PMK 239 2014 Tentang Tata Cara Pemeriksaan Bukti Permulaan

  PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLI K I NDONESI A NOMOR 239/ PMK.03/ 2014

  TENTANG TATA CARA PEMERI KSAAN BUKTI PERMULAAN TI NDAK PI DANA DI BI DANG PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLI K I NDONESI A,

  a. bahw a ket ent uan m engenai t at a cara Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan t indak pidana di bidang perpaj akan t elah diat ur dalam Perat uran Ment eri Keuangan Nom or 18/ PMK.03/ 2013 t ent ang Tat a Cara Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan Tindak Pidana di Bidang Perpaj akan;

  b. bahw a ket ent uan m engenai t indak pidana di bidang perpaj akan t elah diat ur dalam Undang- Undang Nom or 6 Tahun 1983 t ent ang Ket ent uan Um um dan Tat a Cara Perpaj akan sebagaim ana t elah beberapa kali diubah t erakhir dengan Undang- Undang Nom or 16 Tahun 2009; c. bahw a ket ent uan m engenai t indak pidana di bidang perpaj akan yang t erkait dengan Paj ak Bum i dan

  Bangunan t elah diat ur dalam Undang- Undang Nom or 12 Tahun 1985 t ent ang Paj ak Bum i dan Bangunan sebagaim ana t elah diubah dengan Undang- Undang Nom or 12 Tahun 1994; d. bahw a ket ent uan m engenai t indak pidana di bidang perpaj akan yang t erkait dengan Bea Met erai t elah diat ur dalam Undang Undang Nom or 13 Tahun 1985 t ent ang Bea Met erai; e. bahw a ket ent uan m engenai t indak pidana di bidang perpaj akan yang t erkait dengan Penagihan Paj ak dengan Surat Paksa t elah diat ur dalam Undang- Undang Nom or 19 Tahun 1997 t ent ang Penagihan Paj ak dengan Surat Paksa sebagaim ana t elah diubah dengan Undang- Undang Nom or 19 Tahun 2000;

  f. bahw a berdasarkan hasil evaluasi dan unt uk m em berikan kepast ian hukum t erhadap pelaksanaan t at a cara Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan t indak pidana di bidang perpaj akan, perlu m engat ur kem bali ket ent uan m engenai t at a cara Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan t indak pidana di bidang perpaj akan;

  g. bahw a berdasarkan pert im bangan sebagaim ana dim aksud dalam huruf a sam pai dengan huruf f, sert a unt uk m elaksanakan ket ent uan Pasal 43A ayat ( 4) Undang- Undang Nom or 6 Tahun 1983 t ent ang Ket ent uan Um um dan Tat a Cara Perpaj akan sebagaim ana t elah beberapa kali diubah t erakhir dengan Undang- Undang Nom or 16 Tahun 2009, sert a Pasal 7 ayat ( 5) dan Pasal 60 ayat ( 6) Perat uran Pem erint ah Nom or 74 Tahun 2011 t ent ang Tat a Cara Pelaksanaan Hak dan Pem enuhan Kew aj iban Perpaj akan, perlu m enet apkan Perat uran Ment eri Keuangan t ent ang Tat a Cara Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan Tindak Pidana di Bidang Perpaj akan;

  Mengingat :

  1. Undang- Undang Nom or 6 Tahun 1983 t ent ang Ket ent uan Um um dan Tat a Cara Perpaj akan ( Lem baran Negara Republik I ndonesia Tahun 1983 Nom or 49, Tam bahan Lem baran Negara Republik I ndonesia Nom or 3262) sebagaim ana t elah beberapa kali diubah t erakhir dengan Undang- Undang Nom or 16 Tahun 2009 ( Lem baran Negara Republik I ndonesia Tahun 2009 Nom or 62, Tam bahan Lem baran Negara Republik I ndonesia Nom or 4999) ;

  2. Undang- Undang Nom or 12 Tahun 1985 t ent ang Paj ak Bum i dan Bangunan ( Lem baran Negara Republik I ndonesia Tahun 1985 Nom or 68, Tam bahan Lem baran Negara Republik I ndonesia Nom or 3312) sebagaim ana t elah diubah dengan Undang- Undang Nom or 12 Tahun 1994 ( Lem baran Negara Republik I ndonesia Tahun 1994 Nom or 62, Tam bahan Lem baran Negara Republik I ndonesia Nom or 3569) ;

  3. Undang- Undang Nom or 13 Tahun 1985 t ent ang Bea Met erai ( Lem baran Negara Republik I ndonesia Tahun 1985 Nom or 69, Tam bahan Lem baran Negara Republik I ndonesia Nom or 3313) ;

  4. Undang- Undang Nom or 19 Tahun 1997 t ent ang Penagihan Paj ak dengan Surat Paksa ( Lem baran Negara Republik I ndonesia Tahun 1997 Nom or 42, Tam bahan Lem baran Negara Republik I ndonesia Nom or 3686) sebagaim ana t elah diubah dengan Undang- Undang Nom or 19 Tahun 2000 ( Lem baran Negara Republik I ndonesia Tahun 2000 Nom or 129, Tam bahan Lem baran Negara Republik I ndonesia Nom or 3987) ;

  5. Perat uran Pem erint ah Nom or 74 Tahun 2011 t ent ang Tat a Cara Pelaksanaan Hak dan Pem enuhan Kew aj iban Perpaj akan ( Lem baran Negara Republik I ndonesia Tahun 2011 Nom or 162, Tam bahan Lem baran negara Republik I ndonesia 5268) ;

  MEMUTUSKAN : Menet apkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA CARA PEMERI KSAAN BUKTI PERMULAAN TI NDAK PI DANA DI BI DANG PERPAJAKAN.

  BAB I

  Pasal 1 Dalam Perat uran Ment eri ini yang dim aksud dengan:

  12. Dat a adalah kum pulan angka, huruf, kat a, at au cit ra yang bent uknya dapat berupa surat , dokum en, buku, at au cat at an, baik dalam bent uk elekt ronik m aupun bukan elekt ronik, yang dapat dikem bangkan dan dianalisis unt uk m enget ahui ada t idaknya Bukt i Perm ulaan.

  22. Laporan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan adalah laporan yang disusun oleh pem eriksa Bukt i Perm ulaan yang m engungkapkan t ent ang pelaksanaan, sim pulan, dan usul t indak lanj ut Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan.

