Analisis Vegetasi Tumbuhan Menggunakan M
Analisis Vegetasi Tumbuhan Menggunakan Metode Kuadrat
Di Kawasan Hutan Glee Reulung Kecamaatan Leupung
Kabupaten Aceh Besar
1
Afriana Sumanita, 1Mastiana, 1Nevi Monita, 1Aisyatur Raziah,
2
Yudimi Arsepta,3Musclih Hidayat,M.Si
1
Mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi Tarbiyah Unmuha
2
Asisten Prodi Pendidikan Biologi Tarbiyah Unmuha
3
Dosen Prodi Pendidikan Biologi Tarbiyah Unmuha
Abstrak
Leupung merupakan salah satu daerah yang terdapat di Provinsi Aceh,
kawasan Glee Reuleung Leupung aceh besar merupakan kawasan hutan yang
endemis bagi penyebaran flora dan fauna, dan mempunyai keanekaragaman jenis
pohon yang rendah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2017, dengan
tujuan untuk mengetahui komposisi jenis, peranan dan struktur dari vegetasi.
Penelitian ini menggunakan metode kuadrat Hasil yang diperoleh menunjukkan
bahwa tumbuhan yang paling banyak dijumpai adalah tumbuhan pada plot semak
dan Tiang. Pada tumbuhan semak terdapat 8 jenis spesies tumbuhan, sedangkan
pada tumbuhan tiang terdapat 7 spesies tumbuhan.
Kata kunci : Vegetasi Tumbuhan, Kuadrat, Glee Reuleung
Pendahuluan
potensi Daerah Aliran Sungai (DAS)
yang memiliki debit besar, pada tahun
1812 pada saat itu wilayah ini berada
dibawah jajahan Belanda, Pemerintah
Kolonial
Belanda
membangun
Bendungan Irigasi Krueng Leupung
yang digunakan untuk mengairi area
persawahan di kawasan Kemukiman
Leupung. Sementara potensi laut juga
cukup besar, menghasilkan berbagai
Gampong
U’merupakan
Meunasah
tempat
yang
Bak
padat
ditumbuhi oleh pohon kelapa. Selain
produk ikan/ikan asin/udang rebon
(Bahasa
meunasah
udang
Sebagai
kawasan
pertanian
dari
serta kawasan laut yang potensial,
pohon kelapa (Ba ‘U) sehingga tempat
maka kawasan menjadi sasaran para
tersebut diberi nama Meunasah Ba ‘U
migran dari Aceh pesisir lainnya dan
yang kemudian menjadi nama desa
luar Aceh. Karena banyaknya aktifitas
tersebut.Desa
‘U
perdagangan di kawasan ini baik
merupakan salah satu dari 6 desa di
perdagangan hasil bumi berupa padi,
kemukiman
Kecamatan
buah-buahan dan kayu serta hasil laut,
Leupung Aceh Besar. Desa ini adalah
maka kawasan ini menjadi ramai dan
salah
masyarakatnya
satu
berasal
dan
lobster.
itu, bahan yang digunakan untuk
pembuatan
Aceh: Sabee)
Meunasah
Leupung
Ba
pemukiman
yang
bersifat
keberadaannya sudah ada sejak abad ke
plural.Gampoeng Meunasah Ba ‘U
17.
memiliki luas wilayah 960 Ha yang
Kawasan ini termasuk daerah
terdiri
dari
area
pemukiman
persawahan,
yang subur sehingga menjadi kawasan
perkebunan,
penduduk,
pengembangan pertanian sawah dan
taman, pra sarana umum dan tanah
perkebunan pada masa itu. Karena
kuburan.Gampong Meunasah Ba ‘U
kondisi alamnya yang subur serta
bila dilihat dari batas pembagian
wilayahnya adalah suatu wilayah yang
Alat Bahan dan Metode
sangat strategis dengan potensi sumber
1. Adapun alat yang diggunakan pada
daya
alamnya
yang
luas
yaitu
praktikum ini adalah Tali rafia atau
berbatasan dengan lahan pertanian,
lahan
perkebunan
serta
hutan
benang untuk menentukan luas petak.
masyarakat yang juga merupakan aset
Patok untuk tanda pembatas setiap
dari
petak contoh. Kemudian alat tulis,
wilayah
Kecamatan
Leupung.Gampong Meunasah Bak U
penggaris,
memiliki
perlengkapan
tata
guna
lahan
dan
dan
penghapus.
untuk
Serta
pembuatan
lingkungan hidup seluas 153,83 ha
herbarium, kamera, gunting, kantung
yang terdiri atas kawasan perumahan,
plastik dan buku identifikasi.
