konsep fungsi Ruang Lingkup (1)
Ruang Lingkup
Praktek
kegawatdaruratan
sistem Persyarafan
By: Hidayah, S.Kep, Ners
Keperawatan gawat darurat
Merupakan pelayanan keperawatan yang
komprehensif diberikan kepada pasien
dengan injuri akut atau sakit yang
mengancam kehidupan
Lingkup pelayanan kep. gadar
Pelayanan keperawatan gawat darurat
meliputi pelayanan keperawatan yang
ditujukan kepada pasien gawat darurat
yaitu pasien yang tiba-tiba berada dalam
keadaan gawat atau akan menjadi gawat
dan terancam nyawanya/anggota
badannya (akan menjadi cacat) bila tidak
mendapat pertolongan secara cepat.
Lanjutan????.
Scope kegawatdaruratan mencakup
management klien melintasi batas umur
dari lahir sampai meninggal dan semua
kondisi kesehatan yang mendorong
seseorang dengan umur berapa saja
mencari perawatan gawat darurat.
Tujuan penanggulangan Gawat
Mencegah kematian dan cacat pada asien
gawat darurat, hingga dapat hidup dan
berfungsi kembali dalam masyarakat.
Merujuk pasien gawat darurat melalui
sistem rujukan untuk memperoleh
penanganan yang memadai
Penanggulangan korban bencana
Ketenagaan
Peran, fungsi dan kewenangan perawat
a. Peran dan fungsi perawat gawat darurat
1. Melakukan triage, mengkaji dan
menetapkan dalam spektrum yang
lebih luas terhadap kondisi klinis pada
berbagai keadaan yang bersifat
mendadak mulai dari ancaman nyawa
sampai kondisi kronis.
Lanjutan????????..
2. Mengkaji dan memberikan asuhan keperawatan
terhadap individu-individu dari semua umur dan
berbagai kondisi
3. Mengatur waktu secara efisien walaupun
informasi terbatas.
4. Memberikan dukungan emosional terhadap
pasien dan keluarganya
5. Memfasilitasi dukungan spiritual
6. Mengkoordinasikan berbagai pemeriksaan
diagnostik dan memberikan pelayanan secara
FUNGSI PERAWAT DI GAWAT
Independen
Asuhan keperawatan
BHD (Bantuan Hidup Dasar)
Balut bidai
Stabilisasi dan evaluasi
Penanggung jawab kelengkapan prasarana dan sarana IGD
Jahit luka
Memberikan obat
Resusitasi cairan
Intubasi/ett yang memerlukan obat-obat anastesi.
Kewenangan Perawat
Kewenangan seorang perawat dalam
pertolongan gawat darurat didasarkan pada
kemampuan perawat memberikan pertolongan
gawat darurat yang diperoleh melalui pendidikan
maupun pelatihan khusus
Perawat yang mendapat pelatihan khusus
tersebut memperoleh sertifikat yang diakui oleh
profesi keperawatan maupun profesi kesehatan
Lanjutan????
Perawat yang telah mendapat sertifikat
tersebut memperoleh izin untuk
melaksanakan praktek keperawatan gawat
darurat sesuai lingkup kewenangannya.
Kompetensi perawat gawat darurat
Perawat RS;memiliki kompetensi khusus:
pelatihan Basic trauma life support dan basic
cardiology Support atau Penanggulangan
penderita gawat darurat (PPGD)
Perawat Pusk: Kompetensi BLS
Kompetensi( pengetahuan, sikap dan
ketrampilan yang harus ditingkatkan dan
dipelihara sehingga menjamin perawat dalam
melaksanakan peran dan fungsinya secara
Lanjutan??????.
Kompetensi diuraikan berdasarkan
pendekatan sistem:
Sistem saraf
a. Mengetahui tanda-tanda koma dan
memberi pertolongan pertama
b. Memberikan pertolongan pertama pada
trauma kepala
c. Mengetahui tanda-tanda stroke dan
memberi pertolongan pertama
Lanjutan??????.