  21. Kert as Kerj a Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan adalah dokum ent asi yang dibuat oleh pem eriksa Bukt i Perm ulaan m engenai prosedur Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan yang dit em puh, Bahan Bukt i yang dikum pulkan, analisis Tindak Pidana di Bidang Perpaj akan yang dilakukan, sert a sim pulan yang diam bil sehubungan dengan pelaksanaan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan.

  20. Penyegelan adalah t indakan m enem pat kan t anda segel pada t em pat at au ruangan t ert ent u sert a barang bergerak dan/ at au t idak bergerak yang digunakan at au pat ut diduga digunakan sebagai t em pat at au alat unt uk m enyim pan Bahan Bukt i.

  19. Surat Perint ah Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan Perubahan adalah Surat Perint ah Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan yang dit erbit kan karena t erj adi perubahan t im pem eriksa Bukt i Perm ulaan dan/ at au penggant ian Unit Pelaksana Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan.

  18. Surat Perint ah Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan adalah surat perint ah yang dit erbit kan oleh kepala Unit Pelaksana Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan unt uk m elakukan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan.

  17. Unit Pelaksana Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan adalah unit yang berw enang m elakukan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan berdasarkan ket ent uan perat uran perundang- undangan.

  16. Bahan Bukt i adalah buku, cat at an, dokum en, ket erangan, dat a yang dikelola secara elekt ronik, dan/ at au benda lainnya, yang dapat digunakan unt uk m enem ukan Bukt i Perm ulaan.

  15. Perist iw a Pidana adalah perist iw a yang m engandung Tindak Pidana di Bidang Perpaj akan.

  14. Pengaduan adalah pem berit ahuan disert ai perm int aan oleh pihak yang berkepent ingan kepada pej abat yang berw enang unt uk m enindak m enurut hukum orang pribadi at au badan yang t elah m elakukan Tindak Pidana di Bidang Perpaj akan yang m erugikannya.

  13. Laporan adalah pem berit ahuan yang disam paikan oleh orang at au inst it usi karena hak dan/ at au kew aj iban berdasarkan undang- undang kepada pej abat yang berw enang m engenai dugaan t elah at au sedang at au akan t erj adinya Tindak Pidana di Bidang Perpaj akan.

  11. I nform asi adalah ket erangan yang disam paikan secara lisan m aupun t ert ulis yang dapat dikem bangkan dan dianalisis unt uk m enget ahui ada t idaknya Bukt i Perm ulaan.

  1. Undang- Undang Ket ent uan Um um dan Tat a Cara Perpaj akan yang selanj ut nya disebut Undang- Undang KUP adalah Undang- Undang Nom or 6 Tahun 1983 t ent ang Ket ent uan Um um dan Tat a Cara Perpaj akan sebagaim ana t elah beberapa kali diubah t erakhir dengan Undang- Undang Nom or 16 Tahun 2009.

  10. Penyidikan Tindak Pidana di Bidang Perpaj akan yang selanj ut nya disebut Penyidikan adalah serangkaian t indakan yang dilakukan oleh penyidik unt uk m encari sert a m engum pulkan bukt i yang dengan bukt i it u m em buat t erang Tindak Pidana di Bidang Perpaj akan yang t erj adi sert a m enem ukan t ersangkanya.

  9. Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan adalah Pem eriksaan yang dilakukan unt uk m endapat kan Bukt i Perm ulaan t ent ang adanya dugaan t elah t erj adi Tindak Pidana di Bidang Perpaj akan.

  8. Bukt i Perm ulaan adalah keadaan, perbuat an, dan/ at au bukt i berupa ket erangan, t ulisan, at au benda yang dapat m em berikan pet unj uk adanya dugaan kuat bahw a sedang at au t elah t erj adi suat u Tindak Pidana di Bidang Perpaj akan yang dilakukan oleh siapa saj a yang dapat m enim bulkan kerugian pada pendapat an negara.

  7. Verifikasi adalah serangkaian kegiat an penguj ian pem enuhan kew aj iban subj ekt if dan obj ekt if at au penghit ungan dan pem bayaran paj ak, berdasarkan perm ohonan Waj ib Paj ak at au berdasarkan dat a dan inform asi perpaj akan yang dim iliki at au diperoleh Direkt ur Jenderal Paj ak, dalam rangka m enerbit kan surat ket et apan paj ak, m enerbit kan/ m enghapus Nom or Pokok Waj ib Paj ak dan/ at au m engukuhkan/ m encabut pengukuhan Pengusaha Kena Paj ak.

  6. Pem eriksaan adalah serangkaian kegiat an m enghim pun dan m engolah dat a, ket erangan, dan/ at au bukt i yang dilaksanakan secara obj ekt if dan profesional berdasarkan suat u st andar pem eriksaan unt uk m enguj i kepat uhan pem enuhan kew aj iban perpaj akan dan/ at au unt uk t uj uan lain dalam rangka m elaksanakan ket ent uan perat uran perundang- undangan perpaj akan.

  Pasal 41C, dan Pasal 43 Undang Undang KUP, Pasal 24 dan Pasal 25 Undang- Undang PBB, Pasal 13 dan Pasal 14 Undang- Undang Bea Met erai, dan Pasal 41A Undang- Undang PPSP.

  5. Tindak Pidana di Bidang Perpaj akan adalah perbuat an yang diancam sanksi pidana oleh undang- undang di bidang perpaj akan yang m eliput i Pasal 38, Pasal 39, Pasal 39A, Pasal 41, Pasal 41A, Pasal 41B,

  4. Undang- Undang Penagihan Paj ak dengan Surat Paksa yang selanj ut nya disebut Undang- Undang PPSP sebagaim ana t elah diubah dengan Undang- Undang Nom or 19 Tahun 2000.

  3. Undang- Undang Bea Met erai adalah Undang- Undang Nom or 13 Tahun 1985 t ent ang Bea Met erai.

  2. Undang- Undang Paj ak Bum i dan Bangunan yang selanj ut nya disebut Undang Undang PBB adalah Undang- Undang Nom or 12 Tahun 1985 t ent ang Paj ak Bum i dan Bangunan sebagaim ana t elah diubah dengan Undang- Undang Nom or 12 Tahun 1994.

  23. Laporan Kej adian adalah laporan t ert ulis t ent ang adanya Perist iw a Pidana yang t erdapat Bukt i Perm ulaan yang cukup sebagai dasar dilakukan Penyidikan.

