DAMPAK PELATIHAN PEMBUATAN MEDIA PEMBELA
DAMPAK PELATIHAN PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN POWER POINT
TERHADAP MOTIVASI GURU DI SD NEGERI JOMBOR KABUPATEN
SEMARANG
Windhiastri Nur Aini Pramesti
942016015@student.uksw.edu
Universitas Kristen Satya Wacana
Abstract
Teacher Performance Assessment (PKG) of Jombor Elementary School in Tuntang District
of Semarang District in the use of media-based learning in school, especially based of
technology is still quite low. The training action research aims to look at the impact of
training on the use of instructional media power point on the motivation of teachers. The
effort is organizing a training for teachers of Jombor Elementary School in Tuntang District
of Semarang District. This research will hold in two cycles using quantitative and qualitative
data analysis.
Kata Kunci : media pembelajaran, microsoft power point, motivasi guru
LATAR BELAKANG
komputer. Namun tersedianya sarana dan
Seorang tenaga pendidik dituntut
prasarana ini tidak didukung oleh kemampuan
untuk mampu menyampaikan materi
guru
dalam
menggunakan
melalui proses belajar mengajar. Di
prasarana tersebut dengan baik.
sarana
dan
Rendahnya hasil penilaian Penilaian
dalam proses belajar mengajar terdapat
saling
Kinerja Guru (PKG) di salah satu SD Negeri
terintegrasi guna mencapai tujuan dari
Jombor Kecamatan Tuntang ini ditemukan
pembelajaran itu sendiri. Sehubungan
permasalahan penggunaan komputer sebagai
dengan hal tersebut, peran guru sangat
media pembelajaran, yaitu para guru belum
besar
penyelenggaraan
memiliki
proses belajar mengajar tersebut. Guna
terutama
mencapai hasil belajar yang optimal,
Power Point sebagai salah satu aplikasi untuk
semua komponen dalam proses belajar
presentasi dalam pembelajaran.
berbagai
pengajaran
dalam
usaha
yang
kemampuan
dalam
menggunakan
Berdasarkan
mengajar tersebut tidak boleh diabaikan.
memadai,
Microsoft
problematika
diatas
penggunaan media dalam pembelajaran
tindakan melalui suatu pelatihan dengan
yang saling terkait dengan komponen
judul: “Dampak Pelatihan Pembuatan Media
lainnya
Pembelajaran
mencapai
tujuan
Motivasi
pengajaran.
Dengan menggunakan alat peraga
Penggunaan
strategi
alat
peraga
mengajar.
merupakan
strategi pengajaran dalam metode yang
melakukan
Power
Di
Point
Sd
Negeri
suatu
Terhadap
Jombor
Kabupaten Semarang ”.
Berdasarkan latar belakang diatas,
maka akan mempermudah guru dalam
menerapkan
Guru
penulis
tersebut
Salah satu komponen tersebut adalah
dalam
itulah
yang
maka
penulis
telah
mengidentifikasi
permasalahan sebagai berikut:
1.
Kemampuan guru setelah mengikuti
lebih menarik dan menyenangkan. Di era
pelatihan
globalisasi sekarang ini, penggunaan IT
Microsoft power point sebagai media
sebagai
media
pembelajaran
sudah
sangat familiar digunakan di bidang
pendidikan. Sarana dan prasarana pun
sudah
sangat
menunjang
guna
mewujudkan pendidikan yang maju.
Setiap sekolah hampir seluruhnya sudah
dilengkapi dengan sarana dan prasarana
2.
dalam
pembelajaran.
Motivasi guru
pelatihan
menggunakan
setelah
dalam
mengikuti
menggunakan
Microsoft power point sebagai media
pembelajaran.
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui kemampuan guru
dewasa ini menjadi bagian dari tuntutan
setelah mengikuti pelatihan dalam
kompetensi
guru,
menggunakan
mendukung
pelaksanaan
Microsoft
power
point sebagai media pembelajaran.
2. Untuk
mengetahui
dampak
motivasi guru setelah mengikuti
pelatihan
dalam
menggunakan
Microsoft power point sebagai
media pembelajaran.
baik
dalam
tugasnya
(penyusunan perencanaan, penyajian
pembelajaran, evaluasi dan analisis
hasil evaluasi) maupun sebagai sarana
untuk mencari dan mengunduh sumbersumber belajar. Sehingga setiap guru
pada semua jenjang harus siap untuk
terus belajar TIK guna pemenuhan
TINJAUAN PUSTAKA
ini
tuntutan kompetensi tersebut. Peraturan
menyangkut kajian tentang beberapa
Pemerintah (PP) Nomor 74 Tahun 2008
aspek dan pengertian yang berhubungan
tentang
dengan judul dan permasalahan yang
“Kompetensi guru meliputi kompetensi
penulis teliti melalui Penelitian Tindakan
pedagogik,
kompetensi
ini, yaitu:
kompetensi
sosial,
dalam
profesional
yang diperoleh melalui
Penguasaan Teknologi Informasi
pendidikan
profesi”.
dan Komunikasi.
kompetensi
yang
Uraian
dalam
1. Kompetensi
bagian
Guru
Pembelajaran
dan
dan
bahwa
kepribadian,
kompetensi
Aspek-aspek
harus
dimiliki
TIK adalah pada kompetensi pedagogik
pemanfaatan teknologi pembelajaran,
Manfaatnya.
4. Microsoft Power Point Sebagai
Sebagai
dan pada
kompetensi
menggunakan
Media Pembelajaran.
5. Pelatihan
menyatakan
(dipenuhi) guru, yang berkaitan dengan
2. Motivasi Guru
3. Media
Guru,
Strategi
dan
informasi
sosial
yaitu
teknologi
komunikasi
secara
fungsional.
