PEMAKNAAN KHARISMA KONGREGASI FRANSISKANES SANTA ELISABETH DALAM RANGKA MENINGKATKAN SEMANGAT PENDAMPINGAN TIM PASTORAL ORANG SAKIT DI RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN SKRIPSI

  

PEMAKNAAN KHARISMA KONGREGASI FRANSISKANES SANTA

ELISABETH DALAM RANGKA MENINGKATKAN SEMANGAT

PENDAMPINGAN TIM PASTORAL ORANG SAKIT DI RUMAH SAKIT

SANTA ELISABETH MEDAN

S K R I P S I

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Oleh:

  Riahukur M. Purba NIM : 031124012

  PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini kupersembahkan kepada Allah Bapa yang Penuh Kasih

  Persaudaraan Suster Fransiskanes St. Elisabeth dan Yayasan RSE, Medan Tim Pastoral Orang Sakit RSE, Medan dan Saudara-saudari yang menderita sakit

  Ayah dan Ibu serta Seluruh Keluarga yang penuh cinta almamaterku, dan Saudara-saudari yang berkehendak baik.

  

MOTTO

  “Allah Adalah Kasih” (1Yoh 4:16 )

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebut dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 10 Februari 2009

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Riahukur M. Purba Nomor Mahasiswa : 031124012 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmah saya yang berjudul:

  

PEMAKNAAN KHARISMA KONGREGASI FRANSISKANES SANTA

ELISABETH DALAM RANGKA MENINGKATKAN SEMANGAT

PENDAMPINGAN TIM PASTORAL ORANG SAKIT DI RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN

  Beserta perangkat yang diperlakukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu minta izin dari saya maupun memberi royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 17 April 2009 Yang menyatakan (Riahukur M. Purba)

  

ABSTRAK

  Judul skripsi ini adalah PEMAKNAAN KHARISMA KONGREGASI FRANSISKANES SANTA ELISABETH DALAM RANGKA MENINGKATKAN SEMANGAT PENDAMPINGAN TIM PASTORAL ORANG SAKIT DI RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN. Pemilihan judul ini didasari oleh keprihatinan penulis terhadap pendampingan Tim pastoral orang sakit bagi pasien rawat inap di Rumah sakit St. Elisabeth (RSE), Medan. Fakta menunjukkan bahwa pelaksanaan pendampingan Tim pastoral orang sakit terhadap pasien di RSE Medan belum sepenuhnya disemangati oleh kharisma kongregasi Fransiskanes St. Elisabeth (FSE). Pendampingan yang dilakukan Tim pastoral orang sakit berjalan seadanya.

  Dan ada kecenderungan bahwa pendampingan terhadap pasien sebatas urusan Sakramen semata.

  Keprihatinan di atas menjadi latar belakang penulisan skripsi ini. Skripsi ini dimaksudkan untuk membantu Tim pastoral orang sakit RSE untuk dapat memberikan pendampingan yang lebih baik. Oleh karena itu, tim akan dibantu meningkatkan semangat pendampingan terhadap pasien dengan memaknai kharisma kongregasi FSE, dengan menggunakan katekese model Shared Christian Praxis (SCP). Model katekese ini adalah katekese model dialog partisipatif. Tim akan dituntun untuk sampai pada suatu refleksi yang dalam. Sejauh mana Tim pastoral orang sakit RSE menyadari pentingnya pemaknaan terhadap kharisma kongregasi FSE dalam pendampingan terhadap pasien? Usaha apa yang harus dibuat untuk membantu Tim dalam meningkatkan pemaknaan dan penghayatan terhadap kharisma kongregasi FSE?

  Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode deskriptif analitis berdasarkan pengalaman dan pengamatan penulis. Penulis juga menggunakan data sekunder yang diperoleh dan hasil wawancara dengan anggota Tim pastoral orang sakit di RSE. Selain itu, penulis juga menggunakan studi pustaka untuk memperoleh pemikiran-pemikiran maupun gagasan baru yang dapat mendukung untuk meningkatkan semangat pendampingan Tim pastoral orang sakit RSE sesuai dengan kharisma kongregasi.

  Hasil akhir menunjukkan bahwa katekese model Shared Christian Praxis terbukti berhasil membantu Tim pastoral orang sakit RSE dalam meningkatkan semangat pendampingan terhadap pasien rawat inap dengan memaknai kharisma kongregasi FSE. Dengan model katekese ini mereka dapat merefleksikan pengalaman hidup dalam mendampingi pasien.

  

ABSTRACT

  The title of this writing is FRANSISKANES SANTA ELISABETH CONGREGATION CHARISMA IN INCREASING THE ASSISTANCE SPIRIT OF PASTORAL TEAM FOR THE SICK IS SINT ELISABETH HOSPITAL MEDAN. The choosing of this title is based on the writer’s concern towards the assistance of the sick-pastoral Team in St. Elisabeth Hospital (RSE), Medan. The fact is that the assistance given by sick-pastoral Team to the patient in RSE has not been fully inspired by the charism of the congregation of the Franciscans of St. Elisabeth (FSE). It is not well-prepared and planed. Even, there is tendency to see that assistance is merely a matter of sacrament.

  Taking this fact as a concern, the writer has been prompted and eager to compose this writing. It is meant to be a help for the RSE sick-pastoral Team that they may give a better assistance. By it, the team will helped to enhance the spirit of assistance to the patient by living out the charism of the congregation of FSE through the Shared Christian Praxis (SCP) Model of catechism. This model of catechism offers a participative dialog. The team will be led to a deep reflection of their assistance. How far the RSE sick-pastoral Team realizes the importance of living out the charism of the congregation in assistance of the sick? What afford should be made to help the Team in living out the charism of the congregation of FSE.