Adapun bahan yang digunakan
sawah,
kawasan
pantai,
perikanan/tambak, pertanian (sawah
tadah
hujan)
dan
kawasan
hutan
pada praktikum ini merupakan suatu
tipe
komunitas
tumbuhan
tertentu
sebagai objek praktikum. Kemudian
konservasi.
Vegetasimerupakan
kumpulan
tumbuh-tumbuhan, biasanya terdiri dari
beberapa jenis yang hidup bersamasama pasa suatu tempat. Vegetasi di
tempat tersebut mempunyai variasi
bahan dalam pembuatan herbarium
seperti : alkohol 70% dan kertas koran
sebagai pembungkus sampel. Serta
kertas label dan lembaran data dan
untuk proses pengumpulan data.
yang berbeda antara vegetasi satu Prosedur Penilitian
D X 100
dengan vegetasi yang lain. Dengan
Kami membuat petak contoh
adanya variasi yang dimiliki oleh suatu
dengan panjang1 x 1 Meter untuk
vegetasi
suatu
tingkatan herba, 2 x 2 Meter untuk
kehidupan organisme tertentu. Oleh
tingkatan semak 5 x 5 meter untuk
karena itu untuk menganalisi suatu
tingkatan tiang dan 10 x 10 meter
vegetasi dalam area tertentu dengan
untuk tingkatan pohon. Pada setiap
menggunakan
sudut petak contoh kami tancapkan
kerapatan,
dilakukan
akan
mendukung
variabel
dan
kerimbunan,
frekuensi,
analisis
menggunakan metode kuadrat.
maka
pancang dari kayu yang kemudian di
vegetasi
ikat di setiap sisi nya sehingga
membentuk petak contoh.Selanjutnya
melakukan pengambilan data dengan
NP = Kr+ Fr+ Dr
menghitung jumlah individu dari tiap
Ket: NP : Nilai penting
spesies
yang
di
temukan
Kr : Kerapatan relatif
lalu
Fr : Frekuensi relatif
mengambil sampel dari tiap tiap
Dr : Dorminan relative
spesies untuk di indentifikasi jenis
tumbuhan yang kami dapat.
5. SDR (Some Dominance Ratio) /
perbandingan nilai penting
Analisi Data
Analisis data
:
Dr=
1. Kerapatan
Km=
jumlah suatu spesies
luas petak contoh
K
Nilai penting spesies ke i
x 100
jumlah nilai semua spesies
Hasil dan Pembahasan
:
Berdasarkan
hasil
pengamatan
untuk herba ditemukan 6 spesies
Jumlah mutlak suatu spesies
x 100
jumlah kerapatan seluruh spesies
dengan populasi yang berbeda total
%
populasi 11 jenis diantaranya yaitu :
2. Frrekuensi
Agrostistachys
longifolia
dengan
Indeks Nilai Penting (INP) 18,18 dan
K
Some Dominance Ratio (SDR) 9,09091
jumlah petak contoh yang diduduki spesies i
jumlah banyaknya petak contohPteris vittata dengan Indeks Nilai
Penting (INP) 18,18 dan Some
¿
Kr=
Dominance
Ratio
(SDR)
9,09091
Foeniculum vulgare dengan Indeks
frekuensi mutlak spesies i
x 100
jumlah frekuensi seluruh spesies
Nilai Penting (INP) 18,18 dan Some
Dominance Ratio (SDR) 9,09091.
3. Dominansi
dominansi mutlak spesies i
Dm=
jumlah total luas petak contoh
Acorus calamus dengan Indeks Nilai
Penting
(INP)
Dominance
Dr=
90,91
Ratio
dan
(SDR)
Some
45,4545
dominansimutlak spesies i Pteris vittata dengan Indeks Nilai
x 100
jumlah dominansi seluruh spesiesPenting (INP) 18,18 dan Some
4. Nilai penting
Dominance
Ratio
(SDR)
9,09091.
Mitrepora maingayi dengan Indeks
Nilai Penting (INP) 36,36 dan Some
dengan Indeks Nilai Penting (INP)
Dominance
48,44 dan Some Dominance Ratio
Ratio
Untuk Jenis
(SDR)
18,1818.
