PENGARUH KONDISI KEUANGAN BERDASARKAN ANALISIS Z-SCORE TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII)

  

SKRIPSI

PENGARUH KONDISI KEUANGAN BERDASARKAN

ANALISIS Z-SCORE TERHADAP HARGA SAHAM

PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI JAKARTA ISLAMIC

INDEX (JII)

  

Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI untuk

periode 2006 sampai dengan 2009

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

  

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Fega Satria

  

NIM: 052114007

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

SKRIPSI PENGARUH KONDISI KEUANGAN BERDASARKAN ANALISIS Z-SCORE TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI JAKARTA ISLAMIC

  Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI untuk periode 2006 sampai dengan 2009

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

  Program Studi Akuntansi

  Oleh: Fega Satria NIM: 052114007 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

  FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011

  ! " #

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, Penulis Fega Satria 052114007

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN KAMPUS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Fega Satria

  NIM : 052114007

Demi kepentingan Ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas

Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul. Pengaruh Kondisi Keuangan Berdasarkan

Analisis Z – score terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur di Jakarta Islamic

Index (JII). Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI untuk periode

2006 sampai dengan 2009. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas

Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya

dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di

internet untuk kepentingan akademis, tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan

royalty selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada Tanggal : Yang menyatakan (Fega Satria)

  

ABSTRAK

Pengaruh Kondisi Keuangan Berdasarkan Analisis

Z-score terhadap Harga Saham Perusahaan

Manufaktur

di Jakarta Islamic Index (JII)

  

Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang tedaftar di BEI untuk Periode

2006 sampai dengan 2009

Fega Satria

Universitas Sanata Dharma

  

Yogyakarta

2010

Penelitian ini bertujuan menganalisis kondisi keuangan perusahaan manufaktur di

Jakarta Islamic Index (JII) dengan menggunakan metode Z-score, dan untuk mengetahui

apakah kondisi keuangan perusahaan tersebut berpengaruh positif terhadap harga saham.

Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur di Jakarta Islamic Index (JII)selama

periode tahun 2006 sampai dengan 2009.

  Jenis penelitian ini adalah studi empiris. Teknik pengambilan sampel menggunakan

teknik Purposive Sampling. Data dikumpulkan dengan mengambil data perusahaan

manufaktur yang terdapat di Jakarta Islamic Index (JII). Sampel sebanyak 30 perusahaan

manufaktur. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Modal Kerja (X1), Laba

Ditahan (X2), EBIT (X3), Modal Sendiri (X4), Total Penjualan (X5), dan Harga Saham (Y).

teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis Z-score dan analisis Regresi

sederhana.

  Bersasarkan hasil penelitian bahwa perusahaan manufaktur yang terdaftar di Jakarta

Isalamic Index (JII) hanya 45% termasuk kategori baik sedangkan sisanya 48% masih

kelompok Grey Area atau 7% berpotensi bangkrut untuk periode pada tahun 2006 sampai

dengan 2009. Dan diperoleh hasil bahwa kondisi keuangan perusahaan yang diukur

menggunakan metode Z-score berpengaruh positif terhadap harga saham. Hal ini ditunjukan

dan nilai t (5,193) > t (1,699). hitung tabel

  

ABSTRACT

The Effect Of Financial Condition based on Z-score analysis

On the Stock Price of Manufacturing Companies listed in Jakarta

  

Islamic Index (JII)

An Empirical Study at Manufacturing Companies Listed in BEI form

2006 to 2009

  

Fega Satria

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2010

  The research was aimed at analyzing the financial condition of manufacturing

companies Jakarta Islamic Index (JII) using Z-score method and identifying whether the

financial condition positively affected the stock price. The research was conducted to

manufacturing companies listed in Jakarta Islamic Index in the time frame from 2006 to

2009.

  This research was empirical study. The purposive sampling was adopted for

sampling. The data were collected from manufacturing companies listed in Jakarta Islamic

Index (JII). 30 manufacturing companies were included in the sample. The data used in this

research included working capital (X1), retained earning (X2), EBIT (X3), owner’s capital

(X4), total sale (X5), and stock price (Y). Z-score and simple regression analyses were used

for analyzing the data.

