JEB Vol 8 No 2 Juli 2014

ISSN: 1978-3116

JURNA L

Vol. 8, No. 2, Juli 2014

EKONOMI & BISNIS

Tahun 2007

JURNAL EKONOMI & BISNIS (JEB)
EDI T OR I N CH I EF
Djoko Susanto
STIE YKPN Yogyakarta
EDITORIAL BOARD MEMBERS
Dody Hapsoro
STIE YKPN Yogyakarta

I Putu Sugiartha Sanjaya
Universitas Atma Jaya Yogyakarta


Dorethea Wahyu Ariani
Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Jaka Sriyana
Universitas Islam Yogyakarta

MANAGING EDITOR
Baldric Siregar
STIE YKPN Yogyakarta
EDITORIAL SECRETARY
Rudy Badrudin
STIE YKPN Yogyakarta
PUBLISHER
Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIE YKPN Yogyakarta
Jalan Seturan Yogyakarta 55281
Telpon (0274) 486160, 486321 ext. 1406 Fax. (0274) 486155
EDITORIAL ADDRESS
Jalan Seturan Yogyakarta 55281
Telpon (0274) 486160, 486321 ext. 1332 Fax. (0274) 486155
http://www.stieykpn.ac.id  e-mail: rudy.badrudin@stieykpn.ac.id

Bank Mandiri atas nama STIE YKPN Yogyakarta No. Rekening 137 – 0095042814

Jurnal Ekonomi & Bisnis (JEB) terbit sejak tahun 2007. JEB merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Pusat Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Keluarga Pahlawan Negara (STIE YKPN) Yogyakarta. Penerbitan
JEB dimaksudkan sebagai media penuangan karya ilmiah baik berupa kajian ilmiah maupun hasil penelitian di bidang ekonomi
dan bisnis. Setiap naskah yang dikirimkan ke JEB akan ditelaah oleh MITRA BESTARI yang bidangnya sesuai. Daftar nama
MITRA BESTARI akan dicantumkan pada nomor paling akhir dari setiap volume. Penulis akan menerima lima eksemplar cetak
lepas (off print) setelah terbit.
JEB diterbitkan setahun tiga kali, yaitu pada bulan Maret, Juli, dan Nopember. Harga langganan JEB Rp7.500,- ditambah biaya
kirim Rp17.500,- per eksemplar. Berlangganan minimal 1 tahun (volume) atau untuk 3 kali terbitan. Kami memberikan kemudahan
bagi para pembaca dalam mengarsip karya ilmiah dalam bentuk electronic file artikel-artikel yang dimuat pada JEB dengan
cara mengakses artikel-artikel tersebut di website STIE YKPN Yogyakarta (http://www.stieykpn.ac.id).

ISSN: 1978-3116

JURNA L

Vol. 8, No. 2, Juli 2014

EKONOMI & BISNIS


Tahun 2007

DAFTAR ISI

PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI, SALING KETERGANTUNGAN, KESELARASAN TUJUAN,
DAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA INDIVIDUAL
(Studi Pada Perusahaan yang Menerapkan Teknologi Informasi di Makassar)
Bakri
59-70
PENGARUH PERSEPSIAN EFEKTIVITAS KONSUMEN, PENGETAHUAN EKOLOGI, DAN NILAI HIJAU
PERSEPSIAN TERHADAP KEINGINAN KONSUMEN UNTUK MEMBELI PRODUK RAMAH LINGKUNGAN
Elizabeth Dita Septiari
Nadia Nila Sari
71-77
FAKTOR PENYEBAB TERJADINYAPEMBIAYAAN BERMASALAH PADA BANK PEMBIAYAAN
RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA
Irman Firmansyah
79-86
PENGARUH KEPUASAN PELANGGAN YANG DISEBABKAN OLEH KUALITAS LAYANAN DAN NILAI

PELANGGAN TERHADAPLOYALITAS PELANGGAN YANG DIMEDIASI OLEH CITRAPERUSAHAAN:
KASUS PADAAPOTEK X YOGYAKARTA
Maria Resina Restiarti
87-99

PENGARUH PENYAJIAN AKUNTANSI UNTUK LEASE RENEWAL OPTION BAGI KEPUTUSAN
PEMBERIAN PINJAMAN OLEH LENDERS
Wahyu Pramesti
101-110
PENGARUH ASSET INTENSITY DAN EMPLOYEE INTENSITY TERHADAP STICKY COST
PADA BIAYA PENJUALAN, ADMINISTRASI, DAN UMUM
Yuniasih Wahyuningtyas
Yeterina Widi Nugrahanti
111-119

ISSN: 1978-3116
PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI, SALING KETERGANTUNGAN, KESELARASAN................................................ (Bakri)