  In composing this writing, the writer uses the descriptive-analytic method based on the writer’s experience and observation. The writer also uses the secondary data and the interview with the personnel of the FSE sick-pastoral care Team. Beside that, the writer also uses literature study in which the writer found new thoughts and ideas supporting the spirit of assistance for RSE sick-pastoral Team according to the charism of the congregation of FSE.

  The final result shows that this Shared Christian Praxis Model of catechism is very helpful for the RSE sick-pastoral Team to enhance the spirit of assistance to the patient. Through this catechism, the team is able to reflect their experience of life in assistance of the patient.

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan kasih-Nya yang melimpah, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

  

“PEMAKNAAN KHARISMA KONGREGASI FRANSISKANES SANTA

ELISABETH DALAM RANGKA MENINGKATKAN SEMANGAT

PENDAMPINGAN TIM PASTORAL ORANG SAKIT DI RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN”.

  Penulisan skripsi ini diilhami oleh keterlibatan penulis sendiri dalam pendampingan terhadap orang sakit sebagai seorang anggota Tim pastoral orang sakit di Rumah Sakit St. Elisabeth (RSE) Medan. Sebagai seorang anggota persaudaraan FSE penulis merasa bahwa semangat pendampingan terhadap orang sakit (pasien) penting dan perlu ditingkatkan. Pasien tetap dibantu agar tetap beriman, mempunyai harapan dan mampu memaknai derita yang dialami.

  Tim pastoral orang sakit adalah orang yang secara khusus mendampingi pasien dalam segala keberadaan mereka. Suatu tugas yang tidak mudah berhadapan dengan berbagai macam pribadi dan situasi pasien maupun keluarga. Pendamping diharapkan tetap mempunyai semangat, kesabaran dan iman akan Allah.

  Penulis merasa penting memberi perhatian terhadap kekhasan pelayanan di RSE sesuai kharisma kongregasi FSE yaitu, “Daya kasih Kristus yang menyembuhkan..” terinspirasi dari Mat 25:35 “ ketika Aku sakit kamu melawat aku” (motto FSE dan RSE). Pemaknaan kharisma ini penting dalam pendampingan terhadap orang sakit.

  Untuk meningkatkan semangat pendampingan Tim pastoral orang sakit perlu pendampingan tersebut berupa katekese. Diharapkan dengan pendampingan terhadap Tim pastoral orang sakit ini, sungguh membantu mewujudkan cita-cita pelayanan RSE Medan.

  Skripsi ini berhasil disusun tidak lepas dari dukungan dan bantuan berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu penulis dengan hati yang tulus mengucapkan terima kasih kepada: 1.

  Dra. J. Sri Murtini, M. Si., selaku dosen pembimbing utama yang telah mendampingi, membimbing, memberikan perhatian dan sumbangan pemikiran, mengkritik, dan memotivasi penulis dalam proses penulisan skripsi ini.

  2. Dr. C. Putranta, S.J., selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah bersedia mendampingi membimbing dan memotivasi penulis selama ini.

  3. P. Banyu Dewa HS., S.Ag., M.Si., selaku dosen penguji III yang telah bersedia meluangkan waktu untuk mempelajari keseluruhan isi dari skripsi ini.

  4. Segenap staf dosen dan karyawan Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang mendidik, membantu, dan memberi teladan yang baik bagi penulis selama studi sampai selesainya penulisan skripsi ini.

  5. Dewan Pemimpin Umum Persaudaraan FSE, yang memberikan kesempatan, kepercayaan, perhatian dan segala dukungan selama kuliah hingga menyelesaikan skripsi ini.

  6. Para Saudari FSE Komunitas Don Bosco Yokyakarta yang setia mendoakan, memberi perhatian, pengertian serta mendukung dengan berbagai cara.

  7. Seluruh persaudaraan FSE yang memberi perhatian dan dukungan dengan

  8. Ayah, Ibu, Saudara-saudariku dan seluruh keluarga yang sungguh mencintai, mendoakan, memotivasi, menyapa serta meneguhkan penulis.

  9. Teman-teman mahasiswa IPPAK USD, Yogyakarta.

  10. Sahabat yang dikaruniakan Tuhan dalam hidup penulis yang selalu setia mendoakan dan mendukung dengan penuh cinta.

  11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah memberi bantuan dan dukungan dalam proses penyelesaian skripsi ini.

  Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan, pemahaman dan pengalaman sehingga penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi perbaikan skripsi ini. Akhirnya, semoga skripsi ini dapat memberikan banyak manfaat bagi pembaca sekalian.

  Yogyakarta, 10 Februari 2009

  

DAFTAR ISI

  Halaman JUDUL................................................................................................................. i PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... ii PENGESAHAN................................................................................................... iii PERSEMBAHAN................................................................................................ iv MOTTO ............................................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi LEMBARAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

  ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS............................................. vii ABSTRAK........................................................................................................... viii ABSTRACT......................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ......................................................................................... x DAFTAR ISI........................................................................................................ xiii DAFTAR SINGKATAN ..................................................................................... xviii BAB I. PENDAHULUAN...................................................................................

  1 A. Latar Belakang .......................................................................................

  1 B. Rumusan Masalah ..................................................................................

  8 C. Tujuan Penulisan....................................................................................

  8 D. Manfaat Penulisan..................................................................................

  9 E. Metode Penulisan ...................................................................................

  9 F. Sistematika Penulisan .............................................................................

  10 BAB II. KETERLIBATAN KONGREGASI FRANSISKANES ST. ELISA- BETH DALAM PENDAMPINGAN PADA ORANG SAKIT ..........

  12 A. Sejarah Singkat Kongregasi Fransiskanes Santa Elisabeth (FSE)......... 13 1. Cikal Bakal Kongregasi FSE ...........................................................

  13 2. Riwayat Singkat Pendiri Kongregasi FSE .......................................

  16 3. Misi Kongregasi FSE di Indonesia ..................................................

  19 B. Kharisma dan Spiritualitas ...................................................................

  21 1. Kharisma ..........................................................................................

  21 a. Arti Kharisma ...............................................................................

  21 b. Kharisma Tarekat Religius ............................................................

  23

  2. Spiritualitas Dalam Lingkup Gereja ................................................

  28 a. Arti Spiritualitas ...........................................................................

  28 b. Unsur-unsur Spiritualitas ..............................................................

  29 c. Spiritualitas Tarekat Religius ........................................................

  33 3. Spiritualitas FSE Berdasarkan Semangat Fransiskan ......................

  35 a. Spiritualitas Fransiskan .................................................................

  35

  b. Pengalaman St. Fransiskus Asisi Sebagai Cara Hidup Mengikuti Yesus ...........................................................................

  37

  c. Spiritualitas FSE ........................................................................... 41 C. Perutusan Kongregasi FSE ...................................................................

  45 1. Tugas Perutusan Gereja ...................................................................

  46 2. Perutusan Kongregasi FSE ..............................................................

  50 a. Karya Perutusan FSE ....................................................................

  51 b. Karya-karya Kongregasi FSE di Indonesia ..................................

  52 c. Karya Pastoral di Rumah Sakit St. Elisabeth ................................

  54 BAB III. PENDAMPINGAN PASTORAL ORANG SAKIT DI RUMAH SAKIT ST. ELISABETH ...................................................................

  60 A. Situasi Hidup Orang Sakit Pada Umumnya .........................................

  60 1. Pengertian Sakit ...............................................................................

  61 a. Sakit Dalam Pandangan Medis ......................................................

  61

  b. Sakit Dalam Pedoman Etis dan Pastoral Rumah Sakit Katolik (KWI) .…………………………………………............... 61 c. Sakit Menurut Pandangan Teologis ...............................................

  62 d. Sakit Menurut St. Fransiskus dari Asisi.........................................

  63 2. Keadaan Orang Sakit .......................................................................

  64 3. Kebutuhan Orang Sakit ....................................................................

  65 4. Tugas Hidup Orang Sakit ................................................................

  66 B. Pendampingan Pastoral Bagi Orang Sakit Dalam Gereja.....................

  70 1. Pengertian Pastoral ..........................................................................

  71 2. Pelayanan Pastoral ............................................................................

  72 3. Pastoral Orang Sakit Bagian Tugas Gereja.......................................

  73 a. Pengertian Pastoral Orang Sakit ...................................................

  74

  c.

  93

  E. Penggunaan Sarana Dalam Pelaksanaan Pendampingan ..................... 111

  c. Kesulitan Dari Pihak Rumah Sakit ............................................... 109

  b. Kesulitan Dari Pihak Pasien dan Keluarga ................................... 108

  a. Kesulitan Dari Pendamping Pastoral Sendiri ............................... 108

  4. Kesulitan-kesulitan Yang Dialami oleh Tim Pastoral Orang Sakit .. 107

  3. Prioritas Dalam Pendampingan di Rumah Sakit St. Elisabeth ......... 106

  b. Proses Pendampingan Oleh Tenaga Volunteer ............................. 104

  97

  95 a. Proses Pendampingan Oleh Anggota Tetap .................................

  94 2. Proses Pelaksanaan Pendampingan Pastoral Orang Sakit ................

  93 b. Tenaga Volunteer .........................................................................

  93 a. Anggota Tetap ..............................................................................

  1.Keberadaan Tim Pastoral Orang Sakit di Rumah Sakit St. Elisabeth .......................................................................................

  91 D. Faktual Pelaksanaan Pendampingan Tim Pastoral bagi Pasien di Rumah Sakit St. Elisabeth ...................................................................

  Tujuan Pendampingan Pastoral Orang Sakit ............................... 77 d.

  90 e. Kegembiraan Yang Sejati Cinta Kasih .........................................

  89 d. Menemukan Kristus Dalam Diri Penderita....................................

  b. Dekat Dengan Allah dan Sesama di Dalam Cinta ………............. 88 c. Berguru Pada Hati. ........................................................................

  87

  86 a. Penyerahan Diri Pada Allah ..........................................................

  85 2. Meneladani St. Elisabeth Hongaria .................................................

  85 e. Semuanya Untuk Kemuliaan dan Kehormatan Allah ...................

  83 d. Berdoa dan Mendoakan Saudara yang Sakit .................................

  82 c. Cinta Kasih ....................................................................................

  82 b. Persaudaraan Dalam Semangat Kerendahan Hati .........................

  82 a. Membawa Kedirian .......................................................................

  80 1. Meneladani Semangat St. Fransiskus dari Asisi ...............................

  Pentingnya Pendampingan Pastoral Orang Sakit ....................... 78 e. Peranan Pendampingan Pastoral Orang Sakit ............................. 80 C. Konsep Pendampingan Orang Sakit di Rumah Sakit St. Elisabeth ......

  1. Audio Pastoral .................................................................................. 111

  3. Ruangan Ibadat ................................................................................ 112

  1. Pengertian Model Katekese SCP: ..................................................... 126

  D. Usulan Program Katekese dan Contoh Persiapan Katekese Untuk Tim Pastoral Orang Sakit ....................................................................... 132

  Langkah kelima : Keterlibatan Baru Demi Makin Terwujudnya Kerajaan Allah di Dunia Ini............................................................ 132

  Langkah keempat: Interpretasi/Tafsir Dialektis Antara Tradisi dan Visi Kristiani Dengan Tradisi dan Visi Peserta .............................. 131 f.

  d. Langkah ketiga: Mengusahakan Supaya Tradisi dan Visi Kristiani lebih Terjangkau ........................................................................... 130 e.

  Langkah kedua: Refleksi Kritis Atas Sharing Pengalaman Hidup Faktual ......................................................................................... 130

  b. Langkah pertama: Pengungkapan Pengalaman Hidup Faktual .... 129 c.

  a. Langkah pendahuluan .................................................................... 129

  2. Langkah-langkah SCP ...................................................................... 129

  C. Shared Christian Praxis (SCP), Model Katekese Yang Dipilih Untuk Usaha pendampingan Tim Pastoral Orang Sakit ....................... 126

  F. Refleksi Atas Pelaksanaan Pendampingan Pastoral .............................. 112

  B. Pemilihan Shared Christian Praxis (SCP) Sebagai Model Katekese Yang Sesuai Untuk Pendampingan Tim Pastoral Orang Sakit ............ 124

  3. Isi katekese........................................................................................ 123

  2. Tujuan katekese ................................................................................ 121

  1. Pengertian katekese .......................................................................... 118

  BAB IV. KATEKESE MODEL SCP (SHARED CHRISTIAN PRAXIS) SEBAGAI USAHA UNTUK PEMAKNAAN KHARISMA KONGREGASI FSE DALAM PENDAMPINGAN TIM PASTORAL ORANG SAKIT DI RUMAH SAKIT ST. ELISABETH MEDAN ................................................................. 118 A. Paham Katekese .................................................................................... 118

  2. Tujuan Pendampingan Terhadap Tim Pastoral Orang Sakit ........... 116

  1. Pentingnya Pendampingan Untuk Tim Pastoral Orang Sakit .......... 115

  G. Pendampingan Untuk Tim Pastoral Orang Sakit ................................. 115

  1. Latar Belakang dan Tujuan Pembuatan Program ............................ 133

  3. Penjabaran Program Katekese ......................................................... 135

  4. Contoh Persiapan Katekese .............................................................. 139

  BAB V PENUTUP ............................................................................................ 151 A. Kesimpulan ............................................................................................ 151 B. Saran ..................................................................................................... 155 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 156 LAMPIRAN ..................................................................................................... 160 Lampiran 1 : Tuntunan Pertanyaan Wawancara ................................................. (1) Lampiran 2 : Kisah dr. Eleanor Chesnut“Menjadi Pelayan Bagi Sesama” ....... (2) Lampiran 3 : Lagu Hymne Elisabeth .................................................................. (3) Lampiran 4 : Lagu Mars Elisabeth ..................................................................... (4)

DAFTAR SINGKATAN A.

  Singkatan Kitab Suci Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Kitab Suci

  Perjanjian Baru: dengan Pengantar dan Catatan Singkat. (Dipersembahkan kepada Umat Katolik Indonesia oleh Ditjen Bimas Katolik Departemen Agama Republik Indonesia dalam rangka PELITA). Ende: Arnoldus, 1978/1979, hal. 8.

  B.

  Singkatan Dokumen Resmi Gereja AA :Apostolicam Actuositatem, Dekrit Konsili Vatikan II tentang Kerasulan Awam, 18 November 1965.

  CT : Catechesi Tradendae , Anjuran Apostolik Paus Yohanes Paulus UU kepada para Uskup, Klerus, dan segenap umat beriman tentang Katekese Masa Kini, 16 Oktober 1979.

  EN : Evangelii Nuntiandi, Ajakan apostolik Paus Paulus VI tentang Pewartaan Injil dalam Dunia Modern, 8 Desember 1975.

  GS : Gaudium et Spes, Konstitusi Pastoral Konsili Vatikan II tentang Gereja di Dunia Dewasa ini, 7 Desember 1965.

  LG : Lumen Gentium, Konstitusi Dogmatik Konsili Vatikan II tentang Gereja, 21 November 1964.

  C.

  Singkatan Lain Art : Artikel AD III Reg : Anggaran Dasar Ordo Ketiga Regular Ang. Tbula : Anggaran dasar tanpa bulla

  FSE : Fransiskanes Santa Elisabeth Fioretti : ”Kuntum-kuntum kecil” (kisah hidup St. Fransiskus Asisi).

  IPPAK : Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik KWI : Konferensi Waligereja Indonesia KHK : Kitab Hukum Kanonik Konst. : Konstitusi Kan : Kanon MAWI : Majelis Wali Gereja Indonesia OFM Cap : Ordo Fratrum Minorum Capusin Psl : Pasal PERDHAKI : Persatuan Dharma Karya Indonesia Prodi : Program Studi RSE : Rumah Sakit St. Elisabeth SCP : Shared Ciristian Praxsis St : Santo atau Santa SEKAFI : Sekretariat Keluarga Fransiskan Indonesia UGD : Unit Gawat Darurat USD : Universitas Sanata Dharma PKKI : Pertemuan Kateketik antar Keuskupan se-Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengalaman sakit merupakan suatu realitas dalam kehidupan manusia yang

  tidak dapat disangkal sekaligus merupakan tanda kebakaan manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan. Pengalaman sakit bukanlah suatu pengalaman yang mudah diterima apalagi penyakit yang diderita bukan penyakit ringan tetapi merupakan penyakit serius. Dalam menghadapi situasi sakit, manusia mempunyai reaksi yang berbeda- beda sesuai dengan pengaruh pengalaman itu pada kehidupannya dan bagaimana seseorang bersikap terhadap pengalaman sakit itu. Menurut Kieser “mereka yang menderita sakit beraneka ragam, ada yang tanpa harapan, putus asa, tak berdaya, sengsara, hancur, hilang bentuk, sedih, sepi, aib dan malu” (Kieser, 1996:325).

  Penderitaan karena sakit merupakan beban dalam hidup, bila kita tidak mampu memaknai penderitaan itu.

  Tidak ada manusia yang mengharapkan kemalangan atau penyakit. Setiap orang tentu mengharapkan diri atau keluarganya selalu sehat dan bahagia, tetapi tentu hal itu tidak mungkin. Selama manusia masih hidup di dunia ini, manusia selalu dihadapkan pada kenyataan hidup antara kebahagiaan dan penderitaan. Dalam kenyataan inilah manusia ditantang untuk melihat suatu realitas dirinya yang membutuhkan orang lain untuk menemani dengan setia.

  Dua sisi kehidupan ini rasanya lengkap ketika melihat realitas di sebuah rumah sakit, yang menampilkan gambaran kehidupan manusia di dunia ini. Di dalamnya mencerminkan pengalaman manusia yang mengalami suatu kegembiraan, pergulatan dan pemberontakan, tawar menawar, ketegangan, kecemasan, hingga pengalaman yang sungguh menyedihkan. Suatu kegembiraan dapat kita lihat ketika sebuah keluarga menyambut seorang anak yang dirindukan lahir dengan selamat, atau melihat angota keluarga yang mengalami kesembuhan. Sebaliknya ada suatu pergulatan ketika melihat anggota keluarga yang sedang sakit dan berjuang dalam penderitaannya. Bahkan banyak pengalaman yang sungguh menyedihkan ketika harus melepas anggota keluarga karena meninggal dunia. Disadari atau tidak, pengalaman-pengalaman ini senantiasa mewarnai kehidupan setiap orang selama masih ada di dunia ini. Pengalaman sakit ternyata bukanlah suatu hal yang mudah diterima seperti ketika mengalami kegembiraan. Karena pada umumnya orang yang menderita sakit akan berontak, walaupun mereka merasa tidak berdaya sedikitpun (Kieser, 1996:325).

  Ketika tertimpa penyakit setiap orang akan berusaha untuk sembuh dengan berbagai macam usaha. Salah satunya adalah mencari bantuan perawatan medis di rumah sakit, dengan harapan akan mendapat pelayanan lebih baik dan memuaskan dalam proses penyembuhan. Dalam hal ini, kehadiran karya kesehatan atau rumah sakit yang siap melayani akan sangat penting. Pelayanan sepenuh hati sungguh dibutuhkan oleh penderita karena mereka sepenuhnya tergantung kepada bantuan orang lain yang mencintai dan menemani mereka dalam situasi yang rapuh itu.

  Gereja senantiasa berpihak pada orang-orang yang menderita sama dengan teladan Yesus Kristus semasa hidup-Nya. Yesus memberikan perhatian yang istimewa pada orang-orang yang menderita dan menyembuhkan mereka yang sakit. Keberpihakan Gereja itu secara jelas dapat dilihat dalam Dokumen Konsili Vatikan II teristimewa dalam Gaudium et Spes, ”duka dan kecemasan orang-orang zaman sekarang, terutama kaum miskin dan siapa saja yang menderita, merupakan kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan para murid Kristus juga” (GS, art.1).

  Karya kesehatan merupakan suatu tugas perutusan Gereja yang khusus membantu orang-orang yang menderita sakit. Gereja senantiasa memperhatikan kebutuhan konkrit umatnya, teristimewa mereka yang sangat membutuhkan bantuan. Perutusan Gereja ini menjadi tugas perutusan setiap orang Kristen demi suatu karya keselamatan. Setiap orang berhak mendapat perlakuan yang manusiawi dari sesamanya dan penghargaan martabat sebagai mahluk ciptaan yang mulia sekalipun dalam keadaan yang kurang menguntungkan secara manusiawi. Tugas perutusan Gereja ini menjadi tugas perutusan lembaga-lembaga dalam Gereja yang senantiasa memperhatikan keprihatinan yang ada di tengah-tengah umat manusia. Sebagai pengikut Yesus Kristus semua harus terlibat dalam karya keselamatan sesuai dengan kemampuan dan bidang masing-masing.

  Kongregasi Fransiskanes St. Elisabeth (FSE) Medan yang mengikuti Yesus Kristus lewat teladan St. Fransiskus dari Asisi dan St. Elisabeth dari Hongaria, juga ikut ambil bagian dalam tugas perutusan Gereja di berbagai bidang kehidupan. Di antaranya karya kesehatan (rumah sakit) yang menjadi prioritas utama dalam Kongregasi ini, yang sesuai dengan sejarah berdirinya bersama keprihatinan Gereja saat itu. Seluruh gerak hidup Kongregasi disemangati dan dijiwai oleh Kharisma Kongregasi yang ada dalam rumusan “ Daya Kasih Kristus Yang Menyembuhkan Orang-Orang Yang Kecil dan Menderita, Sampai Rela Wafat Di Kayu Salib” (Konst.FSE, 2000:7). Warisan ini terinspirasi dari Injil Matius 25:36, ”ketika Aku sakit kamu melawat Aku”. Untuk menunjang karya ini Kongregasi FSE mendirikan Rumah Sakit St. Elisabeth (RSE) Medan yang terbuka bagi masyarakat luas dan siapa saja yang datang membutuhkan pelayanan.

  Pelayanan di RSE Medan pada umumnya diwarnai dengan pelayanan yang berciri khas Katolik, terbuka dan menghormati siapa saja dan secara khusus memperhatikan semangat pelayanan yang ada dalam Kongregasi FSE yang diwariskan oleh ibu pendiri Sr.M. Mathilda Leenders, “Daya Kasih Kristus Yang Menyembuhkan...”. Pelayanan di RSE memadukan pelayanan secara medis dan pendampingan secara rohani. Hal ini sebagai penghormatan terhadap pribadi pasien yang bermartabat mulia, sekalipun situasi mereka kurang menguntungkan. Pendampingan ini dikenal dengan pastoral orang sakit yang biasa disebut dengan istilah Pastoral Care yang menjadi nilai tersendiri dalam pelayanan di RSE Medan.

  Pendampingan terhadap pasien selama perawatan menjadi kebutuhan yang penting baik oleh dokter, perawat, pegawai, maupun pastoral orang sakit. Mengingat situasi dan keadaan orang sakit yang sungguh membutuhkan perhatian dan pendampingan dalam hal rohani, maka penting pendampingan yang khusus untuk menemani, berempati dan mendengarkan mereka. Untuk itu dibentuk suatu Tim untuk mendampingi dan memperhatikan kebutuhan rohani orang sakit yaitu Tim Pastoral orang sakit, karena diyakini penyembuhan tidak cukup dengan usaha medis saja tetapi dibutuhkan sentuhan-sentuhan kasih (Melanie, 1989:231). Pendampingan pastoral orang sakit terhadap pasien merupakan usaha pelayanan yang seimbang antara pelayanan medis dan aspek lain yang ada dalam diri pasien, mis: hubungan sosial, spiritual (hidup kerohanian) pasien. Penyembuhan yang diusahakan tidak cukup hanya pengobatan medis (fisik) namun harus memperhatikan kebutuhan yang lebih dalam yaitu kebutuhan rohani dan kebutuhan spiritual walaupun segi ini kadang terabaikan. Karena dengan penderitaan fisik, biasanya psikis, relasi dan keberimanan seseorang juga ikut terganggu. Penyembuhan yang diharapkan adalah penyembuhan yang utuh sebagai suatu penghormatan bagi martabat manusia. Tim Pastoral orang sakit hadir sebagai teman dalam pergulatan, penderitaan maupun proses penyembuhan. Ini merupakan medan pastoral yang meliputi seluruh pribadi pasien. Hal ini merupakan pesan-pesan KWI kepada Karya-karya Kesehatan Katolik di Indonesia (Hadisumarta, 1987:5).

  Rumah Sakit St. Elisabeth Medan yang mempunyai motto “ketika Aku sakit kamu melawat Aku,” (Mat 25:36), senantiasa berusaha memberikan pelayanan yang terbaik sesuai dengan kharisma. Dalam hal ini memperhatikan penyembuhan yang menyeluruh bagi para pasien yang merindukan kesembuhan. Namun dalam perjalanan waktu ada fakta yang memperlihatkan bahwa pengembangan pelayanan di bidang medis lebih mendapat perhatian dari pada bidang pendampingan pastoral orang sakit.

  Tim pastoral orang sakit bergerak dalam pelayanan pendampingan orang sakit senantiasa berusaha mendampingi dengan penuh perhatian dan pengabdian, supaya pasien tetap berpengharapan. Tim pastoral orang sakit sering dihadapkan pada situasi yang sulit. Misalnya pasien yang dalam penolakan terhadap penyakit, tawar-menawar dan berbagai reaksi yang lain. Berbagai situasi pasien itu membutuhkan semangat pendampingan yang penuh kesabaran, empati dan kesetiaan.

  Berhadapan dengan situasi-situasi pasien yang sulit dan berat, medorong Tim pendamping Pastoral untuk tetap setia dalam tugas panggilan perutusan mereka.

  Tetapi disisi lain keadaan demikian sering mempengaruhi kehidupan dan hidup keberimanan Tim Pastoral orang sakit. Tidak jarang diantara mereka ada yang jatuh sakit, bahkan harus diopname, mungkin karena kelelahan atau stres saat melakukan pendampingan pada pasien atau keluarga pasien. Masalah-masalah yang dihadapi sedemikian kompleks. Kekurang seimbangan tenaga pastoral orang sakit dengan jumlah pasien yang harus didampingi adalah salah satu penyebabnya. Selain itu, anggota Tim kurang dipersiapkan untuk tugas pendampingan orang sakit. Dituntut kedewasaan dan kematangan pribadi dari seorang pendamping orang sakit, sehingga mampu menjadi pendamping yang setia untuk mendengarkan, sabar dan berempati. Tim Pastoral orang sakit perlu dipersiapkan, baik dari segi pengetahuan dan ketrampilan serta hal-hal yang mendukung untuk tugas pendampingan mereka terhadap orang sakit (pasien). Lebih penting lagi bahwa Tim Pastoral orang sakit perlu meningkatkan pemaknaan dan penghayatan terhadap kharisma Kongregasi yaitu, “Daya kasih Kristus yang menyembuhkan...” yang terinspirasi dari Injil Mat 25:36, ”Ketika Aku sakit kamu melawat Aku”, dan sesuai dengan keteladanan St.

  Fransiskus Asisi dan St. Elisabeth Hongaria.

  Situasi ini menuntut Tim pastoral orang sakit RSE Medan untuk senantiasa tekun menggali makna kharisma Kongregasi dalam tugas pelayanan dan pendampingan mereka kepada orang sakit. Semangat hidup dan pendampingan mereka dijiwai oleh semangat Yesus yang senantiasa hadir sebagai penyembuh.

  Kesembuhan yang sejati itu ada dan berasal dari Dia yang memberikan daya-Nya kepada setiap orang. Mengandalkan Allah dalam tugas pendampingan akan memampukan mereka senantiasa kuat dan setia dalam tugas pelayanan dan pendampingan sekalipun penuh pengorbanan dan tantangan. Daya Kasih Kristus yang menyembuhkan, pertama-tama harus dialami dalam dirinya sendiri, sehingga mereka mampu menghayati dalam kehidupan dan pendampingan kepada pasien.

  Yesus Kristus memberikan daya kasih-Nya kepada mereka dalam setiap pengalaman hidup. Maka Tim Pastoral orang sakit juga didorong untuk mencintai orang-orang yang menderita. Dalam hal ini mereka yang menderita sakit dan yang dirawat di rumah sakit.

  Menyadari bahwa tugas sebagai pendamping orang sakit adalah suatu panggilan khusus maka dibutuhkan suatu relasi yang mendalam dengan Tuhan sehingga para pendamping orang sakit dapat membantu orang sakit memaknai penderitaannya dan memberi arti positif terhadap penderitaan mereka (Melania, 1989:229). Tim Pastoral orang sakit di RSE harus berjuang menggali lebih dalam makna kharisma kongregasi untuk meningkatkan pemaknaan mereka terhadap kharisma kongregasi, sehingga mereka sungguh menghayati dan menghidupi pelayanan mereka dalam mendampingi orang sakit.

  Tim Pastoral orang sakit kiranya membutuhkan hal-hal yang dapat membantu mereka untuk meningkatkan penghayatan dan pemaknaan tentang kharisma Kongregasi untuk pendampingan yang penuh persaudaraan dan cinta yang tulus pada pasien serta hidup keberimanan mereka terhadap Yesus Kristus sebagai Gembala utama. Maka dengan melihat kebutuhan dan keprihatinan ini, penulis merasa terpanggil untuk membantu Tim Pastoral orang sakit di RSE dalam pemaknaan Kharisma Kongregasi FSE dengan mengusulkan sebuah katekese model SCP (Shared

  Christian Praxis ). Untuk tujuan ini penulis memberi judul pada karya tulis ini:

  PEMAKNAAN KHARISMA KONGREGASI FRANSISKANES SANTA ELISABETH DALAM RANGKA MENINGKATKAN SEMANGAT PENDAMPINGAN TIM PASTORAL ORANG SAKIT DI RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah-masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

  1. Apa makna Kharisma Kongregasi FSE bagi Tim Pastoral Orang Sakit di RSE Medan ?

  2. Sejauh mana Tim Pastoral Orang Sakit menyadari pentingnya pemaknaan terhadap kharisma Kongregasi FSE dalam pendampingan kepada pasien di RSE Medan?

  3. Upaya apa yang harus dibuat untuk membantu Tim Pastoral orang sakit meningkatkan penghayatan Kharisma Kongregasi FSE sehingga dapat mendampingi lebih baik?

  C. Tujuan Penulisan

  Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah :

  1. Menemukan makna Kharisma Kongregasi FSE dalam pendampingan orang sakit yang menyembuhkan.

  2. Menemukan gambaran pelayanan pendampingan Tim pastoral orang sakit dalam menghayati tugas mereka sesuai dengan Kharisma Kongregasi FSE (Daya Kasih Kristus yang menyembuhkan…).

  3. Menemukan usaha yang dapat membantu Tim pastoral orang sakit dapat mendampingi pasien lebih baik.

  4. Untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

D. Manfaat Penulisan

  Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan skripsi ini adalah : 1. Bagi penulis sendiri merasa diperkaya dalam pengetahuan, pengalaman, khususnya pendampingan orang sakit sesuai dengan Kharisma Kongregasi FSE.

  2. Memberikan sumbangan bagi pelayanan Tim pastoral orang sakit di RSE Medan 3.

  Bagi para suster FSE yang berkarya dalam bidang kesehatan lebih menyadari tugas perutusan mereka

  4. Bagi yayasan, direktur dan semua yang terkait dalam kepengurusan yayasan RSE Medan lebih menyadari pentingnya pendampingan Pastoral orang sakit.

  5. Untuk Karyawan dan karyawati RSE Medan, ambil bagian dalam pendampingan lewat tugas mereka

E. Metode Penulisan

  Metode penulisan yang digunakan adalah metode deskriptif analitis. Penulis akan menggambarkan realitas lapangan melalui pengalaman penulis dalam keterlibatan dalam pendampingan orang sakit di rumah sakit, dan wawancara yang diadakan terhadap pendamping orang sakit, ditambah dengan data sekunder yang telah diperoleh sabelumnya. Keadaan aktual pemaknaan kharisma kongregasi dalam pastoral orang sakit di RSE Medan kemudian dianalisa berdasarkan pemaparan isi kajian pustaka yang dapat mendukung.

F. Sistematika Penulisan

  Skripsi ini mengambil judul “Pemaknaan Kharisma Kongregasi Fransiskanes Santa Elisabeth Dalam Rangka Meningkatkan Semangat Pendampingan Tim Pastoral Orang Sakit di RSE Medan” yang diuraikan dalam lima bab:

  BAB I. Pendahuluan Bab pertama ini berisi pendahuluan yang menguraikan Latar belakang, Rumusan masalah, Tujuan penulisan, Manfaat penulisan, Metode penulisan dan Sistematika penulisan. BAB II. Keterlibatan Kongregasi FSE Dalam Pendampingan Pada Orang Sakit. Pada bab ini Penulis akan memaparkan keterlibatan Kongregasi FSE dalam pelayanan pada orang sakit sesuai dengan kharisma dan spiritualitas Kongregasi. Pemaparan itu diawali dengan sejarah Kongregasi hingga aplikasi pastoralnya dalam pendampingan orang sakit, teristimewa di RSE yang merupakan salah satu karya perutusan Kongregasi FSE di Indonesia.

  BAB III. Pendampingan Pastoral Orang Sakit di Rumah Sakit St. Elisabeth Pada bab ini akan ditampilkan situasi hidup orang sakit dengan segala permasalahannya serta tugas hidup orang sakit. Kemudian dilanjutkan dengan suatu konsep pendampingan orang sakit dalam Gereja dan pendampingan Tim Pastoral orang sakit terhadap pasien di RSE.

  Ditampilkan juga fakta pelaksanaan pendampingan Tim Pastoral orang sakit bagi Pasien di RSE. Bagian terakhir bab ini akan diangkat pentingnya suatu pendampingan terhadap Tim pastoral orang sakit dalam pemaknaan kharisma kongregasi FSE sehingga dapat mendampingi pasien lebih baik. BAB IV. Katekese Model SCP (Shared Ciristian Praxsis) Sebagai Usaha Untuk Pemaknaan Kharisma Kongregasi FSE Dalam Pendampingan Tim Pastoral Orang Sakit di RSE Medan. Bab ini merupakan suatu usulan program dalam usaha pendampingan terhadap Tim Pastoral Orang Sakit di RSE Medan untuk pemaknaan kharisma kongregasi FSE, yang dirasa cukup signifikan dan efektif, yakni dengan Katekese model SCP (Shared

  Ciristian Praxsis ).

  BAB V. Penutup Bab yang terakhir ini berisi kesimpulan dan saran terhadap keseluruhan penulisan skripsi.

BAB II KETERLIBATAN KONGREGASI FRANSISKANES SANTA ELISABETH DALAM PENDAMPINGAN PADA ORANG SAKIT Setiap Kongregasi religius lahir dalam suatu konflik yang menimbulkan

  keprihatinan dalam setiap zamannya. Melihat situasi demikian setiap pendiri Tarekat religius di bawah inspirasi Roh Kudus, dikaruniai rahmat istimewa (kharisma) untuk ambil bagian dalam karya keselamatan Allah. Setiap pendiri Tarekat religius diundang untuk terlibat dalam tugas perutusan Gereja untuk karya keselamatan sesuai dengan karunia khusus yang dianugerahkan kepada mereka dan diwariskan kepada anggotanya.

  Keprihatinan yang ada dalam setiap zaman mendorong pendiri untuk bertindak sesuai dengan nilai-nilai dan semangat yang dihidupi Yesus Kristus sendiri. Hal ini diwujudkan dalam keterlibatan setiap Tarekat religius dalam tugas perutusan Gereja. sesuai dengan kekhasan masing-masing Tarekat religius. Kharisma yang dianugerahkan mengundang mereka untuk melayani Kerajaan Allah serta pengabdian pada Kerajaan Allah (Darminta, 1999:209).

  Mereka dianugerahi kharisma khusus dalam rangka pembangunan jemaat dalam tugas pelayanan Gereja kepada umat yang sungguh membutuhkan. Demikian halnya Kongregasi FSE yang merupakan salah satu Tarekat religius, turut serta ambil bagian dalam tugas perutusan Gereja sesuai dengan semangat Kongregasi FSE.

  Kelahiran Kongregasi FSE berawal dari suatu keprihatinan pendiri (Sr.M. Mathilda Leenders) terhadap orang-orang yang menderita pada zamannya. Pengalaman ini mendorong beliau untuk bersolider dengan mereka yang menderita. Hal ini menjadi latar belakang berdirinya Kongregasi FSE (Konst. FSE, 2000:1).

  Pelayanan yang diaplikasikan dalam karya-karya kongregasi FSE selalu didasarkan pada semangat pendiri dengan kharisma serta spiritualitas yang telah diwariskan kepada para suster FSE. Kharisma kongregasi menjadi dasar dan pedoman yang penting untuk dihayati dan dikembangkan dalam tugas perutusan Kongregasi FSE.

  Rumah sakit St. Elisabeth menjadi salah satu karya Kongregasi FSE yang bergerak dalam pelayanan kesehatan masyarakat umum. Pelayanan kepada orang sakit menjadi perhatian yang besar dalam Kongregasi FSE, mengingat semangat awal berdirinya Kongregasi FSE adalah perhatian pada mereka yang menderita sakit.

  Orang sakit juga dipandang sebagai citra Allah dan mahluk yang bermartabat tinggi yang wajib mendapatkan perhatian dan cinta. Mereka merupakan bagian tubuh Gereja yang menderita dan layak mendapat perhatian khusus.

A. Sejarah Singkat Kongregasi Suster Fransiskanes Santa Elisabeth (FSE)

  Untuk mengenal lebih jauh Kongregasi FSE, maka pada bagian ini akan dipaparkan sejarah singkat Kongregasi FSE yang diawali dengan cikal bakal Kongregasi, riwayat singkat pendiri, dan akhirnya melihat misi serta karya-karya Kongregasi FSE di Indonesia.

1. Cikal Bakal Kongregasi FSE

  Pada tahun 1878-1879, di kota Breda negeri Belanda perawatan orang sakit dari rumah ke rumah merupakan kebutuhan mendesak karena banyak orang sakit yang tinggal di rumah masing-masing terlantar tanpa mendapat perawatan. Situasi ini menggerakkan hati Mgr. Henricus van Beek (Uskup Breda) untuk melakukan sesuatu demi keselamatan orang-orang sakit yang terlantar itu. Didukung oleh semangat pelayanan yang tinggi dan tugasnya sebagai Uskup, ia membutuhkan keterlibatan dan uluran tangan dari orang-orang yang bersedia mewujudkan keinginannya melayani orang sakit dari rumah ke rumah.