Desain Interior Kapal Navigasi S-126 Untuk Meningkatkan Kualitas Keamanan, Kenyamanan, dan Memenuhi Standard Kode Kapal Yang Berlaku. - ITS Repository

  

Desain Interior Kapal Navigasi S-126 Untuk Meningkatkan Kualitas

Keamanan, Kenyamanan, dan Memenuhi Standard Kode Kapal Yang

Berlaku.

  Nama : Muthia Nur Amalina NRP : 3813100057 Dosen Pembimbing : Thomas Ari Kristanto, S.Sn, MT

  

ABSTRAK

  Kapal Navigasi (Kapal Perambuan) merupakan kapal yang memiliki tugas mengatur alur lalu lintas laut dan membuka sea way agar dapat dilintasi kapal lain dengan aman. Banyak batasan yang ada dalam mendesain sebuah interior kapal membuat kapal memiliki standar kode kapal yang perlu dipenuhi, salah satunya yaitu; luasan ruangan yang sangat terbatas sehingga perlu diperhatikannya tata letak furniture dan bentuk furniture yang harus terpasang permanen dalam kapal sehingga ruangan dapat digunakan dengan aman walaupun kapal bergerak. Aktivitas yang dijalani ABK cenderung monoton dengan durasi pelayaran yang cukup lama yaitu 3 bulan, selama masa kerja awak kapal tidak memiliki fasilitas untuk mengurangi kejenuhan dalam waktu senggang kurang diperhatikan. Kebisingan dalam kapal juga dapat mempengaruhi kualitas penggunanya, sehingga dinding dalam kapal juga harus memiliki fitur peredam suara sehingga dapat mengurangi kebisingan tersebut, dll. Penerapan desain Useful dan

  

Low-maintenance dapat mensiasati permasalahan dalam interior kapal dari luasan ruang yang

  terbatas hingga pemilihan material untuk mengurangi kebisingan, dll. Dengan pengaplikasian desain yang sesuai dengan permasalahan dalam kapal akan membantu meningkatkan kualitas hidup penggunanya dari segi keamanan dan kenyamanan.

  Interior Kapal Navigasi umumnya tidak memiliki standard desain yang berlaku, sehingga fasilitas yang ada sekarang dapat digunakan dengan baik tetapi kurang layak digunakan untuk jangka waktu yang panjang, selain itu elemen furniture yang digunakan dalam kapal cenderung gampang rusak dan material yang digunakan membutuhkan maintenance yang merepotkan. Oleh karena itu perlu adanya desain untuk meningkatkan standard kualitas keamanan dan kenyamanan, serta pemilihan material dan furniture yang perawatannya mudah. Penerapan konsep Useful dan Low-Maintenance merupakan usaha desain interior untuk meningkatkan kualitas kinerja dan kualitas hidup penggunanya.

  

Kata Kunci: Kapal Navigasi, Standard Kualitas, Keamanan, Kenyamanan, Useful, Low

Maintenance.

  

Interior Design of S-126 Navigation Ship for Improving Quality of Safety,

Comfortability, and Fulfilled Valid Ship Regulation.

  Name : Muthia Nur Amalina NRP : 3813100057 Lecturer : Thomas Ari Kristanto, S.Sn, MT

  

ABSTRACT

  Navigation Ship (Beaconing Ship) has responsibilities to managing sea traffic-flows of the sea and opening a sea way for other ship to crossed safely. There are many restrictions in designing a ship, therefore a ship has rules to be adhered, such as; a limitation of spacious room make layouting a furniture and shape of the furniture has to be noticed, because the layout of a furniture in a ship is installed permanently and impossible to move due the vibration and cruised ship, so the room can be used safely and comfortable. Crew ship activities tend to be monotone because the sailing duration is long enough (3 months), during crew ship’s worktime, they are not facilitated with medium to reduce boredom in their leisure time. Noise environtment in ship affected the quality of work performance, so the interior wall of ship has to have sound- absorption feature to decrease the noise, etc. The application of useful and low maintenance design is able to overcome the problem in interior of a ship from limitation of a space room, choosing the right materials, and noise environment, etc. The right design and concept that suitable with the problem will hellp improving life quality of users from safeness to coziness.

