Identifikasi Jenis Tanaman Obat yang Digunakan Sebagai Bahan Pembuatan Minyak Karo Chapter III V

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat
Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2017 sampai Mei 2017. di Industri
rumah tangga (Home Industry) CV.Mejuah-juah, Desa Ujung Serdang, Simpang
Pondok Pool, Dusun V, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang,
Provinsi Sumatera Utara.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah kamera digital, tali rafia, parang, sarung
tangan, skala pengukuran, dan alat tulis. Alat yang digunakan untuk
pengkoleksian dan pengawetan jenis yang tidak dikenali guna identifikasi lebih
lanjut adalah gunting, kertas koran.
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah buku identifikasi
tanaman obat, kantung plastik kecil/stoples, kantung plastik besar/keranjang, dan
label identifikasi.
Teknik Pengambilan Data
Teknik yang dilakukan dalam pengumpulan data tentang tanaman obat
yang digunakan dalam pembuatan minyak karo di CV.Mejuah-juah adalah dengan
teknik observasi yaitu survei langsung ke lapangan dan studi pustaka dengan
menggunakan buku identifikasi tanaman obat.


Universitas Sumatera Utara

12

Pengumpulan data yang dilakukan di lapangan sebagai berikut:
a. Data primer
Data yang dikumpulkan langsung dari lapangan seperti habitus tanaman obat,
jumlah jenis tanaman obat.
b. Data sekunder
Pengambilan data sekunder meliputi data tentang keadaan umum daerah
penelitian serta data yang diperoleh dari sumber yang dapat dipercaya seperti
instansi terkait baik lembaga pemerintahan maupun lembaga kemasyarakatan dan
data yang sudah tersedia di instansi tertentu.
Prosedur Penelitian
1. Semua bahan tanaman obat untuk pembuatan minyak Karo
dikumpulkan, difoto, dan didaftar.
2. Semua bahan yang ada diidentifikasi dengan buku identifikasi tanaman
obat/referensi lainnya.
3. Jika masih ada yang belum dapat diidentifikasi, spesimen contoh di
herbarium untuk diidentifikasi ke Herbarium Bogoriese – LIPI.

4. Hasil identifikasi dituangkan dalam bentuk tabulasi.

Universitas Sumatera Utara

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kondisi Umum CV.Mejuah-juah
Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber yaitu pemilik CV.
Mejuah-juah, diperoleh keterangan yang menyangkut awal mula narasumber
memproduksi minyak Karo secara luas. Pada mulanya orangtua dari narasumber
sudah lebih dulu membuat minyak Karo, namun karena usia yang sudah relatif
tua, orang tua narasumber tidak meneruskan usaha lagi minyak Karo ini lagi.
CV.Mejuah-juah ini mulai dikomersilkan sejak tahun 2015. Tidak hanya
memproduksi minyak Karo saja, CV. Mejuah-juah juga memproduksi pupuk dan
obat-obatan herbal lainnya. Namun pada penelitian ini hanya membahas tentang
minyak Karo. Minyak Karo yang diproduksi oleh CV. Mejuah-juah setiap
bulannya sekitar 2 ton, yang dijadikan 10.000 botol kemasan 110 ml. Bahan
pembuatan minyak Karo yang mereka produksi diperoleh dari hutan yang diambil
oleh petani-petani di sekitar hutan di daerah Berastagi, juga ada sebagian bahan
yang mereka tanam di kebun mereka sendiri. CV.Mejuah-juah memproduksi

minyak karo dalam 3 varian, yaitu aroma kelapa hijau, aroma serai, dan aroma
rempah.
Minyak Karo adalah minyak tradisional buatan suku Karo yang diramu
secara tradisional dan sudah sangat dikenal karena manfaatnya serta digunakan
sejak lama di kalangan masyarakat Sumatera Utara. Oleh orang Karo sendiri
minyak ini biasa disebut Minyak Pengalun yang artinya 'Minyak Urut/Pijat,
karena cara pemakaiannya dengan cara diusap/dipijat. Minyak ini 100 % alami
dan memiliki daya simpan yang lama meskipun tanpa bahan kimia. Hal ini sesuai

