TINJAUAN YURIDIS PERBUATAN MELAWAN HUKUM DALAM PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT | IRWANSYAH | Legal Opinion 9299 30389 1 PB
1
TINJAUAN YURIDIS PERBUATAN MELAWAN HUKUM
DALAM PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT
IRWANSYAH/ D 101 11 165
PEMBIMBING
I.
II.
DR. SAHLAN S.H,S.E,M.S
ABD. RAHMAN HAFID, S.H,M.H
ABSTRAK
Tinjauan yuridis perbuatan melawan hukum Dalam persaingan usaha tidak sehat
dibimbing oleh Sahlan dan Abd. Rahman, tulisan ini mengangkat masalah
tentang perbuatan melawan hukum dalam persaingan usaha tidak sehat,
Persaingan sangat dibutuhkan dalam peningkatan kualitas hidup manusia. Untuk
terciptanya keadilan dan kesejahteraan bagi semua pihak, persaingan yang harus
dilakukan adalah persaingan yang sehat. Kegiatan ekonomi dan bisnis pun tidak
luput dari sebuah persaingan, mengingat kegiatan ini dilakukan banyak pihak
untuk menunjang kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, hukum yang mengatur
persaingan usaha dalam kegiatan ekonomi dan bisnis sangat diperlukan semua
pihak supaya tidak ada pihak-pihak yang merasa dirugikan, adapun rumusan
masalah dalam tulisan ini untuk mengetahui sejauhmana atau syarat-syarat
hukum apa yang harus dipenuhi suatu perbuatan Persaingan Usaha dapat
dipandang sebagai perbuatan melawan hukum dan sejauhmana sanksi hukum
ganti rugi dapat diterapkan sebagai akibat perbuatan melawan hukum dalam
persaingan usaha, dengan menggunakan metode peneltian yuridis normatif,
analisa yang penulis dapatkan bahwa harus ada perbuatan, yang dimaksud
dengan perbuatan ini baik yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif,
artinya setiap tingkah laku berbuah atau tidak berbuah, perbuatan itu harus
melawan hukum, ada kerugian, ada hubungan sebab akibat antara perbuatan
melawan hukum itu dengan kerugian, dan ada kesalahan (schuld). Pembebanan
ganti rugi terhadap pelaku usaha yang melakukan persaingan usaha tidak sehat
mengacu pada ketentuan-ketentuan ganti rugi yang diatur dalam pembebanan
ganti rugi karena wan prestasi.
Kata Kunci : Perbuatan Melawan Hukum, Persaingan Usaha Tidak Sehat
I. PENDAHULUAN
sekarang
ini
adalah
hasil
dari
persaingan manusia dalam berbagai
A. Latar Belakang Masalah
Persaingan sangat dibutuhkan
aspek. Persaingan yang dilakukan
secara terus-menerus untuk saling
dalam peningkatan kualitas hidup
mengungguli
membawa
manusia
manusia. Dunia yang kita kenal
berhasil menciptakan hal-hal baru
2
dalam kehidupan yang berangsur-
antara kalangan dunia usaha dan
angsur menuju arah yang semakin
birokrat pemerintah.1
maju
dari
sebelumnya.
terciptanya
Untuk
keadilan
Menurut
Munir
Faudy,
dan
perbuatan melawan hukum adalah
kesejahteraan bagi semua pihak,
sebagai suatu kumpulan dari prinsip-
persaingan yang harus dilakukan
prinsip hukum yang bertujuan untuk
adalah
sehat.
mengontrol atau mengatur perilaku
Kegiatan ekonomi dan bisnis pun
bahaya, untuk memberikan tanggung
tidak luput dari sebuah persaingan,
jawab atas suatu kerugian yang terbit
mengingat kegiatan ini dilakukan
dari interaksi sosial, dan untuk
banyak
menunjang
menyediakan ganti rugi terhadap
kelangsungan hidupnya. Oleh karena
korban dengan suatu gugatan yang
itu,
tepat.2
persaingan
pihak
yang
untuk
hukum
yang
mengatur
persaingan usaha dalam kegiatan
ekonomi
dan
bisnis
Seiring
dengan
Era
sangat
Reformasi, telah terjadi perubahan
diperlukan semua pihak supaya tidak
yang mendasar dalam bidang hukum
ada
ekonomi dan bisnis, yang ditandai
pihak-pihak
yang
merasa
dirugikan.
antara lain dengan lahirnya Undang-
Perkembangan
hukum
Undang Nomor 5
Tahun 1999
persaingan usaha di Indonesia tidak
tentang Larangan Praktik Monopoli
terlalu
bahkan
dan Persaingan Usaha Tidak Sehat,
dapat dikatakan sangat buruk ketika
yang di banyak negara disebut
Indonesia masih berada di bawah
Undang-Undang
Pemerintahan Rezim Orde Baru.
Undang-undang seperti ini sudah
Ketika itu, praktek-praktek monopoli
sejak lama dinantikan oleh pelaku
dan persaingan usaha tidak sehat
usaha dalam rangka menciptakan
sangat subur terjadi di dalam dunia
iklim usaha yang sehat dan bebas
usaha Indonesia disebabkan karena
dari praktik kolusi, korupsi, dan
adanya
nepotisme. Dalam Undang-Undang
menggembirakan,
praktek-praktek
kolusi,
Antimonopoli.
korupsi dan nepotisme yang terjadi
1
Rachmadi Usman, Hukum Persaingan
Usaha di Indonesia cet 1, Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta 2004, hlm 1-4
2
Munir Fuady, Perbuatan Melawan Hukum,
PT. Citra Aditya Bakti, Bandung 2002, hlm.
3
3
Nomor 5 Tahun 1999 telah diatur
adalah
sejumlah larangan praktik monopoli
usahanya tidak terpusat pada tangan
dan/atau persaingan usaha yang tidak
tertentu
sehat lainnya, dengan harapan dapat
beberapa pihak saja, akan tetapi
memberikan
berjalan sesuai mekanisme pasar
jaminan
kepastian
persaingan
dan
pelaku
tersentralisasi
yang
kepada setiap pelaku usaha atau
ekonomi
sekelompok pelaku usaha dalam
mempunyai hak dan kewajiban yang
berusaha. Dengan adanya larangan
sama.
ini, pelaku usaha atau sekelompok
sehat adalah persaingan antar pelaku
pelaku usaha dapat bersaing secara
usaha dalam menjalankan kegiatan
wajar
produksi
sehat,
serta
tidak
yaitu
pada
hukum dan perlindungan yang sama
dan
sehat
yang
semua
dalam
dunia
pelaku
usaha
Sedangkan persaingan tidak
dan/atau
jasa
yang
merugikan masyarakat banyak dalam
dilakukan dengan cara tidak jujur
berusaha, sehingga pada gilirannya
atau
penguasaan pasar yang terjadi timbul
menghambat persaingan usaha.
secara kompetitif.
dalam
hukum
atau
Disamping itu
rangka
menyosong
era
perdagangan bebas, kita juga dituntut
untuk
melanggar
menyiapkan
mengharmonisasikan
dan
rambu-rambu
hukum yang mengatur hubungan
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar
belakang
yang telah terurai di atas, maka dapat
dibuat suatu rumusan masalah yaitu:
1. Syarat-syarat
hukum
apa
ekonomi dan bisnis antar bangsa.
yang harus dipenuhi suatu
Dengan demikian dunia internasional
perbuatan Persaingan Usaha
juga
sehingga
mempunyai
mewujudkan
andil
lahirnya
dalam
Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 1999.
Hukum
persaingan
dapat
dipandang
sebagai perbuatan melawan
hukum ?
usaha
2. Bagaimana
sanksi
hukum
merupakan instrumen hukum yang
ganti rugi dapat diterapkan
menentukan tentang segala aspek
sebagai
yang berkaitan dengan persaingan
melawan
usaha yaitu mencakup hal-hal yang
persaingan usaha ?
dapat dan tidak dapat dilakukan oleh
pelaku usaha.
Persaingan sehat
akibat
perbuatan
hukum
dalam
4
tidak
sehat,
maka
sepatutnyalah
diketengahkan terlebih dahulu hal-
II. PEMBAHASAN
hal yang berkaitan dengan konsepsiA. Perbuatan
Hukum
Melawan
sebagai
akibat
konsepsi hukum perbuatan melawan
hukum itu sendiri.
dalam Persaingan Usaha
Di
dalam
Tidak Sehat
kesalahan
ilmu
hukum,
dianggap
unsur
ada
jika
memenuhi salah satu di antara 3
Suatu persaingan usaha yang
dilakukan
oleh
kemudian
usaha,
1. Ada unsur kesengajaan;
kepada
2.
pelaku
berdampak
(tiga) syarat sebagai berikut:
pengusaha lain dan atau bahkan
usaha
persaingan
yang
usaha
tersebut
dipertanggungjawabkan
segi
hukum
melakukan
penjatuhan sanksi
kelalaian
3. Tidak ada alasan pembenar
atau alasan pemaaf.