  Commonly, Interior of navigation ship doesn’t have valid standard of design, so the existed facilities are applicable well to use but not feasible for long-term use, it causing the facilities of the ship has easily-damage potentials. Moreover, the element of furniture that are used in ship tend to easily broken and have a high maintenance materials. Therefore, it needed a design to increase the standard quality of safety and cosiness, choosing materials and furniture with low- maintenance as well. The application of useful and low-maintenance concept is the attempt of interior design to increase quality of work performance and quality life of the users.

  Keywords: Navigation ship, Quality Standard, Safety, Coziness, Useful, Low Maintenance.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya, berkat bantuan dan

dorongan dari semua pihak yang telah membantu terselesaikannya tugas akhir ini, laporan tugas akhir

dengan judul “Desain Interior Kapal Navigasi S-126 untuk meningkatkan kualitas keamanan kenyamanan pengguna, dan memenuhi s tandard kode kapal yang berlaku”. Maka dari itu pada

kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasihnya atas segala ilmu, bimbingan, dan

bantuannya kepada:

  1) Allah SWT beserta Nabi Muhammad SAW.

  2) Kedua orang tua saya, Ir. H. Eri Wijaya dan Hj. Hadiani serta kakak dan adik saya, Kania Deri Widiani, ST dan Natasya Nur Zhafarina. Terima kasih atas dukungannya selama ini. 3) Pak Thomas Ari Kristianto, S.Sn, MT, selaku dosen pembimbing tugas akhir yang dengan tulus telah membantu membimbing sampai terselesaikannya tugas akhir ini. 4) Pihak PT. Orela Shipyard Pak Shugeng, Pak Syahrial, Pak Burhan yang telah membantu memberikan ilmu dan kesempatan dalam mengikuti project ini. 5) Mutiara Hanifa, Astrini Hadina H, Nurul Erwantini, Hana Khairunnisa, dan Redy Dwi G yang telah menjadi keluarga kedua untuk saya. 6) Dokter pribadi saya dr Gilang Satria Pratama yang telah mensupport dan mendukung saya menjalani tugas akhir ini.

7) Teman-teman angkatan 2013 terima kasih atas semangat dan hiburan yang tidak terlupakan.

  Sukses selalu untuk kita semua. Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu

penulis mengharapkan saran dari semua pihak yang ingin membrikan saran baiknya demi

perkembangan positif bagi penulis.

  Demikian tugas akhir ini penulis susun, semoga bermanfaat dan menginspirasi bagi semua pihak, akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

  Surabaya, 30 Juli 2017 Penulis

  DAFTAR ISI Halaman Judul......................................................................................................... i Lembar Pengesahan................................................................................................ ii Abstrak.................................................................................................................... iii Kata Pengantar....................................................................................................... iv Daftar Isi....................................................................................................................v Daftar Gambar.......................................................................................................viii Daftar Tabel...............................................................................................................x

  BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 I.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1 I.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 2 I.3 Tujuan Masalah ......................................................................................... 3 I.4 Manfaat ..................................................................................................... 3 I.5 Lingkup Desain ......................................................................................... 3 BAB II STUDI PUSTAKA .................................................................................... 5 II.1 Kapal Navigasi (Perambuan) ................................................................... 5 II.1.1 Spesifikasi Kapal Navigasi (Perambuan) ...................................... 6 II.1.2 Daerah Pelayaran Dan Kondisi Lingkungan ................................. 7 II.1.3 Lingkup Pekerjaan ......................................................................... 7 II.1.4 Ukuran Utama Dan Kapasitas Kapal ............................................. 7 II.1.5 Perlengkapan Navigasi Komunikasi, dan Keselamatan ................ 7 II.1.5.1 Perlengkapan komunikasi (GMDSS area A2) : .......................... 7 II.1.5.2 Perlengkapan Navigasi : ............................................................. 8 II.2 Rumah Kemudi Dan Akomodasi ............................................................. 8 II.2.1 Rumah Kemudi (Wheelhouse) ...................................................... 9 II.2.2 Pengaturan Ruangan Akomodasi ................................................ 10 II.3 Detail Akomodasi .................................................................................. 11 II.4 SOLAS 1974 .......................................................................................... 20 II.5 Rencana Umum Kapal ........................................................................... 22 II.6 Ketentuan-Ketentuan Pemesan (Owner Requirements) ........................ 22 II.7 Elemen Interior ...................................................................................... 24 II.7.1 Dinding ........................................................................................ 24 II.7.2 Lantai ........................................................................................... 29 II.7.3 Ceiling ......................................................................................... 29 II.8 Sleek-Minimalis ..................................................................................... 34 II.9 Contoh Interior kapal Sleek-Minimalism .............................................. 36