Peningkatan Kompetensi Guru
Dengan
demikian,
penguasaan
dan Motivasi Guru
(pemanfaatan) TIK oleh guru dalam
pembelajaran sangat penting. Tetapi
dalam
tidak semua guru dapat menguasai dan
Penguasaan Teknologi Informasi
memanfaatkannya. Oleh karena itu,
dan Komunikasi (TIK)
kemajuan tersebut harus diikuti dengan
1. Kompetensi
Penguasaan
Guru
Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK)
pengembangan sumber daya tenaga
pendidik.
Urgensi
peningkatan
kata
(word
processing)
kemampuan TIK guru menurut
komputer
Wijayanti (201) adalah: (1) TIK
lembar kerja (spreadsheet) dan grafik
dapat digunakan untuk membantu
dengan
pekerjaan
Mengelola pangkalan data (data base)
administratif
(Word
personal,
dengan
(5)
komputer
Mengolah
personal,
processor & Kebutuhan Wajib
dengan
Tingkat Dasar, Spreadsheet), (2)
komputer
TIK
presentasi interaktif yang memenuhi
dapat
digunakan
untuk
komputer
(6)
server,
membantu mengemas bahan ajar
kaidah
(Multimedia) Kebutuhan Tingkat
interpersonal.
Menengah,
TIK
(7)
komunikasi
atau
Membuat
visual
dan
dapat
Tomoredjo (2009) menyatakan
digunakan untuk membantu proses
bahwa supaya guru menjadi profesional
manajemen
(e-
yang sesuai dengan era global dan
Tingkat
digital ini hendaknya guru memiliki
learning,
(3)
personal
pembelajaran
Kebutuhan
Lanjut,dll), dan (4) TIK dapat
sembilan
digunakan untuk dukungan teknis
sebagai berikut : (1) Mahir pada core
dan
competency-nya,
agar
meningkatkan
dapat
pengetahuan
mewujudkan
kriteria
guru
(2)
profesional
Mengerti
dan
self
memahami kurikulum beserta aplikasi
running creation (antivirus, tools,
dan pengembangannya, (3) Menguasai
jaringan, internet, dll).
pedagogik secara teoritis dan praktis
Lebih lanjut Wijayanti (2011)
beserta 135 pengembangannya, (4)
menyebutkan Standar Kompetensi
Menjadi pendengar yang baik dan
Guru yang harus dikuasai dalam
empatik,
penguasaan
(1)
speaking, terampil memotivasi dan
komputer
menginspirasi, (6) Menjadi pembaca
TIK
adalah
Mengoperasikan
personal
dan
periferalnya,
(5)
Menguasai
public
(2)
yang efektif dan broad minded, (7)
Merakit, menginstalasi, menset-up,
Biasa melakukan riset dan penulisan,
memelihara dan melacak serta
(8) Bisa mengaplikasikan TIK berbasis
memecahkan
pembelajaran,
masalah
(troubleshooting) pada komputer
personal,
(3)
Melakukan
pemograman
komputer
dan
(9)
Menguasai
bahasa internasional.
Majid
(2005)
menjelaskan
dengan
kompetensi yang dimiliki oleh setiap
salah satu bahasa pemograman
guru akan menunjukkan kualitas guru
berorientasi objek, (4) Mengolah
dalam mengajar. Kompetensi tersebut
akan
terwujud
penguasaan
dalam
bentuk
pengetahuan
dan
2011), guru yang memiliki motivasi
kerja
yang
tinggi
akan
selalu
professional dalam menjalankan
mengembangkan
fungsinya sebagai guru. Menurut
dan
Robotham
meningkatkan pembelajaran siswa.
(1996),
kompetensi
yang diperlukan oleh seseorang
tersebut
dapat
inovatif
untuk
Dapat disimpulkan bahwa motivasi
baik
kerja guru adalah suatu dorongan kerja
melalui pendidikan formal maupun
bagi guru untuk melaksanakan tugas
pengalaman.
dan tanggungjawabnya dengan sebaik-
2. Motivasi Guru
baiknya demi mencapai tujuan yang
Motivasi
yang
diperoleh
program
keprofesionalannya
adalah
pendorong
menimbulkan
kegigihan
perilaku untuk melakukan sesuatu
telah ditentukan.
3. Media
Pembelajaran
dan
Manfaatnya
dan mengarahkan tindakan pada
Media menurut Fathurroman dan
suatu tujuan yang ingin dicapai
Sutikno (2007) didefinisikan sebagai
(Stenberg,2003; Santrock, 2008;
sesuatu yang dapat membawa informasi
Purwanto, 2006; Robbins;2009).
dan pengetahuan dalam interaksi yang
Rasheed
dkk
(2010)
berlangsung antara pendidik dengan
menyatakan
bahwa
motivasi
peserta didik. Jadi, media pembelajaran
merupakan
signifikan
kontributor
dalam
yang
adalah
segala
sesuatu
yang
dapat
kinerja guru.
digunakan untuk menyalurkan pesan
Menurut Porter et al., Filak &
(bahan pembelajaran), sehingga dapat
Sheldon (Rasheed dkk, 2010),
merangsang perhatian, minat, pikiran,
motivasi kerja guru sangat penting
dan perasaan siswa dalam kegiatan
bagi kinerja dan keberhasilan dari
belajar untuk mencapai tujuan belajar.
setiap sistem pendidikan.