Semak ditemukan
8
(SDR) 47,96. myritica fragrans dengan
spesies dengan populasi yang berbeda
Indeks Nilai Penting (INP) 6,81 dan
total populasi 25 jenis diantaranya
Some Dominance Ratio (SDR) 6,74
yaitu : Gustavia superba dengan Indeks
Punica granatum dengan Indeks Nilai
Nilai Penting (INP) 20,50 dan Some
Penting (INP)
Dominance Ratio (SDR) 10,25. Brucea
Dominance
javanica dengan Indeks Nilai Penting
Zyzygium aromaticum dengan Indeks
(INP) 20,50
Nilai Penting (INP) 8,07 dan Some
dan Some Dominance
21,53 dan Some
Ratio
(SDR)
21,35
Ratio (SDR) 10,25. Morus macraoura
Dominance
dengan Indeks Nilai Penting (INP)
Canarium balsamiferium dengan Indeks
16,50 dan Some Dominance Ratio
Nilai Penting (INP) 4.04 dan Some
(SDR) 8,25. Acorus calamus dengan
Dominance Ratio (SDR 2,01 Borassus
Indeks Nilai Penting (INP) 48,50 dan
flabellifer dengan Indeks Nilai Penting
Some Dominance Ratio (SDR) 24,25.
(INP) 8,08 dan Some Dominance Ratio
Pterocarpus rohri dengan Indeks Nilai
(SDR) 5,97 Averrhoa bilimbi dengan
Penting
Some
Indeks Nilai Penting (INP) 4,04 dan
16,25.
Some Dominance Ratio (SDR) 8,01.
Pentaspadon motleyi dengan Indeks
Untuk Jenis Pohon ditemukan 3 spesies
Nilai Penting (INP) 16,50 dan Some
dengan populasi yang berbeda total
Dominance
Ratio
8,25.
populasi 5 jenis diantaranya yaitu :
Pterocarpus
macrocarpus
dengan
Durio zibethinus dengan Indeks Nilai
(INP)
Dominance
32,50
Ratio
dan
(SDR)
(SDR)
Ratio
(SDR)
7,99.
Indeks Nilai Penting (INP) 20,50 dan
Penting
Some Dominance Ratio (SDR) 10,25.
Dominance
Laporthe stimulans dengan Indeks
Garcinia mangostana dengan Indeks
Nilai Penting (INP) 25,50 dan Some
Nilai Penting (INP) 101,98 dan Some
Dominance Ratio (SDR) 12,25. Untuk
Dominance
Tiang ditemukan 7 spesies dengan
Myristica frangans dengan Indeks Nilai
populasi yang berbeda total populasi 25
Penting
jenis diantaranya yaitu : Areaca catechu
Dominance Ratio (SDR) 28,95
(INP)
174,62
Ratio
Ratio
(INP)
dan
(SDR)
(SDR)
112,69
dan
Some
44,86
26,20
Some
Metode kuadrat yang digunakan
berdasarkan
jenisnya
dari
masing
untuk mengambil sampel tumbuhan
masing plot, sedangkan tumbuhan yang
dalam dimensi yang mewakili seluruh
belum diketahui jenisnnya dimasukkan
spesies yang ukuran petak contoh yang
kedalam plastic untuk diidentifikasi di
digunakan dalam metode kuadrat ialah
laboratorium. Dari hasil pengamatan di
berdasarkan
dapatkan jenis tumbuhan yang berbeda
tingkatan
stratifikasi
herba
tumbuhan,
ukuran
petak
contohnya hanya 1X1 M2, semak
ukurannya 2 x 2 M2, tiang ukurannya 5
X 5 M2. Kemudian setelah ditentukan
plot
dihitung
jumlah
tumbuhan
– beda antara tumbuhan di petak 1X1
M2, 2 x 2 M2, dan5 X 5 M2.
