KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PENYUSUNAN

KERANGKA ACUAN KERJA
KEGIATAN PENYUSUNAN RENCANA INDUK INFRASTRUKTUR
DAN UTILITAS KOTA BATAM
Pekerjaan Penyusunan Rencana Induk System Penyediaan Air
Minum (RISPAM) Kota Batam
Provinsi Kepulauan Riau

I.

Latar Belakang
Pemerintah Indonesia mempunyai komitmen sangat kuat untuk
mencapai Millenium Development Goals (MDGs), yaitu meningkatnya
jumlah penduduk yang mempunyai akses air minum sebesar 80 % pada
tahun 2015. Berdasarkan UU No.32/2004 tentang Pemerintah Daerah dan
UU No.33/2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat
dan Pemeritah Daerah, maka pemerintah daerah bertanggungjawab
penuh untuk memberikan pelayanan dasar kepada masyarakat di
daerahnya masing-masing, termasuk pelayanan air minum. Namun
demikian, bagi daerah - daerah dengan wilayah pedesaan relatif luas,
berpenduduk miskin relatif tinggi dan mempunyai kapasitas fiskal rendah,
pada umumnya kemampuan mereka sangat terbatas, sehingga

memerlukan dukungan finansial untuk membiayai investasi yang
dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya
kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk sarana dan
prasarana, maupun investasi non-fisik yang terdiri dari manajemen, teknis
dan pengembangan sumber daya manusia.
Pemenuhan kebutuhan air bersih merupakan salah satu
kebutuhan dasar manusia yang dapat menunjang peningkatan
kesejahteraan
dan
kesehatannya.
Pengembangan
jaringan
penyediaan air bersih diarahkan untuk mendukung kegiatan
budidaya dan kegiatan sosial – ekonomi penduduk. Pengadaan
sistem penyediaan air bersih harus memenuhi standar yang telah
ditentukan, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Untuk Kota
Batam hingga saat ini sistem jaringan air bersih dilayani oleh
PT. Adhya Tirta Batam yang jangkauan pelayanannya masih
mencakup wilayah di Pulau Batam dan sebagian pulau -pulau yang
ada di sekitarnya. Pelayanan air bersih bagi penduduk yang berada

di pulau-pulau di luar Pulau Batam sebagian besar disuplai dari
Pulau Batam dengan menggunakan kapal-kapal tangki air,
memanfaatkan sumber air yang ada atau dengan membuat sumur sumur gali, baik yang dimanfaatkan secara komunal maupun secara
individu, yang pada musim kemarau mengalami penurunan kuantitas
/ kualitasnya. Dengan bertambahnya jumlah penduduk, maka
kebutuhan air bersih pun akan semakin meningkat. Kendala utama
upaya penyediaan air bersih di Kota Batam adalah adanya

1

keterbatasan sumber air yang tersedia, dan mempunyai
ketergantungan pada besar-kecilnya curah hujan di Kota Batam.
Upaya pemenuhan kebutuhan air bersih penduduk Kota
Batam saat ini sebagian besar berasal dari pemanfaatan sumber air
hujan yang ditampung melalui bak-bak penampung yang dilakukan
secara individu atau dialirkan melalui sistem drainase kota ke waduk
yang dikelola oleh Pemerintah Kota Batam bersama Otorita Batam.
Agar waduk yang ada di Kota Batam dapat dioptimalkan
pemanfaatannya dan terhindar dari pencemaran serta tidak
terpenetrasi oleh kegiatan budidaya, maka pengelolaan waduk yang

ada
dilakukan
melalui
pengawasan
dan
pengendalian
pengembangan wilayah sekitarnya serta mengamankan daerah
sekitar waduk yang berfungsi sebagai kawasan resapan air dari
kegiatan terbangun.
Berdasarkan amanah Undang-undang Nomor 32 tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah menjadi koridor penting bagi pelaksanaan
SPAM. Bahwa pemerintah daerah dalam system otonomi daerah
bertanggung jawab penuh dalam memberikan pelayanan dasar kepada
masyarakat di daerahnya masing-masing, termasuk pelayanan air minum.
Berangkat dari kondisi dan karakteristik Kota Batam dan juga sebagai
dasar untuk persyaratan dari Pemerintah Pusat dapat disalurkan di daerah
perlu disusun Rencana Induk SPAM (RISPAM) Kota Batam.
II.

MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN

Penyusunan Rencana Induk Pengembangan SPAM (RISPAM)
dimaksudkan untuk merencanakan pengembangan SPAM secara umum,
baik sistem dengan jaringan perpipaan maupun bukan jaringan perpipaan
serta menjadi pedoman bagi penyelenggara dan Pemerintah Kota Batam
dalam mengembangkan SPAM di wilayah administrasi Kota Batam.
Sedangkan tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran terhadap
kebutuhan air baku, kelembagaan, rencana pembiayaan, rencana jaringan
pipa utama, dan rencana perlindungan terhadap air baku untuk jangka
panjang. Selain itu adanya rencana induk pengembangan SPAM bertujuan
untuk mendapatkan izin prinsip hak guna air oleh Pemerintah.