Dengan demikian, menurut Sudjana dan
Motivasi
kerja
guru
adalah
Rivai
(2005),
penggunaan
media
dorongan yang menggerakan dan
pembelajaran
mempengaruhi
guru
untuk
memberikan rangsangan pada siswa
melaksanakan
tugas
dan
dalam proses belajar, sehingga dapat
baik
mempertinggi kualitas belajar mengajar
sesuai dengan tujuan yang telah
dan dapat mempertinggi hasil belajar
ditetapkan. Menurut Cave dan
siswa.
tanggungjawabnya
dengan
Mulloy (Schieb dan Karabenick,
yang
tepat
dapat
Sedangkan
dan
PowerPoint dapat diintegrasikan dengan
mengemukakan
Microsoft yang lainnya seperti Word,
bahwa media pembelajaran ini juga
Excel, access dan sebagainya (Susilana,
memiliki nilai dan manfaat, yaitu
2007: 99)
Riyana
(1)
Susilana
(2008)
Membuat
konsep
konkrit
yang
konsep-
abstrak,
(2)
Pada
pembelajaran,
microsoft
power point tersebut digunakan untuk
Menghadirkan objek-objek yang
memperkenalkan
terlalu
sukar
materi pembelajaran yang berfungsi
lingkungan
untuk menarik perhatian peserta didik
belajar, (3) Menampilkan objek
agar semangat dan berminat untuk
yang terlalu besar atau kecil, (4)
mengikuti pembelajaran. Tetapi guru
Memperlihatkan
harus pintar memilih materi mana yang
berbahaya
didapat
atau
kedalam
gerakan
yang
terlalu cepat atau lambat.
atau
menjelaskan
cocok dipresentasikan, karena mungkin
Berdasarkan uraian di atas
dapat disimpulkan bahwa media
tidak
semua
materi
cocok
untuk
dipresentasikan.
pembelajaran mempunyai peranan
Bila digunakan secara tepat dan
yang sangat penting dalam proses
mahir program ini memiliki kelebihan,
belajar mengajar sehingga dapat
yaitu (1) Penyajian menarik karena ada
diharapkan
permainan warna, huruf dan animasi,
hasil
belajar
akan
meningkatkan.
baik animasi teks maupun animasi
4. Microsoft Office Power Point
sebagai Media Pembelajaran
Microsoft
gambar, animasi teks maupun animasi
gambar atau foto, (2) Lebih merangsang
PowerPoint
anak untuk mengetahui lebih jauh
aplikasi
informasi tentang bahan ajar yang
komputer
tersaji, (3) Pesan informasi secara visual
Dengan
mudah dipahami peserta didik, (4)
menggunakan PowerPoint, dapat
Tenaga pendidik tidak perlu banyak
membuat
secara
menerangkan bahan ajar yang sedang
professional dan bahkan jika perlu
disajikan, (5) Dapat diperbanyak sesuai
hasil presentasi dapat ditempatkan
kebutuhan, dan dapat dipakai secara
di
diakses
berulang-ulang, (6) Dapat disimpan
sebagai bahan pembelajaran atau
dalam bentuk data optik atau magnetik
informasi yang lainnya. Selain
seperti (CD/Disket/Flashdisk), sehingga
penggunaannya mudah, program
praktis untuk di bawa ke mana-mana.
merupakan
program
persentasi
dalam
(Susilana,
server
2007:
99).
persentasi
web
untuk
5. Pelatihan
Sebagai
Strategi
pelatih (sumber) makin lama makin
Peningkatan Kompetensi Guru
menurun
sehingga
perannya
lebih
dan Motivasi Guru
diarahkan
untuk
memantau
dan
Model Latihan Partisipatif
memberikan
(Participatory Training Model)
kegiatan
umpan
balik
pelatihan
dan
terhadap
sebaliknya
Model pelatihan ini sebenarnya
kegiatan peserta pada awal kegiatan
merupakan pembaharuan (inovasi)
rendah, kegiatan awal ini digunakan
dari
hanya untuk menerima bahan pelatihan,
model-model
diuraikan
yang
telah
terdahulu.
pembelajaran
sebenarnya
Model
informasi,
partisipatif
langkah-langkah
bahan-bahan,
kegiatan
dll.
pada
Kemudian partisipasi peserta makin
mana
lama makin menaik tinggi dan aktif
kegiatan belajar dalam pelatihan
membangun suasana pelatihan yang
dibangun atas dasar partisipasi
lebih bermakna.
proses
aktif
menekankan
petunjuk,
pembelajaran,
(keikut
pelatihan
kegiatan
di
sertaan)
dalam
semua
pelatihan,
kegiatan
peserta
mulai
Berdasarkan uraian di atas, maka
aspek
peneliti
dari
Latihan
akan
menggunakan
Partisipatif
Model
(Participatory
merencanakan,
Training Model). Karena pelatihan ini
melaksanakan, sampai pada tahap
akan melibatkan partisipasi aktif dari
menilai
pembelajaran
peserta pelatihan, yaitu dalam hal ini
Upaya
adalah guru-guru SD Negeri Jombor
dalam
kegiatan
pelatihan.
yang
dilakukan pelatih pada prinsipnya
Kecamatan
lebih ditekankan pada motivasi dan
Semarang.
Tuntang
Kabupaten
melibatkan kegiatan peserta.
Hubungan
peranan
sumber
belajar (pelatih) dengan peserta
berdasarkan
1.
Tempat Penelitian
peranan
Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan
pelatih adalah tinggi. Peranan ini
di SD Negeri Jombor di Kecamatan
ditampilkan
Tuntang, Kabupaten Semarang.
peserta
intensitas
METODE PENELITIAN
dalam
dengan
membantu
menyajikan
2.
informasi mengenai bahan ajar
(bahan
latihan)
dan
Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan
dengan
setiap hari Sabtu, 25 Maret, 1 April dan
melakukan motivasi dan bimbingan
kepada peserta. Intensitas kegiatan
Waktu Penelitian
8 April 2017.
3.
