Pjurnal pengpengwasan produktivitas dan kerj

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2014, 2 (4): 614 - 628
ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id
© Copyright 2014

PENGARUH PENGAWASAN TERHADAP PRODUKTIVITAS
KERJA KARYAWAN PADA CV. PUTRA KALTIM DI
SAMARINDA
Dian Murnawantika1
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel
Pengawasan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada CV. Putra Kaltim di
Samarinda. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel
independen yaitu variabel Pengawasan langsung (X1) dan Pengawasan tidak
langsung (X2) serta variabel dependen adalah Produktivitas Kerja (Y). Hasil
analisis dengan menggunakan persamaan regresi linear berganda menunjukkan
persamaan regresi sebagai berikut : Y = 1,844 + 0,651 X1 + (-0,165) X2. Nilai R
(Koefisien Korelasi) yang diperoleh sebesar 0,686 atau 68,6% artinya terdapat
hubungan yang kuat antara variabel bebas (X1 dan X2) terhadap variabel terikat
(Y). Sedangkan nilai Adjusted R Square sebesar 0,471 artinya variabel
pengawasan langsung dan pegawasan tidak langsung memberikan pengaruh
sebesar 47,1% terhadap produktivitas kerja (Y). Uji simultan (uji F) dengan

tingkat kepercayaan 95% karyawan pada CV. Putra Kaltim di Samarinda
membuktikan bahwa secara simultan variabel Pengawasan Langsung (X1) dan
Pengawasan Tidak Langsung (X2), secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap produktivitas kerja (Y). Dari perhitungan uji F diperoleh F hitung 9,351
> F tabel 3,470 dengan nilai Sig sebesar 0,001 < 0,05. Uji parsial (uji T)
menunjukkan bahwa dari kedua variabel bebas hanya variabel pengawasan
langsung yang secara parsial berpengaruh terhadap produktivitas kerja (Y) yang
dibuktikan dengan nilai thitung 4,313 > ttabel 2,079 dan tingkat signifikansi 0,00<
0,05.
Kata kunci : Pengawasan, produktivitas kerja

1

Mahasiswi, S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas
Mulawarman. Email: dian_murnawantika@yahoo.com

614

Pengaruh pengawasan terhadap produktivitas kerja karyawan ( Dian )


Pendahuluan
Peranan manusia dalam organisasi sangat penting maka perlu adanya
kerja sama yang baik dalam melaksanakan suatu tujuan organisasi. Berapapun
banyaknya rencana yang dibuat oleh manajer, tanpa didukung oleh karyawan
dalam melaksanakan pekerjaan, maka tujuan yang hendak dicapai tidak akan
tercapai. Agar karyawan selalu bekerja giat dan dengan semangat kerja yang
tinggi sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja maka diperlukan sesuatu
yang dapat memotivasi para karyawan, yaitu salah satunya dengan pengawasan
yang dalam hal ini sebagai perwujudan fungsi kontrol dalam manajemen.
Dalam upaya meningkatkan produktivias kerja karyawan, pimpinan dapat
melakukan pengawasan langsung maupun tidak langsung; seperti melakukan
pengamatan ditempat kerja, memberikan laporan baik tertulis maupun lisan, dan
sebagainya. Pengawasan juga menyebabkan karyawan bekerja secara lebih hatihati, karena pimpinan selalu melakukan evaluasi, terutama untuk pengawasan
langsung. Lebih lanjut Siagian (2002:258) menyatakan bahwa pengawasan adalah
sebagai proses pengamatan daripada pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi
untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilaksanakan berjalan sesuai
dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.
Masalah produktivitas ini hampir dialami oleh semua organisasi besar
maupun yang tergolong sedang berkembang. Agar produktivitas yang dihasilkan
meningkat maka organisasi dapat dengan cara melakukan pengawasan terhadap