Kesalahan
dapat
mencakup
dua
dari
pengertian, yakni kesalahan dalam
(berupa
arti luas (terdapat kelalaian dan
pokok
kesengajaan) dan kesalahan dalam
baik
pidana
unsur
(negligence, culpa );
kepada warga masyarakat, maka
pelaku
Ada
pidana
dan/atau pidana tambahan), hukum
arti
administrasi negara berupa sanksi
kesengajaan).
administratif,
segi
pada waktu melakukan perbuatan
hukum perdata khususnya sebagai
melawan hukum itu tahu betul bahwa
suatu perbuatan melawan hukum
perbuatannya akan berakibat suatu
yang
dibebani
keadaan tertentu yang merugikan
kewajban untuk membayar ganti
pihak lain maka dapat dikatakan
kerugian.
bahwa pada umumnya seseorang
maupun
terhadap
dari
pelaku
Oleh karena dalam penulisan
karya
ilmiah
ini,
penulis
sempit
tersebut
jawabkan.
(hanya
Apabila
dapat
Syarat
berupa
seseorang
dipertanggunguntuk
dapat
aspek
dikatakan, bahwa seseorang itu tahu
perbuatan melawan hukum sebagai
betul akan adanya akibat itu, ialah
suatu kajian hukum keperdataan
bahwa seseorang itu tahu hal adanya
terhadap perbuatan pelaku usaha
keadaan-keadaan
yang melakukan persaingan usaha
perbuatannya yang tertentu itu, yaitu
berkehendak
mengkaji
sekitar
5
keadaan-keadaan yang menyebabkan
merugikan orang lain (baik untuk
kemungkinan akibat itu akan terjadi.
kepentingannya sendiri atau bukan),
Dicantumkannya
syarat
berarti
dia
telah
melakukan
1365
perbuatan yang melanggar hukum
KUHPerdt., pembuat undang-undang
tersebut dalam arti yang sangat serius
berkehendak
ketimbang
kesalahan
dalam
Pasal
menekankan
bahwa
pelaku perbuatan melawan hukum
dilakukannya
hanya
sekedar kelalaian belaka.3
hanyalah bertanggung jawab atas
kerugian
yang
ditimbulkannya
1. Kesengajaan Dalam Unsur
apabila perbuatan tersebut dapat
Kesalahan
Vollmar
Unsur kesengajaan dalam
menyatakan bahwa pembuat undang-
perbuatan melawan hukum
undang menerapkan istilah schuld
dianggap
(kesalahan)
dengan
dipersalahkan
padanya.
dalam
beberapa
arti
1) Pertanggungan
perbuatan
jawab
yang
tersebut telah menibulkan
si
pelaku atas perbuatan dan
konsekuensi
atas
terhadap
kerugian,
yang
tertentu
fisik
dan/atau
ditimbulkan karena perbuatan
mental atau harta benda
tersebut;
korban,
2) Kealpaan
sebagai
mental)
kesengajaan
dari
dari
dan
pelaku
Van
Hattum
perbuatan melawan hukum, maka
mengemukakan
dibandingkan
“tiada
dengan
perbuatan
hukuman
telah
adagium
tanpa
kesalahan” dan Rutten telah
melawan hukum yang dilakukan
kelalaian,
korban
tersebut.4 Van Bemmelen
Dari segi berat ringannya,
unsur
belum
untuk melukai (fisik atau
3) Sifat melawan hukum.
kesalahan
meskipun
merupakan
lawan
kesengajaan;
dengan
apabila
dilakukan dengan sengaja
yaitu:
derajat
ada
maka
perbuatan melawan hukum yang
dilakukan dengan unsur kesengajaan
derajat kesalahannya lebih tinggi.
Jika seseorang yang dengan sengaja
3
Munir Fuady, Perbuatan Melawan Hukum
(Pendekatan Kontemporer) Cetakan. II, PT.
Citra Aditya Bakti, Bandung, 2005, hlm. 4546.
4
Rosa Agustina, Perbuatan Melawan
Hukum, Cet. I, Program Pascasarjana FHUI,
Jakarta 2003, hlm. 48.
6
berusaha
3) Kesadaran
menerapkan
adagium
tersebut
bidnag
melakukan, bukan
dalam
perdata
hanya
dengan
mengemukakan
untuk
untuk
menimbulkan
tiada
pertanggungan gugat atas
konsekuensi,
akibat-akibat
melainkan
daripada
juga
perbuatannya yang melawan
adanya
hukum tanpa kesalahan atau
kepercayaan bahwa
sebagaimana dikemukakan
dengan
tindakan
oleh
tersebut
“pasti”
Meyers
bahwa
perbuatan melawan hukum
dapat menimbulkan
mengharuskan
konsekuensi
adanya
kesalahan
(een
onrechtmatige
daad
verlangt schuld).5
tersebut.
2.
Unsur kesengajaan dianggap
Kelalaian
memenuhi
elemen-elemen
berikut:
sebagai
6
Unsur
Kesalahan
Perbuatan
eksis dalam suatu tindakan
manakala
Dalam
melawan
hukum
dengan
unsur
kelalaian
berbeda
dengan
perbuatan melawan hukum
1) Adanya kesadaran
(state
of
mind)
untuk melakukan;
konsekuensi
perbuatan.
adanya
Dengan kesengajaan, ada niat
dalam hati dari pihak pelaku
untuk menimbulkan kerugian
2) Adanya
bukan
dengan unsur kesengajaan.
dari
Jadi,
hanya
perbuatan
saja;
tertentu bagi korban, atau
paling
tidak
mengetahui
bahwa
dapat
secara
akibat
pasti
dari
perbuatannya tersebut akan
terjadi. Akan tetapi, dalam
kelalaian tidak ada niat dalam
5
Moegni Djojodirjo, Perbuatan Melawan
Hukum, (Pradnya Paramita, Jakarta, 1982),
hlm. 68
6
Munir Fuady, Op. Cit., hlm. 47
hati dari pihak pelaku untuk
menimbulkan
kerugian,
7
bahkan
mungkin
keinginannya
ada
untuk
khusunya
di
wilayah
Jabodetabek
tengah
ramai
mencegah terjadinya kerugian
dengan kasus yang menyeret
tersebut.
penguasa
pasar
Investama
(terlapor
Dengan
dalam
demikian,
perbuatan
hukum
melawan
dengan
distributornya,
PT
Tirta
I)
PT
dan
Balina
unsur
Agung Perkasa (terlapor II).
kesengajaan, niat atau sikap
Perkaranya tengah bergulir di
mental
menjadi
faktor
Komisi Pengawas Persaingan
tetapi
pada
Usaha (KPPU) yang terdaftar
dominan,
kelalaian, yang dipentingkan
dengan
ialah
No.22/KPPU-L/2016.
sikap
perbuatan
lahiriah
yang
dan
dilakukan
tanpa
terlalu
nomor
perkara
Dalam
kasus ini produsen Aqua PT
Tirta
Investama
diduga
mempertimbangkan apa yang
melanggar tiga pasal sekaligus,
ada dalam pikirannya.
yaitu Pasal 15 ayat (3), Pasal
Untuk mengimplementasikan
19 dan Pasal 25 UU No.
perbuatan melawan hukum diatas
5/1999
dalam penyelesaian suatu kasus,
Praktek
penulis mengetengahkan sengketa
Persaingan Usaha Tidak Sehat.
antara
“Aqua
PT
Tirta
Fresindo
Jaya
tentang
Monopoli
melarang outlet di
Tirta Investama (produsen Aqua ) dan
untuk
Sengketa
Minerale.
PT
Forisa
dan
dituduh
(produsen Le Minerale) dengan PT
Dominan
Larangan
menjual
Jabetabek
produk
Hal
itu
Le
tertuang
Nusapersada (produsen Pop Ice )
dalam surat perjanjian yang
sebagai berikut:
harus
Contoh Kasus I:7
pedagang outlet. Pedagang ini
Persaingan produsen air minum
dalam
kemasan
(AMDK)
disepakati
oleh
yang ramai-ramai melapor ke
KPPU,”
ujar
Direktur
Penindakan KPPU Gopprera
7
disadur dari laman
http://kabar24.bisnis.com/read/20170711/16/
670224/persaingan-usaha-tidak-sehat-asalmula-kasus-aqua-vs.-le-minerale (diakses
pada tanggal 27 Oktober 2017)
Panggabean.