Mengetahui tanda-tanda kelainan
Memberikan pertolongan pertama pada
keadaan dengan kelaianan neurologis
Disamping kompetensi diatas, tenaga
keperawatan harus memahami:
Sistem pengorganisasian
a. Mengetahui sistem penanggulangan penderita
gawat darurat
b. Mampu mengkoordinasikan kegiatan
pelayanan keperawatan dalam sistem
penanggulangan korban bencana
Sistem Komunikasi medis
1. Mengenal berbagai jenis alat komunikasi
2. Mampu mengoperasionalkan alat komunikasi
Ketrampilan teknikal perawat gadar
Cakap dalam bekerja dengan aneka ketrampilan
teknik, kadang dalam situasi stress, lingkungan
dengan tekanan tinggi seperti resusitasi jantung
Pengetahuan dan ketrampilan hubungan
dengan penanganan prosedur
Persiapan klien
Perawatan post prosedure
Lanjutan????.
Sistem pencatatan dan laporan
1. Mengenal jenis dan cara pengguna
format untuk pencatatan dan pelaporan
2. Mampu melaksanakan pencatatan dan
pelaporan secara tepat dan benar sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
ASKEP GADAR
Rangkaian kegiatan praktek keperawatan
gawat darurat yang diberikan pada klien
oleh perawat yang berkompeten untuk
memberikan asuhan keperawatan diruang
gawat darurat.
Askep di ruang gadar dipengaruhi oleh
karakteristik ruang gawat darurat itu
sendiri, sehingga menimbulkan askep
spesifik sesuai dengan keadaan ruangan
Karakteristik unik dari ruangan gawat
darurat yang mempengaruhi sistem
Kondisi kegawatan seringkali tidak
terprediksi, baik kondisi klien dan jumlah
klien yang datang ke ruang gawat darurat.
Keterbatasan sumber daya dan waktu
Pengkajian, diagnosis, dan tindakan
keperawatan diberikan untuk seluruh usia,
seringkali dengan data dasar yang sangat
Lanjutan??????
Jenis tindakan yang diberikan merupakan
tindakan dengan kecepatan dan ketepatan
Adanya saling ketergantungan yang tinggi
antara profesi kesehatan yang bekerja
diruang gawat darurat
Prinsip umum asuhan keperawatan yang
diberikan oleh perawat di ruang GADAR
Penjaminan keamanan diri perawat
Perawat bersikap cepat dalam melakukan
triase, menetapkan diagnosa
keperawatan, tindakan keperawatan dan
evaluasi berkelanjutan
Tindakan keperawatan meliputi resusitasi
dan stabilisasi diberikan u. mengatasi
masalah biologi dan psikologi klien
Lanjutan?????..
Penjelasan dan pendidikan kesehatan
untuk klien dan keluarga diberikan untuk
menurunkan kecemasan dan
meningkatkan kerjasama klien-perawat
Sistem monitoing kondisi klien harus dapat
Sistem dokumentasi yang dipakai dapat
digunakan secara mudah cepat dan tepat
Lanjutan???????
Penjaminan tindakan keperawatan secara
etik dan legal keperawatan
Konsep triage gadar: berdasarkan
pengelompokkan atau pengklasifikasian
klien ke dalam tingkatan prioritas
tergantung pada keparahan penyakit atau
Tahap pengelolaan penderita
berlangsung 2 tahap:
Tahap pra Rumah sakit
Tahap rumah sakit
Tahap Pra rumah sakit
Prinsip utama adalah tidak boleh membuat
keadaan lebih parah.? Do Not Further
Ideal: UGD datang ke penderita dan
bukan sebaliknya. (ambulans yang datang
memiliki peralatan lengkap)
Petugas yang datang pernah
mendapatkan pelatihan khusus
Lanjutan???
Yang harus dilakukan oleh seorang
a. Menjaga airway dan breathing
b. Kontrol perdarahan dan syok
c. Imobilisasi penderita
d. Pengiriman ke rumah sakit terdekat
yang cocok
Tahap Rumah Sakit
Evakuasi penderita
Evakuasi penderita dari kendaraan ke brankar
dilakukan oleh petugas RS dengan hati-hati.
Cara pemilahan penderita berdasarkan
kebutuhan terapi dan sumber daya yang
Lanjutan??..
?Bila satu penderita, akan mencari
masalah penderita.?
