Pengaruh Struktur Modal dan Return on Asset Terhadap Rentabilitas Modal Sendiri pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Persaingan dalam berbagai aspek merupakan hal yang tak dapat dihindari,
terlebih lagi di dalam dunia bisnis atau perusahaan. Adanya persaingan
mendorong setiap elemen (perusahaan) yang berkompetisi untuk mampu
menciptakan keunggulan bersaing yang akan menentukan posisinya.
Perusahaan dituntut untuk mampu melihat setiap peluang dan hambatan yang
terjadi agar perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya di
tengah

persaingan

yang

ketat,

tidak

terkecuali


untuk

perusahaan

pertambangan.
Perusahaan Pertambangan di Indonesia sendiri terdapat 36 perusahaan
yang terdaftar di BEI yang terdiri dari 5 subsektor, yaitu batu bara, minyak
bumi dan gas, logam dan mineral lainnya, batu-batuan, dan pertambangan
lainnya. Banyaknya perusahaan pertambangan di atas tidak menutup
kemungkinan akan adanya persaingan antar perusahaan. Dalam persaingan
antar perusahaan ini hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa keberhasilan
maupun kegagalan usaha, hampir sebagian besar ditentukan oleh kualitas
keputusan keuangan. Oleh karena itu perhatian manajemen perusahaan
terhadap bidang keuangan menjadi lebih besar, dimana perusahaan

Universitas Sumatera Utara

membutuhkan dana untuk kelangsungan hidupnya, perluasan, maupun
mensejahterakan pemilik dan karyawannya.

Tujuan perusahaan pada umumnya adalah memperoleh laba yang
maksimal. Dengan memperoleh laba yang maksimal, maka perusahaan dapat
mempertahankan kelangsungan hidupnya dan dapat terus berkembang serta
memberikan pengembalian yang menguntungkan bagi para pemiliknya.
Namun dalam kondisi persaingan yang terus meningkat pada masa sekarang
ini, tujuan tersebut tidak mudah untuk dicapai. Manajemen perusahaan
dituntut untuk dapat mengelola sumber daya yang dimilikinya dengan lebih
efektif dan efisien serta dapat menghasilkan keputusan yang menunjang
pencapaian tujuan perusahaan. Efektif akan tercermin dalam pencapaian
tingkat keuntungan yang optimal. Efisien akan tercermin dalan perolehan dana
dengan biaya minimum, dapat diukur dengan cara membandingkan besarnya
laba dengan jumlah modal atau kekayaan yang digunakan untuk menghasilkan
laba tersebut, dengan kata lain menghitung tingkat rentabilitasnya.
Rentabilitas merupakan kemampuan badan usaha dalam menggunakan
dana yang dimilikinya untuk memperoleh laba (Munawir 2002 : 33). Dengan
demikian keberhasilan perusahaan dalam upaya mewujudkan operasi
perusahaan yang efisien dalam menghasilkan laba dapat diukur dengan tingkat
rentabilitasnya. Rentabilitas yang tinggi menunjukkan semakin efisien
perusahaan dalam menjalankan operasinya, yang mengartikan bahwa
perusahaan memiliki kemampuan yang besar dalam menghasilkan laba.


Universitas Sumatera Utara

Rentabilitas modal sendiri sebagai ukuran profitabilitas perusahaan tentunya
tidak hanya menjadi indikator bagi pemilik perusahaan untuk mengevaluasi
sejauh mana manajemen yang ada telah bekerja dalam mengoptimalkan fungsi
dan tugasnya dalam meningkatkan nilai perusahaan dan juga kesejahteraan
para pemilik perusahaan, akan tetapi juga akan mampu menjadi sumber
informasi bagi para investor yang akan menanamkan modalnya dalam
perusahaan tersebut, sehingga dapat dijadikan acuan standar bahwa semakin
tinggi rentabilitas modal sendiri maka investor akan semakin tertarik untuk
melakukan investasi dan begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, perhatian
manajemen terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap pencapaian
rentabilitas modal sendiri yang optimal perlu diperhatikan.
Struktur

