Evolusi sebagai teori dan fakta
EVOLUSI SEBAGAI TEORI DAN FAKTA
Pernyataan "evolusi merupakan sebuah teori dan sebuah fakta"
merupakan sebuah pernyataan yang sering terlihat pada pustaka-pustaka
biologi. Pernyataan ini sering menimbulkan kerancuan. Inti dari pernyataan
ini adalah untuk membedakan dua pengertian evolusi. Yang pertama adalah
"fakta evolusi", yaitu fakta perubahan yang terpantau pada sebuah populasi
selama beberapa waktu. Sedangkan yang kedua adalah "teori evolusi"
(merujuk pada sintesis evolusi modern), yang merupakan penjelasan ilmiah
termutakhir mengenai bagaimana perubahan ini dapat terjadi.
Fakta dan Teori Evolusi
Evolusi sering dideskripsikan sebagai "fakta dan teori", "fakta namun
bukan teori", ataupun "hanya sebuah teori, dan bukan fakta". Deskripsi ini
mengilustrasikan kerancuan terminologi yang dapat menghambat diskusi
evolusi.. Penjelasan evolusi sebagai "fakta" dan "teori" dijelaskan di bawah
sebagai berikut:
Definisi Evolusi
Evolusi secara sederhana didefinisikan sebagai perubahan pada sifat-sifat
atau frekuensi gen suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi
selanjutnya. Walaupun demikian, definisi "evolusi" juga sering kali ditambahkan
dengan klaim-klaim berikut ini:
1. Perbedaan pada komposisi sifat-sifat antara populasi-polulasi yang terisolasi
selama beberapa generasi dapat mengakibatkan munculnya spesies baru.
2. Semua organisme yang hidup sekarang merupakan keturunan dari nenek
moyang yang sama.
Menurut Douglas Futuyma, 'evolusi biologis dapatlah merupakan proses
yang kecil maupun substansial; ia melibatkan segala sesuatu dari perubahan
yang kecil pada proporsi alel yang berbeda dalam suatu populasi sampai dengan
perubahan terus menerus yang berujung pada organisme proto seperti siput,
lebah, jerapah, dan dandelion.' [10]
Istilah "evolusi", utamanya ketika dirujuk sebagai sebuah "teori", juga
umumnya
digunakan
secara
meluas
untuk
melibatkan
proses
seleksi
alam dan hanyutan genetika.
"Fakta"
Pengamatan
Hipotesis yang terbukti
Fakta merupakan
data
empiris
dan
pengamatan objektif
yang
dapat
'Fakta merupakan hipotesis yang secara kuat
didukung oleh bukti-bukti yang kita asumsikan
benar.' Douglas Futyuma.[15]
diverifikasi.[11][12]
Fakta
Fakta sering kali digunakan oleh para ilmuwan untuk merujuk pada data-data
eksperimen ataupun pengamatan objektif yang dapat diverifikasi. "Fakta" juga dapat
digunakan secara lebih luas untuk merujuk pada hipotesis apapun yang memiliki
bukti-bukti yang sangat banyak dan kuat.
Evolusi merupakan fakta dalam artian ia mempunyai bukti-bukti yang sangat banyak.
Sering kali, evolusi dikatakan sebagai fakta dalam artian yang sama kita mengatakan
perputaran bumi mengelilingi matahari juga merupakan sebuah fakta.[15][16] Berikut
merupakan kutipan H. J. Muller pada bukunya "One Hundred Years Without Darwin
Are Enough".