  II.10 Useful and Low Maintenance ................................................................ 37

  II.11 Studi Antropometri ................................................................................ 38

  II.11.1 Tujuan Studi Antropometri ........................................................ 38

  II.12 Antropometri Tangan ............................................................................. 42

  II.13 Vibrasi dan Kebisingan pada kapal ........................................................ 44

  II.14 Mendesain Interior Kapal ...................................................................... 48

  II.14.1 Detail sambungan furnitur ......................................................... 49

  II.14.2 Detail Wayfinding lantai ........................................................... 51

  II. 14.3 Material pada elemen interior kapal ......................................... 54

  II.15 PM 20/2015 Standar Keselamatan Pelayaran. ....................................... 56

  II.16 Tingkat Kejenuhan Awak Kapal ............................................................ 58

  II.16.1 Pengertian Kejenuhan ................................................................ 58

  II.16.2 Faktor Penyebab Kejenuhan Bekerja ........................................ 59

  II.17 PT. Orela Shipyard ................................................................................. 60

  II.17.1 Visi ............................................................................................ 60

  II.17.2 Misi ............................................................................................ 61

  II.18 Struktur organisasi dalam kapal ............................................................. 62

  BAB III METODELOGI DESAIN .................................................................... 64 III.1 Diagram Desain Penelitian ..................................................................... 64 III.2 Objek Penelitian ..................................................................................... 65 III.3 Metode Pengumpulan Data .................................................................... 65 III.4 Analisis Data ........................................................................................... 65 III.5 Tahapan Desain ...................................................................................... 66 BAB IV ANALISA DAN KONSEP DESAIN ................................................... 67 IV.1 Studi Pengguna ....................................................................................... 67 IV.2 Studi Ruang Terpilih .............................................................................. 67 IV.3 Interaction Matrix ................................................................................... 68 IV.4 Bubble Diagram ..................................................................................... 70 IV.5 Analisa Riset ........................................................................................... 72 IV.5.1 Hasil Interview ............................................................................. 72 IV.5.2 Hasil Observasi ............................................................................ 75 IV.5.3 Kerangka Konsep Desain ............................................................. 76 IV.6 Konsep Desain ........................................................................................ 77 IV.7 Aplikasi konsep desain pada rancangan ................................................. 78 IV.7.1 Konsep Dinding ............................................................................ 78

  IV.7.2 Konsep Lantai .............................................................................. 79

  IV.7.3 Konsep Plafond ............................................................................ 81

  IV.7.4 Konsep Furniture .......................................................................... 81

  BAB V PROSES DAN HASIL DESAIN ........................................................... 83 V.1 Layout Furniture Kapal Navigasi S-126 .................................................. 83 V.1.1 Gambar Teknik .............................................................................. 83 V.2 Visualisasi desain Kapal Navigasi S-126 ................................................ 84 V.2.1 Alternatif desain 1.......................................................................... 84 V.2.1.1 Kelebihan dan kekurangan alternatif desain 1 ............................ 84 V.2.2 Alternatif desain 2.......................................................................... 85 V.2.2.1 Kelebihan dan kekuran alternatif desain 2.................................. 85 V.2.3 Alternatif desain 3.......................................................................... 86 V.2.3.1 Kelebihan dan kekurangan alternatif desain 3 ............................ 86 V.2.4 Pemilihan alternatif desain ............................................................ 87 V.3 Pengembangan alternatif desain yang terpilih ......................................... 88 V.3.2 Visualisasi Desain .......................................................................... 89 V.3.3 Detail Furniture dan elemen estetis ............................................... 93 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 96 VI.I Kesimpulan ............................................................................................. 96 VI.2 Saran ....................................................................................................... 97 DAFTAR PUSTAKA

