SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN PERILAKU SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) Pada WANITA DEWASA DINI
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN
PERILAKU SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) Pada WANITA
DEWASA DINI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Oleh :
Ni Putu Okky Martha K
NIM: 039114091
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN
PERILAKU SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) Pada WANITA
DEWASA DINI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Oleh :
Ni Putu Okky Martha K
NIM: 039114091
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
S K R I P S I HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN
PERILAKU SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) Pada WANITA
DEWASA DINIOleh : Ni Putu Okky Martha Koesumasari
NIM : 039114091
Telah disetujui oleh:
Pembimbing Skripsi Tanggal, 22 Agustus 2009
Aquilina Tanti Arini S.Psi., M.Si.
S K R I P S I
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN
PERILAKU SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) Pada WANITA
DEWASA DINI
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Ni Putu Okky Martha Koesumasari
NIM : 039114091
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 07 September 2009
Dan dinyatakan memenuhi syarat.
Susunan Panitian Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua : Aquilina Tanti Arini S.Psi.,M.Si. ....................... Sekretaris : Dr. Tjipto Susana, M.Si. ....................... Anggota : P. Henrietta PDADS., S.Psi. .......................Yogyakarta, 28 September 2009 Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Dekan,
Om Bhur Bhuvah Svah Tat Savitur Varenyam Bhargo Devasya Dhimahi Dhiyo Yo Nah Pracodayat (Gayatri Mantra)
Ya Tuhan, Penguasa Tiga Dunia
Engkau Maha Suci
Sumber Segala Kehidupan
Sumber Segala Cahaya
Semoga...........
Dia Melimpahkan Penerangannya
Pada Nurani Kita
Dengan Cahayanya Yang Suci
Kupersembahkan karya sederhana ini untuk :Ida Sang Hyang Jagat, Penguasa Alam Semesta Pekak & Nini, Yang-kung & Yang-ti Papa Kopix & Mama Was Adek Bagus Sae Lendra Kusuma
Some_One
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang telah saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian dari karya milik orang lain, kecuali yang telah
disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Penulis, Ni Putu Okky Martha Koesumasari
Abstrak
Hubungan Antara Pengetahuan Kanker Payudara Dan Perilaku SADARI
(Pemeriksaan Payudara Sendiri) Pada Mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan di Yogyakarta
Penelitian ini bertujuan untuk menguji ada tidaknya hubungan
antara pengetahuan kanker payudara dan perilaku SADARI pada wanita dewasa
dini. Berdasarkan Model Keyakinan Kesehatan, pengetahuan dapat mendorong
munculnya perilaku menjaga kesehatan, yaitu ketika individu memiliki
pengetahuan yang baik akan kanker payudara maka ia akan mengambil tindakan
menjaga kesehatan. Deteksi dini kanker payudara yang digunakan dalam
penelitian ini adalah SADARI.Data dalam penelitian ini diperoleh dari 80 subjek wanita dewasa dini
yang berusia antara 20-40 tahun dan terdaftar sebagai mahasiswi Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan di Yogyakarta. Skala pengetahuan kanker payudara dan skala
perilaku SADARI digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini.
Koefisien reliabilitas pada skala pengetahuan kanker payudara sebesar 0,761.
Validitas skala pengetahuan kanker payudara diperoleh lewat professional
judgement dan berdasarkan criteria yaitu yang memiliki indeks daya beda aitem
≥ 0,30. Uji hipotesis ini dilakukan menggunakan dengan teknik korelasi Product
Moment Pearson . Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh koefisien korelasi (r)
sebesar 0,256 dengan taraf signifikansi sebesar 0,011 (p<0,05). Hasil analisis data
menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif antara pengetahuan tentang
kanker payudara dengan perilaku SADARI.
Kata kunci : Pengetahuan, Perilaku SADARI, Mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan
Abstract
The Relationship between Breast Cancer Knowledge and Breast Self-
Examination (BSE) among Early Adulthood Women
This research has an aim to examine whether or not there is any
relationship between breast cancer knowledge and breast self examination among
early adulthood women. Based on Health Belief Models, knowledge can motivate
health protective behaviour, when a person has a good knowledge of breast
cancer, he or she will take good step of health protective behaviour. Breast cancer
early detection, which was used in this research is SADARI.The data in this research was gained from 80 early adulthood women on
range age between 20-40 years who are registered as students of University of
Health Education in Yogyakarta. Breast cancer knowledge scale and breast self
examination scale were employed in this research as tools to collect the data.
Reliability coefficient in breast cancer knowledge is 0,761. The validity of breast
cancer knowledge scale was gained through professional judgement and based on
criteria which have an item discrimination index ≥0,30.This examination hypothesis was done by correlation technique of
product moment pearson. Based on the result, the coefficient reliability (r) was
obtained 0,256 with significant level 0,011 (p<0,05). The data analisys result
shows that there is possitive relationship between breast cancer knowledge and
breast self examination.
Key words : Knowledge, BSE (Breast Self Examination), Early Adulthood
Women.
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Ni Putu Okky Martha KoesumasariNIM : 039114091
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma, karya ilmiah saya yang berjudul :Hubungan Antara Pengetahuan Kanker Payudara Dan Perilaku SADARI
(Pemeriksaan Payudara Sendiri) Pada Wanita Dewasa Dini.beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada Tanggal 28 September 2009 Yang menyatakan (Ni Putu Okky Martha Koesumasari)
KATA PENGANTAR
Om Swastiastu, Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Ida Sang Hyang WidhiWasa, atas lindungan, bimbingan dan kasih sayang yang begitu luar biasa hingga
skripsi ini dapat terselesaikan.Skripsi yang berjudul ”Hubungan Antara Pengetahuan Kanker Payudara
dan Perilaku SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) Pada Wanita Dewasa
Dini” ini diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma untuk
memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Psikologi.
Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang turut memberikan dukungan,
semangat dan bantuan hingga selesainya skripsi ini :
1. Bapak P. Eddy Suhartanto, S.Psi.,M.Si, selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta atas ijin yang telah diberikan kepada penulis dalam melakukan penelitian.2. Ibu Aquilina Tanti Arini, S.Psi.,M.Si, selaku dosen pembimbing yang dengan kesungguhannya membimbing dan mendorong hingga skripsi ini selesai.
Terimakasih banyak ya bu....
3. Ibu Sylvia Carolina MYM, S.Psi.,M.Si, selaku Ketua Program Studi yang
telah memberikan kelancaran penulis selama mengikuti perkuliahan di Fakultas Psikologi.
4. Ibu Agnes Indar Etikawati.,S.Psi.,M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik
atas dorongan dan semangat yang diberikan kepada penulis.
5. Dosen-dosen Psikologi yang telah mendidik dan mengajar penulis selama
menempuh bangku perkuliahan.
6. Seluruh Staff Fakultas Psikologi : Mas Muji, Ma Gandung, Mas Doni, Bu
Nanik atas keramahan dan bantuan selama mengikuti studi di Fakultas Psikologi.
7. Bapak Prof. Dr. Dr. Wasilah Rochmah, Sp, PD, (K), Ger. selaku Ketua
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ’Aisyiyah Yogyakarta yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian.
8. Bapak dr. H. Muharso SKM selaku Ketua STIKES RESPATI Yogyakarta
yang telah memberikan ijin penulis untuk melakukan penelitian.
9. Ibu Siwi Purwanti, Amd, selaku sekertaris ketua STIKES RESPATI
Yogyakarta yang banyak membantu dalam proses penelitian.
10. Ibu Dr. Fransiska Lanni, MS, selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik
STIKES RESPATI Yogyakarta yang telah memberikan ijin dan kelancaran selama melakukan penelitian.
11. Seluruh subjek penelitianku di STIKES ’AISYIYAH dan STIKES RESPATI,
terimakasih banyak telah membantu penulis dalam proses penelitian, makasie yah....
12. Papa & Mama, atas dorongan moral maupun material dan senantiasa
mengiringi setiap jalanku dengan doa, perhatian, dan kasih sayang selama ini.
13. Pekak & Nini, Eyang Kakung & Eyang Putri, keluarga besar Delanggu dan
Kekuarga Besar Bali,,terimakasih atas dukungan selama ini.
14. Adekku Made Bagus, yang selalu memberikan semangat dan selalu menjadi
tempat curhatku.......Makaci ya dek...Mbak sayang adek..
15. Some_One, yang senantiasa memberikan dorongan doa, semangat yang luar
biasa kepada penulis. Kesetiaan, kesabaran, kasih sayang dan kebersamaan kita selama ini..........Makasi banyak ngih Wie.......
16. Teman seperjuanganku, Nat & Ko2, Iyin, Krista, Risa, Wahyoe, Nonik, Dvita,
Injung, Melati, Melan, Meidi, Agata Dewan Ayu, Mbak Dian, mb Mita, mb Nining makasih atas kebersamaan kita selama ini. Makasih juga atas masukan,kritikan dan nasehat apapun wat penulis. Kalian adalah teman terbaikku....
17. Teman-teman di Kos Rosari, Dek Eyak & Dek Kaka, Eyindut, Mbah utie,
Tante krebo Agnes, Tante Debho, Dek Nong Ndut , terimakasih telah menjadi sahabat yang menyenangkan...Sukses untuk kita semua......
18. Teman-teman KMHD Swastika Taruna, Oming Mena, Dek Rita, Toa, Dek
Gading, Ketut Herni, dan semuanya,,,semoga tetap solid walaupun dalam keminoritasan.....semangat!!!
19. Bli Pande, Serlin, Bli dewa, Bli Kiki, Bli Cok dan Mbok Prita, yang sudah
berbagi keceriaan.
20. My Lovely Dogy, Totty, Jacko, Nuno, kalian adalah jagoan ku, terimakasih
karena selama ini telah mengisi hari-hari ku dengan kebahagiaan, jangan nakal ya...Aku sayang kalian...
21. Teman-teman Rinonce, Dek Any Ary, Adi Genjo, Dedy Penceng, Dion Eko,
Femo Didit, Gepeng Hari dan mbak Ganes, terimakasih sudah bisa menjadi sahabat ku, terimakasih telah berbagi kesenangan, kesedihan dan semuanya.... Pokoknya kita jaga kebersamaan kita ya...
22. Cewek-cewek Wisma Sukses, Yumitun, Mbak Amy, Mbak Utet, Dek yayaz,
Nduk Nia, Teh Monic, Mbak Linda, Ziipo, Mbak Citra, Lia, Narti, Mbak Nita, Mbak IJ, aku salut dengan kalian semua....hidup Wisma Sukses!!!! 23. Pihak lain yang belum disebutkan.Harapan dan doa penulis, semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa membalas
kebaikan semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini. Penulis
menyadari banyak kekurangan yang terdapat dalam penulisan ini, oleh sebab itu
penulis mengharapkan kritik dan saran untuk kemudian hari. Penulis berharap
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkannya.Penulis
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN................................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN.................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.................................................. v ABSTRAK................................................................................................ vi
ABSTRACK............................................................................................. vii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.................................... viii
KATA PENGANTAR.............................................................................. xii
DAFTAR ISI............................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR................................................................................ xvi
DAFTAR TABEL..................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.................................................................
1 B. Rumusan Masalah..........................................................................
7 C. Tujuan Penelitian............................................................................
7 D. Manfaat Penelitian.........................................................................
7 BAB II LANDASAN TEORI A. Kanker Payudara............................................................................
8
1. Pengertian Kanker Payudara...................................................
8
3. Tanda dan Gejala Kanker Payudara........................................
19 D. Pengetahuan...................................................................................
25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian...............................................................................
24 F. Hipotesis........................................................................................
22 E. Hubungan Antara Pengetahuan Kanker Payudara Dan Perilaku SADARI Pada Wanita Dewasa Dini..............................................
21 4. Pengetahuan tentang Kanker Payudara...................................
20 3. Tingkat Pengetahuan...............................................................
1. Pengertian Pengetahuan........................................................... 20 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan....................
20
18 3. Tugas-tugas Perkembangan.....................................................
10 B. Perilaku SADARI sebagai salah satu perilaku deteksi dini kanker payudara......................................................................................... 11
17 2. Ciri-ciri Dewasa Dini..............................................................
17 1. Pengertian Dewasa Dini..........................................................
14 C. Wanita Dewasa Dini.......................................................................
13
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku SADARI..........
13
4. Petunjuk Melakukan SADARI...............................................
11 3. Pedoman Pemeriksaan Payudara Sendiri................................
11 2. Metode Deteksi Dini Kanker Payudara...................................
1. Pengertian Deteksi Dini..........................................................
26
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian........................................
26 D. Subjek Penelitian.............................................................................
28 E. Metode Pengumpulan Data.............................................................
29 F. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur...............................................
31 G. Persiapan Penelitian......................................................................
33 H. Metode Analisis Data........................................................................ 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘AISYIYAH...............................
38 B. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan RESPATI....................................
39 C. Pelaksanaan Penelitian.................................................................... 41
D. Hasil Analisis Data.........................................................................
42 E. Pembahasan....................................................................................
49 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan....................................................................................
54 B. Saran..............................................................................................
54 DAFTAR PUSTAKA..............................................................................
56
DAFTAR GAMBAR 1. Hubungan antara Pengetahuan Kanker Payudara dan Perilaku SADARI..............
25
DAFTAR TABEL 1. Blue Print Skala Pengetahuan Kanker Payudara Uji Coba................................
30
2. Skala Pengetahuan Kanker Payudara Penelitian................................................ 35
3. Deskripsi Data Penelitian...................................................................................42 4. Hasil Uji Normalitas..........................................................................................
44 5. Hasil Uji Linearitas............................................................................................
45 6. Tabel Korelasi Product Moment Pearson..........................................................
45 7. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Kanker Payudara......
47 8. Kategorisasi Tingkat Pengetahuan Kanker Payudara........................................
47 9. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Perilaku (SADARI)....................................
48 10. Kategorisasi Perilaku SADARI........................................................................
48
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Skala Uji Coba LAMPIRAN 2 Hasil Uji Coba LAMPIRAN 3 Reliabilitas Alat Ukur LAMPIRAN 4 Skala Penelitian LAMPIRAN 5 Hasil Penelitian LAMPIRAN 6 Hasil Uji Normalitas LAMPIRAN 7 Hasil Uji Linearitas LAMPIRAN 8 Hasil Uji Korelasi
LAMPIRAN 9 Surat Keterangan Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian yang cukup
tinggi baik di negara-negara maju maupun di negara-negara berkembang,
termasuk Indonesia. Kanker merupakan suatu penyakit pertumbuhan sel yang
tidak terbatas pada organ tempat asal tumbuhnya, tetapi dapat menyebar ke organ-
organ lain dalam tubuh. Penyakit ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan
kematian pada penderitanya (Sukardja, 2000).Kanker payudara merupakan kanker pada wanita dengan jumlah terbanyak
di negara barat, seperti di Amerika Serikat dan Eropa Barat. Di Amerika Serikat,
jumlah penderita kanker payudara ± sebanyak 100 per 100.000 penduduk setiap
tahunnya. Pada tahun 2004, jumlah wanita yang menderita kanker payudara di
Amerika Serikat mencapai 215.900, dan 40.110 wanita telah meninggal dunia. Di
Eropa Barat, jumlah penderita kanker payudara ± sebanyak 50-75 per 100.000
penduduk setiap tahunnya. Di Indonesia setiap tahunnya ada 100 wanita dari
100.000 penduduk yang terkena kanker payudara (Djoerban, 2004).Berdasarkan survey Rumah Tangga pada beberapa Rumah Sakit dan
pencatatan hasil pemeriksaan patologi, frekuensi kanker payudara pada wanita di
Inonesia menempati peringkat tertinggi nomor dua setelah kanker mulut rahim
(”Deteksi Dini”,1999). Kanker ini biasanya menyerang wanita muda atau dewasa
berusia 20 sampai 29 tahun dan penderita terbanyak adalah berusia 35 sampai 50
kaum wanita, akan tetapi pria dapat juga terkena. Perbandingan penderita kanker
payudara antara pria dan wanita adalah 1:100, artinya setiap 100 orang wanita
penderita kanker payudara, ada 1 orang pria yang terkena kanker payudara.Sampai saat ini penyebab pasti kanker payudara belum diketahui, hanya
disebutkan bahwa peran hormon estrogen banyak berpengaruh pada terjadinya
kanker payudara. Kira-kira sebesar 10% kanker payudara dapat diturunkan pada
keluarga (Aryandono, 1999). Akan tetapi faktor risiko tinggi kanker payudara ini,
diantaranya wanita di atas 30 tahun, sudah menikah, menikah tapi tidak
mempunyai anak, masa menyusui yang singkat atau tidak pernah menyusui sama
sekali, menstruasi pada usia yang sangat muda, menopause yang lambat, riwayat
keluarga menderita kanker, riwayat trauma kanker payudara (“Kanker Payudara”,
2001).Wanita pada umumnya mengutamakan faktor genetik dan meremehkan
pola hidup atau kebiasaan yang salah. Pola hidup dan kebiasaan yang
memunculkan kanker payudara diantaranya mengkonsumsi makanan yang
berlemak, mengkonsumsi obat-obat hormonal, mengkonsumsi alkohol, jarang
melakukan olahraga, serta kurang istirahat. Selain itu, perilaku menunda
kehamilan atau tidak menyusui juga banyak dilakukan oleh wanita dewasa dini
demi perkembangan karier mereka (Dipiro & Joseph, 2005).Menurut Santrock (2002), tugas perkembangan wanita dewasa dini antara
lain dituntut untuk memiliki kemandirian ekonomi dan kemandirian dalam
membuat keputusan. Kemandirian dalam membuat keputusan yaitu pembuatan
dalam membuat keputusan yang menyangkut dengan karier yaitu kesibukan
bekerja atau kesibukan akademis seperti perkuliahan terkadang membuat wanita
melupakan kesehatannya sehingga tidak jarang dapat terserang kanker.Berdasarkan penjelasan tersebut, maka akan timbul berbagai efek
hormonal yang menyebabkan wanita rentan terhadap kanker payudara sehingga
risiko untuk terkena kanker payudara akan semakin tinggi. Oleh karena itu, wanita
dewasa dini hendaknya mengenal tanda-tanda awal kanker payudara dan sangat
dianjurkan bagi wanita mulai usia 20 tahun untuk memeriksa payudara sendiri
sebagai langkah awal deteksi dini (Yuliani, 2000). Usia 20 tahun merupakan usia
yang efektif untuk melakukan deteksi dini. Hal ini didasarkan pada kenyataan
bahwa banyak kanker payudara ditemukan secara tidak sengaja. Jika ini dapat
diubah menjadi perilaku yang dilakukan secara rutin dan berkala maka kanker
payudara dapat dideteksi secara dini.Deteksi dini merupakan usaha pencegahan dengan melakukan
pemeriksaan yang bertujuan untuk menemukan tanda-tanda dini kanker payudara
pada kelompok tanpa gejala atau keluhan (Sukardja, 2000). Deteksi dini menjadi
cara yang paling efektif menekan angka kematian karena kanker payudara dan
dapat memberikan harapan hidup yang lebih lama. Melalui deteksi dini,
keberadaan sel kanker lebih cepat diketahui sehingga terapi yang paling tepat
dapat dilakukan.American Cancer Society (2003) telah menetapkan tiga metode deteksi
dini yaitu Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), pemeriksaan klinis payudara
payudara sendiri (SADARI) dilakukan sesuai dengan petunjuk dan pedoman yang
diberikan. Dilakukan tiap bulan setelah menstruasi mulai usia 20 tahun.
Pemeriksaan klinis payudara dilakukan oleh tenaga kesehatan misalnya dokter
spesialis bedah, dokter umum, atau perawat terlatih. Pemeriksaan ini dilakukan
oleh wanita di atas 40 tahun dengan melakukan check up rutin. Mammografi
adalah pemeriksaan radiodiagnostik khusus dengan mempergunakan teknik foto
“soft tissue” pada payudara. Pemeriksaan ini dipergunakan pada program skrining
karena mempunyai sensitivitas dan spesifitas yang tinggi sekitar 80-90%
(”Deteksi Dini”,1999).Banyak faktor yang menyebabkan kelambatan deteksi sehingga membuat
wanita dewasa dini merasa ragu untuk melakukan pemeriksaan dini terhadap
kanker payudaranya, antara lain tidak tahu atau kurang mengerti tentang kanker
payudara, kurang memperhatikan payudara, takut operasi, lebih percaya pada
dukun atau paranormal, faktor ekonomi (tidak memiliki biaya), dan faktor
psikologis misalnya rasa malu untuk memperlihatkan payudara (”Kanker
Payudara”, 2001).Di Indonesia, tepatnya di Yogyakarta, peneliti mendapatkan dua
penelitian yang menunjukkan ada dan tidaknya hubungan antara pengetahuan dan
deteksi dini kanker. Hasil penelitian Untari (2006) menunjukkan bahwa ada
hubungan antara pengetahuan dan deteksi dini, sedangkan penelitian Tyastuti
(2001) menunjukkan tidak ada hubungan antara pengetahuan dan deteksi dini.Perbedaan hasil penelitian antara Untari (2006) dan Tyastuti (2001),
Pada penelitian Tyastuti (2001), jenis kankernya adalah kanker serviks uteri dan
deteksi dini yang digunakan adalah pap smear. Penelitian Tyastuti (2001)
menemukan tidak ada hubungan antara pengetahuan kanker serviks uteri dengan
perilaku upaya pap smear di Kelurahan Brontokusuman Yogyakarta. Walaupun
subjek sebagian besar memiliki pengetahuan yang benar tentang kanker serviks
uteri, tetapi mereka jarang melakukan Pap Smear. Hal ini disebabkan karena
berbagai alasan diantaranya tempat pemeriksaan jauh dari rumah, malas, takut,
tidak punya uang dan tidak tahu apa itu Pap Smear. Pap smear tidak dapat
dilakukan sendiri oleh penderitanya karena pemeriksaan membutuhkan alat-alat
kedokteran khusus, yaitu menggunakan alat yang bernama servical brush (sikat
serviks). Seluruh permukaan serviks uteri diusap, lalu usapan yang mengandung
sel-sel epitel atau selaput lendir dioleskan pada kaca periksa kemudian
dimasukkan ke dalam cairan pengawet (alkohol) yang selanjutnya diperiksa di
bawah mikroskop (”Deteksi Dini”, 1999). Pada penelitian Untari (2006), jenis
kankernya adalah kanker payudara dan deteksi dini yang digunakan adalah
SADARI. SADARI merupakan cara yang sederhana, murah (gratis), dan cukup
akurat untuk mendeteksi kanker payudara secara awal (”Penanggulangan
Kanker”, 1999).Penelitian Untari (2006) tentang Hubungan antara pengetahuan kanker
payudara terhadap sikap dan perilaku SADARI pada pada ibu-ibu peserta
pengajian Khairun-Nisa di Taman Sari Sragen menunjukkan bahwa ada hubungan
antara pengetahuan kanker payudara dan perilaku SADARI. Adanya hubungan
dilatarbelakangi oleh pendidikan subjek yang sebagian besar sarjana. Dari
perkumpulan pengajian ini, subjek banyak mendapatkan sumber informasi
kesehatan melalui penyuluhan kesehatan salah satunya tentang kanker payudara.
Maka tidak heran bahwa subjek memiliki pengetahuan yang benar tentang kanker
payudara. Selain itu, status mereka yang sudah menikah membuat mereka lebih
termotivasi untuk melakukan SADARI karena pertimbangan manfaat terutama
bagi kesehatan jangka panjang.Berdasarkan penelitian Untari bahwa SADARI dapat dilakukan sendiri
tanpa harus ke klinik, merupakan cara yang sederhana, murah (gratis), dan cukup
akurat untuk mendeteksi kanker payudara secara awal (”Penanggulangan
Kanker”, 1999), maka peneliti ingin mengkaji penelitian yang dilakukan oleh
Untari (2006) tentang hubungan antara pengetahuan kanker payudara terhadap
sikap dan perilaku SADARI tetapi dengan karakteristik subjek yang berbeda.
Pada penelitian Untari (2006) karakteristik subjek yang digunakan adalah ibu-ibu
peserta pengajian dengan tingkat pendidikan sebagian besar sarjana dan sudah
menikah sehingga lebih memikirkan tentang manfaat SADARI untuk jangka
panjang. Pada penelitian ini, peneliti ingin mengetahui hubungan antara
pengetahuan kanker payudara dan perilaku SADARI pada wanita usia dewasa
dini yaitu pada mahasiswi kesehatan. Subjek sebagai mahasiswi kesehatan telah
memperoleh pengetahuan yang baik mengenai kanker payudara dan upaya deteksi
dini kanker payudara. Akan tetapi apakah mahasiswi sudah menerapkan
pengetahuan yang dimiliki tentang kanker payudara dalam perilaku SADARI
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan sebuah masalah,
yaitu : Apakah ada hubungan antara pengetahuan akan kanker payudara dan
perilaku SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) pada wanita dewasa dini?C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara pengetahuan akan
kanker payudara dan perilaku SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) pada
wanita dewasa dini?D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:
1. Manfaat Teoritis Memberikan kontribusi untuk psikologi kesehatan yaitu tentang hubungan atara pengetahuan kanker payudara dan perilaku SADARI.
2. Manfaat Praktis Memberikan masukan kepada masyarakat mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku SADARI, dalam hal ini pengetahuan kanker payudara.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kanker Payudara
1. Pengertian Kanker Payudara Kanker adalah penyakit pertumbuhan sel yang tidak terbatas pada organ
tempat asal tumbuhnya, tetapi dapat menyebar ke organ-organ lain dalam tubuh.
Kanker merupakan jenis tumor ganas yang berbahaya. Kanker payudara adalah
kanker yang berkembang dari sel-sel di payudara. Penyakit ini sangat berbahaya
karena dapat menyebabkan kematian pada penderitanya (Sukardja, 2000).2. Faktor Risiko Kanker Payudara Ada segolongan wanita yang dianggap mempunyai risiko lebih tinggi
untuk mendapatkan kanker payudara. Menurut American Cancer Society (2006),
faktor risiko kanker payudara dibagi menjadi dua bagian, yaitu:a. Faktor risiko kanker payudara yang tidak dapat diubah, antara lain: 1) Jenis kelamin, dimana wanita memiliki potensi lebih besar terkena kanker payudara daripada pria. 2) Usia, dimana angka kejadian kanker payudara meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Angka kejadian meningkat pada wanita berusia di atas
30 tahun. Akan tetapi angka rata-rata kejadian kanker payudara terjadi pada wanita dengan usia 60 tahun.
3) Faktor genetik, faktor genetik didorong oleh kecenderungan familial yang
kuat. Sekitar 5-10% dari kanker payudara terjadi akibat adanya kelainan genetik yang diturunkan oleh anggota keluarga.4) Riwayat kanker keluarga, kanker payudara ditemukan pada wanita yang
memiliki keluarga dengan sejarah penderita kanker payudara. Biasanya generasi pertama ibu atau saudara perempuan.5) Riwayat kanker individu, wanita yang pernah terkena atau menderita
kanker payudara sebelumnya pada salah satu payudaranya, memiliki risiko terkena kanker pada payudara yang lain.6) Ras, wanita kulit hitam pada umumnya memiliki insidensi kanker
payudara yang lebih rendah dibandingkan dengan wanita kulit putih.
7) Memiliki siklus menstruasi yang panjang (permulaan menstruasi cepat
tetapi menopause lambat terjadi).
8) Wanita yang pernah mendapatkan terapi radiasi pada organ dada termasuk
payudara sebelum usia 30 tahun atau secara intensif mendapatkan terapi radiasi. Misalnya pada penderita tubercolusis atau kanker lain, diketahui bisa meningkatkan resiko terkena kanker payudara.
9) Pengobatan DES (Diethylstilbestrol), wanita hamil yang mendapatkan
DES sebagai obat penguat kehamilan, ternyata memiliki risiko terkena kanker payudara.
b. Faktor risiko kanker payudara dan pola hidup yang dapat diubah, antara lain:
1) Wanita yang tidak pernah mengalami kehamilan sehingga tidak memiliki anak dan melahirkan di atas usia 30 tahun memiliki potensi lebih besar terkena kanker payudara.2) Wanita yang mengkonsumsi obat-obatan misalnya pil kontrasepsi dan obat-obatan yang menurunkan tekanan darah bisa memperbesar risiko terkena kanker payudara. 3) Wanita dengan masa menyusui yang singkat bisa meningkatkan risiko terkena kanker payudara.
4) Wanita yang mengkonsumsi alkohol memiliki risiko lebih besar terkena
kanker payudara daripada wanita yang tidak mengkonsumsi alkohol.
5) Wanita yang mengkonsumsi makanan lemak tinggi lebih sering menderita kanker payudara dibandingkan dengan wanita yang mengkonsumsi makanan lemak rendah. 6) Wanita yang memiliki berat badan lebih (obesitas) memiliki risiko terkena kanker payudara.
3. Tanda dan Gejala Kanker Payudara Tanda-tanda kemungkinan terjadinya kanker payudara adalah adanya masa
atau benjolan pada payudara, perubahan simetris dari payudara, perubahan kulit
bawah dada atau puting susu, kulit atau puting susu tertarik ke dalam (retraksi),
kulit pucat sekitar puting susu, adanya kerutan seperti jeruk purut, perubahan
puting susu, perubahan pada puting susu seperti gatal, terbakar, rasa sakit pada
tumor yang sudah berkembang (“Segala Sesuatu”, 1996).B. Perilaku SADARI sebagai salah satu perilaku deteksi dini kanker payudara
1. Pengertian Deteksi Dini Deteksi dini adalah usaha menemukan adanya kanker yang masih dapat
disembuhkan, yaitu kanker yang belum lama tumbuh, masih kecil, masih lokal,
masih belum menimbulkan kerusakan yang berarti, pada golongan masyarakat
tertentu dan pada waktu tertentu (Sukardja, 2001). Deteksi dini kanker payudara
adalah pencegahan sekunder dengan melakukan pemeriksaan yang bertujuan
menemukan tanda-tanda dini kanker payudara.Upaya deteksi dini dianggap rasional untuk menurunkan angka kematian,
berdasarkan konsep bahwa pengobatan pada kanker payudara akan dapat
meningkatkan harapan hidup dan menurunkan angka kematian jika dilakukan
pada stadium dini.2. Metode Deteksi Dini Kanker Payudara Menurut Aryandono (1999), ada tiga metode deteksi dini kanker payudara, yaitu : a. Pemeriksaan Diri Sendiri (SADARI) SADARI adalah suatu upaya pemeriksaan payudara yang dilakukan sendiri oleh seorang wanita dalam rangka deteksi dini kanker payudara melalui pedoman dan petunjuk untuk SADARI. Pemeriksaan payudara dilakukan sendiri dengan petunjuk atau pedoman SADARI, tiap bulan setelah menstruasi dan biasanya mulai usia 20 tahun. Pemeriksaan dilakukan dengan berdiri di muka cermin, melihat kelainan atau perbedaan antara dua payudara, baik kelainan kulit, putting maupun kontur. Setelah itu dilakukan perabaan payudara dari tepi ke tengah, juga pemeriksaan daerah ketiak. Perabaan juga dilakukan pada posisi tidur. Pemeriksaan dilakukan setiap bulan, dan apabila ada kelainan segera memeriksakan diri ke dokter.
b. Pemeriksaan pada tenaga medis yang berpengalaman Pemeriksaan kepada tenaga medis yang berpengalaman, misalnya dokter, bidan atau perawat yang terlatih, biasanya dilakukan setahun sekali setelah usia 30 tahun. Dokter akan mengadakan pemeriksaan lanjutan apabila dijumpai kelainan. Kendala umum adalah wanita enggan memeriksakan diri ke dokter karena beranggapan tentu akan dilakukan operasi, dan ini dapat menyebabkan keterlambatan diagnosis apabila memang terdapat kelainan yang berbahaya.
c. Mammografi Skrining Mammografi skrining biasanya pada wanita tanpa keluhan dan dilakukan setelah usia 50 tahun. Pemeriksaan dapat diulang tiap tahun. Kendala umum mempunyainya. Juga diperlukan alat yang baik dan ahli radiologi yang terlatih sehingga hasilnya tidak menyesatkan.
3. Pedoman Pemeriksaan Payudara Sendiri
Pedoman pemeriksaan payudara sendiri menurut Long (1999) adalah
dengan melakukan Breast Self Examination (BSE) secara teratur setiap bulan,
dengan ketentuan :
a. Wanita usia subur yaitu 7-8 hari setelah menstruasi. Pada saat menstruasi
terjadi perubahan hormonal sehingga meningkatkan kelembutan dan pembengkakan pada payudara.b. Wanita pasca menopause yaitu pada waktu tertentu setiap bulan.
4. Petunjuk melakukan SADARI
Petunjuk dalam melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) menurut Rasmiati (1999) adalah sebagai berikut:
a. Perhatikan dengan teliti payudara di muka cermin tanpa berpakaian, dengan
kedua lengan lurus ke bawah.
b. Perhatikan bila ada benjolan atau perubahan bentuk dan kesimetrisan
payudara.c. Angkatlah kedua lengan lurus keatas dan ulangi pemeriksaan seperti di atas.
d. Perhatikanlah bila terdapat tarikan pada permukaan kulit
e. Pijatlah pelan-pelan daerah sekitar puting dan amatilah apakah keluar cairan
yang tidak normal (tidak biasa). Dalam keadaan normal, kedua puting susu : simetris dan hanya mengeluarkan air susu.
f. Berbaringlah dengan lengan kanan di bawah kepala, letakkan bantal kecil di
bawah punggung kanan. Rabalah seluruh permukaan payudara dengan tangan kiri (tiga pucuk jari tengah yang dirapatkan) dengan gerakan memutar daripinggir payudara ke tengah (puting) sesuai dengan arah putaran jarum jam.
g. Lakukanlah yang sama seperti di atas tetapi dengan tangan kiri di bawah
kepala, sedang tangan kanan meraba payudara kiri anda.
h. Berilah perhatian pada bagian luar atas dari payudara sebab di situlah bagian
yang lebih sering ditemukan tumor payudara.Apabila ditemukan seperti ada benjolan atau cairan yang tidak normal
keluar dari puting susu (bagi wanita yang tidak menyusui atau hamil), maka