Perkara
ini
bermula
laporan
para
dari
pedagang ritel maupun eceran
8
ke
Kantor
KPPU
September
2016.
pada
Pedagang
yang saling dikirim melalui
alamat e-mail kantor.
mengaku dihalangi oleh pihak
mail yang
PT
investigator
Tirta
Investama
untuk
E-
ditemukan
tim
berjudul
menjual produk Le Minerale
"Degradasi Star Outlet (SO)
yang
Tirta
Menjadi
Wholesaler ." E-
Fresindo Jaya (Mayora Group).
mail itu
berisi sanksi yang
Salah satu klasul perjanjian
diterapkan oleh terlapor II
ritel
kepada pedagang SO. Bahkan,
diproduksi
PT
menyebutkan,
apabila
pedagang menjual produk Le
terlapor
II
disebut
Minerale maka statusnya akan
mengeksekusi sanksi tersebut
diturunkan dari star outlet (SO)
kepada
menjadi wholesaler (eceran).
Menanggapi tuduhan itu kubu
Atas perbuatan itu, PT Tirta
PT Tirta Investasma melalui
Fresindo Jaya ini melayangkan
kuasa
somasi terbuka terhadap PT
Rizkiyana dari kantor hukum
Tirta Investama di surat kabar
Assegaf Hamzah & Partners,
pada 1 Oktober 2017. Somasi
mengatakan
ini selanjutnya ditanggapi oleh
sesuai undang-undang. Diakui
otoritas
salah
telah
satu
hukumnya,
Aqua
SO.
Rikrik
berbisnis
persaingan
usaha.
memang ada hubungan antara
mengendus
praktik
perseroan dengan terlapor II
persaingan usaha tidak sehat
berupa prinsipal dan ditributor.
dalam industri AMDK. Dari
Namun, Aqua tidak pernah
sidang-sidang
bersepakat
KPPU
diketahui
investigator
diKPPU
bahwa
menghambat
tim
kompetitor lain untuk bersaing
setidaknya
di pasar yang sama. Sistem
memiliki tiga bukti. Salah satu
distribusi
bukti
tim
menganut sistem jual putus
bukti
kepada distributor , sehingga
yang
investigator
dimiliki
yakni
komunikasi
berupa e-mail.
Investigator
mengaku
ketika
produk
Tirta
perusahaan
ke
Investasma
menjual
distributor
menemukan komunikasi dua
independen, proses setelahnya
arah antara terlapor I dan II,
bukan menjadi domain Aqua.
9
Sementara itu kubu PT Balina
Persaingan
Agung
distributor
sebesar Rp 11 miliar. Kasus ini
menganggap e-mail
berawal dari strategi marketing
Perkasa,
Aqua,
Usaha
kantor juga dapat digunakan
PT
untuk
Perusahaan
kepentingan
pribadi,
Forisa
(KPPU)
Nusapersada.
itu
mewajibkan
sehingga bukti surat elektronik
kios minuman dan toko di
tentang
level
klausul
penurunan
pasar untuk tidak memajang
pedagang
merupakan
dan/atau
pertanggungjawaban
Kuasa
hukum
pribadi.
PT
menjual
produk
dengan
cara
pesaing
Balina
menjanjikan hadiah berupa 1
Agung Perkasa Ketut Widya
bal Pop Ice, kaos, dan blender.
mengatakan
PT
tugasnya
adalah
distributor
menjual
Forisa
Nusapersada
menukar 1 renceng produk
produk, dan tidak seperti apa
pesaing
yang dituduhkan lewat temuan
produk Pop Ice dalam program
surat elektronik. Menurutnya,
bantu tukar. Tidak hanya itu,
di perusahaan penggunaan e-
PT Forisa Nusapersada juga
mail kantor
dapat
membuat perjanjian kontrak
untuk
eksklusif dengan kios minuman
juga
dimungkinkan
kepentingan
pribadi.
PT.
dan
dengan
toko
di
2
pasar
Inbisco Niagatama merupakan
melarang
menjual
perusahaan
Strategi
marketing
yang
mendistribusikan
produk
Mayora, termasuk Le Minerale.
dilaporkan
renceng
untuk
produk.
itu
masyarakat
ke
KPPU. Pop Ice lalu dikenakan
Pasal 19 huruf (a) dan (b) dan
Pasal 25 ayat 1 huruf (a) dan
Contoh Kasus II:8
(c) UU Nomor 5 Tahun 1999
PT Forisa Nusapersada sebagai
tentang
produsen Pop Ice akhirnya
Monopoli
dihukum
Usaha Tidak Sehat. KPPU lalu
Komisi
Pengawas
Larangan
dan
Praktik
Persaingan
menurunkan tim investigator
8
Disadur dari laman
https://news.detik.com/berita/3287606/prom
osi-tidak-sehat-pop-ice-didenda-rp-11-miliar
(diakses pada tanggal 27 Oktober 2017)
dan menemukan bila PT Forisa
Nusapersada
diduga
telah
10
melakukan
tindakan
anti
menyatakan
persaingan
usaha
dan
Nusapersada melanggar Pasal
posisi
19 huruf (a) dan (b), dan Pasal
dominan dengan mengeluarkan
25 ayat 1 huruf (a) dan (c) UU
Program Pop Ice The Real Ice
Nomor 5 Tahun 1999 tentang
Blender . Hal itu dibuktikan
Larangan
dengan adanya internal office
dan Persaingan Usaha Tidak
memo yang berisi tiga program,
Sehat.
"Memerintahkan
yaitu
Forisa
Nusapersada
menyalahgunakan
program
produk
pop
bantu
Forisa
Praktik
Monopoli
PT
untuk
program
menghentikan Program Pop
display kios minuman dan
Ice The Real Ice Blender dan
program display toko pasar.
mencabut
Setelah memanggil 36 pihak
Memo Nomor 15/IOM/MKT-
yang terdiri dari saksi, ahli, dan
DB/XII/2014
terlapor untuk diperiksa dalam
Desember
persidangan
KPPU
majelis.
Forisa
Terlepas dari polemik di media
memutuskan
ice,
tukar
PT
PT
Nusapersada
Internal
Office
tanggal
29
2014,"
putus
bersalah
tersebut,
hemat
penulis
bahwa
melanggar UU terkait. "Majelis
bilamana
suatu
pelaku
usaha
Komisi
melakukan
juga
menghukum
perbuatan
persaingan
terlapor PT Forisa Nusapersada
usaha tidak sehat yang memenuhi
membayar denda sebesar Rp
unsur ketentuan-ketentuan berkaitan
11.467.500.000,00
dengan perbuatan melawan hukum
untuk
disetorkan ke kas negara," kata
yang
majelis
KUHPerdata, maka pelaku usaha
KPPU
sebagaimana
diatur
dalam
dilansir website KPPU, Rabu
tersebut
(31/8/2016).
dipertanggungjawabkan
Putusan
itu
buku
III
dapat
baik
di
diketok pada Selasa (30/8)
depan
dengan susunan majelis Nawir
penyelesaian litigasi) maupun diluar
Messi selaku ketua majelis,
pengadilan
Syarkawi Rauf dan Saidah
litigasi).
Sakwan
masing-masing
sebagai anggota majelis. KPPU
pengadilan
(penyelesaian
(melalui
non-
11
B. Ganti Rugi Sebagai Akibat
Hukum
Perbuatan
melawan hukum, sedang Pasal 1243
KUHPerdt.
memuat
ketentuan
yang
tentang ganti kerugian yang harus
disebabkan oleh persaingan
dibayar karena wanprestasi. Untuk
usaha tidak sehat
penentuan ganti kerugian karena
Melawan
Hukum
perbuatan melawan hukum dapat
Hukum
yang
mengatur
diterapkan ketentuan-ketentuan yang
mengenai ganti rugi perdata sudah
sama dengan ketentuan tentang ganti
lama dikenal dalam sejarah hukum.
kerugian karena wanprestasi. Pitlo
Dalam
menegaskan bahwa biasanya dalam
Pasal
menentukan
1365
KUHPerdt,
kewajiban
pelaku
menentukan
besarnya
kerugian
perbuatan melawan hukum untuk
karena perbuatan melawan hukum
membayar ganti rugi namun tidak
tidak diterapkan ketentuan-ketentuan
ada pengaturan lebih lanjut mengenai
dalam
ganti
Dalam
melainkan paling tinggi ketentuan
hukum perdata dapat dipersoalkan
dalam Pasal1243 KUHPerdt. secara
apakah ada perbedaan pengertian
analogis. Sehubungan dengan hal
antara (1) kerugian sebagai akibat
tersebut ketentuan dalam Pasal 1247
suatu perbuatan melawan hukum di
dan 1250 KUHPerdt. tidak dapat
satu pihak; dan (2) kerugian sebagai
diterapkan untuk perbuatan melawan
akibat tidak terlaksananya
hukum karena:
kerugian
tersebut.
suatu
perjajian di lain pihak. Oleh karena
itu,
Pasal
1365
Pasal
1243
KUHPerdt.,
1. Pasal
1247
KUHPerdt.