Lampiran
Tabel Pengamatan Herba Ukuran Plot 1 x 1
No
1
2
3
4
5
6
Jenis
Agrostistachys longifolia
Pteris vittata
Foeniculum vulgare
Acorus calamus
Pteris vittata
Mitrepora maingayi
Total
Jumlah
1
1
1
5
1
2
11
Luas Petak
Contoh (M2)
KM
KR
FM
FR
INP
SDR
1
1,00
1,00
1,00
5,00
1,00
2,00
11,00
9,09
9,09
9,09
45,45
9,09
18,18
0,67
0,33
0,33
0,33
0,33
0,33
2,33
28,57
14,29
14,29
14,29
14,29
14,29
100,00
18,18
18,18
18,18
90,91
18,18
36,36
200,00
9,09091
9,09091
9,09091
45,4545
9,09091
18,1818
100
100,00
Tabel Pengamatan Semak plot 2 x 2
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Jenis
Gustavia superba
Brucea javanica
Morus macraoura
Acorus calamus
Pterocarpus rohri
Pentaspadon motleyi
Pterocarpus macrocarpus
Laporthe stimulans
Total
Jumlah
2
2
1
9
5
1
2
3
25
Luas Petak
Contoh (M2)
KM
KR
FM
FR
4
0,50
0,50
0,25
2,25
1,25
0,25
0,50
0,75
6,25
8,00
8,00
4,00
36,00
20,00
4,00
8,00
12,00
0,33
0,33
0,33
0,33
0,33
0,33
0,33
0,33
2,67
12,50
12,50
12,50
12,50
12,50
12,50
12,50
12,50
100,00
100,00
INP
SDR
20,50
20,50
16,50
48,50
32,50
16,50
20,50
24,50
200,00
10,25
10,25
8,25
24,25
16,25
8,25
10,25
12,25
100
Tabel Pengamatan Tiang Ukuran Plot 5 x 5
No
1
2
3
4
5
6
7
Jenis
Areaca catechu
myritica fragrans
Punica granatum
Zyzygium aromaticum
Canarium balsamiferium
Borassus flabellifer
Averrhoa bilimbi
Total
Jumlah
3
3
6
6
1
4
2
25
Luas Petak
Contoh (M2)
25
K
KR
F
FR
DM
DR
INP
SDR
0,12
0,12
0,24
0,24
0,00
0,18
0,01
12,00
12,00
24,00
24,00
4,00
16,00
8,00
0,91
100,00
0,01
0,01
0,01
0,01
0,0007
0,0113
0,0007
0,05
19,00
19,00
19,00
19,00
1,32
21,37
1,32
100,00
0,48
0,07
0,21
0,08
0,04
0,08
0,04
1,00
47,96
6,74
21,32
7,99
4,00
8,00
4,00
100,01
48,44
6,81
21,53
8,07
4,04
8,08
4,04
101,01
47,96
6,74
21,31
7,99
2,01
5,97
8,01
100,00
Tabel Pengamatan Pohon Ukuran Plot 10 x 10
N
o
Jenis
1 Durio zibethinus
2 Garcinia mangostana
3 Myristica frangans
Total
Kesimpulan :
Jumlah
3
2
1
5
Luas Petak
Contoh
(M2)
100
K
KR
F
FR
DM
DR
INP
SDR
0,12
0,08
0,04
60,00
40,00
20,00
0,20
100,00
1,00
0,33
1,00
1,33
75,00
25,00
75,00
100,00
3,20
2,99
1,89
8,08
39,62
36,98
33,63
110,23
174,62
101,98
112,69
389,29
44,86
26,20
28,95
100,00
Metode
kuadrat
merupakan
suatu
teknik
survey
vegetasiyang sering digunakan dalam semua tipe komunitas
tumbuhan. Metode kuadrat bertujuan
untuk mengetahui
komposisi jenis, peranan dan struktur dari vegetasi . Metode
DAFTAR PUSTAKA
kuadrat, metode yang menggunakan petak sampel , dapat
persegi dan persegi panjang. Hasil pada prcobaan tumbuhan
metode kuadrat terdapat
jumlah
65 masing masing
diantaranya spesies Herba sebanyak 11 , Semak sebanyak 25
dan tiang sebanyak 25 dan pohon 3 spesies. Pada percobaan ini
dapat diketahui bahwa
tumbuhan yang paling banyak
dijumpai adalah tumbuhan pada plot Semak dan Tiang.
Dede S, Muhardiono, Ayip. Penuntun Praktikum Ekologi.
Bogor: Institut Pertanian Bogor. 1989.
Kusmana, C. Metode Survey Vegetasi. Bogor: Institut
Pertanian Bogor. 1997.
Odum, E.P. Dasar-dasar Ekologi Terjemahan. Samingan, T.
Yogyakarta:Gadjah Mada University Press. 1997.
Setiadi, D. I. Muhadiono. Dan A. Yusron. Ekologi Tumbuhan.
