PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DITINJAU DARI USIA, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN JENIS PEKERJAAN
PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL
TERHADAP KUALITAS
PELAYANAN DITINJAU DARI USIA,
TINGKAT PENDIDIKAN, DAN JENIS PEKERJAAN
Studi Kasus : Karyawan RSU Panti Baktiningsih Klepu, Sleman
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun Oleh :
Mulyamita Tutiarta R. R
NIM : 021334036
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
MOTTO
Sesungguhnya di mana ada kesulitan di situlah ada kelapangan
(Al Insyirah:5)Aim the Sun, and you may not reach it, but your arrow will fly
far higher than if aimed at an object on a level with yourself
(Joel Hawes)Dan orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal
kebajikan mereka itu penghuni syurga, dan mereka kekal di
dalamnya (Al Baqarah:82)PERSEMBAHAN Skripsi ini aku persembahkan untuk :
Allah SWT Bapak Ibuku tercinta Adik-adikku tercinta Mas Dion Tersayang Keponakanku Wisnu...
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.Yogyakarta, 27 April 2008 Penulis Mulyamita Tutiarta R. R
ABSTRAK
PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KUALITAS
PELAYANAN DITINJAU DARI USIA, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN
JENIS PEKERJAAN
Studi Kasus Karyawan RSU Panti Baktiningsih
Klepu, Sendangmulyo, Minggir, Sleman 55562
MULYAMITA TUTIARTA RUNTUT RAHAYU
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2008
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh kecerdasanemosional terhadap kualitas pelayanan ditinjau dari usia; (2) pengaruh kecerdasan
emosional terhadap kualitas pelayanan ditinjau dari tingkat pendidikan; dan (3)
pengaruh kecerdasan emosional terhadap kualitas pelayanan ditinjau dari jenis
pekerjaan.Penelitian ini dilaksanakan di RSU Panti Baktiningsih Klepu, Sendangmulyo,
Minggir, Sleman 55562. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan RSU
Panti Baktiningsih Klepu yang berjumlah 89 orang dan sample yang digunakan
berjumlah 50 orang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2007. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik
analisis data adalah analisis regresi yang dikembangkan oleh Chow.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh negatif dan signifikan
kecerdasan emosional terhadap kualitas pelayanan ditinjau dari usia; (2) ada pengaruh
negatif dan signifikan kecerdasan emosional terhadap kualitas pelayanan ditinjau dari
tingkat pendidikan; dan (3) ada pengaruh negatif dan signifikan kecerdasan
emosional terhadap kualitas pelayanan ditinjau dari jenis pekerjaan.
ABSTRACT
THE EFFECTS OF EMOTIONAL INTELLIGENCE TOWARDS THE
QUALITY OF SERVICE PERCEIVED FROM AGE,
EDUCATION LEVEL, AND KINDS OF JOB
A Case Study of the Employees of Panti Baktiningsih Hospital
Klepu, Sendangmulyo, Minggir, Sleman 55562
MULYAMITA TUTIARTA RUNTUT RAHAYU
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2008
The research aims to know the effetcts of emotional intelligence towards the quality of service perceived from : (1) age; (2) educational level; (3) kinds of job. This research was conducted at Panti Baktiningsih Hospital, Klepu,Sendangmulyo, Minggir, Sleman 55562. The population of this research were 89
employees. They are the employees of Panti Baktiningsih Hospital. The samples were
50 employees. This research was conducted in June and July 2007. The data
collecting techniques were questionnaire and documentation. The data analysis
technique was regression analysis, which was developed by Chow.The findings of the research show that there are negative effects and
significant emotional intelligence towards the quality of service perceived from : (1)
age ; (2) education level ; and (3) kinds of job.KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan
petunjuk-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul PENGARUH
KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KUALITAS PELAYANAN
DITINJAU DARI USIA, TINGKAT PENDIDIKAN DAN JENIS PEKERJAAN
dengan baik ini. Terima kasih tak lupa penulis ucapkan kepada beberapa pihak yang membantu dalam penyelesaian skripsi ini, antara lain :1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan yang telah memberikan bimbingan kepada penulis.