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kapal Kenavigasian..............................................................................6Gambar 2.2 Glaswool bahan peredam suara untuk dinding kapal.........................26Gambar 2.3 Wire Mesh bagian struktur untuk dinding kapal................................ 27Gambar 2.4 Cat Pelapis Dinding untuk finishing kapal. ....................................... 28Gambar 2.5 Jenis Standard Ceiling Panel System. ................................................ 30Gambar 2.6 Jenis Flat Ceiling Panel System. ........................................................ 31Gambar 2.7 Jenis Tile Ceiling Panel System. ........................................................ 33Gambar 2.8 Jenis Tile Ceiling Panel System 2. ..................................................... 34Gambar 2.9 Contoh Interior kapal Sleek-Minimalis. ............................................ 36Gambar 2.10 Contoh Interior kapal Sleek-Minimalis. .......................................... 37Gambar 2.11 Ukuran Antropometri manusia. ....................................................... 41Gambar 2.12 Antropometri Tangan ....................................................................... 43Gambar 2.13. Vibration limit for local structures. ................................................. 46Gambar 2.14 Konstruksi baut tanam pada furnitur. .............................................. 49Gambar 2.15 Contoh instalasi baut tanam pada furnitur meja. ............................. 50Gambar 2.16 Baut instalasi baut tanam pada furnitur. .......................................... 51Gambar 2.17 Wayfinding wheel house. ................................................................ 51Gambar 2.18 Wayfinding wheel house. ................................................................ 52Gambar 2.19 Detail wayfinding wheel house. ....................................................... 53Gambar 2.20 Detail material pvc vinyl. ................................................................. 54Gambar 2.21 Detail wall lining. ............................................................................ 55Gambar 2.22 Detail pemasangan dan gambar plafon plank. ................................. 55Gambar 2.23 Logo PT. Orela Shipyard ................................................................. 60Gambar 2.24 Struktur Organisasi dalam kapal S-126. .......................................... 62Gambar 4.1. Diagram matriks dalam Analisa kebutuhan ruang Kapal Navigasi. . 69Gambar 4.2 Diagram bubble dalam Analisa kebutuhan ruang Kapal Navigasi. ... 72Gambar 4.3 Keadaan Captain room pada kapal .................................................... 75Gambar 4.4 Keadaan Crew room pada kapal. ....................................................... 75Gambar 4.5 Keadaan Crew room pada kapal ........................................................ 76Gambar 4.6 Kerangka konsep desain. ................................................................... 76Gambar 4.7 Rancangan konsep desain Kapal Navigasi S-126. ............................. 77Gambar 4.8 Spesifikasi PVC film color. ............................................................... 79Gambar 4.9 Pilihan warna PVC film color. ........................................................... 79Gambar 4.10 Spesifikasi lantai Vinyl. ................................................................... 80Gambar 4.11 Pilihan warna Vinyl. ........................................................................ 81Gambar 4.12 Flat ceiling panel system. ................................................................. 81Gambar 4.13 Contoh Furniture. ............................................................................. 82Gambar 4.14 Contoh Furniture. ............................................................................. 82Gambar 5.1 Denah furniture dan Layout ruangan Main Deck. ............................. 83Gambar 5.2 Denah furniture dan Layout ruangan Under Main Deck. .................. 83Gambar 5.3 Denah furniture dan layout ruang Wheel House................................ 84Gambar 5.4 Visualisasi penerapan desain alternatif 1 ........................................... 84Gambar 5.5 Visualisasi penerapan desain alternatif 2. .......................................... 85Gambar 5.6 Visualisasi penerapan desain alternatif 2. .......................................... 86Gambar 5.7 Layout ruangan desain mess room. .................................................... 88Gambar 5.8 Pengembangan desain alternatif 2 mess room untuk ABK. .............. 89Gambar 5.9 Visualisasi penerapan desain wheel house. ....................................... 91Gambar 5.10 Visualisasi penerapan desain wheel house. ..................................... 92Gambar 5.11 Detail gambar teknik furniture mess room. ..................................... 93Gambar 5.12 Detail visualisasi furniture mess room. ............................................ 93Gambar 5.13 Detail furniture meja corner mess room. ......................................... 94Gambar 5.14 Detail furniture meja wheel house. .................................................. 94Gambar 5.15 Detail furniture meja peta panel navigasi wheel house. .................. 95Gambar 5.16 Detail furniture elemen estetis tirai. ................................................. 95

  DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Ukuran dan tipe Wire Mesh yang digunakan untuk dinding kapal. ...... 27Tabel 2.2 Spesifikasi Standard Ceiling system. ..................................................... 30Tabel 2.3 Spesifikasi Flat Ceiling Panel System. .................................................. 31Tabel 2.4 Spesifikasi Flat Ceiling Panel System 2. ............................................... 32Tabel 2.5 Spesifikasi Tile Ceiling Panel System. .................................................. 33Tabel 2.6 Spesifikasi Tile Ceiling Panel System 2. ............................................... 34Tabel 2.7 Data Antropometri Indonesia. ............................................................... 40Tabel 2.8 Data ukuran antropometri manusia bagian tangan. ............................... 44Tabel 2.9 Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi ......... 45

  Tabel 2.10

  IMO “Noise and Vibration on maritime vessel” ................................ 46

Tabel 2.11 Propulsion Machenary Class ABS. ..................................................... 47Tabel 3.1 Tabel Mind map pemecahan permasalahan. .......................................... 64Tabel 3.2 Bagan tahapan desain. ........................................................................... 66Tabel 4.1 studi ruang dan fasilitas serta aktifitas di Kapal Navigasi. .................... 67Tabel 5.1 Tabel Weight Method. ........................................................................... 87

LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141501

  Muthia Nur Amalina, NRP 3813100057

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, yang memiliki 17.504

  pulau yang membentang dari Sabang sampai Meraoke dengan panjang garis pantai kurang lebih 81.000 Km serta luas wilayah laut sekitar 5,9 juta Km². Indonesia memiliki potensi besar menjadi poros maritim dunia. Poros maritim merupakan sebuah gagasan strategis yang diwujudkan untuk menjamin konektifitas antar pulau, pengembangan industri perkapalan dan perikanan, perbaikan transportasi laut serta fokus pada keamanan maritim.

  Kapal perambuan dinilai sangat penting untuk mendukung upaya meningkatkan keselamatan dan keamanan pelayaran. Fungsi dan tugasnya sangat penting agar Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) tetap berkinerja baik dan andal. Kapal induk perambuan merupakan kapal negara kenavigasian yang memiliki fungsi untuk memasang pelampung suar serta melakukan pengangkutan dan pengangkatan. Selain itu, kapal perambuan disiapkan untuk berbagai aktivitas di menara suar. Sarana dan prasarana kenavigasian dimaksud, antara lain meliputi tersedianya alur pelayaran yang aman dan efisien, tersedianya sarana bantu navigasi pelayaran yang cukup dan handal, penyelenggaraan telekomunikasi pelayaran sesuai tuntutan dan peraturan internasional, serta penyediaan armada kapal negara kenavigasian yang handal. Pembangunan kapal induk perambuan adalah untuk mewujudkan keselamatan pelayaran di perairan Indonesia.

  Dalam melakukan pelayaran, terdapat prosedur operasional kapal atau standard kode kapal yang mengacu kepada SOLAS-1974, Peraturan Internasional tentang Peraturan Pencegahan Tubrukan di Laut (P2TL),

  Standard for Training Certification and Watch Keeping for Seafarer’s (STCW), Marine Pollution (Marpol), International Safety Management-Code (ISM-Code) dan yang lainnya yang memberikan panduan dan petunjuk bagi Desain Interior Kapal Navigasi S-126 Untuk Meningkatkan Kualitas Keamanan, Kenyamanan, dan Memenuhi Standard Kode Kapal yang Berlaku.

  awak kapal dalam pengoperasian kapal sehingga keselamatan, perlindungan lingkungan, keamanan dan kenyamanan awak kapal, barang, serta kapal itu sendiri terjamin.

