Analisis Faktor - Faktor Yang Memengaruhi Penggunaan Smartphone Dengan Menggunakan Metode Structural Equation Modeling (SEM)
Vol. 1, No. 10, Oktober 2017, hlm. 1152-1161 http://j-ptiik.ub.ac.id
Analisis Faktor - Faktor Yang Memengaruhi Penggunaan Smartphone
Dengan Menggunakan Metode Structural Equation Modeling (SEM)
1 2 3 Nungki Dwi Prastanti , Ari Kusyanti , Andi Reza PerdanakusumaProgram Studi Sistem In formasi , Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya 1 3 Email: 135150401111081@ub.ac.id, andireza@ub.ac.id
Abstrak
Smartphone adalah sebuah telepon yang internet-enabled yang menyediakan fungsi Personal Digital
Assistant (PDA) seperti fungsi kalender, kalkulator, buku alamat, buku agenda, dan catatan. Selain itu,
smartphone juga didefinisikan sebagai salah satu evolusi teknologi yang berupa perangkat untuk memenuhi keinginan penggunanya. Teknologi smartphone telah diadopsi oleh berbagai macam sektor industri misalnya, bank, kesehatan, kuliner, transportasi yang akan meningkatkan pengalaman pengguna terhadap teknologi baru. Smartphone menjadi salah satu barang yang penting dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia saat ini. Menggunakan smartphone berbagai pekerjaan dapat dilakukan dengan lebih mudah, lebih cepat dan tentunya lebih praktis. Banyak keuntungan yang bisa diambil dari penggunaan smartphone. Hal ini membuat masyarakat tanpa ragu membeli dan menggunakan
smartphone . Keinginan untuk menggunakan smartphone dipengaruhi oleh berbagai faktor. Penelitian
ini bertujuan untuk mengidentifikasi fakor
- – faktor yang mempengaruhi penggunaan smartphone dengan menggunakan 8 varibel konstruk. Data dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner secara online kepada 248 pengguna smartphone. Metode analisis data yang digunakan adalah Structural
Equation Modeling (SEM). Dari proses analisis dengan metode Structural Equation Modeling (SEM)
dapat disimpulkan bahwa kecocokan model penelitian dengan data penelitian adalah baik karena hasil pengujian telah memenuhi kriteria Goodness Of Fit Indieces. Serta faktor yang berpengaruh positif terhadap minat penggunaan smartphone (Behavioral Intention) yang nantinya akan berpengaruh terhadap variabel Actual Use of Smartphone adalah Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use dan
Perceived Trust .
Kata Kunci: Smartphone, SEM, Actual Use of Smartphone
Abstract
Smartphone is an internet-enabled phone which provides a Personal Digital Assistant (PDA) functions
such as a calendar, calculator, address book, diary, and notes. In addition, smartphone also defined as
one of the technological evolution in the form of devices to meet the desires of its users. Smartphone
technology has been adopted by many industrial sectors, such as, banks, health care, food,
transportation which will improve user experience toward new technologies. Smartphones become one
of the important things and desperately needed by Indonesian people at this moment. Using the
smartphone, variety of work can be done more easily, faster and certainly more practical. Many benefits
to be gained from the use of smartphone. That is encourage people to buy and use a smartphone. The
desire to use a smartphone is influenced by various factors. This study aims to identify factors that affect
the use of smartphones by using eight variables constructs. Data were collected by distributing online
questionnaires to 248 smartphone users. Structural Equation Modeling (SEM) is used as data analysis
method. From the analysis process using Structural Equation Modeling (SEM) can be concluded that
the research model has a good fit level with research data because the test results show if the value of
Goodness of Fit Indieces have met the criteria. In addition, the result of this study indicates that the
factors which have positive affect toward Behavioral Intention to use smartphone that will affect the
variable actual use of smartphone are Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and Perceived
Trust.Keywords: Smartphone, SEM, Actual Use of Smartphone Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya
1152
1. PENDAHULUAN
Dari latar belakang diatas dapat diketahui bahwa tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor
Social Network (SN) dan variabel Security/Privacy (SP) .
yang sudah terbukti untuk memahami penerimaan (acceptance) dan niat (behavioral) yang berhubungan dengan teknologi informasi. Dalsang Chung dan Sun Gi chun (2011) juga menambahkan dua variable yang tidak ada dalam metode TAM dan DOI yaitu variabel
2.2 Technology Acceptance Model (TAM) dan Diffusion Of Innovation (DOI) Acceptance Model (TAM) dan Diffusion Of Innovation (DOI) merupakan kerangka teori
Usefulness, Perceive Ease of Use, dan Behavioral Intention .
Malaysia. Penelitian Lazim dan Sasitharan menggunakan 3 variabel yaitu Perceive
usefulness ) terhadap penerimaan teknologi smartphone dikalangan orang dewasa di
Halim Mad Lazim dan Sasitharan (2014) menggunakan metode TAM untuk mengetahui pengaruh presepsi kegunaan (perceive
2.1 Technology Acceptance Model (TAM)
2. LANDASAN KEPUSTAKAAN
usefulness, perceive ease of use, functionality, behavioral intention, perceive security, perceive privacy, dan perceive trust.
menggunakan smartphone yang populer dikalangan sosial nya (Chung & Chun, 2011). Penelitian ini mengadaptasi dari beberapa penelitian sebelumnya antara lain penelitian oleh Lazim dan Sasitharan (2016), Chung & Chun (2011) serta Al-sharafi et al. (2016).
Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2015 telah mencapai lebih dari 250 juta jiwa, dimana jumlah penduduk yang besar ini, menjadikan Indonesia pasar yang besar untuk
Influence Theory , pengguna akan membeli dan
merupakan barang yang berguna (usefull) karena dapat membantu pekerjaannya. Selain itu, kelompok sosial pada lingkungan pengguna juga akan mempengaruhi keinginan pengguna dalam menggunakan smartphone. Menurut Social
smartphone , pengguna akan merasa smartphone
Selain faktor keamanan, privasi dan kepercayaan ada faktor
Menurut beberapa penelitian sebelumnya, kepercayaan merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi minat pengguna dalam menggunakan suatu teknologi ataupun sistem informasi (Al-Sharafi, et al., 2016).
smartphone juga akan berpengaruh terhadap kepercayaan pengguna terhadap smartphone.
Maka dari itu, seharusnya sekarang ini pengguna juga harus mulai peduli dengan kemanan dan privasi pada smartphone yang dimilikinya. Privasi dan keamaan dari
smartphone ataupun bisa juga karena smartphone terserang malware.
Selain banyaknya keuntungan dari penggunaan smartphone, juga ada beberapa masalah keamanan pada smartphone yang mengakibatkan hilangnya atau tercurinya data pribadi pengguna. Padahal smartphone merupakan tempat untuk menyimpan data
Marketing Emarketer juga memperkirakan pada tahun 2018 pengguna smartphone di Indonesia akan mencapai lebih dari 100 juta orang. Dengan jumlah pengguna smartphone yang sangat besar tersebut maka Indonesia akan menjadi negara ke 4 yang memiliki pengguna smartphone terbesar di dunia setelah China, India dan Amerika (Kominfo, 2015). Dengan adanya smartphone masyarakat bisa menyelesaikan banyak pekerjaan. Misalnya melakukan urusan finansial melalui transaksi pada aplikasi mobile banking, melakukan diskusi dengan sosial media yang ada (LINE, Whatsapp, BlackBerry Messenger) dan lain - lain. Menggunakan smartphone pekerjaan menjadi lebih mudah, lebih cepat dan tentunya lebih praktis.
smartphone . Sebuah Lembaga Riset Digital
- – faktor yang berpengaruh terhadap penggunaan smartphone dengan menggunakan 8 konstruk yaitu perceive
- – data penting pengguna (daftar kontak, sering untuk melakukan log in ke sosial media, dan berisi daftar password). Hilangnya data pribadi ini karena terjadinya peretasan atas sistem keamanan yang sudah di pasang pada
- – faktor penting lain yang mempengaruhi keinginan pengguna dalam menggunakan smartphone. Menurut TAM, pengguna mengevaluasi suatu teknologi berdasarkan kemudahan penggunaan dan juga manfaat yang didapatkan dari suatu sistem. Jika sistem mudah digunakan dan berguna bagi penggunanya, maka keinginan untuk menggunakan sistem tersebut semakin besar (Chung & Chun, 2011). Faktor lainnya adalah fungsionalitas (functionality) dan juga pengaruh kelompok sosial (social peers/social network). Dengan disediakannya fungsionalitas pada
Social Network Tingkat pengaruh kelompok sosial di lingkungan sekitar pengguna dalam memilih dan menggunakan suatu smartphone tertentu Perceive
Functionalit y fungsi atau fasilitas yang disediakan oleh smartphone.
Modeling (SEM). Proses analisa dengan metode
SEM dilakukan melalui 2 tahap, yaitu uji model struktural dengan metode CFA dan tahap yang kedua uji model pengukuran dengan path analysis.
4. HASIL
Data penelitian diperoleh dengan menyebarkan kuisioner secara online melalui
Al
Perceive Privacy Kepedulian pengguna tentang hilangnya informasi pribadi.
Hart P., & Saunders C. (1997)
Trust Keyakinan bahwa perilaku orang lain akan sesuai dengan harapan dan keinginan orang tersebut.
google form kepada pengguna smartphone.
Chung & Chun (2011)
Percieve Application Update (PAU), Perceive Available Application (PAA), dan Willingness to Update OS (POS) .
Pada variable ini terdiri dari 3 construct yaitu
Behavioral Intention Kecenderungan perilaku atau sikap individu untuk tetap menggunakan suatu teknologi.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equation
Perceive Ease of Use Tingkat dimana individu percaya bahwa teknologi informasi mudah untuk dipahami.