  BAB I I DASAR, RUANG LI NGKUP, JENI S, DAN JANGKA WAKTU PEMERI KSAAN BUKTI PERMULAAN Bagian Kesat u Dasar Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan Pasal 2 ( 1) Direkt ur Jenderal Paj ak berw enang m elakukan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan berdasarkan I nform asi, Dat a, Laporan, dan Pengaduan. ( 2) I nform asi, Dat a, Laporan, dan Pengaduan sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) yang dit erim a at au pengam at an. ( 3) I nform asi, Dat a, Laporan, dan Pengaduan dengan indikasi kuat adanya Tindak Pidana di Bidang

  Perpaj akan yang dit em ukan dari hasil pengem bangan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan at au Penyidikan dapat langsung dit indaklanj ut i dengan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan. ( 4) I nform asi, Dat a, Laporan, dan Pengaduan sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 2) dan ayat ( 3) yang berkait an dengan Masa Paj ak, Bagian Tahun Paj ak, at au Tahun Paj ak baik yang belum m aupun t elah dit erbit kan surat ket et apan paj ak dit indaklanj ut i dengan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan sepanj ang t erdapat indikasi Tindak Pidana di Bidang Perpaj akan.

  Bagian Kedua Ruang Lingkup Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan

  Pasal 3 Ruang lingkup Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan yait u dugaan suat u Perist iw a Pidana yang dit ent ukan dalam Surat Perint ah Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan. Bagian Ket iga Jenis Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan Pasal 4 ( 1) Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan dapat dilakukan:

  a. secara t erbuka; at au b. secara t ert ut up. ( 2) Dalam hal:

  a. Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan t erkait dengan perm ohonan pengem balian kelebihan pem bayaran paj ak sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 17B Undang- Undang KUP; at au b. Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan m erupakan t indak lanj ut dari Pem eriksaan unt uk m enguj i kepat uhan pem enuhan kew aj iban perpaj akan, Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan hanya dapat dilakukan secara t erbuka. ( 3) Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan secara t erbuka dilakukan dengan pem berit ahuan secara t ert ulis perihal

  Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan kepada orang pribadi at au badan yang dilakukan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan. ( 4) Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan secara t ert ut up dilakukan t anpa pem berit ahuan t ent ang adanya

  Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan kepada orang pribadi at au badan yang dilakukan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan.

  Bagian Keem pat Jangka Wakt u Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan

  Pasal 5 ( 1) Pem eriksa Bukt i Perm ulaan m elaksanakan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan secara t erbuka dalam j angka w akt u paling lam a 12 ( dua belas) bulan sej ak t anggal penyam paian surat pem berit ahuan Pem eriksaan

  Bukt i Perm ulaan sam pai dengan t anggal Laporan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan. ( 2) Pem eriksa Bukt i Perm ulaan m elaksanakan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan secara t ert ut up dalam j angka w akt u paling lam a 12 ( dua belas) bulan sej ak t anggal Surat Perint ah Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan dit erim a oleh Pem eriksa Bukt i Perm ulaan sam pai dengan t anggal Laporan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan. ( 3) Apabila pem eriksa Bukt i Perm ulaan t idak dapat m elaksanakan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan dalam j angka w akt u sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) at au ayat ( 2) , pem eriksa Bukt i Perm ulaan dapat m engaj ukan perm ohonan perpanj angan j angka w akt u kepada kepala Unit Pelaksana Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan.

  ( 4) Kepala Unit Pelaksana Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan dapat m em berikan perpanj angan j angka w akt u w akt u sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) at au ayat ( 2) . ( 5) Kepala Unit Pelaksana Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan m em pert im bangkan perm ohonan perpanj angan j angka w akt u sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 3) dengan m em perhat ikan: a. daluw arsa penet apan paj ak;

  b. daluw arsa penunt ut an Tindak Pidana di Bidang Perpaj akan; at au c. pert im bangan lain.

  c. didahului dengan persiapan yang baik;

  a. m enyam paikan surat pem berit ahuan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan kepada orang pribadi at au badan yang dilakukan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan, j ika Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan dilakukan secara t erbuka;

  BAB I V KEWAJI BAN, HAK, DAN KEWENANGAN DALAM PEMERI KSAAN BUKTI PERMULAAN Bagian Kesat u Kew aj iban dan Hak dalam Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan Pasal 10 ( 1) Pem eriksa Bukt i Perm ulaan w aj ib:

  b. Laporan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan m engungkapkan t ent ang pelaksanaan, sim pulan, dan usul t indak lanj ut Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan.

  Perm ulaan; dan

  Pasal 9 St andar pelaporan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 6 huruf c diat ur dengan ket ent uan sebagai berikut : a. Laporan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan disusun berdasarkan Kert as Kerj a Pem eriksaan Bukt i

  f. didokum ent asikan dalam Kert as Kerj a Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan; dan g. diperoleh sim pulan yang berdasarkan pada Bahan Bukt i yang sah dan cukup.

  d. dilaksanakan di kant or Direkt orat Jenderal Paj ak dan/ at au t em pat lain yang dianggap perlu oleh pem eriksa Bukt i Perm ulaan; e. dilaksanakan dalam j angka w akt u t ert ent u;

  b. dilakukan pengaw asan oleh kepala Unit Pelaksana Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan;

  BAB I I I STANDAR PELAKSANAAN PEMERI KSAAN BUKTI PERMULAAN Pasal 6 Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan harus dilaksanakan sesuai dengan:

  Pasal 8 St andar pelaksanaan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 6 huruf b diat ur dengan ket ent uan sebagai berikut : a. dilaksanakan oleh t im pem eriksa Bukt i Perm ulaan;

  d. j uj ur, bersih dari t indakan- t indakan t ercela, dan senant iasa m engut am akan kepent ingan negara; dan e. t aat t erhadap ket ent uan perat uran perundang- undangan di bidang perpaj akan.

  c. m enggunakan ket eram pilannya secara cerm at dan saksam a;

  a. diberi t ugas, w ew enang, dan t anggung j aw ab oleh kepala Unit Pelaksana Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan unt uk m elaksanakan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan; b. m endapat pendidikan dan pelat ihan t eknis yang cukup sebagai pem eriksa Bukt i Perm ulaan;

  Pasal 7 St andar um um Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 6 huruf a berkait an dengan pem eriksa Bukt i Perm ulaan, yait u Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan dilaksanakan oleh Penyidik Pegaw ai Negeri Sipil di lingkungan Direkt orat Jenderal Paj ak yang:

  b. st andar pelaksanaan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan; dan c. st andar pelaporan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan.

