TATA KELOLA PERUSAHAAN (GOOD CORPORATE COVERNANCE)

KISI-KISI TATA KELOLA PERUSAHAAN
PERTANYAAN:
1.

Apa yang dimaksud dengan Corporate Governance menurut anda ?

2.

Mengapa sebuah perusahaan perlu mengimplementasikan Corporate Governance ?

3.

Jelaskan Teori Agensi dan hubungannya dengan Corporate Governance?

4.

Dalam penerapan Corporate Governance yang baik, kinerja Kepala Daerah dan
aparatnya dapat dilihat dalam penyerapan anggaran, apakah anggaran telah terserap
dengan baik dalam melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan untuk kemajuan
daerah. Kemukakan pendapat anda bila ada kepala daerah yang menggunakan dana sisa
anggaran untuk kemajuan daerah, di lain pihak ada daerah yang penyerapan anggaran

hanya 65% dari total anggaran? Jelaskan bagaimana menurut anda kaitkan dengan
corporate governance!

5.

Corporate Governance sesungguhnya menjalankan fungsi Assurance dalam organisasi
agar dapat perannya menjadi lebih optimal, sebutkan fungsi-fungsi assurance tersebut
dan jelaskan!

6.

Jelaskan perbedaan perspektif stakeholding dan shareholding! Perspektif mana yang
menurut anda baik? Jelaskan!

7.

Governance dan manajemen, jelaskan perbedan dan hubungannya!

8.


Apa yang dimaksud dengan check and balances mechanism? Berikan contohnya!

9.

Apa perbedaan oriented bank dan market oriented? Berikan contohnya! Dan kenapa
perlu pasar modal?

10. Jelaskan empat perspektif stakeholding dan shareholding! Model GCG atau perspektif
yang mana yang terbaik di Indonesia, jelaskan pendapatmu!
JAWABAN:
1.

Corporate governance (tata kelola perusahaan) adalah rangkaian proses, kebijakan,
aturan, dan institusi yang memengaruhi pengarahan, pengelolaan, serta pengontrolan
suatu perusahaan atau korporasi.

2.

Implementasi GCG, dapat ditinjau dari aspek :



Kepemilikan manajerial



Kepemilikan Institusional



Komposisi dewan komisaris



Komposisi dewan direksi

1

Jadi mengapa sebuah perusahaan perlu mengimplementasikan corporate governance
karena corporate governance merupakan bagian penting bagi jalannya sebuah perusahaan
dan juga terdapat beberapa faktor yang menyebabkan corporate governance harus

menjadi bagian dari sebuah perusahaan, yaitu:
a.

Untuk menambah dan memaksimalkan nilai perusahaan guna memenangkan
kompetisi global,

b.

Untuk menghindari fraud dan KKN

c.

Untuk mendorong terciptanya pasar yang efisien, transparan dalam informasi yang
memudahkan investor dan juga terkait peraturan perundang-undangan yang
berdasarkan pada prinsip dasar Good Corporate Governance, itu transparency,
accountability, responsibility, independency, dan fairness.

3.

Teori agensi adalah teori yang mendeskripsikan hubungan antara pemegang saham

(shareholders) sebagai prinsipal dan manajemen sebagai agen. Hubungan teori agensi
dengan corporate governance adalah perspektif hubungan keagenan merupakan dasar
yang digunakan untuk memahami corporate governance. Konsep corporate governance
sebagai upaya untuk pengendalian atau mengatasi perilaku manajemen yang
mementingkan diri sendiri terutama berkaitan dengan hak pengendali residual.

4.

Penerapan corporate governancenya buruk, karena jika ada kepala daerah yang
menggunakan dana sisa anggaran untuk kemajuan daerah berarti ia sudah melanggar
prinsip komponen GCG, yaitu:
a. Transparency (keterbukaan), ia menyembunyikan atas apa yang ia lakukan dalam
melaksanakan proses pengambilan keputusan.
b. Accountability (akuntabilitas), tidak adanya kejelasan dan tanggung jawab atas yang
ia lakukan, karena ia memakai dana sisa anggaran untuk kepentingan pribadi yaitu
untuk kemajuan daerah (dalam arti saat pilkada dimana ia menyalonkan lagi dirinya
diperiode yang akan datang)
c. Responsibility (bertanggung jawab), ia tidak mempertanggungjawabkan atas dana
yang seharusnya full untuk kemajuan daerah, namun sisanya dia gunakan untuk diri
pribadi.

d. Fairness (kewajaran), karena memakai dana sisa anggaran untuk kemajuan daerah
sudah jelas sangat tidak wajar, lebih baik sisa anggaran dana yang tidak terserap itu
dialihkan ke daerah yang penyerapannya hanya 65% agar membantu daerah itu
menyerap dana anggaran dengan cukup untuk kemajuan semua daerah.

2

5.

Fungsi assurance dalam CG berkaitan dengan audit internal. Assurance (jaminan)
berkaitan

dengan

audit

internal

karena


audit

internal

dapat

memberikan

assurance/jaminan/keyakinan bahwa perusahaan dapat atau tidak dapat mengelola risiko
dengan baik dengan melihat apakah pengendalian intern yang ada dapat mengatasi risiko.
Agar memberikan keyakinan tersebut, audit perusahaan secara berkala melakukan
pemantauan dengan cara melakukan pemeriksaan atas operasional perseroan. Adapun
fungsi lainnya, yaitu:
a.