2. Bapak Yohanes Hasoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan yang telah memberikan dukungan kepada penulis.
3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., Dosen Pembimbing, yang telah banyak memberikan saran, bimbingan, masukan, dan ilmu kepada penulis.
4. Bapak S. Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan bimbingan kepada penulis.
5. Ibu B. Indah Nugraheni, S.Pd., SIP., M.Si., selaku dosen penguji yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis.
6. Bapak dr. Yosafat Suryono, MM., selaku Kepala RSU Panti Baktiningsih Klepu yang telah memberikan ijin kepada penulis, sehingga penulis dapat melakukan penelitian di RSU Panti Baktiningsih tersebut.
7. Mbak Lami, perwakilan dari sekretariat RSU..makasih buat informasinya
yang berkaitan dengan karyawan RSU Panti Baktiningsih.
8. Karyawan RSU Panti Baktiningsih Klepu yang sudah meluangkan
waktunya untuk mengisi kuesioner yang penulis bagikan.
9. Orang tuaku, bapak ibu tercinta yang telah memberikan limpahan kasih
sayang berupa materi dan doa kepad penulis. Makasih Pak.. Bu..
10. Adikku Mido yang berada di Bali (keep fighter, Bro…), dan adikku Ria
dan suaminya Taufik serta keponakanku Wisnu.. cepat gedhe ya… thanks yah…
11. My Lovely Dion… makasih udah memberikan support, kasih sayang dan
perhatian yang tiada pernah berhenti.. makasih juga buat doa-doanya, dukungan untuk segera lulus…dan semua yang udah mas Dion beri..
12. Keluarga di Sagan dari 832 sampai 833.. Pakdhe-Budhe, le Entis-Mb
Tutik, Mb Dhona, Sunu, Rani, Lina, Lia, Zaki, Ihksan…semuanya makasih ya. Buat Bintang dan Bagas cepat besar ya..
13. Keluarga Mbah Harjo.. Pakdhe-Budhe, lan sedherek kabeh..Dhe Besar..
Nuwun nggih, Dhe…buat semuanya…
14. Le Agus n Mb Murti..nuwun ya udah jadi tempat menginap saat ngajar di
sekolah.. Mas Iwan, nuwun buat print2annya..buat Nisa koq makin ndut.
15. Keluarga di Bedilan… bapak dan ibu, de Widhi n Shafa, adik-adikku
kabeh… Nuwun ya udah jadi tempat berbagi cerita…16. Sahabat-sahabatku yang meski udah jauhan kita tetep saling kasih kabar… Liong, Flora, Desi, Sisil, Lia..duh jeng…kapan kita bisa kumpul-kumpul lagi… 17. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis ucapkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya. Karena itu penulis mengharapkan saran dan masukan dari pembaca semua yang bersifat membangun. Akhir kata sekian dari penulis.
Wassalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh Yogyakarta, April 2008
Penulis
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL………………………………………………………….. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………….. ii HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………... iii MOTTO……………………………………………………………………….. iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………………….. v ABSTRAK ……………………………………………………………………. vi ABSTRACT…………………………………………………………………... vii KATA PENGANTAR………………………………………………………… viii DAFTAR ISI…………………………………………………………………... xi DAFTAR TABEL…………………………………………………………….. xv DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………….. xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……………………………………………..
1 B. Batasan Masalah……………………………………………………..
4 C. Rumusan Masalah……………………………………………… …… 4 D. Tujuan Penelitian…………………………………………………….
5 E. Manfaat Penelitian…………………………………………………… 5
BAB II LANDASAN TEORETIK A. Kecerdasan Emosional………………………………………………. 6
1. Pengertian Emosi………………………………………………… 6
2. Jenis-jenis Emosi………………………………………………… 7
3. Kecerdasan ………………………………………………………. 8
4. Kecerdasan Emosional…………………………………………… 8
B. Kualitas Pelayanan (Jasa)……………………………………………. 10
1. Pengertian Kualitas Pelayanan…………………………………… 10
2. Karakteristik Kualitas Pelayanan………………………………… 11
C. Usia…………………………………………………………………… 14
D. Tingkat Pendidikan……………………………………………………. 15
E. Jenis Pekerjaan………………………………………………………. 17
F. Kerangka Berpikir…………………………………………………… 18
1. Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Kualitas Pelayanan Ditinjau dari Usia…………………………... 18
2. Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Kualitas Pelayanan Ditinjau dari Tingkat Pendidikan…………... 19
3. Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Kualitas Pelayanan Ditinjau dari Jenis Pekerjaan……………….