Bogor: Depdiknas Dirjen DIKTI PAU IPB. 1989.
Di Kawasan Hutan Glee Reulung Kecamaatan Leupung
Kabupaten Aceh Besar
1
Afriana Sumanita, 1Mastiana, 1Nevi Monita, 1Aisyatur Raziah,
2
Yudimi Arsepta,3Musclih Hidayat,M.Si
1
Mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi Tarbiyah Unmuha
2
Asisten Prodi Pendidikan Biologi Tarbiyah Unmuha
3
Dosen Prodi Pendidikan Biologi Tarbiyah Unmuha
Abstrak
Leupung merupakan salah satu daerah yang terdapat di Provinsi Aceh,
kawasan Glee Reuleung Leupung aceh besar merupakan kawasan hutan yang
endemis bagi penyebaran flora dan fauna, dan mempunyai keanekaragaman jenis
pohon yang rendah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2017, dengan
tujuan untuk mengetahui komposisi jenis, peranan dan struktur dari vegetasi.
Penelitian ini menggunakan metode kuadrat Hasil yang diperoleh menunjukkan
bahwa tumbuhan yang paling banyak dijumpai adalah tumbuhan pada plot semak
dan Tiang. Pada tumbuhan semak terdapat 8 jenis spesies tumbuhan, sedangkan
pada tumbuhan tiang terdapat 7 spesies tumbuhan.
Kata kunci : Vegetasi Tumbuhan, Kuadrat, Glee Reuleung
Pendahuluan
potensi Daerah Aliran Sungai (DAS)
yang memiliki debit besar, pada tahun
1812 pada saat itu wilayah ini berada
dibawah jajahan Belanda, Pemerintah
Kolonial
Belanda
membangun
Bendungan Irigasi Krueng Leupung
yang digunakan untuk mengairi area
persawahan di kawasan Kemukiman
Leupung. Sementara potensi laut juga
cukup besar, menghasilkan berbagai
Gampong
U’merupakan
Meunasah
tempat
yang
Bak
padat
ditumbuhi oleh pohon kelapa. Selain
produk ikan/ikan asin/udang rebon
(Bahasa
meunasah
udang
Sebagai
kawasan
pertanian
dari
serta kawasan laut yang potensial,
pohon kelapa (Ba ‘U) sehingga tempat
maka kawasan menjadi sasaran para
tersebut diberi nama Meunasah Ba ‘U
migran dari Aceh pesisir lainnya dan
yang kemudian menjadi nama desa
luar Aceh. Karena banyaknya aktifitas
tersebut.Desa
‘U
perdagangan di kawasan ini baik
merupakan salah satu dari 6 desa di
perdagangan hasil bumi berupa padi,
kemukiman
Kecamatan
buah-buahan dan kayu serta hasil laut,
Leupung Aceh Besar. Desa ini adalah
maka kawasan ini menjadi ramai dan
salah
masyarakatnya
satu
berasal
dan
lobster.
itu, bahan yang digunakan untuk
pembuatan
Aceh: Sabee)
Meunasah
Leupung
Ba
pemukiman
yang
bersifat
keberadaannya sudah ada sejak abad ke
plural.Gampoeng Meunasah Ba ‘U
17.
memiliki luas wilayah 960 Ha yang
Kawasan ini termasuk daerah
terdiri
dari
area
pemukiman
persawahan,
yang subur sehingga menjadi kawasan
perkebunan,
penduduk,
pengembangan pertanian sawah dan
taman, pra sarana umum dan tanah
perkebunan pada masa itu. Karena
kuburan.Gampong Meunasah Ba ‘U
kondisi alamnya yang subur serta
bila dilihat dari batas pembagian
wilayahnya adalah suatu wilayah yang
Alat Bahan dan Metode
sangat strategis dengan potensi sumber
1. Adapun alat yang diggunakan pada
daya
alamnya
yang
luas
yaitu
praktikum ini adalah Tali rafia atau
berbatasan dengan lahan pertanian,
lahan
perkebunan
serta
hutan
benang untuk menentukan luas petak.
masyarakat yang juga merupakan aset
Patok untuk tanda pembatas setiap
dari
petak contoh. Kemudian alat tulis,
wilayah
Kecamatan
Leupung.Gampong Meunasah Bak U
penggaris,
memiliki
perlengkapan
tata
guna
lahan
dan
dan
penghapus.
untuk
Serta
pembuatan
lingkungan hidup seluas 153,83 ha
herbarium, kamera, gunting, kantung
yang terdiri atas kawasan perumahan,
plastik dan buku identifikasi.