KUHPerdt. mengenai
akibat
“perbuatan perikatan”
perbuatan melawan hukum sebagai
yang berarti bahwa
“schade”
perikatan
menamakan
kerugian
(rugi)
saja,
sedangkan
tersebut
kerugian akibat wanprestasi oleh
dilahirkan
Pasal 1246 KUHPerdt. dinamakan
persetujuan,
“kosten,
perbuatan
scaden,
en
interesten”
(biaya, kerugian, dan bunga).
Dalam undang-undang tidak
merupakan perikatan
harus
persetujuan;
perbuatan
melawan
tidaklah
yang
karena
sedang
hukum
diatur tentang ganti kerugian yang
dibayar
dari
lahir
dari
12
2. Pasal
1250
ganti kerugian dalam jumlah
KUHPerdt.
yang
membebankan
perbuatan
pembayaran
tidak
pantas.
melawan
Tiap
hukum
bunga
tidak hanya mengakibatkan
penggantian
kerugian uang saja, tapi juga
biaya, rugi, dan bunga
dapat menyebabkan kerugian
dalam
moril
atas
hal
terjadi
atau
idiil,
yakni
kelambatan
ketakutan, terkejut, sakit, dan
pembayaran sejumlah
kehilangan kesenangan hidup.
uang,
Mengenai
sedang
dialami
yang
penggantian
karena
kerugian idiil, Hoge Raad
melawan
dalam keputusan tanggal 21
hukum
bukan
Maret 1943 dalam kasus W.P.
disebabkan
karena
Kreuningen vs. Van Bessum
perbuatan
tidak
dilakukannya
pembayaran
uang
tepat pada waktunya.
Schade
dapat
dirumuskan
sebagai
“penyusutan
dari
cs.
belumlah
bahwa
memutuskan
pelaku
melawan
perbuatan
hukum
pada
umumnya berdasarkan Pasal
1365 KUHPerdt. diwajibkan
pemuas kebutuhan”. Kerugian
mengganti
yang
oleh
Maka konsekuensi dari arrest
hukum
tersebut menurut Rutten ialah
ditimbulkan
perbuatan
dapat
melawan
berupa
kerugian
bahwa
kerugian
dalam
idiil.
menerapkan
kekayaan (vermogensschade)
Pasal 1365 KUHPerdt. juga
atau kerugian yang bersifat
dapat
idiil.
selalu
kerugian idiil dengan catatan
memperkirakan kerugian atas
akan diperhitungkan ex aequo
kekayaan
yang
berupa
et bono (menurut kelayakan
kerugian
uang.
Hakim
dan kewajaran).
Kerugian
dituntut
penggantian
berwenang untuk menentukan
Menurut ketentuan Pasal 1246
berapa
harus
KUHPerdt.
kerugian
yang
kerugian,
disebabkan
karena
tidak
dibayar
sepantasnya
ganti
sekalipun penggugat menuntut
dipenuhinya perikatan pada
13
diganti
menentukan perbuatan yang
dengan kerugian yang dialami
seimbang adalah perhitungan
oleh
juga
yang layak. Kekuatan teori ini
yang
ialah bahwa teori ini dapat
sekiranya dapat diharapkannya
dipandang dari dua sisi baik
(gederfdewinst).
secara
umumnya
harus
penderita
dengan
dan
keuntungan
Maka
itu
kenyataan
maupun
dianut pendapat bahwa pelaku
secara normatif. Khususnya
perbuatan
setelah
harus
melawan
mengganti
hukum
kerugian
perang
peradilan
dunia,
berkembang
yang ditimbulkannya, maupun
menurut cara terakhir di mana
keuntungan
pengertian “menurut apa yang
yang
diharapkan
dapat
diterima.
layak”
sangat
bermanfaat.
Mengenai penggantian atas
Yang berlaku di sini ialah
keuntungan
yang sekiranya
semua dapat diduga apabila ini
dapat diharapkan diterimanya
sesuai dengan kebijaksanaan
tidaklah semudah diperkirakan
hakim. Dalam teori Scholten
untuk menetapkan besarnya
juga
jumlah
ganti
“kemungkinan yang terbesar”
tersebut.
Besarnya
kerugian
ganti
yang
digunakan
kemudian
kriteria
dilanjutkan
kerugian ditetapkan dengan
oleh Van Schellen. Hoge Raad
penafsiran di mana diusahakan
dalam berbagai arrest mulai
agar si penderita sebanyak
tahun
mungkin dikembalikan pada
bahwa soal kausalitas harus
keadaan sebelum terjadinya
diselesaikan
perbuatan melawan hukum.
berpegangan
Teori
adequate veroorzaking.
adequate
(adequate
veroorzaking) dari Von Kries
mengajarkan bahwa perbuatan
yang harus dianggap sebagai
sebab dari akibat yang timbul
adalah
seimbang
Adapun
perbuatan
yang
dengan
akibat.
dasarnya
untuk
1927
berpendapat
dengan
pada
ajaran
14
pembebanan
III.PENUTUP
ganti
rugi
karena wan prestasi.
A. Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan
uraian
sebelumnya,
pada
B. Saran-Saran
dapat
1. Disarankan
kepada
setiap
pelaku usaha untuk tidak
disimpulkan:
1. Syarat-syarat
harus
hukum
dipenuhi
menentukan
yang
untuk
perbuatan
melakukan
perbuatan
persaingan usaha tidak sehat
yang
terindikasi
dengan
persaingan usaha yang dapat
perbuatan melawan hukum,
dipandang sebagai perbuatan
karena
melawan hukum adalah :
kerugian
Syarat-syarat tersebut ialah
usaha
harus ada perbuatan. Yang
warga masyarakat.
dimaksud dengan perbuatan
akan
kepada
pelaku
lainnya
2. Diharapkan
dan/atau
pengadilan
ini baik yang bersifat positif
benar-benar
maupun
yang
mengadili
negatif,
artinya
bersifat
berdampak
memeriksa,
perkara
setiap
persaingan usaha tidak sehat
tingkah laku berbuah atau
yang diajukan oleh pelaku
tidak berbuah. Perbuatan itu
usaha
harus melawan hukum. Ada
kerugian,
kerugian.
hubungan
berdasar atas ketentuan baik
antara
yang diatur dalam Undang-
perbuatan melawan hukum
Undang Nomor 5 Tahun
itu dengan kerugian. Ada
1999
kesalahan (schuld)
Praktik
sebab
Ada
akibat
2. Pembebanan
ganti
rugi
yang
untuk
tentang
menderita
memutus
Larangan
Monopoli
Persaingan
Usaha
Tidak
terhadap pelaku usaha yang
Sehat,
melakukan persaingan usaha
buku III KUHPerdata dan
tidak sehat mengacu pada
rasa
ketentuan-ketentuan
masyarakat.
rugi
yang
diatur
ganti
dalam
maupun
dan
keadilan
ketentuan
hukum
15
DAFTAR PUSTAKA
A. BUKU
Rachmadi Usman, Hukum Persaingan Usaha di Indonesia, Gramedia Pustaka
Utama cet 1,Jakarta, 2004.
Munir Fuady, Perbuatan Melawan Hukum, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung
2002)
Munir Fuady, Perbuatan Melawan Hukum (Pendekatan Kontemporer), Cetakan.
II,PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2005.
Rosa Agustina, PerbuatanMelawanHukumCet. I, Program Pascasarjana FHUI,
Jakarta, 2003
MoegniDjojodirjo, PerbuatanMelawanHukum, PradnyaParamita, Jakarta, 1982
B. BAHAN INTERNET
http://kabar24.bisnis.com/read/20170711/16/670224/persaingan-usaha-tidaksehat-asal-mula-kasus-aqua-vs.-le-minerale (diakses pada tanggal 27
Oktober 2017)
https://news.detik.com/berita/3287606/promosi-tidak-sehat-pop-ice-didenda-rp11-miliar (diakses pada tanggal 27 Oktober 2017)
C. PERUNDANG-UNDANGAN
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
16
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
NAMA
: IRWANSYAH
TEMPAT/ TANGGAL LAHIR
: PALU, 23 MARET 1993
AGAMA
: ISLAM
ALAMAT
: JL. MALONDA NO.53
PEKERJAAN
: MAHASISWA
STATUS
: BELUM KAWIN
RIWAYAT PENDIDIKAN
1.
SD. TAHUN
1999
LULUS TAHUN
2005
2.
SMPN TAHUN
2005
LULUS TAHUN
2008
3.
SMAN TAHUN 2008
LULUS TAHUN
2011
4.
MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS
TADULAKO
Palu, 25 September2017
YANG MEMBUAT,
IRWANSYAH
TINJAUAN YURIDIS PERBUATAN MELAWAN HUKUM
DALAM PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT
IRWANSYAH/ D 101 11 165
PEMBIMBING
I.
II.
DR. SAHLAN S.H,S.E,M.S
ABD. RAHMAN HAFID, S.H,M.H
ABSTRAK
Tinjauan yuridis perbuatan melawan hukum Dalam persaingan usaha tidak sehat
dibimbing oleh Sahlan dan Abd. Rahman, tulisan ini mengangkat masalah
tentang perbuatan melawan hukum dalam persaingan usaha tidak sehat,
Persaingan sangat dibutuhkan dalam peningkatan kualitas hidup manusia. Untuk
terciptanya keadilan dan kesejahteraan bagi semua pihak, persaingan yang harus
dilakukan adalah persaingan yang sehat. Kegiatan ekonomi dan bisnis pun tidak
luput dari sebuah persaingan, mengingat kegiatan ini dilakukan banyak pihak
untuk menunjang kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, hukum yang mengatur
persaingan usaha dalam kegiatan ekonomi dan bisnis sangat diperlukan semua
pihak supaya tidak ada pihak-pihak yang merasa dirugikan, adapun rumusan
masalah dalam tulisan ini untuk mengetahui sejauhmana atau syarat-syarat
hukum apa yang harus dipenuhi suatu perbuatan Persaingan Usaha dapat
dipandang sebagai perbuatan melawan hukum dan sejauhmana sanksi hukum
ganti rugi dapat diterapkan sebagai akibat perbuatan melawan hukum dalam
persaingan usaha, dengan menggunakan metode peneltian yuridis normatif,
analisa yang penulis dapatkan bahwa harus ada perbuatan, yang dimaksud
dengan perbuatan ini baik yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif,
artinya setiap tingkah laku berbuah atau tidak berbuah, perbuatan itu harus
melawan hukum, ada kerugian, ada hubungan sebab akibat antara perbuatan
melawan hukum itu dengan kerugian, dan ada kesalahan (schuld). Pembebanan
ganti rugi terhadap pelaku usaha yang melakukan persaingan usaha tidak sehat
mengacu pada ketentuan-ketentuan ganti rugi yang diatur dalam pembebanan
ganti rugi karena wan prestasi.
Kata Kunci : Perbuatan Melawan Hukum, Persaingan Usaha Tidak Sehat
I. PENDAHULUAN
sekarang
ini
adalah
hasil
dari
persaingan manusia dalam berbagai
A. Latar Belakang Masalah
Persaingan sangat dibutuhkan
aspek. Persaingan yang dilakukan
secara terus-menerus untuk saling
dalam peningkatan kualitas hidup
mengungguli
membawa
manusia
manusia. Dunia yang kita kenal
berhasil menciptakan hal-hal baru
2
dalam kehidupan yang berangsur-
antara kalangan dunia usaha dan
angsur menuju arah yang semakin
birokrat pemerintah.1
maju
dari
sebelumnya.
terciptanya
Untuk
keadilan
Menurut
Munir
Faudy,
dan
perbuatan melawan hukum adalah
kesejahteraan bagi semua pihak,
sebagai suatu kumpulan dari prinsip-
persaingan yang harus dilakukan
prinsip hukum yang bertujuan untuk
adalah
sehat.
mengontrol atau mengatur perilaku
Kegiatan ekonomi dan bisnis pun
bahaya, untuk memberikan tanggung
tidak luput dari sebuah persaingan,
jawab atas suatu kerugian yang terbit
mengingat kegiatan ini dilakukan
dari interaksi sosial, dan untuk
banyak
menunjang
menyediakan ganti rugi terhadap
kelangsungan hidupnya. Oleh karena
korban dengan suatu gugatan yang
itu,
tepat.2
persaingan
pihak
yang
untuk
hukum
yang
mengatur
persaingan usaha dalam kegiatan
ekonomi
dan
bisnis
Seiring
dengan
Era
sangat
Reformasi, telah terjadi perubahan
diperlukan semua pihak supaya tidak
yang mendasar dalam bidang hukum
ada
ekonomi dan bisnis, yang ditandai
pihak-pihak
yang
merasa
dirugikan.
antara lain dengan lahirnya Undang-
Perkembangan
hukum
Undang Nomor 5
Tahun 1999
persaingan usaha di Indonesia tidak
tentang Larangan Praktik Monopoli
terlalu
bahkan
dan Persaingan Usaha Tidak Sehat,
dapat dikatakan sangat buruk ketika
yang di banyak negara disebut
Indonesia masih berada di bawah
Undang-Undang
Pemerintahan Rezim Orde Baru.
Undang-undang seperti ini sudah
Ketika itu, praktek-praktek monopoli
sejak lama dinantikan oleh pelaku
dan persaingan usaha tidak sehat
usaha dalam rangka menciptakan
sangat subur terjadi di dalam dunia
iklim usaha yang sehat dan bebas
usaha Indonesia disebabkan karena
dari praktik kolusi, korupsi, dan
adanya
nepotisme. Dalam Undang-Undang
menggembirakan,
praktek-praktek
kolusi,
Antimonopoli.
korupsi dan nepotisme yang terjadi
1
Rachmadi Usman, Hukum Persaingan
Usaha di Indonesia cet 1, Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta 2004, hlm 1-4
2
Munir Fuady, Perbuatan Melawan Hukum,
PT. Citra Aditya Bakti, Bandung 2002, hlm.
3
3
Nomor 5 Tahun 1999 telah diatur
adalah
sejumlah larangan praktik monopoli
usahanya tidak terpusat pada tangan
dan/atau persaingan usaha yang tidak
tertentu
sehat lainnya, dengan harapan dapat
beberapa pihak saja, akan tetapi
memberikan
berjalan sesuai mekanisme pasar
jaminan
kepastian
persaingan
dan
pelaku
tersentralisasi
yang
kepada setiap pelaku usaha atau
ekonomi
sekelompok pelaku usaha dalam
mempunyai hak dan kewajiban yang
berusaha. Dengan adanya larangan
sama.
ini, pelaku usaha atau sekelompok
sehat adalah persaingan antar pelaku
pelaku usaha dapat bersaing secara
usaha dalam menjalankan kegiatan
wajar
produksi
sehat,
serta
tidak
yaitu
pada
hukum dan perlindungan yang sama
dan
sehat
yang
semua
dalam
dunia
pelaku
usaha
Sedangkan persaingan tidak
dan/atau
jasa
yang
merugikan masyarakat banyak dalam
dilakukan dengan cara tidak jujur
berusaha, sehingga pada gilirannya
atau
penguasaan pasar yang terjadi timbul
menghambat persaingan usaha.
secara kompetitif.
dalam
hukum
atau
Disamping itu
rangka
menyosong
era
perdagangan bebas, kita juga dituntut
untuk
melanggar
menyiapkan
mengharmonisasikan
dan
rambu-rambu
hukum yang mengatur hubungan
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar
belakang
yang telah terurai di atas, maka dapat
dibuat suatu rumusan masalah yaitu:
1. Syarat-syarat
hukum
apa
ekonomi dan bisnis antar bangsa.
yang harus dipenuhi suatu
Dengan demikian dunia internasional
perbuatan Persaingan Usaha
juga
sehingga
mempunyai
mewujudkan
andil
lahirnya
dalam
Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 1999.
Hukum
persaingan
dapat
dipandang
sebagai perbuatan melawan
hukum ?
usaha
2. Bagaimana
sanksi
hukum
merupakan instrumen hukum yang
ganti rugi dapat diterapkan
menentukan tentang segala aspek
sebagai
yang berkaitan dengan persaingan
melawan
usaha yaitu mencakup hal-hal yang
persaingan usaha ?
dapat dan tidak dapat dilakukan oleh
pelaku usaha.
Persaingan sehat
akibat
perbuatan
hukum
dalam
4
tidak
sehat,
maka
sepatutnyalah
diketengahkan terlebih dahulu hal-
II. PEMBAHASAN
hal yang berkaitan dengan konsepsiA. Perbuatan
Hukum
Melawan
sebagai
akibat
konsepsi hukum perbuatan melawan
hukum itu sendiri.
dalam Persaingan Usaha
Di
dalam
Tidak Sehat
kesalahan
ilmu
hukum,
dianggap
unsur
ada
jika
memenuhi salah satu di antara 3
Suatu persaingan usaha yang
dilakukan
oleh
kemudian
usaha,
1. Ada unsur kesengajaan;
kepada
2.
pelaku
berdampak
(tiga) syarat sebagai berikut:
pengusaha lain dan atau bahkan
usaha
persaingan
yang
usaha
tersebut
dipertanggungjawabkan
segi
hukum
melakukan
penjatuhan sanksi
kelalaian
3. Tidak ada alasan pembenar
atau alasan pemaaf.