21 G. Hipotesis……………………………………………………………… 23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian……………………………………………………….. 24 B. Tempat dan Waktu Penelitian………………………………………… 24 C. Subjek dan Objek Penelitian………………………………………….. 24 D. Populasi Penelitian……………………………………………………. 25
E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya……………………………… 25
G. Pengujian Instrumen Penelitian………………………………………. 31
1. Uji Validitas………………………………………………………. 31
2. Uji Reliabilitas……………………………………………………. 33
H. Teknik Analisis Data…………………………………………………. 34
2. Pengujian Normalitas dan Linieritas…………………………….. 35 3. Pengujian Hipotesis……………………………………………...
36 BAB IV GAMBARAN UMUM RSU PANTI BAKTININGSIH
A. Sejarah……………………………………………………………….. 40 B. Visi, Misi, Tujuan, dan Moto RSU Panti Baktiningsih……………..
43 C. Struktur Organisasi…………………………………………………..
44 D. Personalia…………………………………………………………… 44
F. Teknik Pengumpulan Data…………………………………………… 30
1. Analisis Deskriptif……………………………………………….. 34
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data………………………………………………………
55 3. Pengujian Hipotesis Penelitian…………………………………..
56 C. Pembahasan Hasil Penelitian……………………………………….
62
1. Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Kualitas
49
2. Pengujian Linieritas…………………………………………….
1. Pengujian Normalitas……………………………………………
45 B. Analisa Data…………………………………………………………
49 Pelayanan Ditinjau dari Usia……………………………………
62
2. Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Kualitas Pelayanan Ditinjau dari Tingkat Pendidikan……………………
66
3. Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Kualitas Pelayanan Ditinjau dari Jenis Pekerjaan………………………..
70 BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………….. 74
B. Keterbatasan………………………………………………………… 75
C. Saran………………………………………………………………… 75 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….
78 LAMPIRAN…………………………………………………………………... 80
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Deskripsi Kecerdasan Emosional………………………… 4650 Tabel 5.7 Hasil Pengujian Normalitas Variabel Kecerdasan Emosional Ditinjau dari Tingkat Pendidikan…………….. 50
Tabel 5.6 Hasil Pengujian Normalitas Variabel Kecerdasan Emosional Ditinjau dari Usia……………………………..Tabel 5.5 Deskripsi Jenis Pekerjaan………………………………… 49Tabel 5.4 Deskripsi Tingkat Pendidikan……………………………. 48Tabel 5.3 Deskripsi Usia…………………………………………… 47Tabel 5.2 Deskripsi Kualitas Pelayanan……………………………. 47Tabel 3.7 Hasil Pengujian Realibilitas Variabel Penelitian………… 34Tabel 2.1 Lima Dimensi Kualitas Jasa Bidang Jasa Kesehatan…………………………………..Tabel 3.6 Hasil Pengujian Validitas Variabel Kualitas Pelayanan…. 32Tabel 3.5 Hasil Pengujian Validitas Variabel Kecerdasan Emosional 32Tabel 3.4 Skala Likert……………………………………………… 29Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Kualitas Pelayanan…………… 27Tabel 3.2 Skala Likert……………………………………………… 2713 Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Kecerdasan Emosional………. 25
Tabel 5.8 Hasil Pengujian Normalitas Variabel Kecerdasan Emosional Ditinjau dari Jenis Pekerjaan………………….. 51Tabel 5.9 Hasil Pengujian Normalitas Variabel Kualitas Pelayanan Ditinjau dari Usia……………………………52 Table 5.10 Hasil Pengujian Normalitas Kualitas Pelayanan Ditinjau dari Tingkat Pendidikan………………………… 53
Tabel 5.11 Hasil Pengujian Normalitas Kualitas Pelayanan Ditinjau dari Jenis Pekerjaan…………………………….. 54Tabel 5.12 Hasil Pengujian Linieritas……………………………….. 55Tabel 5.13 Hasil Pengujian Hipotesis I……………………………… 56 Tabel 5.14 Hasil Pengujian Hipotesis II……………………………..58 Tabel 5.15 Hasil Pengujian Hipotesis III……………………………
