TUGAS PERENCANAAN KAWASAN AGRIBISNIS DOK
TUGAS PERENCANAAN KAWASAN AGRIBISNIS
DOKUMEN PERENCANAAN KAWASAN AGRIBISNIS
WILAYAH KABUPATEN MUARO JAMBI
Disusun oleh :
Restituta Riska Wulandari
D1B011071
PROGRAM STUDI PEMBANGUNAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2014
I.
PENDAHULUAN
Pembangunan pertanian tidak terlepas dari pengembangan kawasan pedesaan
yang menempatkan pertanian sebagai penggerak utama perekonomian. Lahan,
potensi tenaga kerja, dan basis ekonomi lokal pedesaan menjadi faktor utama
pengembangan pertanian. Saat ini disadari bahwa pembangunan pertanian tidak saja
bertumpu di desa tetapi juga diperlukan integrasi dengan kawasan dan dukungan
sarana serta prasarana yang tidak saja berada di pedesaan atau disebut daerah kota.
Struktur perekonomian wilayah merupakan faktor dasar yang membedakan suatu
wilayah dengan wilayah lainnya, perbedaan tersebut sangat erat kaitannya dengan
kondisi dan potensi suatu wilayah dari segi fisik lingkungan, sosial ekonomi dan
kelembagaan.
Dengan melihat kondisi tersebut perlu disusun sebuah kerangka dasar
pembangunan pertanian yang kokoh dan tangguh dimana pembangunan yang
dilakukan harus didukung oleh segenap komponen secara dinamis serta mampu
mengoptimalkan sumberdaya, modal, tenaga, serta teknologi sekaligus mampu
menciptakan kesejahteraan masyarakat. Dapat disimpulkan bahwa pembangunan
pertanian harus berkesinambungan dan mencakup aspek ekologis, sosial dan
ekonomi.
Konsep pertanian yang berkelanjutan dapat diwujudkan dengan perencanaan
wilayah yang berbasiskan sumberdaya alam yang ada di suatu wilayah tertentu.
Konsep perencanaan mempunyai arti penting dalam pembangunan nasional karena
perencanaan merupakan suatu proses persiapan secara sistematis dari rangkaian
kegiatan yang akan dilakukan dalam usaha pencapaian suatu tujuan tertentu.
Perencanaan pembangunan yang mencakup siapa dan bagaimana cara untuk
mencapai tujuan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kondisi dan potensi
sumberdaya yang dimiliki agar pelaksanaan pembangunan tersebut dapat berjalan
lebih efektif dan efesien.
Perencanaan pembangunan wilayah adalah suatu upaya merumuskan dan
mengaplikasikan kerangka teori kedalam kebijakan ekonomi dan program
pembangunan yang didalamnya mempertimbangkan aspek wilayah dengan
mengintegrasikan aspek sosial lingkungan menuju tercapainya kesejahteraan yang
optimal dan berkelanjutan. Untuk memberhasilkan pembangunan ekonomi nasional
melalui pengembangan sektor agribisnis, kita perlu menemu-kenali terlebih dahulu
kondisi dan tantangan yang dihadapi sektor agribisnis nasional. Dengan mengenali
hal-hal tersebut dapat merumuskan strategi untuk menghadapinya dan mempercepat
pembangunan sektor agribisnis dari kondisi saat ini menuju kinerja sektor agribisnis
yang diharapkan.
Sektor pertanian mempunyai peranan yang penting dan strategis dalam
pembangunan nasional. Peranan tersebut antara lain: meningkatkan penerimaan
devisa negara, penyediaan lapangan kerja, perolehan nilai tambah dan daya saing,
pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri, bahan baku industri dalam negeri
serta optimalisasi pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Hal ini
ditunjukkan oleh besarnya kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik
Bruto (PDB) terutama pada masa kirisis ekonomi yang dialami Indonesia, satusatunya sektor yang menjadi penyelamat perekonomian Indonesia pada tahun 19971998 hanyalah sektor agribisnis, dimana agribisnis memiliki pertumbuhan yang
positif.
Salah satu lapangan usaha pertanian yang berorientasi ekspor dan mampu
memberikan nilai tambah adalah sektor perekebunan. Nilai PDB sektor pertanian
mengalami pertumbuhan yang semakin membaik dari tahun
ke tahun. Jika
diperhatikan dengan baik, peranan sektor pertanian masih dapat ditingkatkan sebagai
upaya dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat tani di Indonesia.Secara empirik,
keunggulan dan peranan pertanian (agribisnis) tersebut cukup jelas dilihat dari
peranan penting agribisnis yaitu dalam bentuk sumbangan atau pangsa realtif
terhadap nilai tambah industri non-migas dan ekspor non-migas yang cukup tinggi.
Untuk itu penting adanya Perencanaan Kawasan Agribisnis di suatu wilayah.
II.
GAMBARAN UMUM LOKASI
II.1 Penduduk
Berdasarkan jenis kelaminnya, pada tahun 2010 jumlah penduduk Kabupaten
Muaro Jambi jumlahnya hampir berimbang antara jenis kelamin laki-laki dengan
perempuan. Dari 295.271 jiwa penduduk Kabupaten Muaro Jambi pada tahun 2006,
penduduk perempuan sejumlah 141.435 jiwa atau sekitar 47,90%, sementara
penduduk laki-laki sebesar 153.836 jiwa atau sekitar 51,20% dari total penduduk
Kabupaten Muaro Jambi pada tahun 2006. Begitu juga pada tahun 2010 komposisi
jumlah penduduk laki-laki masih lebih besar dibandingkan jumlah penduduk
perempuan, dimana pada tahun 2010 jumlah penduduk laki-laki sebesar 176.595 jiwa
atau 51,75% dan penduduk perempuan sebanyak 164.629 jiwa atau 48,25%. Saat ini
berdasarkan data yang disajikan oleh BPS Kabupaten Muaro Jambi sampai tahun
2010, jumlah penduduk Kabupaten Muaro Jambi berjumlah 341.588 Jiwa.
II.2 Lokasi
II.2.1Keadaan Geografi
Kabupaten Muaro Jambi terletak diantara 10 15’-20 20’ Lintang Selatan dan
diantara 1030 10’-1040 20’ Bujur Timur. Dengan luas wilayah 5.246 km2 (Jambi
Dalam Angka, 2012).