Subyek Dan Objek Penelitian
a. Subjek penelitian adalah guruguru
SD
Negeri
Jombor
Kecamatan Tuntang, Kabupaten
penelitian
Berdasarkan hasil dari penilaian kinerja
motivasi guru setelah pelatihan
guru SD Negeri Jombor khususnya dalam
penggunaan
penggunaan
media
Sumber Data
media
pembelajaran
masih
rendah. Kendala-kendala yang masih ditemui
dalam observasi awal misalnya 1) kurangnya
Sumber data dalam penelitian
keahlian para guru dalam menggunakan
ini adalah wawancara dan angket
komputer, 2) para guru masih terpaku dengan
dengan guru–guru sebagai subyek
metode pembelajaran ceramah yang dinilai
penelitian. Data yang dikumpulkan
lebih efektif dalam pembelajaran, 3) guru
dari para guru, meliputi angket,
masih menjadi pusat dalam pembelajaran, 4)
slide bahan ajar dengan power
rendahnya keberanian dan percaya diri guru
point. Selain itu, penilaian hasil
dalam menggunakan powerpoint. Dengan
kerja guru sebagai sumber data,
pelatihan ini, akan diketahui dampak motivasi
penulis
guru setelah mengikuti pelatihan dalam
menggunakan
observasi
dokumen sebagai sumber data.
5.
data angket dan wawancara.
adalah
pembelajaran power point.
4.
data menggunakan teknik non tes yaitu
HASIL DAN PEMBAHASAN
Semarang.
b. Objek
Dalam penelitian ini pengumpulan
Teknik Penelitian
penggunaan media pembelajaran power point.
Tabel 1. Hasil Motivasi Guru Dalam Mengikuti Pelatihan Penggunaan Media
Pembelajaran Power Point Pada Siklus I (S-I) dan Siklus II (S-II)
No
1
2
3
4
5
Motivasi yg
Diamati (M)
M-1
M-2
M-3
M-4
M-5
Jumlah Guru Menurut Kategori Skor
Amat
Baik
S-I S-II
S-I
S-II
S-I
8
6
4
5
2
10
12
8
5
6
4
6
8
10
9
0
0
6
5
7
14
12
10
8
9
Baik
Cukup
S-II
Kurang
S-I
0
0
0
3
3
S-II
Capaian (%)
Motivasi
S-I
86.1
83.3
72.2
66.7
59.7
S-II
94.4
91.7
88.9
86.1
87.5
Keterangan : *)
M-1
M-2
M-3
M-4
M-5
: Antusias guru dalam membuat slide bahan ajar dengan Power Point
: Tingkat perhatian pada kegiatan pelatihan
: Kemauan mencatat materi yang dianggap penting
: Keberanian mengajukan pertanyaan
: Keberanian menjawab pertanyaan
point
sebagai
Data
dalam
Tabel
1
media
pembelajaran.
menunjukkan adanya peningkatan
yang signifikan motivasi guru dalam
mengikuti pelatihan dari siklus I ke
SARAN
Karena
adanya
peningkatan
siklus II. Peningkatan terjadi pada
motivasi
yang
semua aspek, meskipun besarnya
pelatihan
dalam
peningkatan bervariasi antar aspek.
kemampuan guru menggunakan media
Peningkat yang paling kecil (8,3%)
slide
terjadi pada aspek Antusiame guru
menyampaikan beberapa saran yaitu:
untuk mengerti cara pembuatan
1. Kepada Kepala Sekolah disarankan
slide, yaitu dari 86,1% pada Siklus I
agar melanjutkan pembinaan guru
menjadi 94,4% pada siklus
dalam
II.
power
signifikan
dari
meningkatkan
point
maka
menggunakan
Microsoft
Peningkatan ini sangat kecil karena
powerpoint
memang
pembelajaran, dengan demikian
peserta
memiliki
untuk
peneliti
motivasinya sudah hampir optimal
para
guru
pada siklus I.
menggunakannya
media
akan
secara
berkelanjutan pada proses belajar
KESIMPULAN
Berdasarkan
dan
hasil
disimpulkan
mengajar.
analisis
tindakan
bahwa
data
dapat
pelaksanaan
2. Kepada semua guru dapat kiranya
menggunakan
powerpoint
slide
Microsoft
sebagai
Media
kegiatan pelatihan sangat signifikan
Pembelajaran yang dibuat secara
dapat meningkatkan motivasi guru
mandiri
SD
pembelajaran,
Negeri
Jombor
dalam
menggunakan slide Microsoft power
dalam
melaksanakan
sehingga
pembelajaran akan lebih inovatif
dan menyenangkan.
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto.
2010. Media Pembelajaran
(Peranannya Sangat Penting
Dalam
Mencapai
Tujuan
Pembelajaran). Yogyakarta: Gava
Media.
Fathurrohman, P. dan Sutikno, S. 2007.
Strategi
Belajar
Mengajar.
Jakarta : Rafika Aditama.
Indriana, D. 2011. Ragam Alat Bantu Media
Pengajaran
(Mengenal,
Merancang,
dan
Mempraktikkannya). Jogyakarta.
Diva Press.
Jarvis, P. 2001. Learning in Later Life: An
introduction to educators and
Carers. London : Kogan Page.
Majid, A. 2005. Perencaan Pembelajaran:
Mengembangkan
Standar
Kompetensi Guru. Bandung:
PT.Remaja Rosda Karya.
Ramlan. 2003. Media dan Sumber
Pembelajaran.
Universitas
Muhammadiyah Pare-Pare.
Robotham, D. 1996. Competences:
Measuring The Immeasurable,
Management
Development
Review, Vol 9, No.5.
Russel, J. 2012. Microsoft Power Point.
Indigo : Book Vika Publishing
Tomoredjo, Mampuono Rasyidin,
Penguasaan ICT: Bekal Guru
Profesional Menghadapi Era
Global, (online) tersedia pada
http://www. jatengklubguru.com.
Wijayanti,
Inggit
Dyaning.
2011.