60
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian……………………………………
80 Lampiran 2. Daftar Data Penelitian…………………………………..
88 Lampiran 3. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas……………………….
99 Lampiran 4. Uji Normalitas dan Linieritas………………….............. 106
Lampiran 5. Uji Hipotesis Penelitian………………………………... 123
Lampiran 6. Perhitungan PAP II……………………………………. 129
Lampiran 7. Struktur Organisasi……………………………………. 133
Lampiran 8. Surat Izin Penelitian…………………………………… 135
Lampiran 9. Distribusi Karyawan…………………………………. 137
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis yang ketat di antara organisasi jasa penyedia jasa
adalah fakta yang tak dapat dipungkiri pada masa sekarang ini. Dalam persaingan bisnis yang ketat tersebut, kualitas pelayanan menjadi salah satu penentu eksistensi bagi sebuah organisasi jasa. Jika kualitas pelayanan baik hal tersebut dapat meningkatkan loyalitas pelanggan, memperbesar pangsa pasar serta meningkatkan volume penjualan produk atau jasa. Subjek yang menentukan tinggi rendahnya kualitas pelayanan organisasi tersebut adalah sumber daya manusia (karyawan) yang terlibat di dalamnya. Kualitas jasa ini menunjukkan ukuran relatif kesempurnaan dari suatu produk atau jasa (Tjiptono, 2005:110).
Karyawan dalam suatu organisasi jasa memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda. Perbedaan sifat dan karakter ini tentu saja akan membawa dampak pada perbedaan kemampuan karyawan dalam mengelola dan mengendalikan emosi dalam menyelesaikan pekerjaannya sendiri, bersama rekan sekerja dan dalam hubungannya dengan konsumen/pelanggan. Kemampuan seseorang untuk mengelola dan mengendalikan emosi dalam istilah psikologi populer disebut kecerdasan emosional. Secara definitif kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang dalam menghadapi
kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda kepuasan, serta mengatur
keadaan jiwa (Goleman, 1999:45).Kecerdasan emosional yang tinggi penting dimiliki oleh orang yang
bekerja. Beberapa riset menunjukkan bahwa tingkat kecerdasan emosional
seseorang menentukan tingkat keberhasilan seseorang dalam bekerja. Pada
organisasi jasa seperti rumah sakit misalnya, tingkat kecerdasan emosional
dokter, perawat dan pegawai lainnya akan menentukan tingkat kenyamanan
pengguna jasanya. Tingkat kenyamanan yang dirasakan pengguna jasa
selanjutnya akan berdampak pada tingkat loyalitas pelanggan.Derajat pengaruh kecerdasan emosional terhadap kualitas pelayanan
diduga kuat berbeda pada seseorang yang memiliki usia, tingkat pendidikan
dan jenis pekerjaan yang berbeda. Pada sisi usia, diduga kuat derajat
pengaruh kecerdasan emosional terhadap kualitas pelayanan akan tinggi pada
usia dewasa, sementara akan rendah pada usia muda. Hal ini disebabkan
karena karyawan yang berusia dewasa lebih mampu mengelola dan
mengendalikan emosi dalam bekerja. Sementara pada usia muda, diduga
derajat pengaruh kecerdasan emosional terhadap kualitas pelayanan pada
karyawan rendah, hal ini dikarenakan karyawan usia muda masih berubah-
ubah dalam mengelola dan mengendalikan emosi dalam bekerja dan tidak
sebaik pada karyawan usia dewasa.Pada sisi tingkat pendidikan, fakta menunjukkan bahwa tingkat
pendidikan dari setiap karyawan rumah sakit berbeda-beda. Perbedaan
tingkat pendidikan tersebut menyebabkan karyawan memiliki kompetensi
keterampilan, keahlian, wawasan yang berbeda-beda. Karenanya, peneliti
menduga bahwa derajat pengaruh kecerdasan emosional terhadap kualitas
pelayanan akan lebih tinggi pada karyawan yang mempunyai tingkat
pendidikan yang tinggi. Hal ini disebabkan mereka memiliki wawasan dan
pengetahuan yang lebih luas, lebih memiliki keahlian dan keterampilan
dibandingkan dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah.Jenis pekerjaan di rumah sakit pada dasarnya dapat dibedakan menjadi