There is no sharp line between speculation, hypothesis, theory, principle, and
fact, but only a difference along a sliding scale, in the degree of probability of
the idea. When we say a thing is a fact, then, we only mean that its probability
is an extremely high one: so high that we are not bothered by doubt about it
and are ready to act accordingly. Now in this use of the term fact, the only
proper one, evolution is a fact.[3]
Tidaklah terdapat batasan yang jelas antara spekulasi, hipotesis, teori,
kaidah, dan fakta, yang ada hanyalah perbedaan pada skala derajat
probabilitas pemikiran tersebut. Ketika kita mengatakan sesuatu adalah
fakta, maka maksud kita hanyalah bahwa probabilitasnya adalah sangat
tinggi: sangat tinggi sedemikian rupanya sampai-sampai kita tidak akan
meragukannya dan menerimanya. Sekarang, dalam menggunakan istilah
fakta ini, yang merupakan satu-satunya penggunaan yang benar, evolusi
adalah sebuah fakta.[3]
Akademi Sains Nasional Amerika Serikat juga mengambil posisi yang sama:
Scientists most often use the word "fact" to describe an observation. But
scientists can also use fact to mean something that has been tested or
observed so many times that there is no longer a compelling reason to keep
testing or looking for examples. The occurrence of evolution in this sense is
fact. Scientists no longer question whether descent with modification occurred
because the evidence is so strong.[17]
Para ilmuwan sering kali menggunakan kata "fakta" untuk menjelaskan
sebuah pengamatan. Tetapi, para ilmuwan juga dapat menggunakan fakta
untuk memaksudkan sesuatu yang telah diuji ataupun terpantau berkali-kali
sedemikiannya tidak terdapat lagi alasan yang kuat untuk terus-menerus
menguji ataupun mencari-cari contoh. Terjadinya evolusi dalam artian ini
adalah fakta. Para ilmuwan tidak lagi mempertanyakan apakah perubahan
pada keturunan (benar-benar) terjadi karena buktinya sudah sangat kuat.[17]
Pada filsuf sains memiliki argumen bahwa kita tidak pernah
mengetahui segala sesuatunya dengan kepastian yang absolut: bahkan
pengamatan secara langsung pun bergantung pada asumsi dasar
bahwa indera dan instrumen pengukuran yang kita gunakan adalah
benar. Dalam pengertian ini, keseluruhan fakta bersifat sementara.
Teori
"Teori"
Teori ilmiah merupakan sebuah kumpulan pernyataan yang
saling
berhubungan
dan
didukung
dengan
baik,
yang
menjelaskan berbagai pengamatan dan dapat digunakan untuk
membuat prediksi yang dapat diuji.
Teori ilmiah menjelaskan suatu kerangka koheren yang sesuai dengan
data-data pengamatan. Definisi ilmiah kata "teori" berbeda dengan
pengertian kata ini secara umum. Secara umum, "teori" dapat berarti
sebuah konjektur, opini, ataupun spekulasi yang tidak mempunyai
dasar-dasar fakta maupun dapat membuat prediksi yang dapat diuji
kebenarannya. Dalam ilmu pengetahuan, pengertian teori lebih kaku,
yakni: teori haruslah didasarkan pada fakta-fakta yang terpantau dan
dapat membuat prediksi yang dapat diuji.
Dalam ilmu pengetahuan, teori terkini (mutakhir) merupakan teori
yang tidap memiliki teori alternatif lain yang secara seimbang dapat
diterima ataupun lebih dapat diterima, serta merupakan teori yang
telah lulus usaha falsifikasi. Hal ini berarti bahwa tidak terdapat
pengamatan yang berkontradiksi dengan teori tersebut sampai saat
ini. Revisi pada teori terkini atau pembuatan teori baru yang
menggantikan teori terkini diperlukan apabila sebuah pengamatan
baru berkontradiksi dengan teori terkini. Walaupun demikian,
falsifikasi sebuah teori tidak mengfalsifikasi fakta-fakta yang
merupakan dasar dari teori tersebut.
Perbandingan evolusi dengan gravitasi
Istilah "fakta" dan "teori" dapat diterapkan kepada evolusi, sama
halnya ketika diterapkan kepada gravitasi.[1] Penyalahgunaan dan
kesalahpahaman istilah-istilah tersebut sering kali digunakan untuk
membuat
argumen-argumen
yang
mempertanyakan
ataupun
membantah keabsahan evolusi.