  a. st andar um um Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan;

  b. m em perlihat kan kart u t anda pengenal pem eriksa Bukt i Perm ulaan, j ika dim int a oleh orang c. m em perlihat kan Surat Perint ah Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan at au Surat Perint ah Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan Perubahan, j ika dim int a oleh orang pribadi at au badan yang dilakukan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan;

  d. m engem balikan Bahan Bukt i yang t elah diperoleh m elalui pem inj am an dan t idak diperlukan dalam proses Penyidikan; e. m erahasiakan kepada pihak lain yang t idak berhak segala sesuat u yang diket ahui at au diberit ahukan kepadanya dalam rangka Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan; dan f. m engam ankan Bahan Bukt i yang dit em ukan dalam Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan. ( 2) Orang pribadi at au badan yang dilakukan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan secara t erbuka, w aj ib:

  a. m em berikan kesem pat an kepada pem eriksa Bukt i Perm ulaan unt uk m em asuki dan/ at au m em eriksa t em pat at au ruang, barang bergerak dan/ at au barang t idak bergerak yang diduga at au pat ut diduga digunakan unt uk m enyim pan Bahan Bukt i; m engunduh dat a yang dikelola secara elekt ronik; c. m em perlihat kan dan/ at au m em inj am kan Bahan Bukt i kepada pem eriksa Bukt i Perm ulaan;

  d. m em berikan ket erangan lisan dan/ at au t ert ulis kepada pem eriksa Bukt i Perm ulaan; dan

  e. m em berikan bant uan kepada pem eriksa Bukt i Perm ulaan guna kelancaran Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan. ( 3) Pihak yang berkait an at au pihak ket iga yang m em punyai hubungan dengan orang pribadi at au badan yang dilakukan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan w aj ib m em berikan ket erangan dan/ at au bukt i yang dim int a oleh pem eriksa Bukt i Perm ulaan.

  Pasal 11 Orang pribadi at au badan yang dilakukan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan secara t erbuka m em punyai hak m em int a kepada pem eriksa Bukt i Perm ulaan unt uk: a. m enyam paikan surat pem berit ahuan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan;

  b. m em perlihat kan kart u t anda pengenal pem eriksa Bukt i Perm ulaan;

  c. m em perlihat kan Surat Perint ah Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan at au Surat Perint ah Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan Perubahan; dan d. m engem balikan Bahan Bukt i yang t elah dipinj am dan t idak diperlukan dalam proses Penyidikan.

  Bagian Kedua Kew enangan Pem eriksa Bukt i Perm ulaan

  Pasal 12 Pem eriksa Bukt i Perm ulaan berw enang:

  a. m em asuki dan/ at au m em eriksa t em pat , ruang, dan/ at au barang yang diduga at au pat ut diduga digunakan unt uk m enyim pan Bahan Bukt i; b. m engakses dan/ at au m engunduh dat a yang dikelola secara elekt ronik;

  c. m em inj am dan/ at au m em eriksa Bahan Bukt i;

  d. m elakukan Penyegelan t erhadap t em pat at au ruang t ert ent u sert a barang bergerak dan/ at au barang t idak bergerak; e. m em int a ket erangan kepada pihak yang berkait an;

  f. m em int a ket erangan dan/ at au bukt i yang diduga dapat m em beri pet unj uk t ent ang Tindak Pidana di Bidang Perpaj akan kepada pihak ket iga yang m em punyai hubungan dengan orang pribadi at au badan;

  g. m em int a bant uan kepada pihak lain sehubungan dengan keahliannya dalam rangka pelaksanaan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan; dan h. m elakukan t indakan lain yang diperlukan dalam rangka Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan.

  BAB V SURAT PERI NTAH PEMERI KSAAN BUKTI PERMULAAN Pasal 13 ( 1) Surat Perint ah Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan m enj adi dasar pelaksanaan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan oleh t im pem eriksa Bukt i Perm ulaan. ( 2) Surat Perint ah Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan dit erbit kan t erhadap dugaan suat u Perist iw a Pidana. ( 3) Unt uk m em bant u t ugas t im pem eriksa Bukt i Perm ulaan, pej abat yang berw enang dapat m enunj uk:

  a. sat u at au lebih pegaw ai Direkt orat Jenderal Paj ak yang m em iliki keahlian t ert ent u disert ai dengan surat t ugas; dan/ at au b. sat u at au lebih ahli yang m em iliki keahlian t ert ent u, sepert i penerj em ah bahasa at au ahli di bidang t eknologi inform asi, yang berasal dari luar Direkt orat Jenderal Paj ak.

  ( 1) Direkt ur Jenderal Paj ak dapat m enggant i Unit Pelaksana Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan berdasarkan pert im bangan efekt ivit as, efisiensi, at au perubahan st rukt ur organisasi. ( 2) Kepala Unit Pelaksana Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan dapat m elakukan perubahan t im pem eriksa Bukt i Perm ulaan. ( 3) Dalam hal dilakukan penggant ian Unit Pelaksana Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) at au perubahan t im pem eriksa Bukt i Perm ulaan sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 2) , kepala Unit Pelaksana Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan m enerbit kan Surat Perint ah Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan Perubahan.

  BAB VI Bagian Kesat u Pem berit ahuan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan Pasal 15 ( 1) Pem eriksa Bukt i Perm ulaan w aj ib m enyam paikan surat pem berit ahuan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan kepada orang pribadi at au badan yang dilakukan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan dalam hal Pem eriksaan

  Bukt i Perm ulaan dilakukan secara t erbuka. ( 2) Dalam hal Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan secara t erbuka dilakukan t erhadap orang pribadi, Pem eriksa

  Bukt i Perm ulaan m enyam paikan surat pem berit ahuan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan kepada orang pribadi yang dilakukan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan, keluarga yang t elah dew asa, at au kuasa. ( 3) Dalam hal Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan secara t erbuka dilakukan t erhadap badan, Pem eriksa Bukt i

  Perm ulaan m enyam paikan surat pem berit ahuan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan kepada w akil, kuasa, at au pegaw ai dari badan yang dilakukan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan. ( 4) Dalam hal penyam paian surat pem berit ahuan sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 2) dan ayat ( 3) t idak dapat dilaksanakan, pem eriksa Bukt i Perm ulaan m enyam paikan surat pem berit ahuan Pem eriksaan

  Bukt i Perm ulaan m elalui:

  a. pos dengan bukt i pengirim an surat ;

  b. faksim ili; at au c. perusahaan j asa ekspedisi at au j asa kurir dengan bukt i pengirim an surat .