Bila banyak penderita, akan mencari
penderita yang paling bermasalah)
Pemilahan berdasarkan ABC
2 jenis keadaan Triage dapat terjadi:
Jumlah penderita dan beratnya perlukaan tidak melampaui
kemampuan petugas.
Dalam keadaan ini penderita dengan masalah gawat darurat dan
multi trauma akan dilayani terlebih dahulu, sesuai prinsip ABC
Jumlah penderita dan beratnya perlukaan melampaui
kemampuan petugas
Dalam keadaan ini yang akan dilayani terlebih dahulu adalah
penderita dengan kemungkinan survival yang terbesar dan
membutuhkan waktu, perlengkapan dan tenaga paling sedikit
Pengelompokkan Triage
Gawat Darurat (MERAH)
Klien yang tiba-tiba dalam keadaan gawat atau
akan menjadi gawat dan terancam nyawanya
atau anggota badannya dan bila tidak mendapat
pertolongan secepatnya
Gawat Tidak darurat (PUTIH)
Klien berada dalam keadaan gawat darurat
tetapi memerlukan tindakan darurat dan tidak
muncul keadaan yang mengancam kehidupan
Lanjutan????.
Darurat tidak gawat (KUNING)
akibat musibah yang datang tiba-tiba, tetapi tidak
mengancam nyawa dan anggota badannya.
Secara umum dapat bertoleransi menunggu
beberapa jam untuk pelayanan kesehatan tanpa
suatu resiko signifikan terhadap kemunduran
Tidak gawat, tidak darurat (HIJAU)
Meninggal- (HITAM)
Lanjutan????
Survey Primer dan resusitasi
Lakukan survey primer atau mencari keadaan yang
mengancam nyawa adalah
a. Airway: Kontrol servikal (gangguan airway adalah
pembunuh tercepat)
b. Breathing dan ventilasi
c. Circulation dengan kontrol perdarahan
d. Disability: status neurologis dan nilai GCS
e. Exposure/environmental: buka baju penderita tetapi
tetap cegah hipotermia
Langkah-Langkah
Bantuan Hidup Dasar
DANGER
RESPONSE
AIRWAY
BREATHING
CIRCULATION
DANGER (BAHAYA)
Periksa bahaya untuk: Diri sendiri, orang
lain dan korban.
Tolong korban jika keadaannya aman
- jangan menjadi korban berikutnya
- ingatkan orang disekitar kita dan minta
mereka menjaga jarak
- pindahkan korban dari bahaya atau
Jika bahaya tidak dapat diamankan,
tunggu bantuan ahli
DANGER ?!!!
RESPONSE
RESPONSE - periksa kesadaran dengan mengguncangkan bahu dan memanggil
Lanjutan????.
Cek kesadaran: AVPU (Respon Alert,
Respon Verbal, Respon Pain, Un respon)
Sadar----Pemeriksaan selanjutnya
Tidak sadar lakukan ---- (primary survei)
(pegang kepala----pasang neck
collar (bila curiga Fr. Cervical)
Pastikan tidak ada sumbatan jalan nafas
di daerah mulut
cross finger
PERIKSA KEMBALI KEADAAN KORBAN DENGAN CARA
MENGGONCANGKAN BAHU KORBAN
SEGERA BERTERIAK MINTA
PERTOLONGAN
Ketika meminta pertolongan, Penolong
harus dapat menjawab pertanyaan petugas
Lokasi kejadian
Penyebabnya
Jumlah dan kondisi korban
Jenis pertolongan yang akan diberikan
Airway Control
Membebaskan jalan napas
Prioritas utama pada
Obstruksi airway yang akut.
Obstruksi airway ? pasien tak sadar
o/k jatuhnya pangkal lidah
ke arah posterior.
Pasien dengan respirasi distres dan masih
napas spontan :
* berikan suplemen O2
Bila ventilasi tidak adekuat : * berikan bantuan
Tanda-tanda : stridor ? crowing
Cyanosis(+) aksesoris otototot pernapasan
retraksi suprasternal, intercostal, epigastrik.
Harus dianggap ? obstruksi airway yang
Lanjutan???..