Terdapat banyak teori yang telah mencoba untuk menjelaskan fakta
gravitasi. Yakni, para ilmuwan bertanya apakah gravitasi itu, dan apa
yang menyebabkannya. Ilmuwan kemudian mengembangkan sebuah
model yang menjelaskan gravitasi, yaitu teori gravitasi. Selama
berabad-abad, terdapat banyak penjelasan gravitasi yang dapat
disebut
sebagai Teori
Gravitasi,
yaitu
penjelasan Aristoteles,Galilei, Isaac Newton, dan Einstein. Kerancuan
pada istilah dapat muncul ketika kita menggunakan sebuah kata
tunggal untuk merujuk pada baik fakta yang terpantau maupun teori
yang menjelaskannya. Kata Gravitasi dapat digunakan untuk merujuk
pada fakta-fakta terpantau (yakni gaya tarik massa yang terpantau)
maupun teori yang digunakan untuk menjelaskannya (gravitasi
merupakan alasan mengapa dua massa saling tarik menarik). Oleh
karena itu, gravitasi merupakan sebuah "fakta" dan "teori".
Pada kajian spesies biologi, fakta-fakta tersebut meliputi fosil dan
pengukuran terhadap fosil-fosil tersebut. Lokasi sebuah fosil sebagai
contohnya, merupakan sebuah fakta berdasarkan pengertian fakta
secara ilmiah. Pada spesies yang bereproduksi secara cepat, misalnya
pada lalat buah, proses perubahan evolusi telah terpantau pada
laboratorium.[18] Pengamatan pada populasi lalat buah yang sifatsifatnya berubah juga merupakan contoh sebuah fakta. Sehingga,
evolusi jugalah merupakan sebuah fakta, sama halnya dengan
gravitasi yang juga merupakan sebuah fakta.
Dalam biologi, terdapat berbagai usaha-usaha untuk menjelaskan
pengamatan
tersebut
selama
tahun. Lamarckisme,Transmutasisme,
bertahun-
dan Ortogenesis merupakan
teori-teori non-Darwin yang berusaha untuk menjelaskan pengamatan
ini.
Namun Teori
Evolusi merupakan
penjelasan
keseluruhan
pengamatan yang relevan mengenai perkembangan kehidupan yang
didasarkan pada model yang menjelaskan keseluruhan data yang ada
dan terpantau. Sehingga, evolusi bukan hanya merupakan sebuah
fakta, tetapi juga merupakan sebuah teori, sama halnya dengan
gravitasi yang juga merupakan sebuah fakta dan teori.
Gravitasi
Benda-benda
berjatuhan
sebuah
Evolusi
yang Lalat-lalat buah yang berubah dari satu
merupakan generasi
ke
generasi
yang
lainnya
pengamatan merupakan sebuah pengamatan terhadap
terhadap
benda-benda perubahan organisme dari satu generasi
yang saling tarik menarik. ke generasi yang lain.
Tarikan
benda-benda
terhadap
satu
sama
lainnya disebut sebagai
gravitasi.
Gravitasi
merupakan
sebuah fakta.
Penjelasan
fakta
gravitasi.
Aristoteles dan Galileo m
embuat
penjelasan faktagravitasi.
Penjelasan-penjelasan ini
telah lama ditinggalkan.
Penjelasan Newton terhad
ap gravitasi hampir benar
tetapi
perbaikan.
memerlukan
Perubahan organisme dari satu generasi
ke generasi selanjutnya disebut sebagai
evolusi.
Evolusi merupakan sebuah fakta.
Penjelasan fakta evolusi.
Lamarckisme, Transmutasisme dan Ortog
enesis dibuat untuk menjelaskan fakta
evolusi. Penjelasan-penjelasan ini telah
lama ditinggalkan.