II.2.2Batas-batas Kabupaten Muaro Jambi
Utara
: Kabupaten Tanjung Jabung Timur
Timur
: Kabupaten Tanjung Jabung Timur
Selatan : Provinsi Sumatera Selatan
Barat
: Kabupaten Batanghari, Kabupaten Tanjung Jabung Barat
II.2.3Jarak
II.2.3.1Jarak Dengan Kabupaten Lain di Provinsi Jambi
a. Kota Jambi
= 38 km
b. Muara Bulian
= 75 km
II.2.3.2
c. Muara Sabak
= 120 km
d. Kuala Tungkal
= 120 km
e. Tebo
= 180 km
f. Sarolangun
= 190 km
g. Muaro Bungo
= 250 km
h. Bangko
= 280 km
i. Sungai Penuh
= 500 km
Jarak Dengan Kecamatan Dalam Kabupaten
a. Jambi Kecil
= 14 km
b. Pudak `
= 48 km
c. Pijoan
= 50 km
d. Sebapo
= 65 km
e. Tanjung
= 100 km
f. Marga
= 185 km
g. Sungai Gelam
= 80 km
h. Tanjung Mulya
= 150 km
i. Tanjung Bukit
= 120 km
j. Kemingking Dalam
= 43 km
II.3 Potensi
2.3.1 Pertanian
Pengembangan tanaman pangan mendapat prioritas utama oleh pemerintah
Kabupaten Muaro Jambi, mengingat sampai saat ini masih kekurangan pangan
khususnya padi, oleh karena itu dicanangkan program “optimasi lahan” guna
mengolah dan memberdayakan lahan hutan menjadi lahan produktif yang banyak
terdapat di daerah pedesaan.
a) Tanaman Padi
Konsentrasi persawahan berada di 3 kecamatan yaitu Kumpeh, Maro sebo dan
Jaluko mengingat wilayahnya yang banyak terdapat lahan basah karena berada di
daerah aliran Sungai Batang hari, sedangkan wilayah lainnya berupa ladang tadah
hujan. Luas panen padi tahun 2008 adalah 7.922 Ha dengan produksi 33.793 ton dan
produksi rata-rata 42.66 ton.
Tabel Jumlah Produksi Tanaman Padi di Kabupaten Muaro Jambi
No
Kecamatan
Luas Panen
Produksi (ton)
Rata – Rata Produksi
1
Sekernan
1,558
6,888
44.21
2
Jaluko
1,518
6,486
42.73
3
Maro Sebo
2,051
8,754
42.68
4
Kumpeh
2,180
8,993
41.25
5
Kumpeh Ulu
615
2,672
43.45
6
Sei. Bahar
-
-
-
7
Mestong
-
-
-
8
Sei. Gelam
-
-
-
7,922
33,793
42.6
Jumlah
b) Palawija
Tanaman palawija banyak dibudidayakan di kecamatan Kumpeh, Kunpeh ulu
dan Jambi luar kota, khususnya untuk komoditi jagung sedangkan dikembangkan
secara besar-besaran di desa Mekar Sari kecamatan kumpeh mengingat kondisi lahan
sesuai untuk budidaya jagung khususnya varitas hibrida. Disamping jagung tanaman
sayuran banyak dikembangkan di kecamatan Sungai Gelam, Jambi luar kota,
Kumpeh ulu dan Mestong yang sebagian besar untuk memasok kebutuhan sayur Kota
Jambi, umumnya dibudidayakan sebagai usaha sampingan keluarga.
Tabel Jumlah Produksi Tanaman Padi di Kabupaten Muaro Jambi
No
Palawija
Luas Panen Produksi
1
Jagung
3.085
12.685
2
Ubi Kayu
298
45,24
3
Ubi Jalar
294
25,68
4
Kedelai
368
312
5
Kacang Tanah
139
250
6
Kacang Hijau
54
62
c) Hortikultural
Beberapa jenis buah-buahan yang dihasilkan termasuk varitas unggul yang
memiliki citra rasa khas seperti duku yang terkenal dengan varitas duku kumpeh
dengan ciri kulit tipis dan dagang buah tebal sehingga disukai masyarakat, sentra
produk duku berada di Kumpeh dan Kumpeh Ulu, selain itu terdapat sentra produksi
nanas di desa Tangkit Kecamatan Sungai Gelam dan sekarang sedang dikembangkan
budidaya jeruk di Sungai Bahar.
Tabel Produksi Buah – Buahan di Kabupaten Muaro Jambi
No
Jenis Buah
Produksi (ton)
1
Alpokat
791
2
Duku
116.123
3
Durian
125.205
4
Jeruk
5
Nanas
23.057
884.268
2.3.2 Peternakan
Kabupaten Muaro Jambi termasuk sentra ternak yang cukup potensial, hal ini
didukung geografis wilayah yang relatif dekat dengan Kota Jambi sebagai pasar
utama ternak, sehingga usaha sektor peternakan dapat berkembang secara pesat dan
menjadi sektor ekonomi produktif yang cukup menarik untuk dikembangkan dalam
skala ekonomi.
Sentra peternakan di Kabupaten Muaro Jambi, meliputi:
1. Ternak Unggas : umumnya berada di daerah pinggiran Kota Jambi, yaitu
Kecamatan Jaluko, Kumpeh Ulu, Sungai Gelam.
2. Ternak besar dan kecil merata di kampung semua kecamatan, kecuali
kecamatan Sungai Bahar, hal ini didukung ketersediaan pakan yang cukup
melimpah seperti rumput gajah dan rumput liar yang tumbuh subur di dataran
rendah dan berair.
2.3.3 Perkebunan
Sektor perkebunan memegang peranan penting di dalam struktur perekonomian
Kabupaten Muaro Jambi, karena hampir 65% masyarakat bekerja di sektor
perkebunan baik sebagai pemilik maupun pekerja, oleh karena itu pembinaan sektor
perkebunan sangat mendapat perhatian pemerintah daerah. Komoditi antara
perkebunan didominasi oleh tanaman kelapa sawit dan karet, baik dikelola oleh
swasta maupun perkebunan rakyat.
Perkebunan swasta besar :
1. PTPN VI
2. PT. Bahari Gembira Ria
3. PT. Kirana Sekernan
4. PT. Makin
5. PT. Angso Duo Sawit Lestari
2.3.4 Perikanan
Kabupaten Muaro Jambi termasuk sentra produksi perikanan yang cukup
potensial, hal ini tidak terlepas dari kondisi geografis wilayah yang dialiri sungai
Batang hari yang sangat baik untuk budidaya ikan perairan umum serta geografis
wilayah yang mempunyai cukup banyak lahan basah/ rawa. Pengembangan budidaya
perikanan utama dibagi atas dua kelompok, yaitu:
1. Perairan umum, dilakukan disepanjang sungai Batang Hari, dengan sistem
kerambah jaring apung (KJA) ini terpusat di Kecamatan Jambi Luar Kota, Sekernan,
Maro sebo dan Kumpeh Ilir.
2. Bumi daya kolam, dilakukan di daerah dataran rendah/ berawa yang banyak
terdapat di kecamatan Sungai Gelam dan Kumpeh Ulu.
Produksi perikanan kabupaten muaro jambi cukup besar mencapai 11.143.98
ton pertahun, terdiri dari perairan umum 859.18 ton dan budidaya 10.283.80 ton.
Sebagian besar didominasi ikan jenis Patin Jambal Nila dan Lele yang sebagian besar
dijual untuk memenuhi pasar lokal dan Kota Jambi, selanjutnya karena produksi terus
meningkatkan dilakukan upaya terobosan dengan menjalin kerja sama dengan sektor
swasta untuk pemasaran khususnya pasar ekspor melalui industri pengolahan yang
berlokasi di desa Sekernan sehingga harga jual yang cukup ekonomis.
Guna menunjang produksi yang terus meningkat, maka dibutuhkan pasokan
bibit yang cukup untuk itu dibangun balai benih ikan (BBI) yang terdapat di desa
Arang–arang kecamatan Kumpeh Ulu dan Tempino kecamatan Mestong, disamping
itu terdapat pula balai penelitian ikan air tawar di Sungai Gelam.