  The result showed that 45% manufacturing companies listed in Jakarta Islamic index

fell into good category, whiled the rest 48% fell into the gray area or 7% manufacturing

companies were likely to go bankrupt from 2006 to 2009. It was indicated that the financial

condition of the company measures using Z-score positively affected the stock price. This

was shown by (5,193) > (1,699). t t count table

KATA PENGANTAR

  Puji syukur dan terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memlimpahkan berkat dan rahmatnya dan kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judulPengaruh Kondisi Keuangan Berdasarkan Analisis Z – score terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur di Jakarta Islamic

  

Index (JII) yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

  Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak dapat terwujud. Oleh karena itu melalui kesempatan ini penulis ingin secara khusus menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada:

  1. Dr. Ir. P. Wiryono P,S.J selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Bapak Drs. Y.P Supardiyono, M.Si., Akt., QIA., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

  3. Bapak Drs. Yusef Widya Karsana Akt., M.SI., selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma

  4. Ibu Dr. Fr. Ninik Yudianti, M.Acc., QIA., selaku Dosen Pembimbing yang telah begitu baik bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingannya, masukan dan kritik yang sangat berharga, dengan penuh perhatian dan kesabaran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  5. Seluruh Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi Prodi Akuntansi yang telah membagikan ilmunya dan membantu penulis.

  6. Orang tua dan seluruh keluarga tercinta yang tiada bosan – bosan selalu memberi dorongan, dukungan, semangat serta doa.

  7. Untuk Yuni Mardiyani tercinta terima kasih atas bantuan, kebersamaannya, kasih sayang, perhatian, doa dan dukungannya dalam penyelesain skripsi ini, Ashiteru mi.

  8. Untuk semua teman – teman terbaikku: Wibie dan Jelly, terima kasih atas bantuan, doa dan dukungannya.

  9. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, penulis ucapkan terima kasih banyak atas doa, dukungan dan bantuannya. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu penulis sangat mengharap saran dan kritik dari berbagai pihak. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca.

  Yogyakarta,

  Fega Satria

  DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................... .. i

HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ........................................... iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH......... v

ABSTRAK....................................................................................................... vi

ABSTACT…………………...……………………………………………….. vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................

  5 F. Sistematis Penelitian......................................................................... ..

  D. Model Z-score ................................................................................... 17

  Harga Saham ....................................................................................... 14

  9 C.

  Investasi........................................................................... ................... 8 B. Laporan Keuangan ..............................................................................

  8 A.

  6 BAB II LANDASAN TEORI .........................................................................

  4 E. Manfaat Penelitian .............................................................................

  1 A.

  Tujuan Penelitian ................................................................................

  4 D.

  

Batasan Masalah..................................................................................

  3 C.

  

Rumusan Masalah ...............................................................................

  1 B.

  Latar Belakang ....................................................................................

  E. Pengaruh Kondisis Keuangan Perusahaan terhadap Harga Saham..... 20

  F. Hipotesis Pasar Modal Efisien ............................................................ 21

  G. Penelitian Terdahulu ........................................................................... 27

  H. Pengembangan Hipotesis ................................................................... 28

  

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 29

Jenis Penelitian .................................................................................... 29 A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 29 B. C. Subjek dan Objek Penelitian............................................................. .. 30 D. Populasi dan Sampel ........................................................................... 30 E. Pengukuran Variabel .......................................................................... 30 Teknik Pengambilan Sampel................................................................ 31 F. Teknik Analisis Data…………………...…………………………... G.

  32 BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN ............................ 36

  A. Data Obyek Penelitian......................................................................... 36

  B. Deskripsi Data ..................................................................................... 39

  

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ....................................... 40

Pengambilan Sampel ........................................................................... 40 A. Perhitungan Nilai Z Perusahan ........................................................... 40 B. Mengelompokkan Data Harga Saham ............................................... 43 C. D. Menentukan Persamaan Regresi ........................................................ 44 E. Menguji Signifikasi Koefisisen Regresi…………………………….. 45 Pembahasan………………………………………………………….. 46 F.

BAB VI PENUTUP ........................................................................................ 48

A. Kesimpulan ........................................................................................ 48 C. Saran ................................................................................................... 49

  

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 50

LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Tabel Judul

   Halaman 4.1 Daftar Perusahaan Manufaktur yang Menjadi Sampel…...………...

  38

  4.2 Data Statistik Deskriptif…………….....................................………

  39

  4.3 Data Statistik Deskriptif Variabel Penelitian………………………

  39

  5.1 Coefficient……………………………..……………………………

  42 5.2 Model Summary……………………………………………………..

