Regulasi Big Data dan Perlindungan Data

Regulasi Big Data dan Perlindungan Data di
Indonesia
Riko Saputra
Dosen : DR Ir Iwan Krisnadi MBA
Abstrak
Data dalam konteks teknologi informasi merupakan kumpulan informasi yang tersimpan pada suatu media
penyimpanan. Pada suatu sistem, data merupakan komponen penting sebagai masukan untuk membuat sistem yang
lebih baik. Big data merupakan suatu sistem dengan proses pengumpulan data sebanyak mungkin, menyimpan dalam
mekanisme basis data dalam volume besar, dan mengkombinasikan dari berbagai sumber data. Tantangan yang paling
penting dari penggunaan Big Data adalah tentang privasi data yang dikumpulkan dan tingkat kepercayaan para
pengguna yang di profiling oleh para penyedia konten dan jaringan.

1.

Pendahuluan

1.1 Data
Menurut kamus bahasa data berarti fakta atau
deskripsi dari suatu kejadian. Data dalam konteks
teknologi informasi merupakan kumpulan informasi
yang tersimpan pada suatu media penyimpanan. Pada

suatu sistem, data merupakan komponen penting
sebagai masukan untuk membuat sistem yang lebih
baik. Data dapat berupa informasi mengenai aktifitas
atau jejak individu yang dapat digunakan untuk
melakukan profiling terkait individu tersebut. Datadata dapat mengandung data personal seseorang
sehingga sangat diperlukan perlindungan data
tersebut.
1.2 Big Data
Big data merupakan suatu sistem dengan proses
pengumpulan data sebanyak mungkin, menyimpan
dalam mekanisme basis data dalam volume besar,
dan mengkombinasikan dari berbagai sumber data.
Secara umum big data mempunyai 4 komponen,
yaitu: volume atau jumlah data yang besar, velocity
atau kecepatan perubahan data yang ada, variety atau
variasi bentuk dan sumber data yang didapatkan dan
veracity atau ketidakpastian dari data yang didapat.
1.3 Perlindungan Data
Data dapat mengandung privasi dari seseorang,
sehingga dibutuhkan suatu mekanisme untuk

pengamanan data tersebut. Untuk menghindari
penyalahgunaan data pribadi sehingga regulasi
tentang perlindungan data diatur dalam undangundang yang menginduk dari Undang-Undang Dasar
tahun 1945 Pasal 28 (g).

(1) Setiap orang berhak atas perlindungan diri
pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan
harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta
berhak atas rasa aman dan perlindungan dari
ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak
berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.
(2) Setiap orang berhak untuk bebas dari
penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan
derajat martabat manusia dan berhak
memperoleh suaka politik dari negara lain.
2

Ruang Lingkup Big Data

Dalam suatu sistem teknologi informasi, big data

dapat digunakan untuk berbagai tujuan, antara lain:

Di Brazil disebut Data Viva yang digunakan
untuk memformulasikan kebijakan ekonomi.

Pada kepolisian Sao Paolo menggunankan
Detecta, sistem cerdas untuk memonitor
kejahatan berbasis Teknologi Big Data.

Di Inggris, Big Data digunakan oleh polisi untuk
memprediksi lokasi perampokan atau kejahatan.

Bea Cukai dan Dinas Pajak Inggris
menggunakan sistem Big Data untuk analisa dan
deteksi penipuan dan penghindaran pajak.
3

Resiko pada Big Data

Tantangan yang paling penting dari penggunaan Big

Data adalah tentang privasi data yang dikumpulkan
dan tingkat kepercayaan para pengguna yang di
profiling oleh para penyedia konten dan jaringan.
Dalam big data dikenal juga berbagai resiko-resiko
lainnya, antara lain:


Skala pengumpulan data, pelacakan dan
profiling seseorang.





Keamanan Data yang tersimpan.
Transparansi data-data yang dikumpulkan dari
pengguna.
Ketidakakuratan, diskriminasi, pengecualian
dan ketidakseimbangan ekonomi.


Resiko-resiko tersebut dapat diminimalisir dengan
peningkatan pengawasan oleh pemerintah, sehingga
para penyimpan data pelanggan dapat di regulasi
dengan baik.
4

Kesimpulan dan Saran Regulasi

Mengingat pentingnya perlindungan data personal
dalam bidang big data, sehingga diperlukan suatu
regulasi oleh pemerintah agar dapat mengatur
penggunaan data maupun mekanisme pengumpulan
data-data pengguna sehingga tidak melanggar hak
privasi pengguna konten ataupun jaringan
komunikasi. Beberapa saran yang dapat diajukan
antara lain:





5

Perlu
adanya
mekanisme
standarisasi
pengelolaan dan perlindungan big data oleh
pemerintah.
Mekanisme standarisasi dapat mencakup fungsi
pengawasan penggunaan dan konten dari datadata tersebut.
Regulasi dapat berupa keharusan pemilik data
untuk meletakkan server nya di dalam negeri,
untuk mengurangi tingkat resiko kebocoran data
kepada pihak-pihak luar negeri.
Referensi

P. Casanovas, L. De Koker, D. Mendelson, and D.
Watts, “Regulation of Big Data: Perspectives on
strategy, policy, law and privacy,” Health Technol.
(Berl)., 2017.

B. van Der, Schendel, and S. Van, “Ten Questions
for Future Regulation of Big Data: A Comparative
and Empirical Legal Study,” 2016.