Bab 6.Strategi Memperoleh Pemberitaan Media

  STRATEGI

MEMPEROLEH

PEMBERITAAN MEDIA MEDIA RELATIONS Kreativitas 

  Mengapa penting?

  

  Media menghadpi banyak informasi, isu, kasus & permasalahan publik

  

  Bill Kovach, “ Di era medsos, kekurangan informasi atau data tidak lagi menjadi masalah untuk media. Problemnya: bagaimana memilah-milah informasi yg ingin disampaikan.” Kreativitas 

  Kreativitas dibutuhkan dalam beberapa hal:

  

  Mengemas isu/pesan yang ingin diberitakan

  

  Memanfaatkan momentum

  

  Memilih tempat untuk seminar, diskusi, konferensi pers atau narasumber(pembicara) Kreativitas 

  Contoh: 

  Akhir tahun 2012, PT. Pos Indonesia meluncurkan produk layanan yang dinamakan

  12.12.12. Produk layanan baru yg ditawarkan: post shop, e-commerce plazapos.com, post mall & flateli sampul peringatan seri

  12.12.12. Pada event tsb juga dilakukan penyerahan penghargaan Superbrand, PT Pos Indonesia serta peresmian gedung baru Kantor Pos Serang, Banten. Kompetensi 

  Media biasanya mengidentifkasi sumber berita dengan bidang atau disiplin yang spesifk

  

  Kompetensi/spesialisasi seseorang di mata media dilihat dari beberapa segi:

  

  Pendidikan formal, almamater (PTN dalam negeri atau LN), kedudukan & jabatan serta aktivitas & keterlibatan Kompetensi 

  Contoh: Aktivis HAM, almarhum Munir, hanya lulus S1 Fak.Hukum UNBRAW, Malang. Analisis & pengamatan Munir dalam isu hak asasi dihargai sangat tinggi oleh Pers dan menjadi sumber berita penting. Networking With Pers 

  

Pejabat humas harus memiliki jaringan dengan

komunitas pers >>> mempermudah sumber berita untuk

  • menyebarkan pesan, pernyataan publik, pers release, undangan konferensi pers, diskusi, seminar. Membantu menyelesaikan masalah dengan pers
  • >( berita tidak berimbang, menghakimi, tidak

    akurat atau perilaku wartawan tidak profesional Mempermudah verifkasi & hak jawab

Kapan Penyelenggaraan Konferensi Pers, Kunjungan Media, Diskusi,Seminar?

   Konferensi pers berkaitan dengan kebutuhan rutin wartawan terhadap informasi, data atau sikap yang gamblang, mudah dipahami dan jika bisa kontroversial.

   Kunjungan media (media visit)

kebutuhan diskusi intensif dengan media

untuk menyampaikan gagasan atau pemikiran yang lebih kompleks atau konseptual.

  

Kapan Penyelenggaraan Konferensi

Pers, Kunjungan Media, Diskusi,Seminar?

  

  Diskusi publik atau seminar memiliki fungsi yang sama dengan kunjungan media >> membahas suatu masalah secara konseptual & mendalam.

  Bedanya? Khalayaknya pihak media & non-media.

  

  Problemnya? Karena bersifat publik, diskusi publik & seminar harus menghadirkan keberimbangan Kapan Penyelenggaraan Konferensi Pers, Kunjungan Media, Diskusi,Seminar?

  

Artinya legitimasi suatu diskusi publik atau

seminar ditentukan oleh keberagaman sumber &perspektif terkait masalah yg dibahas>>> terjadi kontraproduktif jika tujuan awal untuk menggiring opini publik ke arah tertentu sesuai ‘pesan sponsor”.

   Alternatif lain, mengadakan Media Briefng

(diskusi terbatas) hanya mengundang para ahli, pengamat, pengambil kebijakan dan wartawan yang kompeten. Kemasan yang Menarik & Efsien 

  

Penyelenggaran diskusi publik, seminar atau konferensi pers yang bertujuan utk menarik perhatian publik dikemas secara

menarik, seperti suguhan musik selera anak muda, kedatangan selebritas terkenal, pengamat yang kredibel,pembawa acara atau moderator yang komunikatif, penuh humor & sanggup menghidupkan suasana Kemasan yang Menarik & Efsien 

  Acara yang bagus harus mempertimbnagkan efsiensi waktu, jika cukup 45 menit, mengapa harus 1 jam?

  

  Membuat tampilan (lay out) siaran pers, makalah atau presentasi yang bagus & menarik disertai diagram,tabel, foto, bagan yang ilustratif & demonstratatif serta singkat, padat, jelas. Tidak Berpretensi Ilmiah- Teoritis 

  Sumber berita atau narasumner perlu mengontekstualisasikan pemikiran ilmiah atau teoritis dengan bahasa, deskripsi dan penjelasan yang mudah ditangkap.

  

  Berbicara dan menulis dengan gamblang, jelas dan mudah dipahami. Mudah Diwawancarai 

  Wartawan bekerja tidak dengan jam kerja konvensional, konsekuensinya, kebutuhan mereka akan informasi, data, klarifkasi dan konfrmasi tidak dibatasi dengan waktu. Menguasai Teknologi 

  Sumber berita harus familier dengan teknologi informasi dan medsos dan dapat menggunakannya dengan baik.

  

  Sikap politik atau pernyataan publik lebih efektif untuk menarik perhatian & mendapatkan respon balik banyak pihak melalui medsos, Twitter/FB tanpa perlu melakukan konferensi pers atau diskusi publik. Menentukan Segmentasi & Media yang Relevan 

  Tentukan tujuan dari publisitas, apakah untuk mempengaruhi proses pengambilan kebijakan atau membangun citra diri?

