Hubungan antara modal usaha dengan profit margin dan penjualan rata-rata : studi kasus pada penerima kredit PNPM Mandiri Desa Sendangarum - USD Repository

  HUBUNGAN ANTARA MODAL USAHA DENGAN PROFIT MARGIN DAN PENJUALAN RATA-RATA (Studi kasus pada penerima kredit PNPM Mandiri Desa Sendangarum) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

  Program Studi Akuntansi Disusun oleh :

  Henricus Eko Hari Prasetyo 062114095

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011

  

HUBUNGAN ANTARA MODAL USAHA DENGAN PROFIT MARGIN

DAN PENJUALAN RATA-RATA

(Studi kasus pada penerima kredit PNPM Mandiri Desa Sendangarum)

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

  Program Studi Akuntansi

  

Disusun oleh :

  Henricus Eko Hari Prasetyo 062114095

  

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

MOTTO

Semua ini akan indah pada waktunya, manusia tinggal berusaha dan Tuhan

akan memberikannya.

Tak ada gunanya perkataan tanpa perbuatan.

  

Skripsi ini ku persembahkan untuk:

   Tuhan Yesus Kristus yang ada di surga, terima kasih atas rahmat yang telah Engkau berikan.

   Kedua orang tuaku, adikku dan semua keluarga yang telah memberi dukungan kepadaku.

   Kepada teman-teman di kampus dan di gereja

HALAMAN PERSEMBAHAN

  

Sebuah karya kecilku ini kupersembahkan kepada orang-orang yang

aku sayangi:  Tuhan Yesus Kristus yang memberikan hidup dan Bunda Maria sebagai teladan hidupku.  Kedua orangtuaku Henrikus Suroso dan Agnes Sukarnihari yang telah memberikan aku dukungan doa serta kasih sayangnya sepanjang hidupku dan memberikan segalanya yang aku butuhkan dalam kehidupanku.

   Adikku Marcelinus Aji Hari Kristiawan yang selalu setia mendukung dan memberikan semangat demi keberhasilan serta masa depanku.

   Para dosen FE yang selalu membantuku.  Dan teman-teman Akuntansi Fakultas Ekonomi USD yang selalu mendukungku.

  

Semoga aku selalu mendapatkan doa dari mereka semua yang sangat

kusayangi.

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

  FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI-PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

  Yang bertanda tangan dibahwa ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul: Hubungan Antara Modal Usaha dengan Profit Margin dan Penjualan Rata-Rata Studi kasus pada penerima kredit PNPM Mandiri Desa Sendangarum.

  Dan diajukan sebagai hasil karya saya.

  Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberi pengakuan pada penulisan aslinya.

  Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil penulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa ternyata saya melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh univeritas batal saya terima

  Yogyakarta, 04 Oktober 2011 Yang membuat pernyataan,

  Henricus Eko Hari Prasetyo

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Henricus Eko Hari Prasetyo Nomor Mahasiswa : 062114095

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

  

HUBUNGAN ANTARA MODAL USAHA DENGAN PROFIT MARGIN

DAN PENJUALAN RATA-RATA

(Studi kasus pada penerima kredit PNPM Mandiri Desa Sendangarum)

  beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 19 Oktober 2011 Yang menyatakan (Henricus Eko Hari Prasetyo)

KATA PENGANTAR

  Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memeperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.

  Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis dapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada :

  1. Romo rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberi kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian penulis.

  2. Bapak Drs. YP. Supardiyono, M.si., Akt., QIA., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  3. Bapak Drs. Yusef Widya Karsana, M.Si., Akt., QIA., selaku Kepala Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

  4. Bapak Antonius Diksa Kuntara, S.E., M.F.A., QIA., sebagai dosen pembimbing yang telah membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  5. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi yang telah memberikan bimbingan dan bantuan selama belajar di Universiras Sanata Dharma.

  6. Bapak Gondho Suparmanto, selaku koordinator LKM Arum Sembada desa Sendangarum yang telah memberi ijin dan bantuan untuk melakukan penelitian.

  7. Ibu semi selaku koordinator UPK, mbak Yani dan mbak Parlupi selaku karyawan UPK yang telah membantu penulis dalam mengumpulkan data.

  8. Kedua orang tua dan adikku yang telah mendukung dan mendoakan.

  9. Teman-teman HIMAKS 2008, adikku Rita, Pipin, Maya, Iyas, Fani, Fana, Vika dan sahabatku Evi yang selalu memberi dukungan dan doa demi kelancaran skripsi ini

  10. Teman-teman multimedia Gereja, Pure Dewa Entertaiment, dan Semua teman-teman OMK yang telah memberi semangat dan dukungan

  11. Teman-teman angkatan 2006 dan teman-teman MPT, Dombat, Seno, Juli, Santi, Ani, Andre dan Putri terima kasih atas kerjasama dan masukan bagi penulisan skripsi ini

  12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas semua dukungan dan doa.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

  Yogyakarta, 04 Oktober 2011 Henricus Eko Hari Prasetyo

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL......................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................... ii HALAMAN PENGESAHAAN........................................................................ iii HALAMAN MOTTO ……………………………………………………….. iv HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................................ v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS............................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

  ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMI ........................................... vii KATA PENGANTAR....................................................................................... viii DAFTAR ISI..................................................................................................... x DAFTAR TABEL............................................................................................. xiii DAFTAR GAMBAR........................................................................................ xiv DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... xv ABSTRAK…………………………………………………………………… xvi

  

ABSTRACT………………………………………………………………........ xvii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah.......................................................