Bagozzi & Warshaw (1989)
Perceive Usefulness Tingkat kepercayaan individu terhadap penggunaan teknologi informasi akan dapat meningkatkan prestasinya dalam bekerja Davis,
Tabel 1. Definisi setiap konstruk Konstruk Definisi Referensi
30 indikator. Berikut merupakan penjelasan setiap konstruk ditampilkan pada Tabel 1.
smartphone serta
Model penelitian ini terdiri dari 8 varibel laten ditambah variabel actual use of
2.4 Definisi Setiap Konstruk
penelitian ini adalah perceive usefulness dan perceive ease of use .
trust . Konstruk dasar TAM yang digunakan pada
Mohammed A. Al-Sharafi at al. (2016), menggunakan metode TAM yang kombinasikan dengan perceive security, perceive privacy, dan
2.3 Technology Acceptance Model (TAM), Security, Privacy dan Trust
Jumlah responden adalah sebanyak 248 orang, sehingga telah memenuhi kriteria jumlah sampel minimal pada SEM yaitu sebanyak 200 (Sarjono & Julianita, 2011). Responden dipilih berdasarkan survei Markplus Insight (2016) yang menyatakan bahwa pengguna smartphone di Indonesia terbanyak berada pada rentang usia 15 hingga 35 tahun (Jarvis-Store, 2016). Pengambilan data dilakukan selama 3 minggu pada bulan November 2016 di kota Malang dan sekitarnya, dan 98.02% kuisioner yang kembali merupakan kuisioner valid. Rekap data kuisioner di tampilkan pada Tabel 2.
Gambar 1. Alur Penelitian
- – Sharafi et
smartphone. Tahap
Ada beberapa tahapan
Tingkat kepedulian pengguna terhadap keamanan yang menjamin kerahasiaan informasi pribadi.
al. (2016) Perceive Security
3. METODOLOGI
- – tahapan penelitian yang harus dilakukan untuk menganalisis faktor
- – faktor yang memengaruhi penggunaan
Tabel 2. Rekap data kuisioner Jenis kuisioner Jumlah sampel Kuisioner kembali 253 Kuisioner valid 248 Kuisioner invalid
- – tahap penelitian dapat dilihat pada diagram alir yang disajikan pada Gambar 1. berikut ini :
5 Tingkat kuisioner valid 98.02% Pengujian ini digunakan untuk mengetahui keragaman dari suatu data. Pengujian dilakukan dengan nilai standar deviasi menggunakan alat bantu microsoft excel. Dari pengujian dengan menggunakan standar deviasi, dihasilkan nilai
2. Sample Variance
Pada proses pilot study beberapa hal yang dilakukan adalah uji reabilitas dengan menggunakan SPSS (Chandio, 2011), identifikasi ambiguitas dan pertanyaan yang sulit, serta membuang pertanyaan yang tidak perlu, sulit atau ambigu (Teijlingen & Hundley, 2001). Data penelitian yang digunakan pada
Lazim & Sasitharan (2014); Chung & Chun (2011)
H12 Diduga Behavioral Intention (BI) dipengaruhi oleh Perceived Privacy (PP).
Chung & Chun (2011); Al
4.2 Model Penelitian
Berdasarkan hipotesis yang telah dibuat, maka digambarkan model penelitian seperti yang ditampilkan pada Gambar 2.
Gambar 2. Model penelitian
4.3 Pilot Study
pilot study adalah minimal 30 data atau lebih
(BI) dipengaruhi oleh Perceived Usefulness (PU), Chung & Chun (2011); Park & Chen (2007); Davis (1989)
(Lancaster, et al., 2002). Dari pengujian reliabilitas dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan pada kuisioner adalah reliabel dan bisa digunakan sebagai alat pengumpul data. Serta telah dilakukan proses identifikasi pertanyaan yang sulit dan membuat nya agar lebih mudah dimengerti.
4.4 Uji Data
Pengujian data pada penelitian ini dibantu dengan menggunakan SPSS dan microsoft excel untuk mengolah data dan AMOS untuk menguji kecocokan model dan hipotesis. Berikut merupakan tahapan yang harus dilakukan untuk menguji hipostesis.
1. Uji missing data
Pengujian missing data pada penelitian ini menggunakan metode MCAR (Missing
Completely at Random ). Dari pengujian data
MCAR (Missing Completely at Random) tidak ditemukan data yang tidak lengkap.
H11 Diduga Behavioral Intention (BI) dipengaruhi oleh Perceived Ease Of Use (PEOU),
Chung & Chun (2011); Rogers (1995) H10 Diduga Behavioral Intention
4.1 Hipotesis pada model penelitian
Al – Sharafi et al. (2016); Deepika & Karpagam (2016)
Ada 12 hipotesis yang akan diuji pada penelitian ini. Berikut ini hipotesis pada penelitian yang ditampilkan pada Tabel 4.
