HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT PENDAPATAN, DAN JENIS PEKERJAAN ORANG TUA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT PENDAPATAN, DAN JENIS PEKERJAAN ORANG TUA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA

  Studi Kasus : Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2007-2010

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

  

Oleh:

MARTINA CRISETIA JAYANTI

NIM: 071334072

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT PENDAPATAN, DAN JENIS PEKERJAAN ORANG TUA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA

  Studi Kasus : Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2007-2010

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

  

Oleh:

MARTINA CRISETIA JAYANTI

NIM: 071334072

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

  

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk mereka yang senantiasa ada dihati, yang

memberikan semangat disaat sedang lemah, yang memberi doa dan restu, serta

bantuan dalam berbagai bentuk sehingga skripsi ini memberikan kebanggaan dan

kepuasan bagi diriku dan bagi mereka semua, yaitu:

  Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria Kedua Orang Tuaku Yohanes Suhardi dan Yuliana Sri Wahyuni Saudara-saudaraku Mas Thomas, Mbak Lucy, Mbak Vega, Baw Baw, Micky Sahabat terkasih Romo Toemp dan Mas Leo

  Teman seperjuangan Vio, Rini, Yoshe, Ratna, Novi, Iwi, Vera, Ira Almamaterku Universitas Sanata Dharma

  

MOTTO

“Menjadi berkat dan diberkati Tuhan” “Lebih membahagiakan menjadi pendengar daripada merasa harus didengarkan. Hidup kita harus dibagi dengan yang lain” “Tidak ada istilah cinta tidak harus memiliki. Cinta HARUS memiliki, memiliki keberanian untuk memilih tidak………………….” “Cinta yang paling romantis adalah cinta yang paling tidak romantis: tegar, tidak cengeng, dan seolah tanpa perasaan” “Rendah hati, tanpa menuntut yang lain untuk rendah hati”

  “Mencintai harus sampai sakit ☺ “ “Mundur selangkah untuk maju sepuluh langkah”

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  

Yogyakarta, 29 November 2011

Penulis

Martina Crisetia Jayanti

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Martina Crisetia Jayanti

  Nomor Mahasiswa : 071334072

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

  

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT PENDAPATAN, DAN

JENIS PEKERJAAN ORANG TUA TERHADAP MINAT

BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA

  

Studi Kasus: Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2007-2010

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau

media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya

maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya

sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 29 November 2011 Yang menyatakan Martina Crisetia Jayanti

  

ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT PENDAPATAN, DAN

JENIS PEKERJAAN ORANG TUA TERHADAP MINAT

BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA

  

Studi Kasus: Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2007-2010.

  

Martina Crisetia Jayanti

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2010

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan tingkat

pendidikan orang tua terhadap minat berwirausaha; (2) hubungan tingkat

pendapatan orang tua terhadap minat berwirausaha; (3) hubungan jenis pekerjaan

orang tua terhadap minat berwirausaha.

  Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan

Akuntansi angkatan 2007 sampai dengan 2010, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang berjumlah 299

mahasiswa dan dibentuk sampel penelitian berjumlah 150. Teknik pengumpulan

data yang digunakan adalah kuesioner. Permasalahan dijawab dengan

menggunakan statistik non-parametrik Contingency Coefficient (C).

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan orang tua terhadap minat berwirausaha (Ayah: 24,121 ; ibu:

  16,369 ; (2) tidak ada hubungan antara tingkat pendapatan orang tua terhadap minat berwirausaha ( 20,988 ; (3) tidak ada hubungan antara jenis pekerjaan ayah terhadap minat berwirausaha (

  24,250 dan ada

hubungan yang signifikan antara jenis pekerjaan ibu terhadap minat berwirausaha

( 27,011 .

  

ABSTRACT

THE CORRELATION BETWEEN PARENTS’ EDUCATIONAL

BACKGROUND, PARENTS’ INCOME, PARENTS’ OCCUPATION

AND THE INTEREST OF ENTREPRENEURSHIP OF STUDENTS

  

A Case Study on Students of Accounting Faculty of Education,

Sanata Dharma University 2007 – 2010 Batch.