  1 B. Rumusan Masalah.................................................................

  4 C. Batasan Masalah...................................................................

  4 D. Tujuan Penelitian..................................................................

  4 E. Manfaat Penelitian................................................................

  4

  F. Sistematika Penulisan...........................................................

  37

  43

  43

  39

  39

  38

  38

  37

  37

  37

  37

  35

  BAB II LANDASAN TEORI................................................................ A. Modal.................................................................................... B. Profit Margin........................................................................ C. Program Pemberdayaan Masyarakat Mandiri...................... D. Kredit.................................................................................... E. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah...................................... F. Pinjaman Bergulir PNPM Mandiri....................................... G. Faktor Keberhasilan Usaha.................................................. H. Pengembangan Hipotesis..................................................... I. Penelitian Terdahulu............................................................. BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................ A. Jenis Penelitian..................................................................... B. Tempat dan Waktu Penelitian............................................... C. Subjek dan Objek Penelitian................................................. D. Data yang Diperlukan........................................................... E. Variabel Penelitian................................................................ F. Teknik Pengumpulan data..................................................... G. Teknik Pengambilan Sampel................................................ H. Teknik Analisis Data............................................................ BAB IV GAMBARAN UMUM.............................................................. A. Sejarah PNPM Mandiri........................................................ B. Deskripsi lokasi PNPM Mandiri...........................................

  34

  31

  27

  22

  18

  10

  9

  7

  7

  5

  44

  C. Visi dan Misi PNPM Mandiri Desa Sendangarum...............

  44 D. Struktur Organisasi PNPM Mandiri.....................................

  45 E. Kegiatan PNPM Mandiri......................................................

  54 F. Anggota PNPM Mandiri Penerima Pinjaman Bergulir Atau Kredit.....................................................................................

  56 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN..............................

  59 A. Deskripsi Data......................................................................

  59 B. Analisis Data.........................................................................

  59 1. Data Peserta PNPM Mandiri.....................................

  60 2. Uji Normalitas...........................................................

  61 3. Hubungan Modal Usaha dengan Profit Margin........

  62

  4. Hubungan Modal Usaha dengan Penjualan rata-rata......................................................................

  63 C. Pembahasan..........................................................................

  64 BAB VI PENUTUP.................................................................................

  67 A. Kesimpulan...........................................................................

  67 B. Keterbatasan.........................................................................

  67 C. Saran.....................................................................................

  68 DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................

  69 LAMPIRAN......................................................................................................

  71

  

DAFTAR TABEL

  Tabel 3.1 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 5.1 Tabel 5.2 Tabel 5.3 Tabel 5.4

Tabel 5.5 Koefisien Korelasi........................................................................

  Daftar Peserta KSM Wira Mandiri............................................... Daftar Peserta KSM Ubet............................................................. Daftar Peserta KSM Jengger Wilah.............................................. Daftar Peserta KSM Melati.......................................................... Daftar Peserta KSM Ngudi Makmur............................................ Data kredit PNPM Mandiri...........................................................

  One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ...................................... One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test....................................... Correlations modal usaha dan profit margin................................ Correlations modal usaha dan penjualan rata-rata......................

  40

  56

  56

  57

  57

  58

  60

  61

  61

  62

  64

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PNPM Mandiri.............................................45Gambar 4.2 Struktur Organisasi PNPM Mandiri tingkat desa.........................53

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Data Peserta Kredit PNPM Mandiri Desa Sendangarum...............72 Lampiran 2 Data yang dianalisis.......................................................................74 Lampiran 3 Hasil Analisis.................................................................................76 Lampiran 3 Contoh blangko pengajuan kredit..................................................79

  

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA MODAL USAHA DENGAN PROFIT

MARGIN DAN PENJUALAN RATA-RATA

  

(Studi kasus pada penerima kredit PNPM Mandiri Desa Sendangarum)

  Henricus Eko Hari Prasetyo 062114095

  Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  2011 Penelitian ini betujuan mengetahui hubungan modal dengan profit margin dan hubungan modal dengan penjualan rata-rata pada kelompok usaha masyarakat desa Sendangarum penerima kredit PNPM Mandiri. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitan studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara dan dokumentasi. Langkah- langkah yang dapat ditempuh untuk mencapai tujuan penelitian ini adalah 1) mendeskripsikan pencatatan pemberian dan laporan kredit PNPM Mandiri 2) melakukan analisis terhadap hubungan modal usaha dengan profit margin dan penjualan rata-rata pada kelompok usaha masyarakat penerima kredit dari PNPM Mandiri.

  Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa 1)tidak terdapat hubungan antara modal usaha dengan profit margin pada kelompok usaha masyarakat desa Sendangarum penerima kredit PNPM Mandiri. Ada kemungkinan profit margin ini berhubungan dengan faktor-faktor lain seperti pengalaman, pemasaran dan karyawan 2)terdapat hubungan antara modal usaha dengan penjualan rata-rata pada kelompok usaha masyarakat desa Sendangarum penerima Kredit PNPM Mandiri. Walaupun hasil dari penelitian menunjukan bahwa hubungan modal usaha dengan penjualan rata-rata lemah namun menunjukkan hubungan yang signifikan.

  

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN CAPITAL WITH PROFIT

MARGINS AND SALES AVERAGE

(A case study to recipients of credit of PNPM Mandiri Village Sendangarum)

  Henricus Eko Prasetyo 062 114 095 Sanata Dharma University

  Yogyakarta 2011

  This research aimed at knowing the relationship between capital and profit margins and the relationship between capital and average sales in the community business group of Sendangarum village who was credit recipients of PNPM Mandiri. This type of research was case study. The techniques of data collection used in this research were interview and documentation. The steps taken to achieve the goal of this research were 1) describing the recording of the credit extension and reports of PNPM Mandiri 2) doing analysis of the relationship of capital with profit margins and average sales in the community business group of PNPM Mandiri who was credit recipients.

  Based on the results of research, it could be concluded that 1) there was no relationship between capital and profit margins at Sendangarum village’s community business group credit recipients of PNPM Mandiri. There was possibility of profit margin associated with other factors such as experience, marketing and employee 2) There was relationship between capital and average sales in the community business group of Sendangarum village’s credit recipients of PNPM Mandiri. Although the results of research show that there was weak relationship between capital and average sales, yet it showed a significant relationship.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring perkembangan perekonomian Indonesia saat ini tidak akan lepas dari peran serta usaha – usaha kecil dan menengah (UKM) yang ada. Pemberdayaan UKM merupakan langkah yang strategis dalam meningkatkan

  dan memperkuat dasar kehidupan perekonomian dari sebagian terbesar rakyat Indonesia, karena UKM ini menyediakan lapangan kerja sehingga mengurangi kesenjangan dan tingkat kemiskinan (Afiah, 2009:1). Pengembangan UKM perlu mendapatkan perhatian yang besar baik dari pemerintah maupun masyarakat agar dapat berkembang lebih kompetitif bersama pelaku ekonomi lainnya. Kebijakan pemerintah perlu diupayakan lebih kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya UKM. Pemerintah perlu meningkatkan perannya dalam memberdayakan UKM dengan pemberian modal disamping mengembangkan kemitraan usaha yang saling menguntungkan antara pengusaha besar dengan pengusaha kecil, dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusianya.

  Perkembangan jumlah UKM periode 2006-2007 mengalami peningkatan sebesar 2,18 persen yaitu dari 48.779.151 unit pada tahun 2006 menjadi 49.840.489 unit pada tahun 2007. Pada tahun 2006, peran UKM terhadap penciptaan PDB nasional menurut harga berlaku tercatat sebesar Rp.

  1.786,22 triliun atau 53,49 persen, kontribusi usaha kecil(UK) tercatat sebesar Rp. 1.253,36 triliun atau 37,53 persen dan usaha menengah (UM) sebesar Rp.

  532,86 triliun atau 15,96 persen dari total PDB nasional, selebihnya adalah usaha besar (UB) yaitu Rp. 1.553,26 triliun atau 46,51 persen. Sedangkan pada tahun 2007, peran UKM terhadap penciptaan PDB nasional menurut harga berlaku tercatat sebesar Rp. 2.121,31 triliun atau 53,60 persen dari total PDB nasional, mengalami perkembangan sebesar Rp. 335,09 triliun atau 18,76 persen dibanding tahun 2006. Kontribusi UK tercatat sebesar Rp.

  1.496,25 triliun atau 37,81 persen dan UM sebesar Rp. 625,06 triliun atau 15,79 persen, selebihnya sebesar Rp. 1.836,09 triliun atau 46,40 persen merupakan kontribusi UB (Afiah, 2009:2). Pada tahun 2008 jumlah UKM menjadi 51,26 unit. PDB UKM tahun 2008 mencapa Rp 2.609 triliun dimana Rp 1.505 triliun disumbangkan oleu usaha mikro (Setiawan,2009).

  Dengan pentingnya peranan usaha kecil dan menengah ini maka pihak swasta dan pemerintah mulai memberikan bantuan dalam bidang permodalan.

  Pihak swasta yaitu bank dan non bank bersaing mempromosikan program- program kredit bagi para pemilik usaha-usaha kecil dan menengah. Lembaga- lembaga keuangan memberikan kredit dengan semudah mungkin dengan tetap memperhatikan pengendalian pemberian kredit. Tidak hanya lembaga keuangan swasta tetapi pemerintah juga mengeluarkan program yang membantu peningkatan dari usaha-usaha kecil dan menengah. Salah satunya adalah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri) yang dimulai pada tahun 2007.