Tabel 4. Hipotesis penelitian Hipotesis Hasil
H1 Diduga Perceived Usefulness (PU) dipengaruhi oleh Perceived Ease of Use (PEOU),
Lazim & Sasitharan (2014); Davis (1989) H2 Diduga Perceived Usefulness
(PU) dipengaruhi oleh Smartphone Functionality (PAU,PAA,POS),
Chung & Chun (2011); Rogers (1995); Davis (1989)
H3 Diduga Perceived Trust (PT) dipengaruhi oleh Perceived Usefulness (PU),
H4 Diduga Perceived Trust (PT) dipengaruhi oleh Perceived Privacy (PP),
(BI) dipengaruhi oleh Smartphone Functionality (PAU,PAA,POS),
H5 Diduga Perceived Trust (PT) dipengaruhi oleh Perceived Security (PS),
Al – Sharafi et al. (2016); Xin Li et al. (2009)
H6 Diduga Behavioral Intention (BI) dipengaruhi oleh Perceived Trus
Al – Sharafi et al. (2016); Kaasinen (2005)
H7 Diduga Behavioral Intention (BI) dipengaruhi oleh Perceived Security (PS),
Chung & Chun (2011); Ramanen (2011) H8 Diduga Behavioral Intention
(BI) dipengaruhi oleh Social Network (SN) Chung & Chun (2011); Johnsen & Friedkin (2006) H9 Diduga Behavioral Intention
- – Sharafi et al. (2016)
validity menunjukkan bahwa nilai AVE semua
0,045 NFI >0,9 0,900 CFI >0,9 0,964 AGFI >0,8 0,872
Untuk menguji kecocokan model dengan data penelitian maka dilakukan pengujian
overall model fit . Kecocokan data dan model
penelitian bisa diukur dengan beberapa indikator yaitu chi-square, GFI, RMSEA, NFI, CFI, dan AGFI. Hasil pengujian overall model fit dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Nilai Goodness of fit indicies Fit index Nilai yang disarankan Nilai Referensi
Chi- square >0,05 269,558 Byrne
(2001), Hair at al.
(2006) CMIN/DF (1,0<CMIN/DF<3,0) 1,498 GFI >0,9 0,909 RMSEA
(<0,05 good fit; <0,08 acceptable fit)
Qi et al.
yang dilalui: 1.
(2013) 2.
Uji Kecocokan Model Pengukuran (Measurement Model Fit)
Pengujian ini digunakan untuk melakukan pengujian hubungan antar variabel laten dan variabel manifes. Uji kecocokan model pengukuran ini menggunakan metode
Confirmatory Factor Analysis (CFA). Dari hasil
pengujian dapat disimpulkan bahwa semua variabel manifes memiliki hubungan yang signifikan dengan variabel latennya yang dapat diartikan bahwa variabel manifes dapat mengukur variabel latennya dengan baik.
2.1 Validitas konstruk
Validitas konstruk dapat ditentukan dengan dua cara yaitu convergent validity dan
discriminant validity.
Dari pengujian convergent
Uji Kecocokan Seluruh Model (Overall Model Fit)
Modeling (SEM). Berikut merupakan tahapan
standar deviasi lebih dari 0 untuk setiap data sehingga tidak ada data yang dihapuskan dari pengujian ini.
Analisa data pada penelitian ini menggunakan metode Structural Equation
4.5 Analisis Structural Equation Modeling (SEM)
Uji reabilitas pada penelitian ini menggunakan parameter nilai cronbach alpha. Dari pengujian yang sudah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa semua instrumen reliabel.
8. Uji Reliabilitas
3. Uji outlier
Identifikasi data outlier dilakukan dengan menggunakan nilai mahalanobis distance. Dari 253 data kuisioner ada 12 data outlier, sehingga data yang bisa dianalisis pada tahap selanjutnya adalah 241 data. Dan ada 5 duplikasi data yang dihapus, jadi total data yang bisa digunakan untuk dianalisis selanjutnya adalah 236 data.
4. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan metode Skewness dan Kurtosis. Menurut George & Mallery (2010), nilai batas untuk Skewness
Statistic
dan Kurtosis Statistic adalah maksimum
- 2 dan minimum -2 (Medrano, 2014). Kurtosis
5. Uji Homogenitas
variabel manifes memiliki nilai dibawah +2 dan diatas -2 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua data pada penelitian ini berdistribusi secara normal dan proses analisis data dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya.
Statistic dan Skewness Statistic pada setiap
Levene yang telah dilakukan maka dapat
disimpulkan bahwa sekumpulan data dari penelitian ini adalah homogen.
6. Uji Linieritas
Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa semua variabel yaitu PU, PEOU, SN, FN, PS, PP, dan PT memiliki hubungan yang linier dengan variabel BI yang dapat diartikan bahwa setiap ada perubahan pada variabel PU, PEOU, SN, FN, PS, PP, dan PT maka akan ada perubahan dengan besaran yang sejajar pada variabel BI.
7. Uji KMO (Kaiser Meyer Olkin)
Uji KMO menghasilkan nilai 0,821, serta nilai Bartlett's Test of Sphericity sebesar 3134,414 dengan signifikansi 0,000. Nilai tersebut telah memenuhi kriteria karena nilai signifikansi Bartlett's Test of Sphericity yang diharapkan adalah kurang dari 0,05 (p<0,05). Nilai 0,000 lebih kecil dari 0,05 dan nilai uji KMO lebih besar dari 0,8, sehingga dapat disimpulkan bahwa data responden yang digunakan pada penelitian ini cocok untuk analisis faktor sehingga proses analisis data dapat dilanjutkan (Williams, 2012).