III.

SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah tersedianya dokumen Rencana Induk
SPAM (RISPAM) Kota Batam yang dapat dijadikan pedoman oleh para
pemangku kepentingan di Kota Batamdalam rangka pengembangan
SPAM baik perpipaan maupun non perpipaan.

2


IV.

RUANG LINGKUP KEGIATAN
RISPAM paling sedikit memuat :
1. Rencana Umum, meliputi:
a. Evaluasi kondisi kota/kawasan, yang bertujuan untuk mengetahui
karakter, fungsi strategis dan konteks regional nasional
kota/kawasan yang bersangkutan.
b. Evaluasi kondisi eksisting SPAM, yang dilakukan dengan
menginventarisasi peralatan dan perlengkapan sistem penyediaan
air minum eksisting.
2. Rencana jaringan, meliputi perencanaan sistem transmisi air minum
dan distribusi. Sistem distribusi meliputi reservoir, jaringan pipa
distribusi dan tata letak, baik untuk SPAM jaringan perpipaan maupun
SPAM bukan jaringan perpipaan.
3. Program dan kegiatan pengembangan dalam penyusunan rencana
induk
meliputi
identifikasi

permasalahan
dan
kebutuhan
pengembangan, perkiraan kebutuhan air dan identifikasi air baku.
4. Kriteria dan standar pelayanan, mencakup kriteria teknis yang dapat
diaplikasikan dalam perencanaan yang sudah umum digunakan,
namun jika ada data hasil survei maka kriteria teknis menjadi bahan
acuan. Standar pelayanan ditentukan sejak awal seperti tingkat
pelayanan yang diinginkan, cakupan pelayanan, dan jenis pelayanan
yang dapat ditawarkan ke pelanggan jika kegiatan ini direalisasikan.
5. Rencana sumber dan alokasi air baku
Dari sekian banyak sumber air baku yang ada, dibuat skala prioritas
penggunaan sumber air tersebut, dan harus sudah mendapat izin
tertulis (SIPA/Surat Izin Pemakaian Air) dari instansi terkait.
Kebutuhan kapasitas air baku disusun untuk menentukan rencana
alokasi air baku yang dibutuhkan untuk SPAM yang direncanakan.
Kebutuhan kapasitas sumber air baku ditentukan berdasarkan
kebutuhan air.
6. Rencana keterpaduan dengan Prasarana dan Sarana (PS) Sanitasi,
meliputi:

a.identifikasi potensi pencemar air baku;
b.identifikasi area perlindungan air baku ;
c. proses pengolahan buangan dari IPA ;
Keterpaduan dengan PS Sanitasi adalah bahwa penyelenggaraan
pengembangan SPAM dan PS Sanitasi memperhatikan keterkaitan
satu dengan lainnya dalam setiap tahapan penyelenggaraan, terutama
dalam upaya perlindungan terhadap baku mutu sumber air baku.
Keterpaduan SPAM dengan PS Sanitasi dilaksanakan berdasarkan
prioritas adanya sumber sumber air baku. Misalnya bila pada suatu
daerah terdapat air tanah dangkal dengan kualitas yang baik, maka
sistem sanitasi harus menggunakan sistem terpusat (off site system),

3

atau contoh lainnya adalah peletakan lokasi pengambilan air minum di
hulu dari outlet Instalasi Pengolahan Lumpur Terpadu, dan tempat
pembuangan akhir sampah.
7. Rencana pembiayaan dan pola investasi, berupa indikasi besar biaya
tingkat awal, sumber dan pola pembiayaan. Perhitungan biaya tingkat
awal mencakup seluruh komponen pekerjaan perencanaan, pekerjaan

konstruksi, pajak, pembebasan tanah, dan perizinan.
8. Rencana pengembangan kelembagaan.
Kelembagaan penyelenggara meliputi struktur organisasi dan
penempatan tenaga ahli sesuai dengan latar belakang pendidikannya
mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku.
V.

LOKASI KEGIATAN
Lokasi pelaksanaan kegiatan berada di Kota Batam – Provinsi Kepulauan
Riau.

VI.

DASAR HUKUM
Pelaksanaan kegiatan ini mengacu pada norma, standar, pedoman dan
manual (NSPM) yang dikeluarkan oleh Kementrian Pekerjaan Umum,
antara lain :










Undang-undang Republik Indonesia Nomor 7 tahun 2004 tentang
Sumber Daya Air.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 33 tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan
Daerah.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 26 tahun 2007 tentang
Penataan Ruang.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2005
tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.
Peraturan menteri Pekerjaan Umum Nomor. 18/PRT/M/2007 Tentang
Sistem Penyediaan Air Minum.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 294/PRT/M/2005 tentang

Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.