modal perusahaan

akan


menentukan pencapaian tujuan

perusahaan dalam meningkatkan laba usaha dan nilai perusahaan. Tujuan
optimasi struktur modal adalah memaksimalkan nilai perusahaan yang berarti
memaksimalkan kekayaan pemegang saham. Dalam hubungan ini nilai
perusahaan di ukur dari kemampuan laba yang tersedia bagi pemegang saham
yaitu rentabilitas modal sendiri atau return on equity. Rentabilitas modal
sendiri atau Return On Equity (ROE) merupakan rasio laba bersih yang
tersedia bagi pemilik perusahaan denga jumlah ekuitas, sehingga variabel ini
disamping menunjukkan tingkat hasil pengembalian pemilik, juga merupakan
ukuran efisiensi penggunaan modal. Semakin besar ROE berarti semakin
besar pula kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (Riyanto, 2001 :
41). Masalah struktur modal adalah masalah yang penting di dalam setiap

Universitas Sumatera Utara

perusahaan, karena baik buruknya struktur modal akan mempunyai efek
langsung terhadap kelancaran perusahaan. Setiap perusahaan di dalam
memenuhi kebutuhan akan modal atau dana baik untuk mempertahankan
hidupnya ataupun untuk ekspansi, sudah tentu akan terlebih dahulu

mempertimbangkan dari manakah sumber modal tersebut akan didapatkannya,
apakah dengan cara menarik modal dari dalam perusahaan itu sendiri atau
mengambil modal dari dari luar perusahaan (modal asing). Yang harus
diperhatikan apakah penarikan modal dari sumber di luar perusahaan itu
memberikan pengaruh positif atau negatif terhadap kontinuitas perusahaan.
Perusahaan yang sedang berkembang dapat memperoleh modal mereka
dari hutang ataupun ekuitas. Penggunaan hutang oleh perusahaan memiliki
beberapa kelemahan. Pertama, semakin tinggi rasio hutang (debt ratio),
semakin tinggi pula resiko perusahaan, sehingga suku bunganya mungkin
akan lebih tinggi. Kedua, apabila sebuah perusahaan mengalami kesulitan
keuangan dan laba operasi tidak mencukupi untuk menutup beban bunga,
maka pemegang sahamnya harus menutup kekurangan itu, dan perusahaan
akan bangkrut jika mereka tidak sanggup. Terlalu banyak hutang dapat
menghambat perkembangan perusahaan yang pada gilirannya dapat membuat
pemegang saham akan mempertimbangkan untuk tetap menanamkan
modalnya.
Return on asset juga disebut rentabilitas ekonomis, menunjukkan
kemampuan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan. Return on
asset secara teoritis memiliki pengaruh positif terhadap rentabilitas modal


Universitas Sumatera Utara

sendiri. Dengan kata lain semakin tinggi ROA akan mengakibatkan kenaikan
rentabilitas modal sendiri.
Beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan struktur modal
dan rentabilitas modal sendiri masih menghasilkan berbagai kesimpulan yang
beragam. Usnan (2009) menggunakan variabel independen debt to equity
ratio, tingkat bunga, return on asset, dan net profit margin sebagai variabel
independennya. Hasil penelitian secara simultan menunjukan bahwa variabel
debt to equity ratio, tingkat bunga, return on asset, dan net profit margin tidak
berpengaruh terhadap return on equity. Sementara itu secara parsial debt to
equity ratio dan return on asset memiliki pengaruh terhadap return on equity
sementara net profit margin dan tingkat bunga tidak memiliki pengaruh
terhadap return on equity.
Hasil penelitian lain juga dapat dilihat dari penelitian Theresia N.B (2010)
yang menggunakan variabel indeenden debt to asset ratio, debt to equity ratio,
dan longterm debt to equity ratio dengan hasil penelitian menunjukan secara
simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return on equity.
Sementara itu secara parsial debt to asset ratio dan longterm debt to equity
ratio memiliki pengaruh terhadap return on equity sementara debt to equity

ratio tidak memiliki pengaruh terhadap return on equity.
Sedangkan hasil penelitian Musthafa (2011) menunjukkan bahwa struktur
modal tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap rentabilitas modal
sendiri maupun terhadap rentabilitas ekonomi. Variabel independen yang

Universitas Sumatera Utara

digunakan Musthafa adalah struktur modal, sedangkan variabel dependennya
adalah rentabilitas modal sendiri dan rentabilitas ekonomi.
Penelitian Andru Kosti (2011) menunjukkan hasil bahwa struktur modal
mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap rentabilitas modal
sendiri. Variabel independen yang digunakan Andru yaitu debt to equity ratio,
debt to asset ratio, longterm debt to equity ratio, dan longterm debt to asset
ratio dengan variabel dependen nya rentabilitas modal sendiri.
Sedangkan penelitian Hanna K. R. Tambunan (2011) menggunakan
variabel independen debt to equity ratio, debt to asset ratio dan longterm debt
to equity ratio dengan variabel dependen return on equity. Hasil penelitian
menunjukkan debt to equity ratio memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
return on equity, sementara debt to asset ratio dan longterm debt to equity
ratio tidak memiliki pengaruh terhadap return on equity.