  Pasal 16 ( 1) Pem eriksa Bukt i Perm ulaan dapat langsung m elaksanakan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan dan m enggunakan kew enangannya sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 12 set elah surat pem berit ahuan

  Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan disam paikan. ( 2) Dalam hal orang pribadi at au w akil badan yang dilakukan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan at au kuasanya m enolak unt uk dilakukan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan, pem eriksa Bukt i Perm ulaan m em buat berit a acara penolakan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan. ( 3) Dalam hal orang pribadi at au w akil badan yang dilakukan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan at au kuasanya m enolak unt uk m enandat angani berit a acara penolakan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 2) , pem eriksa Bukt i Perm ulaan m em buat berit a acara penolakan penandat angana. ( 4) Berdasarkan berit a acara penolakan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 2) at au berit a acara penolakan penandat anganan sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 3) , pem eriksa Bukt i Perm ulaan dapat m engusulkan kepada kepala Unit Pelaksana Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan unt uk dilakukan Penyidikan.

  Bagian Kedua Pengum pulan Bahan Bukt i

  Pasal 17 ( 1) Dalam rangka m em peroleh Bahan Bukt i, pem eriksa Bukt i Perm ulaan dapat m em asuki dan/ at au m em eriksa t em pat , ruang, dan/ at au barang bergerak dan/ at au t idak bergerak yang diduga at au pat ut diduga digunakan unt uk m enyim pan Bahan Bukt i. ( 2) Dalam hal Bahan Bukt i sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) diperoleh, dengan segera pem eriksa Bukt i

  Perm ulaan dapat m elakukan pem inj am an Bahan Bukt i t ersebut dan m em buat t anda t erim a pem inj am an. ( 3) Dalam hal Bahan Bukt i sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) belum diperoleh, pem eriksa Bukt i Perm ulaan dapat m elakukan pem inj am an dengan surat pem inj am an. ( 4) Bahan Bukt i yang dipinj am sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 3) harus diserahkan kepada pem eriksa Bukt i Perm ulaan paling lam a 14 ( em pat belas) hari set elah t anggal pengirim an surat pem inj am an. ( 5) Set iap Bahan Bukt i yang diperoleh pem eriksa Bukt i Perm ulaan sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 4) dibuat kan t anda t erim a pem inj am an. t idak m em enuhi perm int aan pem inj am an dalam j angka w akt u sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 4) , pem eriksa Bukt i Perm ulaan dapat m engusulkan kepada kepala Unit Pelaksana Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan unt uk dilakukan Penyidikan.

  Bagian Ket iga Penyegelan

  Pasal 18 ( 1) Pem eriksa Bukt i Perm ulaan dapat m elakukan Penyegelan t erhadap t em pat at au ruang t ert ent u sert a barang bergerak dan/ at au barang t idak bergerak unt uk m em peroleh at au m engam ankan Bahan Bukt i.

  a. pem eriksa Bukt i Perm ulaan t idak diberi at au t idak m em punyai kesem pat an unt uk m em asuki dan/ at au m em eriksa t em pat , ruang, dan/ at au barang bergerak dan/ at au barang t idak bergerak yang diduga at au pat ut diduga digunakan unt uk m enyim pan Bahan Bukt i;

  b. orang pribadi, w akil badan, at au kuasa yang dilakukan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan t idak m em inj am kan Bahan Bukt i yang dim int a oleh pem eriksa Bukt i Perm ulaan; at au c. t erdapat keadaan selain dim aksud pada huruf a dan huruf b, sehingga pem eriksa Bukt i Perm ulaan m em erlukan upaya penyegelan. ( 3) Pem eriksa Bukt i Perm ulaan m elakukan penyegelan dengan m enggunakan t anda segel dan disaksikan paling sedikit 2 ( dua) orang selain anggot a t im pem eriksa Bukt i Perm ulaan. ( 4) Pem eriksa Bukt i Perm ulaan m enuangkan pelaksanaan Penyegelan dalam berit a acara Penyegelan. ( 5) Dalam hal saksi sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 3) m enolak m enandat angani berit a acara

  Penyegelan, pem eriksa Bukt i Perm ulaan m em buat cat at an t ent ang penolakan t ersebut dalam berit a acara Penyegelan.

  Pasal 19 ( 1) Pem eriksa Bukt i Perm ulaan dapat m em buka segel dalam hal:

  a. orang pribadi, w akil badan, at au kuasa yang dilakukan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan t elah m em beri kesem pat an unt uk m em asuki dan m em eriksa t em pat , ruang, dan/ at au barang bergerak dan/ at au barang t idak bergerak yang disegel;

  b. orang pribadi, w akil badan, at au kuasa yang dilakukan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan bersedia m em inj am kan Bahan Bukt i yang dim int a oleh pem eriksa Bukt i Perm ulaan; c. berdasarkan pert im bangan pem eriksa Bukt i Perm ulaan, Penyegelan t idak diperlukan lagi; dan/ at au d. t erdapat perm int aan pem bukaan segel dari penyidik yang sedang m elakukan penyidikan t indak pidana. ( 2) Pem eriksa Bukt i Perm ulaan m em buka segel dengan disaksikan paling sedikit 2 ( dua) orang selain anggot a t im pem eriksa Bukt i Perm ulaan dan m enuangkan dalam berit a acara pem bukaan segel. ( 3) Dalam hal saksi sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 2) m enolak m enandat angani berit a acara pem bukaan segel, pem eriksa Bukt i Perm ulaan m em buat cat at an t ent ang penolakan t ersebut dalam berit a acara pem bukaan segel.

  Pasal 20 ( 1) Pem eriksa Bukt i Perm ulaan dapat m em int a bant uan pengam anan at au m em int a sebagai saksi kepada

  Kepolisian Negara Republik I ndonesia dan/ at au inst ansi at au unsur pem erint ah daerah set em pat dalam rangka Penyegelan dan/ at au pem bukaan segel. ( 2) Dalam hal t anda segel yang digunakan unt uk m elakukan Penyegelan rusak at au hilang, pem eriksa

  Bukt i Perm ulaan m em buat berit a acara m engenai kerusakan at au kehilangan t ersebut dan m elaporkan kepada Kepolisian Negara Republik I ndonesia sehubungan dengan t indak pidana t erkait penyegelan sebagaim ana dim aksud dalam Kit ab Undang- Undang Hukum Pidana.