Peningkatan
Pendidikan
Berbasis ICT. UIN Sunan
Kalijaga: Yogyakarta.
TERHADAP MOTIVASI GURU DI SD NEGERI JOMBOR KABUPATEN
SEMARANG
Windhiastri Nur Aini Pramesti
942016015@student.uksw.edu
Universitas Kristen Satya Wacana
Abstract
Teacher Performance Assessment (PKG) of Jombor Elementary School in Tuntang District
of Semarang District in the use of media-based learning in school, especially based of
technology is still quite low. The training action research aims to look at the impact of
training on the use of instructional media power point on the motivation of teachers. The
effort is organizing a training for teachers of Jombor Elementary School in Tuntang District
of Semarang District. This research will hold in two cycles using quantitative and qualitative
data analysis.
Kata Kunci : media pembelajaran, microsoft power point, motivasi guru
LATAR BELAKANG
komputer. Namun tersedianya sarana dan
Seorang tenaga pendidik dituntut
prasarana ini tidak didukung oleh kemampuan
untuk mampu menyampaikan materi
guru
dalam
menggunakan
melalui proses belajar mengajar. Di
prasarana tersebut dengan baik.
sarana
dan
Rendahnya hasil penilaian Penilaian
dalam proses belajar mengajar terdapat
saling
Kinerja Guru (PKG) di salah satu SD Negeri
terintegrasi guna mencapai tujuan dari
Jombor Kecamatan Tuntang ini ditemukan
pembelajaran itu sendiri. Sehubungan
permasalahan penggunaan komputer sebagai
dengan hal tersebut, peran guru sangat
media pembelajaran, yaitu para guru belum
besar
penyelenggaraan
memiliki
proses belajar mengajar tersebut. Guna
terutama
mencapai hasil belajar yang optimal,
Power Point sebagai salah satu aplikasi untuk
semua komponen dalam proses belajar
presentasi dalam pembelajaran.
berbagai
pengajaran
dalam
usaha
yang
kemampuan
dalam
menggunakan
Berdasarkan
mengajar tersebut tidak boleh diabaikan.
memadai,
Microsoft
problematika
diatas
penggunaan media dalam pembelajaran
tindakan melalui suatu pelatihan dengan
yang saling terkait dengan komponen
judul: “Dampak Pelatihan Pembuatan Media
lainnya
Pembelajaran
mencapai
tujuan
Motivasi
pengajaran.
Dengan menggunakan alat peraga
Penggunaan
strategi
alat
peraga
mengajar.
merupakan
strategi pengajaran dalam metode yang
melakukan
Power
Di
Point
Sd
Negeri
suatu
Terhadap
Jombor
Kabupaten Semarang ”.
Berdasarkan latar belakang diatas,
maka akan mempermudah guru dalam
menerapkan
Guru
penulis
tersebut
Salah satu komponen tersebut adalah
dalam
itulah
yang
maka
penulis
telah
mengidentifikasi
permasalahan sebagai berikut:
1.
Kemampuan guru setelah mengikuti
lebih menarik dan menyenangkan. Di era
pelatihan
globalisasi sekarang ini, penggunaan IT
Microsoft power point sebagai media
sebagai
media
pembelajaran
sudah
sangat familiar digunakan di bidang
pendidikan. Sarana dan prasarana pun
sudah
sangat
menunjang
guna
mewujudkan pendidikan yang maju.
Setiap sekolah hampir seluruhnya sudah
dilengkapi dengan sarana dan prasarana
2.
dalam
pembelajaran.
Motivasi guru
pelatihan
menggunakan
setelah
dalam
mengikuti
menggunakan
Microsoft power point sebagai media
pembelajaran.
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui kemampuan guru
dewasa ini menjadi bagian dari tuntutan
setelah mengikuti pelatihan dalam
kompetensi
guru,
menggunakan
mendukung
pelaksanaan
Microsoft
power
point sebagai media pembelajaran.
2. Untuk
mengetahui
dampak
motivasi guru setelah mengikuti
pelatihan
dalam
menggunakan
Microsoft power point sebagai
media pembelajaran.
baik
dalam
tugasnya
(penyusunan perencanaan, penyajian
pembelajaran, evaluasi dan analisis
hasil evaluasi) maupun sebagai sarana
untuk mencari dan mengunduh sumbersumber belajar. Sehingga setiap guru
pada semua jenjang harus siap untuk
terus belajar TIK guna pemenuhan
TINJAUAN PUSTAKA
ini
tuntutan kompetensi tersebut. Peraturan
menyangkut kajian tentang beberapa
Pemerintah (PP) Nomor 74 Tahun 2008
aspek dan pengertian yang berhubungan
tentang
dengan judul dan permasalahan yang
“Kompetensi guru meliputi kompetensi
penulis teliti melalui Penelitian Tindakan
pedagogik,
kompetensi
ini, yaitu:
kompetensi
sosial,
dalam
profesional
yang diperoleh melalui
Penguasaan Teknologi Informasi
pendidikan
profesi”.
dan Komunikasi.
kompetensi
yang
Uraian
dalam
1. Kompetensi
bagian
Guru
Pembelajaran
dan
dan
bahwa
kepribadian,
kompetensi
Aspek-aspek
harus
dimiliki
TIK adalah pada kompetensi pedagogik
pemanfaatan teknologi pembelajaran,
Manfaatnya.
4. Microsoft Power Point Sebagai
Sebagai
dan pada
kompetensi
menggunakan
Media Pembelajaran.
5. Pelatihan
menyatakan
(dipenuhi) guru, yang berkaitan dengan
2. Motivasi Guru
3. Media
Guru,
Strategi
dan
informasi
sosial
yaitu
teknologi
komunikasi
secara
fungsional.