Bahkan telah ada suaka perlindungan sumber daya perikanan guna melindungi
ikan varitas lokal dari kepunahan maka ditetapkan kawasan suaka perlindungan
sumberdaya perikanan yaitu kawasan Danau Lamo di kecamatan Maro Sebo untuk
kawasan konservasi ikan lokal jenis patin, nila, gabus, mujair, lele, gurame.
2.3.5 Pariwisata
Program pembangunan bidang pariwisata Tahun 2012 di Kabupaten Muaro
Jambi tidak terlepas dari Arah Kebijakan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah
Kabupaten Muaro Jambi yaitu Pengembangan Pariwisata, Seni dan Budaya
berdasarkan kondisi dan potensi daerah. Sebagai implementasi dari kebijakan
tersebut maka ditetapkan program pembangunan di Bidang Kepariwisataan ini yang
meliputi :
1. Pengembangan pemasaran pariwisata
2. Pengembangan destinasi pariwisata
3. Pengembangan Kemitraan pariwisata
Sasaran yang hendak dicapai dari pembangunan bidang kepariwisataan ini
antara lain, menjadikan sektor pariwisata sebagai salah satu penggerak roda ekonomi
kerakyatan, terwujudnya objek dan daya tarik wisata serta seni budaya daerah dan
mengembangkan kawasan wisata daerah
No.
1.
Tabel Potensi Objek Wisata yang ada di Kabupaten Muaro Jambi
Jenis Objek Wisata
Lokasi
Kecamatan
Wisata
Budaya,
Muaro Jambi
Sejarah
Candi
Muaro Jambi
Maro Sebo
2.
Wisata
Jambi
Budaya
Sejarah
Museum
3.
Wisata Budaya Sejarah Seni Budaya
Komoditas Adat Terpencil
Muaro Jambi
Maro Sebo
Nyogan
Mestong
Tanjung
Kumpeh
Kasang Pudak
Kumpeh Ulu
Kebon IX
Sungai Gelam
Sungai Bahar
Sungai Bahar
Tangkit Baru
Sungai Gelam
Pudak
Kumpeh Ulu
Wisata sejarah makam kuno (selaras
10. pinang masak, orang kayo gemuk, dan
orang kayo pedataran
Kumpeh
Kumpeh
11. Wisata budaya seni pertunjukan bejolo
Kumpeh
Kumpeh
Gedong karya
Kumpeh
Danau lamo
Maro sebo
4. Wisata Alam Taman Nasional Berbak
Wisata Taman Rekreasi Alam Citra Indah
(ACI)
5.
6. Penangkaran Buaya
7. Wisata Agro Perkebunan Sawit
Wisata Agro Perkebunan Nenas dan
Wisata Belanja Dodol/Selai Nenas
8.
9. Wisata Agro Tanaman Hortikultura
12. Wisata sejarah gedong tebakar
13. Wisata alam danau lamo
Sumber : Dinas Kebudayaan, pariwisata, Pemuda dan Olah raga Kabupaten Muaro Jambi
Tahun 2012
2.3.6 Pertambangan
Tabel Lokasi Penyebaran Bahan Galian/ Tambang Selain Minyak Dan Gas
Bumi di Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2008
Batu Bara
(Ton)
Pasir kuarsa
(m3)
1 Mestong
40.000.000
-
9.000.000
2 Sungai Bahar
15.000.000
25.342.000
-
No
Kecamatan
Pasir dan
Kerikil
Kaolin (m3)
Terdapat di
sepanjang
Alur Sungai
3 Kumpeh Ulu
-
-
800.000
25.000.000
-
-
5 Kumpeh
-
9.000.000
-
6 Maro Sebo
-
-
-
Jambi Luar
Kota
1.000.000
-
-
8 Sekernan
-
25.000.000
9.500.000
Jumlah
81.000.000
59.342.000
19.300.000
4 Sungai Gelam
7
Batang Hari
Tabel Potensi Sumber Daya Mineral
No
Jenis
Mineral
Minyak
1. dan Gas
Bumi
2.
Batu
Bara
Lokasi
Potensi
Tempino (Mestong), Petaling (Sei. Gelam),
Setiti (Jaluko), Sengeti (Sekernan), Mekar Sari
(Kumpeh)
Nyogan (Mestong), Tanjung Pasir (Mestong), (Rata-Rata
Kebun XI (Sei. Gelam),Marga Mulia (Sei. Kadar 5000
Bahar)
Kal.)
3.
Pasir
Kuarsa
Tanjung Lanjut (Sekernan), Jambi Kecil (Maro
Sebo)
4.
SIR TU
Daerah Aliran Sei. Batang Hari (Maro Sebo,
Kumpeh, Sekernan, Dan Jaluko)
5.
Emas
Daerah Aliran Sei. Batang Hari (Maro Sebo,
Kumpeh, Sekernan Dan Jaluko)
III.
PRIORITAS PEMBANGUNAN
III.1 Pendekatan Sektor Basis
III.1.1 LQ
Logika dasar Location Quotient (LQ) adalah teori basis ekonomi yang intinya
adalah karena industri basis menghasilkan barang-barang dan jasa untuk pasar di
daerah maupun di luar daerah yang bersangkutan, maka penjualan keluar daerah akan
menghasilkan pendapatan bagi daerah.
Rumus : LQ = (vi/vt) / (Vi/Vt)
Keterangan:
vi
: Nilai output (PDRB) sektor i daerah studi k (kabupaten/kota
misalnya).
vt
: Produk Domestik Regional Bruto total semua sektor di daerah studi k
daerah tertentu.
Vi
: Nilai output (PDRB) sektor i daerah referensi p (provinsi misalnya).
Vt
: Produk Domestik Regional Bruto total semua sektor di daerah
referensi p.
a. Sektor Pertanian
LQ =
vi
vt
Vi
Vt
=
1.437 .434,65
4.632.639,95
18.566 .306,44
63.268 .138,39
= 1,06 (basis)
b. Sektor Pertambangan dan Penggalian
LQ =
vi
vt
Vi
Vt
=
1.116 .249,74
4.632 .639,95
12.067 .110,40
63.268 .138,39
= 1,26 (basis)
c. Sektor Industri Pengolahan
LQ =
vi
vt
Vi
Vt
=
535.548,72
4.632 .639,95
6.747 .657,75
63.268 .138,39
= 1,1 (basis)
d. Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih
LQ =
vi
vt
Vi
Vt
=
5.394,37
4.632 .639,95
587.747,40
63.268 .138,39
= 0,11 (non basis)
229.589,90
4.632 .639,95
2.708 .468,00
63.268 .138,39
= 1,16 (basis)
e. Sektor Bangunan
LQ =
vi
vt
Vi
Vt
=
f. Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran
LQ =
vi
vt
Vi
Vt
=
757.812,43
4.632 .639,95
9.476 .118,02
63.268 .138,39
= 1,1 (basis)
g. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi
LQ =
vi
vt
Vi
Vt
=
102.313,40
4.632 .639,95
4.024 .682,09
63.268 .138,39
= 0,034 (non basis)
h. Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa
LQ =
vi
vt
Vi
Vt
=
102.693,94
4.632 .639,95
3.259 .984,74
63.268 .138,39
= 0,43 (non basis)
345.602,80
4.632 .639,95
5.900 .239,62
63.268 .138,39
= 0,79 (non basis)
i. Sektor Jasa-jasa
LQ =
vi
vt
Vi
Vt
=
III.1.2 ME
a.
