Bab 3 Objek dan Metode Penelitian Kualit

BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1

Objek Penelitian
Objek dari penelitian ini adalah kemampuan kerja. Penelitian ini dilakukan

pada Hotel California Bandung sebagai perusahaan yang karyawannya akan
diteliti, dilakukan dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut mengalami
kendala yang disebabkan oleh faktor kemampuan kerja.
Penelitian dilakukan pada manajer-manajer di Hotel California Bandung
karena para manajer tersebut dianggap sebagai pihak yang ahli dan memiliki
informasi serta dapat memberikan data yang diperlukan untuk penelitian
mengenai kemampuan kerja pada karyawan yang dibawahinya.
3.2

Metode Penelitian

3.2.1


Metode yang digunakan
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif.

Menurut Sugiyono (2007 : 1) metode penelitian kualitatif adalah:
”Metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek
yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti
adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan
secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.”
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena permasalahan
bersifat kompleks dan penuh makna, dan menggunakan tipe deskriptif yaitu
dengan memberikan gambaran secara spesifik mengenai kemampuan kerja pada
karyawan yang bekerja di Hotel California Bandung.

18

19

3.2.2


Unit Analisis
Penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh

Spradley dalam Sugiyono (2009:389) dinamakan social situation atau situasi
sosial yang terdiri atas tiga elemen yaitu: tempat (place), pelaku (actors), dan
aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis.
“Menurut Sugiyono (2009:390), penelitian kualitatif tidak menggunakan
populasi karena penelitian kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada
pada situasi sosial tertentu dan hasil kajiannya tidak akan diberlakukan ke
populasi, tetapi ditransferkan ke tempat lain pada situasi sosial yang
memiliki kesamaan dengan situasi sosial pada kasus yang dipelajari”
.
Sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi
sebagai informan atau narasumber dalam penelitian. Peneliti memilih General
Manager serta jajaran manajer dari setiap divisi yang ada di perusahaan, dengan
pertimbangan bahwa orang-orang tersebut merupakan pihak ahli yang memiliki
dan dapat memberikan informasi mengenai hal yang akan diteliti, yaitu
kemampuan kerja pada karyawan. Informan-informan tersebut yaitu Bapak
Supardjan Sunukarta selaku General Manager, serta 6 orang manajer di tingkat
middle, yakni Bapak Rudy Yudansyah sebagai Head of Human Resources

Department, Bapak Asep Maulana sebagai Financial Controller/Head of
Accounting Department, Ibu Eva Rachmawati Dewi sebagai Head of Sales
Department, Bapak Sutan Gunardi sebagai Head of F&B Department, Bapak
Agus Saputra sebagai Head of Front Office Department, dan Ibu Rita Nurlela
sebagai Executive Housekeeper/Head of Housekeeping Department. Ketujuh
orang tersebut adalah pihak-pihak yang berperan sebagai manajer yang

20

membawahi sejumlah karyawan yang akan diteliti mengenai kemampuan
kerjanya. Informasi dan data yang diperoleh dari informan-informan tersebut
kemudian dapat digunakan untuk membantu peneliti dalam menggunakan teknik
triangulasi.
3.2.3

Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data

yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Menurut Sugiyono (2011:225),
Apabila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan
sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang
langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder
merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul
data, misalnya lewat dokumen. Pada penelitian ini, sumber data primernya yaitu
informan-informan yang telah dipilih di Hotel California Bandung. Sedangkan
sumber data sekundernya yaitu hasil studi kepustakaan dari berbagai sumber,
seperti buku dan internet.
Menurut Arikunto (2010:203), instrumen penelitian adalah alat atau
fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti cermat, lengkap dan
sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen penelitian yang digunakan oleh
peneliti adalah pedoman wawancara dan pedoman dokumentasi. Pedoman
wawancara berisi tentang uraian penelitian yang biasanya dituangkan dalam