  PNPM Mandiri adalah program nasional yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakt miskin secara mandiri. Kegiatan PNPM Mandiri meliputi penyediaan dan perbaikan sarana/prasarana lingkungan, penyediaan sumber daya keuangan atau kredit, peningkatan sumberdaya manusia, peningkatan kapasitas masyarakat lokal. Penyediaan sumber daya keuangan merupakan salah satu kegiatan yang memberi pinjaman modal dan yang lain adalah kegiatan dalam bentuk pemberian bantuan dan tidak ada pengembalian. Penyediaan sumberdaya ini dikelola dan diawasi secara mandiri oleh lembaga yang dibentuk oleh fasilitator PNPM Mandiri beserta masyarakat. Sistem kredit yang digunakan oleh PNPM Mandiri merupakan sistem sederhana yang dapat dipahami oleh warga masyarakat. Dengan sistem yang dibuat lebih mudah ini diharapkan nantinya para peserta atau pemohon kredit di PNPM Mandiri ini dapat mandiri dan dapat membuka lapangan pekerjaan baru guna meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitarnya.

  Salah satu kecamatan yang digunakan sebagai pilot proyek PNPM Mandiri pada tahun 2007 dalam rangka penanggulangan kemiskinan adalah kecamatan Seyegan Kabupaten Sleman. Dipilihnya kecamatan tersebut dikarenakan beberapa pertimbangan yakni, kondisi PDRB Perkapita masyarakat rendah, jumlah rumah tangga miskin tinggi, kajian kondisi terparah tentang kemiskinan oleh BPS DIY. Dengan latar belakang demikian maka penulis mengajukan judul HUBUNGAN ANTARA MODAL USAHA DENGAN PROFIT MARGIN DAN PENJUALAN RATA-RATA (Studi kasus pada penerima kredit PNPM Mandiri Desa Sendangarum, Kabupaten Sleman Yogyakarta).

  B. Rumusan Masalah

  1. Adakah hubungan antara modal usaha dengan profit margin pada kelompok usaha masyarakat penerima PNPM Mandiri Desa Sendangarum?

  2. Adakah hubungan antara modal usaha dengan penjualan rata-rata pada kelompok usaha masyarakat penerima PNPM Mandiri Desa Sendangarum?

  C. Batasan Masalah

  Dalam suatu keberhasilan usaha ada beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain modal, Perencanaan, pendidikan, karyawan, produk, umur, orang tua dan pemasaran. Supaya penelitian tidak terlalu luas, maka peneliti memberi batasan yaitu : bagian yang akan di teliti yaitu hubungan antara modan dengan profit margin dan tingkat penjualan dari kelompok usaha masyarakat.

  D. Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan modal dengan profit margin terhadap kelompok usaha masyarakat desa Sendangarum penerima kredit PNPM Mandiri.

  2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan modal dengan penjualan rata-rata terhadap kelompok usaha masyarakat desa Sendangarum penerima kredit PNPM Mandiri.

  E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi PNPM Mandiri

  Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan yang berguna bagi PNPM khususnya dalam rangka pengambilan keputusan untuk memberikan kredit kepada masyarakat.

  2. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan referensi pustaka yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

  3. Bagi Penulis Menambah pengalaman dan sebagai pembelajaran penerapan antara teori yang telah didapatkan dan praktek dalam dunia usaha.

F. Sistematika Penulisan

  BAB I PENDAHULUAN Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

  BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan diuraikan mengenai teori-teori yang mendasari masalah yang ada. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai jenis penelitian, subjek dan objek penelitian, metode pengumpulan data, data yang dicari dan teknik analisis data.

  BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

  Dalam bab ini akan diuraikan sejarah PNPM Mandiri di Desa Sendangarum, lokasi Desa Sendangarum, struktur organisasi, Kegiatan PNPM Mandiri dan Keanggotaan PNPM mandiri.

  BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai deskripsi data, analisis data dan pembahasan. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian, saran-saran dan keterbatasn dari penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI A. Modal

  1. Konsep Modal Konsep modal menurut Pedoman Standart Akuntasi Keuangan (PSAK) Modal seperti uang atau daya beli yang diinvestasikan, modal adalah aset bersih atau ekuitas perusahaan (PSAK,2007:19). Didalam persamaan akuntansi modal sama dengan aset perusahaan di kurangi dengan kewajiban perusahaan. Alasanya adalah suatu aset disediakan oleh kreditor atau pemilik. Untuk mengatahui yang menjadi hak pemilik, maka aset dikurangkan kewajiban dan hasil dari pengurangan tersebut adalh aset dari pemilik (Keiso,2009:16).

  2. Peningkatan dan penurunan Modal

  a. Peningkatan modal Dalam perusahaan modal pemilik akan mengalami peningkatan yang diakibatkan oleh (Keiso,2009:17): 1) Investasi pemilik

  Investasi pemilik adalah aset pemilik yang ditempatkan ke dalam bisnis. Investasi yang di tempatkan oleh pemilik ini kedalan bisnis akan membuat modal yang ada di bisnis tersebut mengalami peningkatan.