  

Martina Crisetia Jayanti

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2011

  The purposes of this research are to know: (1) the correlation between

parents’ educational background and the interest of the entrepreneurship; (2) the

correlation between parents’ income and the interest of the entrepreneurship; (3)

the correlation between parents’ occupation and the interest of the

entrepreneurship.

  The population of this research are 299 students of Accounting Faculty of

Education, 2007 – 2010 batch, Sanata Dharma University Yogyakarta. The

samples are 150 students. The technique of collecting data is questionnaire. To

analyze the data, coefficient contingency was applied.

  The results of the research are: (1) there isn’t any correlation between

parents’ educational background and the interest of the entreprenurship

(father: 24,121 ; mother: 16,369 ; (2) there isn’t any correlation

between parents’ income and the interest of the entrepreneurship

(

  20,988 ; (3) there isn’t any correlation between father’s occupation and the interest of the entrepreneurship ( 24,250 and there is any correlation

between mother’s occupation and the interest of the entrepreneurship

  ( 27,011 .

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kasih karena skripsi ini telah

selesai tepat pada waktunya. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi

salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan

Akuntansi. Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini mendapatkan

berbagai masukan, kritik, dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis

mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

  

1. Bapak Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  

2. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  

3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  

4. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang

telah sabar dan bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, dukungan, kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

  

5. Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA. selaku Dosen Penguji yang telah

memberikan masukan dan penyempurnaan skripsi ini.

  

6. Bapak Agustinus Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Penguji yang telah

memberikan masukan dan penyempurnaan skripsi ini.

  

7. Bapak Drs. Joko Wicoyo selaku Dosen yang telah bersedia memberikan

bimbingan abstrak sehingga menjadi abstract dalam bahasa inggris yang baik.

  8. Segenap dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis sehingga menjadi bekal dalam penyusunan skripsi ini.

  9. Karyawan di sekretariat Pendidikan Akuntansi (Mbak Aris) atas segala pelayanannya dan bantuannya selama penulis kuliah di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  10. Kedua orang tuaku tercinta Bapak Yohanes Suhardi dan Ibu Yuliana Sri Wahyuni yang selalu memberikan perhatian, kasih saying, dukungan, dan pengorbanan baik material maupun spiritual sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

  11. Saudara-saudaraku Mas Thomas, Mbak Lucy, Mbak Vega, Baw Baw, dan Micky yang selalu memberikan doa dan dukungan kepada penulis.

  12. Sahabatku terkasih Romo Toemp dan Mas Leo yang selalu memberikan doa, dukungan, perhatian, dan semangat kepada penulis.

  13. Teman-teman seperjuanganku Vio, Rini, Yoshe, Ratna, Novi, Iwi, Vera, dan Ira. Terima kasih atas kebersamaannya selama ini.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Penulis masih membuka diri terhadap saran dan kritik yang membangun. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

  

Penulis

Martina Crisetia Jayanti

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………… i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………… ii

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………….. iv

HALAMAN MOTTO …………………………………………………….. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………………….. vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

  

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS …………………….. vii

ABSTRAK ………………………………………………………………… viii

ABSTRACT

   ……………………………………………………………….. ix

KATA PENGANTAR ……………………………………………………. x

DAFTAR ISI ……………………………………………………………… xii

DAFTAR TABEL ………………………………………………………… xv

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………… xvii

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………… xviii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah …………………………………….

  1 B. Batasan Masalah …………………………………………….

  5 C. Rumusan Masalah …………………………………………..

  5 D. Tujuan Penelitian ……………………………………………

  5 E. Manfaat Penelitian …………………………………………..

  6

BAB II KAJIAN TEORITIK A. Minat Berwirausaha …………………………………………

  7 1. Minat …………………………………………………….