21

bentuk daftar pertanyaan agar proses wawancara dapat berjalan dengan baik.
Sedangkan didalam pedoman dokumentasi didalamnya memuat garis-garis besar

atau kategori yang akan dicari datanya.
Pengumpulan data dalam penelitian kualitatif mengandalkan teknik
komunikasi. Menurut Nawawi (2007:117), teknik komunikasi adalah cara
mengumpulkan data melalui hubungan pribadi antara pengumpul data dengan
sumber data. Dalam pelaksanaannya teknik komunikasi dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Teknik komunikasi langsung dengan menggunakan interview sebagai alat
pengumpul data.
2. Teknik komunikasi tidak langsung dengan mempergunakan angket atau
kuesioner sebagai alat pengumpulan data.
Peneliti menggunakan wawancara mendalam (in-depth interview),
observasi, kuesioner, studi dokumentasi, dan triangulasi dalam proses
pengumpulan data pada penelitian ini, dengan penjabaran sebagai berikut:
1. Wawancara mendalam
Sugiyono (2009:72) mengemukakan bahwa ”Interviewing provide
the researcher a means to gain a deeper understanding of how the
participant interpret a situation or phenomenon than can be gained
through observation.” Jadi dengan wawancara, maka peneliti akan
mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam
menginterprestasikan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini
tidak bisa ditemukan melalui observasi.


22

Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara semi terstruktur. Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam
kategori in-depth interview, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas
dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis
ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana
pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya. Dalam
melakukan wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan
mencatat apa yang dikemukakan oleh informan (Sugiyono, 2009:73-74).
2. Observasi
Sugiyono (2009:64) menyatakan bahwa “Observasi adalah
kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil
kerja panca indra mata serta dibantu dengan panca indra lainnya. Melalui
observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku
tersebut”.
Sugiyono (2009:64) mengklasifikasikan observasi menjadi 3
bentuk


yaitu

observasi

partisipasi

(participant

observer)

yaitu

pengumpulan data melalui observasi terhadap objek pengamatan dengan
langsung hidup bersama, merasakan serta berada dalam aktivitas
kehidupan objek pengamatan, observasi tidak berstruktur yaitu observasi
dilakukan tanpa menggunakan guide observasi. Dengan demikian, pada
observasi ini pengamat harus mengembangkan daya pengamatannya
dalam mengamati suatu objek, dan observasi kelompok tidak berstruktur
ini dilakukan secara berkelompok terhadap suatu atau beberapa objek


23

sekaligus. Selanjutnya Spradley membagi observasi berpartisipasi menjadi
empat yaitu passive participation, moderate participation, active
participation dan complete participation.
Peneliti

melakukan

observasi

partisipasi

pasif

(passive

participation). Menurut Imam Gunawan (2013: 155),
”Partisipasi pasif berarti peneliti dalam kegiatan pengamatannya
tidak terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh para

pelaku yang diamatinya, dan juga tidak melakukan sesuatu bentuk
interaksi sosial dengan pelaku atau para pelaku yang diamati.”
Jadi dalam hal ini peneliti datang di tempat kegiatan orang yang
diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. Peneliti
mempelajari dan melihat bagaimana kemampuan kerja pada karyawan di
Hotel California dalam melaksanakan tanggung jawab pekerjaannya.
3. Kuesioner/Angket
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya. (Sugiyono, 2009: 199). Kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang efisien. Pertanyaan dalam
kuesioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup dan terbuka. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan pertanyaan tertutup. Kuesioner akan
dibagikan kepada para informan, yaitu Bapak Supardjan Sunukarta
(General Manager), Bapak Rudi Yudansyah (Head of Human Resources
Department), Ibu Eva Rachmawati Dewi (Head of Sales and Marketing
Department), Bapak Sutan Gunardi (Head of Fodd and Beverages
Department), Bapak Asep Maulana (Financial Controller/Head of

24


Accounting Department), Bapak Agus Saputra (Head of Front Office
Department), dan Ibu Rita Nurlela (Executive Housekeeper/Head of
Housekeeping Department). Adapun informasi yang akan digali melalui
kuesioner ini adalah informasi mengenai tingkat kemampuan kerja pada
karyawan yang dibawahi oleh masing-masing informannya.
Peneliti menggunakan kuesioner dengan pertanyaan tertutup ini
untuk memperoleh data tambahan yang akan menunjang keakuratan
penelitian. Pertanyaan tertutup menurut Erwan dan Dyah (2011: 34)
merupakan pertanyaan dimana telah ada pilihan jawabannya, sehingga
responden tinggal memilih. Metode yang tepat bagi penelitian kualitatif
adalah campuran berbagai sumber data dan berbagai metode (multi
method of data collection). Sumber data dapat berupa manusia, benda,
situasi, kejadian atau peristiwa, penampilan dan perilaku orang (atau
makhluk lain seperti hewan), dan berbagai bentuk tulisan, gambar, grafik,
serta bentuk-bentuk grafis lainnya. Dengan adanya berbagai sumber data
tersebut maka metode yang digunakan juga harus bermacam-macam, yaitu
angket, wawancara, pengamatan, pencermatan, dan lain-lain. Dengan
digunakannya berbagai metode tersebut dimungkinkan peningkatan
pemahaman fenomena yang dikaji semakin jelas.3