Penjelasan Darwin terhadap
hampir
perbaikan.
benar,
tetapi
evolusi
memerlukan
Penjelasan
Einstein
merupakan
perbaikan Sintesis
evolusi
modern merupakan
terhadap
penjelasan perbaikan terhadap penjelasan evolusi
gravitasi
Newton. Darwin yang tidak melibatkan gen dalam
Penjelasan
Einstein penjelasannya.
Sintesis
modern
ini
sekarang ini merupakan sekarang merupakan penjelasan fakta
penjelasan fakta gravitasi evolusi yang paling diterima.
yang paling diterima.
Penjelasan fakta gravitasi Penjelasan fakta evolusi yang diberikan
Einstein
sebagai Teori
disebut oleh sintesis modern merupakan Teori
relativitas Evolusi termutakhir yang paling luas
umum.
Gravitasi
diterima.
merupakan Evolusi merupakan sebuah fakta dan
sebuah fakta dan teori.
teori.
Kekuatan prediksi
Prinsip utama dalam ilmu pengetahuan adalah bahwa sebuah
teori ilmiah diharapkan mempunyai kekuatan prediksi. Verifikasi
prediksi tersebut dilihat sebagai dukungan yang penting terhadap teori
tersebut. Sebagaimana dengan teori lainnya, teori evolusi juga
memberikan beberapa prediksi, sebagai contohnya:
Informasi
genetika
harus
diwariskan
secara
molekular
sedemikiannya ia hampir persis sama namun mengijinkan
perubahan yang kecil. Sejak prediksi ini dibuat, para biologiawan
telah menemukan keberadaan DNA yang memiliki laju mutasi
sekitar 10−9 per nukleotida perpembelahan sel; hal inilah yang
menjelaskan mekanisme evolusi.[19]
Beberapa urutan DNA yang sama terdapat pada organismeorganisme yang sangat berbeda. Telah diprediksi oleh teori
evolusi bahwa perubahan pada urutan-urutan DNA antara dua
organisme haruslah secara kasar sesuai dengan perbedaan
biologis antara keduanya dan lama waktu yang telah berlangsung
sejak kedua organisme tersebut berpisah pada proses evolusi
seperti yang terlihat pada fosil. Laju akumulasi perubahan ini
haruslah
rendah
pada
beberapa
urutan
yang
memiliki
kode RNA dan protein yang penting, dan tinggi pada urutan
lainnya; namun untuk setiap urutan spesifik, laju perubahan
haruslah konstan selama evolusi. Prediksi ini telah secara
eksperimen
dikonfirmasi.
Contohnya
urutan
kode
DNA
untukrRNA memiliki laju perubahan yang sangat lambat,
sedangkan urutan kode DNA untuk pembentukan fibrin memiliki
laju perubahan yang cepat.[19]
Sebelum tahun 2004, para paleontologis telah menemukan fosilfosil hewan amfibi dengan leher, telinga, dan empat kaki di
bebatuan yang usianya kurang dari 365 juta tahun. Pada bebatuan
yang berusia lebih dari 385 juta tahun, hanya dapat ditemukan
ikan tanpa ciri-ciri hewan amfibi. Teori evolusi memprediksi
bahwa bentuk antara kedua hewan tersebut (ikan dan amfibi)
haruslah ditemukan di bebatuan yang berusia antara 365 juta
sampai dengan 385 juta tahun yang lalu. Pada tahun 2004, sebuah
ekspedisi ke kepulauan di bagian Arktik Kanada menemukan
bebatuan yang berusia 375 juta tahun dengan fosil Tiktaalik.[20]
Konsep terkait dan terminologi
Penjelasan spekulatif atau konjektur disebut sebagai hipotesis.
Penjelasan yang telah diuji dengan baik disebut sebagai teori.
"Fakta" tidak berarti "kepastian absolut".
Hukum ilmiah merupakan sebuah konsep yang berhubungan
dengan teori ilmiah. Teori ilmiah yang bergantung pada sebuah
prinsip sederhana sering disebut sebagai "hukum" ilmiah. Sebagai
contoh, adalah umum untuk menemukan referensi terhadap
"hukum gravitasi", "hukum seleksi alam", ataupun "hukum
termodinamika".
