TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI NEOKLASIK MODE

TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI NEOKLASIK
MODEL TEORI PERTUMBUHAN
HARROD – DOMAR

DISUSUN OLEH :
LUTHFIYANA NUR ANISA (7111413066)
HERDIAN RUDI (7111413076)
YUNITA RHOMAN (7111413086)
RISKO SEPTIADI (7111413
PURWANTI (7111413099)
EKO TEGUH (7111413119)

EKONOMI PEMBANGUNAN B

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014

PENDAHULUAN
Kelompok teori pertumbuhan Neoklasik sering disebut sebagai
kelompok teori modern terutama setelah munculnya teori pertumbuhan
model Solow yang dikenal sebagai New Growth Theory. Inti dari sebuah

teori pertumbuhan dinyatakan modern adalah ketika sudah menggunakan
faktor teknologi sebagai faktor yang dianggap paling utama dalam
pertumbuhan ekonomi. Sedangkan yang dimaksud kelompok neoklasik
sebenarnya bukan hasil dari pemikiran Klasik murni saja yang diperbarui,
melainkan kelompok ini lebih mengkombinasikan antara dasar teori Keynes
dan teori Klasik sendiri, namun mereka lebih menamakan dirinya sebagai
kelompok Neoklasik. Misalnya kelompok Harrod-Domar, telah diawali dari
konsep pemikiran Keynes, selanjutnya Model Solow yang terkenal dengan
New Growth Theory itu sendiri asal mulanya lebih mengembangkan dasar
teorinya Harrod-Domar.
Dasar teori Harrod-Domar sebenarnya adalah perkembangan
langsung dari teori makro Keynes jangka pendek menjadi suatu
makroekonomi jangka panjang. Aspek utama yang dikembangkan dari teori
Keynes adalah aspek yang menyangkut peranan investasi (I) dalam jangka
panjang. Perlu diingat kembali bahwa dalam teori makro Keynes, pengaruh
pengeluaran investasi mempengaruhi permintaan agregatif (AD), tetapi tidak
mempengaruhi penawaran agregatif (AS). Selanjutnya Harrod-Domar
melihat pengaruh investasi dalam perspektif waktu yang lebih panjang.
Menurutnya pengeluaran investasi (I) tidak hanya mempunyai pengaruh
(lewat proses multilpier) terhadap permintaan agregatif (AD) tetapi juga

terhadap penawaran agregatif (AS) melalui pengaruhnya terhadap kapasitas
produksi.

SANG PENCETUS TEORI
1. Roy Harrod

Sir Henry Roy Forbes Harrod (lahir 13 Februari 1900 di London, Inggris meninggal 9 Maret 1978 di Holt, Norfolk, Inggris pada umur 78 tahun) adalah
seorang ekonom Inggris

yang

mempelopori

bidang ekonomi

makro dan

pertumbuhan ekonomi yang dinamis. Harrod menempuh pendidikannya
di Universitas Oxford dan Universitas Cambridge, di mana ia berada di bawah
bimbingan John Maynard Keynes. Selama tahun 1922 hingga 1967 ia bekerja

di Sekolah Gereja Kristus, Universitas Oxford, namun karirnya sempat terganggu
ketika

terjadi

Perang

Dunia

II (1940-1942)

untuk

membantu Frederick

Lindemann menjadi penasihat Winston Churchill. Harrod juga juga pernah
menjadi

seorang


penasihat

di Dana

Moneter

Internasional pada

tahun 1952 hingga 1953.
Harrod pertama kali merumuskan konsep tentang dinamika pertumbuhan
sekitar tahun 1930-an dan 1940-an. Ide-idenya dalam dinamika pertumbuhan ini
juga ia kemukakan dalam "Towards a Dynamic Economics" (1948). Di antara
karya-karya Harrod yang lain adalah "International Economics" (1933), "The
Trade Cycle" (1936), "Economic Essays" (1952), "The International Monetary
Fund" (1966) dan "Economic Dynamics" (1973). Ia juga menulis beberapa karya
tentang biografi, yakni "The Life of John Maynard Keynes" (1951) dan "The Prof:
A Personal Memoir of Lord Cherwell" (1959).[1][2] Selain itu, ia juga mendirikan
beberapa yayasan seperti

"Foundations


"Sociology, Morals and Mystery" (1971).

of

Inductive

Logic"

(1956)

dan

2.