Berdasarkan pengujian dengan metode
3. Kecocokan Model Struktural (Structural
PEMBAHASAN
Diterima H7 Diduga Behavioral Intention (BI) dipengaruhi oleh Perceived Security (PS),
Hasil pengujian hipotesis pada penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Model penelitian dan hasil pengujian hipotesis dengan path analysis
Berikut merupakan hasil pengujian hipotesis yang ditampilkan pada Tabel 7.
Tabel 7. Hasil Pegujian Hipotesis Hipotesis Hasil
H1 Diduga Perceived Usefulness (PU) dipengaruhi oleh Perceived Ease of Use (PEOU),
Diterima H2 Diduga Perceived Usefulness (PU) dipengaruhi oleh Smartphone Functionality (PAU,PAA,POS),
Diterima H3 Diduga Perceived Trust (PT) dipengaruhi oleh Perceived Usefulness (PU),
Diterima H4 Diduga Perceived Trust (PT) dipengaruhi oleh Perceived Privacy (PP),
Ditolak H5 Diduga Perceived Trust (PT) dipengaruhi oleh Perceived Security (PS),
Diterima H6 Diduga Behavioral Intention (BI) dipengaruhi oleh Perceived Trust (PT),
Ditolak H9 Diduga Behavioral Intention (BI) dipengaruhi oleh Smartphone Functionality (PAU,PAA,POS),
Ditolak H8 Diduga Behavioral Intention (BI) dipengaruhi oleh Social Network (SN),
Ditolak H1 Diduga Behavioral Intention (BI) dipengaruhi oleh Perceived Usefulness (PU),
Diterima H1
- 0.772
1 Diduga Behavioral Intention (BI) dipengaruhi oleh Perceived Ease Of Use (PEOU),
Diterima H1
- 0.312
2 Diduga Behavioral Intention (BI) dipengaruhi oleh Perceived Privacy (PP).
Ditolak
5.2 Pembahasan Hipotesis 1. Diskusi hasil H1
Dari hasil pengujian hipotesis 1, dapat diambil kesimpulan bahwa Perceived Ease Of
Use (PEOU) berpengaruh positif terhadap Perceived Usefulness
(PU). PEOU adalah salah satu faktor yang mempengaruhi diterima dan tidaknya suatu teknologi (Davis F., Bagozzi R., & Warshaw R., 1989). Lazim dan Sasitharan (2014) menyatakan bahwa Perceive Ease of Use (PEOU) meningkatkan efektifitas pengguna
8 Tidak
Keterangan : *** = <0,001 5.
0.01
variabel SN (Social Network) mendekati angka 0,50, sehingga nilai tersebut masih dapat diterima dan valid. Serta dari pengujian
discriminant validity dapat disimpulkan discriminant validity pada penelitian ini
terpenuhi. Hanya dengan dilakukannya kedua pengujian validitas maka baru bisa ditentukan seberapa baik alat ukur dapat menilai konstruknya (Watson et al., 1995).
Model Fit)
Untuk menguji model struktural maka dilakukan dengan metode path analysis. Pengujian ini dilakukan untuk menguji hipotesis dari model yang telah dibuat. Kriteria signifikan nya hubungan antar variabel laten, dilihat dari nilai Critical Rasio (C.R) dan p-value. Batas
Critical Rasio adalah
≥ 1,96 dan nilai p-value < 0,05 (Hair et al., 2006; Byrne, 2001). Hasil pengujian struktural model ditampilkan pada Tabel 6.
Tabel 6. Hasil Pegujian Structural Model dan Hipotesis Model SEM
Hubungan Standardize d Regression C.R p- valu e
Diterim a ≥1,96 <0,0
5 P U FN 0.141 2.433
5 Ya P U PEO
0.06
U 0.583 8.032 *** Ya PT PP 0.187 1.933
0.05
3 Tidak PT PS 0.521 6.304 *** Ya PT PU 0.289 4.462 *** Ya BI SN 0.093 1.860
0.06
3 Tidak BI PP -0.050
0.44 Tidak BI PT 0.245 2.930
0.00
3 Ya BI PS -0.025
0.75
5 Tidak BI PEO U
0.356 4.477 *** Ya BI PU 0.280 3.370 *** Ya BI FN 0.101 1.825
5.1 Hasil Pengujian Hipotesis
- – fungsi yang ada pada aplikasi dengan lebih leluasa.
janjinya untuk melindungi informasi pribadi yang ada pada smartphone. Hal ini akan mengurangi kekhawatiran responden terhadap segala masalah yang akan terjadi yang berhubungan dengan informasi pribadinya.