proses, kegiatan, serta hasil kerja agar sesuai dengan standar yang diharapkan.
Dengan adanya peningkatan produktivitas tentunya akan mendapat manfaat yang
besar yang diperoleh oleh perusahaan.
Produktivitas kerja menurut Sedarmayanti (2001:185) memiliki dua
dimensi yakni efektivitas dan efisieni penggunaan sumber masukan yaitu dimensi
pertama berkaitan dengan pencapaian kerja yang maksimal, dalam arti pencapaian
target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu. Sedangkan dimensi
kedua berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi
penggunaannya, atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan.
CV. Putra Kaltim sudah melakukan pengawasan, yaitu dengan
pengawasan langsung maupun tidak langsung. Dalam Inspeksi langsung
dilakukan pemeriksaan oleh atasan kepada grup leader masing-masing bagian
dengan melakukan pemeriksaan atas pekerjaan yang sedang berlangsung.
Observasi ditempat yaitu pengamatan yang dilakukan oleh pimpinan serta
masing-masing grup leader untuk mengetahui cara kerja serta hasil kerja
karyawan. Laporan ditempat dilakukan oleh atasan serta masing-masing bagian
grup leader dengan cara melihat hasil kerja dalam bentuk laporan hasil kerja
apakah sesuai dengan SPK.
Dari hasil pengamatan sementara diketahui bahwa terdapat indikasi yang
mengarah pada rendahnya tingkat produktivitas kerja karyawan. Hal tersebut

terlihat dari: kurangnya semangat bekerja serta kurangnya konsentrasi saat
bekerja sehingga rentan unuk melakukan kesalahan, penggunaan waktu pada saat
615

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 4, 2014:614-628

jam kerja yang tidak efektif, tidak terpenuhinya target dan realisasi pekerjaan
yang ada dan masih terdapat karyawan yang terlambat datang ke tempat kerja dan
meninggalkan kantor sebelum waktunya.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka penulis bermaksud untuk
mengadakan suatu penelitian untuk membahas masalah pengawasan demi
peningkatan produktivitas kerja karyawan pada CV. Putra Kaltim dengan
mengambil judul penelitian : “Pengaruh Pengawasan Terhadap Produktivitas
Kerja Karyawan Pada CV. Putra Kaltim di Samarinda”.
Rumusan Masalah
1. Apakah variabel pengawasan yang terdiri dari pengawasan langsung dan
pengawasan tidak langsung berpengaruh signifikan baik secara simultan
maupun parsial terhadap produktivitas kerja karyawan pada CV. Putra Kaltim
di Samarinda ?
2. Variabel pengawasan manakah yang paling berpengaruh terhadap

produktivitas kerja karyawan pada CV. Putra Kaltim di Samarinda ?
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh pengawasan terhadap produktivitas kerja
karyawan pada CV. Putra Kaltim di Samarinda.
2. Untuk mengetahui vaiabel pengawasan mana yanag paling berpengaruh
terhadap produktivitas kerja karyawan pada CV. Putra Kaltim di Samarinda.
Kerangka Dasar Teori
Pengawasan
Menurut Siagian (2003:125) dalam bukunya “Filsafat Administrasi”
memberikan definisi tentang pengawasan sebagai proses pengamatan daripada
pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan
yang sedang dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan
sebelumnya. Selanjutnya menurut Manullang (2004:173) menyatakan bahwa
pengawasan adalah suatu proses untuk menetapkan pekerjaan apa yang sudah
dilaksanakan, menilainya dan mengoreksi bila perlu dengan maksud supaya
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana-rencana semula.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan, bahwa pengawasan
merupakan hal penting dalam menjalankan suatu perencanaan. Dengan adanya
pengawasan maka perencanaan yang diharapkan oleh manajemen dapat terpenuhi
dan berjalan dengan baik. Siagian (2008:115) membagi dalam dua macam teknik,

yaitu: pengawasan langsung dan pengawasan tidak langsung.
1. Pengawasan Langsung yang terdiri dari :
a) Inspeksi langsung
b) Observasi di tempat

616

Pengaruh pengawasan terhadap produktivitas kerja karyawan ( Dian )

c) Laporan di tempat
2. Pengawasan Tidak Langsung yang terdiri dari :
a) Laporan lisan
b) Laporan tertulis
Produktivitas Kerja
Menurut Sedarmayanti (2001:185), mengatakan “Produktivitas kerja
memiliki dua dimensi yakni efektivitas dan efisieni penggunaan sumber masukan
yaitu dimensi pertama berkaitan dengan pencapaian kerja yang maksimal, dalam
arti pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu.
Sedangkan dimensi kedua berkaitan dengan upaya membandingkan masukan
dengan realisasi penggunaannya, atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan.