  43 5.3 Tingkat Kesehatan Perusahaan……………..……………………….

  44

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semua Negara memiliki pasar modal, karena berfungsi dalam

  menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan suatu Negara. Menurut Husnan (1995:3), pasar modal adalah tempat untuk memperjualbelikan berbagai instrument keuangan (sekuritas) jangka panjang yang diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan swasta. Dalam menjalankan fungsi ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari lender ke borrower, sedangkan untuk menjalankan fungsi keuangan, pasar modal meyediakan dana oleh investor tanpa harus terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva rill yang diperlukan untuk investasi (Husnan, 1995:4).

  Sebelum melakukan investasi, para investor melihat kondisi keuangan perusahaan melalui laporan keuangan perusahaan. Investor akan menilai apakah perusahaan dapat memberi jaminan bahwa keinginan investor mendapat keuntungan dapat tercapai dengan risiko terkecil saat berinvestasi. Selain itu, hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah harga saham, dimana perubahaan harga saham adalah faktor penentu tingkat keuntungan yang diperoleh investor. Harga berasal dari perusahaan yang bersangkutan (intern) maupun faktor-faktor yang berasal dari luar perusahaan yang bersangkutan (ekstern). Faktor intern meliputi deviden, laba, pertumbuhan penjualan, dan struktur modal, sedangkan faktor ekstern meliputi inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan tingkat bunga.

  Pasar modal sebagai alternatif pendanaan perusahaan diharapkan akan meningkatkan aktivitas perekonomian. Dimana pasar modal akan membantu perusahaan beroperasi dengan skala besar untuk meningkatkan kemakmuran dan pendapatan perusahaan. Keberhasilan pasar modal harus didukung oleh proses pelaporan informasi keuangan dan informasi penting lainnya. Informasi tersebut akan menjadi pertimbangan investor untuk menanmkan modalnya di pasar modal.

  Rasio-rasio keuangan sering digunakan dalam analisis laporan keuangan maupun meneliti kondisi keuangan perusahaan. Cara lain yang dapat dipakai untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan adalah dengan menggunakan metode z-score. Altman melakukan penelitian untuk mengetahui kondisi kebangkrutan perusahaan pada tahun 1968, dimana Altman mencoba mengembangkan model matematis (model diskriminan) (Kieso, Jerry and Terry, 2004:184). Altman mengkombinasikan rasio keuangan dengan teknik statistik (diskriminan), sehingga diperoleh suatu model yang dapat digunakan untuk mengetahui kondisi keuangan atau memprediksi kebangkrutan perusahaan. Dari model tersebut dapat menghitung z-score.

  Analisis z-score dalam model Altman memberikan batasan skor 2,90 sebagai ambang batas untuk perusahaan sehat. Perusahaan yang mempunyai skor di atas 2,90 dapat dikatakan sebagai perusahaan sehat. Sedangkan perusahaan yang mempunyai skor dibawah 1,20 akan diklasifikasikan sebagai perusahaan yang potensial bangkrut. Kemudian diantara 1,20 dan 2,90 diklasifikasikan sebagai perusahaan pada grey area (daerah kelabu).

  Jika z-score menunjukkan kondisi keuangan perusahaan, maka peneliti ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara kondisi keuangan perusahaan yang ditunjukkan z-score dengan harga sahamnya. Jika perusahaan mempunyai

  z-score tinggi maka kondisi keuangannya baik dan harga sahamnya diperkirakan

  tinggi. Sebaliknya, jika perusahaan mempunyai z-score rendah maka kondisi keuangannya buruk dan harga sahamnya diperkirakan rendah.

B. Rumusan Masalah

  Permasalahaan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:

  1. Bagaimana kondisi keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di

  Jakarta Islamic Index berdasarkan analisis z-score? Apakah terdapat pengaruh positif kondisi keuangan terhadap harga saham 2.

C. Batasan Masalah

  Dalam penelitian ini penulis memberikan batasan dalam permasalahan agar mempermudah pemahaman dan sesuai dengan permasalahan yang sudah disebutkan di atas. Maka penelitian dibatasi pada hal-hal sebagai berikut: 1.

  Penelitian dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Index JII

  memiliki data lengkap selama periode tahun 2006-2009 tentang aktiva lancar, hutang lancar, total aktiva, laba ditahan, laba sebelum pajak, modal sendiri, total hutang, dan penjualan.

  2. Alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Z- score.

  3. Data yang digunakan dalam penelitian diperoleeh melalui Indonesia Capital Market Directory (ICMD), pojok BEI Universitas Sanata Dharma dan pojok BEI Universitas Atma Jaya.

D. Tujuan Penelitian

  Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan diatas, maka tujuan penelitian ini yaitu :

  1. Menganalisis kondisi keuangan perusahaan yang menjadi sampel penelitian ini berdasarkan metode z-score.

  2. Mengetahui pengaruh antara kondisi keuangan perusahaan terhadap harga

E. MANFAAT PENELITIAN

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua kalangan, seperti:

  Bagi Peneliti 1.

  Penelitian ini diharapkan menjadi ajang penerapan ilmu yang telah didapat selama studi di Universitas Sanata Dharma. Sehingga dapat menjadi batu loncatan sebelum terjun langsung ke dunia usaha.

  2. Bagi Investor dan Kreditor Penelitian ini diharapkan dapat menjadi evaluasi dalam berinvestasi dan dalam peminjaman dana. Sehingga para investor dan kreditor tidak tertipu dalam melihat kondisi perusahaan yang sebenarnya.

  3. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi analisis kedua setelah analisis rasio keuangan. Sehingga perusahaan mengetahui kondisi kinerja keuangan perusahaan.

  Bagi Universitas Sanata Dharma 4.

  Penelitian ini diharapkan dapat menambah masukan bagi para pembaca khususnya mahasiswa Universitas Sanata Dharma serta membantu mahasiswa memahami analisis Z-score.

F. SISTEMATIS PENELITIAN

  BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, serta Sistematika Penelitian. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisi tentang teori yang dapat membantu peneliti dalam menganalisis kinerja keuangan perusahaan dengan metode analisis Altman Z-score dan pengaruhnya terhadap harga saham.

  BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang Jenis Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian, Subyek dan Obyek Penelitian, Data yang diperlukan, Teknik Pengumpulan Data, serta Teknik Analisis Data. BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini berisi tentang gambaran umum perusahaan yang tersedia di BEI sebagai objek penelitian penulis. Gambaran umum ini dapat berupa Laporan Keuangan pada tahun-tahun tertentu.

  BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi hasil penulis dalam menganalisis laporan keuangan perusahaan dengan metode Altman Z-score untuk mengetahui hasil kinerja laporan keuangan perusahaan yang tersedia di BEI serta membahas rumusan masalah yang ada.

  BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan atas pembahasan dari penelitian dan saran dari peneliti yang diharapkan membantu para investor untuk menilai kinerja perusahaan.

BAB II LANDASAN TEORI Tujuan perusahaan adalah mendapatkan laba melalui penjualan yang terus

  meningkat. Laba perusahaan yang tinggi berarti menjadikan nilai perusahaaan maksimum, sehingga kekayaaan para pemilik modal meningkat. Dengan kata lain, tujuan perusahaan adalah memaksimalkan kekayaan para pemegang saham. Kelebihan perusahaan manufaktur terletak pada modal, dimana dengan mempunyai dana dari para pemegang saham akan dapat melaksanakaan kegiatan produksi (Anggraeni dan Sugiharto, 2004).

  Kekayaan pemilik dinyatakan oleh harga pasar per lembar saham perusahaan yang merupakan refleksi dari investasi perusahaan, pembelanjaan, dan keputusan manajemen aset. Dengan demikian, keberhasilan suatu keputusan bisnis harus dinilai dari pengaruhnya terhadap harga saham (Sabardi, 1995).

A. Investasi

  Investasi merupakan penempatan sejumlah dana sekarang dengan harapan memperoleh keuntungan di masa mendatang. Menurut Abdul Halim (2003:2) investasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu: Investasi pada financial assets 1.

  Investasi dapat dilakukan di pasar modal dan pasar uang. Investasi di pasar modal dapat berupa saham, obligasi, warran, dan opsi. Sedangkan investasi di pasar uang dapat berupa surat berharga pasar uang, sertifikat deposit, commercial paper, dan lainnya.

  Investasi pada real assets 2.

  Investasi ini dapat diwujudkan dengan bentuk asset produktif, pendirian pabrik, pembuakaan perkebunan, dan lainnya.

  Menurut Farid Harianto dan Siswanto Sudomo (1995:346) mengartikan investasi secara luas sebagai pengorbanan uang sekarang untuk uang di masa depan dimana investasi nyata/rill melibatkan asset berwujud seperti tanah, mesin, atau pabrik. Sedangkan investasi finansial melibatkan kontrak tertulis seperti saham biasa dan obligasi.

B. Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan.

  Dimana laporan keuangan yang lngkap meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai macam cara, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasannya (IAI, 2002:1).

  Para pemakai laporan keuangan ini menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang berbeda, yang meliputi: (Dwi,1995:4)

  Investor 1.

  Para investor berkepentingan terhadap risiko yang melekat dan hasil pengembangan dari investasi yang dilakukannya. Investor membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan atau menjual investasi tersebut. Mereka juga tertarik pada informasi yang memungkinkan melakukan penilaian terhadap kemampuan perusahaan dalam membayar dividen.

  Pemberi pinjaman 2.

  Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.

  3. Pemasok dan kreditor usaha lainnya Pemasok dan kreditor lain tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutusakn apakah jumlah yang terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usaha berkepentingan pada perusahaan dalam

  Pelanggan 4.

  Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang atau bergantung pada perusahaan.

  Pemerintah 5.

  Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan oleh karenanya berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Selain itu, mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistic pendapatan nasional dan statistic lainnya.

  6. Karyawan Karyawan dan kelompok yang mewakilinya tertarik pada informasi yang stabilitas dan probabilitas perusahaan. Mereka juga tertarikpada informasi yang memungkinkan mereka melakukan penilaian atas kemampuan perusahaan dalan memberikan balas jasa, manfaat pensiun, dan kesempatan kerja.

  Masyarakat 7.

  Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dengan berbagai cara, seperti pemberian kontribusi pada perekonomian nasional termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada para penanam modal domestic. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.

  Penyusunan dan penyajian laporan keuangan merupakan tanggungjawab utama manajemen perusahaan, dan laporan keuangan juga bermanfaat bagi manajemen untuk melaksanakan tanggungjawab perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Tujuan laporan keuangan terbagi menjadi 2 bagian yaitu:

  1. Tujuan Umum Tujuan umum menyangkut tipe-tipe atau jenis informasi yang harus disajikan dalam laporan keuangan sebagai laporan yang bersifat umum, yang bertujuan untuk (IAI, 2002:4):

  Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva a.

  dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.

  Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenasi perubahaan b.

  dalam aktiva neto (aktiva – kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dari c.

  Memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahaan dalam

  aktiva dan kewajiban suatu perusaaan, seperti mengenai aktivitas pembiayaan dan invesasi.

  d. Mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan.

  2. Tujuan Kualitatif Tujuan kualitatif adalah karakteristik laporan keuangan yang disajkan sebagai laporan bersifat umum, agar laporan tersebut bermanfaat bagi para pemakai.

  Karakteristik laporan keuangan tersebut adalah (IAI, 2002:7-10):

  a. Relevan, maksudnya informasi yang disajikan harus dapat dipakai oleh pihak yang memerlukan untuk mengambil keputusan.

  b.

  Jelas dan dapat dimengerti, maksudnya laporan harus disajikan secara jelas dan mudah dipahami oleh para pemakainya.

  c.

  Dapat diuji kebenaranya, maksudnya laporan disusun dan disajiakan

  berdasakan konsep dan prinsip dasar yang dianut dapat diuji kebenaranya oleh pihak lain.

  d. Netral, maksudnya laporan keuangan yang disajikan bersiat umum, objektif, dan tidak memihak pada kepentingan pemaki tertentu.

  Tepat waktu, maksudnya laporan yang disusun harus disajikan tepat e.

  waktu.

  f. Dapat diperbandingkan, maksudnya laporan keuangan yang disajikan dapat dibandingkan dalam tahun tertentu dengan tahun sebelumnya, atau dengan laporan perusahaan lain.

  Lengkap, maksudnya laporan yang disajikan harus memenuhi syarat dan g.

  mutu yang sudah diuraikan diatas.

C. Harga Saham

  Saham merupakan surat berharga sebagai bukti pernyertaan atau kepemilikan individu maupun instansi atas suatu perusahaan. Sehingga pemodal yang membeli saham berarti mereka juga membeli prospek perusahaan. Dalam hal ini harga saham di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku dan ditentukan oleh permitaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar modal. Menurut Anoraga & Widiyanti (1992:51) manfaat yang didapat investor dalam kepemilikan saham adalah:

  1. Deviden, merupakan bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemilik saham.

  2. Capital Gain, merupakan keuntungan yang diperoleh dari selisih harga jual dengan harga beli.

  Manfaat non-financial, timbulnya kebanggaan dan kekuasaan memperoleh 3.

  hak suara dalam menentukan jalannya perusahaan.

  Dalam transaksi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) investor mengenal beberapa bentuk harga saham. Harga pasar, harga pembukuan (preopening) dan harga penutupan (closing price). Harga pasar merupakan harga yang dibentuk oleh pasar itu sendiri. Yakni sebuah harga yang pembentukannya melalui sistem lelang secara terus menerus (countinous auction) sehingga akan bertemu antara harga jual dan harga beli dengan harga yang sama. Pertemuan harga jual dan harga beli yang sama itu disebut sebagai harga pasar dari saham yang terjadi (economy.okezone.com, 26 mei 2008).

  Harga saham sangat terkait dengan kondisi dan kinerja keuangan perusahaan. Penanaman modal oleh investor akan membantu meningkatkan nilai perusahaan. Kinerja keuangan yang sehat akan berdampak pada nilai perusahaan yang meningkat, sehingga harga saham juga akan meningkat. Harga saham dapat dipengaruhi oleh berapa faktor, yaitu:

  1. Faktor Fundamental, memberikan informasi kinerja perusahaan dan faktor yang mempengaruhi harga saham.

  2. Faktor Teknis, memberikan informasi pada investor untuk mengambil keputusan tentang kapan saham dibeli, dijual, atau ditukar untuk mendapatkan keuntungan. Informasi ini dapat berupa keadaan pasar modal, tingkat kurs, dan lainnya.

  3. Faktor Sosial, Ekonomi, dan Politik Faktor ini menyediakan informasi tentang kebijaksanaan moneter pemerintah, kondisi perekonomian nasional, keadaan politik, dan lainnya.

  Pergerakan harga saham sulit untuk dipahami. Harga saham di bursa ditentukan oleh kekuatan pasar, dimana harga saham tergantung dari kekuatan permintaan dan penawaran efek yang terjadi di pasar sekunder/regular (Koetin, 1993:59). Pembentukan harga pasar di pasar regular ditentukan dengan cara tawar menawar berdasarkan kekuatan pasar.

  Menurut Sulistyastuti (2002;1) nilai saham dipandang dalam empat konsep, yaitu:

  1. Nilai Nominal (par value) Nilai nominal adalah nilai perlembar saham yang berkaitan dengan kepentingan akuntansi dan hukum. Nilai nominal digunakan untuk menentukan besarnya modal disetor penuh dalam neraca.

  2. Nilai buku perlembar saham (book value pershare) Nilai buku perlembar saham menunjukkan nilai bersih perlembar saham yang

  Nilai pasar (market value) 3.

  Nilai pasar adalah nilai suatu saham yang ditentukan ole permintaan dan penawaran saham di bursa saham.

  Nilai fundamental / nilai intrinsik saham 4.

  Nilai ini menentukan harga wajar suatu saham agar harga saham tersebut mencerminkan nilai saham yang sebenarnya sehingga tidak mahal.

D. Model Z-score

  Analisis ini dikemukankan oleh Edward I Altman pada pertengahan tahun 1960 di New York City. Dalam studinya setelah menyeleksi 22 rasio keuangan ditemukan 5 rasio keuangan yang penting yaitu:

  Rasio modal kerja terhadap total aktiva (X 1.

  1 ) Rasio antara laba yang ditahan terhadap total aktiv (X 2.

  2 ) Rasio EBIT terhadap total aktiva (X 3. 3 )

  4. Rasio modal sendiri terhadap total hutang (X

  4 )

  5. Rasio penjualan terhadap total aktiva (X

  5 )

  Menurut Mamduh dan Halim (2003:275) rumus dasar pengukuran tersebut sebagai berikut: Dimana: Modal Kerja X =

  1 Total Aktiva

  Modal kerja yang dimaksud adalah selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Rasio X

  1 adalah rasio untuk mengukur tingkat likuiditas yaitu mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek.

  Laba ditahan X =

  2 Total Aktiva

  Rasio ini mengatur akumulasi laba selama perusahaan beroperasi. Umur perusahaan berpengaruh terhadap rasio karena semakin lama perusahaan beroperasi maka semakin besar kemungkinan untuk memperbesar akumulasi laba ditahan. Hal tersebut menyebabkan perusahaan yang masih relatif mudah pada umumnya akan menunjukan hasil rasio yang rendah, kecuali yang labanya sangat besar pada awal masa berdirinya.

  EBIT X =

  3 Total Aktiva

  Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan. Rasio ini merupakan kontribusi terbesar dari model diatas

  Modal sendiri X =

  4 Total Utang

  Modal yang dimaksud adalah gabungan nilai pasar saham biasa dan saham preferen, sedangkan hutang mencakup hutang lancar dan hutang jangka panjang.

  Total Penjualan X =

  5 Total Aktiva

  Rasio ini mengukur kemampuan manajemen dalam menggunakan aktiva untuk menghasilkan penjualan.

  Hal yang menarik dari Z-score adalah keandalannya sebagai alat analisis tanpa memperhatikan bagaimana ukuran perusahaan (Jacinta Winarto, 2006).

  Kebaikan dari Z-score ini adalah dapat mengkombinasikan berbagai rasio menjadi suatu model prediksi yang berari dan dapat dipergunakan untuk seluruh perusahaan. Sedangkan kelemahannya adalah (Sawir, 2001:22):

  Setelah hasil Z-score lebih rendah dari standar, tidak ada rentang waktu yang 1.

  pasti kapan kebangkrutan terjadi.

  2. Analisis ini tidak dapat digunakan jika terdapat hasil yang berbeda dari perbedaan model Altman yang digunakan untuk memprediksi .

  Dari kelemahan di atas, analisis Z-score ini tetap dapat digunakan sebagai peringatan keuangan dalam perusahaan, sehingga masalah yang terjadi dapat

E. Pengaruh Kondisi Keuangan Perusahaan Terhadap Harga Saham

  Laporan keuangan menjadi sumber informasi bagi investor dalam menilai kinerja keuangan perusahaan, apakah perusahaan mengalami kesulitan keuangan atau tidak. Selain itu laporan keuangan juga merupakan satu dari sekian informasi yang bisa digunakan oleh investor untuk merevisi dan mendeteksi harga sekuritas seperti saham, obligasi, dan surat berharga lainnya.

  Sebelum investor membuat keputusan dalam pembelian saham, informasi akuntansi sangat dibutuhkan investor dalam menanamkan modalnya. Husnan (1995:41) menyimpulkan bahwa laporan keuangan mempunyai dampak terhadap pasar. Ini berarti bahwa aktivitas pasar seperti penjualan, pertumbuhan, dividen yang diberikan, struktur permodalan perusahaan juga mempengaruhi pergerakan harga saham.

  Kinerja perusahaan dapat diukur dengan model Z-score (Machfoedz,1999). Model ini digunakan untuk mengtahui kondisi keuangan perusahaan go-public di pasar modal ASEAN. Dari penelitian disimpulkan bahwa beberapa perusahaan di ASEAN menunjukan kondisi keuangan tidak sehat dan bahkan menuju kebangkrutan. Sedangkan Tinneke (2003) mengkaji hubungan antara kondisi keuangan perusahaan dengan harga saham di Bursa Efek Jakarta tahun 1991-2001. Penelitian ini dilakukan pada empat perusahaan farmasi yang terdaftar dalam kategori LQ45. Kesimpulan yang diperoleh menunjukan bahwa dengan harga sahamnya. Hal ini didasarkan pada hasil uji statistik yang menghasilkan nilai probabilitas sebesar 0,229 (> 0,05). Nilai koefisien korelasinya adalah negatif sebesar -0,375 yang berarti terdapat hubungan yang tidak searah antara kondisi keuangan perusahaan dengan harga sahamnya.

  Analisis fundamental lebih mendasarkan pergerakan dan prediksi pergerakan harga saham pada faktor-faktor fundamantal perusahaan, baik fakto- faktor yang berasal dari perusahaan yang bersangkutan (intern) maupun fakto- faktor yang berasal dari luar perusahaan yang bersangkutan (ekstern). Faktor intern meliputi deviden, laba, pertumbuhan penjualan, dan struktur modal, sedangkan faktor ekstern meliputi inflasi, pertumbuhan ekonomi dan tingkat bunga.

F. Hipotesis Pasar Modal Efisien

  Hipotesis pasar modal yang efisien, biasanya dikaitkan dengan adanya suatu pengertian bahwa harga dan tingkat keuntungan saham di pasar modal tersebut mereflesikan berbagai informasi yang relevan. Setiap informasi baru pada suatu pasar modal yang efisisen akan dengan cepat terefleksi pada harga dan membentuk suatu tingkatan keuntungan saham yang wajar dipasar modal tersebut. Semakin cepat informasi baru tercermin pada harga sekuritas, maka pasar dikatakan semakin efisien.

  Jogiyanto (2005) menyebutkan bahwa pada tahun 1970, fama mengembangkan suatu teori yang berkaitan dengan pengkategorikan pasar modal berdasarkan tingkat efisiensinya, yaitu:

  a. Efisiensi pasar bentuk lemah (weak form efficiency capital market) Pasar dinyatakan efisien dalam bentuk lemah jika harga-harga dari sekuritas mencermminka secara penuh informasi harga saham dan data volume perdagangan di masa lalu. Jika pasar efisien secara bentuk lemah, maka nilai-nilai masa lalu tidak dapat digunakan untuk memprediksi harga sekarang sehingga investor tidak dapat menggunakan informasi masa lalu untuk mendapatkan keuntungn yang tidak normal.

  b. Efisiensi pasar bentuk setengah kuat (semi-srong form efficincy capital

  market)

  Pasar dikatakan efisien setengah kuat, jika harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan termasuk informasi yang berada dilaporan keuangan perusahaan emiten c. Efisen pasar bentuk kuat (strong form effeciency capital market)

  Pasar dikatakan efisien dalam bentuk kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan semua informasi yang tersedia termasuk

  Pada perkembangan berikutnya Fama kemudian mengembangkan lebih lanjut pengkategorikan efisiensi pasar dengan melakukan beberapa perubahan metode pengamatan dan analisis terhadap efisiensi pasar modal. Dua metode analisis baru yang digunakan adalah metode analisi return predictability danmetode analisis

  event study.

  Metode analisis return predictability adalah metode analisis yang dikembangkan Fama untuk menentukan apakah suatu pasar modal telah berada dalm bentuk efisien yang lemah atau belum. Sedangkan metode analisis event study adalah metode analisis yang lain, diguanakan dalam rangka pengkategorikan suatu pasr modal dalam bentuk efisin setengah kuat.

  Menurut Fama, pada suatu pasar modal yangtelah efisien dalam bentuk setengah kuat, pengumuman suatu informasi yang dipublikasikan akan dengan cepat dimanfaatkan oleh para investor untuk merubah keputusan investasinya dan dengan segera pula perubahan keputusan dari para investor tersebut akan terefleksi pada harga tingkat keuntungan investasi saham yang wajar.

  Pasar efisien dapat terjadi karena peristiwa-peristiwa berikut ini (Jogiyanto,2005:5):

  1. Investor adalah penerima harga (price takers), yang berarti bahwa sebagai pelaku pasar, investor seorang diri tidak dapat mempengaruhi harga suatu sekuritas.

  Harga suatu sekuritas ditentukan oleh banyak investor yang menentukan terdiri dari sejumlah besar institusi dan individu rasional yang mampu mengartikan dan menginterpretasikan informasi dengan baik untuk menganalisis, menilai dan melakukan transaksi penjualan atau pembelian sekuritas bersangkutan.

  

Informasi tersedia secara luas kepada semua pelaku pasar pada saat yang

2.

  besamaan dan harga untuk memperoleh informasi tersebut murah. Umumnya pelaku pasar menerima informasi lewat radio, koran atau media masa lainnya, sehingga informasi tersebut dapat diterima pada saat yang bersamaan. Untuk pasar efisisn, harga informasi tersebut juga relatif sangat murah bagi publik.

  Umumnya pelaku pasar dapat memperoleh informasi tersebut melalui surat kabar atau majalah bisnis dengan hanya membeli surat kabar atau majalah tersebut.

  Bahkan informasi tersebut dapat diperoleh secara cuma-cuma oleh pelaku pasar dengan mendengarkan radio atau menonton televisi.

  

Informasi dihasilkan secara acak (random) dan tiap-tiap pengumuman informasi

3.

  bersifat acak satu dengan yang lainnya. Informasi dihasilkan secara random mempunyai arti bahwa investor tidak dapat memprediksi kapan pasti akan mengumumkan informasi yang baru.