Universitas Sumatera Utara

14

dengan pernyataan Harianja (2012) yang menyatakan bahwa masyarakat Karo
sejak dulu banyak menggunakan tumbuh-tumbuhan sebagai obat tradisional.
Meskipun secara garis besar bahan yang digunakan sama yaitu rempah-rempah,
akar-akaran, dan minyak kelapa, tidak berarti semua minyak karo memiliki
kualitas yang sama. Tergantung pada komposisi bahan-bahan yang digunakan,
juga pada keahlian si pembuatnya dalam proses pembuatan minyak.
Orang Karo juga tidak segan untuk berbagai minyak kepada sanak

saudara atau kepada tetangga yang membutuhkannya. Hal ini menjadi salah satu
promo yang dilakukan secara tidak sengaja namun menjadikan Minyak Karo
terkenal di luar kalangan Suku Karo sendiri. Penggunaanya cukup dioleskan ke
bagian yang sakit atau untuk gunakan keseluruh badan setiap menjelang tidur
sambil sedikit diurut-urut agar cepat meresap.
Minyak Karo Aroma Kelapa Hijau, Aroma Serai, dan Aroma Rempah
Aroma Kelapa Hijau
Minyak karo dengan aroma kelapa hijau yang khas dibuat dengan
menambahkan minyak kelapa hijau sebesar kadar yang telah ditentukan. Minyak
kelapa hijau yang ditambahkan berbeda dengan minyak kelapa yang diawal
digunakan. Minyak kelapa hijau warnanya lebih hijau dari minyak kelapa biasa.
Dan aromanya lebih wangi dari minyak kepala biasa. Setelah dilakukan kegiatan
identifikasi jenis yang digunakan dalam pembuatan minyak karo diperoleh
masing-masing bahan yang digunakan dari daun, kulit kayu, dan akar-akaran dan
diperoleh hasil yang dapat dilihat pada Tabel 3.

Universitas Sumatera Utara

25


Tabel 3. Bahan-bahan pembuatan minyak Karo aroma kelapa hijau
NO

Nama dan Bagian yang
digunakan serta

Kandungan Aktif

Gambar

Referensi

Pada Bahan
Nama Ilmiah dan
Familia
1

Akar Pinang
Areca catechu


Karbohidrat Protides,
Lipid, dan Asam
Lauric,

Kartasapoetra
(1992)

Tanin

Kartasapoetra
(1992)

Arecaceae

2

Akar Rotan
Calamus diepenhorstii
Arecaceae


3

Pakis Haji
Cycas rumphii

Polifenol,
Flavonoida, dan
Saponin

Tim Materi
Pertanian
(2015)

Cycadaceae

Universitas Sumatera Utara

16

4


Daun Sembung
Nyawa

Flavonoid, Sterol tak
Jenuh, Triterpen,
Polifenol, dan
Mminyak Atsiri

Aspan
(2008)

Gynura procumbens
Asteraceae

5.

Daun Salam

Anti Oksidan dan

Flavonoid

Agoes
(2010)

Syzygium polyanthum
Myrtaceae

6

Daun Merah/Daun
Miana

Zat Alkaloida,
Minyak Atsiri, dan
Mineral

Kartasapotra
(1992)


Coleus atropurpureus
Labiatae

7

Daun Takur Lebo

Universitas Sumatera Utara

17

8

Daun Pegagan
Centella asiatica
Apiaceae

9

Obat Api Atas


10

Obat Api Bawah

11

Akar Kayu Putih

Velarin (Campuran
Minyak Atsiri dan
Damar), Alkali
Sulfat, dan Zat
Penyamak

Lignin dan
Melaleucin

Aspan
(2008)

Aspan
(2010)

Melaleuca leucadendra
Myrtaceae

Universitas Sumatera Utara

18

12

Daun Sirih
Hutan

Saponin, Flavonoida,
Polifenol, Minyak
Atsiri, dan
Piperaduncin

Agusta

Sineol 50-60 % ,
Alfa-terpineol,
Valeraldehida, dan
Benzaldehida

Aspan

(2000)