Dengan memahami pengertian di atas, maka dalam pengertian
produktivitas itu terkandung adanya kemampuan untuk menghasilkan sesuatu
yang lebih baik dari sebelumnya dengan efesiens dan efeksitas sumber yang
digunakan selama produksi berlangsung. Namun demikian di antara semua
sumber daya tersebut, faktor manusia memegang peranan paling penting atau
utama dalam meningkatkan produktivitas, karena alat produksi dan teknologi
serta modal merupakan hasil karya dari manusi itu sendiri.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Ravianto (2002:20) merinci faktor yang dapat mempengaruhi
produktivitas kerja yaitu:
1. Motivasi, merupakan kekuatan atau motor pendorong kegiatan seseorang
kearah pencapaian tujuan tertentu dan melibatkan segala kemampuan
yang dimiliki untuk mencapainya.
2. Disiplin, merupakan sikap mental yang tecermin dalam perbuatan tingkah
laku perorangan, kelompok atau masyarakat berupa kepatuhan atau
ketaatan terhadap peraturan, ketentuan, etika, norma dan kaidah yang
berlaku.
3. Etos kerja, merupakan salah satu faktor penentu produktivitas kerja,
karena etos kerja merupakan pandangan untuk menilai sejauh mana
kita melakukan suatu pekerjaan dan terus berupaya untuk mencapai

hasil yang terbaik.
4. Keterampilan, faktor keterampilan baik keterampilan teknis maupun
manajerial sangat menentukan tingkat pencapaian produktivitas kerja.
5. Pendidikan, tingkat pendidikan harus selalu dikembangkan melalui
jalur pendidikan formal maupun informal.
6. Pengawasan, mengingat eratnya hubungan pengendalian dengan
produktivitas kerja maka pengendalian mempunyai peran sentral dalam
membentuk pola kerja dan etos kerja produktif.

617

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 4, 2014:614-628

7. Lingkungan dan iklim kerja, lingkungan dan iklim kerja yang baik
akan mendorong karyawan agar senang bekerja dan meningkatkan rasa
tanggung jawab untuk melakukan pekerjaan dengan lebih baik.
Beberapa faktor yang dinyatakan sebagai indikator dari produktivitas
kerja (Agus, 2004:276) antara lain:
1. Kualitas Pekerjaan
Kualitas pekerjaan menyangkut mutu yang dihasilkan. Seorang

karyawan dituntut untuk mengutamakan kualitas dalam pelaksanaan
tugas-tugasnya. Seorang karyawan sebagai sumber daya yang
menjalankan dan melaksanakan manajemen di suatu organisasi harus
memiliki kehidupan kerja yang berkualitas.
2. Kuantitas Pekerjaan
Perkembangan organisasi menuntut adanya kuantitas pekerjaan.
Kuantitas pekerjaan menyangkut pencapaian target, hasil kerja yang
sesuai dengan rencana organisasi.
3. Ketepatan Waktu
Karyawan harus memiliki paham yang memandang waktu sebagai
sumber daya yang harus benar-benar dipergunakan dengan tepat dan
mempraktekkan pada tugas-tugasnya yaitu menyelesaikan tugas-tugas
yang diberikan orang tepat pada waktu yang ditentukan serta
mengutamakan prinsip efisien.
4. Semangat Kerja
Semangat kerja berhubungan dengan semangat kerja menggambarkan
perasaan berhubungan dengan jiwa, semangat kelompok, dan
kegembiraan.
5. Disiplin Kerja
Dalam melaksanakan disiplin kerja, disiplin yang baik dapat diukur

dalam wujud:
a. Pimpinan atau pegawai datang dan pulang kantor tepat pada waktu
yang ditentukan.
b. Menghasilkan pekerjaan baik kuantitas maupun kualitas yang
memuaskan.
c. Melaksanakan tugas penuh dengan semangat.