Buka airway----Chin Lif
a. bila gurgling lakukan suction
b. Bila snoring lakukan Jaw Thrust (tindakan
manual)---Gunakan OPA (pasien tidak sadar)
atau NPA (pasien sadar)
c. Bila terdengar stridor---perlu airway definitif
Keterangan:
Snoring (ngorok), sering terjadi pada px
tidak sadar karena pangkal lidah jatuh ke
Gurgling (kumur-kumur): terjadi sumbatan
karena cairan
Stridor: terjadi karena oedem faring
Tehnik untuk membebaskan
airway pada keadaan ini :
Chin lif + head tilt
Jaw trust
Pada pasien trauma ?
C.Spine control tanpa
head tilt
Jaw Thrust
Non trauma ? airway
maneuver
Pertama : chin lif
Jaw thrust
Perlahan-lahan Head tilt
Pasien-pasien dengan
trauma :
C spine control
Bila dengan cara-cara
( tanpa alat ) tidak
berhasil ?
? airway adjunct
Airway adjunct
Oropharyngeal air way
Nasopharingeal airway
Endotracheal intubation
Crycothyrotomy
Tracheostomy
BREATHING
Periksa pernafasan
- LOOK : lihat pergerakan dada dan perut
- LISTEN: dengarkan suara nafas
- FEEL : rasakan aliran udara dipipi
Lakukan selama 10 detik untuk
memastikan korban bernafas atau tidak.
Lanjutan?????.
Lanjutan??????.
Bantuan pernafasan
- nafas (-) : Ventilasi 2 x
- nafas (+) : nilai C + Posisi sisi mantap.
MULUT KE MULUT
MULUT KE HIDUNG
MULUT KE STOMA
BAG VALVE MASK
( AMBU BAG )
POSISI SISI MANTAP
(RECOVERY POSITION)
Evaluasi airway & breathing
Jika mengalami kesulitan untuk memberikan nafas buatan
yang efektif,periksa apakah masih ada sumbatan di mulut
pasien serta perbaiki posisi tengadah kepala dan angkat dagu
yang belum adekuat. Lakukan sampai dapat dilakukan 2 kali
nafas buatan yang adekuat.
Bila pasien kembali bernafas spontan dan normal tetapi tetap
belum sadar, ubah posisi pasien ke posisi miring mantap, bila
pasien muntah tidak terjadi aspirasi. Waspada terhadap
kemungkinan pasien mengalami henti nafas.kembali, jika
terjadi segera terlentangkan pasien dan lakukan nafas buatan
Jika tetap gagal memberikan napas buatan, tetap
lanjutkan ke pemeriksaan tanda-tanda sirkulasi
CIRCULATION
Periksa nadi (10 detik)
- Anak dan dewasa : Arteri karotis
- Bayi < 1th : Arteri Brachialis / A. Femoralis
Tanda-tanda syok:
- nadi lemah dan cepat
- kulit/akral dingin
- capillary reffil < 2 detik
- SpO2 < 95 %
Periksa Nadi (10 detik)
Memastikan ada tidaknya
denyut jantung
Arteri brakhialis
Evaluasi Airway, Breathing &
Circulation
Sirkulasi ( - )
: teruskan PJL + NB
Nafas (-)
buatan 10- 12 x/menit
Sirk (+) Nafas (+)
mantap dan jaga jalan nafas
- 30 : 2 (tanpa terpasang ETT)
- terpasang ETT
kompresi 100 x/mnt + 8-10 x/mnt ventilasi
tanpa berhenti/jeda waktu
Nilai keberhasilan RJP
- 30 : 2 setiap 5 siklus
- setiap 2 menit
SAMPAI KAPAN RESUSITASI
Korban sadar (ada nafas dan nadi)
Resusitasi diambil alih oleh yang
berkompeten
Tidak sadar, pernapasan spontan (-),
dilatasi pupil 15-30 menit
Asistole selama 30 menit setelah RJP
dan obat optimal
RJP Sebelum & Sesudah Intubasi
Sebelum intubasi
Dewasa (>8 th) = Rasio 30 : 2 (utk 1 & 2
Anak (1-8 th)
30 : 2 (1 penolong)
15 : 2 (2 penolong)
Bayi (
Praktek
kegawatdaruratan
sistem Persyarafan
By: Hidayah, S.Kep, Ners
Keperawatan gawat darurat
Merupakan pelayanan keperawatan yang
komprehensif diberikan kepada pasien
dengan injuri akut atau sakit yang
mengancam kehidupan
Lingkup pelayanan kep. gadar
Pelayanan keperawatan gawat darurat
meliputi pelayanan keperawatan yang
ditujukan kepada pasien gawat darurat
yaitu pasien yang tiba-tiba berada dalam
keadaan gawat atau akan menjadi gawat
dan terancam nyawanya/anggota
badannya (akan menjadi cacat) bila tidak
mendapat pertolongan secara cepat.