Pernyataan "evolusi merupakan sebuah teori dan sebuah fakta"
merupakan sebuah pernyataan yang sering terlihat pada pustaka-pustaka
biologi. Pernyataan ini sering menimbulkan kerancuan. Inti dari pernyataan
ini adalah untuk membedakan dua pengertian evolusi. Yang pertama adalah
"fakta evolusi", yaitu fakta perubahan yang terpantau pada sebuah populasi
selama beberapa waktu. Sedangkan yang kedua adalah "teori evolusi"
(merujuk pada sintesis evolusi modern), yang merupakan penjelasan ilmiah
termutakhir mengenai bagaimana perubahan ini dapat terjadi.
Fakta dan Teori Evolusi
Evolusi sering dideskripsikan sebagai "fakta dan teori", "fakta namun
bukan teori", ataupun "hanya sebuah teori, dan bukan fakta". Deskripsi ini
mengilustrasikan kerancuan terminologi yang dapat menghambat diskusi
evolusi.. Penjelasan evolusi sebagai "fakta" dan "teori" dijelaskan di bawah
sebagai berikut:
Definisi Evolusi
Evolusi secara sederhana didefinisikan sebagai perubahan pada sifat-sifat
atau frekuensi gen suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi
selanjutnya. Walaupun demikian, definisi "evolusi" juga sering kali ditambahkan
dengan klaim-klaim berikut ini:
1. Perbedaan pada komposisi sifat-sifat antara populasi-polulasi yang terisolasi
selama beberapa generasi dapat mengakibatkan munculnya spesies baru.
2. Semua organisme yang hidup sekarang merupakan keturunan dari nenek
moyang yang sama.
Menurut Douglas Futuyma, 'evolusi biologis dapatlah merupakan proses
yang kecil maupun substansial; ia melibatkan segala sesuatu dari perubahan
yang kecil pada proporsi alel yang berbeda dalam suatu populasi sampai dengan
perubahan terus menerus yang berujung pada organisme proto seperti siput,
lebah, jerapah, dan dandelion.' [10]
Istilah "evolusi", utamanya ketika dirujuk sebagai sebuah "teori", juga
umumnya
digunakan
secara
meluas
untuk
melibatkan
proses
seleksi
alam dan hanyutan genetika.
"Fakta"
Pengamatan
Hipotesis yang terbukti
Fakta merupakan
data
empiris
dan
pengamatan objektif
yang
dapat
'Fakta merupakan hipotesis yang secara kuat
didukung oleh bukti-bukti yang kita asumsikan
benar.' Douglas Futyuma.[15]
diverifikasi.[11][12]
Fakta
Fakta sering kali digunakan oleh para ilmuwan untuk merujuk pada data-data
eksperimen ataupun pengamatan objektif yang dapat diverifikasi. "Fakta" juga dapat
digunakan secara lebih luas untuk merujuk pada hipotesis apapun yang memiliki
bukti-bukti yang sangat banyak dan kuat.
Evolusi merupakan fakta dalam artian ia mempunyai bukti-bukti yang sangat banyak.
Sering kali, evolusi dikatakan sebagai fakta dalam artian yang sama kita mengatakan
perputaran bumi mengelilingi matahari juga merupakan sebuah fakta.[15][16] Berikut
merupakan kutipan H. J. Muller pada bukunya "One Hundred Years Without Darwin
Are Enough".