jenis pekerjaan medis seperti dokter, paramedis perawat seperti perawat,
paramedis non perawat seperti apoteker, dan non medis seperti administrasi
keuangan, dimana pada setiap jenis pekerjaan tersebut memiliki ciri dan
kewajiban atau tugas yang berbeda. Derajat pengaruh kecerdasan emosional
terhadap kualitas pelayanan diduga kuat berbeda pada jenis pekerjaan yang
berbeda pula. Derajat pengaruh kecerdasan emosional terhadap kualitas
pelayanan diduga kuat akan lebih tinggi pada karyawan yang bekerja pada
bagian medis. Hal ini disebabkan karena pada jenis pekerjaan medis
menuntut setiap sumber daya manusianya memiliki kompetensi untuk
menjalin hubungan yang baik dengan pasien, keakuratan diagnosa, keahlian
dalam menangani dan menyembuhkan pasien. Pengaruh kecerdasan
emosional terhadap kualitas pelayanan pada karyawan yang bekerja di bagian
paramedis dan non medis diduga kuat akan lebih rendah dibandingkan
pekerjaan pada karyawan bagian medis. Hal ini disebabkan karena mereka
tidak melakukan pelayanan medis dan tidak bertanggung jawab secara
langsung pada diri pasien.Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis bermaksud meneliti
pengaruh kecerdasan emosional terhadap kualitas pelayanan ditinjau dari usia,
tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan. Penelitian ini selanjutnya dituangkan
ke dalam judul “PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP
KUALITAS PELAYANAN DITINJAU DARI USIA, TINGKATPENDIDIKAN, DAN JENIS PEKERJAAN”. Penelitian ini merupakan studi
kasus pada RSU Panti Baktiningsih Klepu, Sendangmulyo, Minggir, Sleman
55562, Telp (0274) 798281.B. Batasan Masalah Ada banyak faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan rumah
sakit. Faktor-faktor tersebut antara lain teknologi, peralatan serta kecerdasan
intelektual dan kecerdasan emosional sumber daya manusianya. Penelitian ini
memfokuskan pada faktor kecerdasan emosional. Secara lebih spesifik akan
diselidiki seberapa jauh pengaruh kecerdasan emosional terhadap kualitas
pelayanan ditinjau dari segi usia, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan
karyawan.C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah ada pengaruh kecerdasan emosional terhadap kualitas pelayanan
ditinjau dari usia ?
2. Apakah ada pengaruh kecerdasan emosional terhadap kualitas pelayanan
ditinjau dari tingkat pendidikan ?
3. Apakah ada pengaruh kecerdasan emosional terhadap kualitas pelayanan
ditinjau dari jenis pekerjaan ?D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh kecerdasan emosional terhadap
kualitas pelayanan ditinjau dari usia.
2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh kecerdasan emosional terhadap
kualitas pelayanan ditinjau dari tingkat pendidikan.
3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh kecerdasan emosional terhadap
kualitas pelayanan ditinjau dari jenis pekerjaan.E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Rumah Sakit Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran bagi rumah sakit dalam pemecahan permasalahan, serta dalam
pengambilan keputusan kebijaksanaan peningkatan kualitas pelayanan.
2. Bagi Penelitian Selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya.
BAB II LANDASAN TEORETIK A. Kecerdasan Emosional 1. Pengertian Emosi Kata emosi berasal dari bahasa latin yang berarti movere yang
diartikan bergerak/menggerakkan (Goleman,1999:7). Emosi akan
melibatkan seseorang dalam suatu kegiatan apapun jenis emosi yang akan dimunculkan, karena emosi menghubungkan sesuatu yang berada di luar dengan pribadi, maka emosi akan membuat seseorang menaruh perhatian kepada apa yang dipelajarinya (Hernowo, http://www.mizan.com/portal/template/bacaartikel/kodeart/930 ).