  7 2. Kewirausahaan …………………………………………..

  9 B. Tingkat Pendidikan Orang Tua ……………………………… 14

1. Definisi Pendidikan ……………………………………… 14

  17 E. Kerangka Berfikir …………………………………………...

  18 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ……………………………………………..

  22 B. Tempat dan Waktu Penelitian ………………………………

  22 C. Subyek dan Obyek Penelitian ………………………………

  23 D. Populasi dan Sampel ………………………………………..

  16 D. Jenis Pekerjaan Orang Tua ………………………………….

  25 F. Teknik Pengumpulan Data ………………………………….

  30 G. Teknik Pengujian Instrumen Penelitian …………………….

  30 H. Teknik Analisis Data ……………………………………….

  35 BAB IV GAMBARAN UMUM A. Sejarah Universitas Sanata Dharma ………………………..

  40 B. Visi, Misi, dan Tujuan Pendidikan USD …………………..

  43 C. Struktur Organisasi …………………………………………

  46

  2. Tingkat Pendidikan ……………………………………… 15 C. Tingkat Pendapatan Orang Tua ……………………………...

  23 E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya …………………… D. Sejarah Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan ………………

  49 E. Visi dan Misi Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan ………..

  51 F. Sejarah Program Studi Pendidikan Akuntansi ……………..

  52 G. Deskripsi Program Studi Pendidikan Akuntansi …………...

  53 H. Visi, Misi, dan Sasaran PS Pendidikan Akuntansi ………....

  54 I. Sumber Daya Manusia ……………………………………..

  56 J. Sarana dan Prasarana ……………………………………….

  56 K. Kemahasiswaan …………………………………………….

  57 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif ………………………………………….

  59 B. Pengujian Hipotesis …………………………………………

  64 C. Pembahasan …………………………………………………

  70 BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN

  A. Kesimpulan …………………………………………………

  75 B. Keterbatasan Penelitian …………………………………….

  75 C. Saran ………………………………………………………..

  76 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………

  77

  DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Sampel Penelitian …………………………………………….

  59 Tabel 5.2 Deskripsi Tingkat Pendidikan Ibu ……………………………

  65 Tabel 5.9 Pengujian Hipotesis Tingkat Pendapatan Orang Tua dan Minat Berwirausaha …………………………………………..

  65 Tabel 5.8 Pengujian Hipotesis Tingkat Pendidikan Orang Tua (Ibu) dan Minat Berwirausaha …………………………………………..

  64 Tabel 5.7 Pengujian Hipotesis Tingkat Pendidikan Orang Tua (Ayah) dan Minat Berwirausaha ………………………………………

  62 Tabel 5.6 Deskripsi Minat Berwirausaha Mahasiswa ……………………

  62 Tabel 5.5 Deskripsi Jenis Pekerjaan Ibu …………………………………

  61 Tabel 5.4 Deskripsi Jenis Pekerjaan Ayah ………………………………

  60 Tabel 5.3 Deskripsi Tingkat Pendapatan Orang Tua (Ayah dan Ibu) ……

  35 Tabel 5.1 Deskripsi Tingkat Pendidikan Ayah ………………………….

  25 Tabel 3.2 Tingkat Pendidikan Orang Tua ……………………………….

  33 Tabel 3.9 Hasil Pengukuran Reliabilitas Minat Berwirausaha ………….

  32 Tabel 3.8 Hasil Pengukuran Validitas Ulang Minat Berwirausaha ……..

  29 Tabel 3.7 Hasil Pengukuran Validitas Minat Berwirausaha …………….

  28 Tabel 3.6 Skala Likert Minat Berwirausaha …………………………….

  27 Tabel 3.5 Operasional Variabel Minat Berwirausaha …………………..

  27 Tabel 3.4 Jenis Pekerjaan Orang Tua …………………………………..

  26 Tabel 3.3 Tingkat Pendapatan Orang Tua ………………………………

  67

Tabel 5.10 Pengujian Hipotesis Jenis Pekerjaan Orang Tua (Ayah) dan Minat Berwirausaha …………………………………………..