Peningkatan Kompetensi Guru
Dengan
demikian,
penguasaan
dan Motivasi Guru
(pemanfaatan) TIK oleh guru dalam
pembelajaran sangat penting. Tetapi
dalam
tidak semua guru dapat menguasai dan
Penguasaan Teknologi Informasi
memanfaatkannya. Oleh karena itu,
dan Komunikasi (TIK)
kemajuan tersebut harus diikuti dengan
1. Kompetensi
Penguasaan
Guru
Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK)
pengembangan sumber daya tenaga
pendidik.
Urgensi
peningkatan
kata
(word
processing)
kemampuan TIK guru menurut
komputer
Wijayanti (201) adalah: (1) TIK
lembar kerja (spreadsheet) dan grafik
dapat digunakan untuk membantu
dengan
pekerjaan
Mengelola pangkalan data (data base)
administratif
(Word
personal,
dengan
(5)
komputer
Mengolah
personal,
processor & Kebutuhan Wajib
dengan
Tingkat Dasar, Spreadsheet), (2)
komputer
TIK
presentasi interaktif yang memenuhi
dapat
digunakan
untuk
komputer
(6)
server,
membantu mengemas bahan ajar
kaidah
(Multimedia) Kebutuhan Tingkat
interpersonal.
Menengah,
TIK
(7)
komunikasi
atau
Membuat
visual
dan
dapat
Tomoredjo (2009) menyatakan
digunakan untuk membantu proses
bahwa supaya guru menjadi profesional
manajemen
(e-
yang sesuai dengan era global dan
Tingkat
digital ini hendaknya guru memiliki
learning,
(3)
personal
pembelajaran
Kebutuhan
Lanjut,dll), dan (4) TIK dapat
sembilan
digunakan untuk dukungan teknis
sebagai berikut : (1) Mahir pada core
dan
competency-nya,
agar
meningkatkan
dapat
pengetahuan
mewujudkan
kriteria
guru
(2)
profesional
Mengerti
dan
self
memahami kurikulum beserta aplikasi
running creation (antivirus, tools,
dan pengembangannya, (3) Menguasai
jaringan, internet, dll).
pedagogik secara teoritis dan praktis
Lebih lanjut Wijayanti (2011)
beserta 135 pengembangannya, (4)
menyebutkan Standar Kompetensi
Menjadi pendengar yang baik dan
Guru yang harus dikuasai dalam
empatik,
penguasaan
(1)
speaking, terampil memotivasi dan
komputer
menginspirasi, (6) Menjadi pembaca
TIK
adalah
Mengoperasikan
personal
dan
periferalnya,
(5)
Menguasai
public
(2)
yang efektif dan broad minded, (7)
Merakit, menginstalasi, menset-up,
Biasa melakukan riset dan penulisan,
memelihara dan melacak serta
(8) Bisa mengaplikasikan TIK berbasis
memecahkan
pembelajaran,
masalah
(troubleshooting) pada komputer
personal,
(3)
Melakukan
pemograman
komputer
dan
(9)
Menguasai
bahasa internasional.
Majid
(2005)
menjelaskan
dengan
kompetensi yang dimiliki oleh setiap
salah satu bahasa pemograman
guru akan menunjukkan kualitas guru
berorientasi objek, (4) Mengolah
dalam mengajar. Kompetensi tersebut
akan
terwujud
penguasaan
dalam
bentuk
pengetahuan
dan
2011), guru yang memiliki motivasi
kerja
yang
tinggi
akan
selalu
professional dalam menjalankan
mengembangkan
fungsinya sebagai guru. Menurut
dan
Robotham
meningkatkan pembelajaran siswa.
(1996),
kompetensi
yang diperlukan oleh seseorang
tersebut
dapat
inovatif
untuk
Dapat disimpulkan bahwa motivasi
baik
kerja guru adalah suatu dorongan kerja
melalui pendidikan formal maupun
bagi guru untuk melaksanakan tugas
pengalaman.
dan tanggungjawabnya dengan sebaik-
2. Motivasi Guru
baiknya demi mencapai tujuan yang
Motivasi
yang
diperoleh
program
keprofesionalannya
adalah
pendorong
menimbulkan
kegigihan
perilaku untuk melakukan sesuatu
telah ditentukan.
3. Media
Pembelajaran
dan
Manfaatnya
dan mengarahkan tindakan pada
Media menurut Fathurroman dan
suatu tujuan yang ingin dicapai
Sutikno (2007) didefinisikan sebagai
(Stenberg,2003; Santrock, 2008;
sesuatu yang dapat membawa informasi
Purwanto, 2006; Robbins;2009).
dan pengetahuan dalam interaksi yang
Rasheed
dkk
(2010)
berlangsung antara pendidik dengan
menyatakan
bahwa
motivasi
peserta didik. Jadi, media pembelajaran
merupakan
signifikan
kontributor
dalam
yang
adalah
segala
sesuatu
yang
dapat
kinerja guru.
digunakan untuk menyalurkan pesan
Menurut Porter et al., Filak &
(bahan pembelajaran), sehingga dapat
Sheldon (Rasheed dkk, 2010),
merangsang perhatian, minat, pikiran,
motivasi kerja guru sangat penting
dan perasaan siswa dalam kegiatan
bagi kinerja dan keberhasilan dari
belajar untuk mencapai tujuan belajar.
setiap sistem pendidikan.