618

Pengaruh pengawasan terhadap produktivitas kerja karyawan ( Dian )

Metode Penelitian
Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung (untuk setiap
butir dapat dilihat pada kolom corrected item total correlations) dengan r tabel
untuk degree of freedom (df) = n-k, dalam hal ini n adalah jumlah sampel dan k
adalah jumlah item. Jika r hitung > r tabel, maka pertanyaan tersebut dikatakan
valid (Ghozali, 2005:45).

Dimana:

Rxy
= Koefisien korelasi (r-hitung)
∑x
= Skor variabel independen
∑y
= Skor variabel dependen
∑xy
= Hasil kali skor butir dengan skor total
n
= Jumlah responden
Uji Reliabilitas
SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik
cronbach alpha (α ). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai α >
0,60 Nunnally (1967) dalam Ghozali (2005:42).

Dimana:
a
= Koefisien reliabilitas
r
= Korelasi antar item
k
= Jumlah item
Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolinearitas
Ghozali (2009:91) mengatakan bahwa uji multikolinearitas
bertujuan untuk membuktikan atau menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi multikorelasi antara variabel
bebas. Dalam output SPSS, masalah multikolinearitas ditujukan lewat
tabel Coefficient di mana nilai Variance inflated Factor (VIF) < 10 dan
nilai Tolerance > 0,10.

619

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 4, 2014:614-628

2. Uji Heteroskedastisitas
Ghozali (2009:105) mengatakan bahwa uji heteroskedatitas bertujuan
untuk mengetahui variasi residual absolut sama atau tidak sama untuk
semua pengamatan. Persyaratan yang harus dipenuhi dalam model regresi
adalah tidak adanya gejala heteroskedatitas dengan ditunjukkan oleh
grafik scatterplot pada titik-titik yang tidak membentuk pola yang
menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y.
3. Uji Autokorelasi
Tujuannya untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier
berganda ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka
terjadi autokorelasi. Model regresi yang baik adalah bebas dari
autokorelasi. Ghozali (2005:111).
4. Uji Normalitas
Ghozali (2009:110) mengatakan bahwa salah satu uji persyaratan
yang harus dipenuhi dalam penggunaan analisis yaitu uji normalitas.
Sedangkan dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas data adalah
jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan distribusi normal, maka
model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Regresi Linear Berganda
Rumus persamaan regresi ganda untuk dua variabel menurut Sugiyono
(2010:275) adalah sebagai berikut :
Y= a + b1X1 + b2X2 + e......
Dimana :
Y
= Produktivitas
a
= Konstanta
b1, b2 = Koefisien Regresi
X1
= Pengawasan Langsung
X2
= Pengawasan Tidak Langsung
e
= Faktor Penggangu
Koefisien korelasi (R)
Koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui kuatnya hubungan
variabel independent secara bersama-sama terhadap variabel dependent. Semakin
besar nilai R, maka semakin kuat hubungan variabel independent secara bersama-

620

Pengaruh pengawasan terhadap produktivitas kerja karyawan ( Dian )

sama terhadap variabel dependent. Berikut rumus perhitungan koefisien korelasi
menurut Rangkuti (2003:264) perhitungan ini dinyatakan dengan rumus :
R=
Koefisien Determinasi (R2)
Perhitungan koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa
besar atau kuatnya pengaruh dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).
Menurut Rangkuti (2003:68), semakin besar nilai R2 maka semakin kuat pengaruh
antara kedua variabel. Dalam menghitung R2 dapat digunakan rumus sebagai
berikut :
R2 =

......................

