fu lly
d e v e lo p e d .
Aliran
superkritik yang terjadi di saluran luncur serta pada wilayah pemasukan udara
a ir e n tr a in m e n t
dan
d e v e lo p in g
no
diprediksi dapat menyebabkan erosi dan kavitasi.
Prediksi ini didukung oleh Kramer dan Hager (2005) bahwa erosi terjadi di
wilayah yang mana tekanan rendah serta di wilayah yang mana gelembung udara
belum menyentuh dasar saluran atau di wilayah
d e v e lo p in g .
Pada saat keeepatan aliran meningkat (makin jauh dari
crest
pelimpah),
maka tekanan akan berkurang. Penurunan tekanan ini dapat saja eukup besar,
sehingga tekanan aliran tersebut turun meneapai tekanan uapnya (Kramer dan
Hager: 2006). Dalam situasi pendidihan
terjadi, gelembung uap terbentuk dan
kemudian peeah pada saat aliran bergerak ke daerah tekanan yang lebih tinggi
(keeepatan aliran lebih rendah). Pada saat gelembung uap peeah di dekat suatu
batas fisik tertentu, misalnya dasar atau dinding samping
c h u te ,
maka dapat
menyebabkan kerusakan pada permukaan di daerah kavitasi.
Erosi di saluran luneur dapat dikurangi atau dihilangkan dengan eara (l)
meningkatkan
tinggi tekanan,
(2) meningkatkan
kehalusan dasar dan dinding IHGFEDCBA
I
saluran luncur, (3) memasang ZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
s l o t a e r a t i o n , dan (4) memasang
1993). Upaya meningkatkan
a e r a to r
(Chanson,
kehalusan dasar dan dinding saluran dengan cara
menggunakan material tertentu merupakan langkah yang mahal. Chanson (1993)
menyarankan
memasang
agar
erosi
s lo t a e r a tio n
Masalah
kavitasi
atau
yang timbul
adalah pengaruh
dihilangkan
pemasukan
dengan
cara
udara baik secara
(s e lf a n d a r tific ia l a ir e n tr a in m e n t)
saluran
(p e r fo r m a n c e )
atau
a e r a to r .
alamiah maupun secara buatan
kerja
dikurangi
berkemiringan
curam.
Oleh
terhadap unjuk
karena
itu perlu
dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai permasalahan di atas.
HASIL PENELITIAN
Profil Distribusi Konsentrasi Gelembung Udara pad a Kondisi Pemasukan
Udara Alamiah pada 0.=25°, Q=20,9I1s, di titik 7,2 m dari i n l e t f l u m e
Konsentrasi gelembung udara di dasar kedalaman belum mencapai 10%,
sehingga masih dimungkinkan
kavitasi
yang rendah.
terjadinya tekanan rendah atau terjadinya indeks
Kondisi
demikian
masih
sangat membahayakan
bagi
struktur saluran curam atau saluran luncur pelimpah bendungan. Oleh karena itu,
di titik 7,2 m dari
1,0
~= =
E
~
~
~
0,9
0,8
0,7'
06
..!IC:
'
S
0,5
in le t flu m e
I
masih diperlukan aerator (Kramer, 2004).
~~~'-'-'-""()~~~~~~;r~::~=t=t'~~=--~~
1 ~ ...,'
fU r
~ :
•
1
~
t .
0,4
==
oS
0,3
:;s.
=
~
,
~
02,
{
0,1
0,0
,
= t
"o !
==
~
..
I
~
!
+
+
Konsentrasi gelembung udara C (%)
eksperimen
- - - - Konsentrasi gelembung udara C (%) teori
(Straub dan Anderson, 1958)
••••••• Konsentrasi gelembung udara C (%) teori
•
,
(Chanson, 1995)
1 ;: ~ + _ - .
0,0
40,0
20,0
60,0
80,0
.
100,0
Konsentrasi gelembung udara C (%)
Gambar 1. Profil distribusi pada
a= 25°.
Q=20.9 US. di titik 7.2 m dari
in le t flu m e
2
P r o fil D is tr ib u s i
k o n se n tr a si
g e le m b u n g
u d a r a C e k s p e r im e n
(g a b u n g a n )
d i t i t i k 7 , 2 m d a r i ZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
i n l e t f l u m e onmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFED
0,9 IHGFEDCBA
-'fil
0,8
=~=
.§
0,7
~- O'6!~
"C
.::c
::
=
0,5
~
be
'J
=
~
=
,:
t
+
+C_Eksp_15 derajat_9,4 l i s
.C_Eksp_15 derajat_ll,5 1/s
AC_Eksp_15 derajat_20,91/s
XC_Eksp_20 derajat_9,41/s
~C_Eksp_20derajat_ll,51/s
eC_Eksp_20 derajat_20,91/s
.J C_Eksp_25 derajat_9,41/s
~
'
~
•.
t-
:- I- - - - - f- ;
~
0,4
_'
1 - ,
<
..•..
:-:
e
",
~
,,> :-"
,
+
,.
+
==
==
.
•
""-',
t
••
02
""
•.
.•.
-,
t
~"'!!I!',
~-
I.'
+)-
t
,
. .-' , -
;
t
+
e-: •.
,.
I" "
~
t
L'
J
+-
t-
.,
,t
• .
~
.J.
.
•.
~
"
~ t"I,.
.• • . :
0,3
t
:
t.,.
to
r"
t
•. ,.4.
r t
.•..
v
- - f- - - - - -
' ~.!' ' - :
.
-~
T
+
0,1 ~ ,_
.,
,"";'T
,
,':;,
t
+-
~
t
t
1
,
1 "-'
-
.r,..
'
t
•. "
,
10
20
;
t
30
40
K o n se n tr a si
Gambar 2. C di titik 7,2 m dari
C_Eksp_25 derajat_ll,5 1/s
C_Eksp_25 derajat_20,91/s
I
F
0
o
i
..
t
+
J.
~l
'
,
~ t
~
50
g e le m b u n g
i n l e t f l u m e ; Q = 9 ,4 l / s ,
L
I
I
I
60
70
80
90
100
udara C (% )
11,5 1/s, dan 20,91/s; serta
Berdasarkan Gambar 2 di atas, dapat disintesiskan bahwa gelembung udara di titik 7,2 m dari
a=
15°,20°, dan 25°
in le t flu m e
saluran yang besarnya 3%, dengan demikian dapat dikatakan bahwa wilayah ini termasuk dalam
sudah mencapai dasar
k a te g o r ifu lly
a e r a te d flo w .
3
Rancangan Aerator untuk Meningkatkan
Konsentrasi Gelembung Udara
Bilangan Froude pada titik 7,2 m di a=25° dan debit=20,9 l/s adalah 6,8.
Konsentrasi gelembung udara di dasar saluran adalah 2,9%. Berdasarkan pendapat
ahli mengenai bilangan Froude minimal 6 (pettersson,
2012) atau 7 sampai 8
(Chanson, 1995) serta konsentrasi gelembung udara di dasar saluran