Piper aduncum
Piperaceae

13

Daun Kayu Putih
Melaleuca leucadendra

(2008)

Myrtaceae

14

Daun Ikat Ayam

15

Daun Sisik Naga
Drymoglossum
piloselloides

Minyak Atsiri, Sterol,
Triterpen, Fenol,
Flavonoid, Tanin, dan
Gula

Rahmaningtyas,
(2012)

Polypodiaceae

Universitas Sumatera Utara

19

16

Daun Pinus

Pinene dan Tanin

Sembiring
(2012)

Pinus merkusii
Pinaceae

17

Daun Meniran
Phyllanthus urinaria

Filantin yang pahit
rasanya, Zat
Penyamak, Damar
dan Mineral

Kartasapoetra
(1992)

Euphorbiaceae

18

Akar Kelapa

Cocos nucifera

Karbohidrat Protides,
Lipid, Asam Lauric,
Myristic serta
Coprylic

Sulastri
(2005)

Arecaceae

19

Daun Ruku-ruku
Ocimum tenuiflorum

Alkaloid, Flavonoid,
Tanin, Saponin,
Triterpenoid, dan
Minyak Atsiri

Syamsuhidayat
dan Hutapea
(1991)

Alkoloida Nikotina

Kartasapoerta

Lamiaceae

20

Daun Tembakau

(1992)
Nicotina tabaccum
Solanaceae

Universitas Sumatera Utara

20

21

Akar Jerangau

Saponin dan
Flavonoid

Aspan
(2008)

Acorus calamus
Araceae

22

Si Tiga Daun/Tiga Urat

Ambri, dkk
(2014)

Cinnamomum
javanicum
Lauraceae

23

Bunga Kiung

24

Bunga Timun
Cucumis sativus

Tim Materi
Pertanian
(2015)

Cucurbitaceae

25

Bunga Labu Air

Kartasapoetra
(1992)

Lagenaria leucantha
Cucurbitaceae

Universitas Sumatera Utara

21

26

Bunga Gundur/Beligo

Tim Materi
Pertanian
(2015)

Benincasa Hipsida
Cucurbitaceae

27

BungaSiliguri/Sdagori

Sembiring
(2012)

Sida rhombifolia
Malvaceae

28

Bunga Pulut-pulut

Maisaroh,
dkk (2015)

Urena lobata
Malvaceae

29

Bunga
Garingging/Bunga Sapa

30

Bunga Labu
Curcubita moschata

Tim Materi
Pertanian
(2015)

Curcubitaceae

Universitas Sumatera Utara

22

31

Beras Hancur

Tim Materi
Pertanian
(2015)

Oryza Sativa
Poaceae

32

Sirih
Piper betle
Piperaceae

33

Minyak Terbang
(Betlephenol),
Seskuiterpen, Pati,
Diatase, Gula, Zat
Samak, dan Zat
Kavicol

Agoes
(2010)

Bawang

Minyak Atsiri

Kartasapoetra

Putih

0,1 – 0,5 % ,
Dialildisulfida,
Alilprofildisulfida,
dan Senyawa Sulfur

(1992)

Allium sativum
Alliaceae

34

Daun Terbangun

Sembiring
(2012)

Coleus scutellarioides
Lamiaceae

Universitas Sumatera Utara

23

34

Daun Serai

Pasorong,
dkk

Cymbopogon nardus

(2015)

Poaceae

36

Daun Gundera/Daun
Bawang Batak/Bawang
Lokio

Lumbantoruan
(2015)

Allium chinensis
Alliaceae
37

Daun Dewa
Gynura segetum
Asteraceae

38

Saponin, Minyak
Atsiri, Flavonoid,
Tanin, Polifenol,
Asam Klorogenat,
Asam Kalfeat, Asam
Vanilat, Asam Pkumarat, dan Asam
P-hidroksi Benzoat,
Alkaloid,
Triterpenoid, dan
Sterol

Agoes
(2010)

Daun Pupuk Mula
Jadi

39

Daun Jahe
Zingiber officinale

Winarti dan
Nanan
24
(2005)

Zingiberaceae

Universitas Sumatera Utara

40

Daun Bawang Putih

Kartasapoetra
(1992)

