LAPORAN OBSERVASI Bimbingan dan Konselin

LAPORAN OBSERVASI Bimbingan dan Konseling
SMP Miftahul Umam
Disusun untuk memenuhi Tugas pada Mata Kuliah Manajemen Bimbingan Konseling
Dosen Pengampu

: Dra. Zikri Neni Iska, M. Si

Disusun oleh:
Anis Khoirunnisa

109018200013

Ardi Gunawan

109018200057

Vita Hanafiyah

1110018200049

Ayu NurA’zizah


1110018200076

Lesca Kamalatul Isy

1110018200063

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2012

Manajemen Layanan
Kesimpulan
Setelah kami membaca hasil observasi dari Sekolah Mts Miftahul Umam, kami
berpendapat bahwa

Saran
Komentar


Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Pengertian Manajemen Bimbingan dan Konseling
Pada prinsipnya manajemn memuat makna segala upaya menggerakkan individu atau kelompok
untuk bekerja sama dalam mendayagunakan sumber daya dalam suatu system untuk mencapai
tujuan. Apabila diterapkan ke dalam pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah, maka
manajemen bimbingan dan konseling adalah upaya atau cara yang digunakan Kepala Sekolah
untuk mendaya gunakan secara optimal semua komponen atau sumber daya
(tenaga,dana,sarana/prasana) dan system informasi berupa himpunan data bimbingan untuk
menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling dalam rangka mencapai tujuan.
Perencaan Program Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan konseling di sekolah apabila tidak dilakukan secara terencana dan sembarang
saja maka tidak akan dapat diketahui seberapa hasil yang telah dicapai dalam konteks
kontribusinya bagi pencapaian tujuan pendidikan di sekolah.

Pelaksaaan dan Pengarahan Program Bimbingan dan Konseling
Setiap sekolah sebagai satuan pendidikan perlu merancang program bimbingan dan konseling
sebagai integral dari program sekolah secara keseluruhan. Ada dua program yang perlu
dirangcang dan dikembangkan yaitu


Program tahunan sebagai program tahunan. Program tahunan ini dijabarkan menurut alokasi
waktu pada setiap semester, program bulanan, bahkan program mingguan. Kegiatan layanan
bimbingan dan konseling sebagai program sekolah antara lain
Pemberian layanan informasi melalui ceramah yang mengundang nara sumber dari luar sekolah
yang dijadikan sebagai career day.
Program pemberian layanan orientasi bagi siswa baru pada awal tahun sebagai bagian dari
program sekolah.
Mengadakan tes bakat atau inventori minat untuk bahan pertimbangan jurusan
Mengadakan kunjungan ke tempat industry yang bermanfaat bagi bimbingan karier.
Memberikan pelatihan keterampilan belajar akademik. Dan sebagainya.
Program kegiatan layanan bagi setiap Guru Pembimbing sesuai dengan pembagian tugas layanan
disekolah. Setiap Guru Pembimbing perlu membuat program beruapa satuan layanan (satlan) dan
satuan kegiatan pendukung (satkung) setiap kali akan melakukan pelayanan kepada siswa
berdasarkan jadwal yang sudah dipetakan.
Dalam menyusun program, baik program tahunan maupun program setiap kegiatan layanan
bimbingan dan konseling, hendaknya mencangkup bidang-bidang yang menjadi garapan
pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah.
Evaluasi Pelaksaan Program bimbingan dan Konseling
Evaluasi pelaksaan program bimbingan dan koseling merupakan upaya menilai efisiensi dan
efektivitas pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah pada khususnya dan program

bimbingan dan konsseling yang dikelola oleh staf bimbingan dan konseling pada umumnya.
Dengan demikian evaluasi bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen system
bimbinganan konseling yang sangat penting, karena mengacu pada hasil evaluasi itulah dapat
diambil simpulan apakah kegiatan kegiatan yang telah direncankan telah mencapai sasaran yang
diharapkan secara efektifdan efisien atau tidak, kegiatan itu dilanjutkan atau sebaliknya direvisi
dan sebagainya.
Tujuan dan fungsi Evaluasi Pelaksaan Program Bimbingan dan Konseling Secara umum
evaluasi pelaksaan program bimbingan dan konseling di sekolah bertujuan;
Mengetahui kemajuan program bimbingan dan konseling atau subyek yang telah memanfaatkan

layanan dan konseling.
Mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas strategi pelaksaan program dalamkurun waktu yang
tertentu.
Secara khusus, evaluasi pelaksaan program bimbingan dan konseling bertujuan untuk
Meneliti secara berkala hasil pelaksaan program yang telah dicapai
Memperoleh informasi tentang tingkat efektivitas dan efisiensi layanan bimbingan dan konseling
yang ada
Mengetahui jenis layanan yang sudah ataupu belaum dilaksakan dan jenis layanan yang perlu
perbaikan atau pengembangan
Mengetahui tingakt partisipasi staf atau personil sekolah dalam menunjang keberhasilan

