Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Produksi Video Asal-Usul Batik Plumpungan: dari Batu Menjadi Sebuah Batik Khas Kota Salatiga T1 362009005 BAB VI

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini akan dibahas kesimpulan, dan saran berdasarkan
hasil penelitan. Kesimpulan ini merupakan hasil interpretasi data dari hasil
penelitian.

Dan

saran

merupakan

hasil

pengamatan

peneliti

untuk

meningkatkan hal-hal yang berhubungan dengan pokok bahasan.

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pada keseluruhan hasil yang telah dijelaskan pada tahap
pra produksi, produksi, serta pasca produksi, peneliti mencoba menarik
kesimpulan bahwa dalam pembuatan sebuah video dokumenter, seluruhnya
harus melalui standard yang sudah ada yaitu Standart Operational Prosedure
(SOP) yaitu ;
a. Kategori

: Informasi dan Edukasi

b. Format

: Video dokumenter

c. Judul

: “Dari batu menjadi sebuah batik khas Salatiga”

d. Tema


: asal usul terciptanya batik plumpungan

e. Sasaran

: Masyarakat Salatiga (tanpa batasan umur)

f. Objek

: batik plumpungan

g. Tujuan

:Memberikan informasi dan edukasi mengenai asal

– usul terciptanya batik plumpungan
h. Durasi

: 19 Menit 24 detik

i. Lokasi


: Kota Salatiga

Dalam pembuatan sebuah video dokumenter, kegiatan pengumpulan
data atau disebut juga dengan riset, merupakan syarat penting yang

55

menentukan baik atau tidaknya sebuah rancangan. Apabila tahapan riset atau
pengumpulan data ini tidak dirancang dengan baik atau terjadi kesalahan
dalam pengumpulan data, maka rancangan yang akan dikerjakan tidak akan
memiliki hasil yang maksimal. Video dokumenter “Dari batu menjadi sebuah
batik khas Salatiga” merupakan video yang dikerjakan berdasarkan hasil dari
riset terencana sehingga mampu menghasilkan video dengan hasil yang
maksimal. Semuanya harus diperhatikan secara matang untuk mendapatkan
hasil yang maksimal dan sesuai dengan yang diharapkan serta menghindari
kesalahan.
Perancangan produksi dilakukan untuk mengetahui apa saja yang akan
dikerjakan berdasarkan pada time-table, mulai dari pra produksi, produksi,
sampai pasca produksi. Dengan adanya tahap-tahap yang telah dirancang,

seorang produser sebuah video dapat melakukan proses produksi yang sesuai
dengan waktu yang diharapkan.
Proses pengambilan sesuai dengan narasi yang telah dibuat
berdasarkan pada data yang telah diperoleh pada saat kegiatan riset, atau bisa
juga disesuaikan dengan storyboard yang telah dirancang pada tahap
sebelumnya. Namun pada dasarnya, narasi dan storyboard bersifat melengkapi
satu sama lain. Sehingga lebih baik pada saat proses pengambilan gambar,
mengacu kepada narasi dan storyboard. Pada tahap pengambilan gambar,
sebaiknya tidak hanya mengambil gambar yang bersifat video saja, tetapi juga
foto. Hal ini bersifat kondisional, karena foto yang diambil bisa digunakan
untuk tambahan gambar (insert). Setelah melakukan proses pengambilan

56

gambar, sebaiknya melakukan preview gambar yang telah diambil, dan tetap
berpegang pada narasi dan storyboard. Preview dilakukan untuk antisipasi
agar pada saat melakukan proses editing gambar, tidak mengalami
kebingungan ketika mengalami kekurangan gambar yang tidak terduga.
Setelah melalui proses pengambilan gambar dan preview, pada proses
editing, editor harus sangat cermat tentang pegangan awal yaitu narasi dan

storyboard. Dalam pembuatan infografis, editor harus tahu, bagaimana cara
membuat info yang ditampilkan dapat menjadi Point Of Interest dari scene
tersebut, dan informasi yang disampaikan harus sesuai dengan data yang
didapatkan pada proses riset. Selain itu, proses pemilihan latar suara juga
sangat penting, dimana di dalam sebuah musik biasanya memiliki emosi
tersendiri, sehingga dalam pemilihan setiap musik, diharapkan dapat
membantu audiens untuk meningkatkan ketertarikan terhadap video yang
dibuat.
Dalam proses editing ini, tidak hanya software Adobe Premiere Pro
saja yang digunakan, dimana software ini merupakan software yang paling
dasar digunakan dalam editing video, namun dibutuhkan sotware pendukung
lainnya seperti Adobe Photoshop, dimana software ini digunakan dalam
pembuatan grafis, dan Adobe After Effect yang sangat diperlukan dalam
proses pengerjaan animasi dan infografis yang diperlukan dalam pembuatan
sebuah video.

57

5.2 SARAN
Setelah melakukan produksi Video documenter “Dari batu menjadi sebuah

batik khas Salatiga”, peneliti juga memberikan beberapa saran yaitu :

1. Produksi video dokumenter tidak harus melulu berisikan tentang
gambar berupa video dan narasi saja, tetapi penggunaan infografis juga
sangat mendukung untuk membangun daya tarik tersendiri bagi para
audiens, karena di dalam infografis, kita dapat membangun Point Of
Interest melalui permainan warna, atau pemilihan bentuk bidang.
2. Jenis media untuk sosialisasi tentang sebuah informasi penting kepada
masyarakat di jaman yang semakin berkembang seperti sekarang, kita
tidak bisa terus-menerus terpaku pada media yang bersifat konvensional,
seperti selebaran, kalender, ataupun slide-slide ketika menggelar sebuah
seminar.
3. Penyebaran Informasi kepada masyarakat haruslah tepat sasaran maka dari
itu penulis memberikan video ini untuk pemerintah kota diantaranya
Hubungan Masyarakat Pemerintah Kota Salatiga ( HUMAS PEMKOT
Salatiga ), Dinas Pariwisata ( DINPAR Kota Salatiga ) berguna untuk
mempromosikan kota Salatiga, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota
Salatiga ( DIKDEKBUD Kota Salatiga ) berguna untuk memberikan
informasi dan pendidikan kepada siswa dan siswi sekolah, Perpusatakaan
Daerah ( PERPUSDA Kota Salatiga ) berguna untuk arsip daerah.


58

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sejarah Batik Gemawang T1 152009007 BAB I

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sejarah Batik Gemawang T1 152009007 BAB II

0 1 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Video Dokumenter Batik Khas di Pekalongan, Menggunakan Analisa SWOT

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Pemerintah Kota Dalam Mendukung Batik Khas Salatiga Sebagai Daya Tarik Pariwisata

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Produksi Video Asal-Usul Batik Plumpungan: dari Batu Menjadi Sebuah Batik Khas Kota Salatiga T1 362009005 BAB I

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Produksi Video Asal-Usul Batik Plumpungan: dari Batu Menjadi Sebuah Batik Khas Kota Salatiga T1 362009005 BAB II

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Produksi Video Asal-Usul Batik Plumpungan: dari Batu Menjadi Sebuah Batik Khas Kota Salatiga T1 362009005 BAB IV

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Produksi Video Asal-Usul Batik Plumpungan: dari Batu Menjadi Sebuah Batik Khas Kota Salatiga T1 362009005 BAB V

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Produksi Video Asal-Usul Batik Plumpungan: dari Batu Menjadi Sebuah Batik Khas Kota Salatiga

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Produksi Video Asal-Usul Batik Plumpungan: dari Batu Menjadi Sebuah Batik Khas Kota Salatiga

0 1 17