Allium sativum
Alliaceae

41

Kapulaga
Buah

Sineol, Beta-pinen,
Alfa-pinen, Alfaterpineol, dan
Humulen

Agoes
(2010)

Zingiberaceae

42

Buah Gundera/Bawang
Batak/Bawang Lokio

Lumbantoruan
(2015)

Allium chinensis
Alliaceae

25

43

Kulit Cingkam

Sembiring
(2012)

Bischofia javanica
Euphorbiaceae

Universitas Sumatera Utara

44

Daun Galinggang

45

Temulawak

Felandren, Turmerol,
Kurmunin, dan Pati

Kartasapoetra
(1992)

Curcuma xanthorriza
Zingiberaceae

46

Kulit Jeruk Nipis
Citrus aurantifolia
Rutaceae

47

Daun Lalang Muda
Imperata cylindrica

Minyak atsiri
sebanyak 90%
berisikan limone,
Glukosida
Hesperinida,
Isohespirinida,
Aurantiamrina, dan
Damar

Asam Kersik,
Damar, dan Logam
Alkali

Agoes
(2010)

Kartasapoetra
(1992)

Gramineae

26

48

Daun Pepaya
Carica papaya

Alkaloida Karpin,
Glukosida Karpasida,
Damar, Enzim
Proteolitik Papain

Kartasapoetra
(1992)

Caricaceae

Universitas Sumatera Utara

49

Daun Selawan

50

Daun Rumput
Manis/Daun Sampun

51

Daun Sipil-sipil

52

Daun Sembung

Sineol, Limonen,
Borneol, dan Kamfer

Kartasapoetra
(1992)

Blumea balsamifera
Compositae

53

Daun Gegaten Harimau

27

Ambri dkk,
(2014)

Vitis quadrangula
Vitaceae

Universitas Sumatera Utara

54

Pala

Myristica fragans
Myristicaceae

55

Minyak Atsiri
Berupa Alfa-pinen,
Limonen, Terpinen,
Mentatrien,
Terpineol, Safrol,
Miristisin

Daun Buntut Naga Cina

Agoes
(2010)

Fernandez
(2015)

Rhaphidophora pinnata
Araceae

56

Kencur
Kaempferia galanga
Zingiberaceae

57

Pati, Mineral,
Minyak Atsiri berupa
Sineol, Asam Metil
Kanil, dan Penta
Dekaan, Etil Ester,
Asam Sinamik,
Borneol, Kamfena,
Paraeumarin, Asam
Asinik, Alkaloid, dan
Gom

Agoes
(2010)

28

Daun Afrika Selatan

Kharimah
dkk,

Vernonia amygdalina

(2016)

Asteraceae

Minyak Karo Aroma serai
Minyak Karo aroma serai dihasilkan dari mencampurkan ekstrak serai
dengan kadar atau jumlah tertentu yang digabungkan dengan bahan pembuatan

Universitas Sumatera Utara

minyak Karo. Bahan yang digunakan mayoritas sama seperti minyak Karo aroma
kelapa Hijau, hanya saja kadar serai yang digunakan lebih banyak. Serai yang
digunakan juga serai wangi, yang menyebabkan minyak Karo tersebut menjadi
dominan aroma serai, dan kehangatannya lebih hangat dari varian minyak Karo
aroma kelapa hijau. Berikut ini bahan-bahan pembuatan minyak Karo Aroma
serai yang ditampilkan dalam Tabel 4.

Tabel 4. Bahan yang ditambahkan untuk pembuatan minyak Karo aroma Serai
NO

Nama dan Bagian yang
digunakan Serta

Kandungan Aktif

Gambar

Referensi

Pada Bahan
Nama Ilmiah dan
Familia
1

Serai Wangi

Nasution
(2009)