Emosi pada dasarnya adalah dorongan dari seseorang untuk bertindak,
rencana seketika untuk mengatasi masalah yang telah ditanamkan secara berangsur-angsur oleh evolusi (Harmoko, http://www.binuscarrer.com/articleaspx?id=h103fqu87k631%2FWL86qSq g%3D%3 ). Dalam kamus bahasa Inggris Oxford emosi lebih lanjut diartikan sebagai suatu kegiatan atau pergolakan pikiran, suatu keadaan biologi dan menjauh, psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak.
Menurut Cooper dan Sawaf (1998:XV), emosi bisa secara sederhana didefinisikan sebagai penerapan dari ‘gerakan’ baik secara metafora maupun harafiah untuk mengeluarkan perasaan. Sedangkan para ahli psikologi mendefinisikan emosi sebagai peristiwa kejiwaan yang dihayati dengan suka atau tidak suka.
Dari beberapa pengertian para ahli di atas dapat disimpulkan emosi adalah gerakan atau peristiwa kejiwaan yang terjadi pada diri seseorang yang dihayati dengan suka ataupun tidak suka yang menghubungkan sesuatu yang berada di luar diri personal dengan pribadi.
2. Jenis-jenis Emosi
Menurut Goleman dalam bukunya yang berjudul “Kecerdasan
Emosional ”(http://www.binuscareer.com), jenis-jenis emosi antara lain :
a. Amarah, seperti mengamuk, bengis, benci, jengkel, kesal hati, rasa, terganggu seperti rasa pahit, tersinggung, merasa hebat dan sebagainya.
b. Kesedihan, seperti pedih, sedih, asa, depresi berat.
c. Rasa takut, seperti cemas, takut, gugup, khawatir, waspada, tidak senang, tidak tenang, was-was fobia dan panik.
d. Kenikmatan, seperti bahagia, gembira, riang, puas, terhibur, bangga, takjub, senang sekali, dan sebagainya.
e. Cinta, seperti penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti hormat, kasih.
f. Jengkel, hina, jijik, mual, benci, tidak suka, mau muntah dan sebagainya. g Terkejut, takjub, terpana, dan sebagainya.
h. Malu, rasa bersalah, malu hati, kesal hati, dan sebagainya.
3. Kecerdasan Berdasarkan pandangan tradisional, kecerdasan meliputi kemampuan membaca, menulis, berhitung, sebagai jalur sempit
keterampilan kata dan angka yang menjadi fokus di pendidikan formal dan
sesungguhnya mengarahkan seseorang untuk mencapai sukses di bidang
akademis. Sedangkan pandangan modern menyatakan bahwa perlu ada
yang dikembangkan mengenai kecerdasan lain di luar IQ seperti bakat,
ketajaman, pengamatan, sosial, hubungan sosial, kematangan sosial
(Secapramana, http://dokterindo.net.id/emosi.html ).Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
kecerdasan adalah kemampuan membaca, menulis, berhitung dan bakat
yang ada pada seseorang sebagai jalur sempit keterampilan kata dan angka
yang menjadi fokus di pendidikan formal dan untuk mangarahkan
seseorang untuk mencapai sukses di bidang akademis.4. Kecerdasan Emosional Cooper dan Sawaf (1998:XV) mengatakan bahwa kecerdasan
emosional adalah kemampuan untuk merasakan, memahami dan secara
efektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi,
informasi, koneksi dan pengaruh yang manusiawi. Kecerdasan emosi juga
berarti kemampuan untuk tidak melebihkan kesenangan, mengatur suasana
hati dan menjaga agar beban stress tidak melumpuhkan kemampuan
berpikir, berempati dan berdoa (http://secapramanatripod.com).Seseorang yang mempunyai kecerdasan emosional yang baik akan
dapat dikenal melalui lima komponen dasar, yaitu sebagai berikut
(http://ganeca.blogspirit.com/archive/2005/06/23/ge_mozaik_juni_2005_p entingnya_pendidikan_kecerdasan_emosi_html): a. Self a awareness (mengenali emosi diri) Meliputi : mengenali emosi diri, mengetahui kekuatan, mengetahui keterbatasan diri, keyakinan akan kemampuan sendiri.b. Self a regulation (pengelolaan/penguasaan diri) Meliputi : menahan emosi dan dorongan negatif, menjunjung norma kejujuran dan integritas, bertanggung jawab atas kinerja sendiri, luwes terhadap perubahan, terbuka dengan ide-ide serta informasi baru.