pelaksaan program
Mengetahui seberapa besar kontribusi program bimbingan dan konseling terhadap ketercapaian
tujuan pembelajaran di sekolah
Memperoleh informasi yang cermat dan memadai untuk kepentingan perencanaan langkahlangkah pengembangan program
Membantu mengembangkan kurikulum sekolah yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta
didik
Prinsip-prinsip Evaluasi Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling
Agar diperoleh suatu hasil evaluasi pelaksanaan program yang diharapkan, di samping menuntut
pengelolaan yang baik, juga harus mengacu kepada prinsip – prinsip evaluasi program. Prinsipprinsip tersebut adalah :
Evaluasi program yang efektif menuntut pengenalan yang cermat dan rinci terhadap tujuan yang
akan dicapai.
Evaliasi program yang efektif membutuhkan kriteria pengukuran yang jelas
Evaluasi program memerlukan keterlibatan dari berbagai pihak yang memiliki kompetisi
professional.
Evaluasi program menuntut umpan balik dan tindak lanjut sehingga hasilnya dapat dipakai untuk
dasar pengambilan keputusan dan pembuatan kebijakan.
Evaluasi program hendaknya terencana dan berkesinanmbungan.
Pendekatan dan Metode Evaluasi Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling

Beberapa pakar antara lain Shetzer dan Stone (1983) membagi pendekatan ke dalam tiga

pendekatan pokok yakni
Pendekatan dan metode survey
Prosedur yang ditempuh biasanya dengan mengumpulkan sebanyak mungkin data tentang
masukan (siswa),proses,da hasil yang merupakan keluaran program.
Pendekatan dan Metode Eksperimen
Pendekatan ini merupakan perpaduan antara riset dan evaluasi.
Artinya, kegiatan bertujuan melakukan evaluasi tetapi proseduernya memakai model riset
eksperimental.
Studi Kasus
Studi kasus digunakan untuk mengumpulkan data mengenai keadaan seorang siswaa yang
dijadikan sebagai objek telaah kasus.
Supervise Kegiatan Bimbingan dan Konseling
Manfaat pokok dari supervise ini adalah untuk mengendalikan personil pelaksanaan bimbingan
dan konseling, memantau kemugkinan- kemungkinan kendala yang muncul dan di hadapi
personil dalam pelaksanaan tugasnya, Mencari jalan keluar terhadap hambatan dan permasalahan
dalam pelaksanaan program agar tercapai pelaksananaan yang lancar kearah pencapaian tujuan
bimbingan dan konseling, di sekolah.
Organisasi Pelayan Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Pola Organisasi Pelayanan Bimbinga dan Konseling
Manajemen bimbingan dan konseling di sekolah agar bisa berjalan seperti yang diharapkan

antara lain perlu adanya didukung oleh adanya organissi yang jelas dan teratur. Organisasi yang
demikian itu secara tegas mengatur kedudukan, tugas dan tanggung jawab para personel sekolah
yang terlibat.
Referensi:
http://abbrormuhamad.blogspot.com/2010/11/manajemen-program-bimbingan-dan.html
Kesimpulan:

Manajemen Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Pada prinsipnya manajemn memuat makna segala upaya menggerakkan individu atau kelompok
untuk bekerja sama dalam mendayagunakan sumber daya dalam suatu system untuk mencapai
tujuan.
Setelah melakukan observasi di sekolah Annida Al-islamy dengan guru BK Ibu Milda. BK mulai
masuk pada tahun 2002, pada tahun 2002 hingga sekarang BK belum masuk pada kurikulum.
BK sangat penting keberadaannya untuk sekolah, karena adanya BK setiap permasalahan siswa
dapat terselesaikan.
Jenis-jenis layanan
Layanan yang diberikan yaitu:








Layanan orientasi
Layanan informasi
Layanan penempatan perorangan
Bimbingan kelompok
Layanan konsultasi
Layanan mediasi

Bidang-bidang Bimbingan





Bimbingan pengembangan pribadi
Bimbingan perkembangan sosial
Bimbingan pengembangan belajar/pendidikan

Bimbingan pengembangan karier

Saran:
Dari hasil observasi yang dilakukan, pelayanan bimbingan dan konseling yang ada di sekolah itu
sudah cukup memadai. dengan adanya pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah ini
peserta didik menceritakan atau menyelesaikan masalah yang mereka hadapi baik masalah
sekolah, masalah keluarga maupun masalah pribadi.
Komentar:

Agar bimbingan dan Konseling disekolah ini masuk dalam kurikulum dan tidak hanya mengganti
jam pelajaran yang kosong. Dan guru Bimbingan dan Konseling disekolah ini sebaiknya
ditambah agar pelayanannya dilakukan dengan baik.