  2) Pendapatan Pendapatan adalah peningkatan kotor modal seorang pemilik yang berasal dari aktifitas bisnis yang dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan laba. Pendapatan pada umumnya berasal dari penjualan barang, pemberian jasa, penyewaan properti. Dan pinjaman uang

  b. Penurunan modal Dalam perusahaan modal pemilik akan mengalami penurunan yang diakibatkan oleh (Keiso,2009:17): 1) Penarikan

  Seorang pemilik dapat menarik kas atau aset lain untuk kepentingan pribadinya. Penarikan seperti ini biasanya dapat dibukukan sebagai penurunan modal secara langsung. 2) Pengeluaran

  Pengeluaran atau beban adalah biaya aset yang dikeluarkan atau jasa yang digunakan dalam proses meperoleh pendapatan. Hal tersebut merupakan penurunan modal pemilik yang berasal dari pengoprasian bisnis.

  3. Penanaman modal Penanaman modal adalah investasi atau pemilikan sumber-sumber dalam jangka panjang yang akan bermanfaat pada beberapa periode akuntansi yang akan datang sehingga pemilikan tersebut harus didasarkan kepada tujuan perusahaan serta akibat ekonomisnya terhadap laba perusahaan dalam jangka panjang (Supriyono,2006:424).

B. Profit Margin

  1. Konsep Profit Margin Profit margin ini menghitung dengan membagi laba bersih dengan penjualan, sehingga dapat mengetahui kemampuan suatu usaha menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan penjualan yang dicapai (Bringham,2010:146). Profit margin dinyatakan dalam rumus sebagai berikut :

  Laba bersih Profit margin =

  Penjualan

  2. Unsur-Unsur Profit Margin

  a. Laba Laba adalah tambahan kemampuan ekonomi yang ditandai dengan kenaikan kapital dalamsuatu perioda yang berasal dari kegiatan produktif dalam arti luas yang dapat dikonsumsi atau ditarik oleh entitas pemilik modal tanpa mengurangi kemampuan ekonomi modal mula-mula (Suwarjono,2008:509). Didalam Keiso (2009:37) laba bersih diartikan sebagai jumlah selisih pendapatan yang melebihi dari beban atau pengeluaran perusahaan. b. Penjualan Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa dan dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa, bunga, deviden, royalti dan sewa (PSAK,2007:23.1). Sehingga penjualan dapat diartikan sebagai suatu aktivitas perusahaan untuk memperoleh penghasilan.

C. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri)

  1. Pengertian PNPM MANDIRI PNPM Mandiri adalah program nasional dalam wujud kerangka kebijakan sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat. PNPM Mandiri dilaksanakan melalui harmonisasi dan pengembangan sistem serta mekanisme dan prosedur program, penyediaan pendampingan, dan pendanaan stimulan untuk mendorong prakarsa dan inovasi masyarakat dalam upaya penanggulangan kemiskinan yang berkelanjutan. Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menciptakan/meningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun berkelompok, dalam memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian, dan kesejahteraannya. Pemberdayaan masyarakat memerlukan keterlibatan yang lebih besar dari perangkat pemerintah daerah serta berbagai pihak untuk memberikan kesempatan dan menjamin keberlanjutan berbagai hasil yang dicapai (Tim PNPM Mandiri,2007:11).

  2. Tujuan

  a. Tujuan Umum 1) Meningkatnya kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin secara mandiri.

  b. Tujuan Khusus 1) Meningkatnya partisipasi seluruh masyarakat, termasuk masyarakat miskin, kelompok perempuan, komunitas adat terpencil, dan kelompok masyarakat lainnya yang rentan dan sering terpinggirkan ke dalam proses pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan. 2) Meningkatnya kapasitas kelembagaan masyarakat yang mengakar, representatif, dan akuntabel.

  3) Meningkatnya kapasitas pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat terutama masyarakat miskin melalui kebijakan, program dan penganggaran yang berpihak pada masyarakat miskin (pro-poor).

  4) Meningkatnya sinergi masyarakat, pemerintah daerah, swasta, asosiasi, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, organisasi masyarakat, dan kelompok peduli lainnya, untuk mengefektifkan upaya-upaya penanggulangan kemiskinan.

  5) Meningkatnya keberdayaan dan kemandirian masyarakat, serta kapasitas pemerintah daerah dan kelompok peduli setempat dalam menanggulangi kemiskinan di wilayahnya.

  6) Meningkatnya modal sosial masyarakat yang berkembang sesuai dengan potensi sosial dan budaya serta untuk melestarikan kearifan lokal. 7) Meningkatnya inovasi dan pemanfaatan tekhnologi tepat guna, informasi dan komunikasi dalam pemberdayaan masyarakat.

  3. Strategi Strategi PNPM Mandiri terdiri atas (Tim PNPM Mandiri,2007:12) :

  a. Strategi Dasar 1) Mengintensifkan upaya-upaya pemberdayaan untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat.