smartphone akan memungkinkan mereka untuk
menyalesaikan tugas/ pekerjaan/ aktivitas sehari
4. Diskusi hasil H4
Dari hasil pengujian hipotesis 4, dapat diambil kesimpulan bahwa Perceived Privacy tidak berpengaruh positif terhadap Perceived
Trust, Gurung et al. (2007) serta Li at al. (2009)
dalam penelitiannya juga menyatakan bahwa
Privacy tidak berpengaruh positif terhadap Perceived Trust . Hal tersebut membuktikan
bahwa pengguna tidak peduli dengan hilangnya data pribadi yang tersimpan pada smartphone. Hilangnya data pribadi (privacy) ini bisa disebabkan karena memang terjadi masalah keamanan yang mengakibatkan data pribadi hilang atau tercuri. Selain itu, bisa juga karena responden memang bersedia memberikan data pribadinya untuk bisa mendapatkan keuntungan dari penggunaan suatu smartphone dan aplikasi di dalamnya. Misalnya dengan responden memberikan data pribadinya pada pihak ke-3 (aplikasi) maka responden dapat menggunakan fungsi
5. Diskusi hasil H5
Dari hasil pengujian hipotesis 5, dapat diambil kesimpulan bahwa Perceived Security berpengaruh positif terhadap Perceived Trust. Hasil hipotesis penelitian ini sama dengan hasil hipotesis pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Mohammed A. Al-Sharafi et al. (2016) dan Xin Li et al. (2009). Responden dari penelitian ini menyatakan bahwa mereka tidak memiliki khawatir akan insiden keamanan dari
smartphone yang baru saja terjadi (insiden
- – insiden keamana seperti yang sudah dijelaskan pada latar belakang) karena responden percaya jika keamanan pada smartphone dapat menjaga data atau informasi pribadinya dari segala macam masalah keamanan yang akan ditimbulkan.
6. Diskusi hasil H6
Dari hasil pengujian hipotesis 6, dapat diambil kesimpulan bahwa Perceived Trust berpengaruh positif terhadap Behavioral
Intention. Hal tersebut menunjukkan bahwa
responden pada penelitian ini merasa jika
smartphone dapat dipercaya dan akan menjaga
pengguna terhadap smartphone, karena dengan lebih mudah digunakannya suatu smartphone maka pengguna merasa jika menggunakan
Respoden dari penelitian ini percaya smartphone menghasilkan manfaat yang membantu pengguna dalam melakukan aktivitas nya dalam kehidupan sehari
smartphone juga memengaruhi kepercayaan
Usefulness
dalam menyelesaikan pekerjaannya dengan menggunakan smartphone. Hal ini sangat berpengaruh terhadap meningkatnya Perceive
Usefulness. Responden dari penelitian ini juga
menganggap bahwa mudah untuk belajar mengoperasikan smartphone. Hal tersebut bisa disebabkan karena responden telah memiliki banyak pengalaman dengan berbagai macam
smartphone sehingga tidak perlu usaha yang
berlebih untuk belajar mengoperasikan atau menggunakan smartphone.
2. Diskusi hasil H2
Dari hasil pengujian hipotesis 2, dapat diambil kesimpulan bahwa functionality berpengaruh positif terhadap Perceived
(PU). Pada penelitian yang dilakukan oleh Chung dan Chun (2011) juga meunjukkan bahwa functionality adalah salah satu faktor yang mempengaruhi PU.
of use ) maka juga akan meningkatkan kepercayaan (trust) dan kepuasan pengguna.
Dengan adanya aplikasi pada smartphone, responden merasa manfaat dari smartphone semakin besar. Dan responden juga peduli dengan seberapa baik aplikasi di-update, karena dengan di- update nya aplikasi maka semakin baik juga fungsi – fungsi pada aplikasi tersebut. Sehingga manfaat yang diberikan oleh aplikasi juga semakin besar.
3. Diskusi hasil H3
Dari hasil pengujian hipotesis 3, dapat diambil kesimpulan bahwa Perceived usefulness memiliki pengaruh positif terhadap Perceived
Trust. Mohammed A, Al-Sharafi at al. (2016)
juga menyatakan bahwa Perceived usefulness memiliki pengaruh positif terhadap Perceived
Trust. Selain itu, menurut Deepika dan
Karpagam (2016) jika suatu sistem dirasakan bermanfaat (usefull) dan mudah digunakan (ease
- – hari. Kemudahan penggunaan yang memiliki pengaruh positif terhadap kemanfaatan (usefulness) dari
- – hari dengan lebih cepat (Deepika & Karpagam, 2016).
- – hari karena pekerjaan atau aktifitas dapat dilakukan dengan lebih cepat.
Hasil hipotesis penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Mohammed A. Al-Sharafi et al. (2016) dan Kaasinen (2005).