  Bagian Keem pat Perm int aan Ket erangan

  Pasal 21 ( 1) Pem eriksa Bukt i Perm ulaan dapat m em int a ket erangan kepada pihak- pihak yang berkait an dengan dugaan Tindak Pidana di Bidang Perpaj akan, yait u orang pribadi at au w akil badan yang dilakukan

  Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan, pegaw ai, pelanggan, pem asok, bank, akunt an publik, not aris, konsult an paj ak, kant or adm inist rasi, konsult an hukum , konsult an keuangan, dan pihak- pihak t erkait lainnya. ( 2) Pem eriksa Bukt i Perm ulaan dapat m em int a ket erangan secara langsung at au didahului dengan pem anggilan. ( 3) Pem eriksa Bukt i Perm ulaan dapat m elakukan perm int aan ket erangan di kant or Direkt orat Jenderal Paj ak

  ( 4) Pem eriksa Bukt i Perm ulaan m enuangkan hasil perm int aan ket erangan dalam berit a acara perm int aan ket erangan. ( 5) Dalam hal ket erangan dari pihak- pihak yang berkait an sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) t idak diperoleh, pem eriksa Bukt i Perm ulaan m em buat berit a acara t idak t erpenuhinya perm int aan ket erangan.

  Bagian Kelim a Pengum pulan Ket erangan dan/ at au Bukt i

  Melalui Perm int aan Secara Tert ulis kepada Pihak Ket iga

  Pasal 22 m endapat kan ket erangan dan/ at au bukt i sesuai dengan perat uran perundang- undangan di bidang perpaj akan. ( 2) Pihak ket iga sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) yait u pihak lain yang m em punyai hubungan dengan t indakan, pekerj aan, kegiat an usaha, at au pekerj aan bebas orang pribadi, badan, dan/ at au w akil badan yang dilakukan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan, t erm asuk t et api t idak t erbat as pada bank, akunt an publik, not aris, konsult an paj ak, kant or adm inist rasi, konsult an hukum , konsult an keuangan, pelanggan, dan pem asok.

  Bagian Keenam Pengungkapan Ket idakbenaran Perbuat an

  Pasal 23 ( 1) Orang pribadi at au badan selaku Waj ib Paj ak yang dilakukan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan secara t erbuka dapat dengan kem auan sendiri m engungkapkan ket idakbenaran perbuat annya at as t indak pidana:

  a. t idak m enyam paikan Surat Pem berit ahuan, sehingga dapat m enim bulkan kerugian pada pendapat an negara; at au b. m enyam paikan Surat Pem berit ahuan yang isinya t idak benar at au t idak lengkap, at au m elam pirkan ket erangan yang isinya t idak benar, sehingga dapat m enim bulkan kerugian pada pendapat an negara. ( 2) Surat Pem berit ahuan sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) yait u surat yang oleh Waj ib Paj ak digunakan unt uk m elaporkan penghit ungan dan/ at au pem bayaran paj ak, obj ek paj ak dan/ at au bukan obj ek paj ak, dan/ at au hart a dan kew aj iban sesuai dengan ket ent uan perat uran perundang- undangan perpaj akan, t erm asuk: a. Surat Pem berit ahuan Tahunan sebagaim ana dim aksud dalam Undang- Undang KUP;

  b. Surat Pem berit ahuan Masa sebagaim ana dim aksud dalam Undang- Undang KUP; dan c. Surat Pem berit ahuan Obj ek Paj ak sebagaim ana dim aksud dalam Undang- Undang PBB. ( 3) Term asuk Tindak Pidana di Bidang Perpaj akan yang dapat dilakukan pengungkapan ket idakbenaran perbuat an sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) yait u Tindak Pidana di Bidang Perpaj akan yang berkait an dan berbarengan dengan t indak pidana t idak m enyam paikan Surat Pem berit ahuan at au m enyam paikan Surat Pem berit ahuan yang isinya t idak benar at au t idak lengkap, at au m elam pirkan ket erangan yang isinya t idak benar, sehingga dapat m enim bulkan kerugian pada pendapat an negara. ( 4) Orang pribadi at au badan selaku Waj ib Paj ak yang dilakukan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan secara t erbuka dapat m enyam paikan pengungkapan ket idakbenaran perbuat an at as t indak pidana sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) dan ayat ( 3) sepanj ang surat pem berit ahuan dim ulainya Penyidikan belum disam paikan kepada penunt ut um um m elalui penyidik pej abat Kepolisian Negara Republik I ndonesia. ( 5) Dalam m elakukan pengungkapan ket idakbenaran perbuat an at as t indak pidana sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) dan ayat ( 3) , orang pribadi at au badan selaku Waj ib Paj ak yang dilakukan Pem eriksaan

  Bukt i Perm ulaan secara t erbuka harus:

  a. m enyam paikan pengungkapan ket idakbenaran perbuat annya secara t ert ulis dan dit andat angani; dan b. m elam pirkan:

  1. penghit ungan kekurangan pem bayaran j um lah paj ak yang sebenarnya t erut ang dalam form at Surat Pem berit ahuan;

  2. Surat Set oran Paj ak at au sarana adm inist rasi lain yang dipersam akan sebagai bukt i pelunasan kekurangan pem bayaran paj ak; dan

  3. Surat Set oran Paj ak at au sarana adm inist rasi lain yang dipersam akan sebagai bukt i pelunasan sanksi adm inist rasi berupa denda. ( 6) Orang pribadi at au badan selaku Waj ib Paj ak yang dilakukan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan m enyam paikan pengungkapan ket idakbenaran perbuat an kepada kepala Kant or Pelayanan Paj ak t em pat Waj ib Paj ak t erdaft ar at au t em pat Obj ek Paj ak diadm inist rasikan dan t em busannya kepada kepala Unit Pelaksana Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan.

  ( 1) Pem eriksa Bukt i Perm ulaan m elakukan penguj ian at as pengungkapan ket idakbenaran perbuat an sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 23 unt uk m em ast ikan bahw a pengungkapan ket idakbenaran perbuat an t elah sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. ( 2) Yang dim aksud sesuai dengan keadaan yang sebenarnya sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) yait u j um lah pem bayaran at as paj ak t erut ang yang t idak at au kurang dibayar at au yang t idak seharusnya dikem balikan m enurut pengungkapan ket idakbenaran perbuat an sam a dengan at au lebih besar daripada j um lah paj ak t erut ang yang t idak at au kurang dibayar at au yang t idak seharusnya dikem balikan m enurut Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan. ( 3) Dalam hal pengungkapan ket idakbenaran perbuat an t elah sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, kepala Unit Pelaksana Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan m engirim kan pem berit ahuan kepada orang pribadi at au badan selaku Waj ib Paj ak bahw a Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan t idak dit indaklanj ut i dengan

  ( 4) Dalam hal pengungkapan ket idakbenaran perbuat an orang pribadi at au badan selaku Waj ib Paj ak t idak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, kepala Unit Pelaksana Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan m engirim kan pem berit ahuan kepada orang pribadi at au badan selaku Waj ib Paj ak bahw a pengungkapan ket idakbenaran perbuat an t idak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan dit indaklanj ut i dengan Penyidikan sesuai dengan ket ent uan perat uran perundang- undangan di bidang perpaj akan.