Lanjutan????.
Scope kegawatdaruratan mencakup
management klien melintasi batas umur
dari lahir sampai meninggal dan semua
kondisi kesehatan yang mendorong
seseorang dengan umur berapa saja
mencari perawatan gawat darurat.
Tujuan penanggulangan Gawat
Mencegah kematian dan cacat pada asien
gawat darurat, hingga dapat hidup dan
berfungsi kembali dalam masyarakat.
Merujuk pasien gawat darurat melalui
sistem rujukan untuk memperoleh
penanganan yang memadai
Penanggulangan korban bencana
Ketenagaan
Peran, fungsi dan kewenangan perawat
a. Peran dan fungsi perawat gawat darurat
1. Melakukan triage, mengkaji dan
menetapkan dalam spektrum yang
lebih luas terhadap kondisi klinis pada
berbagai keadaan yang bersifat
mendadak mulai dari ancaman nyawa
sampai kondisi kronis.
Lanjutan????????..
2. Mengkaji dan memberikan asuhan keperawatan
terhadap individu-individu dari semua umur dan
berbagai kondisi
3. Mengatur waktu secara efisien walaupun
informasi terbatas.
4. Memberikan dukungan emosional terhadap
pasien dan keluarganya
5. Memfasilitasi dukungan spiritual
6. Mengkoordinasikan berbagai pemeriksaan
diagnostik dan memberikan pelayanan secara
FUNGSI PERAWAT DI GAWAT
Independen
Asuhan keperawatan
BHD (Bantuan Hidup Dasar)
Balut bidai
Stabilisasi dan evaluasi
Penanggung jawab kelengkapan prasarana dan sarana IGD
Jahit luka
Memberikan obat
Resusitasi cairan
Intubasi/ett yang memerlukan obat-obat anastesi.
Kewenangan Perawat
Kewenangan seorang perawat dalam
pertolongan gawat darurat didasarkan pada
kemampuan perawat memberikan pertolongan
gawat darurat yang diperoleh melalui pendidikan
maupun pelatihan khusus
Perawat yang mendapat pelatihan khusus
tersebut memperoleh sertifikat yang diakui oleh
profesi keperawatan maupun profesi kesehatan
Lanjutan????
Perawat yang telah mendapat sertifikat
tersebut memperoleh izin untuk
melaksanakan praktek keperawatan gawat
darurat sesuai lingkup kewenangannya.
Kompetensi perawat gawat darurat
Perawat RS;memiliki kompetensi khusus:
pelatihan Basic trauma life support dan basic
cardiology Support atau Penanggulangan
penderita gawat darurat (PPGD)
Perawat Pusk: Kompetensi BLS
Kompetensi( pengetahuan, sikap dan
ketrampilan yang harus ditingkatkan dan
dipelihara sehingga menjamin perawat dalam
melaksanakan peran dan fungsinya secara
Lanjutan??????.
Kompetensi diuraikan berdasarkan
pendekatan sistem:
Sistem saraf
a. Mengetahui tanda-tanda koma dan
memberi pertolongan pertama
b. Memberikan pertolongan pertama pada
trauma kepala
c. Mengetahui tanda-tanda stroke dan
memberi pertolongan pertama
Lanjutan??????.
Mengetahui tanda-tanda kelainan
Memberikan pertolongan pertama pada
keadaan dengan kelaianan neurologis
Disamping kompetensi diatas, tenaga
keperawatan harus memahami:
Sistem pengorganisasian
a. Mengetahui sistem penanggulangan penderita
gawat darurat
b. Mampu mengkoordinasikan kegiatan
pelayanan keperawatan dalam sistem
penanggulangan korban bencana
Sistem Komunikasi medis
1. Mengenal berbagai jenis alat komunikasi
2. Mampu mengoperasionalkan alat komunikasi
Ketrampilan teknikal perawat gadar
Cakap dalam bekerja dengan aneka ketrampilan
teknik, kadang dalam situasi stress, lingkungan
dengan tekanan tinggi seperti resusitasi jantung
Pengetahuan dan ketrampilan hubungan
dengan penanganan prosedur
Persiapan klien
Perawatan post prosedure
Lanjutan????.
Sistem pencatatan dan laporan
1. Mengenal jenis dan cara pengguna
format untuk pencatatan dan pelaporan
2. Mampu melaksanakan pencatatan dan
pelaporan secara tepat dan benar sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
ASKEP GADAR
Rangkaian kegiatan praktek keperawatan
gawat darurat yang diberikan pada klien
oleh perawat yang berkompeten untuk
memberikan asuhan keperawatan diruang
gawat darurat.
Askep di ruang gadar dipengaruhi oleh
karakteristik ruang gawat darurat itu
sendiri, sehingga menimbulkan askep
spesifik sesuai dengan keadaan ruangan
Karakteristik unik dari ruangan gawat
darurat yang mempengaruhi sistem
Kondisi kegawatan seringkali tidak
terprediksi, baik kondisi klien dan jumlah
klien yang datang ke ruang gawat darurat.
Keterbatasan sumber daya dan waktu
Pengkajian, diagnosis, dan tindakan
keperawatan diberikan untuk seluruh usia,
seringkali dengan data dasar yang sangat
Lanjutan??????
Jenis tindakan yang diberikan merupakan
tindakan dengan kecepatan dan ketepatan
Adanya saling ketergantungan yang tinggi
antara profesi kesehatan yang bekerja
diruang gawat darurat
Prinsip umum asuhan keperawatan yang
diberikan oleh perawat di ruang GADAR
Penjaminan keamanan diri perawat
Perawat bersikap cepat dalam melakukan
triase, menetapkan diagnosa
keperawatan, tindakan keperawatan dan
evaluasi berkelanjutan
Tindakan keperawatan meliputi resusitasi
dan stabilisasi diberikan u. mengatasi
masalah biologi dan psikologi klien
Lanjutan?????..
Penjelasan dan pendidikan kesehatan
untuk klien dan keluarga diberikan untuk
menurunkan kecemasan dan
meningkatkan kerjasama klien-perawat
Sistem monitoing kondisi klien harus dapat
Sistem dokumentasi yang dipakai dapat
digunakan secara mudah cepat dan tepat
Lanjutan???????
Penjaminan tindakan keperawatan secara
etik dan legal keperawatan
Konsep triage gadar: berdasarkan
pengelompokkan atau pengklasifikasian
klien ke dalam tingkatan prioritas
tergantung pada keparahan penyakit atau
Tahap pengelolaan penderita
berlangsung 2 tahap:
Tahap pra Rumah sakit
Tahap rumah sakit
Tahap Pra rumah sakit
Prinsip utama adalah tidak boleh membuat
keadaan lebih parah.? Do Not Further
Ideal: UGD datang ke penderita dan
bukan sebaliknya. (ambulans yang datang
memiliki peralatan lengkap)
Petugas yang datang pernah
mendapatkan pelatihan khusus
Lanjutan???
Yang harus dilakukan oleh seorang
a. Menjaga airway dan breathing
b. Kontrol perdarahan dan syok
c. Imobilisasi penderita
d. Pengiriman ke rumah sakit terdekat
yang cocok
Tahap Rumah Sakit
Evakuasi penderita
Evakuasi penderita dari kendaraan ke brankar
dilakukan oleh petugas RS dengan hati-hati.
Cara pemilahan penderita berdasarkan
kebutuhan terapi dan sumber daya yang
Lanjutan??..
?Bila satu penderita, akan mencari
masalah penderita.?
Bila banyak penderita, akan mencari
penderita yang paling bermasalah)
Pemilahan berdasarkan ABC
2 jenis keadaan Triage dapat terjadi:
Jumlah penderita dan beratnya perlukaan tidak melampaui
kemampuan petugas.
Dalam keadaan ini penderita dengan masalah gawat darurat dan
multi trauma akan dilayani terlebih dahulu, sesuai prinsip ABC
Jumlah penderita dan beratnya perlukaan melampaui
kemampuan petugas
Dalam keadaan ini yang akan dilayani terlebih dahulu adalah
penderita dengan kemungkinan survival yang terbesar dan
membutuhkan waktu, perlengkapan dan tenaga paling sedikit
Pengelompokkan Triage
Gawat Darurat (MERAH)
Klien yang tiba-tiba dalam keadaan gawat atau
akan menjadi gawat dan terancam nyawanya
atau anggota badannya dan bila tidak mendapat
pertolongan secepatnya
Gawat Tidak darurat (PUTIH)
Klien berada dalam keadaan gawat darurat
tetapi memerlukan tindakan darurat dan tidak
muncul keadaan yang mengancam kehidupan
Lanjutan????.
Darurat tidak gawat (KUNING)
akibat musibah yang datang tiba-tiba, tetapi tidak
mengancam nyawa dan anggota badannya.
Secara umum dapat bertoleransi menunggu
beberapa jam untuk pelayanan kesehatan tanpa
suatu resiko signifikan terhadap kemunduran
Tidak gawat, tidak darurat (HIJAU)
Meninggal- (HITAM)
Lanjutan????
Survey Primer dan resusitasi
Lakukan survey primer atau mencari keadaan yang
mengancam nyawa adalah
a. Airway: Kontrol servikal (gangguan airway adalah
pembunuh tercepat)
b. Breathing dan ventilasi
c. Circulation dengan kontrol perdarahan
d. Disability: status neurologis dan nilai GCS
e. Exposure/environmental: buka baju penderita tetapi
tetap cegah hipotermia
Langkah-Langkah
Bantuan Hidup Dasar
DANGER
RESPONSE
AIRWAY
BREATHING
CIRCULATION
DANGER (BAHAYA)
Periksa bahaya untuk: Diri sendiri, orang
lain dan korban.
Tolong korban jika keadaannya aman
- jangan menjadi korban berikutnya
- ingatkan orang disekitar kita dan minta
mereka menjaga jarak
- pindahkan korban dari bahaya atau
Jika bahaya tidak dapat diamankan,
tunggu bantuan ahli
DANGER ?!!!
RESPONSE
RESPONSE - periksa kesadaran dengan mengguncangkan bahu dan memanggil
Lanjutan????.
Cek kesadaran: AVPU (Respon Alert,
Respon Verbal, Respon Pain, Un respon)
Sadar----Pemeriksaan selanjutnya
Tidak sadar lakukan ---- (primary survei)
(pegang kepala----pasang neck
collar (bila curiga Fr. Cervical)
Pastikan tidak ada sumbatan jalan nafas
di daerah mulut
cross finger
PERIKSA KEMBALI KEADAAN KORBAN DENGAN CARA
MENGGONCANGKAN BAHU KORBAN
SEGERA BERTERIAK MINTA
PERTOLONGAN
Ketika meminta pertolongan, Penolong
harus dapat menjawab pertanyaan petugas
Lokasi kejadian
Penyebabnya
Jumlah dan kondisi korban
Jenis pertolongan yang akan diberikan
Airway Control
Membebaskan jalan napas
Prioritas utama pada
Obstruksi airway yang akut.
Obstruksi airway ? pasien tak sadar
o/k jatuhnya pangkal lidah
ke arah posterior.
Pasien dengan respirasi distres dan masih
napas spontan :
* berikan suplemen O2
Bila ventilasi tidak adekuat : * berikan bantuan
Tanda-tanda : stridor ? crowing
Cyanosis(+) aksesoris otototot pernapasan
retraksi suprasternal, intercostal, epigastrik.
Harus dianggap ? obstruksi airway yang
Lanjutan???..
Buka airway----Chin Lif
a. bila gurgling lakukan suction
b. Bila snoring lakukan Jaw Thrust (tindakan
manual)---Gunakan OPA (pasien tidak sadar)
atau NPA (pasien sadar)
c. Bila terdengar stridor---perlu airway definitif
Keterangan:
Snoring (ngorok), sering terjadi pada px
tidak sadar karena pangkal lidah jatuh ke
Gurgling (kumur-kumur): terjadi sumbatan
karena cairan
Stridor: terjadi karena oedem faring
Tehnik untuk membebaskan
airway pada keadaan ini :
Chin lif + head tilt
Jaw trust
Pada pasien trauma ?
C.Spine control tanpa
head tilt
Jaw Thrust
Non trauma ? airway
maneuver
Pertama : chin lif
Jaw thrust
Perlahan-lahan Head tilt
Pasien-pasien dengan
trauma :
C spine control
Bila dengan cara-cara
( tanpa alat ) tidak
berhasil ?
? airway adjunct
Airway adjunct
Oropharyngeal air way
Nasopharingeal airway
Endotracheal intubation
Crycothyrotomy
Tracheostomy
BREATHING
Periksa pernafasan
- LOOK : lihat pergerakan dada dan perut
- LISTEN: dengarkan suara nafas
- FEEL : rasakan aliran udara dipipi
Lakukan selama 10 detik untuk
memastikan korban bernafas atau tidak.
Lanjutan?????.
Lanjutan??????.
Bantuan pernafasan
- nafas (-) : Ventilasi 2 x
- nafas (+) : nilai C + Posisi sisi mantap.
MULUT KE MULUT
MULUT KE HIDUNG
MULUT KE STOMA
BAG VALVE MASK
( AMBU BAG )
POSISI SISI MANTAP
(RECOVERY POSITION)
Evaluasi airway & breathing
Jika mengalami kesulitan untuk memberikan nafas buatan
yang efektif,periksa apakah masih ada sumbatan di mulut
pasien serta perbaiki posisi tengadah kepala dan angkat dagu
yang belum adekuat. Lakukan sampai dapat dilakukan 2 kali
nafas buatan yang adekuat.
Bila pasien kembali bernafas spontan dan normal tetapi tetap
belum sadar, ubah posisi pasien ke posisi miring mantap, bila
pasien muntah tidak terjadi aspirasi. Waspada terhadap
kemungkinan pasien mengalami henti nafas.kembali, jika
terjadi segera terlentangkan pasien dan lakukan nafas buatan
Jika tetap gagal memberikan napas buatan, tetap
lanjutkan ke pemeriksaan tanda-tanda sirkulasi
CIRCULATION
Periksa nadi (10 detik)
- Anak dan dewasa : Arteri karotis
- Bayi < 1th : Arteri Brachialis / A. Femoralis
Tanda-tanda syok:
- nadi lemah dan cepat
- kulit/akral dingin
- capillary reffil < 2 detik
- SpO2 < 95 %
Periksa Nadi (10 detik)
Memastikan ada tidaknya
denyut jantung
Arteri brakhialis
Evaluasi Airway, Breathing &
Circulation
Sirkulasi ( - )
: teruskan PJL + NB
Nafas (-)
buatan 10- 12 x/menit
Sirk (+) Nafas (+)
mantap dan jaga jalan nafas
- 30 : 2 (tanpa terpasang ETT)
- terpasang ETT
kompresi 100 x/mnt + 8-10 x/mnt ventilasi
tanpa berhenti/jeda waktu
Nilai keberhasilan RJP
- 30 : 2 setiap 5 siklus
- setiap 2 menit
SAMPAI KAPAN RESUSITASI
Korban sadar (ada nafas dan nadi)
Resusitasi diambil alih oleh yang
berkompeten
Tidak sadar, pernapasan spontan (-),
dilatasi pupil 15-30 menit
Asistole selama 30 menit setelah RJP
dan obat optimal
RJP Sebelum & Sesudah Intubasi
Sebelum intubasi
Dewasa (>8 th) = Rasio 30 : 2 (utk 1 & 2
Anak (1-8 th)
30 : 2 (1 penolong)
15 : 2 (2 penolong)
Bayi (