Vol. 8, No. 2, Juli 2014
Hal. 59-71


J URNA L
EKONOMI & BISNIS

Tahun 2007

PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI, SALING
KETERGANTUNGAN, KESELARASAN TUJUAN, DAN
KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA INDIVIDUAL
(Studi Pada Perusahaan yang Menerapkan Teknologi Informasi
di Makassar)
Bakri
E-mail: bakriewahid@gmail.com

ABSTRACT
This study aims to determine the effect of information
technology directly to individual performance, the
inluence of information technology on individual performance through the functionng of interdependence,
harmony and communication objectives for individual
performance. This study was condutced on the companies that use information technology in the city of

Makassar, data collection is done by using a questionnaire that was dilivered directly by the researchers to
limit the charging time of the next three days taken by
the researcher. Data analysis performed by the method
Structural Equation Modeling (SEM) software package
Partial Least Square (PLS). The results showed that 1)
the information technology and signiicant positive
impact on individual performance, 2) information
technology has no effect on individual performance
through the functioning of the independence between
personal, departemental, and management functionings, 3) information technology does not effect the
functioning of individual performance through the
alignment of individual and organizational goals, and
4) information technology and the signiicant positive
impact on individual performance through the functioning of communication between departements and
management functions.
Keywords: information technology, mutual dependence, goal alignment, communication, individual
performance

JEL Classiication: L24, O14


PENDAHULUAN
Dewasa ini perkembangan teknologi semakin pesat
diiringi perkembangan sistem informasi yang berbasis
teknologi. Perkembangan sistem informasi tersebut
perlu didukung banyak faktor yang diharapkan dapat
memberikan kesuksesan dari sistem informasi itu sendiri yang tercermin melalui kepuasan pemakai sistem
informasi. Suatu sistem informasi akan sukses apabila
didukung oleh beberapa faktor pendukungnya, di antaranya partisipasi pemakai. Organisasi yang memiliki
kebijakan dan aturan yang memberikan keleluasan bagi
kreatiitas individu akan mendorong seseorang untuk
lebih memaksimalkan kesuksesan pengembangan
sistem informasi.
Penggunaan teknologi informasi berkaitan
dengan sistem yang berarti individu percaya bahwa
dalam menggunakan suatu sistem tertentu akan terlepas
dari suatu usaha tertentu melalui proses penggunaan
aplikasi sistem. Suatu perusahaan sangat membutuhkan
informasi untuk pengambilan keputusan dan salah
satu yang ada yaitu informasi akuntansi manajemen
pada intensitas persaingan pasar terhadap kinerja unit

perusahaan. Hal ini mengindikasikan pentingnya peran
mediasi yang dimainkan oleh sistim informasi dalam
usaha organisasi untuk mengelola persaingan pasar
dan meningkatkan kinerja karyawan.

59

JEB, Vol. 8, No. 2, Juli 2014: 59-71

Salah satu tujuan utama penelitian di bidang sistem informasi adalah untuk membantu tingkat pemakai akhir
dan organisasi agar dapat memanfaatkan teknologi
informasi secara efektif. Di bidang akuntansi, perkembangan teknologi informasi telah banyak membantu
meningkatkan sistem informasi akuntansi. Peningkatan
penggunaan teknologi komputer sebagai salah satu
bentuk teknologi informasi telah banyak mengubah
pemrosesan data akuntansi secara manual menjadi
otomatis. Dengan otomatisasi atau sistem informasi
yang berdasarkan pada komputer berbagai fungsi dapat
dilakukan secara tepat dan cepat (Sunarta, 2005:1).
Lebih lanjut dikatakan bahwa setiap organisasi yang

ada saat ini telah banyak tersedia peralatan dengan
teknologi tinggi yang bernilai sangat mahal. Peralatan
tersebut digunakan untuk mendukung sistem informasi
yang dibutuhkan, sehingga diharapkan mampu meningkatkan kinerja individu maupun kinerja organisasi.
Pengaruh teknologi informasi terhadap kinerja
individu dapat dilihat oleh manajemen untuk memastikan bahwa sistem baru yang berbasis komputer dapat
digunakan untuk mengendalikan kinerja karyawan.
Keberhasilan teknologi informasi suatu perusahaan
tergantung bagaimana sistem dijalankan, kemudahan
sistem bagi pemakainya, dan pemanfaatan teknologi
yang digunakan. Saling ketergantungan adalah salah
satu variabel yang perlu dipertimbangkan dalam menilai kinerja individual. Peneliti yang telah mengkaitkan
secara langsung pengaruh saling ketergantungan adalah
Ouwens dan Abernethy. Saling ketergantungan organisasional adalah pertukaran aktivitas yang terjadi antarsegmen yang ada dalam suatu organisasi (Chenhall,
1994). Evaluasi prestasi di dalam sub unit organisasi
yang mempunyai tingkat saling ketergantungan yang
tinggi kemungkinan dibantu dengan informasi non
keuangan lingkup luas. Semakin tinggi tingkat saling
ketergantungan menyebabkan semakin kompleknya
tugas yang dihadapi karyawan. Sebagai akibatnya