  Banyak batasan yang ada dalam mendesain sebuah interior kapal, kapal memiliki batasan yang perlu diperhatikan, yaitu; memenuhi segala standar keamanan dalam kapal, luasan ruangan yang sangat terbatas sehingga perlu diperhatikannya tata letak furniture dan bentuk furniture itu sendiri sehingga ruangan memiliki luasan yang tetap nyaman, peletakan utilitas perkabelan yang rata-rata out bow juga harus disiasati sehingga interior terlihat nyaman, selain itu pola temperatur dalam kapal juga mengalami fluktuasi suhu karena faktor eksternal maupun internal kapal sehingga layouting dan pemilihan material untuk interior desain kapal perlu diperhatikan. Kebisingan dalam kapal juga dapat mempengaruhi kualitas penggunanya, sehingga dinding dalam kapal juga harus diberikan treatment sehingga dapat mengurangi kebisingan tersebut.

  Dengan penjelasan diatas, penulis melihat besarnya peran desain interior dalam ikut serta membantu berkembangnya kapal kenavigasian di Indonesia, dengan tujuan meningkatkan kualitas keamanan kenyamanan dalam kapal, dan memenuhi standard kode kapal yang berlaku. Dengan meningkatnya kualitas desain interior yang mempengaruhi penggunanya, dapat meningkatkan kualitas hidup penggunanya juga. Selain itu, dengan karya Tugas Akhir ini penulis berharap dapat menginspirasi untuk perkembangan desain interior kapal kelas I kenavigasian di Indonesia.

  I.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, beberapa permasalahan yang akan diselesaikan adalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana membuat desain yang memenuhi standar kode kapal SOLAS- 1974 yang berlaku?

  2. Bagaimana cara membuat desain interior kapal navigasi dengan keterbatasan ruang?

3. Bagaimana cara meningkatkan kualitas keamanan dan kenyamanan kapal?

LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141501

  Muthia Nur Amalina, NRP 3813100057 4.

  Bagaimana membuat desain fasilitas kapal navigasi yang dapat mengurangi kejenuhan awak kapal?

  5. Bagaimana membuat desain interior yang memiliki tata letak furniture yang tahan akan vibrasi, anti-kebakaran, dan anti-air?

  I.3 Tujuan Masalah 1.

  Membuat desain interior yang nyaman dengan bahan material dengan spesifikasi yang sesuai dengan standard kode kapal, tidak mudah rusak dan low maintenance.

  2. Membuat furniture yang multifungsi sehinga dapat save-spacing.

  3. Dengan meningkatkan kualitas fasilitas dalam kapal.

  4. Mengonsep fasilitas kapal navigasi dengan furniture yang multifungsi dan dapat digunakan sebagai penghilang kebosanan.

  5. Merencanakan desain interior dengan menerapkan standar keamanan kapal, dan menggunakan material dengan standar water resistant, fire-proof, dan marine

  standard.

  I.4 Manfaat Dari tugas akhir ini, diharapkan dapat diambil manfaat sebagai berikut : 1. Secara akademis, diharapkan hasil pengerjaan tugas akhir ini dapat membantu menunjang proses belajar dan turut memajukan khazanah pendidikan di Indonesia.

  2. Memberikan konsep desain transportasi kapal yang baru dan inovatif menunjang kemajuan dari sektor maritim di Indonesia.

  3. Berguna sebagai pemicu lahirnya inovasi desain pembangunan kapal kerja sejenis yang lebih baik dalam proses perbaikan infrastruktur kemaritiman di Indonesia.

  I.5 Lingkup Desain Adapun lingkup desain untuk perancangan desain interior tugas akhir ini sebagai berikut:

  1. Redesain dilakukan pada konsep desain Kapal Navigasi S-126.

  2. Kapal Navigasi S-126 merupakan kapal penyedia Jasa bertanggung jawab penuh dalam proses pembangunan, pemasangan peralatan, penyerahan kapal kepada pemesan, mendapatkan ijin kelayakan laut.