4. Studi dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental
dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian,
3 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi 2010, hal. 25

25

sejarah kehidupan (life histories), ceritera, biografi, peraturan, kebijakan.
Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa,
dan lain lain. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan
metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.
5. Triangulasi
Triangulasi adalah istilah yang diperkenalkan oleh Denzin (1978)
dengan meminjam peristilahan dari dunia navigasi dan militer, yang
merujuk pada penggabungan berbagai metode dalam suatu kajian tentang
satu gejala tertentu. (Imam Gunawan, 2013: 217-218). Triangulasi
diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan
dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.
Sugiyono (2009:83) memberikan penjelasan sebagai berikut:
“Triangulasi teknik berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data
yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama.
Peneliti menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam dan
dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak. Triangulasi
sumber berarti, untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda
dengan teknik yang sama.”
Penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi teknik dan sumber.
Peneliti

disebut

menggunakan

triangulasi

teknik

karena

peneliti

menggabungkan beberapa teknik pengumpulan data dan menggunakannya
untuk mendapatkan data dari sumber yang sama, yaitu observasi
partisipatif pasif, wawancara mendalam, kuesioner, dan dokumen. Untuk
triangulasi sumber, peneliti menggabungkan beberapa sumber dengan
menggunakan teknik yang sama. Penggambaran mengenai triangulasi
teknik dan sumber dapat dilihat pada gambar 3.1 dan3.2 :

26

Observasi
Partisipasi
Pasif
Kuesioner

Hotel
California
Bandung

Wawancara
Mendalam
Studi
Dokumentasi

Gambar 3.1
Triangulasi Teknik Pengumpulan Data
Sumber : Sugiyono, 2009 : 84 (dengan modifikasi oleh penulis)

Head of
Departments
Wawancara
Mendalam
General
Manager

Gambar 3.2
Sumber Wawancara Mendalam

Peneliti membuat tabel 3.1 untuk mempermudah dalam memahami teknik
pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti.

Tabel 3.1 Teknik Pengumpulan Data
No.

Jenis
Data

Sumber Data

Instrumen
data

Teknik
Pengumpulan

Keterangan

27

Data
1.

Primer

1. Bpk. Asep Maulana
(Financial
Controller/
Head of Accounting
Department)

Pedoman
wawancara,
kuesioner

Wawancara
mendalam,
observasi
pasif,
dan
triangulasi

Komunikasi
langsung dan
tidak langsung

Pedoman
studi
dokumentasi

Studi
dokumentasi

Komunikasi
tidak langsung

2. Bpk. Rudy Yudansyah
(Head
of
Human
Resources Department)
3. Ibu Eva Rachmawati
Dewi
(Head of Sales and
Marketing Department)
4. Bpk. Agus Saputra
(Head of Front Office
Department)
5. Bpk. Sutan Gunardi
(Head of F&B
Department)
6. Ibu Rita Nurlela
(Executive Housekeeper/
Head of Housekeeping
Department)
7. Bpk. Suparjan Sunukarta
(General Manager)
2.