There is no sharp line between speculation, hypothesis, theory, principle, and
fact, but only a difference along a sliding scale, in the degree of probability of
the idea. When we say a thing is a fact, then, we only mean that its probability
is an extremely high one: so high that we are not bothered by doubt about it
and are ready to act accordingly. Now in this use of the term fact, the only
proper one, evolution is a fact.[3]
Tidaklah terdapat batasan yang jelas antara spekulasi, hipotesis, teori,
kaidah, dan fakta, yang ada hanyalah perbedaan pada skala derajat
probabilitas pemikiran tersebut. Ketika kita mengatakan sesuatu adalah
fakta, maka maksud kita hanyalah bahwa probabilitasnya adalah sangat
tinggi: sangat tinggi sedemikian rupanya sampai-sampai kita tidak akan
meragukannya dan menerimanya. Sekarang, dalam menggunakan istilah
fakta ini, yang merupakan satu-satunya penggunaan yang benar, evolusi
adalah sebuah fakta.[3]
Akademi Sains Nasional Amerika Serikat juga mengambil posisi yang sama:
Scientists most often use the word "fact" to describe an observation. But
scientists can also use fact to mean something that has been tested or
observed so many times that there is no longer a compelling reason to keep
testing or looking for examples. The occurrence of evolution in this sense is
fact. Scientists no longer question whether descent with modification occurred
because the evidence is so strong.[17]
Para ilmuwan sering kali menggunakan kata "fakta" untuk menjelaskan
sebuah pengamatan. Tetapi, para ilmuwan juga dapat menggunakan fakta
untuk memaksudkan sesuatu yang telah diuji ataupun terpantau berkali-kali
sedemikiannya tidak terdapat lagi alasan yang kuat untuk terus-menerus
menguji ataupun mencari-cari contoh. Terjadinya evolusi dalam artian ini
adalah fakta. Para ilmuwan tidak lagi mempertanyakan apakah perubahan
pada keturunan (benar-benar) terjadi karena buktinya sudah sangat kuat.[17]
Pada filsuf sains memiliki argumen bahwa kita tidak pernah
mengetahui segala sesuatunya dengan kepastian yang absolut: bahkan
pengamatan secara langsung pun bergantung pada asumsi dasar
bahwa indera dan instrumen pengukuran yang kita gunakan adalah
benar. Dalam pengertian ini, keseluruhan fakta bersifat sementara.
Teori
"Teori"
Teori ilmiah merupakan sebuah kumpulan pernyataan yang
saling
berhubungan
dan
didukung
dengan
baik,
yang
menjelaskan berbagai pengamatan dan dapat digunakan untuk
membuat prediksi yang dapat diuji.
Teori ilmiah menjelaskan suatu kerangka koheren yang sesuai dengan
data-data pengamatan. Definisi ilmiah kata "teori" berbeda dengan
pengertian kata ini secara umum. Secara umum, "teori" dapat berarti
sebuah konjektur, opini, ataupun spekulasi yang tidak mempunyai
dasar-dasar fakta maupun dapat membuat prediksi yang dapat diuji
kebenarannya. Dalam ilmu pengetahuan, pengertian teori lebih kaku,
yakni: teori haruslah didasarkan pada fakta-fakta yang terpantau dan
dapat membuat prediksi yang dapat diuji.
Dalam ilmu pengetahuan, teori terkini (mutakhir) merupakan teori
yang tidap memiliki teori alternatif lain yang secara seimbang dapat
diterima ataupun lebih dapat diterima, serta merupakan teori yang
telah lulus usaha falsifikasi. Hal ini berarti bahwa tidak terdapat
pengamatan yang berkontradiksi dengan teori tersebut sampai saat
ini. Revisi pada teori terkini atau pembuatan teori baru yang
menggantikan teori terkini diperlukan apabila sebuah pengamatan
baru berkontradiksi dengan teori terkini. Walaupun demikian,
falsifikasi sebuah teori tidak mengfalsifikasi fakta-fakta yang
merupakan dasar dari teori tersebut.
Perbandingan evolusi dengan gravitasi
Istilah "fakta" dan "teori" dapat diterapkan kepada evolusi, sama
halnya ketika diterapkan kepada gravitasi.[1] Penyalahgunaan dan
kesalahpahaman istilah-istilah tersebut sering kali digunakan untuk
membuat
argumen-argumen
yang
mempertanyakan
ataupun
membantah keabsahan evolusi.