Kesalahan
dapat
mencakup
dua
dari
pengertian, yakni kesalahan dalam
(berupa
arti luas (terdapat kelalaian dan
pokok
kesengajaan) dan kesalahan dalam
baik
pidana
unsur
(negligence, culpa );
kepada warga masyarakat, maka
pelaku
Ada
pidana
dan/atau pidana tambahan), hukum
arti
administrasi negara berupa sanksi
kesengajaan).
administratif,
segi
pada waktu melakukan perbuatan
hukum perdata khususnya sebagai
melawan hukum itu tahu betul bahwa
suatu perbuatan melawan hukum
perbuatannya akan berakibat suatu
yang
dibebani
keadaan tertentu yang merugikan
kewajban untuk membayar ganti
pihak lain maka dapat dikatakan
kerugian.
bahwa pada umumnya seseorang
maupun
terhadap
dari
pelaku
Oleh karena dalam penulisan
karya
ilmiah
ini,
penulis
sempit
tersebut
jawabkan.
(hanya
Apabila
dapat
Syarat
berupa
seseorang
dipertanggunguntuk
dapat
aspek
dikatakan, bahwa seseorang itu tahu
perbuatan melawan hukum sebagai
betul akan adanya akibat itu, ialah
suatu kajian hukum keperdataan
bahwa seseorang itu tahu hal adanya
terhadap perbuatan pelaku usaha
keadaan-keadaan
yang melakukan persaingan usaha
perbuatannya yang tertentu itu, yaitu
berkehendak
mengkaji
sekitar
5
keadaan-keadaan yang menyebabkan
merugikan orang lain (baik untuk
kemungkinan akibat itu akan terjadi.
kepentingannya sendiri atau bukan),
Dicantumkannya
syarat
berarti
dia
telah
melakukan
1365
perbuatan yang melanggar hukum
KUHPerdt., pembuat undang-undang
tersebut dalam arti yang sangat serius
berkehendak
ketimbang
kesalahan
dalam
Pasal
menekankan
bahwa
pelaku perbuatan melawan hukum
dilakukannya
hanya
sekedar kelalaian belaka.3
hanyalah bertanggung jawab atas
kerugian
yang
ditimbulkannya
1. Kesengajaan Dalam Unsur
apabila perbuatan tersebut dapat
Kesalahan
Vollmar
Unsur kesengajaan dalam
menyatakan bahwa pembuat undang-
perbuatan melawan hukum
undang menerapkan istilah schuld
dianggap
(kesalahan)
dengan
dipersalahkan
padanya.
dalam
beberapa
arti
1) Pertanggungan
perbuatan
jawab
yang
tersebut telah menibulkan
si
pelaku atas perbuatan dan
konsekuensi
atas
terhadap
kerugian,
yang
tertentu
fisik
dan/atau
ditimbulkan karena perbuatan
mental atau harta benda
tersebut;
korban,
2) Kealpaan
sebagai
mental)
kesengajaan
dari
dari
dan
pelaku
Van
Hattum
perbuatan melawan hukum, maka
mengemukakan
dibandingkan
“tiada
dengan
perbuatan
hukuman
telah
adagium
tanpa
kesalahan” dan Rutten telah
melawan hukum yang dilakukan
kelalaian,
korban
tersebut.4 Van Bemmelen
Dari segi berat ringannya,
unsur
belum
untuk melukai (fisik atau
3) Sifat melawan hukum.
kesalahan
meskipun
merupakan
lawan
kesengajaan;
dengan
apabila
dilakukan dengan sengaja
yaitu:
derajat
ada
maka
perbuatan melawan hukum yang
dilakukan dengan unsur kesengajaan
derajat kesalahannya lebih tinggi.
Jika seseorang yang dengan sengaja
3
Munir Fuady, Perbuatan Melawan Hukum
(Pendekatan Kontemporer) Cetakan. II, PT.
Citra Aditya Bakti, Bandung, 2005, hlm. 4546.
4
Rosa Agustina, Perbuatan Melawan
Hukum, Cet. I, Program Pascasarjana FHUI,
Jakarta 2003, hlm. 48.
6
berusaha
3) Kesadaran
menerapkan
adagium
tersebut
bidnag
melakukan, bukan
dalam
perdata
hanya
dengan
mengemukakan
untuk
untuk
menimbulkan
tiada
pertanggungan gugat atas
konsekuensi,
akibat-akibat
melainkan
daripada
juga
perbuatannya yang melawan
adanya
hukum tanpa kesalahan atau
kepercayaan bahwa
sebagaimana dikemukakan
dengan
tindakan
oleh
tersebut
“pasti”
Meyers
bahwa
perbuatan melawan hukum
dapat menimbulkan
mengharuskan
konsekuensi
adanya
kesalahan
(een
onrechtmatige
daad
verlangt schuld).5
tersebut.
2.
Unsur kesengajaan dianggap
Kelalaian
memenuhi
elemen-elemen
berikut:
sebagai
6
Unsur
Kesalahan
Perbuatan
eksis dalam suatu tindakan
manakala
Dalam
melawan
hukum
dengan
unsur
kelalaian
berbeda
dengan
perbuatan melawan hukum
1) Adanya kesadaran
(state
of
mind)
untuk melakukan;
konsekuensi
perbuatan.
adanya
Dengan kesengajaan, ada niat
dalam hati dari pihak pelaku
untuk menimbulkan kerugian
2) Adanya
bukan
dengan unsur kesengajaan.
dari
Jadi,
hanya
perbuatan
saja;
tertentu bagi korban, atau
paling
tidak
mengetahui
bahwa
dapat
secara
akibat
pasti
dari
perbuatannya tersebut akan
terjadi. Akan tetapi, dalam
kelalaian tidak ada niat dalam
5
Moegni Djojodirjo, Perbuatan Melawan
Hukum, (Pradnya Paramita, Jakarta, 1982),
hlm. 68
6
Munir Fuady, Op. Cit., hlm. 47
hati dari pihak pelaku untuk
menimbulkan
kerugian,
7
bahkan
mungkin
keinginannya
ada
untuk
khusunya
di
wilayah
Jabodetabek
tengah
ramai
mencegah terjadinya kerugian
dengan kasus yang menyeret
tersebut.
penguasa
pasar
Investama
(terlapor
Dengan
dalam
demikian,
perbuatan
hukum
melawan
dengan
distributornya,
PT
Tirta
I)
PT
dan
Balina
unsur
Agung Perkasa (terlapor II).
kesengajaan, niat atau sikap
Perkaranya tengah bergulir di
mental
menjadi
faktor
Komisi Pengawas Persaingan
tetapi
pada
Usaha (KPPU) yang terdaftar
dominan,
kelalaian, yang dipentingkan
dengan
ialah
No.22/KPPU-L/2016.
sikap
perbuatan
lahiriah
yang
dan
dilakukan
tanpa
terlalu
nomor
perkara
Dalam
kasus ini produsen Aqua PT
Tirta
Investama
diduga
mempertimbangkan apa yang
melanggar tiga pasal sekaligus,
ada dalam pikirannya.
yaitu Pasal 15 ayat (3), Pasal
Untuk mengimplementasikan
19 dan Pasal 25 UU No.
perbuatan melawan hukum diatas
5/1999
dalam penyelesaian suatu kasus,
Praktek
penulis mengetengahkan sengketa
Persaingan Usaha Tidak Sehat.
antara
“Aqua
PT
Tirta
Fresindo
Jaya
tentang
Monopoli
melarang outlet di
Tirta Investama (produsen Aqua ) dan
untuk
Sengketa
Minerale.
PT
Forisa
dan
dituduh
(produsen Le Minerale) dengan PT
Dominan
Larangan
menjual
Jabetabek
produk
Hal
itu
Le
tertuang
Nusapersada (produsen Pop Ice )
dalam surat perjanjian yang
sebagai berikut:
harus
Contoh Kasus I:7
pedagang outlet. Pedagang ini
Persaingan produsen air minum
dalam
kemasan
(AMDK)
disepakati
oleh
yang ramai-ramai melapor ke
KPPU,”
ujar
Direktur
Penindakan KPPU Gopprera
7
disadur dari laman
http://kabar24.bisnis.com/read/20170711/16/
670224/persaingan-usaha-tidak-sehat-asalmula-kasus-aqua-vs.-le-minerale (diakses
pada tanggal 27 Oktober 2017)
Panggabean.