Berdasarakan uraian di atas, beberapa penelitian telah dilakukan untuk
mengetahui sejauh mana pengaruh struktur modal terhadap rentabilitas modal
sendiri.

Penulis

ingin

mereplikasi

penelitian

sebelumnya

dengan

menggunakan variabel return on asset yang diduga memiliki pengaruh
terhadap rentabilitas modal sendiri. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan
pertambangan yang terdaftar di BEI pada tahun 2009-2013. Dengan demikian
penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh

Struktur Modal dan Return on Asset Terhadap Rentabilitas Modal
Sendiri pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia”.

Universitas Sumatera Utara

1.2. Perumusan Masalah
Dari latar belakang yang dikemukakan sebelumnya, maka rumusan
masalah penelitian ini sebagai berikut:
”Apakah struktur modal dan return on asset berpengaruh signifikan terhadap
rentabilitas modal sendiri baik secara simultan maupun parsial pada
perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)?.”

1.3.Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
struktur modal dan return on asset terhadap rentabilitas modal sendiri baik
secara simultan maupun parsial pada perusahaan pertambangan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI).

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat dilakukannya penelitian ini adalah :
1. Bagi penulis, menambah wawasan dan pengetahuan mengenai masalah
yang diteliti sebagai tambahan ilmu pengetahuan dalam pendidikan
akuntansi serta menjadi syarat menyelesaikan pendidikan Strata 1 (S1).
2. Bagi peneliti lain, diharapkan dapat digunakan sebagai referensi untuk
penelitian selanjutnya.

Universitas Sumatera Utara

3. Bagi perusahaan, sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam
mengelola modal sendiri untuk menghasilkan laba.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Teoritis
2.1.1. Pengertian Struktur Modal
Struktur modal merupakan salah satu keputusan penting manajer
pendanaan dalam rangka meningkatkan profitabilitas perusahaan. Struktur modal
adalah pembiayaan permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham

preferen dan modal pemegang saham. Menurut Sutrisno (2003 : 289), ”sturktur
modal adalah merupakan perimbangan antara modal asing atau hutang dengan
modal sendiri”. Struktur modal juga dapat didefinisikan sebagai pertimbangan
atau perbandingan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Riyanto,
2001 : 296). Sedangkan menurut Husnan (2000 : 275), ”struktur modal
merupakan perbandingan antara sumber jangka panjang yang bersifat pinjaman
dan modal sendiri”.
Dengan

demikian,

dapat

dikemukakan

bahwa

struktur

modal

menggambarkan perbandingan modal asing terhadap modal sendiri pada suatu
perusahaan yang digunakan untuk mengembangkan perusahaan dan untuk
kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Struktur Modal dan Return on Asset terhadap Rentabilitas Modal Sendiri pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 35 83

Pengaruh Struktur Modal Terhadap Rentabilitas Modal Sendiri Pada Perusahaan Perdagangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

9 82 82

Pengaruh Struktur Modal terhadap Rentabilitas Modal Sendiri pada Industri Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 50 74

Pengaruh Struktur Modal dan Return on Asset Terhadap Rentabilitas Modal Sendiri pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 3 99

Pengaruh Struktur Modal dan Return on Asset Terhadap Rentabilitas Modal Sendiri pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Struktur Modal dan Return on Asset Terhadap Rentabilitas Modal Sendiri pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Struktur Modal dan Return on Asset Terhadap Rentabilitas Modal Sendiri pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 24

Pengaruh Struktur Modal dan Return on Asset Terhadap Rentabilitas Modal Sendiri pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 3

Pengaruh Struktur Modal dan Return on Asset Terhadap Rentabilitas Modal Sendiri pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 17

Pengaruh Struktur Modal dan Return on Asset terhadap Rentabilitas Modal Sendiri pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11