Terdapat banyak teori yang telah mencoba untuk menjelaskan fakta
gravitasi. Yakni, para ilmuwan bertanya apakah gravitasi itu, dan apa
yang menyebabkannya. Ilmuwan kemudian mengembangkan sebuah
model yang menjelaskan gravitasi, yaitu teori gravitasi. Selama
berabad-abad, terdapat banyak penjelasan gravitasi yang dapat
disebut
sebagai Teori
Gravitasi,
yaitu
penjelasan Aristoteles,Galilei, Isaac Newton, dan Einstein. Kerancuan
pada istilah dapat muncul ketika kita menggunakan sebuah kata
tunggal untuk merujuk pada baik fakta yang terpantau maupun teori
yang menjelaskannya. Kata Gravitasi dapat digunakan untuk merujuk
pada fakta-fakta terpantau (yakni gaya tarik massa yang terpantau)
maupun teori yang digunakan untuk menjelaskannya (gravitasi
merupakan alasan mengapa dua massa saling tarik menarik). Oleh
karena itu, gravitasi merupakan sebuah "fakta" dan "teori".
Pada kajian spesies biologi, fakta-fakta tersebut meliputi fosil dan
pengukuran terhadap fosil-fosil tersebut. Lokasi sebuah fosil sebagai
contohnya, merupakan sebuah fakta berdasarkan pengertian fakta
secara ilmiah. Pada spesies yang bereproduksi secara cepat, misalnya
pada lalat buah, proses perubahan evolusi telah terpantau pada
laboratorium.[18] Pengamatan pada populasi lalat buah yang sifatsifatnya berubah juga merupakan contoh sebuah fakta. Sehingga,
evolusi jugalah merupakan sebuah fakta, sama halnya dengan
gravitasi yang juga merupakan sebuah fakta.
Dalam biologi, terdapat berbagai usaha-usaha untuk menjelaskan
pengamatan
tersebut
selama
tahun. Lamarckisme,Transmutasisme,
bertahun-
dan Ortogenesis merupakan
teori-teori non-Darwin yang berusaha untuk menjelaskan pengamatan
ini.
Namun Teori
Evolusi merupakan
penjelasan
keseluruhan
pengamatan yang relevan mengenai perkembangan kehidupan yang
didasarkan pada model yang menjelaskan keseluruhan data yang ada
dan terpantau. Sehingga, evolusi bukan hanya merupakan sebuah
fakta, tetapi juga merupakan sebuah teori, sama halnya dengan
gravitasi yang juga merupakan sebuah fakta dan teori.
Gravitasi
Benda-benda
berjatuhan
sebuah
Evolusi
yang Lalat-lalat buah yang berubah dari satu
merupakan generasi
ke
generasi
yang
lainnya
pengamatan merupakan sebuah pengamatan terhadap
terhadap
benda-benda perubahan organisme dari satu generasi
yang saling tarik menarik. ke generasi yang lain.
Tarikan
benda-benda
terhadap
satu
sama
lainnya disebut sebagai
gravitasi.
Gravitasi
merupakan
sebuah fakta.
Penjelasan
fakta
gravitasi.
Aristoteles dan Galileo m
embuat
penjelasan faktagravitasi.
Penjelasan-penjelasan ini
telah lama ditinggalkan.
Penjelasan Newton terhad
ap gravitasi hampir benar
tetapi
perbaikan.
memerlukan
Perubahan organisme dari satu generasi
ke generasi selanjutnya disebut sebagai
evolusi.
Evolusi merupakan sebuah fakta.
Penjelasan fakta evolusi.
Lamarckisme, Transmutasisme dan Ortog
enesis dibuat untuk menjelaskan fakta
evolusi. Penjelasan-penjelasan ini telah
lama ditinggalkan.
Penjelasan Darwin terhadap
hampir
perbaikan.
benar,
tetapi
evolusi
memerlukan
Penjelasan
Einstein
merupakan
perbaikan Sintesis
evolusi
modern merupakan
terhadap
penjelasan perbaikan terhadap penjelasan evolusi
gravitasi
Newton. Darwin yang tidak melibatkan gen dalam
Penjelasan
Einstein penjelasannya.