Adapun bahan yang digunakan
sawah,
kawasan
pantai,
perikanan/tambak, pertanian (sawah
tadah
hujan)
dan
kawasan
hutan
pada praktikum ini merupakan suatu
tipe
komunitas
tumbuhan
tertentu
sebagai objek praktikum. Kemudian
konservasi.
Vegetasimerupakan
kumpulan
tumbuh-tumbuhan, biasanya terdiri dari
beberapa jenis yang hidup bersamasama pasa suatu tempat. Vegetasi di
tempat tersebut mempunyai variasi
bahan dalam pembuatan herbarium
seperti : alkohol 70% dan kertas koran
sebagai pembungkus sampel. Serta
kertas label dan lembaran data dan
untuk proses pengumpulan data.
yang berbeda antara vegetasi satu Prosedur Penilitian
D X 100
dengan vegetasi yang lain. Dengan
Kami membuat petak contoh
adanya variasi yang dimiliki oleh suatu
dengan panjang1 x 1 Meter untuk
vegetasi
suatu
tingkatan herba, 2 x 2 Meter untuk
kehidupan organisme tertentu. Oleh
tingkatan semak 5 x 5 meter untuk
karena itu untuk menganalisi suatu
tingkatan tiang dan 10 x 10 meter
vegetasi dalam area tertentu dengan
untuk tingkatan pohon. Pada setiap
menggunakan
sudut petak contoh kami tancapkan
kerapatan,
dilakukan
akan
mendukung
variabel
dan
kerimbunan,
frekuensi,
analisis
menggunakan metode kuadrat.
maka
pancang dari kayu yang kemudian di
vegetasi
ikat di setiap sisi nya sehingga
membentuk petak contoh.Selanjutnya
melakukan pengambilan data dengan
NP = Kr+ Fr+ Dr
menghitung jumlah individu dari tiap
Ket: NP : Nilai penting
spesies
yang
di
temukan
Kr : Kerapatan relatif
lalu
Fr : Frekuensi relatif
mengambil sampel dari tiap tiap
Dr : Dorminan relative
spesies untuk di indentifikasi jenis
tumbuhan yang kami dapat.
5. SDR (Some Dominance Ratio) /
perbandingan nilai penting
Analisi Data
Analisis data
:
Dr=
1. Kerapatan
Km=
jumlah suatu spesies
luas petak contoh
K
Nilai penting spesies ke i
x 100
jumlah nilai semua spesies
Hasil dan Pembahasan
:
Berdasarkan
hasil
pengamatan
untuk herba ditemukan 6 spesies
Jumlah mutlak suatu spesies
x 100
jumlah kerapatan seluruh spesies
dengan populasi yang berbeda total
%
populasi 11 jenis diantaranya yaitu :
2. Frrekuensi
Agrostistachys
longifolia
dengan
Indeks Nilai Penting (INP) 18,18 dan
K
Some Dominance Ratio (SDR) 9,09091
jumlah petak contoh yang diduduki spesies i
jumlah banyaknya petak contohPteris vittata dengan Indeks Nilai
Penting (INP) 18,18 dan Some
¿
Kr=
Dominance
Ratio
(SDR)
9,09091
Foeniculum vulgare dengan Indeks
frekuensi mutlak spesies i
x 100
jumlah frekuensi seluruh spesies
Nilai Penting (INP) 18,18 dan Some
Dominance Ratio (SDR) 9,09091.
3. Dominansi
dominansi mutlak spesies i
Dm=
jumlah total luas petak contoh
Acorus calamus dengan Indeks Nilai
Penting
(INP)
Dominance
Dr=
90,91
Ratio
dan
(SDR)
Some
45,4545
dominansimutlak spesies i Pteris vittata dengan Indeks Nilai
x 100
jumlah dominansi seluruh spesiesPenting (INP) 18,18 dan Some
4. Nilai penting
Dominance
Ratio
(SDR)
9,09091.
Mitrepora maingayi dengan Indeks
Nilai Penting (INP) 36,36 dan Some
dengan Indeks Nilai Penting (INP)
Dominance
48,44 dan Some Dominance Ratio
Ratio
Untuk Jenis
(SDR)
18,1818.