Menganalisis data untuk mengidentifikasi area untuk perbaikan dalam sistem mutu

b.

Mengembangkan, merekomendasikan dan memantau tindakan perbaikan dan

pencegahan

c.

Mengevaluasi temuan audit dan menerapkan tindakan koreksi yang tepat

d.

Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan mengatur intervensi pelatihan untuk
memenuhi standar kualitas

e.

Mengkoordinasikan dan dukungan di tempat audit yang dilakukan oleh penyedia
eksternal

Note:
Untuk memastikan harapan principal dibutuhkan
a. Assurance adalah jasa seorang profesional independen yang meningkatkan kualitas
informasi bagi para pengambil keputusan.

b. Audit adalah suatu proses sistematik yang bertujuan untuk memperoleh dan
mengevaluasi bukti yang dikumpulkan atas pernyataan atau asersi tentang aksi-aksi
ekonomi, kejadian-kejadian dan melihat tingkat hubungan antara pernyataan atau
asersi dan kenyataan, serta mengomunikasikan hasilnya kepada yang berkepentingan.
c. Risk management adalah suatu pendekatan terstruktur atau metodologi dalam
mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas
manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan
mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya.
d. ISO (International Organization for Standardization) adalah badan penetap standar
internasional yang terdiri dari wakil-wakil dari badan standardisasi nasional setiap
negara.

3

6.

Perspektif shareholding
Sebuah tesa yang cenderung dianggap tradisionalis dan mempunyai pandangan bahwa
korporasi merupakan instrumen legal pemilik dalam memaksimumkan kepentingannya
berupa keuntungan atas investasi yang dilakukan.

Perspektif shareholding sebagai cara pandang tradisional menganggap perusahaan
merupakan instrumen legal bagi para pemilik modal untuk memaksimalkan kepentingan
mereka, yakni memperoleh pendapatan dari investasi yang mereka lakukan. Paling tidak
ada dua mekanisme yang dirancang untuk menjamin kepentingan mereka, yaitu:
a. Rapat umum pemegang saham sebagai forum tertinggi untuk menentukan hal-hal
strategis perusahaan.
b. Kehadiran dewan pengawas atau komisaris dalam perusahaan bertugas mengawasi
jalannya perusahaan agar selalu sesuai dengan kepentingan para pemilik modal.
Dalam pandangan klasik dan tradisional ini, satu-satunya berdirinya sebuah organisasi
perusahaan adalah “melayani” kepentingan pemilik modal (shareholder). Dalam hal ini,
kepentingan utama para pemilik modal adalah mendapatkan keuntungan sebesarbesarnya melalui pembagian deviden.
Perspektif stakeholding
Perspektif stakeholding mempunyai sudut pandang bahwa keberadaan korporasi
selayaknya mengacu kepada peningkatan kemakmuran pemangku kepentingan
(stakeholders) secara lebih luas, dibanding hanya terhadap kepentingan para pemilik
korporasi (shareholders).
Pandangan ini mendefinisikan perusahaan sebagai tempat atau wilayah ajang interaksi
antar-berbagai pihak secara luas. Dalam hal ini, interaksi tidak sekedar melibatkan
pengelola perusahaan dan pemilik modal, tetapi juga pihak-pihak lain, seperti pekerja,
pemasok, konsumen, masyarakat lokal, pemerintah daerah, dsb.

Perhatian utama pandangan ini adalah pola interaksi antar-berbagai pihak dalam cakupan
yang luas dari perusahaan serta dalam dimensi waktu yang panjang. Jika ditanya apa
motivasi utama sebuah organisasi perusahaan, jawabnya bukanlah mencari keuntungan,
melainkan hidup terus. Tujuan utama perusahaan pertama-tama adalah hidup terus dalam
suatu kesinambungan jangka panjang. Salah satu persyaratan agar perusahaan bisa hidup
terus adalah memperoleh keuntungan. Namun, keuntungan bukanlah tujuan utama dan
pertama, melainkan menyeimbangkan kepentingan antara-berbagai pihak yang
mempengaruhi perusahaan dalam cakupan luas dan dimensi panjang. Tanpa

4

keseimbangan antar-berbagai pihak, perusahaan akan jatuh pada siklus hidup yang
pendek dan cepat mengalami krisis yang sulit diatasi sehingga cepat bangkrut serta mati.
Antara perspektif stakeholding dengan shareholding tidak ada yang lebih superior,
keduanya tergantung regional wilayah tersebut. Negara maju seperti Amerika biasanya
menggunakan perspektif shareholding, sedangkan negara berkembang seperti Indonesia
biasanya menggunakan perspektif stakeholding.
7.

Perbedaannya ada di buku GCG hal 74 dan 75

8.

