Hubungan Status Imunisasi dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita 1-5 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Binjai
Judul Penelitian
Nama Peneliti
Nim
Program
Tahun
: Hubungan Status Imunisasi Dengan Kejadian Infeksi
Saluran Pernapasan Akut Pada Balita 1-5 Tahun Di
Wilayah Kerja Puskesmas Desa Binjai.
: Exodus Maruba Barutu
: 141121133
: Sarjana Keperawatan (S.Kep)
: 2016
Abstark
ISPA merupakan salah satu penyebab tingginya angka kunjungan pelayanan
kesehatan di Puskesmas Desa Binjai dan ini merupakan penyebab masalah
kesehatan tertinggi di wilayah kerja Puskesmas Desa Binjai. Tujuan umum dalam
penelitian ini adalah mengidentifikasi hubungan status imunisasi dengan kejadian
infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada balita 1-5 tahun. Desain penelitian
ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel
adalah 70 orang yang diambil dengan teknik accidental sampling. Pengumpulan
data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, data disajikan dalam bentuk
distribusi frekuensi. Hasil penelitian ini diperoleh status imunisasi balita lengkap
sebanyak 31 balita (44.3%), tidak lengkap sebanyak 39 balita (55.7%), balita
dengan kejadian ISPA sebanyak 33 balita (47.1%) dan balita yang tidak ISPA 37
balita (52.9%). Pada pengujian bivariat diperoleh signifikan p= 0.000 (p
Nama Peneliti
Nim
Program
Tahun
: Hubungan Status Imunisasi Dengan Kejadian Infeksi
Saluran Pernapasan Akut Pada Balita 1-5 Tahun Di
Wilayah Kerja Puskesmas Desa Binjai.
: Exodus Maruba Barutu
: 141121133
: Sarjana Keperawatan (S.Kep)
: 2016
Abstark
ISPA merupakan salah satu penyebab tingginya angka kunjungan pelayanan
kesehatan di Puskesmas Desa Binjai dan ini merupakan penyebab masalah
kesehatan tertinggi di wilayah kerja Puskesmas Desa Binjai. Tujuan umum dalam
penelitian ini adalah mengidentifikasi hubungan status imunisasi dengan kejadian
infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada balita 1-5 tahun. Desain penelitian
ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel
adalah 70 orang yang diambil dengan teknik accidental sampling. Pengumpulan
data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, data disajikan dalam bentuk
distribusi frekuensi. Hasil penelitian ini diperoleh status imunisasi balita lengkap
sebanyak 31 balita (44.3%), tidak lengkap sebanyak 39 balita (55.7%), balita
dengan kejadian ISPA sebanyak 33 balita (47.1%) dan balita yang tidak ISPA 37
balita (52.9%). Pada pengujian bivariat diperoleh signifikan p= 0.000 (p