Keterangan :
SSR = Regression Sum of Squares
SST = Total Sum of Squares
Uji F (uji serentak)
Menurut Ghozali (2005:84) pengujian secara serentak adalah untuk
mengetahui tingkat signifikansi pengaruh variabel-variabel independent secara
bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependent. Untuk mengetahui hasil uji
F ini, maka digunakan rumus Rangkuti (2003:219) sebagai berikut:
Fh

=

Di mana :
Fh
= Fisher Test
R
= Koefisien Korelasi berganda
k
= Jumlah Variabel
n
= Jumlah Sample
Pembuktian ini dilakukan dengan mengamati Fhitung pada alpha (ά ) 5%
Jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak dan menerima Ha
Jika Fhitung < Ftabel maka H0 diterima dan menolak Ha
Uji t ( uji parsial)
Selanjutnya menurut Ghozali (2005:84) untuk menguji secara parsial dari
koefisien masing-masing variabel di gunakan uji t dengan rumus sebagai berikut :

621

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 4, 2014:614-628

thitung =
Dimana :
bi
Sbi

: Koefisien regresi
: Standart Error

Dengan menggunakan tingkat keyakinan alpha sebesar 5 % dan derajat
kebebasan (n-2) . Kemudian dibandingkan antara fhitung dengan ftabel maka :
Apabila fhitung > ftabel maka H0 ditolak dan Ha diterima
Apabila fhitung < ftabel maka H0 diterima dan Ha ditolak
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Uji Validitas
Berdasarkan hasil Uji Validitas instrumen penelitian didapati bahwa
seluruh butir pernyataan yang ada pada kuisioner (X1a, X1b, X1c, X1d, X1e,
X1f, X2a, X2b, X2c, X2d, Ya, Yb, Yc, Yd, Ye, Yf, Yg dan Yh), mempunyai
koefisien korelasi yang lebih besar dari r-tabel (nilai r tabel untuk N=24 dengan
tingkat signifikansi 5% adalah 0,388). Dengan demikian seluruh butir pertanyaan
yang dilampirkan dalam kuisioner dinyatakan valid.
Uji Reliabilitas
Kemudian dari hasil Uji Reliabilitas diketahui bahwa seluruh variabel
memiliki Cronbach's Alpha lebih besar dari 0.6 sehingga semua variabel dan
dimensi penelitian dinyatakan reliable dan dasar indikator ini yang akan
digunakan pada analisis lebih lanjut.
Uji Asumsi Klasik
Hasil uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi
menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi klasik, sehingga
dapat dilakukan analisis regresi linier berganda.
Regresi linier Berganda
Coefficientsa
Model

1

(Constant)
x1
x2

Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
1.844
.526
.651
.151
-.165
.122

Sumber: data diolah dari data SPSS 2014

622

Standardized
Coefficients
Beta
.741
-.234

T

3.503
4.313
-1.359

Sig.

.002
.000
.189

Pengaruh pengawasan terhadap produktivitas kerja karyawan ( Dian )

Berdasarkan hasil perhitungan di atas diperoleh persamaan regresi linier
berganda dari variabel pengwasan langsung (X1) dan pengawasan tidak langsung
(X2) terhadap produktivitas kerja (Y) adalah sebagai berikut :
Y = 1,844 + 0,651 X1 + (-0,165) X2
1. Koefisien Korelasi (R) dan Determinasi (R2)
Model Summary

Model

R

1

.686a

R Square

b

Adjusted R

Std. Error of the

Durbin-

Square

Estimate

Watson

.471

.421

.31468

1.581

Sumber: data diolah dari data SPSS 2014
Dalam output SPSS pada tabel Model Summaryb di atas diperoleh nilai
koefisien korelasi (R) sebesar 0,686 yang berarti tingkat hubungan antar variabel
pengawasan langsung X1 dan pengawasan tidak langsung X2 terhadap
produktivitas kerja karyawan pada CV. Putra Kaltim di Samarinda termasuk pada
tingkat hubungan yang kuat.
Dalam output SPSS diperoleh pada tabel Model Summaryb di atas nilai
koefisien determinasi (R2) didapati besarnya pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat dalam penelitian ini adalah 47,1%. Sedangkan sisanya yaitu
52,9% dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel penelitian.
2. Uji F (Simultan)
Uji F digunakan untuk menguji apakah perubahan variabel independen
yang terdiri dari pengawasan langsung X1 dan pengawasan tidak langsung X2
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen produktivitas kerja Y pada
CV. Putra Kaltim di Samarinda yakni dengan membandingkan Fhitung dengan
Ftabel dan melihat nilai signifikansi dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% (α
= 0,05). Hasil uji F dari perhitungan SPSS sebagai berikut:
ANOVAb
Model