  Pasal 25 ( 1) Dalam hal Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan dit indaklanj ut i dengan Penyidikan, pem bayaran at as pengungkapan ket idakbenaran perbuat an yang t idak m em enuhi ket ent uan sebagaim ana dim aksud dalam

  Pasal 23 ayat ( 4) , ayat ( 5) , dan ayat ( 6) dan/ at au t idak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya t idak m enghilangkan seluruh kerugian pada pendapat an negara. ( 2) Pem bayaran sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) dapat diperhit ungkan sebagai pengurang nilai kerugian pada pendapat an negara sepanj ang pem bayaran dilakukan sebelum surat pem berit ahuan dim ulainya Penyidikan disam paikan kepada penunt ut um um m elalui penyidik pej abat Kepolisian Negara Republik I ndonesia. ( 3) Pem bayaran yang m em enuhi ket ent uan sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 2) t idak dapat dim int a kem bali oleh Waj ib Paj ak. ( 4) Jum lah yang dapat diperhit ungkan sebagai pengurang nilai kerugian pada pendapat an negara sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 2) yait u sebesar dua per lim a bagian dari j um lah pem bayaran dalam rangka pengungkapan ket idakbenaran perbuat annya. ( 5) Cont oh cara m enghit ung j um lah yang dapat diperhit ungkan sebagai pengurang nilai kerugian pada pendapat an negara sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 4) sebagaim ana t ercant um dalam Lam piran yang m erupakan bagian t idak t erpisahkan dari Perat uran Ment eri ini.

  BAB VI I PEMERI KSAAN BUKTI PERMULAAN SECARA TERTUTUP Bagian Kesat u Pengum pulan Ket erangan dan/ at au Bukt i Pasal 26 Pem eriksa Bukt i Perm ulaan dapat m em int a ket erangan kepada pihak- pihak yang berkait an dengan dugaan Tindak Pidana di Bidang Perpaj akan dan/ at au m elakukan perm int aan secara t ert ulis kepada pihak ket iga unt uk m endapat kan ket erangan dan/ at au bukt i dengan t at a cara sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 21 dan Pasal 22. Bagian Kedua Pem bet ulan Surat Pem berit ahuan Pasal 27 Pem eriksa Bukt i Perm ulaan dapat m em pert im bangkan pem bet ulan Surat Pem berit ahuan yang dilakukan oleh orang pribadi at au badan selaku Waj ib Paj ak yang dilakukan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan secara t ert ut up dalam sim pulan hasil Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan.

  BAB VI I I PENANGGUHAN PEMERI KSAAN DAN PENGHENTI AN VERI FI KASI Pasal 28 Dalam hal orang pribadi at au badan selaku Waj ib Paj ak yang sedang dilakukan Pem eriksaan dalam rangka m enerbit kan surat ket et apan paj ak:

  a. dilakukan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan secara t erbuka; at au

  b. dilakukan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan secara t ert ut up yang dit indaklanj ut i dengan Penyidikan, Pem eriksaan dit angguhkan at au Verifikasi dihent ikan.

  BAB I X LAPORAN PEMERI KSAAN BUKTI PERMULAAN DAN TI NDAK LANJUT PEMERI KSAAN BUKTI PERMULAAN Bagian Kesat u Laporan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan Pasal 29 ( 1) Pem eriksa Bukt i Perm ulaan m enuangkan hasil Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan dalam Laporan

  Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan dengan m encant um kan:

  a. sim pulan m engenai ada at au t idaknya Bukt i Perm ulaan; dan b. usul t indak lanj ut Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan. ( 2) Laporan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) disusun berdasarkan Kert as Kerj a Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan. ( 3) Dalam hal dit em ukan:

  a. Perist iw a Pidana selain yang dit ent ukan dalam Surat Perint ah Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan;

  b. t indak pidana selain Tindak Pidana di Bidang Perpaj akan; dan/ at au

  c. inform asi pot ensi paj ak yang bukan Tindak Pidana di Bidang Perpaj akan, pem eriksa Bukt i Perm ulaan harus m engungkapkan dalam Laporan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan.

  Bagian Kedua Tindak Lanj ut Hasil Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan

  Pasal 30 ( 1) Hasil Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan yang dit uangkan dalam Laporan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 29 dit indaklanj ut i dengan: a. Penyidikan dalam hal dit em ukan Bukt i Perm ulaan yang cukup;

  b. pem berit ahuan secara t ert ulis oleh kepala Unit Pelaksana Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan kepada orang pribadi at au badan selaku Waj ib Paj ak yang dilakukan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan secara t erbuka bahw a t idak dilakukan Penyidikan dalam hal pengungkapan ket idakbenaran perbuat an orang pribadi at au badan selaku Waj ib Paj ak t elah sesuai dengan keadaan yang sebenarnya;

  c. penerbit an Surat Ket et apan Paj ak Kurang Bayar Pasal 13A Undang- Undang KUP oleh kepala Kant or Pelayanan Paj ak kepada orang pribadi at au badan selaku Waj ib Paj ak yang dilakukan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan secara t erbuka;

  d. penghent ian Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan oleh kepala Unit Pelaksana Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan dalam hal Waj ib Paj ak orang pribadi yang dilakukan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan m eninggal dunia; at au e. penghent ian Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan oleh kepala Unit Pelaksana Pem eriksaan Bukt i

  Perm ulaan dalam hal t idak dit em ukan adanya Bukt i Perm ulaan Tindak Pidana di Bidang Perpaj akan. ( 2) Dalam hal Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan dilakukan secara t erbuka, penghent ian Pem eriksaan Bukt i

  Perm ulaan sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) huruf d dan huruf e diberit ahukan secara t ert ulis oleh kepala Unit Pelaksana Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan kepada orang pribadi at au badan at au kuasa.

  Pasal 31 ( 1) Dalam hal dit em ukan Perist iw a Pidana selain yang t elah dit ent ukan dalam Surat Perint ah Pem eriksaan

  Bukt i Perm ulaan, kepala Unit Pelaksana Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan dapat m enerbit kan Surat Perint ah Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan. ( 2) Dalam hal dit em ukan t indak pidana selain Tindak Pidana di Bidang Perpaj akan, kepala Unit Pelaksana Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan m em berit ahukan t indak pidana t ersebut kepada pihak yang berw enang. ( 3) Dalam hal dit em ukan pot ensi paj ak yang bukan Tindak Pidana di Bidang Perpaj akan, kepala Unit

  Pelaksana Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan m engirim kan inform asi m engenai pot ensi paj ak t ersebut kepada pihak yang berw enang sesuai dengan ket ent uan perat uran perundang- undangan di bidang perpaj akan. ( 4) Tindak lanj ut sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) , ayat ( 2) , dan ayat ( 3) , dilakukan t anpa m enunggu Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan selesai.