Dari hasil pengujian hipotesis 9, dapat diambil kesimpulan bahwa Functionality tidak berpengaruh positif terhadap Behavioral
Use berpengaruh positif terhadap Behavioral Intention , Hasil pengujian hipotesis ini relevan
Dari hasil pengujian hipotesis 11, dapat diambil kesimpulan bahwa Perceived Ease Of
11. Diskusi hasil H11
dengan penelitian yang dilakukan oleh Chung & Chun (2011), Al-Sharafi et al. (2016) dan Lazim & Sasitharan (2014). Jika sistem mudah digunakan (ease to use) dan berguna bagi penggunanya (usefull), maka keinginan untuk menggunakan sistem tersebut semakin besar (Chung & Chun, 2011). Thomson (1991) menjelaskan bahwa individu akan menggunakan suatu teknologi informasi jika telah mengetahui manfaat positif atas penggunaan teknologi informasi tersebut. Menurut responden ada banyak manfaat positif yang diperoleh yaitu menggunakan smartphone akan meningkatkan produktivitas, meningkatkan kinerja dalam aktivitas sehari- hari, dan meningkatkan efektivitas dalam melakukan kegiatan sehari
Usefulness berpengaruh positif terhadap Behavioral Intention . Hasil hipotesis ini relevan
Dari hasil pengujian hipotesis 10, dapat diambil kesimpulan bahwa Perceived
10. Diskusi hasil H10
tidak merasakan functionality berguna, maka tidak memengaruhi minat responden untuk menggunakan smartphone.
smartphone ada banyak, tetapi jika responden
responden dari penelitian tidak peduli dengan aplikasi yang disediakan smartphone dan seberapa baik aplikasi di smartphone ter-update. Meskipun fungsionality yang sediakan oleh
Intention. Hal tersebut menunjukkan bahwa
dilakukan oleh Chung dan Chun (2011) memperlihatkan bahwa Functionality adalah salah satu faktor yang memengaruhi pemilihan dan penggunaan smartphone. Namun, pada penelitian ini tidak ditemukan hubungan yang signifkan antara Functionality dan Behavioral
Intention . Pada penelitian sebelumnya yang
9. Diskusi hasil H9
7. Diskusi hasil H7
bertambahnya pengalaman pengguna dengan berbagai smartphone serta akan hilang jika pengguna sudah bisa mengevaluasi kebutuhannya pada smartphone yang akan digunakan (Johnsen & Friedkin, 2006).
smartphone. Karena bagaimanapun, pengaruh Social Peer’s ini akan hilang seiring dengan
terhadap penggunaan smartphone. Responden dari penelitian ini menunjukkan jika mereka membeli dan menggunakan smartphone yang sesuai dengan keinginannya. Tidak dipengaruhi oleh orang disekitarnya. Chung dan Chun (2011) menyatakan bahwa Social Network akan berpengaruh kepada responden dengan usia di bawah 33 tahun. Meskipun dalam penelitian ini responden banyak yang berusia di bawah 33 tahun, pengaruh sosial tidak memengaruhi keputusan dalam membeli dan menggunakan
Network/Social Peer) tidak berpengaruh positif
(2014) menyatakan bahwa SN (Social
Intention . Chung & Chun (2011) serta Foon
Dari hasil pengujian hipotesis 8, dapat diambil kesimpulan bahwa social network berpengaruh positif terhadap Behavioral
8. Diskusi hasil H8
aman namun tidak meningkatkan keinginan untuk menggunakan smartphone. Hasil hipotesis ini sama dengan hasil hipotesis pada penelitian yang dilakukan oleh Chung dan Chun (2011).
security pada smartphone meningkatkan rasa
terkait keamanan yang baru saja terjadi. Keinginan menggunakan smartphone pada responden tidak dipengaruhi oleh keamanan yang disediakan oleh smartphone. Keamanan pada smartphone hanya memengaruhi kepercayaan responden terhadap smartphone, karena dengan adanya sistem keamanan atau
Intention . Hal ini menunjukkan bahwa pengguna smartphone tidak peduli dengan adanya masalah
Dari hasil pengujian hipotesis 7, dapat diambil kesimpulan bahwa Perceived Security tidak berpengaruh positif terhadap Behavioral
dengan penelitian yang dilakukan oleh Chung & Chun (2011) dan Lazim & Sasitharan (2014). Jika sistem mudah digunakan (ease to use) dan berguna bagi penggunanya (usefull), maka keinginan untuk menggunakan sistem tersebut semakin besar (Chung & Chun, 2011). Dan seiring bertambahnya pengalaman pengguna dengan perangkat mobile maka juga akan memengaruhi presepsi pengguna dalam kemudahan untuk mempelajari perangkat mobile (Wang, et al ., 2009). Dengan
DAFTAR PUSTAKA
Explloratory Study On Determining Factors For The Smartphone Selection Decision . Issues in Information Systems ,12(1) ,291-300.
Security and Privacy Perceptions on Customers’ Trust to Accept Internet Banking Services: An Extension of TAM. 11(3) 545-
Byrne, B. M., 2001. Structural Equation
Modelling with AMOS: Basic Concept, Application, and Programmin . New York:
Routledge Taylor & Francis Group. Chandio, F. H.,2011. Studying acceptance of
online banking information system: a structural equation model
. Master’s Thesis. Chung, D., dan Chun, S. G., 2011. An
Davis F., Bagozzi R., & Warshaw R., 1989. User
E- Government Implementation and Practice in Developing Countries. United States: Idea Group Inc (IGI), pp. 242-263.
acceptance of computer technology: a comparison of two theoretical models . Management Science 35(8) 9821003.