1

Regression
Residual
Total

Sum of
Squares
1.852
2.079
3.931

Df
2
21
23

Mean
Square
.926
.099

F
9.351

Sig.
.001

a

Sumber : Data diolah menggunakan SPSS 2014
Berdasarkan perhitungan Fhitung pada tabel di atas, diperoleh hasil uji F
sebesar 9,351 sedangkan Ftabel 3,470. Jika dibandingkan dengan nilai Ftabel maka
dapat terlihat bahwa Fhitung > Ftabel (yaitu 9,351 > 3,470) dan tingkat signifikansi
623

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 4, 2014:614-628

diperoleh hasil (0,001 < 0,05) dengan demikian menunjukkan bahwa pengawasan
yang terdiri dari pengawasan langsung dan pengawasan tidak langsung secara
simultan (bersama-sama) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
produktivitas kerja sehingga dapat dinyatakan Ho ditolak dan Ha diterima.
3. Uji T (Parsial)
Uji T digunakan untuk menguji apakah masing-masing variabel independen
yang terdiri dari (pengawasan langsung dan pengawasan tidak langsung)
berpengaruh dan signifikan terhadap variabel dependen (produktivitas kerja) pada
CV. Putra Kaltim di Samarinda dengan cara membandingkan Thitung dengan Ttabel
dengan tingkat kepercayaan sebesar sebesar 95% (α = 0,05).
Hasil Uji t (Uji Parsial)
Coefficients

Model

1

Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
x1
x2

.090
.318

a

Standardized
Coefficients
Beta

.127
.118

.105
.397

T

.711
2.700

Sig.

.481
.010

Sumber : Data diolah menggunakan SPSS 2014
Untuk lebih jelasnya, maka akan dijelaskan mengenai pengaruh antara
variabel bebas dan variabel terikat sebagai berikut :
a. Variabel Pngawasan Langsung X1
Pada variabel pengawasan langsung (X1), diperoleh thitung > ttabel (4,313 >
2,079). Maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya,
variabel pengawasan langsung secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
produktivitas kerja karyawan pada CV. Putra kaltim di Samarinda.
b. Variabel Pengawasan Tidak Langsung X2
Pada variabel pengawasan tidak langsung (X2), diperoleh thitung < ttabel (-1,359
< 2,079). Maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak.
Artinya, variabel pengawasan tidak langsung secara parsial tidak berpengaruh
signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada CV. Putra Kaltim di
Samarinda.
Pembahasan
Hasil uji statistic regresi linier berganda diperoleh nilai koefisien regresi
untuk setiap variabel dalam penelitian dengan persamaan regresi Y = 1,844 +
0,651 X1 + (-0,165) X2 dengan taraf Signifikan α = 0,05 atau pada tingkat
kepercayaan 95%.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat hubungan antar variabel independen
terhadap produktivitas kerja karyawan pada CV. Putra Kaltim di Samarinda

624

Pengaruh pengawasan terhadap produktivitas kerja karyawan ( Dian )

termasuk pada tingkat hubungan yang kuat. Dalam koefisien determinasi R2
menunjukkan variabel pengawasan langsung dan pengawasan tidak langsung
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan pada CV. Putra Kaltim di Samarinda
sebesar 47,1% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak terdapat pada
penelitian seperti pemberian kompensasi, motivasi, disiplin kerja. Sesuai dengan
pendapat Ravianto (2002:20) bahwa beberapa faktor yang mempengaruhi
produktivitas kerja adalah kedisiplinan, pengawasan dan lingkungan kerja.
Dari hasil analisis uji F (simultan) variabel pengawasan langsung dan
pengawasan tidak langsung, secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
variabel produktivitas kerja. Sesuai dengan teori Siagian yang menyatakan bahwa
pengawasan tidak akan dapat berjalan dengan baik apabila hanya bergantung
kepada laporan saja. Adalah bijaksana apabila pemimpin organisasi
menggabungkan teknik pengawasan langsung dan pengawasan tidak langsung
dalam melakukan fungsi pengawasan agar hasil yang ingin dicapai sesuai apa
yang diharapkan perusahaan (Siagian, 2008:116).
Pada uji T (Parsial) hasil penelitian menunjukkan bahwa dari kedua
variabel independen tersebut, hanya terdapat satu variabel yang secara terpisah
berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan pada CV. Putra Kaltim di
Samarinda yaitu variabel pengawasan langsung. Adapun pembahasan berdasarkan
hasil penelitian sebagai berikut :
a. Pengawasan langsung (X1)
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa variabel pengawasan langsung
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada
CV. Putra Kaltim di Samarinda, penerapan pengawasan langsung ditunjukkan
pimpinan salah satunya dengan selalu melakukan pemantauan kepada grup leader
masing-masing bagian dengan melakukan pemeriksaan atas pekerjaan yang
sedang berlangsung. Selain itu dalam pelaksanaan tugasnya pimpinan tidak segan
untuk terjun langsung membantu karyawan, karyawan juga diberikan kebebasan
dalam menyampaikan ide, saran, ataupun kritik mengenai pekerjaanya, sehingga
dalam pengambilan keputusan dilakukan bersama-sama oleh pimpinan dan
karyawan.
Penerapan pengawasan langsung memang dirasakan paling efektif untuk
meningkatkan produktivitas. Tetapi, jangan melakukan pengawasan yang terlalu
ketat terhadap karyawan, berikan kelonggaran yang memungkinkannya
mengambil inisiatif dalam bekerja dan mengambil keputusan, selagi keputusan
dan inisitaif tersebut dapat meningkatkan kinerjanya dan kinerja perusahaan. Cara
ini mengandung kelemahan, menimbulan kesan kepada bawahan bahwa mereka
diamati secara keras dan kuat sekali. Namun, ada yang berpendapat bahwa cara
inilah yang terbaik, karena melakukan kontak langsung antara atasan dan
bawahan dapat dipererat. Serta kesukaran dalam praktek dapat dilihat langsung
(Manullang, 2004:178).

625

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 4, 2014:614-628

b. Pengawasan tidak langsung (X2)
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel pengawasan tidak
langsung secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja
karyawan pada CV. Putra Kaltim, sehingga Ha yang berbunyi ada pengaruh yang
signifikan antara pengawasan tidak langsung dengan produktivitas kerja
karyawan pada CV. Putra Kaltim di Samarinda ditolak. Sedangkan Ho yang
berbunyi tidak ada pengaruh yang signifikan antara pengawasan tidak langsung
dengan produktivitas kerja karyawan pada CV. Putra Kaltim di Samarinda
diterima, berarti variabel pengawasan tidak langsung (X2) tidak berpengaruh
signifikan terhadap variabel produktivitas kerja (Y).
Kesimpulannya ialah bahwa pengawasan tidak akan dapat berjalan
dengan baik apabila hanya bergantung kepada laporan saja. Adalah bijaksana
apabila pemimpin organisasi menggabungkan teknik pengawasan langsung dan
pengawasan tidak langsung dalam melakukan fungsi pengawasan (Siagian,
2008:116).
Penutup
Dari hasil analisis uji simultan variabel pengawasan langsung (X1) dan
pengawasan tidak langsung (X2), secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap variabel produktivitas kerja (Y) pada CV. Putra Kaltim di Samarinda.
Dari hasil analisi uji parsial menunjukan bahwa secara parsial variabel
pengawasan langsung (X1) yang berpengaruh terhadap produktivitas kerja (Y)
sedangkan pengawasan tidak langsung (X2) secara parsial tidak berpengaruh
signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada CV. Putra Kaltim di
Samarinda. Persamaan regresi yang didapat adalah sebagai berikut : Y = 1,844 +
0,651 X1 + (-0,165) X2
Mengingat variabel pengawasan langsung merupakan variabel yang
paling besar pengaruhnya, maka perusahaan disarankan untuk tetap
mempertahankan pengawasan langsung dengan selalu memantau kerja karyawan
sehingga bisa mencapai tujuan perusahaan, karena semakin tinggi pengawasan
yang dilakukan maka semakin tinggi kinerja suatu perusahaan.
Untuk variabel pengawasan tidak langsung yang tidak berpengaruh
signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan, maka perusahaan harus
memperhatikan pengawasan tidak langsungnya dan lebih di tingkatkan lagi guna
mencapai tujuan perusahaan. Dari hasil penelitian diketahui masih ada faktor lain
yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan seperti: kompensasi tidak
langsung, kedisiplinan, motivasi kerja, lingkungan dan iklim kerja serta
kesempatan pengakuan diri. Sehingga dapat diharapkan kepada pimpinan CV.
Putra Kaltim untuk memperhatikan dan meningkatkan faktor tersebut yang dapat
membantu meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