  2) Menjalin kemitraan yang seluas-luasnya dengan berbagai pihak untuk bersama-sama mewujudkan keberdayaan dan kemandirian masyarakat. 3) Menerapkan keterpaduan dan sinergi pendekatan pembangunan sektoral, pembangunan kewilayahan, dan pembangunan partisipatif.

  b. Strategi Operasional 1) Mengoptimalkan seluruh potensi dan sumber daya yang dimiliki masyarakat, pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta, asosiasi, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, organisasi masyarakat, dan kelompok peduli lainnya secara sinergis.

  2) Menguatkan peran pemerintah kota/kabupaten sebagai pengelola programprogram penanggulangan kemiskinan di wilayahnya;

  3) Mengembangkan kelembagaan masyarakat yang dipercaya, mengakar, dan akuntabel.

  4) Mengoptimalkan peran sektor dalam pelayanan dan kegiatan pembangunan secara terpadu di tingkat komunitas.

  5) Meningkatkan kemampuan pembelajaran di masyarakat dalam memahami kebutuhan dan potensinya serta memecahkan berbagai masalah yang dihadapinya. 6) Menerapkan konsep pembangunan partisipatif secara konsisten dan dinamis serta berkelanjutan.

  4. Prinsip Dasar PNPM MANDIRI PNPM-Mandiri menekankan prinsip-prinsip dasar berikut ini (Tim PNPM Mandiri,2007:12-13) :

  a. Bertumpu pada pembangunan manusia. Pelaksanaan PNPM Mandiri senantiasa bertumpu pada peningkatan harkat dan martabat manusia seutuhnya.

  b. Otonomi. Dalam pelaksanaan PNPM Mandiri, masyarakat memiliki kewenangan secara mandiri untuk berpartisipasi dalam menentukan dan mengelola kegiatan pembangunan secara swakelola.

  c. Desentralisasi. Kewenangan pengelolaan kegiatan pembangunan sektoral dan kewilayahan dilimpahkan kepada pemerintah daerah atau masyarakat sesuai dengan kapasitasnya. d. Berorientasi pada masyarakat miskin. Semua kegiatan yang dilaksanakan mengutamakan kepentingan dan kebutuhan masyarakat miskin dan kelompok masyarakat yang kurang beruntung.

  e. Partisipasi. Masyarakat terlibat secara aktif dalam setiap proses pengambilan keputusan pembangunan dan secara gotong royong menjalankan pembangunan.

  f. Kesetaraan dan keadilan gender. Laki-laki dan perempuan mempunyai kesetaraan dalam perannya di setiap tahap pembangunan dan dalam menikmati secara adil manfaat kegiatan pembangunan.

  g. Demokratis. Setiap pengambilan keputusan pembangunan dilakukan secara musyarawah dan mufakat dengan tetap berorientasi pada kepentingan masyarakat miskin.

  h. Transparansi dan Akuntabel. Masyarakat harus memiliki akses yang memadai terhadap segala informasi dan proses pengambilan keputusan sehingga pengelolaan kegiatan dapat dilaksanakan secara terbuka dan dipertanggunggugatkan baik secara moral, teknis, legal, maupun administratif. i. Prioritas. Pemerintah dan masyarakat harus memprioritaskan pemenuhan kebutuhan untuk pengentasan kemiskinan dengan mendayagunakan secara optimal berbagai sumberdaya yang terbatas. j. Kolaborasi. Semua pihak yang berkepentingan dalam penanggulangan kemiskinan didorong untuk mewujudkan kerjasama dan sinergi antar pemangku kepentingan dalam penanggulangan kemiskinan. k. Keberlanjutan. Setiap pengambilan keputusan harus mempertimbangkan kepentingan peningkatan kesejahteraan masyarakat tidak hanya saat ini tapi juga di masa depan dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan. l. Sederhana. Semua aturan, mekanisme dan prosedur dalam pelaksanaan

  PNPM Mandiri harus sederhana, fleksibel, mudah dipahami, dan mudah dikelola, serta dapat dipertanggungjawabkan oleh masyarakat.

  5. Kategori Program Program penanggulangan kemiskinan yang berbasis pemberdayaan masyarakat dapat dikategorikan sebagai berikut (Tim PNPM Mandiri,2007:16):

  a. PNPM-Inti: terdiri dari program/kegiatan pemberdayaan masyarakat berbasis kewilayahan, yang mencakup Program Pengembangan Kecamatan (PPK), Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP), Program Infrastruktur Sosial dan Ekonomi Wilayah (PISEW), dan Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus (P2DTK).

  b. PNPM-Penguatan: terdiri dari program-program pemberdayaan masyarakat berbasis sektoral, kewilayahan, serta khusus untuk mendukung penanggulangan kemiskinan yang pelaksanaannya terkait pencapaian target tertentu. Pelaksanaan program-program ini di tingkat komunitas mengacu pada kerangka kebijakan PNPM Mandiri.