  68 Tabel 5.11 Pengujian Hipotesis Jenis Pekerjaan Orang Tua (Ibu) dan Minat Berwirausaha …………………………………………..

  69

  DAFTAR GAMBAR Struktur Organisasi FKIP …………………………………………………..

  46

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Instrumen Penelitian (Kuesioner) …………………………..

  80 Lampiran II Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Minat Berwirausaha …..

  87 Lampiran III Kategori Kecenderungan Variabel …………………………

  93 Lampiran IV Data dan Hasil Uji Koefisien Kontingensi …………………

  95 Lampiran V Tabel r dan Tabel Chi Square ……………………………… 112

Lampiran VI Surat Ijin Penelitian ………………………………………… 114

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia, aktivitas kewirausahaan (entrepreneurial activity)

  masih rendah. Hal ini ditunjukkan dengan sedikitnya jumlah pembuka kerja (wirausahawan) daripada pencari kerja. Jumlah individu yang memulai bisnis baru jika dinyatakan dalam persen total penduduk yang aktif bekerja relatif masih rendah. Keadaan ini mengakibatkan angka pengangguran tinggi sehingga jumlah penduduk miskin pun juga tinggi. Menurut Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Syarifuddin Hasan dalam KOMPAS.com tanggal 26 Februari 2011, jumlah wirausaha di Indonesia hanya sekitar 0,24 persen dari jumlah penduduk di Indonesia yang sekitar 238 juta jiwa. Jumlah itu lebih rendah dibandingkan dengan jumlah wirausaha di beberapa negara luar yang tingkat pertumbuhan ekonominya tinggi, seperti Amerika Serikat yang merupakan negara maju di dunia mencapai sekitar 11 persen, Singapura mencapai 7 persen, dan Malaysia mencapai 5 persen.

  Penyebab rendahnya aktivitas kewirausahaan yaitu munculnya pandangan negatif terhadap profesi wirausaha. Salah satu faktor yang menyebabkan munculnya pandangan negatif terhadap profesi wirausaha salah satunya adalah faktor psikologi yang membentuk sikap negatif masyarakat sehingga mereka menjadi kurang berminat terhadap profesi wirausaha, antara lain : sikap agresif, ekspansif, bersaing, egois, tidak jujur, kikir, sumber penghasilan tidak stabil, kurang terhormat, pekerjaan rendah, dsb (Buchari, 2000:2). Pandangan negatif tersebut dirasakan oleh sebagian besar masyarakat terutama mahasiswa perguruan tinggi. Mereka lebih tertarik untuk menjadi pegawai negeri dengan penghasilan yang tetap, tunjangan pensiun, dan mapan, dibandingkan menjadi seorang wirausahawan yang memiliki penghasilan tidak menentu dan resiko untuk gagal (bangkrut).

  Untuk mengurangi pandangan negatif tersebut, pemerintah mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor: 4 Tahun 1995 tanggal 30 Juni 1995 yang berbunyi “Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan” dengan tujuan menumbuhkan semangat di kalangan generasi muda agar mampu menjadi wirausahawan di tengah ketatnya persaingan dalam mencari pekerjaan. Pemerintah juga perlu melakukan pembangunan sumber daya manusia (SDM) secara menyeluruh, terarah, dan terpadu di berbagai bidang (mencakup bidang pendidikan, latihan, dan penyediaan lapangan pekerjaan). Program sumber daya manusia yang terdiri dari pengembangan kemampuan intelektual, keterampilan, dan kreativitas pada dasarnya diarahkan agar manusia mampu beradaptasi dengan lingkungan serta mampu aktif mengeksplorasi lingkungan. Dengan demikian mereka mempunyai keyakinan diri yang tinggi, mampu mandiri, dan selalu berupaya meningkatkan etos kerja yang selanjutnya mereka dapat membuka usaha sendiri (berwirausaha).