  Ket erlibat an Pegaw ai Direkt orat Jenderal Paj ak dalam Tindak Pidana di Bidang Perpaj akan Pasal 32

  ( 1) Dalam hal dit em ukan Bukt i Perm ulaan yang cukup m engenai ket erlibat an pegaw ai Direkt orat Jenderal Paj ak, Direkt ur Jenderal Paj ak m elaporkan ket erlibat an pegaw ai t ersebut kepada Ment eri Keuangan. ( 2) Kew aj iban m elaporkan sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) t idak m enunda proses Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan, t erm asuk t erhadap pegaw ai Direkt orat Jenderal Paj ak yang t erlibat .

  Bagian Keem pat

  Pasal 33 ( 1) Dalam hal Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan secara t erbuka dit indaklanj ut i dengan Penyidikan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 30 ayat ( 1) huruf a, Bahan Bukt i yang diperoleh pem eriksa Bukt i Perm ulaan yang diperlukan dalam proses Penyidikan dapat disit a oleh Penyidik Pegaw ai Negeri Sipil di lingkungan Direkt orat Jenderal Paj ak. ( 2) Bahan Bukt i yang dipinj am pem eriksa Bukt i Perm ulaan dari orang pribadi at au badan yang dilakukan

  Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan dan t idak diperlukan dalam kegiat an Penyidikan, dikem balikan kepada orang pribadi at au badan yang dilakukan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan dengan m em buat berit a acara. ( 3) Bahan Bukt i yang dipinj am dari pem eriksa dan t idak diperlukan dalam kegiat an Penyidikan, dikem balikan kepada pem eriksa dengan m em buat berit a acara.

  BAB X BAHAN BUKTI BARU Pasal 34 ( 1) Dalam hal diperoleh Bahan Bukt i baru set elah Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan diselesaikan yang dapat m enyebabkan sim pulan yang berbeda dengan sim pulan dalam Laporan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan,

  Direkt ur Jenderal Paj ak dapat kem bali m elakukan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan. ( 2) Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) dilakukan j ika Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan sebelum nya t elah diselesaikan dengan t indak lanj ut selain Penyidikan.

  BAB XI TI NDAK PI DANA YANG DI KETAHUI SEKETI KA Pasal 35 ( 1) Tindak pidana yang diket ahui seket ika m erupakan Tindak Pidana di Bidang Perpaj akan yang diket ahui sedang berlangsung at au baru saj a t erj adi, yang m em erlukan penanganan secara segera t erhadap pelaku t indak pidana dan m engam ankan Bahan Bukt i yang ada padanya. ( 2) Dalam rangka m enangani pelaku t indak pidana dan m engam ankan Bahan Bukt i, Penyidik Pegaw ai

  Negeri Sipil di lingkungan Direkt orat Jenderal Paj ak dapat secara langsung m em int a ket erangan, m em inj am dan/ at au m em eriksa Bahan Bukt i. ( 3) Dalam hal t elah diperoleh Bukt i Perm ulaan yang cukup, t erhadap t indak pidana yang diket ahui seket ika dapat dit indaklanj ut i dengan Penyidikan t anpa didahului Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan.

  BAB XI I BUKTI PERMULAAN YANG CUKUP DAN LAPORAN KEJADI AN Pasal 36 ( 1) Dalam hal Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan dit indaklanj ut i dengan Penyidikan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 30 ayat ( 1) huruf a, pej abat yang berw enang m em buat Laporan Kej adian. ( 2) Dalam hal diperoleh bukt i perm ulaan yang cukup dari kegiat an:

  a. penanganan t indak pidana yang diket ahui seket ika;

  b. pengem bangan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan; at au

  c. pengem bangan Penyidikan, Laporan Kej adian dapat dibuat t anpa dilakukan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan.

  BAB XI I I PERATURAN PELAKSANAAN

  Pasal 37 ( 1) Ket ent uan lebih lanj ut m engenai:

  a. pet unj uk pelaksanaan pengem bangan dan analisis I nform asi, Dat a, Laporan, dan Pengaduan; dan b. pet unj uk pelaksanaan kegiat an int elij en at au pengam at an dalam rangka pengem bangan dan analisis I nform asi, Dat a, Laporan, dan Pengaduan, diat ur dengan Perat uran Direkt ur Jenderal

  Paj ak. ( 2) Ket ent uan lebih lanj ut m engenai t at a cara penanganan t erhadap pegaw ai Direkt orat Jenderal Paj ak yang t erlibat dalam Tindak Pidana di Bidang Perpaj akan yang dilakukan oleh Waj ib Paj ak, diat ur dengan

  Perat uran Direkt ur Jenderal Paj ak dan/ at au Perat uran Bersam a Direkt ur Jenderal Paj ak dan I nspekt ur Jenderal Kem ent erian Keuangan.

  BAB XI V KETENTUAN PERALI HAN Pasal 38 ( 1) Pada saat Perat uran Ment eri ini m ulai berlaku, Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan yang dilakukan berdasarkan Surat Perint ah Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan yang dit erbit kan sebelum berlakunya

  Perat uran Ment eri ini, proses penyelesaiannya dilakukan berdasarkan ket ent uan dalam Perat uran Ment eri ini kecuali t erhadap ket ent uan yang m engat ur m engenai j angka w akt u penyelesaian Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan.

  ( 2) Terhadap Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) , berlaku ket ent uan bahw a Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan diselesaikan oleh pem eriksa Bukt i Perm ulaan dalam j angka w akt u:

  a. paling lam a 6 ( enam ) bulan sej ak t anggal surat pem berit ahuan Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan secara t erbuka disam paikan kepada orang pribadi at au badan; b. paling lam a 6 ( enam ) bulan sej ak t anggal Surat Perint ah Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan secara t ert ut up dit erim a oleh pem eriksa Bukt i Perm ulaan; c. sesuai dengan perpanj angan j angka w akt u yang t elah diberikan oleh kepala Unit Pelaksana

  Pem eriksaan Bukt i Perm ulaan; at au

  d. paling lam bat t anggal 31 Desem ber 2016 apabila perpanj angan j angka w akt u sebagaim ana dim aksud pada huruf c m elam paui t anggal 31 Desem ber 2016.