Semak ditemukan
8
(SDR) 47,96. myritica fragrans dengan
spesies dengan populasi yang berbeda
Indeks Nilai Penting (INP) 6,81 dan
total populasi 25 jenis diantaranya
Some Dominance Ratio (SDR) 6,74
yaitu : Gustavia superba dengan Indeks
Punica granatum dengan Indeks Nilai
Nilai Penting (INP) 20,50 dan Some
Penting (INP)
Dominance Ratio (SDR) 10,25. Brucea
Dominance
javanica dengan Indeks Nilai Penting
Zyzygium aromaticum dengan Indeks
(INP) 20,50
Nilai Penting (INP) 8,07 dan Some
dan Some Dominance
21,53 dan Some
Ratio
(SDR)
21,35
Ratio (SDR) 10,25. Morus macraoura
Dominance
dengan Indeks Nilai Penting (INP)
Canarium balsamiferium dengan Indeks
16,50 dan Some Dominance Ratio
Nilai Penting (INP) 4.04 dan Some
(SDR) 8,25. Acorus calamus dengan
Dominance Ratio (SDR 2,01 Borassus
Indeks Nilai Penting (INP) 48,50 dan
flabellifer dengan Indeks Nilai Penting
Some Dominance Ratio (SDR) 24,25.
(INP) 8,08 dan Some Dominance Ratio
Pterocarpus rohri dengan Indeks Nilai
(SDR) 5,97 Averrhoa bilimbi dengan
Penting
Some
Indeks Nilai Penting (INP) 4,04 dan
16,25.
Some Dominance Ratio (SDR) 8,01.
Pentaspadon motleyi dengan Indeks
Untuk Jenis Pohon ditemukan 3 spesies
Nilai Penting (INP) 16,50 dan Some
dengan populasi yang berbeda total
Dominance
Ratio
8,25.
populasi 5 jenis diantaranya yaitu :
Pterocarpus
macrocarpus
dengan
Durio zibethinus dengan Indeks Nilai
(INP)
Dominance
32,50
Ratio
dan
(SDR)
(SDR)
Ratio
(SDR)
7,99.
Indeks Nilai Penting (INP) 20,50 dan
Penting
Some Dominance Ratio (SDR) 10,25.
Dominance
Laporthe stimulans dengan Indeks
Garcinia mangostana dengan Indeks
Nilai Penting (INP) 25,50 dan Some
Nilai Penting (INP) 101,98 dan Some
Dominance Ratio (SDR) 12,25. Untuk
Dominance
Tiang ditemukan 7 spesies dengan
Myristica frangans dengan Indeks Nilai
populasi yang berbeda total populasi 25
Penting
jenis diantaranya yaitu : Areaca catechu
Dominance Ratio (SDR) 28,95
(INP)
174,62
Ratio
Ratio
(INP)
dan
(SDR)
(SDR)
112,69
dan
Some
44,86
26,20
Some
Metode kuadrat yang digunakan
berdasarkan
jenisnya
dari
masing
untuk mengambil sampel tumbuhan
masing plot, sedangkan tumbuhan yang
dalam dimensi yang mewakili seluruh
belum diketahui jenisnnya dimasukkan
spesies yang ukuran petak contoh yang
kedalam plastic untuk diidentifikasi di
digunakan dalam metode kuadrat ialah
laboratorium. Dari hasil pengamatan di
berdasarkan
dapatkan jenis tumbuhan yang berbeda
tingkatan
stratifikasi
herba
tumbuhan,
ukuran
petak
contohnya hanya 1X1 M2, semak
ukurannya 2 x 2 M2, tiang ukurannya 5
X 5 M2. Kemudian setelah ditentukan
plot
dihitung
jumlah
tumbuhan
– beda antara tumbuhan di petak 1X1
M2, 2 x 2 M2, dan5 X 5 M2.