Perkara
ini
bermula
laporan
para
dari
pedagang ritel maupun eceran
8
ke
Kantor
KPPU
September
2016.
pada
Pedagang
yang saling dikirim melalui
alamat e-mail kantor.
mengaku dihalangi oleh pihak
mail yang
PT
investigator
Tirta
Investama
untuk
E-
ditemukan
tim
berjudul
menjual produk Le Minerale
"Degradasi Star Outlet (SO)
yang
Tirta
Menjadi
Wholesaler ." E-
Fresindo Jaya (Mayora Group).
mail itu
berisi sanksi yang
Salah satu klasul perjanjian
diterapkan oleh terlapor II
ritel
kepada pedagang SO. Bahkan,
diproduksi
PT
menyebutkan,
apabila
pedagang menjual produk Le
terlapor
II
disebut
Minerale maka statusnya akan
mengeksekusi sanksi tersebut
diturunkan dari star outlet (SO)
kepada
menjadi wholesaler (eceran).
Menanggapi tuduhan itu kubu
Atas perbuatan itu, PT Tirta
PT Tirta Investasma melalui
Fresindo Jaya ini melayangkan
kuasa
somasi terbuka terhadap PT
Rizkiyana dari kantor hukum
Tirta Investama di surat kabar
Assegaf Hamzah & Partners,
pada 1 Oktober 2017. Somasi
mengatakan
ini selanjutnya ditanggapi oleh
sesuai undang-undang. Diakui
otoritas
salah
telah
satu
hukumnya,
Aqua
SO.
Rikrik
berbisnis
persaingan
usaha.
memang ada hubungan antara
mengendus
praktik
perseroan dengan terlapor II
persaingan usaha tidak sehat
berupa prinsipal dan ditributor.
dalam industri AMDK. Dari
Namun, Aqua tidak pernah
sidang-sidang
bersepakat
KPPU
diketahui
investigator
diKPPU
bahwa
menghambat
tim
kompetitor lain untuk bersaing
setidaknya
di pasar yang sama. Sistem
memiliki tiga bukti. Salah satu
distribusi
bukti
tim
menganut sistem jual putus
bukti
kepada distributor , sehingga
yang
investigator
dimiliki
yakni
komunikasi
berupa e-mail.
Investigator
mengaku
ketika
produk
Tirta
perusahaan
ke
Investasma
menjual
distributor
menemukan komunikasi dua
independen, proses setelahnya
arah antara terlapor I dan II,
bukan menjadi domain Aqua.
9
Sementara itu kubu PT Balina
Persaingan
Agung
distributor
sebesar Rp 11 miliar. Kasus ini
menganggap e-mail
berawal dari strategi marketing
Perkasa,
Aqua,
Usaha
kantor juga dapat digunakan
PT
untuk
Perusahaan
kepentingan
pribadi,
Forisa
(KPPU)
Nusapersada.
itu
mewajibkan
sehingga bukti surat elektronik
kios minuman dan toko di
tentang
level
klausul
penurunan
pasar untuk tidak memajang
pedagang
merupakan
dan/atau
pertanggungjawaban
Kuasa
hukum
pribadi.
PT
menjual
produk
dengan
cara
pesaing
Balina
menjanjikan hadiah berupa 1
Agung Perkasa Ketut Widya
bal Pop Ice, kaos, dan blender.
mengatakan
PT
tugasnya
adalah
distributor
menjual
Forisa
Nusapersada
menukar 1 renceng produk
produk, dan tidak seperti apa
pesaing
yang dituduhkan lewat temuan
produk Pop Ice dalam program
surat elektronik. Menurutnya,
bantu tukar. Tidak hanya itu,
di perusahaan penggunaan e-
PT Forisa Nusapersada juga
mail kantor
dapat
membuat perjanjian kontrak
untuk
eksklusif dengan kios minuman
juga
dimungkinkan
kepentingan
pribadi.
PT.
dan
dengan
toko
di
2
pasar
Inbisco Niagatama merupakan
melarang
menjual
perusahaan
Strategi
marketing
yang
mendistribusikan
produk
Mayora, termasuk Le Minerale.
dilaporkan
renceng
untuk
produk.
itu
masyarakat
ke
KPPU. Pop Ice lalu dikenakan
Pasal 19 huruf (a) dan (b) dan
Pasal 25 ayat 1 huruf (a) dan
Contoh Kasus II:8
(c) UU Nomor 5 Tahun 1999
PT Forisa Nusapersada sebagai
tentang
produsen Pop Ice akhirnya
Monopoli
dihukum
Usaha Tidak Sehat. KPPU lalu
Komisi
Pengawas
Larangan
dan
Praktik
Persaingan
menurunkan tim investigator
8
Disadur dari laman
https://news.detik.com/berita/3287606/prom
osi-tidak-sehat-pop-ice-didenda-rp-11-miliar
(diakses pada tanggal 27 Oktober 2017)
dan menemukan bila PT Forisa
Nusapersada
diduga
telah
10
melakukan
tindakan
anti
menyatakan
persaingan
usaha
dan
Nusapersada melanggar Pasal
posisi
19 huruf (a) dan (b), dan Pasal
dominan dengan mengeluarkan
25 ayat 1 huruf (a) dan (c) UU
Program Pop Ice The Real Ice
Nomor 5 Tahun 1999 tentang
Blender . Hal itu dibuktikan
Larangan
dengan adanya internal office
dan Persaingan Usaha Tidak
memo yang berisi tiga program,
Sehat.
"Memerintahkan
yaitu
Forisa
Nusapersada
menyalahgunakan
program
produk
pop
bantu
Forisa
Praktik
Monopoli
PT
untuk
program
menghentikan Program Pop
display kios minuman dan
Ice The Real Ice Blender dan
program display toko pasar.
mencabut
Setelah memanggil 36 pihak
Memo Nomor 15/IOM/MKT-
yang terdiri dari saksi, ahli, dan
DB/XII/2014
terlapor untuk diperiksa dalam
Desember
persidangan
KPPU
majelis.
Forisa
Terlepas dari polemik di media
memutuskan
ice,
tukar
PT
PT
Nusapersada
Internal
Office
tanggal
29
2014,"
putus
bersalah
tersebut,
hemat
penulis
bahwa
melanggar UU terkait. "Majelis
bilamana
suatu
pelaku
usaha
Komisi
melakukan
juga
menghukum
perbuatan
persaingan
terlapor PT Forisa Nusapersada
usaha tidak sehat yang memenuhi
membayar denda sebesar Rp
unsur ketentuan-ketentuan berkaitan
11.467.500.000,00
dengan perbuatan melawan hukum
untuk
disetorkan ke kas negara," kata
yang
majelis
KUHPerdata, maka pelaku usaha
KPPU
sebagaimana
diatur
dalam
dilansir website KPPU, Rabu
tersebut
(31/8/2016).
dipertanggungjawabkan
Putusan
itu
buku
III
dapat
baik
di
diketok pada Selasa (30/8)
depan
dengan susunan majelis Nawir
penyelesaian litigasi) maupun diluar
Messi selaku ketua majelis,
pengadilan
Syarkawi Rauf dan Saidah
litigasi).
Sakwan
masing-masing
sebagai anggota majelis. KPPU
pengadilan
(penyelesaian
(melalui
non-
11
B. Ganti Rugi Sebagai Akibat
Hukum
Perbuatan
melawan hukum, sedang Pasal 1243
KUHPerdt.
memuat
ketentuan
yang
tentang ganti kerugian yang harus
disebabkan oleh persaingan
dibayar karena wanprestasi. Untuk
usaha tidak sehat
penentuan ganti kerugian karena
Melawan
Hukum
perbuatan melawan hukum dapat
Hukum
yang
mengatur
diterapkan ketentuan-ketentuan yang
mengenai ganti rugi perdata sudah
sama dengan ketentuan tentang ganti
lama dikenal dalam sejarah hukum.
kerugian karena wanprestasi. Pitlo
Dalam
menegaskan bahwa biasanya dalam
Pasal
menentukan
1365
KUHPerdt,
kewajiban
pelaku
menentukan
besarnya
kerugian
perbuatan melawan hukum untuk
karena perbuatan melawan hukum
membayar ganti rugi namun tidak
tidak diterapkan ketentuan-ketentuan
ada pengaturan lebih lanjut mengenai
dalam
ganti
Dalam
melainkan paling tinggi ketentuan
hukum perdata dapat dipersoalkan
dalam Pasal1243 KUHPerdt. secara
apakah ada perbedaan pengertian
analogis. Sehubungan dengan hal
antara (1) kerugian sebagai akibat
tersebut ketentuan dalam Pasal 1247
suatu perbuatan melawan hukum di
dan 1250 KUHPerdt. tidak dapat
satu pihak; dan (2) kerugian sebagai
diterapkan untuk perbuatan melawan
akibat tidak terlaksananya
hukum karena:
kerugian
tersebut.
suatu
perjajian di lain pihak. Oleh karena
itu,
Pasal
1365
Pasal
1243
KUHPerdt.,
1. Pasal
1247
KUHPerdt.