c. Self a motivation (memotivasi sendiri) Meliputi : dorongan untuk menjadi lebih baik, menyesuaikan dengan sasaran kelompok dan organisasi, kemampuan untuk memanfaatkan kesempatan, kegigihan dalam memperjuangkan kegagalan dan hambatan.
d. Emphaty (empati) Meliputi : memahami perasaan orang lain, tanggap terhadap kebutuhan orang lain, mengerti perasaan orang lain, siap sedia melayani.
e. Effective relationship (membina hubungan dengan orang lain) Meliputi : kemampuan persuasif, terbuka mendengarkan orang lain dan memberi peran yang jelad, kemampuan menyelesaikan tanggung jawab, memiliki semangat leadership, kolaborasi dan kooperasi, ada kemampuan untuk membangun tim.
Komponen-komponen di atas diharapkan mampu membantu setiap individu untuk dapat menyalurkan emosinya dengan tepat dan proporsional.
B. Kualitas Pelayanan (Jasa) 1. Pengertian Kualitas Pelayanan
Kualitas pelayanan merupakan salah satu penentu posisi ataupun eksistensi dari sebuah organisasi jasa. Beberapa ahli memberikan definisi tentang mutu pelayanan medis. Payne (Lumenta Benyamin, 1989:112) mendefinisikan mutu pelayanan medis sebagai tingkat kecemerlangan yang dihasilkan dan dicatat selama proses pemeriksaan pasien hingga memperoleh diagnosis dan pelaksanaan proses pengobatan. Semuanya harus pada pengetahuan terbaik yang diperoleh dan terbukti menurunkan morbiditas dan mortalitas bagi masyarakat.
Pelayanan medis yang baik secara umum dapat diuraikan dan dijabarkan dalam 8 hal yaitu (Lumenta, Benyamin 1989:113) : a. Pelayanan medis yang baik terbatas pada pelaksanaan pengobatan rasional yang didaarkan atas ilmu kedokteran.
b. Pelayanan medis yang baik menekankan pencegahan.
c. Pelayanan medis yang baik menghendaki kerjasama yang wajar antara kaum awam dengan kaum pelaksana ilmu pengetahuan kedokteran. d. Pelayanan medis yang baik mengobati seseorang secara seutuhnya.
e. Pelayanan medis yang baik memelihara hubungan pribadi antara dokter dan pasien secara erat dan berkesinambungan.
f. Pelayanan medis yang baik dikoordinasikan dengan pembinaan kesejahteraan sosial.
g. Pelayanan medis yang baik mengkoordinasikan semua jenis (spesialisasi pelayanan medis).
h. Pelayanan medis yang baik berarti memanfaatkan semua pelayanan yang diperlukan dan yang dapat diberikan ilmu kedokteran modern kepada masyarakat yang membantunya.
Kualitas pelayanan yang baik akan bermanfaat dalam menciptakan
loyalitas pelanggan dan memperbesar pangsa pasar (Tjiptono, 2005:110).
Kualitas pelayanan dalam organisasi jasa banyak dipengaruhi oleh proses
interaksi dan komunikasi yang berlangsung selama proses penyampaian
jasa. Dalam proses interaksi dan komunikasi ini sikap dan layanan karyawan menjadi paling berpengaruh terhadap kualitas jasa yang dihasilkan.2. Karakteristik Kualitas Pelayanan
Kualitas jasa memiliki beberapa karakteristik. Melalui serangkaian
penelitian terhadap berbagai macam industri jasa, Parasuraman, Zeilthaml, dan Berry mengidentifikasikan lima dimensi pokok kualitas jasa (Parasuraman, Zeilthaml dan Berry dalam Tjiptono, 2005:133) yaitu : a. Reliabilitas (reliability) Berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk memberikan layanan yang akurat sejak pertama kali tanpa membuat kesalahan apapun dan menyampaikan jasanya sesuai dengan waktu yang disepakati.
b. Daya tanggap (responssiveness) Berkenaan dengan kesediaan dan kemampuan para karyawan untuk membantu para pelanggan dan merespons permintaan mereka, serta menginformasikan kapan jasa akan diberikan dan kemudian memberikan jasa secara cepat.
c. Jaminan (assurance) Yakni perilaku para karyawan mampu menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan bisa menciptakan rasa aman bagi para pelanggannya. Jaminan juga berarti bahwa para karyawan selalu bersikap sopan dan menguasai pengatahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menangani setiap pertanyaan atau masalah pelanggan.
d. Empati (empathy) Berarti perusahaan memahami masalah para pelanggan dan bertindak demi kepentingan pelanggan, serta memberikan perhatian personal kepada para pelanggan dan memiliki jam operasi yang nyaman. e. Bukti fisik (tangibles) Berkenaan dengan daya tarik fasilitas fisik, perlengkapan, dan material yang digunakan perusahaan, serta penampilan karyawan.
Berikut ini disajikan contoh cara konsumen menilai lima dimensi kualitas
jasa pada bidang jasa kesehatan (Tjiptono, 2005:134) :Tabel 2.1 Lima Dimensi Kualitas Jasa Bidang Jasa KesehatanBidang Realibilitas Daya Jaminan Empati Bukti Jasa Tanggap Fisik
Kesehatan Janji ditepati Mudah Pengetahuan, Mengenal Ruang sesuai diakses, tidak keterampilan, pasien tunggu, jadwal, lama kepercayaan, dengan ruang diagnosisnya menunggu, reputasi baik, operasi, terbukti bersedia mengingat peralatan akurat mendengar masalah , bahan- keluh kesah (penyakit, bahan pasien keluhan,dll) tertulis sebelumnya , pendengar yang baik, sabar
Berdasarkan hasil pengujian statistik yang telah dilakukan oleh Kris Suminar pada skripsinya yang berjudul ‘’Pengaruh Jenis Pekerjaan, Tingkat Pendidikan dan Locus of Control Terhadap Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dengan Kualitas Pelayanan Karyawan’’ pada bulan November- Desember 2006 dengan studi kasus RS Panti Rapih dan RSM Dr. YAP
(2007:74) dinyatakan hubungan kecerdasan emosional dengan kualitas
2
pelayanan menunjukkan nilai R =0,793. Ini berarti 79,3% faktor kualitas pelayanan karyawan dipengaruhi oleh kecerdasan emosional, dan sisanya 20,7% dipengaruhi oleh faktor lain. Dari hasil penelitian tersebut di atas, dapat dilihat bahwa karyawan
yang mampu memberikan kualitas pelayanan yang baik adalah karyawan yang
memiliki kecerdasan tinggi. Hal ini disebabkan karena untuk dapat memberikan kualitas pelayanan yang baik terutama rumah sakit diperlukansumber daya manusia yang baik pula. Sumber daya manusia yang baik adalah
sumber daya yang mampu mengendalikan dan mengelola emosinya, bertanggung jawab terhadap kelangsungan dan citra baik rumah sakit, memiliki pengetahuan, kemampuan dan keahlian dalam bidangnya serta berorientasi pada pelayanan.C. Usia
Usia atau umur manusia diartikan sebagai lama waktu hidup dan
tinggal seorang manusia di dunia. Umur selalu berkaitan dengan satuan waktu,
baik hari, bulan atau tahun. Umur manusia umumnya dihitung denganmenggunakan satuan tahun, seperti 2 tahun, 4 tahun atau 40 tahun. Usia muda
berkisar antara 0-25 tahun sedangkan usia dewasa di atas usia tersebut.