  Berwirausaha merupakan salah satu pendukung yang menentukan maju mundurnya perekonomian suatu bangsa. Berwirausaha berarti mempunyai kebebasan untuk berkarya, mandiri, dan mampu menciptakan lapangan kerja baru yang dapat menyerap banyak tenaga kerja. Berwirausaha juga mampu menyediakan lapangan kerja bagi dirinya sendiri dan tidak perlu bergantung pada orang lain. Apabila usahanya semakin maju, juga mampu membuka lapangan kerja bagi orang lain. Dengan demikian, berwirausaha

berarti ikut serta dalam mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan.

  Salah satu faktor yang mampu memberikan dorongan motivasi bagi mahasiswa untuk terjun dalam dunia wirausaha dan mampu mempengaruhi seorang anak dalam memilih karir yang akan dipilihnya adalah status sosial ekonomi orang tua (Sukardi, 1987:52) yang terdiri dari: tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan jenis pekerjaan orang tua. Dalam realita yang ada saat ini, orang tua cenderung lebih mendukung dan mengarahkan anaknya untuk bekerja di sebuah instansi tertentu atau pegawai negeri dengan

anggapan anak mereka akan memiliki masa depan yang jelas dan mapan.

  Tingkat pendidikan orang tua dapat mempengaruhi minat berwirausaha pada diri seorang anak. Tinggi rendahnya tingkat pendidikan orang tua dapat mempengaruhi cara berpikir mereka terhadap masa depan anaknya. Orang tua yang berpendidikan tinggi cenderung akan lebih memotivasi anaknya untuk berwirausaha, dibandingkan dengan orang tua yang berpendidikan rendah. Dalam kenyataan, tidak sedikit juga orang tua yang berpendidikan rendah mampu menyekolahkan anaknya hingga perguruan tinggi dan menjadi seorang wirausaha yang sukses.

  Tingkat pendapatan orang tua dapat mempengaruhi minat berwirausaha pada diri seorang anak. Orang tua yang memiliki pendapatan tinggi cenderung akan lebih memotivasi anaknya untuk berwirausaha, dibandingkan dengan orang tua yang memiliki pendapatan yang rendah.

  Namun tidak menutup kemungkinan bahwa orang tua yang memiliki pendapatan rendah dapat juga memotivasi anaknya untuk menjadi seorang wirausaha, yakni dengan melihat kondisi orang tua mereka sendiri, misalnya buruh dengan gaji yang sedikit.

  Jenis pekerjaan orang tua dapat juga mempengaruhi minat berwirausaha pada diri seorang anak. Mahasiswa yang orang tuanya memiliki pekerjaan yang gengsinya tinggi dalam masyarakat, misalnya pegawai negeri cenderung akan menanamkan sikap-sikap positif terhadap anaknya (tidak takut gagal, tidak cepat puas, selalu berusaha lebih baik dari sebelumnya, dll) dibandingkan dengan pekerjaan orang tua yang gengsinya rendah dalam masyarakat. Sikap-sikap ini dapat menumbuhkan minat berwirausaha pada diri seorang anak. Namun, di dalam masyarakat, kita sering menjumpai orang tua yang berprofesi sebagai pegawai negeri dan menginginkan anaknya menjadi seperti kedua orang tua mereka.

  Berkaitan dengan hal-hal yang telah dipaparkan di atas, penulis tertarik untuk meneliti mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2007 – 2010 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tentang “Hubungan Tingkat Pendidikan, Tingkat Pendapatan, dan Jenis Pekerjaan Orang Tua terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa”.

  B. Batasan Masalah Ada banyak faktor yang berhubungan dengan minat berwirausaha, namun dalam penelitian ini hanya dibatasi pada status sosial ekonomi orang tua, yang terdiri dari tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan jenis pekerjaan orang tua. Faktor status sosial ekonomi dinilai lebih dominan berhubungan dengan keputusan anak dalam memilih karir. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi minat, seperti latar belakang pendidikan, nilai-nilai personal, usia, dan pengalaman kerja tidak diteliti.