karyawan membutuhkan informasi yang lebih banyak,
baik itu informasi yang berkaitan dengan departemennya sendiri, atasan lansung, maupun informasi yang
terkait dengan departemen lain.
Pimpinan perusahaan selalu menginginkan
setiap karyawan sebagai anggota organisasi mencapai tujuan organisasi secara baik. Masalahnya adalah
anggota organisasi perusahaan tersebut mempunyai
kepentingan sendiri-sendiri yang terkadang cenderung

60

tidak sama dengan kepentingan perusahaan. Tujuan pokok sistem pengendalian manajemen adalah menjamin
adanya keselarasan tujuan masing-masing karyawan
kearah tercapainya tujuan perusahan. Keselarasan
tujuan dalam suatu proses berarti tindakan-tindakan
yang mengarahkan setiap anggota untuk menyelaraskan tujuan pribadinya masing-masing sesuai dengan
kepentingan perusahaan. Tentu saja keselarasan tujuan
secara sempurna antara individu dan perusahaan itu
tidak pernah ada. Satu alasan penting setiap orang
bekerja, biasanya menginginkan kompensasi (dalam
bentuk uang) sebesar mungkin. Sementara dari sudut

pandang perusahaan, ada batas tertentu kompensasi
yang dapat diberikan, sehingga minimal sistem pengendalian manajemen hendaknya tidak mendorong
anggota organisasi bertindak tidak sesuai dengan
kepentingan perusahaan. Keselarasan antara tujuan
organisasi dan tujuan indiidu apabila telah didukung
oleh sistim pengendalian manajemen. Pada umumnya
berjalan baik, namun sisi lain ketidakpuasan dan perlawanan secara indiidu maupun kelompok masih terjadi
sehingga timbul huru hara maupun demonstrasi.
Perkembangan komunikasi membawa pengaruh
luar biasa pada kehidupan dan cara pandang seseorang
terhadap teknologi. Sekarang dan di masa yang akan
datang, komputer, telepon seluler, dan produk elektronik lainnya menjelma menjadi alat pendukung
kerja yang utama dan telah mengubah cara pandang,
perilaku karyawan dalam kehidupan sehari-hari,
maupun mengubah mekanisme kerja sebuah perusahaan menjadi sebuah fenomena yang mengubah cara
bekerja. Kemampuan komputasi yang berlipat ganda
dengan itur-itur teknologi menghadirkan berbagai
peluang, memberikan berbagai kemudahan bagi
karyawan dalam berkomunikasi, serta memberikan
pilihan-pilihan yang tidak tersedia sebelumnya untuk
bekerja di mana saja dan kapan saja. Hambatan isik
yang sebelumnya mengharuskan bekerja pada lokasi
tertentu untuk menyelesaikan tugas-tugasnya mulai
digantikan secara spontan oleh komputer dan telepon
seluler, akses kecepatan internet, serta perangkat lunak
canggih kolaborasi.
Teknologi informasi, saling ketergantungan,
keselarasan tujuan dan komunikasi menjadi penting
artinya berkaitan dengan pencapaian kinerja individual yang tinggi. Penerapan teknologi dalam sistem
informasi perusahaan hendaknya mempertimbangkan

PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI, SALING KETERGANTUNGAN, KESELARASAN................................................ (Bakri)

pemakai sistem teknologi yang diterapkan dapat
dimanfaatkan sesuai dengan tugas dan kemampuan
pemakai. Tidak jarang ditemukan teknologi yang
diterapkan dalam sistem informasi sering tidak tepat
atau tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh individu
pemakai sistem informasi sehingga sistem informasi
kurang memberikan manfaat dalam meningkatkan
kinerja individual (Irwansyah, 2003).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
1) pengaruh teknologi informasi secara lansung terhadap kinerja individual, 2) pengaruh teknologi informasi terhadap kinerja individual melalui berfungsinya
saling ketergantungan antarpersonal, departemen, dan
fungsi-fungsi manajemen, 3) pengaruh teknologi informasi terhadap kinerja individual melalui berfungsinya
keselarasan tujuan individu dan tujuan organisasi,
dan 4) pengaruh teknologi informasi terhadap kinerja
individual melalui berfungsinya komunikasi antar
personal, departemen dan fungsi-fungsi manajemen.
MATERI DAN METODE PENELITIAN
Teknologi informasi yaitu teknologi komputer yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi
serta teknologi komunikasi yang digunakan untuk.
mengirimkan informasi. Deinisi teknologi informasi
sangatlah luas dan mencakup semua bentuk teknologi
yang digunakan dalam menangkap, manipulasi, mengkomunikasikan, menyajikan, dan menggunakan data
yang akan diubah menjadi informasi. Dalam penelitian sistem informasi, teknologi merujuk pada sistem
komputer yang terdiri dari perangkat keras,perangkat
lunak dan data serta dukungan layanan yang disediakan
untuk membantu para pemakai dalam menyelesaikan
tugasnya. Kecocokan tugas dengan teknologi dapat
berhubungan dengan lokabilitas data yang berkaitan
dengan kemudahan dalam menemukan data yang
dibutuhkan, otoritas dalam mengakases data, ketepatan
waktu dalam menyelesaikan tugas, kemudahan dalam
mengoperasikan sistem dan reliabilitas sistem.
Sistem informasi yang baru mencerminkan sikap individu pemakai tentang keyakinan bahwa sistem
yang baru lebih baik daripada sistem sebelumnya.
Kepercayaan ini dapat muncul karena kecepatan proses
sistem yang baru dalam membatu pekerjaan dan rasa
keadilan dalam penerapan sistem baru dapat menilai
kinerja individu dengan lebih baik. Teknologi sistem

yang baru yang dipercaya oleh individu dapat meningkatkan kinerjanya yang akan menghasilkan tingkat
pencapaian kinerja yang lebih baik oleh individu.
Sistem yang berkualitas tinggi akan mempengaruhi
kepercayaan pemakai bahwa dengan sistem tersebut
tugas-tugas yang dihadapi akan dapat diselesaikan
dengan lebih mudah dan cepat.
Saling ketergantungan terjadi apabila dua atau
lebih individu maupun kelompok organisasi tergantung
satu dengan yang lainnya menyelesaikan tugas-tugasnya. Dalam lingkungan yang semakin kompetitif yang
ditandai dengan perubahan-perubahan pesat di hampir semua aspek kehidupan, organisasi menghadapi
ketidakpastian yang semakin besar. Organisasi harus
menghadapi ketidakpastian tersebut dan berusaha
mengubahnya menjadi kepastian (Laksmana 2002:5).
Saling ketergantungan itu timbul apabila ada dua buah
organisasi yang mempunyai fungsi dan spesialisasi
yang berbeda. Misalnya perusahaan A, sebagai perusahaan knock down furniture kayu, melakukan proses
produksi pengecatan, perakitan, dan menguasai pasaran ekspor yang cukup luas. Perusahaan B bergerak
dalam bidang pembuatan komponen furnitur kayu.
Oleh karena perusahaan B dekat dan menguasai sumber
bahan baku, maka antara A dan B timbul saling ketergantungan satu sama lain karena perbedaan fungsi dan
spesialisasi yang ada pada masing-masing organisasi
tersebut. Terdapat aspek pasar, produk, dan bisnis
dalam organisasi yang dapat mendorong tumbuhnya
saling ketergantungan antarorganisasi baik dalam
bentuk pertukaran informasi dan program kerjasama
maupun pertukaran sumber daya. Semakin tinggi
tinggi tingkat saling ketergantungan, menyebabkan
semakin kompleknya tugas yang dihadapi karyawan.
Sebagai akibatnya karyawan membutuhkan informasi
yang lebih banyak, baik itu informasi yang berkaitan
dengan departemennya sendiri maupun informasi yang
terkait dengan departemen lain. Pengukuran kinerja
terhadap unit yang mempunyai tingkat saling ketergantungan yang tinggi akan sangat bermanfaat apabila
pengukuran tersebut tidak hanya mencakup penilaian
pencapaian target.
Keselarasan tujuan dideinisikan sebagai seberapa jauh organisasi-organisasi secara serempak
mencapai tujuannya atau seberapa jauh suatu organisasi menyadari bahwa dalam suatu hubungan kerja,
pencapaian tujuan juga dipengaruhi oleh tindakan

61

JEB, Vol. 8, No. 2, Juli 2014: 59-71

organisasi lain sebagai mitranya. Keselarasan tujuan
memungkinkan organisasi lebih terbuka dalam pertukaran informasi dan interaksi lainnya sehingga dapat
mengurangi distorsi yang menghambat efektifitas
hubungan kerja sama. Keselarasan tujuan mengandung
unsur tujuan dalam bidang usaha, ekonomi, sosial, dan
tujuan konsumen atau klien. Hubungan keselarasan
tujuan dengan kinerja individual adalah dengan keselarasan tujuan yang tinggi dan tidak adanya konlik
berpengaruh kerhadap kinerja individual. Pengaruh
ini dapat terjadi akibat tidak adanya suasana dinamis
yang dapat muncul apabila terdapat ketidakselarasan
atau bahkan konlik pada sebuah aktivitas.
Komunikasi dapat diartikan sebagai proses
peralihan dan pertukaran informasi oleh manusia
melalui adaptasi dari dan ke dalam sebuah sistem
kehidupan manusia dan lingkungannya. Proses peralihan dan pertukaran informasi itu dilakukan melalui
simbol-simbol bahasa verbal maupun nonverbal yang
dipahami bersama. Komunikasi adalah suatu proses
penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi di
antara dua orang atau lebih dengan harapan terjadinya
pengaruh yang positif atau menimbulkan efek tertentu
yang diharapkan. Komunikasi adalah persepsi dan
apresiasi. Perusahaan dengan praktik komunikasi yang
baik dilaporkan memiliki tingkat employee engagement empat kali lebih tinggi dibandingkan dengan
yang komunikasinya buruk.
Hubungan komunikasi dengan kinerja individual menunjukkan bahwa tidak peduli seberapa
berbakatnya seseorang, betapa unggulnya seseoran/
sebuah tim, keberhasilan tidak akan diperoleh tanpa
penguasaan keterampilan komunikasi yang efektif.
Keterampilan melakukan komunikasi yang efektif akan
berperan besar dalam mendukung pencapaian kinerja
individu dari seluruh aktiitas. Untuk dapat melakukan
komunikasi yang efektif maka kemampuan untuk
mengirimkan informasi yang baik, kemampuan untuk
menjadi pendengar yang baik merupakan bagian yang
sangat penting dalam keberhasilan pencapaian tujuan/
kinerja.
Kinerja individual merupakan penampilan hasil
kerja individual pegawai baik secara kuantitas maupun kualitas. Kinerja dapat berupa penampilan kerja
perorangan maupun kelompok (Ilyas, 2007). Untuk
mengetahui faktor yang mempengaruhi determinan
kinerja individu, perlu dilakukan pengkajian terhadap

62

teori kinerja. Secara umum faktor isik dan non isik
sangat mempengaruhi. Berbagai kondisi lingkungan
isik sangat mempengaruhi kondisi karyawan dalam
bekerja. Selain itu, kondisi lingkungan isik juga akan
mempentangaruhi berfungsinya faktor lingkungan
non isik. Kinerja individual merupakan salah satu
alat ukur bagi pencapaian tujuan organisasi. Kinerja
hakikatnya adalah suatu hasil kerja yang dapat dicapai
oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggungjawab
masing-masing dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai
dengan moral dan etika.
Penelitian Laksmana dan Musclichah (2002)
mengkaji peran karakterisrik Sistem Akuntansi
Manajemen (SAM) terhadap hubungan antara
teknologi informasi, saling ketergantungan, dan kinerja
manajerial. Karakteristik SAM dideinisikan sebagai
tingkat dimana manajer menggunakan informasi SAM
scope untuk pengambilan keputusan manajerial. Respon yang diperoleh dari 110 manajer yang bekerja
pada perusahaan industri manufaktur di Jawa Timur
dianalisis dengan menggunakan structural equation
modelling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa karakteristik SAM bertindak sebagai variabel
antara dalam hubungan antara teknologi informasi,
saling ketergantungan, dan kinerja manajerial.
Penelitian yang dilakukan oleh Laksmana
(2002) menganalisis pengaruh dan implikasi beberapa
karakteristik perilaku terhadap kinerja perusahaan
dalam hubungan kontraktual antara perusahaan manufaktur dan pemasok. Penelitian ini dikembangkan dari
kerangka hubungan kontraktual. Variabel-variabel
yang diteliti terdiri saling ketergantungan, kepercayaan
dan keselarasan tujuan sebagai variabel bebas yang
akan diuji pengaruhnya terhadap variabel kinerja perusahaan melalui variabel kooperasi. Berdasarkan model
teoritis yang diajukan dalam peneltian ini teknik-teknik
statistik yang digunakan adalah analisis korelasi multivariat, analisis regresi, dan analsis jalur digunakan
untuk menganalisis data dan menguji hipotesis. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan
manufaktur yang telah melakukan hubungan kontraktual dengan pemasoknya secara berkesinam-bungan
minimal satu tahun dan barang yang dibeli tersebut
mempunyai pengaruh dominan pada proses produksi.
Sampel diambil secara purposive sebanyak 51 peru-

PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI, SALING KETERGANTUNGAN, KESELARASAN................................................ (Bakri)

sahaan manufaktur di Jawa dan Kalimantan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan
yang positif signiikan antara variabel-variabel saling
ketergantungan dengan kooperasi, variabel kepercayaan dengan kooperasi, keselarasan tujuan dengan kooperasi, variabel kooperasi dengan kinerja perusahaan
dan kinerja yang semula tidak di hipotesikan ternyata
mempunyai hubungan yang signiikan.
Penelitian yang dilakukan oleh Salman (2005)
melihat hubungan teknologi sistem informasi baru
terhadap peningkatan kinerja individual. Penelitian
dilakukan dengan mengambil sampel pada mahasiswa
S1 yang telah merampungkan semua mata kuliahnya
sebagai pemakai sistem jaringan LAN dan internet
dan mahasiswa S2 Akuntansi UGM sebagai pemakai
sistem. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan terhadap sistem informasi baru dan teknologi
sistem informasi baru terhadap peningkatan kinerja
individu menunjukkan hasil yang positif. Penambahan
variabel kepercayaan terhadap sistem informasi baru
makin meningkatkan kinerja individu pemakai.
Teknologi informasi dapat membantu perusahaan dalam memperoleh informasi yang kompetitif dan
dapat menyajikan informasi dalam bentuk yang berguna serta dapat digunakan untuk mengirim informasi
ke orang lain atau ke lokasi lain. Teknologi informasi
mengintegrasikan data dari berbagai bagian, mengurangi pekerjaan klerikal, dan mempercepat penyajian
data yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan
secara cepat dan tepat yang pada akhirnya dapat menjadi bahan evaluasi kinerja indiidu, khususnya pihak
penyedia laporan. Berdasarkan uraian tersebut maka
disusun hipotesis sebagai berikut:
H1: Teknologi informasi berpengaruh positif terhadap
kinerja individual.
Saling ketergantungan itu timbul apabila ada
dua buah organisasi yang mempunyai fungsi dan spesialisasi yang berbeda. Terdapat aspek pasar, produk,
dan bisnis dalam organisasi yang dapat mendorong
tumbuhnya saling ketergantungan antarindividu maupun organisasi baik dalam bentuk pertukaran informasi
dan program kerjasama maupun pertukaran sumber
daya. Evaluasi prestasi terhadap individu dan sub unit
organisasi yang mempunyai tingkat interdependensi
yang tinggi kemungkinan dibantu dengan informasi
yang mempunyai ruang lingkup luas. Ukuran kinerja
terhadap unit yang mempunyai tingkat saling ketergan-

tungan akan sangat bermanfaat apabila ukuran tersebut
mencakup ukuran untuk menilai reliabilitas, kerjasama,
dan leksibilitas tiap-tiap individu yang berkompeten
dalam organisasi. Berdasarkan uraian tersebut maka
disusun hipotesis sebagai berikut:
H2: Teknologi informasi mempengaruhi kinerja
individual melalui berfungsinya saling ketergantungan antar personel, departemen, dan fungsifungsi manajemen.
Dua faktor yang mempengaruhi keselarasan
tujuan yaitu pertama faktor eksternal berupa norma
yang mencakup sikap yang secara kolektif dan sering
disebut sebagai etos kerja yang diwujudkan melalui
loyalitas karyawan terhadap organisasi, keuletan,
semangat dan juga kebanggan yang dimiliki pegawai
dalam menjalangkan tugas. Kedua, faktor internal
yang diimplikasikan dalam bentuk keyakinan bersama,
nilai-nilai hidup yang dianut, norma-norma perilaku
serta norma yang dimanifestasikan di seluruh jajaran
organisasi. Keselarasan tujuan juga berimplikasi kepada gaya manajemen, sikap bawahan setiap individu
yang mencerminkan apa yang dianggap sebagai sikap
atasannya, dan sikap atasan pada akhirnya berpijak
pada sikap CEO. Berdasarkan uraian tersebut maka
disusun hipotesis sebagai berikut:
H3: Teknologi informasi mempengaruhi kinerja individual melalui berfungsinya keselarasan tujuan
individu dengan tujuan organisasi.
Bagi sebagian orang, cara berkomunikasi seolah
dianggap baru sempurna kalau dilakukan secara lisan
dengan bertatap muka secara langsung. Demikian
pula dalam cara bekerja, adakalanya pergi ke kantor
merupakan suatu keharusan. Padahal, di era serba cepat
seperti sekarang, pekerjaan selayaknya berorientasi
pada memaksimalkan output. Untuk pekerjaan tertentu,
tidak mutlak lagi harus dikerjakan di kantor tetapi dapat
juga dikerjakan di mana saja, karena pekerja di era
cyber seperti sekarang ini, seseorang dapat mengakses data, e-mail, fax, voice mail di mana pun berada.
Berdasarkan uraian tersebut maka disusun hipotesis
sebagai berikut:
H4: Teknologi informasi mempengaruhi kinerja
individual melalui berfungsinya komunikasi
antarpersonel, departemen, dan fungsi-fungsi
manajemen.
Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan
yang menerapkan teknologi informasi di Makassar.

63

JEB, Vol. 8, No. 2, Juli 2014: 59-71

Pengumpulan data dilakukan melalui teknik tinjauan
pustaka yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan peninjauan pada berbagai pustaka dengan
membaca atau mempelajari buku-buku literatur yang
erat hubungannya dengan penulisan ini dan menunjang
pembahasan selanjutnya. Di samping itu, pengumpulan data dilakukan dengan bbservasi yang dilakukan
dengan cara mengadakan pengamatan secara langsung
dalam penelitian ini, kuesioner atau angket yang
digunakan untuk menjaring data primer sehubungan
variabel penelitian ini yaitu teknologi informasi, saling
ketergantungan, keselarasan tujuan, komunikasi, dan
kinerja individu, dan interview yang dilakukan dengan
cara wawancara secara langsung pada pihak-pihak
yang berwewenang memberikan informasi yang sesuai
dengan data yang diperlukan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan hipotesis deskriptif,
yaitu data diperoleh dengan melakukan pengumpulan
data dengan kuesioner, dari jurnal-jurnal, buku, dan
literatur yang erat hubungannya dengan penelitian ini.
Penelitian ini menggunakan data primer. Data
primer berupa persepsi para responden terhadap variabel-variabel yang digunakan. Modus komunikasi untuk
memperoleh data dari responden dalam peneli-tian ini
menggunakan kuesioner. Pengumpulan data dilakukan
dengan menggunakan metode distribusi langsung, yaitu mendatangi para responden secara langsung untuk
menyerahkan ataupun mengumpulkan kembali kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan
yang menerapkan teknologi informasi di Makassar dan
yang menjadi sampel penelitian ini adalah karyawan
perusahaan yang diwakili oleh departemen IT, keuangan, dan accounting. Untuk menguji hipotesis yang
telah dikemukakan sebelumnya maka metode analisis
yang digunakan adalah 1) Uji Validitas, dilakukan
untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah disusun benar-benar mengukur apa yang perlu diukur. 2)
Uji Reliabilitas yang dimaksudkan untuk mengetahui
apakah alat pengumpul data dasarnya menunjukkan
tingkat ketepatan, keakuratan, kestabilan, atau kekonsistenan alat tersebut dalam mengungkapkan gejala
tertentu dari sekelompok individu individu walaupun
dilakukan pada waktu yang berbeda.
Metode pengujian hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
model sebagai berikut:

64

KI
KI
SK
KT
KOM

=
=
=
=
=

Dimana:
KI
:
TI
:
SK
:
KT
:
KOM :
α dan β :
e
:

α + β TI + e
α + β1 SK + β2 KT + β3 KOM +e
α + β TI +e
α + β TI +e
α + β TI +e

Kinerja Individual
Teknologi Informasi
Saling Ketergantungan
Keselarasan Tujuan
Komunikasi
Parameter yang akan di estimasi
Variabel yang tidak diteliti atau
besarnya pengaruh diluar model
pengganggu

Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini maka
akan digunakan analisis multivariat dengan model
persamaan Struktural (Struktural Equation Modelling)
menggunakan Program SMART PLS dimana data yang
diperoleh minimal 100 sampel (Zulganef, 2006).

HASIL PENELITIAN
Pengambilan data dilapangan dilakukan secara lansung
pada perusahaan yang telah menggunakan teknologi
informasi di Makassar sebanyak 12 perusahaan dengan respon rate cukup baik. Hal ini nampak dari 160
kuesioner yang disebarkan, sebanyak 112 kuesioner
kembali (70%). Kemudian dari 112 kuesioner, sebanyak 8 kuesioner tidak dapat diolah karena data yang
diisi kurang lengkap.
Hasil penelitian berdasarkan deskripsi identitas
responden pada perusahaan yang menerapkan teknologi informasi di makassar adalah sebagai berikut:
Berdasarkan Tabel 1, nampak mayoritas jenis
kelamin responden adalah karyawan laki-laki (62%),
tingkat usia rensponden yang paling dominan adalah
usia di bawah 31 tahun (50% ), rata-rata masa kerja
responden didominasi oleh karyawan yang berumur
4 – 6 tahun (33%) karena karyawan yang masa kerjanya
7-9 tahun memegang jabatan strategis sehingga hanya
berfungsi controlling dan manajerial, rata-rata tingkat
pendidikan responden adalah setara strata 1 (82% ).
Uji validitas menguji seberapa baik satu atau

PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI, SALING KETERGANTUNGAN, KESELARASAN................................................ (Bakri)

Tabel 1
Deskripsi Identitas Responden
NO

KARAKTERISTIK
RESPONDEN

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

LAKI-LAKI
PEREMPUAN
USIA < 31 THN
USIA 31-35 THN
USIA 36-40 THN
USIA > 40 THN
MASA KERJA 1-3 THN
MASA KERJA 4-6 THN
MASA KERJA 7-9 THN
MASA KERJA > 9THN
PEND SMU
PEND DIPLOMA
PEND S1
PEND S2

JENIS
KELAMIN

USIA
RESPONDEN

MASA
KERJA

TINGKAT
PENDIDIKAN

JUMLAH
RESPONDEN

PERSENTASE

64
40

62%
38%
50%
26%
16%
8%
24%
33%
25%
18%
8%
7%
83%
3%

52
27
17
8
25
34
26
19

104

8
7
86
3

Sumber: Data primer.

seperangkat instrumen pengukuran mengukur dengan
tepat suatu konsep studi yang dimaksudkan untuk diukur. Berikut ini disajikan hasil uji validitas dilakukan
dengan melihat cross loading dan convergent validty.
Hasil cross loading dikatakan valid apabila indikator
nilai loadingnya di atas 0,50 (Ghozali, 2006).
Berdasarkan Tabel 2, nampak semua loading
factor nilainya di atas 0,50 sehingga dapat dilihat

bahwa semua construct memiliki convergen validity
yang baik yang berarti menunjukkan bahwa setiap
pertanyaan valid dan dapat digunakan untuk mengukur
variabel teknologi informasi, saling ketergantungan,
keselarasan tujuan, komunikasi, dan kinerja individual.
Uji reliabilitas menunjukkan tingkat kemantapan dan
ketepatan suatu alat ukur atau alat uji yang digunakan
untuk mengetahui sejauh mana jawaban responden
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Konstruk

Tabel 2
Cross Loadings
TI
X13
X14
X15
X16
X21
X22
X23
X24
X25
X31
X32
X33

SK

KT

0.704
0.775
0.786
0.732
0.696
0.531
0.731
0.824
0.775
0.717
0.574
0.503

KOM

KI

TI
X34
X35
X41
X42
X43
X44
X45
Y51
Y52
Y53
Y54

SK

KT

KOM

KI

0.578
0.699
0.549
0.710
0.743
0.796
0.730
0.718
0.770
0.772
0.727

Sumber: Data primer, diolah.

65

JEB, Vol. 8, No. 2, Juli 2014: 59-71

dikatakan memiliki reliabilitas yang baik jika nilai
composite reliabilitynya di atas 0,80 dan nilai Average
Variance Extracted (AVE) di atas 0,50.
Tabel 3
Composite Reliability dan Average Variance Extracted (AVE)
Variabel
TI
SK
KT
KOM
KI

Composite
Reliability

Variabel

Average Variance
Extracted (AVE)

0.837
0.839
0.754
0.834
0.835

TI
SK
KT
KOM
KI

0.562
0.516
0.384
0.505
0.558

Sumber: Data primer, diolah.
Berdasarkan Tabel 3, nampak hanya variabel
keselarasan tujuan yang tidak memenuhi composite
reability serta average variance extracted, namun
dominan kedua persyaratan tersebut terpenuhi sehingga dapat dikatakan bahwa memenuhi syarat uji
reliabilitas dan memenuhi syarat untuk di uji.
Pengujian inner model atau model struktural
dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel,
nilai signiikansi dan R-square dari model penelitian.
Model struktural dievaluasi dengan menggunakan
R-square untuk variabel dependen, Stone-Geisser Qsquare test untuk predictive relevance dan uji t serta
signiikansi dari koeisien parameter jalur struktural.
Berikut ini disajikan hasil estimasi R-square dengan
menggunakan SmartPLS.
Tabel 4
Nilai R-Square
Variabel

R-square

TI
SK
KT
KOM
KI

0,00
0.141
0.086
0.122
0.338

Sumber: Output SmartPLS 2013.

66

Tabel 4 menunjukkan nilai R-square konstruk
TI sebesar 0,00 konstruk SK sebesar 0,141, konstruk
KT sebesar 0,086, KOM sebesar 0,122 dan KI sebesar
0,338. Semakin tinggi nilai R-square, maka semakin
besar kemampuan variabel independen tersebut dapat
menjelaskan variabel dependen sehingga semakin baik
persaman struktural.
Setelah dilakukan pengujian inner model atau
model structural maka dapat dilihat hubungan antarkonstruk dan antarvariabel dengan analisis SEM secara
keseluruhan sebagai berikut:
Signiikasi parameter yang diestimasi memberikan informasi yang sangat berguna mengenai
hubungan antara variabel-variabel penelitian. Batas
untuk menolak dan menerima hipotesis yang diajukan
adalah ± 1,645 signiikan pada p