  6. Komponen Program

  a. Rangkaian proses pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui komponen program sebagai berikut (Tim PNPM Mandiri,2007:16-17): b. Pengembangan Masyarakat

  Komponen pengembangan masyarakat mencakup serangkaian kegiatan untuk membangun kesadaran kritis dan kemandirian masyarakat yang terdiri dari pemetaan potensi, masalah dan kebutuhan masyarakat, perencanaan partisipatif, pengorganisasian, pemanfaatan sumberdaya, pemantauan, dan pemeliharaan hasil-hasil yang telah dicapai. Untuk mendukung rangkaian kegiatan tersebut, disediakan dana pendukung kegiatan pembelajaran masyarakat, pengembangan relawan, dan operasional pendampingan masyarakat; dan fasilitator, pengembangan kapasitas, mediasi dan advokasi. Peran fasilitator terutama pada saat awal pemberdayaan, sedangkan relawan masyarakat adalah yang utama sebagai motor penggerak masyarakat di wilayahnya.

  c. Bantuan Langsung Masyarakat Komponen Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) adalah dana stimulan keswadayaan yang diberikan kepada kelompok masyarakat untuk membiayai sebagian kegiatan yang direncanakan oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan, terutama masyarakat miskin.

  d. Peningkatan Kapasitas Pemerintahan dan Pelaku Lokal

  Komponen peningkatan kapasitas pemerintahan dan pelaku lokal adalah serangkaian kegiatan untuk meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dan pelaku lokal/kelompok peduli lainnya agar mampu menciptakan kondisi yang kondusif dan sinergi yang positif bagi masyarakat terutama kelompok miskin dalam menyelenggarakan hidupnya secara layak. Kegiatan terkait dalam komponen ini antara lain seminar, pelatihan, lokakarya, kunjungan lapangan yang dilakukan secara selektif, dan sebagainya.

  e. Bantuan Pengelolaan dan Pengembangan Program Komponen bantuan pengelolaan dan pengembangan program meliputi kegiatan-kegiatan untuk mendukung pemerintah dan berbagai kelompok peduli lainnya dalam pengelolaan kegiatan seperti penyediaan konsultan manajemen, pengendalian mutu, evaluasi, dan pengembangan program.

  7. Ruang Lingkup Kegiatan Ruang lingkup kegiatan PNPM-Mandiri pada dasarnya terbuka bagi semua kegiatan penanggulangan kemiskinan yang diusulkan dan disepakati masyarakat meliputi (Tim PNPM Mandiri,2007:17) :

  a. Penyediaan dan perbaikan prasarana/sarana lingkungan permukiman, sosial, dan ekonomi secara padat karya; b. Penyediaan sumber daya keuangan melalui dana bergulir dan kredit mikro untuk mengembangkan kegiatan ekonomi masyarakat miskin.

  Perhatian yang lebih besar perlu diberikan bagi kaum perempuan dalam memanfaatkan dana bergulir ini; c. Kegiatan terkait peningkatan kualitas sumberdaya manusia, terutama yang bertujuan mempercepat pencapaian target MDGs; d. Peningkatan kapasitas masyarakat dan pemerintahan lokal melalui penyadaran kritis, pelatihan ketrampilan usaha, manajemen organisasi dan keuangan, serta penerapan tata kepemerintahan yang baik.

D. Kredit

  1. Arti kredit Istilah kredit berasal dari bahasa Yunani yaitu credere yang berarti kepercayaan. Oleh karena itu dasar dari kredit adalah kepercayaan.

  Seseorang atau badan yang memberikan kredit (kreditur) percaya bahwa penerima kredit (debitur) di masa mendatang akan sanggup memenuhi segala sesuatu yang telah dijanjikan.

  a. Menurut Raymond P.Kent Kredit adalah hak untuk menerima pembayaran atau kewajiban untuk melakukan pembayaran pada waktu yang diminta, atau pada waktu yang akan datang, karena penyerahan barang-barang sekarang.

  b. Menurut UU No 14 Th 1967 Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan-tagihan yang dapat disamakan dengan itu berdasarkan persetujuan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain dalam hal mana pihak peminjam berkewajiban melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga yang telah ditetapkan .

  2. Unsur-unsur kredit menurut Suyatno (2007:14) unsur-unsur kredit : a. Kepercayaan

  Yaitu keyakinan dari si pemberi kredit bahwa prestasi yang diberikannya baik dalam bentuk uang, barang maupun jasa, akan benar-benar diterimanya kembali dalam jangka waktu tertentu dimasa yang akan datang.

  b. Waktu Yaitu suatu masa yang memisahakan antara pemberi prestasi dengan kontraprestasi yang akan diterima pada masa yang akan datang.

c. Degree of risk

  Yaitu suatu tingkat resiko yang akan dihadapi sebagai akibat dari adanya jangka waktu yang memisahkan antara pemberi prestasi dengan kontrapretasi yang akan diterima kemudian hari.

  d. Prestasi Objek kredit itu tidak hanya diberikan dalam bentuk uang, tetapi juga dalam bentuk barang atau jasa.