Check and balances mechanism adalah suatu sistem atau mekanisme control internal
yang menjaga bagian perusahaan atau perusahaan secara keseluruhan terhadap penipuan
dan kesalahan karena kelalaian dari langkah-langkah yang efisien. Contoh dari check and
balances mechanism adalah laporan keuangan yang dibuat setiap tahunnya, annual
report, social report, dan laporan CSR.

9.

Orientasi pasar diartikan sebagai suatu proses dan aktivitas yang berhubungan dengan
penciptaan dan pemuasan pelanggan dengan cara terus menilai kebutuhan dan keinginan
pelanggan. Penerapan orientasi pasar akan membawa peningkatan kinerja bagi
perusahaan tersebut. Orientasi pasar terdiri dari 3 komponen perilaku yaitu orientasi
pelanggan, orientasi pesaing dan koordinasi interfungsional. Contoh negara yang
berorientasi pasar yaitu Inggris dan Amerika Serikat.
Orientasi bank adalah perusahaan yang bekerja sama dengan salah satu bank dalam
menjalankan perusahaannya. Contoh negara yang berorientasi bank adalah Indonesia dan
Jepang.

5

Karena pasar modal mempunyai peranan yang penting dalam perekonomian, dimana
Pasar Modal menyediakan berbagai alternatif bagi para investor selain alternatif investasi
lainnya, seperti: menabung di bank, membeli emas, asuransi, tanah dan bangunan, dan
sebagainya. Pasar Modal bertindak sebagai penghubung antara para investor dengan
perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen melalui jangka
panjang seperti obligasi, saham, dan lainnya. Berlangsungnya fungsi pasar modal adalah
meningkatkan dan menghubungkan aliran dana jangka panjang dengan "kriteria
pasarnya" secara efisien yang akan menunjang pertumbuhan riil ekonomi secara
keseluruhan.
10. The american rule-based model
a. Model GCG ini memakai perspektif shareholders.
b. Ciri dari model CG Amerika adalah keberadaan unitary board dengan dominasi yang
tegas dari anggota BOD yang berasal dari luar perusahaan, otoritas pasar modal
Amerika mensyaratkan bahwa setiap korporasi wajib memiliki komite audit, komite
nominasi, dan komite remunerasi.
c. Pemegang saham dengan kepemilikan 10% dari hak suara pada perusahaan publik
dapat dapat memaksa diadakannya pertemuan luar biasa (RUPS luar biasa yaitu Rapat
Umum Pemegang Saham yang diadakan dadakan jika terjadi masalah yang genting)
dan memiliki hak memilih terhadap keputusan strategis atau mengganti anggota BOD.
The united kingdom/commonwealth principles-based model
a. Model GCG ini memakai perspektif shareholders.
b. Secara konseptual model CG Inggris berhubungan dengan self-regulation sebagai
tema dasar. Pada kondisi ini kepatuhan menjadi pilihan sukarela dan bukan bersifat
mandatory, dengan konsekuensi bahwa sanksi akan diberikan oleh pasar berdasarkan
eksposur penerapan CG di perusahaan yang dapat bermuara pada status delisting di
pasar modal.
c. Ciri dari model CG Inggris adalah mensyaratkan perlunya independent non-executive
atau outside directors, komite audit, komite remunerasi, komite nominasi, serta high
levels of transparency and accountability. Dan mensyaratkan pemisahan yang tegas
antara chairman of the board dengan chief executive officer.
The continental European two-tier model
a. Model GCG ini memakai perspektif shareholders.

6

b. Ciri dari model CG Eropa ditandai dengan kecenderungan pasar keuangan yang kecil
dan kurang likuid, sehingga peranan the market for corporate control sebagai bagian
dari mekanisme governance menjadi lemah.
c. Tingkat kepercayaan lebih tinggi karena kepemilikan terkonsentrasi kepada keluarga,
loyalitas.
d. Menjalin hubungan jangka panjang korporasi dan pemegang saham.
The Japanese business-network model
a. Model GCG ini memakai perspektif stakeholder.
b. Cocok untuk negara berkembang karena adanya mode jaringan. Konsekuensi dari
pola tersebut dalam praktik perusahaan yaitu penekanan pada persatuan di seluruh
aspek organisasi, hubungan kekeluargaan, masa kerja seumur hidup, promosi jabatan
berdasarkan loyalitas.
c. Faktor lingkungan dan budaya masyarakat cocok untuk negara se-Asia.
Model GCG yang terbaik diterapkan di Indonesia adalah model GCG negara Inggris,
karena dengan self-regulation sebagai tema dasar, dimana kepatuhan menjadi pilihan
sukarela dan bukan bersifat mandatory, dengan konsekuensi bahwa sanksi akan
diberikan oleh pasar berdasarkan eksposur penerapan CG di perusahaan yang dapat
bermuara pada status delisting di pasar modal. Dengan demikian, fungsi regulator dalam
kaitan ini adalah menjamin bahwa investor dan investor potensial di pasar keuangan
memperoleh informasi yang akurat sebagai dari investor tersebut di dalam membuat
penilaian atas keputusan yang akan mereka ambil. Peranan keterbukaan informasi
penting tentang korporasi menjadi suatu kebutuhan bagi stakeholders agar tidak terjadi
asymmetric information.

7