   Tentutan segmentasinya, siapakah khalayak yang dituju? Perkotaan atau pedesaan?

   Tentukan media yang relevan, apakah media siber relevan untuk masyarakat rural/desa untuk berinteraksi? Menentukan Segmentasi & Media yang Relevan Contoh: Anggota DPR yang bersangkutan melakukan publisitas untuk membangun citra diri, tentu tidak tepat hanya fokus menggarap media-media Jakarta atau siber. Pemilihnya biasanya ada di wilayah pemilihan masing caleg DPR, kecuali caleg DPR Jabodetabek atau kota2 besar lainnya.

  

Di Dapil pedesaan memiliki keterbatasan akses

teknologi yg terbatas, media radio. TV daerah,

media cetak daerah lebih efektif dibandingkan

  

Tidak Puas Muncul di Beberapa

Media 

  Apakah pemilik media yang berkampanye di media masing-masing akan efektif untuk menaikkan elektabilitas?

  

Berita Foto atau Berita Teks?

  Beberapa penelitian menunjukkan representasi visual lebih kuat darpada tekstual, Mengapa? Aktualitas 

  Aktualitas dan kontekstualitas menjadi bagian penting menarik perhatian media

  

  Seminar, diskusi, konferensi pers akan mudah menarik perhation pers jika dikaitkan dengan trending isu atau topik Momentum 

  Momentum dapat merujuk pada peristiwa besar yang rutin: Ramdhan,Idul Fitri, Natal,

Tahun Baru, Hari Kemerdekaan RI, Pemilu,

pergantian presiden, dll.

   Momentum juga dapat merujuk pada

peristiwa besar tidak rutin: tax amnesty, kenaikan BBM, pemberlakuan kawasan pasar bebas ASEAN, penurunan nilai mata uang, bencana dan terorisme. Penting & Dekat dengan Masalah Publik 

  Apa yang diberitakan atau didiskusikan oleh media harus bersifat penting atau berkaitan erat dengan masalah publik.

  

  Pertanyaannya >> publik yang mana? Dan bagaimana menjangkau mereka? Penting & Dekat dengan Masalah Publik 

  Contoh:

  

  Pembaca Kompas barangkali mempunyai perhatian khusus dengan masalah infasi & perubahan nilai tukar rupiah, namun pembaca Pos kota tidak begitu mempunyai perhatian terhadap isu tsb, kecuali isu tsb berdampak pada kenaikan harga-harga kebutuhan pokok. Unik & Di luar Kelaziman 

  Jika suatu lembaga, tokoh, perusahaan, produk atau gagasan ingin menarik perhatian media, maka harus menampilkan diri sebagai sesuatu yang mencolok, berbeda atau istimewa Kontroversial 

  Tindakan kontroversial selalu menarik perhatian media, namun apakah Anda sudah menakar baik-buruknya? Terobosan & Prestasi 

  Prestasi dan terobosan yang Anda lakukan adalah alasan utama bagi media memberitakan Anda.

  

  Contoh:

  

  Terobosan baru walikota Surabaya menggusur lokalisasi Dolly yang legendaris dan terbesar di Asia Tenggara Memanfaatkan Rubrik Non- Berita 

  Rubrik surat pembaca dan rubrik opini ibaratnya kesempatan beriklan tanpa perlu membayar, maka sebaiknya dimaksimalkan.

  

  Rubrik lain yang potensial & lebih ekslusif >> resensi buku dan resensi flm atau seni

  

Memanfaatkan Hak Jawab

  Jika merasa dirugikan oleh pemberitaan media atau pemberitaan dikutip secara tidak benar, ajukan hak jawab kepada media bersangkutan ( Pasal 1 UU Pers No.40 tahun 1999)

   Dengan persetujuan kedua belah pihak, hak jawab dapat dimuat dalam format ralat, wawancara, profl, feature,liputan, talkshow, pesan berjalan,komentar media siber

  

Memanfaatkan Dewan Pers &

KPI 

  Jika ada masalah dengan pemberitaan media, sikap dan perilaku wartawan, pihak yang dirugikan dapat mengadukannya ke Dewan Pers.

  

  Jika masalah yang terkait dengan isi siaran radio & Tv, alokasi frekuensi,perizinan & kepemilikan media, dapat mengadukan ke KPI. Memanfaatkan Asosiasi Wartawan 

  Jika perusahaan atau badan publik ingin menyelenggarakan pelatihan jurnalistik, penghargaan jurnalistik, pelatihan kewirausahaan untuk wartawan, sebaiknya bekerja sama dengan asosiasi wartawan.

  

  Ada 3 asosiasi wartawan yg diverifkasi oleh Dewan Pers: PWI, AJI, IJTI

  

Membantu Pers dengan Cara

yang Benar 

  1. memasang iklan di media

  

  2, menyelenggarakan pelatihan jurnalistik untuk meningkatkan kapasitas para wartawan.

  

  3. memberikan beasiswa pendidikan wartawan atau penghargaan jurnalistik.

  

  4. menyelenggarakan pelatihan wirausaha untuk wartawan Tidak Berputus Asa & Terus Mencoba 

  Keberhasilan media relations ditentukan oleh persiapan yang baik, momentum, kemampuan memprediksi, keuletan, dan keberuntungan. Referensi 

  Agus Sudibyo.2014. Strategi Media Relations