KUHPerdt. mengenai
akibat
“perbuatan perikatan”
perbuatan melawan hukum sebagai
yang berarti bahwa
“schade”
perikatan
menamakan
kerugian
(rugi)
saja,
sedangkan
tersebut
kerugian akibat wanprestasi oleh
dilahirkan
Pasal 1246 KUHPerdt. dinamakan
persetujuan,
“kosten,
perbuatan
scaden,
en
interesten”
(biaya, kerugian, dan bunga).
Dalam undang-undang tidak
merupakan perikatan
harus
persetujuan;
perbuatan
melawan
tidaklah
yang
karena
sedang
hukum
diatur tentang ganti kerugian yang
dibayar
dari
lahir
dari
12
2. Pasal
1250
ganti kerugian dalam jumlah
KUHPerdt.
yang
membebankan
perbuatan
pembayaran
tidak
pantas.
melawan
Tiap
hukum
bunga
tidak hanya mengakibatkan
penggantian
kerugian uang saja, tapi juga
biaya, rugi, dan bunga
dapat menyebabkan kerugian
dalam
moril
atas
hal
terjadi
atau
idiil,
yakni
kelambatan
ketakutan, terkejut, sakit, dan
pembayaran sejumlah
kehilangan kesenangan hidup.
uang,
Mengenai
sedang
dialami
yang
penggantian
karena
kerugian idiil, Hoge Raad
melawan
dalam keputusan tanggal 21
hukum
bukan
Maret 1943 dalam kasus W.P.
disebabkan
karena
Kreuningen vs. Van Bessum
perbuatan
tidak
dilakukannya
pembayaran
uang
tepat pada waktunya.
Schade
dapat
dirumuskan
sebagai
“penyusutan
dari
cs.
belumlah
bahwa
memutuskan
pelaku
melawan
perbuatan
hukum
pada
umumnya berdasarkan Pasal
1365 KUHPerdt. diwajibkan
pemuas kebutuhan”. Kerugian
mengganti
yang
oleh
Maka konsekuensi dari arrest
hukum
tersebut menurut Rutten ialah
ditimbulkan
perbuatan
dapat
melawan
berupa
kerugian
bahwa
kerugian
dalam
idiil.
menerapkan
kekayaan (vermogensschade)
Pasal 1365 KUHPerdt. juga
atau kerugian yang bersifat
dapat
idiil.
selalu
kerugian idiil dengan catatan
memperkirakan kerugian atas
akan diperhitungkan ex aequo
kekayaan
yang
berupa
et bono (menurut kelayakan
kerugian
uang.
Hakim
dan kewajaran).
Kerugian
dituntut
penggantian
berwenang untuk menentukan
Menurut ketentuan Pasal 1246
berapa
harus
KUHPerdt.
kerugian
yang
kerugian,
disebabkan
karena
tidak
dibayar
sepantasnya
ganti
sekalipun penggugat menuntut
dipenuhinya perikatan pada
13
diganti
menentukan perbuatan yang
dengan kerugian yang dialami
seimbang adalah perhitungan
oleh
juga
yang layak. Kekuatan teori ini
yang
ialah bahwa teori ini dapat
sekiranya dapat diharapkannya
dipandang dari dua sisi baik
(gederfdewinst).
secara
umumnya
harus
penderita
dengan
dan
keuntungan
Maka
itu
kenyataan
maupun
dianut pendapat bahwa pelaku
secara normatif. Khususnya
perbuatan
setelah
harus
melawan
mengganti
hukum
kerugian
perang
peradilan
dunia,
berkembang
yang ditimbulkannya, maupun
menurut cara terakhir di mana
keuntungan
pengertian “menurut apa yang
yang
diharapkan
dapat
diterima.
layak”
sangat
bermanfaat.
Mengenai penggantian atas
Yang berlaku di sini ialah
keuntungan
yang sekiranya
semua dapat diduga apabila ini
dapat diharapkan diterimanya
sesuai dengan kebijaksanaan
tidaklah semudah diperkirakan
hakim. Dalam teori Scholten
untuk menetapkan besarnya
juga
jumlah
ganti
“kemungkinan yang terbesar”
tersebut.
Besarnya
kerugian
ganti
yang
digunakan
kemudian
kriteria
dilanjutkan
kerugian ditetapkan dengan
oleh Van Schellen. Hoge Raad
penafsiran di mana diusahakan
dalam berbagai arrest mulai
agar si penderita sebanyak
tahun
mungkin dikembalikan pada
bahwa soal kausalitas harus
keadaan sebelum terjadinya
diselesaikan
perbuatan melawan hukum.
berpegangan
Teori
adequate veroorzaking.
adequate
(adequate
veroorzaking) dari Von Kries
mengajarkan bahwa perbuatan
yang harus dianggap sebagai
sebab dari akibat yang timbul
adalah
seimbang
Adapun
perbuatan
yang
dengan
akibat.
dasarnya
untuk
1927
berpendapat
dengan
pada
ajaran
14
pembebanan
III.PENUTUP
ganti
rugi
karena wan prestasi.
A. Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan
uraian
sebelumnya,
pada
B. Saran-Saran
dapat
1. Disarankan
kepada
setiap
pelaku usaha untuk tidak
disimpulkan:
1. Syarat-syarat
harus
hukum
dipenuhi
menentukan
yang
untuk
perbuatan
melakukan
perbuatan
persaingan usaha tidak sehat
yang
terindikasi
dengan
persaingan usaha yang dapat
perbuatan melawan hukum,
dipandang sebagai perbuatan
karena
melawan hukum adalah :
kerugian
Syarat-syarat tersebut ialah
usaha
harus ada perbuatan. Yang
warga masyarakat.
dimaksud dengan perbuatan
akan
kepada
pelaku
lainnya
2. Diharapkan
dan/atau
pengadilan
ini baik yang bersifat positif
benar-benar
maupun
yang
mengadili
negatif,
artinya
bersifat
berdampak
memeriksa,
perkara
setiap
persaingan usaha tidak sehat
tingkah laku berbuah atau
yang diajukan oleh pelaku
tidak berbuah. Perbuatan itu
usaha
harus melawan hukum. Ada
kerugian,
kerugian.
hubungan
berdasar atas ketentuan baik
antara
yang diatur dalam Undang-
perbuatan melawan hukum
Undang Nomor 5 Tahun
itu dengan kerugian. Ada
1999
kesalahan (schuld)
Praktik
sebab
Ada
akibat
2. Pembebanan
ganti
rugi
yang
untuk
tentang
menderita
memutus
Larangan
Monopoli
Persaingan
Usaha
Tidak
terhadap pelaku usaha yang
Sehat,
melakukan persaingan usaha
buku III KUHPerdata dan
tidak sehat mengacu pada
rasa
ketentuan-ketentuan
masyarakat.
rugi
yang
diatur
ganti
dalam
maupun
dan
keadilan
ketentuan
hukum
15
DAFTAR PUSTAKA
A. BUKU
Rachmadi Usman, Hukum Persaingan Usaha di Indonesia, Gramedia Pustaka
Utama cet 1,Jakarta, 2004.
Munir Fuady, Perbuatan Melawan Hukum, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung
2002)
Munir Fuady, Perbuatan Melawan Hukum (Pendekatan Kontemporer), Cetakan.
II,PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2005.
Rosa Agustina, PerbuatanMelawanHukumCet. I, Program Pascasarjana FHUI,
Jakarta, 2003
MoegniDjojodirjo, PerbuatanMelawanHukum, PradnyaParamita, Jakarta, 1982
B. BAHAN INTERNET
http://kabar24.bisnis.com/read/20170711/16/670224/persaingan-usaha-tidaksehat-asal-mula-kasus-aqua-vs.-le-minerale (diakses pada tanggal 27
Oktober 2017)
https://news.detik.com/berita/3287606/promosi-tidak-sehat-pop-ice-didenda-rp11-miliar (diakses pada tanggal 27 Oktober 2017)
C. PERUNDANG-UNDANGAN
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
16
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
NAMA
: IRWANSYAH
TEMPAT/ TANGGAL LAHIR
: PALU, 23 MARET 1993
AGAMA
: ISLAM
ALAMAT
: JL. MALONDA NO.53
PEKERJAAN
: MAHASISWA
STATUS
: BELUM KAWIN
RIWAYAT PENDIDIKAN
1.
SD. TAHUN
1999
LULUS TAHUN
2005
2.
SMPN TAHUN
2005
LULUS TAHUN
2008
3.
SMAN TAHUN 2008
LULUS TAHUN
2011
4.
MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS
TADULAKO
Palu, 25 September2017
YANG MEMBUAT,
IRWANSYAH