Cymbopogon citratus
Gramineae

29

Minyak Karo Aroma Rempah
Minyak karo aroma rempah berbeda dengan aroma kelapa hijau dan aroma
serai wangi. Pada minyak karo aroma rempah ini didalamnya ditambahkan
seluruh bahan yang telah dimasak lalu dihaluskan dan dibiarkan selama 4 minggu
sebagai tambahannya. Minyak karo aroma rempah ini juga ditambahkan lagi
ekstrak jahe merah dan lada hitam. Karena minyak karo varian ini lebih panas dari
varian yang lain. Berikut bahan-bahannya tambahan yang diguanakan untuk
minyak Karo aroma rempah yang ditampilkan dalam tabel 5.
Tabel 5. Bahan-bahan tambahan pembuatan minyak Karo aroma rempah

Universitas Sumatera Utara

NO

Nama dan Bagian yang
digunakan Serta

Kandungan Aktif

Gambar

Referensi

Pada Bahan
Nama Ilmiah dan
Familia
1

Jahe Merah

Aspan
(2008)

Zingiber officinale
Zingiberaceae

2

Lada Hitam
Piper nigrum
Piperaceae

Minyak Atsiri
berupa Felandren
dan Kariofilen,
Piperin, Minyak
Lemak, dan Pati

Kartasapoetra
(1992)

30
Bahan yang digunakan dalam pembuatan minyak Karo ini memang sudah
dipercaya mempunyai kandungan obat, hal ini dapat dilihat dari buku-buku serta
sumber lainnya yang telah dimuat pada tabel. Bahan yang paling dominan
digunakan adalah minyak kelapa. Semua varian minyak Karo yang diproduksi
CV.Mejuah-juah semuanya menggunakan minyak kelapa. Yang membedakan
adalah bahan tambahan dari setiap variannya yang membuat masing-masing
varian memiliki perbedaan kehangatan serta warna. Penggunaan minyak kelapa
diperuntukkan sebagai minyak yang dicampurkan dengan air rebusan bahanbahan yang telah direbus selama ± 4 jam tersebut.
Jika dihubungkan dengan minyak atsiri, minyak Karo bukanlah minyak
atsiri, karena kandungan minyak pada minyak Karo tersebut diperoleh dari

Universitas Sumatera Utara

minyak kelapa bukan dari minyak yang dikeluarkan sendiri oleh bahan-bahan
yang digunakan dalam pembuatan minyak Karo. Hal ini dapat dilihat dari cara
pembuatan minyak Karo yaitu dengan mencincang semua bahan, lalu semua
bahan dicampurkan, dan setelah itu bahan direbus menggunakan kuali besar
selama ± 4 jam. Lalu bahan-bahan disaring dan dipindahkan ke wadah yang
berbeda yang menyisakan air rebusan, kemudian air rebusan bahan-bahan tersebut
dicampur dengan minyak kelapa.
Sedangkat minyak atsiri didapatkan dari hasil penyulingan. Seperti yang
dikatakan oleh Sastrohamidjojo (2004) Pada umumnya cara penyulingan minyak
atsiri adalah adalah sebagai berikut: uap menembus jaringan tanaman dan
menguapkan semua senyawa yang mudah menguap. Jika hal ini benar, maka
seakan-akan isolasi minyak atsiri dari tanaman dengan cara hidrodestilasi
merupakan proses yang sederhana, hanya membutuhkan jumlah uap yang cukup.
31
Namun kenyataan hal tersebut tidak sesederhana yang kita bayangkan.
Hidrodestilasi atau penyulingan dengan air terhadap tanaman meliputi beberapa
proses.

Universitas Sumatera Utara

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Minyak Karo yang dibuat oleh CV. Mejuah-juah memiliki 3 varian dan
bahan-bahan yang digunakan mayoritas sama. Pada varian Kelapa hijau
menggunakan 57 Jenis bahan, pada varian Serai wangi ada 58 Jenis bahan, dan
varian rempah-rempah menggunakan 59 jenis bahan dan masing-masing terdiri
dari 25 famili. Dan famili yang paling banyak diguanakan terdiri dari arecaceae
dan zingiberaceae yaitu masing-masing 5 jenis bahan. Bahan yang digunakan
tidak hanya dari daun-daunan namun dari akar dan kulit pohon.
Saran
Harus dilakukan penelitian lanjutan agar hasil identifikasi bahan yang
digunakan lebih akurat.

Universitas Sumatera Utara