Sekunder

Dokumen, buku, internet

Sumber: Peneliti (2014)

3.2.4

Operasionalisasi Konsep

28

Penelitian ini dilakukan dengan mengamati dan mencari tahu mengenai
kemampuan kerja pada karyawan yang bekerja di Hotel California Bandung.
Menurut Menurut Moenir (2008: 116), kemampuan berasal dari kata dasar mampu
yang dalam hubungan dengan tugas/pekerjaan berarti dapat (kata sifat/keadaan)
melakukan tugas/pekerjaan sehingga menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan
yang diharapkan. Kemampuan kerja terbagi dalam 3 jenis kemampuan dasar yang
dibutuhkan seorang karyawan untuk menunjangnya dalam melaksanakan
pekerjaannya, yaitu kemampuan teknik, kemampuan yang bersifat manusiawi,
dan kemampuan konseptual. Untuk lebih jelasnya operasionalisasi akan disajikan
pada tabel berikut :

Tabel 3.2 Operasionalisasi Konsep

29

Variabel
Kemampuan
Kerja

Definisi
Dapat (kata
sifat/keadaan)
melakukan
tugas/pekerjaan
sehingga
menghasilkan
barang atau jasa
sesuai dengan
yang diharapkan

Elemen-elemen
Kemampuan
Teknis

Kemampuan yang
Bersifat
Manusiawi

Kemampuan
Konseptual

3.2.5

Teknik Analisis Data

Unsur-unsur
yang Diteliti
Ketepatan aturan
dan waktu dalam
melaksanakan
tugas
Penggunaan
peralatan dalam
melaksanakan
pekerjaan
Tingkat
penyelesaian
masalah teknis
Kemampuan
kerjasama dengan
orang lain
Kemampuan
membangun
suasana kerja
Kemampuan
melaksanakan
kerja dengan
inisiatif
Kemampuan
mengambil
keputusan yang
jelas dalam
pekerjaannya
Kemampuan
membuat skala
prioritas dalam
menyelesaikan
pekerjaan

30

Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan secara induktif.
Induktif berarti proses mengambil suatu kesimpulan dari hal-hal yang bersifat
khusus menjadi kesimpulan yang bersifat umum. Dalam penelitian kualitatif,
peneliti berusaha mengumpulkan fakta dari fenomena atau peristiwa-peristiwa
yang bersifat khusus, kemudian berdasarkan fenomena atau peristiwa yang khusus
tadi, diambil kesimpulan yang bersifat umum.4
Data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumen
serta angket disusun secara sistematis serta kemudian dipilih mana yang penting
dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami
oleh diri sendiri maupun orang lain. Dengan melakukan analisis kualitatif, peneliti
dapat menfokuskan pada penunjukan makna, deskripsi, dan penempatan data pada
konteksnya masing - masing. Untuk mendapatkan yang sesuai, maka teknikteknik yang dilakukan adalah:
1.

Reduksi data
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, sehingga
perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data ini berarti merangkum,
memilih hal-hal yang pokok, menfokuskan pada hal-hal yang penting,
untuk kemudian dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang
terkumpul memberikan gambaran yang lebih jelas dan selanjutnya dapat
mempermudah peneliti dalam mencari data yang diperlukan.

2.

Penyajian data

4 Syukur Kholil, Metodologi Penelitian Komunikasi (Bandung: Cita Pustaka Media, 2006), h. 123

31

Setelah data direduksi maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data.
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk
uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.
Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian
kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.
3.

Verifikasi
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan
dan verifikasi. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan
temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa
deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remangremang atau gelap.

3.2.6

Pengujian Kredibilitas Data
Data-data atau temuan dalam penelitian kualitatif dinyatakan valid apabila

tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang
sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Untuk itu diperlukan uji kebenaran
(uji kredibilitas) terhadap data yang didapatkan. Pengujian kredibilitas data
penelitian dilakukan dengan cara:
a. Triangulasi
Pengujian kredibilitas data penelitian ini menggunakan triangulasi teknik
dan triangulasi sumber data. Triangulasi teknik dilakukan dengan cara
menanyakan hal yang sama dengan teknik yang berbeda, yaitu dengan
wawancara mendalam, observasi, kuesioner, dan dokumentasi. Triangulasi

32

sumber data dilakukan dengan cara menanyakan hal yang sama melalui
sumber yang berbeda.
b. Diskusi dengan pembimbing
Hasil penelitian yang masih bersifat sementara didiskusikan dengan dosen
pembimbing. Melalui diskusi ini banyak pertanyaan dan saran berkenaan
dengan data yang didapat. Bila pertanyaan yang berkaitan tersebut belum
mampu terjawab, maka peneliti kembali ke lapangan untuk mencarikan
jawabannya. Dengan demikian datanya akan menjadi lengkap dan
kredibel.