Sektor Pertanian
ME =
PDRB Total
PDRB Sektor y ang dicari
=
4.632.639,95
1.437 .434,65
= 3,22 kali
Artinya :
Jika pendapatan sektor pertanian bertambah Rp 1, maka sektor lain akan
bertambah pendapatannya sebesar 3,22 kali.
b.
Sektor Pertambangan dan Penggalian
ME =
Artinya :
PDRB Total
PDRB Sektor yang dicari
=
4.632.639,95
1.116 .249,74
= 4,15 kali
Jika pendapatan sektor pertambangan dan penggalian bertambah Rp 1, maka
sektor lain akan bertambah pendapatannya sebesar 4,15 kali.
c.
Sektor Industri Pengolahan
ME =
PDRB Total
PDRB Sektor yang dicari
4.632.639,95
535.548,72
=
= 8,65 kali
Artinya :
Jika pendapatan sektor pengolahan bertambah Rp 1, maka sektor lain akan
bertambah pendapatannya sebesar 8,65 kali.
d.
Sektor Bangunan
ME =
PDRB Total
PDRB Sektor yang dicari
=
4.632.639,95
229.589,90
= 20,17 kali
Artinya :
Jika pendapatan sektor bangunan bertambah Rp 1, maka sektor lain akan
bertambah pendapatannya sebesar 20,17 kali.
e.
Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran
ME =
PDRB Total
PDRB Sektor yang dicari
=
4.632.639,95
757.812,43
= 6,11 kali
Artinya :
Jika pendapatan sektor perdagangan, hotel, dan restoran bertambah Rp 1,
maka sektor lain akan bertambah pendapatannya sebesar 6,11 kali.
III.1.3 Kontribusi
a.
Sektor Pertanian
Kontribusi =
PDRB Sektor Basis
PDRB Total Wilayah yang Bersangkutan
x 100%
=
b.
=
=
1.116 .249,74
4.632.639,95
x 100%
x 100% = 24,09%
PDRB Sektor Basis
PDRB Total Wilayah yang Bersangkutan
535.548,72
4.632.639,95
x 100%
x 100% = 11,56%
Sektor Bangunan
Kontribusi =
=
e.
PDRB Sektor Basis
PDRB Total Wilayah yang Bersangkutan
Sektor Industri Pengolahan
Kontribusi =
d.
x 100% = 31,02%
Sektor Pertambangan dan Penggalian
Kontribusi =
c.
1.437 .434,65
4.632.639,95
PDRB Sektor Basis
PDRB Total Wilayah yang Bersangkutan
229.589,90
4.632.639,95
x 100%
x 100% = 4,95%
Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran
Kontribusi =
=
PDRB Sektor Basis
PDRB Total Wilayah yang Bersangkutan
757.812,43
4.632.639,95
x 100%
x 100% = 16,35%
Dengan memperhatikan setiap besaran kontribusi dari kelima sektor basis di
Kabupaten Muaro Jambi, angka yang paling besar ditunjukkan oleh sektor pertanian
sebesar 31,02%. Maka dari itu berarti bahwa prioritas pembangunan yang harus
dilakukan oleh Kabupaten Muaro Jambi adalah mendahulukan sektor pertanian.
III.2 Pendekatan Lokasi
Pusat pertumbuhan atau dominannya pertumbuhan di Kabupaten Muaro Jambi
terletak di daerah Pijoan dan Kecamatan Sungai Bahar.
IV.
4.1.
PENUTUP
Kesimpulan
Pembangunan pertanian tidak terlepas dari pengembangan kawasan pedesaan
yang menempatkan pertanian sebagai penggerak utama perekonomian. Perencanaan
pembangunan wilayah adalah suatu upaya merumuskan dan mengaplikasikan
kerangka teori ke dalam kebijakan ekonomi dan program pembangunan yang di
dalamnya mempertimbangkan aspek wilayah dengan mengintegrasikan aspek sosial
dan lingkungan menuju tercapainya kesejahteraan yang optimal dan berkelanjutan.
Melalui 3 pendekatan yaitu pendekatan jumlah penduduk, lokasi, dan potensi
didapatlah data jumlah penduduk sebanyak 341.588 jiwa. Jabaran lokasinya, batas
Utara adalah Kabupaten Tanjung Jabung Timur, batas Timur adalah Kabupaten
Tanjung Jabung Timur, batas Selatan adalah Provinsi Sumatera Selatan, dan batas
Barat adalah Kabupaten Batanghari dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat dimana
setiap bagian kecamatannya memiliki potensi yang cukup baik di bidang pertanian,
perkebunan, peternakan, perikanan, pertambangan, dan pariwisata. Potensi lokasi
sebagai pusat pertumbuhan atau dominannya pertumbuhan di Kabupaten Muaro
Jambi terletak di daerah Pijoan dan Kecamatan Sungai Bahar.
Melalui data LQ didapatlah angka lebih dari 1 sebagai angka sektor basis dan
angka paling tinggi yaitu 1,26 pada sektor pertambangan dan penggalian. Sisanya
sektor pertanian, sektor industri pengolahan, sektor bangunan, dan sektor
Perdagangan, Hotel, dan Restoran berada dikisaran angka 1-1,1. Namun pada
perhitungan ME, dari kelima sektor basis didapat angka 20,17 pada sektor bangunan
dimana artinya jika pendapatan sektor bangunan bertambah Rp 1, maka sektor lain
akan bertambah pendapatannya sebesar 20,17 kali. Sedangkan untuk kontribusi,
angka pertanian menyumbang persentase sebesar 31,02% oleh sektor pertanian. Maka
dari itu berarti bahwa prioritas pembangunan yang harus dilakukan oleh Kabupaten
Muaro Jambi adalah mendahulukan sektor pertanian.
SUMBER DATA
1.)
google.com diakses tanggal 10 Januari 2014
2.)
http://www.bappeda.muarojambi.go.id/demografi.php
tanggal 10 Januari 2014
10-1-2014
diakses
3.)
http://www.muarojambi.go.id/potensidaerah/pertanian sumber diakses tanggal
10 Januari 2014
4.)
Laporan Tahunan Dinas Kebudayaan, pariwisata, Pemuda dan Olah raga
Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2012 diakses tanggal 10 Januari 2014
5.)
Data BPS Kabupaten Muaro Jambi :
a.
BPS Kabupaten Muaro Jambi. 2008. Muaro Jambi dalam Angka Tahun
2007 “Muaro Jambi Regency in Figures 2007”. Badan Pusat Statistik
Kabupaten Muaro Jambi. Jambi.
b.
BPS Kabupaten Muaro Jambi. 2008. Muaro Jambi dalam Angka Tahun
2008/2009 “Muaro Jambi Regency in Figures 2008/2009”. Badan Pusat
Statistik Kabupaten Muaro Jambi. Jambi.
c.
BPS Kabupaten Muaro Jambi. 2011. Muaro Jambi dalam Angka Tahun
2010/2011 “Muaro Jambi Regency in Figures 2010/2011”. Badan Pusat
Statistik Kabupaten Muaro Jambi. Jambi.
d. BPS Kabupaten Muaro Jambi. 20012. Muaro Jambi dalam Angka Tahun
2007 “Muaro Jambi Regency in Fingers 2012”. Badan Pusat Statistik
Kabupaten Muaro Jambi. Jambi.
DOKUMEN PERENCANAAN KAWASAN AGRIBISNIS
WILAYAH KABUPATEN MUARO JAMBI
Disusun oleh :
Restituta Riska Wulandari
D1B011071
PROGRAM STUDI PEMBANGUNAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2014
I.
PENDAHULUAN
Pembangunan pertanian tidak terlepas dari pengembangan kawasan pedesaan
yang menempatkan pertanian sebagai penggerak utama perekonomian. Lahan,
potensi tenaga kerja, dan basis ekonomi lokal pedesaan menjadi faktor utama
pengembangan pertanian. Saat ini disadari bahwa pembangunan pertanian tidak saja
bertumpu di desa tetapi juga diperlukan integrasi dengan kawasan dan dukungan
sarana serta prasarana yang tidak saja berada di pedesaan atau disebut daerah kota.
Struktur perekonomian wilayah merupakan faktor dasar yang membedakan suatu
wilayah dengan wilayah lainnya, perbedaan tersebut sangat erat kaitannya dengan
kondisi dan potensi suatu wilayah dari segi fisik lingkungan, sosial ekonomi dan
kelembagaan.
Dengan melihat kondisi tersebut perlu disusun sebuah kerangka dasar
pembangunan pertanian yang kokoh dan tangguh dimana pembangunan yang
dilakukan harus didukung oleh segenap komponen secara dinamis serta mampu
mengoptimalkan sumberdaya, modal, tenaga, serta teknologi sekaligus mampu
menciptakan kesejahteraan masyarakat. Dapat disimpulkan bahwa pembangunan
pertanian harus berkesinambungan dan mencakup aspek ekologis, sosial dan
ekonomi.
Konsep pertanian yang berkelanjutan dapat diwujudkan dengan perencanaan
wilayah yang berbasiskan sumberdaya alam yang ada di suatu wilayah tertentu.
Konsep perencanaan mempunyai arti penting dalam pembangunan nasional karena
perencanaan merupakan suatu proses persiapan secara sistematis dari rangkaian
kegiatan yang akan dilakukan dalam usaha pencapaian suatu tujuan tertentu.
Perencanaan pembangunan yang mencakup siapa dan bagaimana cara untuk
mencapai tujuan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kondisi dan potensi
sumberdaya yang dimiliki agar pelaksanaan pembangunan tersebut dapat berjalan
lebih efektif dan efesien.
Perencanaan pembangunan wilayah adalah suatu upaya merumuskan dan
mengaplikasikan kerangka teori kedalam kebijakan ekonomi dan program
pembangunan yang didalamnya mempertimbangkan aspek wilayah dengan
mengintegrasikan aspek sosial lingkungan menuju tercapainya kesejahteraan yang
optimal dan berkelanjutan. Untuk memberhasilkan pembangunan ekonomi nasional
melalui pengembangan sektor agribisnis, kita perlu menemu-kenali terlebih dahulu
kondisi dan tantangan yang dihadapi sektor agribisnis nasional. Dengan mengenali
hal-hal tersebut dapat merumuskan strategi untuk menghadapinya dan mempercepat
pembangunan sektor agribisnis dari kondisi saat ini menuju kinerja sektor agribisnis
yang diharapkan.
Sektor pertanian mempunyai peranan yang penting dan strategis dalam
pembangunan nasional. Peranan tersebut antara lain: meningkatkan penerimaan
devisa negara, penyediaan lapangan kerja, perolehan nilai tambah dan daya saing,
pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri, bahan baku industri dalam negeri
serta optimalisasi pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Hal ini
ditunjukkan oleh besarnya kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik
Bruto (PDB) terutama pada masa kirisis ekonomi yang dialami Indonesia, satusatunya sektor yang menjadi penyelamat perekonomian Indonesia pada tahun 19971998 hanyalah sektor agribisnis, dimana agribisnis memiliki pertumbuhan yang
positif.
Salah satu lapangan usaha pertanian yang berorientasi ekspor dan mampu
memberikan nilai tambah adalah sektor perekebunan. Nilai PDB sektor pertanian
mengalami pertumbuhan yang semakin membaik dari tahun
ke tahun. Jika
diperhatikan dengan baik, peranan sektor pertanian masih dapat ditingkatkan sebagai
upaya dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat tani di Indonesia.Secara empirik,
keunggulan dan peranan pertanian (agribisnis) tersebut cukup jelas dilihat dari
peranan penting agribisnis yaitu dalam bentuk sumbangan atau pangsa realtif
terhadap nilai tambah industri non-migas dan ekspor non-migas yang cukup tinggi.
Untuk itu penting adanya Perencanaan Kawasan Agribisnis di suatu wilayah.
II.
GAMBARAN UMUM LOKASI
II.1 Penduduk
Berdasarkan jenis kelaminnya, pada tahun 2010 jumlah penduduk Kabupaten
Muaro Jambi jumlahnya hampir berimbang antara jenis kelamin laki-laki dengan
perempuan. Dari 295.271 jiwa penduduk Kabupaten Muaro Jambi pada tahun 2006,
penduduk perempuan sejumlah 141.435 jiwa atau sekitar 47,90%, sementara
penduduk laki-laki sebesar 153.836 jiwa atau sekitar 51,20% dari total penduduk
Kabupaten Muaro Jambi pada tahun 2006. Begitu juga pada tahun 2010 komposisi
jumlah penduduk laki-laki masih lebih besar dibandingkan jumlah penduduk
perempuan, dimana pada tahun 2010 jumlah penduduk laki-laki sebesar 176.595 jiwa
atau 51,75% dan penduduk perempuan sebanyak 164.629 jiwa atau 48,25%. Saat ini
berdasarkan data yang disajikan oleh BPS Kabupaten Muaro Jambi sampai tahun
2010, jumlah penduduk Kabupaten Muaro Jambi berjumlah 341.588 Jiwa.
II.2 Lokasi
II.2.1Keadaan Geografi
Kabupaten Muaro Jambi terletak diantara 10 15’-20 20’ Lintang Selatan dan
diantara 1030 10’-1040 20’ Bujur Timur. Dengan luas wilayah 5.246 km2 (Jambi
Dalam Angka, 2012).
II.2.2Batas-batas Kabupaten Muaro Jambi
Utara
: Kabupaten Tanjung Jabung Timur
Timur
: Kabupaten Tanjung Jabung Timur
Selatan : Provinsi Sumatera Selatan
Barat
: Kabupaten Batanghari, Kabupaten Tanjung Jabung Barat
II.2.3Jarak
II.2.3.1Jarak Dengan Kabupaten Lain di Provinsi Jambi
a. Kota Jambi
= 38 km
b. Muara Bulian
= 75 km
II.2.3.2
c. Muara Sabak
= 120 km
d. Kuala Tungkal
= 120 km
e. Tebo
= 180 km
f. Sarolangun
= 190 km
g. Muaro Bungo
= 250 km
h. Bangko
= 280 km
i. Sungai Penuh
= 500 km
Jarak Dengan Kecamatan Dalam Kabupaten
a. Jambi Kecil
= 14 km
b. Pudak `
= 48 km
c. Pijoan
= 50 km
d. Sebapo
= 65 km
e. Tanjung
= 100 km
f. Marga
= 185 km
g. Sungai Gelam
= 80 km
h. Tanjung Mulya
= 150 km
i. Tanjung Bukit
= 120 km
j. Kemingking Dalam
= 43 km
II.3 Potensi
2.3.1 Pertanian
Pengembangan tanaman pangan mendapat prioritas utama oleh pemerintah
Kabupaten Muaro Jambi, mengingat sampai saat ini masih kekurangan pangan
khususnya padi, oleh karena itu dicanangkan program “optimasi lahan” guna
mengolah dan memberdayakan lahan hutan menjadi lahan produktif yang banyak
terdapat di daerah pedesaan.
a) Tanaman Padi
Konsentrasi persawahan berada di 3 kecamatan yaitu Kumpeh, Maro sebo dan
Jaluko mengingat wilayahnya yang banyak terdapat lahan basah karena berada di
daerah aliran Sungai Batang hari, sedangkan wilayah lainnya berupa ladang tadah
hujan. Luas panen padi tahun 2008 adalah 7.922 Ha dengan produksi 33.793 ton dan
produksi rata-rata 42.66 ton.
Tabel Jumlah Produksi Tanaman Padi di Kabupaten Muaro Jambi
No
Kecamatan
Luas Panen
Produksi (ton)
Rata – Rata Produksi
1
Sekernan
1,558
6,888
44.21
2
Jaluko
1,518
6,486
42.73
3
Maro Sebo
2,051
8,754
42.68
4
Kumpeh
2,180
8,993
41.25
5
Kumpeh Ulu
615
2,672
43.45
6
Sei. Bahar
-
-
-
7
Mestong
-
-
-
8
Sei. Gelam
-
-
-
7,922
33,793
42.6
Jumlah
b) Palawija
Tanaman palawija banyak dibudidayakan di kecamatan Kumpeh, Kunpeh ulu
dan Jambi luar kota, khususnya untuk komoditi jagung sedangkan dikembangkan
secara besar-besaran di desa Mekar Sari kecamatan kumpeh mengingat kondisi lahan
sesuai untuk budidaya jagung khususnya varitas hibrida. Disamping jagung tanaman
sayuran banyak dikembangkan di kecamatan Sungai Gelam, Jambi luar kota,
Kumpeh ulu dan Mestong yang sebagian besar untuk memasok kebutuhan sayur Kota
Jambi, umumnya dibudidayakan sebagai usaha sampingan keluarga.
Tabel Jumlah Produksi Tanaman Padi di Kabupaten Muaro Jambi
No
Palawija
Luas Panen Produksi
1
Jagung
3.085
12.685
2
Ubi Kayu
298
45,24
3
Ubi Jalar
294
25,68
4
Kedelai
368
312
5
Kacang Tanah
139
250
6
Kacang Hijau
54
62
c) Hortikultural
Beberapa jenis buah-buahan yang dihasilkan termasuk varitas unggul yang
memiliki citra rasa khas seperti duku yang terkenal dengan varitas duku kumpeh
dengan ciri kulit tipis dan dagang buah tebal sehingga disukai masyarakat, sentra
produk duku berada di Kumpeh dan Kumpeh Ulu, selain itu terdapat sentra produksi
nanas di desa Tangkit Kecamatan Sungai Gelam dan sekarang sedang dikembangkan
budidaya jeruk di Sungai Bahar.
Tabel Produksi Buah – Buahan di Kabupaten Muaro Jambi
No
Jenis Buah
Produksi (ton)
1
Alpokat
791
2
Duku
116.123
3
Durian
125.205
4
Jeruk
5
Nanas
23.057
884.268
2.3.2 Peternakan
Kabupaten Muaro Jambi termasuk sentra ternak yang cukup potensial, hal ini
didukung geografis wilayah yang relatif dekat dengan Kota Jambi sebagai pasar
utama ternak, sehingga usaha sektor peternakan dapat berkembang secara pesat dan
menjadi sektor ekonomi produktif yang cukup menarik untuk dikembangkan dalam
skala ekonomi.
Sentra peternakan di Kabupaten Muaro Jambi, meliputi:
1. Ternak Unggas : umumnya berada di daerah pinggiran Kota Jambi, yaitu
Kecamatan Jaluko, Kumpeh Ulu, Sungai Gelam.
2. Ternak besar dan kecil merata di kampung semua kecamatan, kecuali
kecamatan Sungai Bahar, hal ini didukung ketersediaan pakan yang cukup
melimpah seperti rumput gajah dan rumput liar yang tumbuh subur di dataran
rendah dan berair.
2.3.3 Perkebunan
Sektor perkebunan memegang peranan penting di dalam struktur perekonomian
Kabupaten Muaro Jambi, karena hampir 65% masyarakat bekerja di sektor
perkebunan baik sebagai pemilik maupun pekerja, oleh karena itu pembinaan sektor
perkebunan sangat mendapat perhatian pemerintah daerah. Komoditi antara
perkebunan didominasi oleh tanaman kelapa sawit dan karet, baik dikelola oleh
swasta maupun perkebunan rakyat.
Perkebunan swasta besar :
1. PTPN VI
2. PT. Bahari Gembira Ria
3. PT. Kirana Sekernan
4. PT. Makin
5. PT. Angso Duo Sawit Lestari
2.3.4 Perikanan
Kabupaten Muaro Jambi termasuk sentra produksi perikanan yang cukup
potensial, hal ini tidak terlepas dari kondisi geografis wilayah yang dialiri sungai
Batang hari yang sangat baik untuk budidaya ikan perairan umum serta geografis
wilayah yang mempunyai cukup banyak lahan basah/ rawa. Pengembangan budidaya
perikanan utama dibagi atas dua kelompok, yaitu:
1. Perairan umum, dilakukan disepanjang sungai Batang Hari, dengan sistem
kerambah jaring apung (KJA) ini terpusat di Kecamatan Jambi Luar Kota, Sekernan,
Maro sebo dan Kumpeh Ilir.
2. Bumi daya kolam, dilakukan di daerah dataran rendah/ berawa yang banyak
terdapat di kecamatan Sungai Gelam dan Kumpeh Ulu.
Produksi perikanan kabupaten muaro jambi cukup besar mencapai 11.143.98
ton pertahun, terdiri dari perairan umum 859.18 ton dan budidaya 10.283.80 ton.
Sebagian besar didominasi ikan jenis Patin Jambal Nila dan Lele yang sebagian besar
dijual untuk memenuhi pasar lokal dan Kota Jambi, selanjutnya karena produksi terus
meningkatkan dilakukan upaya terobosan dengan menjalin kerja sama dengan sektor
swasta untuk pemasaran khususnya pasar ekspor melalui industri pengolahan yang
berlokasi di desa Sekernan sehingga harga jual yang cukup ekonomis.
Guna menunjang produksi yang terus meningkat, maka dibutuhkan pasokan
bibit yang cukup untuk itu dibangun balai benih ikan (BBI) yang terdapat di desa
Arang–arang kecamatan Kumpeh Ulu dan Tempino kecamatan Mestong, disamping
itu terdapat pula balai penelitian ikan air tawar di Sungai Gelam.
Bahkan telah ada suaka perlindungan sumber daya perikanan guna melindungi
ikan varitas lokal dari kepunahan maka ditetapkan kawasan suaka perlindungan
sumberdaya perikanan yaitu kawasan Danau Lamo di kecamatan Maro Sebo untuk
kawasan konservasi ikan lokal jenis patin, nila, gabus, mujair, lele, gurame.
2.3.5 Pariwisata
Program pembangunan bidang pariwisata Tahun 2012 di Kabupaten Muaro
Jambi tidak terlepas dari Arah Kebijakan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah
Kabupaten Muaro Jambi yaitu Pengembangan Pariwisata, Seni dan Budaya
berdasarkan kondisi dan potensi daerah. Sebagai implementasi dari kebijakan
tersebut maka ditetapkan program pembangunan di Bidang Kepariwisataan ini yang
meliputi :
1. Pengembangan pemasaran pariwisata
2. Pengembangan destinasi pariwisata
3. Pengembangan Kemitraan pariwisata
Sasaran yang hendak dicapai dari pembangunan bidang kepariwisataan ini
antara lain, menjadikan sektor pariwisata sebagai salah satu penggerak roda ekonomi
kerakyatan, terwujudnya objek dan daya tarik wisata serta seni budaya daerah dan
mengembangkan kawasan wisata daerah
No.
1.
Tabel Potensi Objek Wisata yang ada di Kabupaten Muaro Jambi
Jenis Objek Wisata
Lokasi
Kecamatan
Wisata
Budaya,
Muaro Jambi
Sejarah
Candi
Muaro Jambi
Maro Sebo
2.
Wisata
Jambi
Budaya
Sejarah
Museum
3.
Wisata Budaya Sejarah Seni Budaya
Komoditas Adat Terpencil
Muaro Jambi
Maro Sebo
Nyogan
Mestong
Tanjung
Kumpeh
Kasang Pudak
Kumpeh Ulu
Kebon IX
Sungai Gelam
Sungai Bahar
Sungai Bahar
Tangkit Baru
Sungai Gelam
Pudak
Kumpeh Ulu
Wisata sejarah makam kuno (selaras
10. pinang masak, orang kayo gemuk, dan
orang kayo pedataran
Kumpeh
Kumpeh
11. Wisata budaya seni pertunjukan bejolo
Kumpeh
Kumpeh
Gedong karya
Kumpeh
Danau lamo
Maro sebo
4. Wisata Alam Taman Nasional Berbak
Wisata Taman Rekreasi Alam Citra Indah
(ACI)
5.
6. Penangkaran Buaya
7. Wisata Agro Perkebunan Sawit
Wisata Agro Perkebunan Nenas dan
Wisata Belanja Dodol/Selai Nenas
8.
9. Wisata Agro Tanaman Hortikultura
12. Wisata sejarah gedong tebakar
13. Wisata alam danau lamo
Sumber : Dinas Kebudayaan, pariwisata, Pemuda dan Olah raga Kabupaten Muaro Jambi
Tahun 2012
2.3.6 Pertambangan
Tabel Lokasi Penyebaran Bahan Galian/ Tambang Selain Minyak Dan Gas
Bumi di Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2008
Batu Bara
(Ton)
Pasir kuarsa
(m3)
1 Mestong
40.000.000
-
9.000.000
2 Sungai Bahar
15.000.000
25.342.000
-
No
Kecamatan
Pasir dan
Kerikil
Kaolin (m3)
Terdapat di
sepanjang
Alur Sungai
3 Kumpeh Ulu
-
-
800.000
25.000.000
-
-
5 Kumpeh
-
9.000.000
-
6 Maro Sebo
-
-
-
Jambi Luar
Kota
1.000.000
-
-
8 Sekernan
-
25.000.000
9.500.000
Jumlah
81.000.000
59.342.000
19.300.000
4 Sungai Gelam
7
Batang Hari
Tabel Potensi Sumber Daya Mineral
No
Jenis
Mineral
Minyak
1. dan Gas
Bumi
2.
Batu
Bara
Lokasi
Potensi
Tempino (Mestong), Petaling (Sei. Gelam),
Setiti (Jaluko), Sengeti (Sekernan), Mekar Sari
(Kumpeh)
Nyogan (Mestong), Tanjung Pasir (Mestong), (Rata-Rata
Kebun XI (Sei. Gelam),Marga Mulia (Sei. Kadar 5000
Bahar)
Kal.)
3.
Pasir
Kuarsa
Tanjung Lanjut (Sekernan), Jambi Kecil (Maro
Sebo)
4.
SIR TU
Daerah Aliran Sei. Batang Hari (Maro Sebo,
Kumpeh, Sekernan, Dan Jaluko)
5.
Emas
Daerah Aliran Sei. Batang Hari (Maro Sebo,
Kumpeh, Sekernan Dan Jaluko)
III.
PRIORITAS PEMBANGUNAN
III.1 Pendekatan Sektor Basis
III.1.1 LQ
Logika dasar Location Quotient (LQ) adalah teori basis ekonomi yang intinya
adalah karena industri basis menghasilkan barang-barang dan jasa untuk pasar di
daerah maupun di luar daerah yang bersangkutan, maka penjualan keluar daerah akan
menghasilkan pendapatan bagi daerah.
Rumus : LQ = (vi/vt) / (Vi/Vt)
Keterangan:
vi
: Nilai output (PDRB) sektor i daerah studi k (kabupaten/kota
misalnya).
vt
: Produk Domestik Regional Bruto total semua sektor di daerah studi k
daerah tertentu.
Vi
: Nilai output (PDRB) sektor i daerah referensi p (provinsi misalnya).
Vt
: Produk Domestik Regional Bruto total semua sektor di daerah
referensi p.
a. Sektor Pertanian
LQ =
vi
vt
Vi
Vt
=
1.437 .434,65
4.632.639,95
18.566 .306,44
63.268 .138,39
= 1,06 (basis)
b. Sektor Pertambangan dan Penggalian
LQ =
vi
vt
Vi
Vt
=
1.116 .249,74
4.632 .639,95
12.067 .110,40
63.268 .138,39
= 1,26 (basis)
c. Sektor Industri Pengolahan
LQ =
vi
vt
Vi
Vt
=
535.548,72
4.632 .639,95
6.747 .657,75
63.268 .138,39
= 1,1 (basis)
d. Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih
LQ =
vi
vt
Vi
Vt
=
5.394,37
4.632 .639,95
587.747,40
63.268 .138,39
= 0,11 (non basis)
229.589,90
4.632 .639,95
2.708 .468,00
63.268 .138,39
= 1,16 (basis)
e. Sektor Bangunan
LQ =
vi
vt
Vi
Vt
=
f. Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran
LQ =
vi
vt
Vi
Vt
=
757.812,43
4.632 .639,95
9.476 .118,02
63.268 .138,39
= 1,1 (basis)
g. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi
LQ =
vi
vt
Vi
Vt
=
102.313,40
4.632 .639,95
4.024 .682,09
63.268 .138,39
= 0,034 (non basis)
h. Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa
LQ =
vi
vt
Vi
Vt
=
102.693,94
4.632 .639,95
3.259 .984,74
63.268 .138,39
= 0,43 (non basis)
345.602,80
4.632 .639,95
5.900 .239,62
63.268 .138,39
= 0,79 (non basis)
i. Sektor Jasa-jasa
LQ =
vi
vt
Vi
Vt
=
III.1.2 ME
a.
Sektor Pertanian
ME =
PDRB Total
PDRB Sektor y ang dicari
=
4.632.639,95
1.437 .434,65
= 3,22 kali
Artinya :
Jika pendapatan sektor pertanian bertambah Rp 1, maka sektor lain akan
bertambah pendapatannya sebesar 3,22 kali.
b.
Sektor Pertambangan dan Penggalian
ME =
Artinya :
PDRB Total
PDRB Sektor yang dicari
=
4.632.639,95
1.116 .249,74
= 4,15 kali
Jika pendapatan sektor pertambangan dan penggalian bertambah Rp 1, maka
sektor lain akan bertambah pendapatannya sebesar 4,15 kali.
c.
Sektor Industri Pengolahan
ME =
PDRB Total
PDRB Sektor yang dicari
4.632.639,95
535.548,72
=
= 8,65 kali
Artinya :
Jika pendapatan sektor pengolahan bertambah Rp 1, maka sektor lain akan
bertambah pendapatannya sebesar 8,65 kali.
d.
Sektor Bangunan
ME =
PDRB Total
PDRB Sektor yang dicari
=
4.632.639,95
229.589,90
= 20,17 kali
Artinya :
Jika pendapatan sektor bangunan bertambah Rp 1, maka sektor lain akan
bertambah pendapatannya sebesar 20,17 kali.
e.
Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran
ME =
PDRB Total
PDRB Sektor yang dicari
=
4.632.639,95
757.812,43
= 6,11 kali
Artinya :
Jika pendapatan sektor perdagangan, hotel, dan restoran bertambah Rp 1,
maka sektor lain akan bertambah pendapatannya sebesar 6,11 kali.
III.1.3 Kontribusi
a.
Sektor Pertanian
Kontribusi =
PDRB Sektor Basis
PDRB Total Wilayah yang Bersangkutan
x 100%
=
b.
=
=
1.116 .249,74
4.632.639,95
x 100%
x 100% = 24,09%
PDRB Sektor Basis
PDRB Total Wilayah yang Bersangkutan
535.548,72
4.632.639,95
x 100%
x 100% = 11,56%
Sektor Bangunan
Kontribusi =
=
e.
PDRB Sektor Basis
PDRB Total Wilayah yang Bersangkutan
Sektor Industri Pengolahan
Kontribusi =
d.
x 100% = 31,02%
Sektor Pertambangan dan Penggalian
Kontribusi =
c.
1.437 .434,65
4.632.639,95
PDRB Sektor Basis
PDRB Total Wilayah yang Bersangkutan
229.589,90
4.632.639,95
x 100%
x 100% = 4,95%
Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran
Kontribusi =
=
PDRB Sektor Basis
PDRB Total Wilayah yang Bersangkutan
757.812,43
4.632.639,95
x 100%
x 100% = 16,35%
Dengan memperhatikan setiap besaran kontribusi dari kelima sektor basis di
Kabupaten Muaro Jambi, angka yang paling besar ditunjukkan oleh sektor pertanian
sebesar 31,02%. Maka dari itu berarti bahwa prioritas pembangunan yang harus
dilakukan oleh Kabupaten Muaro Jambi adalah mendahulukan sektor pertanian.
III.2 Pendekatan Lokasi
Pusat pertumbuhan atau dominannya pertumbuhan di Kabupaten Muaro Jambi
terletak di daerah Pijoan dan Kecamatan Sungai Bahar.
IV.
4.1.
PENUTUP
Kesimpulan
Pembangunan pertanian tidak terlepas dari pengembangan kawasan pedesaan
yang menempatkan pertanian sebagai penggerak utama perekonomian. Perencanaan
pembangunan wilayah adalah suatu upaya merumuskan dan mengaplikasikan
kerangka teori ke dalam kebijakan ekonomi dan program pembangunan yang di
dalamnya mempertimbangkan aspek wilayah dengan mengintegrasikan aspek sosial
dan lingkungan menuju tercapainya kesejahteraan yang optimal dan berkelanjutan.
Melalui 3 pendekatan yaitu pendekatan jumlah penduduk, lokasi, dan potensi
didapatlah data jumlah penduduk sebanyak 341.588 jiwa. Jabaran lokasinya, batas
Utara adalah Kabupaten Tanjung Jabung Timur, batas Timur adalah Kabupaten
Tanjung Jabung Timur, batas Selatan adalah Provinsi Sumatera Selatan, dan batas
Barat adalah Kabupaten Batanghari dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat dimana
setiap bagian kecamatannya memiliki potensi yang cukup baik di bidang pertanian,
perkebunan, peternakan, perikanan, pertambangan, dan pariwisata. Potensi lokasi
sebagai pusat pertumbuhan atau dominannya pertumbuhan di Kabupaten Muaro
Jambi terletak di daerah Pijoan dan Kecamatan Sungai Bahar.
Melalui data LQ didapatlah angka lebih dari 1 sebagai angka sektor basis dan
angka paling tinggi yaitu 1,26 pada sektor pertambangan dan penggalian. Sisanya
sektor pertanian, sektor industri pengolahan, sektor bangunan, dan sektor
Perdagangan, Hotel, dan Restoran berada dikisaran angka 1-1,1. Namun pada
perhitungan ME, dari kelima sektor basis didapat angka 20,17 pada sektor bangunan
dimana artinya jika pendapatan sektor bangunan bertambah Rp 1, maka sektor lain
akan bertambah pendapatannya sebesar 20,17 kali. Sedangkan untuk kontribusi,
angka pertanian menyumbang persentase sebesar 31,02% oleh sektor pertanian. Maka
dari itu berarti bahwa prioritas pembangunan yang harus dilakukan oleh Kabupaten
Muaro Jambi adalah mendahulukan sektor pertanian.
SUMBER DATA
1.)
google.com diakses tanggal 10 Januari 2014
2.)
http://www.bappeda.muarojambi.go.id/demografi.php
tanggal 10 Januari 2014
10-1-2014
diakses
3.)
http://www.muarojambi.go.id/potensidaerah/pertanian sumber diakses tanggal
10 Januari 2014
4.)
Laporan Tahunan Dinas Kebudayaan, pariwisata, Pemuda dan Olah raga
Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2012 diakses tanggal 10 Januari 2014
5.)
Data BPS Kabupaten Muaro Jambi :
a.
BPS Kabupaten Muaro Jambi. 2008. Muaro Jambi dalam Angka Tahun
2007 “Muaro Jambi Regency in Figures 2007”. Badan Pusat Statistik
Kabupaten Muaro Jambi. Jambi.
b.
BPS Kabupaten Muaro Jambi. 2008. Muaro Jambi dalam Angka Tahun
2008/2009 “Muaro Jambi Regency in Figures 2008/2009”. Badan Pusat
Statistik Kabupaten Muaro Jambi. Jambi.
c.
BPS Kabupaten Muaro Jambi. 2011. Muaro Jambi dalam Angka Tahun
2010/2011 “Muaro Jambi Regency in Figures 2010/2011”. Badan Pusat
Statistik Kabupaten Muaro Jambi. Jambi.
d. BPS Kabupaten Muaro Jambi. 20012. Muaro Jambi dalam Angka Tahun
2007 “Muaro Jambi Regency in Fingers 2012”. Badan Pusat Statistik
Kabupaten Muaro Jambi. Jambi.