  C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

  1. Apakah ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dengan minat berwirausaha pada mahasiswa?

  2. Apakah ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendapatan orang tua dengan minat berwirausaha pada mahasiswa?

  3. Apakah ada hubungan yang signifikan antara jenis pekerjaan orang tua dengan minat berwirausaha pada mahasiswa? D. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apakah tingkat pendidikan orang tua berhubungan signifikan dengan minat berwirausaha pada mahasiswa.

  2. Untuk mengetahui apakah tingkat pendapatan orang tua berhubungan signifikan dengan minat berwirausaha pada mahasiswa.

  3. Untuk mengetahui apakah jenis pekerjaan orang tua berhubungan signifikan dengan minat berwirausaha pada mahasiswa.

E. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu :

  1. Bagi Penulis Untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama kuliah ke dalam praktik dan untuk menambah pengetahuan sejauh mana teori itu diterapkan.

  2. Bagi Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai motivasi, bahan pertimbangan, dan menambah pengetahuan akan pentingnya aspek-aspek kewirausahaan dalam menghadapi perkembangan jaman yang semakin global dan penuh tantangan.

  3. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu

bagian informasi untuk penelitian lebih lanjut dan dapat dijadikan tambahan referensi perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

BAB II KAJIAN TEORITIK A. Minat Berwirausaha 1. Minat Menurut Masidjo (1995:52) minat adalah suatu kecenderungan

  yang agak menetap dalam diri subyek dimana ia merasa tertarik akan suatu hal dan merasa senang bersama hal tersebut.

  Menurut Mapiare (1982:82) minat diartikan sebagai perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran perasaan, harapan, pendirian, prasangka, atau kecenderungan yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu. Dalam hal pembentukan minat menurut Andi Mappiare (1992), minat berasal dari harapan. Karena minat terdiri dari perasaan, harapan, prasangka atau kecenderungan untuk mengarahkan individu pada suatu pilihan. Hal ini berarti bahwa minat seseorang akan timbul jika seseorang memiliki rasa senang, memiliki harapan terhadap obyek, memiliki pandangan untuk dirinya sendiri, dan ada kecenderungan untuk melakukan pekerjaan itu sebagai obyek.

  Menurut Winkle (1984:30) minat merupakan kecenderungan yang menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang / hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Mengenai munculnya

minat, Winkle (1984:30-31) memberikan urut-urutan sebagai berikut: Perasaan senang sikap positif minat Perasaan merupakan faktor psikis yang non intelektual, yang khusus berpengaruh terhadap semangat / gairah terhadap sesuatu. Dengan melalui perasaannya seseorang akan melakukan penilaian yang agak spontan terhadap sesuatu. Penilaian yang positif akan terungkap dalam “perasaan senang” (rasa puas, rasa gembira, rasa simpati, dsb). Sedangkan penilaian yang negatif akan terungkap dalam “perasaan tidak senang” (rasa segan, rasa benci, rasa takut, dsb). Rasa-rasa tersebut akan main peranan sebagai aspek afektif dalam pembentukan suatu sikap. Perasaan senang akan menimbulkan minat yang diperkuat lagi oleh sikap yang positif. Yang mana diantara hal-hal itu timbul lebih dahulu, sukar ditentukan secara pasti.

  Dalam Buku Pendidikan Konseling dan Bimbingan Karir (Dewa Ketut Sukardi, 1998:63), ada 3 (tiga) cara untuk menentukan minat, yaitu:

a. Minat yang Diekspresikan (Expressed Interest) Yaitu seseorang dapat mengungkapkan minat dengan kata tertentu.

  Misalnya: Seseorang mengatakan bahwa dirinya suka belajar kewirausahaan.

  b. Minat yang Diwujudkan (Manifest Interest) Yaitu seseorang dapat mengekspresikan minat bukan melalui kata- kata, tetapi melalui tindakan atau perbuatan, ikut serta berperan aktif dalam suatu aktivitas tertentu. Misalnya: Seseorang yang sering menghadiri seminar kewirausahaan. c.

  Minat yang Diinventarisasikan (Inventoried Interest) Yaitu seseorang dapat diukur minatnya dengan menjawab terhadap sejumlah pertanyaan tertentu atau urutan pilihannya untuk kelompok aktivitas tertentu.

2. Kewirausahaan a. Definisi Kewirausahaan

  Ada beberapa pendapat para ahli mengenai kewirausahaan menurut Suryana (2001:7) adalah sebagai berikut: 1) Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Ahmad Sanusi, 1994). 2) Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different) (Drucker, 1995).

  3) Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan keinovasian dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (Zimmere, 1996). 4) Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth) (Soeharto Prawiro, 1997).

  5) Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (creative) dan sesuatu yang berbeda (innovative) yang bermanfaat memberikan nilai lebih.

  6) Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru dalam rangka memberikan kepuasan pada konsumen, Berdasarkan beberapa konsep tentang kewirausahaan, secara ringkas dapat disimpulkan sebagai suatu kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses, dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi resiko.

b. Karakteristik Kewirausahaan

  Banyak para ahli yang mengemukakan karakteristik kewirausahaan dengan konsep yang berbeda-beda. Geoffrey .G Meredith (1996:5-6) merupakan salah satu ahli yang mengemukakan ciri-ciri dan watak kewirausahaan, yaitu:

  1) Percaya diri : keyakinan, ketidaktergantungan, individualitas, dan optimisme. 2) Berorientasi pada tugas dan hasil : kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba, ketekunan & ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik, dan inisiatif.

  3) Pengambilan resiko : kemampuan untuk mengambil resiko yang wajar dan suka tantangan. 4) Kepemimpinan : perilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang lain, menanggapi saran & kritik. 5) Keorisinilan : inovatif, kreatif, serta fleksibel. 6) Berorientasi ke masa depan : pandangan ke depan, perspektif.

  Sedangkan, menurut M. Scarborough dan Thomas .W Zimmerer (1993:6-7) mengemukakan karakteristik-karakteristik kewirausahaan sebagai berikut: 1) Desire for responsibility, yaitu memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya. Seseorang yang memiliki rasa tanggung jawab akan selalu mawas diri.

  2) Preference for moderate risk, yaitu lebih memilih risiko yang moderat, artinya ia selalu menghindari resiko yang tinggi.

  3) Confidence in their ability to success, yaitu percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil.

  4) Desire for immediate feedback, yaitu selalu menghendaki umpan balik yang segera. 5) High level of energy, yaitu memiliki semangat dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik.

  6) Future orientation, yaitu berorientasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan jauh ke depan. 7) Skill at Organizing, yaitu memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah.

8) Value of achievement over money, yaitu selalu menilai prestasi dengan uang.

  Dalam beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa wirausaha harus selalu optimis dalam melakukan pekerjaannya sampai tujuan tercapai. Wirausaha harus tekun, ulet, tidak mudah putus asa sebelum tujuannya tercapai. Dalam bekerja, wirausaha tidak asal berspekulasi, tapi segala sesuatunya telah diperhitungkan sebelumnya. Karena itu wirausaha harus didukung dengan semangat yang tinggi yang mendorong wirausaha terus berjuang mencari peluang sampai usahanya membuahkan hasil. Hasil-hasil yang dicapai harus jelas dan obyektif, juga merupakan umpan balik bagi kelancaran usahanya.

  Dengan semangat yang tinggi karena usahanya berhasil, sehingga keuntungan uang yang diperoleh harus dikelola secara aktif dan dianggap sebagai sumber daya yang penting.

c. Fungsi Berwirausaha

  Menurut Suryana (2006:77) dilihat dari ruang lingkupnya, wirausaha memiliki dua fungsi, yaitu fungsi makro dan fungsi mikro.

