Grafting

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Terjadi peningkatan minat pada produksi dan penggunaan polimer biokompatibel di
seluruh dunia. Polimer biokompatibel dari sumber yang dapat diperbarui mendapatkan
banyak perhatian dalam penelitian dan industri karena masalah ekonomi dan lingkungan,
seperti aplikasi medis, pemberian obat dan pengelolaan limbah serta emisi karbon dalam
beberapa tahun terakhir. Biasanya, polimer dari sumberdaya terbarukan dapat diklasifikasikan
menjadi tiga jenis yaitu: polimer alam seperti pati dan selulosa, polimer sintetis seperti PLA
(Poli Asam Laktat), polimer fermentasi mikroba seperti poli hidroksibutat (PHB). Polimer
dari sumberdaya terbarukan juga bisa ditingkatkan melalui pencampuran antar polimer.
Banyak peneliti yang telah berfokus pada alifatik polyester PLA yang memiliki potensi tinggi
yang ramah lingkungan. Adapun jenis PLA yang umum digunakan adalah poly (L-Lactic
acid) (PLLA) sebagai bahan biodegradable yang mempunyai sifat mekanik yang bagus dan
sifat biokompatibiliti yang bagus, namun tingkat hidrofobnya rendah, dan stabilitas thermal
yang rendah. Selain itu, PLLA tidak tahan pada suhu tinggi dan sensititif pada kelembaban.
Untuk itu bahan tersebut perlu dipadukan dengan material lain untuk memperbaiki
kekurangannya.
Serat tanaman yang dapat meningkatkan kekuatan tarik komposit baru-baru ini
digunakan sebagai alat untuk memperkuat matriks polimer sebagai pengganti serat sintetis.
Cellulose acetate (CA) adalah sumber serat alam yang melimpah dengan kekuatan tarik yang

sangat baik yang dapat memperbaiki sifat mekanik. Oleh karena itu, CA kering telah banyak
digunakan dalam komposit termoplastik. Komposit PLA dan CA memberikan keuntungan
baik pada mekanik, Biokompatibilitas, dan biaya. Selanjutnya, komposit polimer
biodegradable dan serat alami telah menunjukkan degradasi lengkap di tanah atau kompos
tanpa adanya emisi komponen beracun atau berbahaya.
Laporan ini menggambarkan penelitian sistematis terhadap sifat mekanik dan
biokompatibilitas komposit CA dengan PLLA dan PLLA dengan Maleic Anhydride.
Komposit dikarakterisasi menggunakan spektroskopi infra merah Fourier-transform (FTIR)
dan resonansi magnetik nuklir 13C (NMR) untuk mengidentifikasi perubahan struktural
massal yang diinduksi oleh Maleic Anhydride.

I.2 Tujuan
Untuk meningkatkan kompatibilitas PLLA ketika dilakukan blending dengan material
lain.