Sintesis
modern
ini
sekarang ini merupakan sekarang merupakan penjelasan fakta
penjelasan fakta gravitasi evolusi yang paling diterima.
yang paling diterima.
Penjelasan fakta gravitasi Penjelasan fakta evolusi yang diberikan
Einstein
sebagai Teori
disebut oleh sintesis modern merupakan Teori
relativitas Evolusi termutakhir yang paling luas
umum.
Gravitasi
diterima.
merupakan Evolusi merupakan sebuah fakta dan
sebuah fakta dan teori.
teori.
Kekuatan prediksi
Prinsip utama dalam ilmu pengetahuan adalah bahwa sebuah
teori ilmiah diharapkan mempunyai kekuatan prediksi. Verifikasi
prediksi tersebut dilihat sebagai dukungan yang penting terhadap teori
tersebut. Sebagaimana dengan teori lainnya, teori evolusi juga
memberikan beberapa prediksi, sebagai contohnya:
Informasi
genetika
harus
diwariskan
secara
molekular
sedemikiannya ia hampir persis sama namun mengijinkan
perubahan yang kecil. Sejak prediksi ini dibuat, para biologiawan
telah menemukan keberadaan DNA yang memiliki laju mutasi
sekitar 10−9 per nukleotida perpembelahan sel; hal inilah yang
menjelaskan mekanisme evolusi.[19]
Beberapa urutan DNA yang sama terdapat pada organismeorganisme yang sangat berbeda. Telah diprediksi oleh teori
evolusi bahwa perubahan pada urutan-urutan DNA antara dua
organisme haruslah secara kasar sesuai dengan perbedaan
biologis antara keduanya dan lama waktu yang telah berlangsung
sejak kedua organisme tersebut berpisah pada proses evolusi
seperti yang terlihat pada fosil. Laju akumulasi perubahan ini
haruslah
rendah
pada
beberapa
urutan
yang
memiliki
kode RNA dan protein yang penting, dan tinggi pada urutan
lainnya; namun untuk setiap urutan spesifik, laju perubahan
haruslah konstan selama evolusi. Prediksi ini telah secara
eksperimen
dikonfirmasi.
Contohnya
urutan
kode
DNA
untukrRNA memiliki laju perubahan yang sangat lambat,
sedangkan urutan kode DNA untuk pembentukan fibrin memiliki
laju perubahan yang cepat.[19]
Sebelum tahun 2004, para paleontologis telah menemukan fosilfosil hewan amfibi dengan leher, telinga, dan empat kaki di
bebatuan yang usianya kurang dari 365 juta tahun. Pada bebatuan
yang berusia lebih dari 385 juta tahun, hanya dapat ditemukan
ikan tanpa ciri-ciri hewan amfibi. Teori evolusi memprediksi
bahwa bentuk antara kedua hewan tersebut (ikan dan amfibi)
haruslah ditemukan di bebatuan yang berusia antara 365 juta
sampai dengan 385 juta tahun yang lalu. Pada tahun 2004, sebuah
ekspedisi ke kepulauan di bagian Arktik Kanada menemukan
bebatuan yang berusia 375 juta tahun dengan fosil Tiktaalik.[20]
Konsep terkait dan terminologi
Penjelasan spekulatif atau konjektur disebut sebagai hipotesis.
Penjelasan yang telah diuji dengan baik disebut sebagai teori.
"Fakta" tidak berarti "kepastian absolut".
Hukum ilmiah merupakan sebuah konsep yang berhubungan
dengan teori ilmiah. Teori ilmiah yang bergantung pada sebuah
prinsip sederhana sering disebut sebagai "hukum" ilmiah. Sebagai
contoh, adalah umum untuk menemukan referensi terhadap
"hukum gravitasi", "hukum seleksi alam", ataupun "hukum
termodinamika".