  Secara makro, wirausaha berperan sebagai penggerak, pengendali, dan pemacu perekonomian suatu bangsa. Sedangkan secara mikro, peran wirausaha adalah penanggung resiko dan ketidakpastian, mengkombinasi sumber-sumber ke dalam cara yang baru dan berbeda untuk menciptakan nilai tambah dan usaha-usaha baru.

  Dalam melakukan fungsi mikronya, menurut Marzuki Usman (dalam Suryana 2006:77) secara umum, wirausaha memiliki dua peran, yaitu : 1) Sebagai penemu (innovator)

  Sebagai penemu, wirausaha berperan dalam menemukan dan menciptakan : a) Produk baru (the new product)

  b) Teknologi baru (the new technology)

  c) Ide-ide baru (the new image)

  d) Organisasi usaha baru (the new organization) 2) Sebagai perencana (planner) Sebagai perencana, wirausaha berperan dalam merancang : a) Perencanaan perusahaan (corporate plan) b) Strategi perusahaan (corporate strategy) c) Ide-ide dalam perusahaan (corporate image) d)

Organisasi perusahaan (corporate organization)

  Menurut Zimmerer (1996:51) (dalam Suryana, 2006:78). Fungsi wirausaha adalah menciptakan nilai barang dan jasa di pasar melalui proses pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda untuk dapat melakukan persaingan. Nilai tambah tersebut diciptakan melalui:

  1) Pengembangan teknologi baru 2) Penemuan pengetahuan baru 3) Perbaikan produk dan jasa yang ada 4) Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menyediakan barang dan jasa dalam jumlah lebih banyak dengan menggunakan sumber daya yang lebih sedikit.

B. Tingkat Pendidikan Orang Tua

1. Definisi Pendidikan

  a. Pendidikan (http://id.wikipedia.org/wiki/pendidikan) adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi keahlian khusus dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan, dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi.

  b.

  Menurut S.A. Branata, dkk. (Zahara Idris, 1984 : 9), pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk membantu anak dalam perkembangannya mencapai kedewasaan.

  c. Menurut John Dewey (Zahara Idris, 1984 : 9), pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama.

  d. Menurut Rousseau (Zahara Idris, 1984 : 9), pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak ada pada masa kanak-kanak, akan tetapi kita membutuhkannya pada waktu dewasa.

  2. Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan (http://id.wikipedia.org/wiki/pendidikan) adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan. a.

  Pendidikan Dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan awal selama 9 tahun pertama masa sekolah anak-anak yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

  b.

  Pendidikan Menengah Pendidikan menengah merupakan jenjang pendidikan lanjutan

pendidikan dasar yang harus dilaksanakan minimal 3 tahun.

  c.

  Pendidikan Tinggi Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, doctor, dan spesialis yang diselenggrakan oleh perguruan tinggi. Mata pelajaran pada perguruan tinggi merupakan penjurusan dari SMA, akan tetapi semestinya tidak boleh terlepas dari pelajaran SMA.

C. Tingkat Pendapatan Orang Tua

  Menurut S. Hutabarat (1978:92) menyatakan bahwa pendapatan adalah suatu hasil yang diperoleh dalam jangka waktu tertentu, misalnya bunga simpanan di bank. Gilarso (1994:63) berpendapat bahwa pendapatan adalah semua balas jasa atau karya yang akan diperoleh sebagai imbalan atas balas jasa atau sumbangan seseorang terhadap proses produksi.

  Pendapatan itu bersumber pada usaha sendiri, bekerja pada orang lain, dan bisa juga bersumber dari milik sendiri. Besarnya pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan hidup tergantung pada hal-hal sebagai berikut : 1.

  Besarnya tingkat pendapatan.

  2. Jumlah keluarga.

  3. Tingkat harga kebutuhan hidup.