Dengan demikian, menurut Sudjana dan
Motivasi
kerja
guru
adalah
Rivai
(2005),
penggunaan
media
dorongan yang menggerakan dan
pembelajaran
mempengaruhi
guru
untuk
memberikan rangsangan pada siswa
melaksanakan
tugas
dan
dalam proses belajar, sehingga dapat
baik
mempertinggi kualitas belajar mengajar
sesuai dengan tujuan yang telah
dan dapat mempertinggi hasil belajar
ditetapkan. Menurut Cave dan
siswa.
tanggungjawabnya
dengan
Mulloy (Schieb dan Karabenick,
yang
tepat
dapat
Sedangkan
dan
PowerPoint dapat diintegrasikan dengan
mengemukakan
Microsoft yang lainnya seperti Word,
bahwa media pembelajaran ini juga
Excel, access dan sebagainya (Susilana,
memiliki nilai dan manfaat, yaitu
2007: 99)
Riyana
(1)
Susilana
(2008)
Membuat
konsep
konkrit
yang
konsep-
abstrak,
(2)
Pada
pembelajaran,
microsoft
power point tersebut digunakan untuk
Menghadirkan objek-objek yang
memperkenalkan
terlalu
sukar
materi pembelajaran yang berfungsi
lingkungan
untuk menarik perhatian peserta didik
belajar, (3) Menampilkan objek
agar semangat dan berminat untuk
yang terlalu besar atau kecil, (4)
mengikuti pembelajaran. Tetapi guru
Memperlihatkan
harus pintar memilih materi mana yang
berbahaya
didapat
atau
kedalam
gerakan
yang
terlalu cepat atau lambat.
atau
menjelaskan
cocok dipresentasikan, karena mungkin
Berdasarkan uraian di atas
dapat disimpulkan bahwa media
tidak
semua
materi
cocok
untuk
dipresentasikan.
pembelajaran mempunyai peranan
Bila digunakan secara tepat dan
yang sangat penting dalam proses
mahir program ini memiliki kelebihan,
belajar mengajar sehingga dapat
yaitu (1) Penyajian menarik karena ada
diharapkan
permainan warna, huruf dan animasi,
hasil
belajar
akan
meningkatkan.
baik animasi teks maupun animasi
4. Microsoft Office Power Point
sebagai Media Pembelajaran
Microsoft
gambar, animasi teks maupun animasi
gambar atau foto, (2) Lebih merangsang
PowerPoint
anak untuk mengetahui lebih jauh
aplikasi
informasi tentang bahan ajar yang
komputer
tersaji, (3) Pesan informasi secara visual
Dengan
mudah dipahami peserta didik, (4)
menggunakan PowerPoint, dapat
Tenaga pendidik tidak perlu banyak
membuat
secara
menerangkan bahan ajar yang sedang
professional dan bahkan jika perlu
disajikan, (5) Dapat diperbanyak sesuai
hasil presentasi dapat ditempatkan
kebutuhan, dan dapat dipakai secara
di
diakses
berulang-ulang, (6) Dapat disimpan
sebagai bahan pembelajaran atau
dalam bentuk data optik atau magnetik
informasi yang lainnya. Selain
seperti (CD/Disket/Flashdisk), sehingga
penggunaannya mudah, program
praktis untuk di bawa ke mana-mana.
merupakan
program
persentasi
dalam
(Susilana,
server
2007:
99).
persentasi
web
untuk
5. Pelatihan
Sebagai
Strategi
pelatih (sumber) makin lama makin
Peningkatan Kompetensi Guru
menurun
sehingga
perannya
lebih
dan Motivasi Guru
diarahkan
untuk
memantau
dan
Model Latihan Partisipatif
memberikan
(Participatory Training Model)
kegiatan
umpan
balik
pelatihan
dan
terhadap
sebaliknya
Model pelatihan ini sebenarnya
kegiatan peserta pada awal kegiatan
merupakan pembaharuan (inovasi)
rendah, kegiatan awal ini digunakan
dari
hanya untuk menerima bahan pelatihan,
model-model
diuraikan
yang
telah
terdahulu.
pembelajaran
sebenarnya
Model
informasi,
partisipatif
langkah-langkah
bahan-bahan,
kegiatan
dll.
pada
Kemudian partisipasi peserta makin
mana
lama makin menaik tinggi dan aktif
kegiatan belajar dalam pelatihan
membangun suasana pelatihan yang
dibangun atas dasar partisipasi
lebih bermakna.
proses
aktif
menekankan
petunjuk,
pembelajaran,
(keikut
pelatihan
kegiatan
di
sertaan)
dalam
semua
pelatihan,
kegiatan
peserta
mulai
Berdasarkan uraian di atas, maka
aspek
peneliti
dari
Latihan
akan
menggunakan
Partisipatif
Model
(Participatory
merencanakan,
Training Model). Karena pelatihan ini
melaksanakan, sampai pada tahap
akan melibatkan partisipasi aktif dari
menilai
pembelajaran
peserta pelatihan, yaitu dalam hal ini
Upaya
adalah guru-guru SD Negeri Jombor
dalam
kegiatan
pelatihan.
yang
dilakukan pelatih pada prinsipnya
Kecamatan
lebih ditekankan pada motivasi dan
Semarang.
Tuntang
Kabupaten
melibatkan kegiatan peserta.
Hubungan
peranan
sumber
belajar (pelatih) dengan peserta
berdasarkan
1.
Tempat Penelitian
peranan
Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan
pelatih adalah tinggi. Peranan ini
di SD Negeri Jombor di Kecamatan
ditampilkan
Tuntang, Kabupaten Semarang.
peserta
intensitas
METODE PENELITIAN
dalam
dengan
membantu
menyajikan
2.
informasi mengenai bahan ajar
(bahan
latihan)
dan
Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan
dengan
setiap hari Sabtu, 25 Maret, 1 April dan
melakukan motivasi dan bimbingan
kepada peserta. Intensitas kegiatan
Waktu Penelitian
8 April 2017.
3.