626

Pengaruh pengawasan terhadap produktivitas kerja karyawan ( Dian )

Daftar Pustaka
Bohari, H. 2001. Pengawasan Keuangan Negara. Jakarta : Seminar ICW.
Dharma, Agus. 2004. Manajemen Supervisi. Cetakan Keenam. Jakarta : Raja
Grafindo Persada.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Handoko, T. Hani. 1998. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia. Edisi
2. Yogyakarta : BPFE.
…………………….2001. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia.
Edisi 2 Cetakan Kelima Belas. Yogyakarta : BPFE.
Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi.
Cetakan Ketujuh. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Jalil Abdul. 2008. Teologi Buruh. Cetakan Pertama. Yogyakarta : LKiS
Lubis, S. B. dan M. Husaeni.1987. Teori Organisasi Suatu Pendekatan Makro.
Jakarta : PAU UI
Manullang, M. 2004. Dasar-Dasar Manajemen. Yogyakarta : Gajah Mada
University Press.
Mansoer, Hamdan. 2009. Pengantar Manajemen. Jakarta : Depdikbud.
Moekijat. 2009. Manajemen Kepegawaian. Bandung : Mandar Maju.
Pidarta, Made. 2004. Manajemen Pendidikan Indonesia. Edisi Revisi. Jakarta :
PT. Rineka Cipta.
Rangkuti, Freddy. 2003. Riset Pemasaran. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Ranupandojo, Heidjrachman. 2001. Tanya jawab Manajemen. Yogyakarta : AMP
YKPN.
Ranupandojo, Heidjrachman dan Husnan, Suad. 1997. Manajemen Personalia,
Edisi Keempat. Yogyakarta : BPFE.
Saksono Slamet. 2001. Pengukuhan Produktivitas. Jakarta : Bumi Aksara
Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Cetakan
Kedua. Bandung : Mandar Maju.
Siagian, Sondang P. 2003. Filsafat Administrasi. Edisi Revisi. Cetakan Ketiga
Jakarta : Bumi Aksara.
Siagian, Sondang P. 2008. Manajemen Stratejik. Jakarta : Bumi Aksara.
Simanjuntak, Payaman. 2000. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Edisi
Revisi. Jakarta.
Sinungan, Muchdarsyah. 2003. Produktivitas. Jakarta : Bumi Aksara.
Soekarno, K. 2000. Dasar Dasar Manajemen. Cetakan XIV. Jakarta : Miswar.
Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Administrasi. Edisi Kesepuluh. Bandung :
Alfabet.
Sugiyono, 2010. Statistika Untuk Penelitian. Cetakan Keenambelas. Bandung :
Alfabeta.
Sulistiyani, Ambar Teguh dan Rosidah. 2003. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Yogyakarta : Graha Ilmu.

627

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 4, 2014:614-628

Terry, R. George. 2002. Prinsip-Prinsip Manajemen. Jakarta : Bumi Aksara.
Tohardi, Ahmad. 2002. Pemahaman Praktis Manajemen Sumber Daya Manusia.
Cetakan Pertama. Bandung : Mandar Maju.
Umar, Husein. 2004. Riset Sumber Daya Manusia. Cetakan Ketujuh. Jakarta :
Graha Pustaka Utama.
Usman, Husaini dan Akbar, Setiadi Purnomo, R. 2003. Pengantar Statistika.
Cetakan Ketiga. Jakarta : Bumi Aksara.

628