  3. Fungsi kredit (Suyatno,2007:16)

  a. Kredit pada hakikatnya dapat meningkatkan daya guna uang

  Para pemilik modal atau uang dapat secara langsung meminjamkan uangnya kepada para pengusaha yang memerlukan, untuk meningkatkan produktifitas atau meningkatkan usahanya.

  b. Kredit dapat meningkatkan peredaran dan lalulintas uang Kredit uang yang disalurkan melalui rekening giro dapat menciptakan pembayaran baru seperti cek, giro bliyet, dan wesel, sehingga apabila pembayaran dilakukan dengan cek,giro bilyet, dan wesel dapat meningkatkan peredaran uang giral.

  c. Kredit dapat pula meningkatkan daya guna dan peredaran barang Dengan mendapat kredit, para pengusaha dapat memproses bahan baku menjadi barang jadi, sehingga daya guna barang tersebut menjadi meningkat.

  d. Kredit sebagai salah satu alat stabilitas ekonomi Arus kredit diarahkan pada sektor-sektor yang produktif dengan pembatasan kualitatif dan kuantitatif. Tujuannya adalah untuk meningkatkan produktifitas dan memenuhi kebutuhan dalam negeri agar bisa di ekspor e. Kredit dapat meningkatkan gairah berusaha

  Setiap orang yang berusaha selalu ingin meningkatkan usaha tersebut, namun ada kalanya dibatasi oleh kemampuan di bidang permodalan.

  Bantuan kredit yang diberikan oleh bank akan dapat mengatasi kekurangmampuan dalam bidang permodalan tersebut.

  f. Kredit dapat meningkatkan pemerataan pendapatan

  Dengan bantuan kredit dari bank, para pengusaha dapat memperluas usahanya dan mendirikan proyek-proyek baru. Peningkatan usaha dan pendirian proyek baru ini akan membutuhkan tenaga kerja untuk melakukan proyek tersebut. Dengan demikian mereka akan memperoleh pendapatan.

  g. Kredit sebagai alat untuk meningkatkan hubungan internasional Bank-bank besar diluar negeri yang mampu mempunyai jaringan usaha dapat memberikan jaminan dalam bentuk kredit, baik secara langsung maupun tidak langsung kepada perusahaan di dalam negeri.

  4. Jenis-jenis kredit (Suyatno,2007:34)

  a. Kredit candak kulak Kredit candak kulak adalah kredit modal kerja jangka pendek (maksium 3 bulan) yang diberikan kepada pedagang kecil atau bakul di pasar-pasar untuk memperluas usahanya.

  b. Kredit mini Kredit mini adalah kredit yang diberikan kepada golongan pengusaha kecil di pedesaan, misalnya petani, pedagang, pengrajin dan nelayan serta buruh-buruhnya.

  c. Kredit midi Kredit midi adalah kredit yang diberikan kepada nasabah-nasabah kepada semua usahanya dibiayai dengan kredit mini, kemudian membutuhkan modal yang lebih besar karena perkembangan usaha.

  d. Kredit investasi kecil (KIK)dan kredit modal kerja permanen (KMKP)

  1) Kredit investasi kecil (KIK) adalah kredit jangka memengah atau panjang yang diberikan kepada pengusaha/perusahaan kecil pribumi dengan syarat dan prosedur khusus, guna pembiyaan barang-barang modal serta jasa yang diperlukan untuk rehabilitasi, modernisasi, perluasan proyek dan pendirian proyek baru. 2) Kredit modal kerja permanen (KMKP) adalah kredit yang diberikan kepada pengusaha/perusahaan kecil pribumi dengan persyaratan dan prosedur khusus guna pembiayaan modal yang hanya dipergunakan secara terus menerus untuk kelancaran usaha.

  e. Kredit atas dasar kelayakan Kredit atas dasar kelayakan adalah kredit yang diberikan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah dengan penilaian kredit yang lebih ditentukan pada pertimbangan kelayakan dan tidak dititik beratkan pada tersedianya tambahan jaminan.

  f. Kredit umum pedesaan Kredit umum pedesaan adalah kredit yang diberikan untuk mengembangkan/mengingkatkan usaha-usaha kecil yang sudah ada di pedesaan, baik usaha yang sebelumnya pernah dibantu dengan fasilitas kredit mini/midi dan jenis kredit yang lain maupun usaha dari calon nasabah baru.

E. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

  1. Pengertian UMKM

  Sesuai dengan Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), pengertian UMKM adalah :

  a. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

  b. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.

  c. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang- Undang ini.

  2. Ciri-ciri UMKM

  a. Ciri-ciri usaha mikro Ciri usaha mikro antara lain :

  1) Jenis barang/komoditi usahanya tidak selalu tetap, sewaktu-waktu dapat berganti; 2) Tempat usahanya tidak selalu menetap, sewaktu-waktu dapat pindah tempat; 3) Belum melakukan administrasi keuangan yang sederhana sekalipun, dan tidak memisahkan keuangan keluarga dengan keuangan usaha;

  4) Sumber daya manusianya (pengusahanya) belum memiliki jiwa wirausaha yang memadai; 5) Tingkat pendidikan rata-rata relatif sangat rendah; 6) Umumnya belum akses kepada perbankan, namun sebagian dari mereka sudah akses ke lembaga keuangan non bank; 7) Umumnya tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP.