Identifikasi Jenis Tanaman Obat yang Digunakan Sebagai Bahan Pembuatan Minyak Karo

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Indonesia adalah suatu negara yang memiliki sumber daya alam yang
melimpah. Seperti yang telah diketahui, Indonesia merupakan salah satu negara
yang memiliki hutan terbesar di dunia yang didalamnya terdapat berbagai macam
flora dan fauna yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di Indonesia juga
banyak terdapat berbagai jenis tumbuhan yang dapat dijadikan obat-obatan,
rempah-rempah, dan lain sebagainya. Menurut Nasution (1992) dalam Sudirga
(2006), Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas, mempunyai
kurang lebih 13.700 pulau yang besar dan kecil dengan keanekaragaman jenis
flora dan fauna yangsangat tinggi. Di Indonesia diperkirakan terdapat 100 sampai
dengan 150 famili tumbuh-tumbuhan, dan dari jumlah tersebut sebagian besar
mempunyai potensi untuk dimanfaatkan sebagai tanaman industri, tanaman buahbuahan, tanaman rempah-rempah dan tanaman obat-obatan. Dari jumlah tersebut
sekitar 9.600 species diketahui berkhasiat obat. Peluang pengembangan budidaya
tanaman obat masih sangat berpotensi seiring dengan semakin berkembangnya
industri jamu dan produk olahan tanaman obat lainya. Pemanfaatan tanaman
sebagai obat sudah lama dilakukan masyarakat Indonesia. Kemampuan meracik
obat dari berbagai tanaman hutan merupakan warisan budaya turun temurun dan
mengakar kuat di masyarakat Indonesia (Kartasapoetra, 2006).
Saat ini dunia farmasi dan kedokteran telah berkembang pesat, sehingga

sudah banyak dibuat dan dipakai berbagai jenis obat-obatan yang diproduksi oleh
pabrik pabrik farmasi. Oleh karena sebagian besar bahan baku untuk pembuatan
obat obatan tersebut masih diimport dari luar negeri, maka mengakibatkan

Universitas Sumatera Utara

2

harganya menjadi mahal dan kadang-kadang tidak terjangkau oleh sebagian
masyarakat, khususnya masyarakat pedesaan. Adanya krisis ekonomi yang
berkepanjangan di Indonesia akhir-akhir ini membuat harga obat-obatan produksi
pabrik menjadi semakin mahal dan semakin tidak terjangkau lagi oleh masyarakat
kecil. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka perlu digalakkan penggunaan
obat-obatan tradisional, khususnya yang dibuat dari ramuan tanaman. Tanaman,
khususnya tanaman obat tradisional mudah diperoleh karena dapat ditanam
sendiri di pekarangan rumah, selain itu tanaman (tumbuhan) merupakan sumber
daya alam yang dapat diperbaharui sehingga tidak akan mengalami kepunahan
apabila dilestarikan (Widiyanti, 2005).
Obat tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara tradisional, turun
temurun, berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat, kepercayaan, atau

kebiasaan setempat dan pengetahuan tradisional yang sudah mereka aplikasikan
sejak bertahun-tahun yang lalu. Menurut penelitian masa kini, obat-obatan
tradisional

memang

bermanfaat

bagi

kesehatan,

dan

kini

disarankan

penggunaannya karena lebih mudah dijangkau masyarakat, baik harga maupun
ketersediaannya. Obat tradisional pada saat ini banyak digunakan karena menurut

beberapa penelitian obat tradisional memiliki efek samping yang minim, atau
bahkan tidak memiliki efek samping, karena terbuat dari bahan alami yang
tersedia di hutan.
Salah satu diantara jenis obat tradisional yang banyak digunakan dalam
masyarakat khususnya masyarakat Sumatera Utara yaitu minyak Karo. Minyak
tersebut menjadi minyak urut untuk berbagai penyakit luar seperti patah tulang
dan juga obat luka akibat benda tajam atau kecelakaan. Sumber utama pembuatan

Universitas Sumatera Utara

3

minyak Karo ini dibuat dengan mencampurkan akar-akaran dari jenis-jenis
tumbuhan obat yang dimasak dengan minyak kelapa, atau minyak sereh dengan
suhu tinggi dan waktu relatif lama. Namun masih banyak yang tidak mengetahui
sebenarnya apa saja komposisi minyak Karo tersebut, karena mengingat banyak
sekali bahan yang digunakan untuk dijadikan suatu produk minyak karo.
Minyak Karo termasuk dalam golongan minyak atsiri, namun yang
berbeda, minyak Karo merupakan campuran dari minyak atsiri serta ekstrak
rempah-rempah lainnya. Salah satu tanaman penghasil minyak atsiri adalah sereh

wangi. Menurut Agusta (2000) minyak sereh wangi dapat digunakan dalam
industri sebagai ramuan obat-obatan tradisional, keperluan bahan pangan, cita rasa
(penyedap), kosmestik, obat penolak serangga, dan wangi-wangian (parfume).
Upaya untuk meningkatkan nilai tambah sereh wangi diperlukan pengolahan lebih
lanjut. Satu diantaranya dengan cara penyulingan daun dan batang tanaman sereh
wangi.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi jenis dan bagian tumbuhan dan
kegunaan tanaman obat yang terkandung di dalam minyak Karo yang diproduksi
dan dipasarkan secara luas.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini berguna sebagai referensi yang dapat memberikan informasi
mengenai komposisi dan manfaat dari minyak Karo yang diproduksi.

Universitas Sumatera Utara