Subyek Dan Objek Penelitian
a. Subjek penelitian adalah guruguru
SD
Negeri
Jombor
Kecamatan Tuntang, Kabupaten
penelitian
Berdasarkan hasil dari penilaian kinerja
motivasi guru setelah pelatihan
guru SD Negeri Jombor khususnya dalam
penggunaan
penggunaan
media
Sumber Data
media
pembelajaran
masih
rendah. Kendala-kendala yang masih ditemui
dalam observasi awal misalnya 1) kurangnya
Sumber data dalam penelitian
keahlian para guru dalam menggunakan
ini adalah wawancara dan angket
komputer, 2) para guru masih terpaku dengan
dengan guru–guru sebagai subyek
metode pembelajaran ceramah yang dinilai
penelitian. Data yang dikumpulkan
lebih efektif dalam pembelajaran, 3) guru
dari para guru, meliputi angket,
masih menjadi pusat dalam pembelajaran, 4)
slide bahan ajar dengan power
rendahnya keberanian dan percaya diri guru
point. Selain itu, penilaian hasil
dalam menggunakan powerpoint. Dengan
kerja guru sebagai sumber data,
pelatihan ini, akan diketahui dampak motivasi
penulis
guru setelah mengikuti pelatihan dalam
menggunakan
observasi
dokumen sebagai sumber data.
5.
data angket dan wawancara.
adalah
pembelajaran power point.
4.
data menggunakan teknik non tes yaitu
HASIL DAN PEMBAHASAN
Semarang.
b. Objek
Dalam penelitian ini pengumpulan
Teknik Penelitian
penggunaan media pembelajaran power point.
Tabel 1. Hasil Motivasi Guru Dalam Mengikuti Pelatihan Penggunaan Media
Pembelajaran Power Point Pada Siklus I (S-I) dan Siklus II (S-II)
No
1
2
3
4
5
Motivasi yg
Diamati (M)
M-1
M-2
M-3
M-4
M-5
Jumlah Guru Menurut Kategori Skor
Amat
Baik
S-I S-II
S-I
S-II
S-I
8
6
4
5
2
10
12
8
5
6
4
6
8
10
9
0
0
6
5
7
14
12
10
8
9
Baik
Cukup
S-II
Kurang
S-I
0
0
0
3
3
S-II
Capaian (%)
Motivasi
S-I
86.1
83.3
72.2
66.7
59.7
S-II
94.4
91.7
88.9
86.1
87.5
Keterangan : *)
M-1
M-2
M-3
M-4
M-5
: Antusias guru dalam membuat slide bahan ajar dengan Power Point
: Tingkat perhatian pada kegiatan pelatihan
: Kemauan mencatat materi yang dianggap penting
: Keberanian mengajukan pertanyaan
: Keberanian menjawab pertanyaan
point
sebagai
Data
dalam
Tabel
1
media
pembelajaran.
menunjukkan adanya peningkatan
yang signifikan motivasi guru dalam
mengikuti pelatihan dari siklus I ke
SARAN
Karena
adanya
peningkatan
siklus II. Peningkatan terjadi pada
motivasi
yang
semua aspek, meskipun besarnya
pelatihan
dalam
peningkatan bervariasi antar aspek.
kemampuan guru menggunakan media
Peningkat yang paling kecil (8,3%)
slide
terjadi pada aspek Antusiame guru
menyampaikan beberapa saran yaitu:
untuk mengerti cara pembuatan
1. Kepada Kepala Sekolah disarankan
slide, yaitu dari 86,1% pada Siklus I
agar melanjutkan pembinaan guru
menjadi 94,4% pada siklus
dalam
II.
power
signifikan
dari
meningkatkan
point
maka
menggunakan
Microsoft
Peningkatan ini sangat kecil karena
powerpoint
memang
pembelajaran, dengan demikian
peserta
memiliki
untuk
peneliti
motivasinya sudah hampir optimal
para
guru
pada siklus I.
menggunakannya
media
akan
secara
berkelanjutan pada proses belajar
KESIMPULAN
Berdasarkan
dan
hasil
disimpulkan
mengajar.
analisis
tindakan
bahwa
data
dapat
pelaksanaan
2. Kepada semua guru dapat kiranya
menggunakan
powerpoint
slide
Microsoft
sebagai
Media
kegiatan pelatihan sangat signifikan
Pembelajaran yang dibuat secara
dapat meningkatkan motivasi guru
mandiri
SD
pembelajaran,
Negeri
Jombor
dalam
menggunakan slide Microsoft power
dalam
melaksanakan
sehingga
pembelajaran akan lebih inovatif
dan menyenangkan.
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto.
2010. Media Pembelajaran
(Peranannya Sangat Penting
Dalam
Mencapai
Tujuan
Pembelajaran). Yogyakarta: Gava
Media.
Fathurrohman, P. dan Sutikno, S. 2007.
Strategi
Belajar
Mengajar.
Jakarta : Rafika Aditama.
Indriana, D. 2011. Ragam Alat Bantu Media
Pengajaran
(Mengenal,
Merancang,
dan
Mempraktikkannya). Jogyakarta.
Diva Press.
Jarvis, P. 2001. Learning in Later Life: An
introduction to educators and
Carers. London : Kogan Page.
Majid, A. 2005. Perencaan Pembelajaran:
Mengembangkan
Standar
Kompetensi Guru. Bandung:
PT.Remaja Rosda Karya.
Ramlan. 2003. Media dan Sumber
Pembelajaran.
Universitas
Muhammadiyah Pare-Pare.
Robotham, D. 1996. Competences:
Measuring The Immeasurable,
Management
Development
Review, Vol 9, No.5.
Russel, J. 2012. Microsoft Power Point.
Indigo : Book Vika Publishing
Tomoredjo, Mampuono Rasyidin,
Penguasaan ICT: Bekal Guru
Profesional Menghadapi Era
Global, (online) tersedia pada
http://www. jatengklubguru.com.
Wijayanti,
Inggit
Dyaning.
2011.
Peningkatan
Pendidikan
Berbasis ICT. UIN Sunan
Kalijaga: Yogyakarta.