Lampiran
Tabel Pengamatan Herba Ukuran Plot 1 x 1
No
1
2
3
4
5
6
Jenis
Agrostistachys longifolia
Pteris vittata
Foeniculum vulgare
Acorus calamus
Pteris vittata
Mitrepora maingayi
Total
Jumlah
1
1
1
5
1
2
11
Luas Petak
Contoh (M2)
KM
KR
FM
FR
INP
SDR
1
1,00
1,00
1,00
5,00
1,00
2,00
11,00
9,09
9,09
9,09
45,45
9,09
18,18
0,67
0,33
0,33
0,33
0,33
0,33
2,33
28,57
14,29
14,29
14,29
14,29
14,29
100,00
18,18
18,18
18,18
90,91
18,18
36,36
200,00
9,09091
9,09091
9,09091
45,4545
9,09091
18,1818
100
100,00
Tabel Pengamatan Semak plot 2 x 2
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Jenis
Gustavia superba
Brucea javanica
Morus macraoura
Acorus calamus
Pterocarpus rohri
Pentaspadon motleyi
Pterocarpus macrocarpus
Laporthe stimulans
Total
Jumlah
2
2
1
9
5
1
2
3
25
Luas Petak
Contoh (M2)
KM
KR
FM
FR
4
0,50
0,50
0,25
2,25
1,25
0,25
0,50
0,75
6,25
8,00
8,00
4,00
36,00
20,00
4,00
8,00
12,00
0,33
0,33
0,33
0,33
0,33
0,33
0,33
0,33
2,67
12,50
12,50
12,50
12,50
12,50
12,50
12,50
12,50
100,00
100,00
INP
SDR
20,50
20,50
16,50
48,50
32,50
16,50
20,50
24,50
200,00
10,25
10,25
8,25
24,25
16,25
8,25
10,25
12,25
100
Tabel Pengamatan Tiang Ukuran Plot 5 x 5
No
1
2
3
4
5
6
7
Jenis
Areaca catechu
myritica fragrans
Punica granatum
Zyzygium aromaticum
Canarium balsamiferium
Borassus flabellifer
Averrhoa bilimbi
Total
Jumlah
3
3
6
6
1
4
2
25
Luas Petak
Contoh (M2)
25
K
KR
F
FR
DM
DR
INP
SDR
0,12
0,12
0,24
0,24
0,00
0,18
0,01
12,00
12,00
24,00
24,00
4,00
16,00
8,00
0,91
100,00
0,01
0,01
0,01
0,01
0,0007
0,0113
0,0007
0,05
19,00
19,00
19,00
19,00
1,32
21,37
1,32
100,00
0,48
0,07
0,21
0,08
0,04
0,08
0,04
1,00
47,96
6,74
21,32
7,99
4,00
8,00
4,00
100,01
48,44
6,81
21,53
8,07
4,04
8,08
4,04
101,01
47,96
6,74
21,31
7,99
2,01
5,97
8,01
100,00
Tabel Pengamatan Pohon Ukuran Plot 10 x 10
N
o
Jenis
1 Durio zibethinus
2 Garcinia mangostana
3 Myristica frangans
Total
Kesimpulan :
Jumlah
3
2
1
5
Luas Petak
Contoh
(M2)
100
K
KR
F
FR
DM
DR
INP
SDR
0,12
0,08
0,04
60,00
40,00
20,00
0,20
100,00
1,00
0,33
1,00
1,33
75,00
25,00
75,00
100,00
3,20
2,99
1,89
8,08
39,62
36,98
33,63
110,23
174,62
101,98
112,69
389,29
44,86
26,20
28,95
100,00
Metode
kuadrat
merupakan
suatu
teknik
survey
vegetasiyang sering digunakan dalam semua tipe komunitas
tumbuhan. Metode kuadrat bertujuan
untuk mengetahui
komposisi jenis, peranan dan struktur dari vegetasi . Metode
DAFTAR PUSTAKA
kuadrat, metode yang menggunakan petak sampel , dapat
persegi dan persegi panjang. Hasil pada prcobaan tumbuhan
metode kuadrat terdapat
jumlah
65 masing masing
diantaranya spesies Herba sebanyak 11 , Semak sebanyak 25
dan tiang sebanyak 25 dan pohon 3 spesies. Pada percobaan ini
dapat diketahui bahwa
tumbuhan yang paling banyak
dijumpai adalah tumbuhan pada plot Semak dan Tiang.
Dede S, Muhardiono, Ayip. Penuntun Praktikum Ekologi.
Bogor: Institut Pertanian Bogor. 1989.
Kusmana, C. Metode Survey Vegetasi. Bogor: Institut
Pertanian Bogor. 1997.
Odum, E.P. Dasar-dasar Ekologi Terjemahan. Samingan, T.
Yogyakarta:Gadjah Mada University Press. 1997.
Setiadi, D. I. Muhadiono. Dan A. Yusron. Ekologi Tumbuhan.
Bogor: Depdiknas Dirjen DIKTI PAU IPB. 1989.