4

VII. DATA DAN FASILITAS PENUNJANG
Data dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat
digunakan dan harus dipelihara oleh penyedia jasa :




Laporan
Data-data sekunder berupa laporan terdahulu yang terkait dengan
kegiatan penyusunan RISPAM, Laporan DED, Laporan yang terkait
dengan kondisi wilayah, studi air baku, dan sebagainya.
Peraturan Pemerintah
Peraturan Pemerintah yang relevan dan terkait dengan kegiatan ini.

VIII. TENAGA AHLI
Tenaga Ahli yang diperlukan untuk melaksanakan Pekerjaan ini adalah:

a. Ketua
Tim
(Team
Leader/Ahli
Teknik
Lingkungan/Ahli Air Minum/Ahli Sanitasi)

Penyehatan/Teknik

Ketua Tim disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata Satu (S-1) yang
Ahli Teknik Penyehatan/Teknik Lingkungan/Ahli Air Minum/Ahli
Sanitasi, berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan di bidang Tata
Lingkungan Sub Bidang Teknik Lingkungan dengan pengalaman
sekurang-kurangnya 8 (delapan) tahun.
Tugas utamanya adalah memimpin dan mengkoordinir seluruh
kegiatan anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan selama 4
(empat) bulan penuh sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.
b. Ahli Teknik Lingkungan
Seorang Sarjana Teknik Strata Satu (S-1) Jurusan Teknik Lingkungan,
berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan di bidang Tata
Lingkungan Sub Bidang Teknik Lingkungan dengan pengalaman
sekurang-kurangnya 6 (enam) tahun. Tugas utamanya adalah
menganalisis atau memproyeksi kebutuhan air minum serta
merencanakan kebutuhan sarana dan prasaran air minum dari unit air
baku sampai unit jaringan pelayanan beserta besaran cakupan layanan
air minum.
c. Ahli Teknik Sipil
Seorang Sarjana Teknik Strata Satu (S-1) Jurusan Teknik Sipil,
berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan di bidang Tata
Lingkungan Sub Bidang Teknik Lingkungan dengan pengalaman
sekurang-kurangnya 6 (enam) tahun. Tugas utamanya adalah
menganalisis dan merencanakan konstruksi beserta justifikasi teknis
unit bangunan SPAM beserta jaringan dan analisis biaya yang harus
dikeluarkan untuk pembangunan tersebut.

5

d. Ahli Teknik Hidrologi/Geohidrologi
Seorang Sarjana Teknik Strata Satu (S-1) Jurusan Teknik
Hidrologi/Geohidrologi, berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan
di bidang Tata Lingkungan Sub Bidang Teknik Lingkungan dengan
pengalaman sekurang-kurangnya 6 (enam) tahun. Tugas utamanya
adalah menganalisis dan merencanakan kebutuhan komponen
prasarana dan sarana air minum dari intake sampai jaringan pipa
distribusi.
e. Ahli Sosial Ekonomi/Keuangan
Seorang Sarjana Teknik Strata Satu (S-1) Jurusan Sosial
Ekonomi/Keuangan, berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan
sekurang-kurangnya 6 (enam) tahun. Tugas utamanya adalah
melakukan analisa potensi keuangan yang dapat dimanfaatkan untuk
pembangunan air minum dari setiap sumber dana baik dari APBD II,
APBD I maupun APBN dengan melihat trend masa lalu dan
kemungkinan perkembangannya pada waktu yang akan datang agar
dapat melakukan proyeksi pendanaan.
f. Ahli Perencanaan Kota/Planologi
Seorang Sarjana Teknik Strata Satu (S-1) Jurusan Teknik Planologi,
berpengalaman
dalam
pelaksanaan
pekerjaan
perencanaan
kota/wilayah dengan pengalaman sekurang-kurangnya 6 (enam) tahun.
Tugas utamanya adalah melakukan analisa sumber daya alam, analisa
tingkat pelayanan prasarana, analisa perkembangan kota/kawasan,
merencanakan zona pelayanan air minum dan zona pemanfaatan
sumber air.
g. Ahli Kelembagaan/Manajemen
Seorang Sarjana Strata Satu (S-1) Jurusan Sosial/ Manajemen,
berpengalaman dalam pelaksanaaan pekerjaan air bersih/air minum
dengan pengalaman sekurang-kurangnya 6 (enam) tahun. Tugas
utamanya adalah melakukan analisa kelembagaan dan administrasi
pembangunan.
IX.

TENAGA STAF PENDUKUNG
1. Sekretaris & Administrasi Proyek
Seorang lulusan minimal D3 lulusan Akuntansi/Manajemen yang
mempunyai pengalaman dibidangnya minimal 3 tahun.

6

2. Draftman / CAD Operator
Seorang lulusan minimal D3 lulusan Manajemen Informatika/Teknik
Informatika yang mempunyai pengalaman dibidangnya minimal 3
tahun.
3. Operator Komputer
Seorang lulusan minimal SLTA yang mempunyai pengalaman
dibidangnya minimal 3 tahun.
4. Surveyor
Dua orang lulusan minimal SLTA yang mempunyai pengalaman
dibidangnya minimal 3 tahun.
X.

JUMLAH DANA DAN SUMBER PENDANAAN
Untuk pelaksanaan kegiatan ini telah disediakan anggaran biaya sebesar
Rp. 399.712.000,- (Tiga Ratus Sembilan Puluh Sembilan Juta Tujuh Ratus
Dua Belas Ribu Rupiah) sudah termasuk PPN dan pajak-pajak lainnya,
dibiayai dari APBD Kota Batam Tahun Anggaran 2012.

XI.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah 120 (Seratus dua puluh)
hari kalender terhitung sejak SPMK diterbitkan.

XII. TAHAPAN PEKERJAAN DAN JADWAL KEGIATAN
BULAN KE
NO

KEGIATAN
I

1

Persiapan

2

Survey Awal

3

Laporan Pendahuluan

4

Survey Lanjutan

5

Laporan Antara

6

Konsultasi Publik

7

Laporan Akhir

II

III

IV

7

XIII. PELAPORAN
Jenis laporan yang harus diserahkan kepada pengguna jasa adalah :
a. Laporan Pendahuluan
1. Rencana Kerja konsultan menyeluruh;
2. Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya;
3. Jadwal kegiatan konsultan;
Laporan pendahuluan harus diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu)
bulan sejak SPMK diterbitkan, dibuat sebanyak 10 (sepuluh)
eksemplar, serta dibahas bersama Tim Teknis yang telah dibentuk oleh
pengguna jasa.
b. Laporan Antara, berisi laporan mengenai data kondisi eksisting
pelayanan air bersih meliputi data teknis air bersih, data keuangan,
data kelembagaan yang terkait dengan pengelolaan air bersih dan
berisi analisis awal antara lain memuat:
1. Analisis Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), meliputi wilayah
Kota Batam secara keseluruhan.
2. Analisis kondisi lingkungan, sosial dan ekonomi wilayah.
3. Analisis tingkat pelayanan prasarana air minum.
4. Analisis pengelolaan sumber daya air.
5. Analisis kebutuhan nyata air minum dan prasarana dan sarana air
minum.
6. Analisis program investasi.
Laporan Antara/Interim harus diserahkan selambat-lambatnya 3 (tiga)
bulan sejak SPMK diterbitkan, dibuat sebanyak 10 (sepuluh)
eksemplar.
c. Draft Laporan Akhir
Rencana umum, Rencana jaringan, Program dan kegiatan
pengembangan, Kriteria dan standar pelayanan, Rencana alokasi air
baku, Keterpaduan dengan prasarana dan sarana Sanitasi, Indikasi
pembiyaan dan pola pembiayaan, dan Rencana pengembangan
kelembagaan.
Draft Laporan Akhir harus diserahkan paling lambat 4 (empat) bulan
sejak SPMK. Laporan dibuat sebanyak 10 (sepuluh) buku laporan,
untuk dibahas bersama-sama Tim Teknis yang telah dibentuk. Draft
Laporan Akhir harus dipresentasikan dalam satu forum konsultasi
publik yang dihadiri oleh unsur-unsur pemerintah dan masyarakat.
a. Executive Summary
Laporan ini digunakan sebagai bahan untuk Forum Konsultasi Publik.

8

b. Laporan Akhir, berisi :
Hasil penyempurnaan terhadap masukan-masukan yang didapat saat
pembahasan Draft Laporan Akhir melalui Forum Konsultasi Publik.
Laporan Akhir digandakan sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar. Laporan
Akhir ini harus diserahkan selambat-lambatnya 4 (empat) bulan sejak
SPMK diterbitkan.
c. Peta dan Gambar
Peta dan gambar dalam bentuk softcopy dan hardcopy yang dibuat
sebagai kelengkapan informasi dalam laporan dibuat dalam format A1
dan diperbanyak sejumlah laporan yaitu 10 (sepuluh) kali.
XIV. KETENTUAN LAIN-LAIN
File keseluruhan laporan dibuat dalam bentuk softcopy diserahkan dan
menjadi milik pengguna jasa.

Batam,

Juni 2012

Pejabat Pembuat Komitmen BAPPEDA Kota Batam
Tahun Anggaran 2012

RAJA AZMANSYAH
NIP. 19701120 200003 1 009

9