HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PERILAKU AKTIF SADARI PADA WANITA USIA SUBUR DI WILAYAH PUSKESMAS DINOYO MALANG

(1)

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN

PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI)

DENGAN PERILAKU AKTIF SADARI PADA

WANITA USIA SUBUR DI WILAYAH

PUSKESMAS DINOYO

MALANG

SKRIPSI

Oleh :

Tika Sari Dewy

NIM. 07060066

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2011


(2)

i

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN

PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI)

DENGAN PERILAKU AKTIF SADARI PADA

WANITA USIA SUBUR DI WILAYAH

PUSKESMAS DINOYO

MALANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh :

Tika Sari Dewy

NIM. 07060066

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2011


(3)

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI)

DENGAN PERILAKU AKTIF SADARI PADA WANITA USIA SUBUR DI WILAYAH

PUSKESMAS DINOYO MALANG

SKRIPSI

Disusun oleh : Tika Sari Dewy

07060066

Skripsi ini telah disetujui Tanggal 1 Juli 2011

Pembimbing I, Pembimbing II,

Prof.Dr.Sujono,M.Kes . Ririn Harini, S.Kep.,Ns

NIP.UMM. 131.8770.94 NIP.UMM. 112.0501.0420

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Ririn Harini, S.Kep.,Ners NIP. UMM. 112.0501.0420


(4)

iii

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI)

DENGAN PERILAKU AKTIF SADARI PADA WANITA USIA SUBUR DI WILAYAH

PUSKESMAS DINOYO MALANG

LEMBAR PENGESAHAN

SKRIPSI

Disusun Oleh :

Tika Sari Dewy

NIM. 07060066

Di Ujikan Pada Tanggal 1 Juli 2011

Penguji I, Penguji II,

Prof.Dr.Sujono,M.Kes . Ririn Harini, S.Kep.,Ns

NIP.UMM. 131.8770.94 NIP.UMM.112.0501.0420

Penguji III, Penguji IV,

Yoyok Bekti P,M.Kep., Sp.Kom Nurul Aini S.Kep. M. Kep NIP. UMM. 112.0309.0405 NIP.UMM. 112.0501.0419

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Tri Lestari Handayani, M.Kep, Sp. Mat NIP. UMM. 112.9311.0304


(5)

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Tika Sari Dewy

NIM : 07060066

Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM

Judul Skripsi : Hubungan antara tingkat pengetahuan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dengan perilaku aktif SADARI pada Wanita Usia Subur.

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi perbuatan tersebut.

Malang, 1 Juli 2011

Yang Membuat Pernyataan,

Tika Sari Dewy NIM. 07060066


(6)

v

Doa memberikan kekuatan pada

orang yang lemah, membuat orang

tidak percaya menjadi percaya dan

memberikan keberanian pada orang

yang ketakutan. Jangan pernah

berputus asa, berusahalah terus

menerus untuk mencapai kesuksesan.

Percaya pada diri sendiri “dan yakini

kamu pasti bisa.


(7)

vi

Sujud syukur Qu, untuk Allah SWT sang pencipta yang maha sempurna, sang penguasa alam beserta isinya, yang member Qu Kehidupan, Rizky, petunjuk dan

kekuatan dengan segala cinta dan kasihnya yang selalu tercurah dalam setiap langkah hidup Qu.

Karya sederhana ini Qu persembahkan untuk : Kedua Orang Tua Qu (H. Sugianto & Hj. Marhamah )

Terimakasih untuk kedua Orang tua Qu yang selalu berdo’a dan memberikan semangat untuk menjadi yang lebih baik, dengan doa ikhlasmu hilanglah segala kesusahan dan kesedihanku kasih sayangmu tak kan tertandingi oleh siapapun di

dunia ini.

Untuk calon pendamping hidup Qu…(Ardiansyah)

Terimakasih atas do’a mu my love yang tanpa henti selalu memberikan Qu dukungan dan semangat. Nasihat dan saran yang kau berikan adalah hal yang menolong dan membuat Qu tersadar untuk berusaha lebih baik. “ harapan Qu Semoga apa yang kita cita-cita kan tercapai dan meraih sukses bersama selalu di Ridhoi dan dalam lindungan Allah SWT (amien)…n’ tujuan hidup kita untuk selalu

bersama. (I Love U so much ) Adik _Qu

Terimakasih Doa dan dukungannya, Semoga karya sederhana ini dapat memberikan contoh n’ motivasi bagi mu……

My Friend

Terimakasih buat temen2Q ( Aney, Riza, Wiwi, Yufi) para kerabatQ ibu Utami, mas Randy. Dan semua temen-temenQ PSIK angkatan 2007( Irma, Rieska, Paska, tupa, Ona, Winda, devi) aQ syng kalian semua…….

Dosen Pembimbing Qu yang tak pernah Qu Lupakan

Prof. Sujono dan Ibu Ririn Harini, Terimakasih atas Motivasi dan bimbingannya semoga Ilmu yang kalian berikan menjadi manfa’at dan barokah unt kita semua

amien…….


(8)

vii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap Puji Syukur Alhamdulillah, akhirnya saya dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul “Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) dengan Perilaku Aktif SADARI pada WUS Di Wilayah Puskesmas Dinoyo Malang”.Tugas Akhir Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Bersamaan dengan ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada :

1. Ibu Tri Lestari Handayani, M. Kep, Sp. Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Ririn Harini, S. Kep., Ns selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang dan selaku Pembimbing II yang telah memberikan arahan dan masukan yang sangat berguna selama penyusunan skripsi ini.

3. Prof. Dr. Sujono., M.Kes, Selaku pembimbing I. Terima kasih atas bimbingan yang telah diberikan selama proses penyelesaian skripsi.

4. Ibu Utami selaku Petugas Kesehatan (KB) sekaligus Staff Kelurahan Merjosari yang sudah banyak membantu dalam penelitian selama di Wilayah Puskesmas Dinoyo Kelurahan Merjosari Malang.

5. Orang Tua dan Keluarga yang telah mendoakan dan memberikam motivasi kepada penulis untuk kelancaran dalam mengerjakan skripsi dan selama menempuh pendidikan. Thank you so much, my sacrifice will not be useless right

6. Para Wanita Usia Subur, yang telah meluangkan waktu dan tenaga untuk mengisi kuesioner yang telah disediakan di Wilayah Kelurahan Merjosari.

7. Semua dosen PSIK UMM yang telah mengajar, mendidik dan membimbing selama masa belajar.


(9)

viii

8. Semua teman – teman PSIK, dan teman seperjuangan terimakasih atas bantuan dan motivasinya.

9. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Mohon maaf atas segala kesalahan dan ketidaksopanan yang mungkin telah saya perbuat. Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan setiap langkah-langkah kita menuju kebaikan dan selalu menganugerahkan kasih sayang-Nya untuk kita semua. Amin.

Wassalamualaikum. Wr. Wb.

Malang, 1 Juli 2011


(10)

ix RINGKASAN

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) dengan Perilaku Aktif SADARI pada WUS di Wilayah

Puskesmas Dinoyo Malang Tika Sari Dewy1, Sujono2, Ririn Harini3

Latar Belakang : Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sangat bermanfaat bagi para wanita usia dewasa awal. SADARI dapat mengetahui kelainan payudara sedini mungkin, lebih cepat mendeteksi kanker payudara stadium dini sehingga mampu menyelamatkan jiwa para wanita. Waktu terbaik untuk memeriksa payudara sendiri yaitu setelah periode menstruasi atau pada hari ke 7 – 10 setelah hari pertama menstruasi. tingkat pemahaman wanita usia subur yang masih kurang, kurangnya perilaku dan kesadaran wanita usia subur dalam melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sehingga menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya kanker payudara pada stadium dini. Penelitian ini dengan tujuan untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan WUS tentang SADARI, mengidentifikasi perilaku aktif WUS dalam melakukan SADARI dan mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dengan perilaku aktif SADARI pada WUS.

Metode: Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian non eksperimen dengan pendekatan korelasional. Sampel pada penelitian ini dengan simple

random sampling sejumlah 86 responden Wanita Usia Subur dari umur 20-45 tahun di

Kelurahan Merjosari. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner, sedangkan teknik analisa data menggunakan SPSS Versi 16 dengan uji Chi square dengan taraf signifikansi 0,05.

Hasil : Hasil uji statistik dengan menggunakan Chi-Square didapatkan nilai X2 hitung

(24,725) df = (2 – 1) (2 – 1) = 1 dengan taraf kesalahan 5%, jadi nilai X2 hitung > Nilai

X2 tabel (24,725 > 3,481) dengan signifikan 0,001 < 0,05 maka Ho ditolak dan H1

diterima dengan nilai koefesien kontingensi 0,48.

Kesimpulan : ada hubungan yang cukup besar antara tingkat pengetahuan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dengan perilaku aktif SADARI pada Wanita Usia Subur di Wilayah Puskesmas Dinoyo Malang.

Kata Kunci : pengetahuan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), perilaku aktif SADARI.

1.Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.

2.Dosen Universitas Muhammadyah Malang.


(11)

x ABSTRACT

The Correlation Between Breast Self- Examination Knowledge Level With The Active Behavior Of Breast Self-examination Of Woman Childbearing Age

In Public Health Center Dinoyo Malang Tika Sari Dewy1, Sujono2, Ririn Harini3

Background: Breast Self Examination is very useful for the women in early adulthood. Breast Self Examination is the way to know breast disorders as early as possible, more quickly detect early-stage breast cancer that is able to save the live of the woman. The best time to check your own breasts is after the period of menstruation or on a day to 7-10 after the first day of menstruation.

The level of understanding of childbearing age women are still less, the lack of behaviorand consciousness of childbearing age women in doing breast self examination are one of the factors causing occurrence of breast cancer at an early stage. This research with the aim to identify the level of knowledge of childbearing age women about breast self examination, to identifying the active behavior of childbearing age women. In doing breast self examination and to know the correlation between breast self- examination knowledge level with the active behavior of breast self-examination of woman Childbearing Age.

Method: The research design is non experiments with correlational approach. By simple random sampling using 86 respondent of childbearing age women from 20-45 years in Merjosari village. The instrument used was a questionnaire, and data analysis techniques using SPSS version 16 with Chi square test with significance level 0.05.

Results: The results of statistical tests using Chi-Square obtained X2 values calculated (24.725) df = (2-1) (2-1) = 1 with an error level of 5%, so the calculate value of X2> X2 table value (24.725> 3.481) with a significant 0.001 <0.05 then Ho is rejected and H1 accepted with contingency coefficient value 0.48.

Conclusion: there is a quaite big correlation between breast self examination knowledge level with the active behavior of breast self examination women of childbearing age in public healt center Dinoyo Malang.

Keywords: breast self-examination of knowledge level, the active behavior of breast self examination.

1. Nursing Science Program study, Health Sciences faculty, University of Muhammadiyah Malang. 2. Lecturer in University of Muhammadiyah Malang.


(12)

xi DAFTAR ISI

Lembar Judul ... i

Lembar Persetujuan ... ii

Surat Pernyataan Keaslian Penulisan ... iii

Moto ... v

Persembahan ... vi

Kata Pengantar ... vii

Ringkasan ... ix

Abstrak ... x

Daftar Isi ... xi

Daftar Tabel ... xiii

Daftar Gambar ... xiv

Daftar Lampiran ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian... 5

1.3.1 Tujuan Umum ... 5

1.3.2 Tujuan Khusus ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.4.1 Bagi Masyarakat ... 6

1.4.2 Bagi Petugas Kesehatan... 6

1.4.3 Bagi Peneliti ... 6

1.4.4 Bagi Perawat ... 6

1.5 Keaslian Penelitian ... 6

1.6 Batasan Penelitian ... 8

1.7 Batasan IstilahPenelitian ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

2.1 Definisi Pengetahuan ... 10

2.1.1 Tingkatan Pengetahuan ... 10

2.1.2 Faktor-Faktor yang mempengaruhi pengetahuan... 12

2.2 Definisi Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) ... 13

2.2.1 Langkah Pemeriksaan Payudara ... 15

2.2.2 Pemeriksaan Payudara Mandiri ... 16

2.2.3 Perlunya melakukan SADARI ... 18

2.3 Definisi Perilaku Aktif ... 19

2.3.1 Tahapan Perilaku ... 20

2.3.2 Bentuk Perilaku ... 21

2.3.3 Cara Pembentukan Perilaku ... 23

2.3.4 Domain Perilaku ... 25

2.4 Definisi Wanita Usia Subur ... 27

2.4.1 Pengertian Wanita Usia Subur ... 27


(13)

xii

2.5 Hubungan Antara Pengetahuan Pemeriksaan Payudara Sendiri

(SADARI) dengan Perilaku Aktif SADARI ... 32

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN . 33 3.1 Kerangka Konseptual ... 33

3.2 Hipotesis Penelitian ... 34

BAB IV METODE PENELITIAN ... 35

4.1 Desain Penelitian ... 35

4.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling ... 37

4.3 Variabel Penelitian ... 38

4.4 Definisi Operasional ... 39

4.5 Tempat Penelitian ... 43

4.6 Waktu Penelitian ... 43

4.7 Instrumen Penelitian ... 43

4.8 Prosedur Pengumpulan Data... 45

4.9 Analisa Data ... 47

4.10 Etika Penelitian ... 50

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 52

5.1 Karakteristik Sampel ... 52

5.2 Hasil Penelitian ... 55

5.3 Analisa Data ... 57

BAB VI PEMBAHASAN ... 59

6.1 Interpretasi dan Hasil Diskusi ... 59

6.2 Keterbatasan Penelitian ... 64

6.3 Implikasi Keperawatan ... 64

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 66

7.1 Kesimpulan ... 66

7.2 Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 68


(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Pedoman Skrining Payudara dari America cancer society……… ... 19

Tabel 4.1 Definisi Operasional Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Pemeriksaan Payudara Sendiri Dengan Perilaku Aktif SADARI pada WUS Di Wilayah Puskesmas Dinoyo Malang ... 41

Tabel 5.1 Distibusi frekuensi berdasarkan Umur WUS ... 52

Tabel 5.2 Distibusi frekuensi berdasarkan Pendidikan WUS ... 53

Tabel 5.3 Distibusi Pengetahuan Wanita Usia Subur ... 54

Tabel 5.4 Distribusi WUS berdasarkan usia dan pendidikan ... 54

Tabel 5.5 Distibusi Perilaku SADARI WUS ... 55

Tabel 5.6 Distribusi Hubungan Tingkat pengetahuan dengan Perilaku Aktif ... 56


(15)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pemeriksaan Payudara Mandiri Langkah 1 ... 16

Gambar 2.2 Pemeriksaan Payudara Mandiri Langkah 2 ... 17

Gambar 2.3 Pemeriksaan Payudara Mandiri Langkah 3 ... 17

Gambar 2.4 Pemeriksaan Payudara Mandiri Langkah 4 ... 18

Gambar 2.5 Pemeriksaan Payudara Mandiri Langkah 5 ... 18

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) dengan Perilaku aktif SADARI pada Wanita Usia Subur ... 33

Gambar 4.1 Kerangka Kerja Hubungan antara tingkat Pengetahuan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) dengan Perilaku aktif SADARI pada Wanita Usia Subur di Kelurahan Merjosari Malang ... 36


(16)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Izin Penelitian ... 71

Lampiran 2 Lembar Persetujuan Menjadi Responden ... 75

Lampiran 3 Lembar Kuesioner ... 77

Lampiran 4 Kisi- Kisi soal Kuesioner ... 80

Lampiran 5 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas pada Sampel ... 82

Lampiran 6 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas pada Penelitian ... 89

Lampiran 7 Hasil Penelitian dan Perhitungan Penelitian dengan SPSS 16 ... 114

Lampiran 8 Leaflet SADARI pada Penelitian ... 116

Lampiran 9 Lembar Konsultasi ... 118

Lampiran 10 Log, Book ... 122


(17)

xvi

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Sebagai Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Azwar. (2009). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya.Yogyakarta : Pustaka Pelajar

American Cancer Society. (2009). How Many Women Get Breast Cancer? Available onlime : (http://cancer.com) di akses tangaal 5 maret 2011.

Asian Pac J Cancer Prev. (2009). Targeting health disparity in breast cancer: insights into women's knowledge of their cancer profile in Malaysia. diakses pada tanggal 12 Maret, 2011. Alimul, Aziz. (2003). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta : Salemba

Medika.

Buckman. (2009). Apa yang seharusnya anda ketahui tentang kanker payudara. Yogyakarta.citra aji parama

Buckman. (2009). Pemeriksaan SADARI. http://www.info-rollet.com. diakses tanggal 12 Desember 2010

Dianawati A., (2003). Pendidikan Seks Untuk Remaja, Kawan Pustaka, Jakarta.

Dokter Sehat, (2007). SADARI – Pemeriksaan Payudara Sendiri. Kesehatan umum. diakses pada tanggal 28 oktober 2010

Endang dan Bertani. (2009). Strategi Pencegahan Kanker Payudar. http://www.no-kita.com.

diakses pada tanggal 10 Maret, 2011

Ekasarlina, (2009). http://ekasarlina.blogspot.com/2009/10/promosi-kesehatan-pada-wanita-usia.html diakses tanggal 28 Oktober, 2010.

FKUI. (2005). Deteksi Dini Kanker Payudara. Jakarta: FKUI

Ghozali. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate SPSS. Semarang : Badan Penerbit Undip. Hawari, Dadang, 2004. Kanker payudara. Dalam : Kanker payudara Dimensi Psikorelogi.


(18)

xvii

Lilloladystuff, 2009. Young ladies Self Image. Available From http:// Hubpages. Com/ hub /Young- Ladies- Self- Image-Throught- the- Age (Diakses tanggal 25 Mei 2011)

Manuaba IBG. (2001). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita, EGC, Jakarta.

Mansjoer A, Triyanti K, Savitri, R, Wardhani,W.I, Setiowulan, W. Keputihan In. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ke-3. 2001. Media Aesculapius : Jakarta

Mykey (2009). http://www.acehforum.or.id/showthread.php/25600-Anatomi-Payudara diakses tanggal 12 Maret, 2011

Nursalam.( 2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Notoatmodjo. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta Notoatmodjo, S. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Nursalam. (2008). Konsep dan penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Noor, NN, (2000). Dasar Epidemiologi. Jakarta: Rineka Cipta

Purwanto,H. (1998). Pengantar Perilaku Manusia Untuk Keperawatan. Jakarta : EGC

Saryono dan Pramitasari, R.D. (2009). Perawatan Payudara : Dilengkapi dengan Deteksi Dini

Terhadap Penyakit Kanker Payudara. Jogjakarta : Mitra Cendekia Press

Salika.( 2010). Permasalahan Kanker Payudara. Yogyakarta:Dian Press

Shadine, M (2009). Penyakit wanita. Pencegahan, deteksi dini dan pengobatan. Keen books. Sugiyono. (2010). Statistika untuk penelitian. Bandung : Alfabeta

Sugiyono. (2007). Statistik Untuk Penelitian. Bandung : CV. Alfabeta. Sobur. (2005). Kanker Payudara dan Kanker Serviks.Yogyakarta:Graha Ilmu Sobur. (2003). Pengetahuan Kanker Payudara. Yogyakarta:Graha Ilmu

Sutanto, Tri Lestari. (2004). ModulAnalisis Data. Depok : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.


(19)

xviii

Taufiqurohman, Arif. (2008). Pengantar Metodologi Penelitian untuk Ilmu Kesehatan. Surakarta : LPP UNS dan UNS Press.

Umar, husein, 2002. Metode Riset Bisnis. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Offset. Widayatun,T,R. (2009). Ilmu Perilaku M.A.104. Jakarta : CV Agung Seto

Wiad Lek. (2004). Breast cancer prophylaxis among nurses. 1:82-4. diakses tanggal 12 Maret, 2011

Yenny Chandra (2009). http://repository.usu.ac.id/xmlui/handle/123456789/14269)

diperoleh tanggal 19 Desember 2010).

http://info-dewasa.com/kesehatan-payudara-wanita-menurut-usianya. diakses tanggal 5 maret,2010.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19173/4/Chapter%20II.pdf diakses tanggal

15 maret 2011

http://www.artikelpayudara.com/tag/penyakit-payudara/ diakses tanggal 25 Desember, 2010

http://eprints.undip.ac.id/16006/1/ARTIKEL_dwi_sri.pdf diakses tanggal 12 Maret, 2011


(20)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan biologis seorang perempuan menjelang dewasa di mulai dari periode pubertas dimana hormone seksual mulai mempengaruhi tubuh. Dan di mulainya sesaat proses pematangan alat-alat seksual. Hormon estrogen dan progesterone berpengaruh terhadap perkembangan payudara dan mempengaruhi mempengaruhi ciri khas perempuan, Oleh karena itu wanita dapat mengetahui kelainan payudara, sehingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya, karena besar sekali pengaruhnya terhadap psikologi perempuan, (Hawari, 2004). Bentuk dan ukuran payudara mengalami perubahan seiring bertambahnya usia. Perubahan payudara besar, kecil atau terlihat kendur akan terjadi berdasarkan usia wanita. Saat masih produktif wanita khawatir mengenai ukuran dan bentuk payudaranya, sedangkan setelah menopause lebih memikirkan mengenai risiko kanker payudara. Payudara sendiri tidak mengandung otot, melainkan terdiri dari jaringan ikat, jaringan lemak dan jaringan padat yang meliputi kelenjar penghasil susu disebut dengan lobulus dan saluran untuk mengalirkan susu, (¶ http://info-dewasa.com/kesehatan-payudara-wanita-menurut-usianya./ diakses tanggal 5 maret, 2011).

Setiap payudara terdiri dari 15 sampai 20 lobus dari jaringan kelenjar. Jumlah lobus tidak berhubungan dengan ukuran payudara. Setiap lobus terbuat dari ribuan kelenjar kecil yang disebut alveoli atau acini. Kelenjar ini bersama-sama membentuk sejumlah gumpalan, mirip buah anggur yang merambat. Alveoli (alveolus dan acinus singular) menghasilkan susu dan substansi lainnya selama masa menyusui. Setiap bola


(21)

memberikan makanan ke dalam pembuluh tunggal lactiferous yang mengalirkannya keluar melalui puting susu. Sebagai hasilnya, terdapat 15-20 saluran puting susu, mengakibatkan banyak lubang pada puting susu (Mykey, 2009). Pertumbuhan dan perkembangan payudara pada seorang wanita menjadi perhatian yang serius karena banyak masalah yang mungkin timbul akibat kelainan pada payudara, misalnya kanker payudara (ca mamae), tumor dan sebagainya.

Berdasarkan data dari American Cancer Society pada tahun 2007 di Amerika Serikat terdapat sebanyak 1.444.920 kasus baru kanker payudara invasif dan 559.650 kematian akibat kanker payudara (American Cancer Society, 2007). Survei yang dilakukan sekolah kedokteran Dunedin Selandia Baru menyebutkan bahwa skrining yang dilakukan pada wanita usia 50-69 tahun terbukti mengurangi angka kematian akibat kanker payudara sebanyak 6-8 persen atau 20-34 pasien. Skrining yang dilakukan pada usia lebih muda (mulai 45 tahun) diperkirakan mencegah 1-7 kematian pasien (Sindo, 2008).

Di Indonesia kurva angka kejadian meningkat pada usia di atas 30 tahun dan yang paling tinggi pada kelompok usia 45-66 tahun (Haryono, 2008). Berdasarkan data dari SIRS (sistem informasi di rumah sakit) di Indonesia tahun 2007 kejadian kanker payudara sebesar 8.227 kasus (16,85%), survey yang dilakukan yayasan kesehatan payudara di Jakarta tahun 2005 menunjukan 80% masyarakat tidak mengerti tentang pentingnya pemeriksaan dini payudara, sebanyak 11,5% paham dan 8,5% tidak tahu (Ariestiani, 2010).

Di Jatim tahun 2009 (dari beberapa rumah sakit percontohan) jumlah penderita kanker serviks (leher rahim) cukup tinggi dan menempati urutan pertama dengan jumlah 1.185 orang yang rawat inap dan 694 orang menjalani rawat jalan. Jumlah kanker payudara yang rawat inap sebanyak 1069 orang dan yang menjalani rawat jalan 970 0rang.


(22)

Tahun 2010 belum ada data yang valid karena belum genap 1 tahun namun diperkirakan dibandingkan tahun 2009 jumlah itu semakin meningkat tahun 2010.

Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sangat bermanfaat bagi para wanita usia dewasa awal. SADARI dapat mengetahui kelainan payudara sedini mungkin, lebih cepat mendeteksi kanker payudara stadium dini sehingga mampu menyelamatkan jiwa para wanita. Pemeriksaan payudara sendiri maka akan semakin mengenal dan memahami area serta kondisi payudaranya, sehingga akan meningkatkan status kesehatan khususnya kesehatan payudara. SADARI sangat potensial untuk identifikasi dan pengobatan kanker payudara sangat penting untuk mempercayakan metode skrining kanker payudara tidak hanya dengan satu metode tetapi dengan beberapa metode pemeriksaan klinik dengan mamografi setiap tahun dilengkapi dengan SADARI tidak hanya meningkatkan kefamiliaran terhadap payudara tetapi juga berguna untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Deteksi dini kanker belum populer di Indonesia karena selain ketidaktahuan, ketidakpedulian dan ketidakmampuan finansial, banyak anggota masyarakat yang takut menghadapi kenyataan (Handayani, 2001).

Metode Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dapat digunakan untuk deteksi dini kanker payudara. Menurut American Cancer Society menganjurkan untuk wanita yang berusia diatas umur 20 tahun melakukan SADARI setiap bulan. Usia 35-40 tahun melakukan mammografi, di atas 40 tahun melakukan check-up pada dokter ahli, lebih dari 50 tahun check-up rutin dan mammografi setiap tahun (Asrul, 2008) dan terbaik melakukan mammografi adalah seminggu setelah menstruasi. Deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara adalah terobosan yang inovatif dalam pembangunan kesehatan untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian.


(23)

Pemeriksaan payudara secara rutin dan teratur adalah salah satu cara untuk mencegah penyakit kanker payudara. Pemeriksaan dapat dimulai dari waktu remaja, untuk mendeteksi tanda-tanda dini. Seorang wanita dapat memeriksa payudara sendiri (SADARI) pada saat mandi dengan menggunakan jari-jari tangan sehingga dapat menentukan benjolan pada lekukan halus di payudaranya. Pemeriksaan payudara sendiri salah satu hal penting dalam menjaga kesehatan payudara dengan mewaspadai payudara dari segala kelaianan, terutama yang berkaitan dengan benjolan pada payudara. Kanker payudara umumnya ditemukan pada stadium lanjut akibat kelalaian penderita dalam mendeteksi benjolan ataupun kelainan pada payudaranya. Kanker payudara stadium lanjut membawa dampak yang besar kepada penderita yakni, biaya pengobatan yang sangat mahal dan menyebabkan angka kematian yang cukup tinggi. Padahal kemungkinan sembuh tentu akan semakin besar bila benjolan kanker terdeteksi lebih awal (Nurcasanah, 2009).

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di Kelurahan Merjosari didapatkan data survey mengenai jumlah Wanita Usia Subur berumur 15-49 tahun di wilayah Puskesmas sebanyak 18.343 orang, Maka dari pemaparan diatas, peneliti bermaksud mengambil responden Wanita Usia Subur berumur 20-45 tahun yang berada di wilayah Kelurahan Merjosari. Berbagai pertimbangan yaitu jumlah porsentase WUS yang meningkat dan peneliti mendapatkan informasi dari petugas kesehatan setempat tidak pernah memberikan informasi mengenai Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) kepada Wanita Usia Subur. Hasil wawancara pada masyarakat setempat ada beberapa wanita yang terkena kanker payudara yang berada di wilayah puskesmas Dinoyo Malang dan kurang mengetahui akan pentingnya pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).


(24)

Berdasarkan penjabaran tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di Kelurahan Merjosari dan memberikan informasi tentang pengetahuan pemeriksaan payudara sendiri kepada Wanita Usia Subur cara melakukan pemeriksaan payudara sendiri yang baik dan benar untuk mencegah terjadinya kanker payudara sejak dini. Sehingga peneliti tertarik untuk meneliti hubungan antara tingkat pengetahuan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dengan perilaku aktif SADARI pada Wanita Usia Subur. dan penelitian ini Sangat penting untuk dilakukan.

1.2 Rumusan Masalah

Sebagaimana yang telah dibahas pada latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran tingkat pengetahuan WUS tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di Wilayah Puskesmas Dinoyo Malang?

2. Bagaimana gambaran Perilaku Aktif WUS tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di Wilayah Puskesmas Dinoyo Malang?

3. Bagaimana hubungan antara tingkat pengetahuan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dengan perilaku aktif SADARI pada WUS di Wilayah Puskesmas Dinoyo Malang?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) dengan perilaku aktif SADARI di wilayah Puskesmas Dinoyo Malang.


(25)

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan WUS tentang SADARI. 2. Untuk mengidentifikasi perilaku aktif WUS dalam melakukan SADARI. 3. Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan perilaku aktif

WUS dalam melaksanakan SADARI.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Masyarakat

Masyarakat dapat mengetahui tentang arti SADARI, manfaat SADARI, masyarakat dapat melakukan dan mempraktikan SADARI secara rutin dan teratur dan dapat melakukan pencegahan sejak dini.

1.4.2 Bagi petugas Kesehatan

Petugas kesehatan mengetahui tingkat pengetahuan WUS tentang SADARI. Sehingga dapat memberikan penyuluhan tentang cara melakukan SADARI dan pemeriksaan SADARI dan dapat dilakukan pencegahan sejak dini 1.4.3 Bagi Peneliti

Meningkatkan pengetahuan peneliti mengenai Hubungan antara tingkat pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) dengan Perilaku aktif SADARI dan dapat dilakukannya pencegahan kanker payudara sejak dini Sehingga menurunnya angka kejadian Ca Mamae.

1.4.4 Bagi perawat

Diharapkan bagi Perawat dapat berperan dalam menginformasikan Dan mengajarkan pada semua Wanita Usia Subur tentang praktek Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI).


(26)

1.5 Keaslian Penelitian

Berdasarkan jurnal yang didapat oleh peneliti yaitu tentang Breast cancer prophylaxis among nurses, (Wiad Lek, 2004) hasil penelitian menunjukan bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengetahuan perawat dari profilaksis kanker payudara dan berbagai penggunaannya untuk diri mereka sendiri. Penelitian ini dilakukan di antara 193 perawat mengambil bagian dalam program kualifikasi dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 20 pertanyaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 63% perawat tahu tentang deteksi dini kanker payudara. Hampir 50% perawat melakukan kontrol secara teratur tetapi sayangnya, tidak semua dari mereka melakukannya dengan benar. Hanya 38% dari peserta diperiksa di klinik rawat jalan. 33% memiliki mamografi dan payudara 41%'s USG.

Jurnal lain yang membahas tentang pengetahuan pemeriksaan payudara sendiri yaitu yang berasal dari Asian Pac J Cancer Prev. (Oktober, 2009). memaparkan bahwa perempuan Malaysia dalam studi kohort menunjukan bahwa tingkat pengetahuan tentang kanker payudara sangat rendah. Implikasi klinis untuk melawan kesulitan dalam pengobatan dan untuk perubahan Informasi tentang cara yang diberikan untuk memudahkan para wanita dalam peran aktifnya untuk melakukan perawatan payudara sendiri. Usaha untuk menyebarluaskan informasi dasar guna meningkatkan pengetahuan wanita dan berkontribusi dalam penyempitan kesenjangan kesehatan.

Penelitian yang dilakukan oleh Yenny Chandra (2009), gambaran pengetahuan wanita tentang SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara di Kelurahan Petisah Tengah. Variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut


(27)

adalah gambaran pengetahuan tentang SADARI yaitu sebagai variabel bebas dan deteksi dini kanker payudara sebagai variabel terikat. Kesimpulan penelitian tersebut bahwa tingkat pengetahuan di Kelurahan Petisah Tengah terbanyak berada dalam kategori sedang sebanyak 80 responden (73,4%), sedangkan tingkat pengetahuan terendah berada pada kategori buruk sebanyak 12 responden (11,1%), selebihnya berada pada kategori baik sebanyak 17 responden (15,6%). Jadi penelitian ini ditinjau dari segi karakteristik usia, tingkat pendidikan dan status pernikahan.

Perbedaan antara penelitian Yenni Chandra (2009) dengan penelitian yang akan dilakukan adalah responden dan perilaku aktifnya. Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah hubungan antara tingkat pengetahuan pemeriksaan payudara sendiri sebagai variabel bebas dan perilaku aktif SADARI pada WUS sebagai variabel terikat. Sedangkan responden yang akan diteliti adalah Wanita Usia Subur di Kelurahan Merjosari.

1.6 Batasan Penelitian

1.Peneliti hanya meneliti tentang tingkat pengetahuan SADARI dengan perilaku aktif SADARI pada WUS.

2.SADARI yang dimaksudkan disini yaitu pemeriksaan payudara sendiri bagian penting dari perawatan kesehatan yang dapat melindungi para wanita dalam resiko kanker payudara.

3.Responden dalam penelitian ini adalah Wanita Usia Subur di Kelurahan Merjosari.


(28)

1.7 Batasan Istilah Penelitian 1. Tingkat pengetahuan

Merupakan penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan lain sebagainya). 2. SADARI

SADARI adalah periksa payudara sendiri yang dilakukan secara rutin setiap bulan setelah menstruasi atau upaya untuk menetapkan adanya tumor atau tidak dalam payudara yang dilakukan dengan perabaan.

3. Perilaku aktif

Perilaku yang dapat diamati secara langsung dan berupa tindakan yang nyata contohnya: melakukan penyuluham tentang SADARI agar wanita bisa melakukan SADARI dengan benar dan teratur, penerapan pelaksanaan SADARI sesuai jadwal dengan baik dan benar dan membaca buku tentang pelaksanaan SADARI. 4. Wanita Usia subur.

Wanita yang keadaan organ reproduksinya berfungsi dengan baik antara umur 20-45 tahun.


(1)

Pemeriksaan payudara secara rutin dan teratur adalah salah satu cara untuk mencegah penyakit kanker payudara. Pemeriksaan dapat dimulai dari waktu remaja, untuk mendeteksi tanda-tanda dini. Seorang wanita dapat memeriksa payudara sendiri (SADARI) pada saat mandi dengan menggunakan jari-jari tangan sehingga dapat menentukan benjolan pada lekukan halus di payudaranya. Pemeriksaan payudara sendiri salah satu hal penting dalam menjaga kesehatan payudara dengan mewaspadai payudara dari segala kelaianan, terutama yang berkaitan dengan benjolan pada payudara. Kanker payudara umumnya ditemukan pada stadium lanjut akibat kelalaian penderita dalam mendeteksi benjolan ataupun kelainan pada payudaranya. Kanker payudara stadium lanjut membawa dampak yang besar kepada penderita yakni, biaya pengobatan yang sangat mahal dan menyebabkan angka kematian yang cukup tinggi. Padahal kemungkinan sembuh tentu akan semakin besar bila benjolan kanker terdeteksi lebih awal (Nurcasanah, 2009).

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di Kelurahan Merjosari didapatkan data survey mengenai jumlah Wanita Usia Subur berumur 15-49 tahun di wilayah Puskesmas sebanyak 18.343 orang, Maka dari pemaparan diatas, peneliti bermaksud mengambil responden Wanita Usia Subur berumur 20-45 tahun yang berada di wilayah Kelurahan Merjosari. Berbagai pertimbangan yaitu jumlah porsentase WUS yang meningkat dan peneliti mendapatkan informasi dari petugas kesehatan setempat tidak pernah memberikan informasi mengenai Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) kepada Wanita Usia Subur. Hasil wawancara pada masyarakat setempat ada beberapa wanita yang terkena kanker payudara yang berada di wilayah puskesmas Dinoyo Malang dan kurang mengetahui akan pentingnya pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).


(2)

Berdasarkan penjabaran tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di Kelurahan Merjosari dan memberikan informasi tentang pengetahuan pemeriksaan payudara sendiri kepada Wanita Usia Subur cara melakukan pemeriksaan payudara sendiri yang baik dan benar untuk mencegah terjadinya kanker payudara sejak dini. Sehingga peneliti tertarik untuk meneliti hubungan antara tingkat pengetahuan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dengan perilaku aktif SADARI pada Wanita Usia Subur. dan penelitian ini Sangat penting untuk dilakukan.

1.2 Rumusan Masalah

Sebagaimana yang telah dibahas pada latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran tingkat pengetahuan WUS tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di Wilayah Puskesmas Dinoyo Malang?

2. Bagaimana gambaran Perilaku Aktif WUS tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di Wilayah Puskesmas Dinoyo Malang?

3. Bagaimana hubungan antara tingkat pengetahuan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dengan perilaku aktif SADARI pada WUS di Wilayah Puskesmas Dinoyo Malang?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) dengan perilaku aktif SADARI di wilayah Puskesmas Dinoyo Malang.


(3)

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan WUS tentang SADARI. 2. Untuk mengidentifikasi perilaku aktif WUS dalam melakukan SADARI. 3. Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan perilaku aktif

WUS dalam melaksanakan SADARI.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Masyarakat

Masyarakat dapat mengetahui tentang arti SADARI, manfaat SADARI, masyarakat dapat melakukan dan mempraktikan SADARI secara rutin dan teratur dan dapat melakukan pencegahan sejak dini.

1.4.2 Bagi petugas Kesehatan

Petugas kesehatan mengetahui tingkat pengetahuan WUS tentang SADARI. Sehingga dapat memberikan penyuluhan tentang cara melakukan SADARI dan pemeriksaan SADARI dan dapat dilakukan pencegahan sejak dini

1.4.3 Bagi Peneliti

Meningkatkan pengetahuan peneliti mengenai Hubungan antara tingkat pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) dengan Perilaku aktif SADARI dan dapat dilakukannya pencegahan kanker payudara sejak dini Sehingga menurunnya angka kejadian Ca Mamae.

1.4.4 Bagi perawat

Diharapkan bagi Perawat dapat berperan dalam menginformasikan Dan mengajarkan pada semua Wanita Usia Subur tentang praktek Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI).


(4)

1.5 Keaslian Penelitian

Berdasarkan jurnal yang didapat oleh peneliti yaitu tentang Breast cancer prophylaxis among nurses, (Wiad Lek, 2004) hasil penelitian menunjukan bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengetahuan perawat dari profilaksis kanker payudara dan berbagai penggunaannya untuk diri mereka sendiri. Penelitian ini dilakukan di antara 193 perawat mengambil bagian dalam program kualifikasi dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 20 pertanyaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 63% perawat tahu tentang deteksi dini kanker payudara. Hampir 50% perawat melakukan kontrol secara teratur tetapi sayangnya, tidak semua dari mereka melakukannya dengan benar. Hanya 38% dari peserta diperiksa di klinik rawat jalan. 33% memiliki mamografi dan payudara 41%'s USG.

Jurnal lain yang membahas tentang pengetahuan pemeriksaan payudara sendiri yaitu yang berasal dari Asian Pac J Cancer Prev. (Oktober, 2009). memaparkan bahwa perempuan Malaysia dalam studi kohort menunjukan bahwa tingkat pengetahuan tentang kanker payudara sangat rendah. Implikasi klinis untuk melawan kesulitan dalam pengobatan dan untuk perubahan Informasi tentang cara yang diberikan untuk memudahkan para wanita dalam peran aktifnya untuk melakukan perawatan payudara sendiri. Usaha untuk menyebarluaskan informasi dasar guna meningkatkan pengetahuan wanita dan berkontribusi dalam penyempitan kesenjangan kesehatan.

Penelitian yang dilakukan oleh Yenny Chandra (2009), gambaran pengetahuan wanita tentang SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara di Kelurahan Petisah Tengah. Variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut


(5)

adalah gambaran pengetahuan tentang SADARI yaitu sebagai variabel bebas dan deteksi dini kanker payudara sebagai variabel terikat. Kesimpulan penelitian tersebut bahwa tingkat pengetahuan di Kelurahan Petisah Tengah terbanyak berada dalam kategori sedang sebanyak 80 responden (73,4%), sedangkan tingkat pengetahuan terendah berada pada kategori buruk sebanyak 12 responden (11,1%), selebihnya berada pada kategori baik sebanyak 17 responden (15,6%). Jadi penelitian ini ditinjau dari segi karakteristik usia, tingkat pendidikan dan status pernikahan.

Perbedaan antara penelitian Yenni Chandra (2009) dengan penelitian yang akan dilakukan adalah responden dan perilaku aktifnya. Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah hubungan antara tingkat pengetahuan pemeriksaan payudara sendiri sebagai variabel bebas dan perilaku aktif SADARI pada WUS sebagai variabel terikat. Sedangkan responden yang akan diteliti adalah Wanita Usia Subur di Kelurahan Merjosari.

1.6 Batasan Penelitian

1. Peneliti hanya meneliti tentang tingkat pengetahuan SADARI dengan perilaku aktif SADARI pada WUS.

2. SADARI yang dimaksudkan disini yaitu pemeriksaan payudara sendiri bagian penting dari perawatan kesehatan yang dapat melindungi para wanita dalam resiko kanker payudara.

3.Responden dalam penelitian ini adalah Wanita Usia Subur di Kelurahan Merjosari.


(6)

1.7 Batasan Istilah Penelitian 1. Tingkat pengetahuan

Merupakan penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan lain sebagainya). 2. SADARI

SADARI adalah periksa payudara sendiri yang dilakukan secara rutin setiap bulan setelah menstruasi atau upaya untuk menetapkan adanya tumor atau tidak dalam payudara yang dilakukan dengan perabaan.

3. Perilaku aktif

Perilaku yang dapat diamati secara langsung dan berupa tindakan yang nyata contohnya: melakukan penyuluham tentang SADARI agar wanita bisa melakukan SADARI dengan benar dan teratur, penerapan pelaksanaan SADARI sesuai jadwal dengan baik dan benar dan membaca buku tentang pelaksanaan SADARI. 4. Wanita Usia subur.

Wanita yang keadaan organ reproduksinya berfungsi dengan baik antara umur 20-45 tahun.