Evsey David Domar

Evsey David Domar lahir di Polandia pada tanggal 16 April 1914, adalah
seorang ekonom Amerika Rusia, yang terkenal sebagai co-author dari model
Harrod-Domar. Evsey Domar lahir pada tanggal 16 April 1914 di kota Polandia

Lódz, yang termasuk wilayah Rusia pada saat itu. Ia dibesarkan dan dididik di
Manchuria, di mana kemudian ia beremigrasi ke Amerika Serikat pada 1936.
Ia meraih gelar Bachelor of Arts dari UCLA pada tahun 1939, gelar Master of
Science dari University of Michigan di tahun 1940, gelar Master of Science dari
Universitas Harvard pada 1943, dan gelar doktor dari Harvard pada 1947. Pada
tahun 1946 Evsey Domar menikah Carola Rosenthal. Pasangan ini memiliki dua
anak perempuan.
Evsey Domar adalah seorang ekonom Keynesian. Dia telah membuat
kontribusi dalam tiga bidang utama ekonomi: sejarah ekonomi, ekonomi
komparatif dan pertumbuhan ekonomi. Pada tahun 1946 ia memunculkan gagasan
bahwa pertumbuhan ekonomi berfungsi untuk meringankan defisit dan utang
nasional. Selama Perang Dingin dia juga menjadi seorang ahli ekonomi Soviet.
Namun, ia paling terkenal, bersama dengan ekonom Inggris Roy Forbes Harrod,
secara independen mengembangkan apa yang telah menjadi dikenal sebagai
model pertumbuhan ekonomi Harrod-Domar.
Dia adalah profesor di Carnegie Institute of Technology, University of
Chicago, Johns Hopkins University dan, dari 1957 sampai akhir karirnya, di
Institut Teknologi Massachusetts. Evsey Domar juga merupakan anggota beberapa
organisasi akademis, seperti American Academy of Arts dan Ilmu, Masyarakat
ekonometrik, dan Pusat Advanced Studi di Ilmu Perilaku. Dia juga menjabat


sebagai komite eksekutif Asosiasi Ekonomi Amerika dari tahun 1962 sampai
1965, dan menjadi wakil presiden organisasi tersebut pada tahun 1970.
Ia juga presiden dari Asosiasi untuk Ekonomi Komparatif. Selanjutnya ia bekerja
untuk RAND Corporation, Ford Foundation, Brookings Institution, National
Science Foundation, Battelle Memorial Institute, dan Institut Analisis Pertahanan.
Evsey Domar meninggal pada tanggal 1 April 1997 di Rumah Sakit Emerson di
Concord.

PEMBAHASAN
Teori pertumbuhan Harrod-Domar ini dikembangkan oleh dua
ekonom sesudah Keynes yaitu Evsey Domar dan Sir Roy F. Harrod. Teori
pertumbuhan Harrod-Domar merupakan teori pertumbuhan yang menjadikan
kapitalisasi modal yang menyangkut investasi menjadi bahasan utamanya.
Dalam teori ini disebutkan bahwa investasi memiliki posisi yang sangat
strategis

dalam

tataran


pembangunan

perekonomian

suatu

negara.

Disebutkan juga bahwa ada persyaratan tertentu agar pertumbuhan yang
mantap (steady state growth) dapat tercapai dan pembangunan tidak
tersendat-sendat.
Dengan mengambil studi kasus pada perekonomian negara maju,
teori Harrod-Domard menyimpulkan bahwa investasi memiliki pengaruh
ganda untuk jangka panjang (long-term). Pada satu sisi, investasi
berpengaruh terhadap perkembangan produksi nasional suatu negara karena
tersedianya stok modal yang menjadi faktor penting kelangsungan dunia
usaha. Di sisi lain, investasi berpengaruh pada permintaan agregat.Dari sini,
Harrod-Domard memberikan ‘resep’ apabila suatu negara menginginkan
pertumbuhan ekonomi yang mantap (steady-state growth) yang ditandai

dengan pertumbuhan produksi dengan kapasitas penuh, maka dampak
permintaan yang muncul akibat penambahan pada investasi harus diimbangi
dengan dampak penawarannya. Masalahnya, kegiatan berinvestasi dilakukan
oleh para pelaku usaha yang memiliki harapan dan pandangan yang tidak
statis atau berubah dari waktu ke waktu.Oleh karena itu, untuk mencapai
steady-state growth atau pertumbuhan ekonomi yang mantap diperlukan
kondisi di mana para pelaku usahanya memiliki harapan dan pandangan
yang cenderung stabil. Dikatakan bahwa jika keseimbangan itu mengalami
gangguan, maka gangguan itu selanjutnya akan menyebabkan kondisi
perekonomian nasional menuju kearah inflasi yang parah.

Menurut Harod-Domad, dalam perspektif waktu yang panjang, faktor
I akan menambah stok kapital (misal pabrik-pabrik, industri, jalan-jalan,
mesin dsb.). jadi I = ∆K, dimana K adalah stok kapital dalam masyarakat.
Peningkatan stok kapital ini berarti pula peningkatan kapasitas produksi
masyarakat dan selanjutnya kurva penawaran agregat (AS) bergeser ke arah
kanan berdampak pula kurva untuk permintaan agregatnya (AD) mengalami
pergeseran ke arah kanan. Caranya adalah pertama melalui ∆I menggeser
AD lewat proses multiplier (jangka pendek) dan kedua melalui ∆I
menggeser AS melalui penambahan kapasitas produksi (jangka panjang).

Pp
P

AS1

P1

AS2

P2
AD2
AD1
Y1

Y2

Y

Model Domar : ∆I x ∆Y = ∆S x ∆Y, maka ∆I = ∆S
Model Harrod : I x ∆Y = S x ∆Y, maka I = S

Model Harrod-Domar : ∆Y = ∆I
Dengan pergeseran ini, maka output akan bertambah besar. Adanya
pengaruh investasi pada sektor pendapatan, pada fase selanjutnya bisa
meningkatkan permintaan agregat. Hal ini disebut sebagai dampak
permintaan. Selain itu, adanya pengaruh investasi terhadap tingkat modal
menyebabkan peningkatan penawaran agregat. Ini kemudian disebut sebagai

dampak penawaran.Hubungan yang terjadi antara peningkatan modal serta
pergeseran kurva permintaan bisa dijelaskan seperti ini:
kenaikan modal akan membuat masyarakat mampu menghasilkan output
potensial yang lebih besar. Hubungan output potensial dengan besarnya stok
modal dinamakan ICOR (Incrumental Capital Output Ratio).
Investasi bisa diartikan sebagai jumlah akhir (total) pembentukan modal
tetap serta barang-barang produksi yang terdiri atas gedung, kendaraan, stok
bahan baku, perlengkapan dan lain-lain.Dalam konsep COR (Capital of
Ratio) atau disebut juga sebagai Koefisien Modal terdapat dua percabangan,
yakni ICOR (Incrumental Capital Output Ratio) serta ACOR (Average
Capital Output Ratio). COR sendiri dimaknai sebagai keterkaitan antara
akumulasi modal serta tingkat output yang dihasilkan. Pada teori HarrodDomar inilah konsep ini mulai diperkenalkan. ACOR menunjukkan
keterkaitan diantara modal serta output.sedangkan ICOR mengacu kepada
perbandingan kenaikan pada stok modal (delta K) serta kenaikan tingkat
output (Y).Nilai COR ini tergantung kepada cara atau teknik dalam
berproduksi. Jika dalam industri, proses produksinya merupakan cerminan
padat modal, maka COR nya tinggi. Kondisi COR tinggi dapat dijumpai
pada industri berbasis telekomunikasi, perhubungan, perumahan dan lainlain. COR nya tinggi karena akumulasi modal yang dibutuhkan juga besar.
Sebaliknya jika pada industri tersebut menerpakan proses produksi yang
padat karya maka COR nya rendah.
Teori Harrod-Domar ini mempunyai asumsi yaitu:
a. Perekonomian dalam keadaan full employment dan barang-barang modal
digunakan secara penuh.
b. Perekonomian terdiri dari dua sektor yaitu sektor rumah tangga dan sektor
perusahaan.
c. Besarnya tabungan proporsional dengan besarnya pendapatan nasional
d. Kecenderungan untuk menabung (Marginal Propensity to Save = MPS)
besarnya tetap, demikian juga ratio antara modal-output (Capital-Output

Ratio atau COR) dan rasio pertambahan modal-output (Incremental CapitalOutput Ratio atau ICOR)
Kelemahan Teori Harrod-Domar
Ada beberapa kelemahan dari teori pertumbuhan Harrod-Domar , yakni :
1. MPS dan ICOR tidak konstan
Menurut teori ini, kecenderungan untuk menabung (MPS) dan ICOR
diasumsikan konstan. Padahal kenyataannya kedua hal tersebut sangat
mungkin berubah dalam jangka panjang dan ini tidak berarti memodifikasi
persyaratan-persyaratan pertumbuhan yang mantap yang diinginkan.
2. Proporsi penggunaan tenaga kerja dan modal tidak tetap
Asumsi bahwa tenaga kerja dan modal dipergunakan dalam proporsi yang
tetap tidaklah dapat dipertahankan. Pada umumnya tenaga kerja dapat
menggantikan modal dan perekonomian dapat bergerak ke arah pertumbuhan
yang mantap.
3. Harga tidak akan tetap konstan
Model Harrod-Domar mengabaikan perubahan-perubahan harga pada
umumnya. Padahal perubahan harga selalu terjadi di setiap waktu dan
sebaliknya dapat menstabilkan situasi yang tidak stabil
4. Suku bunga berubah
Asumsi bahwa suku bunga tidak mengalami perubahan adalah tidak relevan
dengan analisis yang bersangkutan. Suku bunga dapat berubah dan pada
akhirnya akan mempengaruhi investasi.

KESIMPULAN
Teori pertumbuhan harrod-domar teori yang dikembangkan dua ekonom
sesudah keynes yaitu evsey domar dan R.F. Harrod. Domar. Teori ini
sebenarnyadikembangkan oleh kedua ekonom secara sendiri-sendiri, tetapi karena
inti teoritersebut sama.Teori ini merupakan perkembangan langsung teori ekonomi

makro Keynesyang merupakan teori jangka pendek yang kemudian menjadi teori
jangka panjang.
Namun demikian, model Harrod-Domar lebih dialamatkan kepada
perekonomian kapitalis maju dan mencoba menelaah persyaratan pertumbuhan
mantap (steady growth). Model Harrod-Domar telah memberikan kunci kepada
investasi di dalam proses pertumbuhan ekonomi, khususnya mengenai watak
ganda yang dimiliki investasi yaitu :
1. Investasi akan mampu menciptakan pendapatan
2. Investasi memperbesar kapasitas produksi perekonomian dengan cara
meningkatkan stok modal.
Model Harrod-Domar menjelaskan bahwa setiap penambahan stok kapital
masyarakat (K), akan meningkatkan pula stok kapital atau (kapasitas pabrik
industri yang ada).