Korelasi antara Islam dan Kesehatan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Dizaman yang serba modern ini banyak sekali bermunculan
berbagai macam penyakit yang bisa menyerang siapa saja, baik anak-anak,
remaja ataupun orang dewasa. Pola hidup yang tidak sehat dan juga
jarangnya berolahraga bisa mengakibatkan munculnya beberapa penyakit
yang berbahaya bahkan bisa mematikan, diantaranya obesitas, sembelit,
sampai kanker.
Banyak orang yang tidak menyadari bahwa pola hidup sehat dan
memakan makanan yang bergizi juga halal itu sangatlah penting bagi
menjaga kesehatan kita. Karena seperti yang dikatakan oleh ahli
kesehatan, bahwasanya semua penyakit itu berawal dari apa yang kita
makan. Dari persoalan-persoalan yang timbul maka saya akan membahas
mengenai “Korelasi antara Islam dan Kesehatan”
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kesehatan menurut para ahli?
2. Apa saja manfaat menjaga kesehatan?
3. Apa korelasi antara Islam dan kesehatan?
1.3. Manfaat Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian kesehatan menurut para ahli.
2. Untuk mengetahui manfaat menjaga kesehatan.
3. Untuk mengetahui korelasi antara Islam dan kesehatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Pengertian Kesehatan Menurut Para Ahli
2
Pengertian kesehatan yang kita tahu sangatlah beragam, berikut
adalah pengertian kesehatan menurut para ahli.
a. WHO, selaku organisasi kesehatan mengutarakan pengertian kesehatan
yaitu “health is a state of complete physical, mental and social wellbeing and not merely the absence of diseases or infirmity” yang artinya
adalah “Kesehatan adalah keadaan fisik, mental dan kesejahteraan
sosial dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan.”
b. Undang-undang Negara Indonesia pun memiliki definisi sendiri
mengenai kesehatan yaitu keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan
sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial
dan ekonomis.
c. MUI (Majelis Ulama Indonesia) merumuskan kesehatan sebagai
ketahanan ‘jasmaniah, ruhaniyah, dan sosial’ yang dimiliki manusia
sebagai karunia Allah yang wajib disyukuri dengan mengamalkan
tuntunan-Nya, dan memelihara serta mengembangkannya.
2.2.
Manfaat Menjaga Kesehatan
1. Mengurangi pengeluaran, karena jika kita sedang sakit tentu akan
mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk ke rumah sakit dan
membeli obat.
2. Menambah pemasukkan dan penghasilan financial, karena jika tubuh
dalam keadaan sehat alami tentu kita dapat bekerja secara fit dan segar
bugar seperti biasa, hal ini tentu akan menambah pemasukkan
dibandingkan kita sedang sakit.
3. Menghemat waktu, mengapa salah satu manfaat kesehatan adalah
untuk menghemat waktu? hal ini dikarenakan banyaknya kegiatan dan
tugas yang akan tertunda jika kita sedang sakit. Bayangkan berapa
3
banyak tugas yang akan tertunda jika kita sakit dan berapa banyak
tugas yang akan kita kerjakan jika kita dalam keadaan sehat.
4. Semangat dalam beribadah, karena apabila kita memiliki badan yang
sehat dan bugar tentu kita akan dengan mudah melaksanakan
kewajiban–kewajiban kita yang diantaranya shalat dan puasa yang
notabene memerlukan stamina dan tenaga yang ekstra.
2.3.
Korelasi antara Islam dan Kesehatan
Islam mengajarkan prinsip-prinsip kesehatan, kebersihan dan
kesucian lahir dan batin. Antara kesehatan jasmani dengan kesehatan
rohani merupakan kesatuan sistem yang terpadu, sebab kesehatan jasmani
dan rohani menjadi syarat bagi tercapainya suatu kehidupan yang sejahtera
di dunia dan kebahagiaan di akhirat.
Sistem kesehatan dalam Islam tercermin dalam ajaran syariat yang
mewajibkan perbuatan membersihkan diri dari kotoran (najis), dari hadats
dan dari kotoran hati semua itu berada dalam satu paket ibadah seperti
wudhu, mandi, shalat dan lain sebagainya.
Kesehatan dapat didapatkan dengan menjaga kebersihan dan juga
menaati adab dan mejalankan sunah-sunah Rasul serta menjauhkan dari
segala hal yang diharamkan oleh Allah SWT.
4
BAB III
PEMBAHASAN
3.1.
Adab Makan dan Minum dalam Islam
Islam adalah agama yang sempurna, Islam senantiasa mengajarkan
kepada umatnya untuk memilih sesuatu hal baik serta yang dihalalkan oleh
Allah SWT dan Rasul. Islam pun telah mengatur berbagai tata cara
kehidupan didunia ini, diantaranya adab makan dan minum yang baik.
Banyak orang yang menganggap bahwa makan dan minum tidak
memerlukan adab dan peraturan tersendiri, namun anggapan tersebut
dalam hokum Islam sangatlah salah besar. Islam mengatur tata cara makan
dan minum dalam kehidupan sehari-hari yang intinya aturan itu untuk
kesehatan tubuh kita.
Seperti contoh, fenomena sekarang ini banyak pesta pernikahan
yang diadakan digedung-gedung megah menggunakan system “Standing
Party”, dalam pesta tersebut tamu dibiarkan makan dan minum sambil
berdiri tanpa disediakan tempat duduk sesuai jumlah tamunya. Sistem
seperti ini sangat tidak diperbolehkan oleh Rasulullah dalam hadistnya
yang berbunyi :
شر ب ن أ م
ك
م
م
ن
ف
ما
ئ
قا
م
ك
ن
م
د
ح
ئ
ن
ئ
د
م
م ن
مل ي م ن م م ن
م
م
ن
ي م
ئ
ست م ئ
ق ن
نم ئ
فل ني م ن
س م
“Jangan kalian minum sambil berdiri ! Apabila kalian lupa, maka
hendaknya ia muntahkan !” (HR. Muslim).
Serta hadist yang berbunyi:
“Sesungguhnya beliau melarang seseorang minum sambil berdiri”.
Qotadah berkata: ”Bagaimana dengan makan?” beliau menjawab: “Itu
lebih buruk lagi”. (HR. Muslim dan Turmidzi)
Secara ilmiah minum air sambil berdiri itu tidak baik bagi segi
kesehatan karena air yang masuk dengan cara berdiri tidak akan disaring
oleh sfringer. Sfringer adalah suatu struktur maskuler (berotot) yang bisa
membuka (sehingga air kemih bisa lewat) dan menutup. Setiap air yang
kita minum seharusnya akan disalurkan pada pos-pos penyaringan yang
5
berada di ginjal. Namun, jika kita minum sambil berdiri, air yang kita
minum tanpa disaring terlebih dahulu dan langsung menuju kandung
kemih.
Ketika
langsung
menuju
kandung
kemih,
maka
terjadi
pengendapan di saluran ureter. Karena banyak limbah-limbah yang
menyisa di ureter. Inilah yang bisa menyebabkan penyakit kristal ginjal,
saalah satu penyakit ginjal yang berbahaya.
Kemudian makanan dan minuman yang disantap pada saat berdiri,
bisa berdampak pada refleksi saraf yang dilakukan oleh reaksi saraf kelana
(saraf otak kesepuluh) yang banyak tersebar pada lapisan endotel yang
mengelilingi usus. Refleksi ini apabila terjadi secara keras dan tiba-tiba,
bisa menyebabkan tidak berfungsinya saraf (vagal inhibition) yang parah,
untuk
menghantarkan
detak
mematikan
bagi
jantung,
sehingga
menyebabkan pingsan atau mati mendadak.
Begitu pula makan dan minum berdiri secara terus-menerus
terbilang membahayakan dinding usus dan memungkinkan terjadinya luka
pada lambung. Para dokter melihat bahwa luka pada lambung 95% terjadi
pada tempat-tempat yang biasa berbenturan dengan makanan atau
minuman yang masuk.
Subhanallah, apa yang diperintahkan Rasulullah melalui hadistnya
mengenai adab makan dan minum ini sangatlah mempunyai makna
tentang kesehatan. Bisa dibayangkan pada zaman dahulu belum ada
penelitian
mengenai
hal
seperti
ini,
namun
Rasulullah
mampu
membuktikan teori-teori didunia kesehatan sekarang. Dan juga ini menjadi
bukti keesaan Allah SWT melalui utusan-Nya Nabi Muhammad SAW.
3.2.
Keutamaan Sunah-sunah Rasul
Rasulullah adalah manusia yang diutus oleh Allah untuk
menyempurnakan akhlak manusia dan juga sebagai teladan untuk kita
semua dalam menjalankan berbagai aktivitas didunia ini dan menggapai
kebahagaian akhirat. Fakta ini sesuai dengan firman Allah yaitu:
}ل ررقود ركارن ل رك جوم خفي ررجسوخل الل لرخه أ جوسروةة رحرسن رةة لخرمون ركارن يرورججو الل لرره روال ويروورم الخخرر رورذك ررر
{الل لرره ك رخثيررا
6
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (balasan
kebaikan pada) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah” (QS alAhzaab:21).
Ayat yang mulia ini menunjukkan kemuliaan dan keutamaan besar
mengikuti sunnah Rasulullah, karena Allah sendiri yang menamakan
semua perbuatan Rasulullah sebagai “teladan yang baik”, yang ini
menunjukkan bahwa orang yang meneladani sunnah Rasulullah berarti
dia telah menempuh ash-shirathal mustaqim (jalan yang lurus) yang akan
membawanya mendapatkan kemuliaan dan rahmat Allah
Ketika menafsirkan ayat ini, imam Ibnu Katsir berkata: “Ayat yang
mulia ini merupakan landasan yang agung dalam meneladani Rasulullah
dalam semua ucapan, perbuatan dan keadaan beliau.
Kemudian firman Allah di akhir ayat ini mengisyaratkan satu
faidah yang penting untuk direnungkan, yaitu keterikatan antara
meneladani sunnah Rasulullah dengan kesempurnaan iman kepada Allah
dan hari akhir, yang ini berarti bahwa semangat dan kesungguhan seorang
muslim untuk meneladani sunnah Rasulullah
merupakan pertanda
kesempurnaan imannya.
Salah satu contoh hadist rasulullah yang berbunyi :
“Hendaklah kalian mendinginkan makanan sebab makanan yang panas
tidak mengandung berkah” (HR- Ad Dailami)
Secara Ilmiah, jika kita meniupnya, maka kita akan mengeluarkan
gas CO2 dari dalam mulut. menurut reaksi kimia, apabila uap air bereaksi
dengan karbondioksida akan membentuk senyawa asam karbonat
(carbonic acid) yang bersifat asam.
Dan jika asam karbonat
ini masuk
kedalam tubuh manusia, maka
H2O + CO2
=> H2CO3
bila prosesnya berlangsung terus menerus dpt memberikan efek kurang
baik bagi tubuh kita bahkan bisa mengakibatkan kematian.
7
Hal ini membuktikan bahwa semua yang diperintahkan oleh Rasul
dalam hadistnya sangatlah mengandung makna yang sangat baik untuk
kita. Dan dengan bukti ilmiah seperti ini bisa membuktikan bahwa Islam
menjadi pelopor untuk dunia kesehatan, bahkan peneliti-peneliti Barat
menjadikan Al-Qur’an sebagai referensi mereka dalam melakukan
penelitian, dan tak sedikit para peneliti Barat yang tertarik untuk
mempelajari Islam lebih dalam bahkan mereka tertarik untuk menjadi
seorang muallaf.
8
BAB IV
PENUTUP
4.1.
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat kita simpulkan bahwa kita hidup di
dunia ini semata-mata hanya untuk beribadah kepada Allah SWT. Dan
segala sesuatu dimuka bumi ini di atur oleh Al-qur’an dan Al-hadits. Maka
dari itu apa yang telah di perintahkan kepada kita hendaklah kita
melakukannya dan apa-apa saja yang dilarang maka jauhila. Hal-hal
tersebut dengan tujuan agar kita terhindar dari kesesatan. penjelasan dari
redaksi hadits-hadits di atas sangatlah jelas dan dengan penjelasan tersebut
kita dapat mengetahui apa yang bisa kita lakukan dan apa yang bisa kita
tinggalkan.
Di antara etika lain yang perlu kita teladani dari Rasulullah ialah
hendaknya kita jangan minum dengan berdiri karna hal ini dilarang dan
berdampak buru bagi kesehatan.
9
10
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Dizaman yang serba modern ini banyak sekali bermunculan
berbagai macam penyakit yang bisa menyerang siapa saja, baik anak-anak,
remaja ataupun orang dewasa. Pola hidup yang tidak sehat dan juga
jarangnya berolahraga bisa mengakibatkan munculnya beberapa penyakit
yang berbahaya bahkan bisa mematikan, diantaranya obesitas, sembelit,
sampai kanker.
Banyak orang yang tidak menyadari bahwa pola hidup sehat dan
memakan makanan yang bergizi juga halal itu sangatlah penting bagi
menjaga kesehatan kita. Karena seperti yang dikatakan oleh ahli
kesehatan, bahwasanya semua penyakit itu berawal dari apa yang kita
makan. Dari persoalan-persoalan yang timbul maka saya akan membahas
mengenai “Korelasi antara Islam dan Kesehatan”
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kesehatan menurut para ahli?
2. Apa saja manfaat menjaga kesehatan?
3. Apa korelasi antara Islam dan kesehatan?
1.3. Manfaat Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian kesehatan menurut para ahli.
2. Untuk mengetahui manfaat menjaga kesehatan.
3. Untuk mengetahui korelasi antara Islam dan kesehatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Pengertian Kesehatan Menurut Para Ahli
2
Pengertian kesehatan yang kita tahu sangatlah beragam, berikut
adalah pengertian kesehatan menurut para ahli.
a. WHO, selaku organisasi kesehatan mengutarakan pengertian kesehatan
yaitu “health is a state of complete physical, mental and social wellbeing and not merely the absence of diseases or infirmity” yang artinya
adalah “Kesehatan adalah keadaan fisik, mental dan kesejahteraan
sosial dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan.”
b. Undang-undang Negara Indonesia pun memiliki definisi sendiri
mengenai kesehatan yaitu keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan
sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial
dan ekonomis.
c. MUI (Majelis Ulama Indonesia) merumuskan kesehatan sebagai
ketahanan ‘jasmaniah, ruhaniyah, dan sosial’ yang dimiliki manusia
sebagai karunia Allah yang wajib disyukuri dengan mengamalkan
tuntunan-Nya, dan memelihara serta mengembangkannya.
2.2.
Manfaat Menjaga Kesehatan
1. Mengurangi pengeluaran, karena jika kita sedang sakit tentu akan
mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk ke rumah sakit dan
membeli obat.
2. Menambah pemasukkan dan penghasilan financial, karena jika tubuh
dalam keadaan sehat alami tentu kita dapat bekerja secara fit dan segar
bugar seperti biasa, hal ini tentu akan menambah pemasukkan
dibandingkan kita sedang sakit.
3. Menghemat waktu, mengapa salah satu manfaat kesehatan adalah
untuk menghemat waktu? hal ini dikarenakan banyaknya kegiatan dan
tugas yang akan tertunda jika kita sedang sakit. Bayangkan berapa
3
banyak tugas yang akan tertunda jika kita sakit dan berapa banyak
tugas yang akan kita kerjakan jika kita dalam keadaan sehat.
4. Semangat dalam beribadah, karena apabila kita memiliki badan yang
sehat dan bugar tentu kita akan dengan mudah melaksanakan
kewajiban–kewajiban kita yang diantaranya shalat dan puasa yang
notabene memerlukan stamina dan tenaga yang ekstra.
2.3.
Korelasi antara Islam dan Kesehatan
Islam mengajarkan prinsip-prinsip kesehatan, kebersihan dan
kesucian lahir dan batin. Antara kesehatan jasmani dengan kesehatan
rohani merupakan kesatuan sistem yang terpadu, sebab kesehatan jasmani
dan rohani menjadi syarat bagi tercapainya suatu kehidupan yang sejahtera
di dunia dan kebahagiaan di akhirat.
Sistem kesehatan dalam Islam tercermin dalam ajaran syariat yang
mewajibkan perbuatan membersihkan diri dari kotoran (najis), dari hadats
dan dari kotoran hati semua itu berada dalam satu paket ibadah seperti
wudhu, mandi, shalat dan lain sebagainya.
Kesehatan dapat didapatkan dengan menjaga kebersihan dan juga
menaati adab dan mejalankan sunah-sunah Rasul serta menjauhkan dari
segala hal yang diharamkan oleh Allah SWT.
4
BAB III
PEMBAHASAN
3.1.
Adab Makan dan Minum dalam Islam
Islam adalah agama yang sempurna, Islam senantiasa mengajarkan
kepada umatnya untuk memilih sesuatu hal baik serta yang dihalalkan oleh
Allah SWT dan Rasul. Islam pun telah mengatur berbagai tata cara
kehidupan didunia ini, diantaranya adab makan dan minum yang baik.
Banyak orang yang menganggap bahwa makan dan minum tidak
memerlukan adab dan peraturan tersendiri, namun anggapan tersebut
dalam hokum Islam sangatlah salah besar. Islam mengatur tata cara makan
dan minum dalam kehidupan sehari-hari yang intinya aturan itu untuk
kesehatan tubuh kita.
Seperti contoh, fenomena sekarang ini banyak pesta pernikahan
yang diadakan digedung-gedung megah menggunakan system “Standing
Party”, dalam pesta tersebut tamu dibiarkan makan dan minum sambil
berdiri tanpa disediakan tempat duduk sesuai jumlah tamunya. Sistem
seperti ini sangat tidak diperbolehkan oleh Rasulullah dalam hadistnya
yang berbunyi :
شر ب ن أ م
ك
م
م
ن
ف
ما
ئ
قا
م
ك
ن
م
د
ح
ئ
ن
ئ
د
م
م ن
مل ي م ن م م ن
م
م
ن
ي م
ئ
ست م ئ
ق ن
نم ئ
فل ني م ن
س م
“Jangan kalian minum sambil berdiri ! Apabila kalian lupa, maka
hendaknya ia muntahkan !” (HR. Muslim).
Serta hadist yang berbunyi:
“Sesungguhnya beliau melarang seseorang minum sambil berdiri”.
Qotadah berkata: ”Bagaimana dengan makan?” beliau menjawab: “Itu
lebih buruk lagi”. (HR. Muslim dan Turmidzi)
Secara ilmiah minum air sambil berdiri itu tidak baik bagi segi
kesehatan karena air yang masuk dengan cara berdiri tidak akan disaring
oleh sfringer. Sfringer adalah suatu struktur maskuler (berotot) yang bisa
membuka (sehingga air kemih bisa lewat) dan menutup. Setiap air yang
kita minum seharusnya akan disalurkan pada pos-pos penyaringan yang
5
berada di ginjal. Namun, jika kita minum sambil berdiri, air yang kita
minum tanpa disaring terlebih dahulu dan langsung menuju kandung
kemih.
Ketika
langsung
menuju
kandung
kemih,
maka
terjadi
pengendapan di saluran ureter. Karena banyak limbah-limbah yang
menyisa di ureter. Inilah yang bisa menyebabkan penyakit kristal ginjal,
saalah satu penyakit ginjal yang berbahaya.
Kemudian makanan dan minuman yang disantap pada saat berdiri,
bisa berdampak pada refleksi saraf yang dilakukan oleh reaksi saraf kelana
(saraf otak kesepuluh) yang banyak tersebar pada lapisan endotel yang
mengelilingi usus. Refleksi ini apabila terjadi secara keras dan tiba-tiba,
bisa menyebabkan tidak berfungsinya saraf (vagal inhibition) yang parah,
untuk
menghantarkan
detak
mematikan
bagi
jantung,
sehingga
menyebabkan pingsan atau mati mendadak.
Begitu pula makan dan minum berdiri secara terus-menerus
terbilang membahayakan dinding usus dan memungkinkan terjadinya luka
pada lambung. Para dokter melihat bahwa luka pada lambung 95% terjadi
pada tempat-tempat yang biasa berbenturan dengan makanan atau
minuman yang masuk.
Subhanallah, apa yang diperintahkan Rasulullah melalui hadistnya
mengenai adab makan dan minum ini sangatlah mempunyai makna
tentang kesehatan. Bisa dibayangkan pada zaman dahulu belum ada
penelitian
mengenai
hal
seperti
ini,
namun
Rasulullah
mampu
membuktikan teori-teori didunia kesehatan sekarang. Dan juga ini menjadi
bukti keesaan Allah SWT melalui utusan-Nya Nabi Muhammad SAW.
3.2.
Keutamaan Sunah-sunah Rasul
Rasulullah adalah manusia yang diutus oleh Allah untuk
menyempurnakan akhlak manusia dan juga sebagai teladan untuk kita
semua dalam menjalankan berbagai aktivitas didunia ini dan menggapai
kebahagaian akhirat. Fakta ini sesuai dengan firman Allah yaitu:
}ل ررقود ركارن ل رك جوم خفي ررجسوخل الل لرخه أ جوسروةة رحرسن رةة لخرمون ركارن يرورججو الل لرره روال ويروورم الخخرر رورذك ررر
{الل لرره ك رخثيررا
6
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (balasan
kebaikan pada) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah” (QS alAhzaab:21).
Ayat yang mulia ini menunjukkan kemuliaan dan keutamaan besar
mengikuti sunnah Rasulullah, karena Allah sendiri yang menamakan
semua perbuatan Rasulullah sebagai “teladan yang baik”, yang ini
menunjukkan bahwa orang yang meneladani sunnah Rasulullah berarti
dia telah menempuh ash-shirathal mustaqim (jalan yang lurus) yang akan
membawanya mendapatkan kemuliaan dan rahmat Allah
Ketika menafsirkan ayat ini, imam Ibnu Katsir berkata: “Ayat yang
mulia ini merupakan landasan yang agung dalam meneladani Rasulullah
dalam semua ucapan, perbuatan dan keadaan beliau.
Kemudian firman Allah di akhir ayat ini mengisyaratkan satu
faidah yang penting untuk direnungkan, yaitu keterikatan antara
meneladani sunnah Rasulullah dengan kesempurnaan iman kepada Allah
dan hari akhir, yang ini berarti bahwa semangat dan kesungguhan seorang
muslim untuk meneladani sunnah Rasulullah
merupakan pertanda
kesempurnaan imannya.
Salah satu contoh hadist rasulullah yang berbunyi :
“Hendaklah kalian mendinginkan makanan sebab makanan yang panas
tidak mengandung berkah” (HR- Ad Dailami)
Secara Ilmiah, jika kita meniupnya, maka kita akan mengeluarkan
gas CO2 dari dalam mulut. menurut reaksi kimia, apabila uap air bereaksi
dengan karbondioksida akan membentuk senyawa asam karbonat
(carbonic acid) yang bersifat asam.
Dan jika asam karbonat
ini masuk
kedalam tubuh manusia, maka
H2O + CO2
=> H2CO3
bila prosesnya berlangsung terus menerus dpt memberikan efek kurang
baik bagi tubuh kita bahkan bisa mengakibatkan kematian.
7
Hal ini membuktikan bahwa semua yang diperintahkan oleh Rasul
dalam hadistnya sangatlah mengandung makna yang sangat baik untuk
kita. Dan dengan bukti ilmiah seperti ini bisa membuktikan bahwa Islam
menjadi pelopor untuk dunia kesehatan, bahkan peneliti-peneliti Barat
menjadikan Al-Qur’an sebagai referensi mereka dalam melakukan
penelitian, dan tak sedikit para peneliti Barat yang tertarik untuk
mempelajari Islam lebih dalam bahkan mereka tertarik untuk menjadi
seorang muallaf.
8
BAB IV
PENUTUP
4.1.
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat kita simpulkan bahwa kita hidup di
dunia ini semata-mata hanya untuk beribadah kepada Allah SWT. Dan
segala sesuatu dimuka bumi ini di atur oleh Al-qur’an dan Al-hadits. Maka
dari itu apa yang telah di perintahkan kepada kita hendaklah kita
melakukannya dan apa-apa saja yang dilarang maka jauhila. Hal-hal
tersebut dengan tujuan agar kita terhindar dari kesesatan. penjelasan dari
redaksi hadits-hadits di atas sangatlah jelas dan dengan penjelasan tersebut
kita dapat mengetahui apa yang bisa kita lakukan dan apa yang bisa kita
tinggalkan.
Di antara etika lain yang perlu kita teladani dari Rasulullah ialah
hendaknya kita jangan minum dengan berdiri karna hal ini dilarang dan
berdampak buru bagi kesehatan.
9
10