Deepika, R. & Karpagam, V., 2016. Antecedents of Smartphone user Satisfaction, Trust and Loyalty Towards Mobile Applications.
Indian Journal of Science and Technology, 9(32).
Edwin R. van Teijlingen and Vanora Hundley, 2001. The importance of pilot studies.
Social Research Update . Department of
Sociology, University of Surrey, Guildford GU7 5XH, England. (sru.soc.surrey.ac.uk/SRU35.html)
Fazlollahi, B., 2002. Strategy for eCommerce
Al-Sharafi, M. A., at al., 2016. The Effect of
Dalam: Z. Mahmood, penyunt.
- – siap menghadapi resiko terkait hilangnya privasi. Misalnya, responden sudah melakukan backup data secara berkala, sehingga responden tidak khawatir jika suatu saat informasi pribadi tersebut hilang.
6. KESIMPULAN
dengan responden percaya bahwa smartphone menjaga janjinya untuk melindungi informasi pribadi akan membuat rasa khawatir responden terhadap segala masalah yang berhubungan dengan informasi atau data pribadi yang tersimpan dalam smartphone juga akan berkurang.
bertambahnya pengalaman pengguna dengan berbagai smartphone, maka pengguna tidak akan menghabiskan waktu yang lama untuk belajar mengoperasikan cara menggunakan smartphone dengan tipe yang berbeda.
12. Diskusi hasil H12
Dari hasil pengujian hipotesis 12, dapat diambil kesimpulan bahwa Perceived Privacy tidak berpengaruh positif terhadap Behavioral Intention.
Hasil ini sama dengan penelitian Chung & Chun (2011) serta Al-Hujrah & Migdadi (2013) yang menyatakan bahwa
Perceived Privacy tidak tidak berpengaruh positif terhadap Behavioral Intention.
Responden tidak peduli dengan adanya masalah dengan privasi pada smartphone. Ketidak pedulian tersebut mungkin timbul karena responden sudah yakin dan percaya dengan sistem keamanan pada smartphone yang dapat melindungi informasi atau data pribadinya. Ataupun responden sudah bersiap
Al-Hujrah, O. & Migdadi, M., 2013. Public Acceptance of M-Goverment Service in Developing Countries : The Case of Jordan.
Pada penelitian ini, dapat dilihat bahwa model penelitian memiliki kecocokan yang baik dengan data penelitian sehingga model valid dan bisa menjelaskan hubungan antar variabel laten. Selain itu, faktor
- – faktor yang mempengaruhi minat penggunaan smartphone yang nantinya akan berpengaruh langsung terhadap Actual Use
Responden dari penelitian ini memperlihatkan bahwa mereka merasakan manfaat positif ketika menggunakan smartphone. Dengan diperoleh nya manfaat positif ini membuat responden ingin terus menggunakan smartphone. Kemudahan penggunaan (ease of use) juga mempengaruhi minat (behavioral intention ) penggunaan
smartphone karena kemudahan penggunaan
(ease of use) meningkatkan efektifitas pengguna dalam menyelesaikan pekerjaan menggunakan
smartphone . Hal tersebut akan meningkatkan
kemanfaatan (usefulness) smartphone bagi responden. Selain itu, tingkat kepercayaan (trust) responden terhadap smartphone juga berpengaruh terhadap minat (behavioral
intention ) penggunaan smartphone karena
of Smartphone adalah perceive usefulness, perceive ease of use, dan perceive trust.
- –312. Gurung, A., Xin Luo, M.K Raja, 2007. An
Qi, Ershi, at al., 2013. Proceedings of 20th
Digital Asia
Li, X., Rong, G. & Thatcher, J. B., 2009. Swift
Trust In Web Vendor. Web Technologies:
Concepts, Methodologies, Tools, and Applications: Concepts, Methodologies, Tools, and Applications, pp. 1206-1226.
Maiyaki, A. A. & Mokhtar, S. S. M., 2011.
Determinants of Customer Behavioural Responses: A Pilot Study. International Business Research, 4(1), pp. 193-197.
Medrano, L. A., Liporace, M. F. & Pérez, E., 2014. Computerized Assessment System for Academic Satisfaction (ASAS) for first- year University Student. Electronic Journal
of Research in Educational Psycology, 12(33), pp. 541-562.
Park, Y. & Chen, J. V., 2007. Acceptance and adoption of the innovative use of smartphone. Industrial Management &
Data Systems, 107(9), pp. 1349-1365.
International Conference on Industrial Engineering and Engineering Management: Theory and Apply of IndustrialEngineerin.
Ramanen, J., 2011. Perceive Security in Mobile Authentication.
Master’s Thesis. Rogers, E. M. (1995). Diffusion of Innovations.
- – The 4th International Conference on Technology and Operations Management 562 –570.
4th ed. New York, NY: Free Press. Sarjono, H., dan Julianita, W. 2011. Structural
Equation Modelling (SEM) : Sebuah Pengantar, Aplikasi untuk Penelitian Bisnis . Jakarta : Salemba Empat.
Wang, Y.-S., Wu, M.-C., & Wang, H.-Y., 2009.