  3. Studi ini hanya sebatas usulan desain, tahap simulasi dan implementasi tergantung pemilik objek.

  4. Desain tidak mengubah layout furniture, maupun denah ruang eksisting kapal.

  5. Tidak terdapat penambahan space baru dan mengikuti peraturan kode kapal yang berlaku. Desain Interior Kapal Navigasi S-126 Untuk Meningkatkan Kualitas Keamanan, Kenyamanan, dan Memenuhi Standard Kode Kapal yang Berlaku.

LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141501

  Muthia Nur Amalina, NRP 3813100057

BAB II STUDI PUSTAKA II.1 Kapal Navigasi (Perambuan) Keamanan dan Keselamatan Pelayaran merupakan faktor yang sangat

  penting untuk menunjang kelancaran transportasi laut dan mencegah terjadinya kecelakaan dimana penetapan alur pelayaran dimaksudkan untuk menjamin keamanan dan keselamatan pelayaran melalui pemberian koridor bagi kapal-kapal berlayar melintasi perairan yang diikuti dengan penandaan bagi bahaya kenavigasian. Penyelenggaraan alur pelayaran yang meliputi kegiatan program, penataan, pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaannya ditujukan untuk mampu memberikan pelayanan dan arahan kepada para pihak pengguna jasa transportasi laut untuk memperhatikan kapasitas dan kemampuan alur dikaitkan dengan bobot kapal yang akan melalui alur tersebut agar dapat berlayar dengan aman, lancar dan nyaman.

  Pengaturan pemanfaatan perairan bagi transportasi dimaksudkan untuk menetapkan alur pelayaran yang ada di laut, sungai, danau serta melakukan survey hidrografi guna pemutakhiran data kondisi perairan untuk kepentingan keselamatan berlayar. Tujun penjelasan tentang keselamatan pelayaran disamping menegaskan konsekwensi untuk menindak lanjuti hasil konvensi IMO terhadap Pemerintah tentang keselamatan pelayaran sekaligus mensosialisaikan tentang tugas dan peran Direktorat Kenavigasian Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dimaksudkan juga untuk memberikan masukan bagi upaya mencari solusi kedepan yang diharapkan dapat mengatasi berbagai permasalahan yang timbul.

  Keselamatan maritim merupakan suatu keadaan yang menjamin keselamatan berbagai kegiatan dilaut termasuk kegiatan pelayaran, eksplorasi dan eksploitasi sumberdaya alam dan hayati serta pelestarian lingkungan hidup. Untuk itu diperlukan tata kelautan dan penegakkan hukum dilaut dalam menjamin keselamatan, keamanan, ketertiban dan perlindungan lingkungan laut agar tetap bersih dan lestari guna menunjang kelancaran lalu lintas pelayaran. Konsep kriteria dan pengaturan di bidang kelautan mempunyai implikasi yang luas dan harus dipertimbangkan dalam pemanfaatan ruang laut Nasional. Desain Interior Kapal Navigasi S-126 Untuk Meningkatkan Kualitas Keamanan, Kenyamanan, dan Memenuhi Standard Kode Kapal yang Berlaku.

Gambar 2.1 Kapal Kenavigasian

  Sumber(akses: 01/11/2016 9:27 WIB)

  Kapal Navigasi mempunyai tugas melakukan perencanaan, pengoperasian, pengadaan, dan pengawasan sarana bantu navigasi laut, survei hidografi, pemantauan alur dan perlintasan dengan menggunakan sarana instalasi untuk kepentingan keselmatan pelayaran. Kapal Kelas I Kenavigasian mempunyai tugas/misi antara lain: 1. Melaksanakan pemasangan / pendistribusian pelampung suar pada wilayah operasinya.

  2. Melakukan pengangkutan, pengangkatan, pemeliharaan / perawatan pelampung suar beserta penjangkarannya.

  3. Melaksanakan perawatan / pemeliharaan rambu suar.

  4. Melaksanakan perawatan / pemeliharaan menara suar.

  5. Mengantar gilir tugas penjaga menara suar dan keluarganya.

  6. Melakukan pendistribusian perbekalan.

  7. Melaksanakan tugas SAR dan tugas pemerintahan lainnya

  II.1.1 Spesifikasi Kapal Navigasi (Perambuan) Berdasarkan owner requirements spesifikasi kapal navigasi yang dikeluarkan oleh Direktorat Kenavigasian, Direktorat Jenderal Perhubungan

  Laut, Kementrian Perhubungan, didapatkan data bahwa tipe kapal ini merupakan Kapal Kelas I Kenavigasian dengan konstruksi baja yang dibangun berdasarkan peraturan yang diberlakukan oleh Pemerintah Indonesia, peraturan BKI serta prosedur umum pelaksanaan pekerjaan galangan

  (shipyard’s practise).

LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141501

  Muthia Nur Amalina, NRP 3813100057

  II.1.2 Daerah Pelayaran Dan Kondisi Lingkungan Kapal Kelas I Kenavigasian yang digunakan sebagai kapal multipurpose dengan daerah pelayaran kawasan Indonesia. Kondisi lingkungan sekitar adalah : A.

  Suhu udara sekeliling 37 ֯C B. Kelembaban udara maksimum 95 ֯C C. Suhu udara kamar mesin maksimum 45 ֯C D. Tekanan Barometik 76 mmHG

  II.1.3 Lingkup Pekerjaan Lingkup pekerjaan ini adalah pengadaan Kapal Kelas I Kenavigasian beserta surat-surat dan dokumennya, pengadaan suku cadang dan tambahan, training / familiriasisai awak kapal dan perbaikan selama masa garansi.

  II.1.4 Ukuran Utama Dan Kapasitas Kapal

  Ukuran kapal:

   Panjang Keseluruhan (LOA) : ± 60.0 m  Panjang Perpendicular (LPP) : ± 54.0 m  Lebar (B) : ± 12.0 m  Tinggi (H) : ± 4.7 m  Sarat (T) : maksimum 3,5 m  Vs 100% MCR : 15 knot  Jarak Jelajah Kapal : 4000 Nautical Mile Ukuran utama kapal dan BHP tenaga mesin penggerak yang akan dicantumkan dalam kontrak harus ditentukan dari perhitungan Penyedia Jasa dengan persetujuan Pemberi Pekerjaan, dengan berpedoman pada kecepatan service (service speed condition) minimum 15 knot (pada 100% Daya MCR), yang mana kecepatan ini harus dijamin oleh Penyedia Jasa.

  Kapasitas Kapal Navigasi S-126

  • Komplemen : 39 orang (25 crew kapal +14 crew dinas)

  II.1.5 Perlengkapan Navigasi Komunikasi, dan Keselamatan Kapal harus dilengkapi dengan perlengkapan komunikasi dan navigasi

  GMDSS area A.2 sesuai dengan peraturan yang berlaku :

  II.1.5.1 Perlengkapan komunikasi (GMDSS area A2) :  VHF Radio equipment with DSC watch receiver : 2 Unit  MF/HF Radio equipment with DSC watch receiver : 1 Unit Desain Interior Kapal Navigasi S-126 Untuk Meningkatkan Kualitas Keamanan, Kenyamanan, dan Memenuhi Standard Kode Kapal yang Berlaku.

   EPIRB : 1 Unit  SART : 2 Unit  NAVTEX receiver : 1 Unit  Two-way VHF radio : 3 Unit

  II.1.5.2 Perlengkapan Navigasi :  Magnetic compass : 1 Set  Radar navigasi (X-Band 120 NM dan S-Band 72) : 2 Set  Autopilot : 1 Set  Gyro Compass : 1 Set  Steering wheel : 1 Buah  Rudder angle indikator : 1 Buah  Dimmer : 1 Buah  Echosounder : 1 Set  Speed log : 1 Set  Bendera Nasional : 1 Buah  Teropong jauh : 1 Buah  Electric horn : 1 Buah  Bola tanda berlabuh : 2 Set  Busur derajat : 1 Buah  Lampu baterai : 2 Buah  Baju tahan api : 1 Set  Jangka dan pensil : 1 Set  Segitiga dan parallel : 1 Set

   Bendera isyarat : 1 Set Pada dasarnya sistem alat navigasi pada kapal sama, yang membedakan hanya tugas kapal dan beberapa alat angkut yang ada pada kapal,contohnya pada kapal navigasi S-126, umumnya kapal jenis induk perambuan ini mempunyai alat angkut yaitu crane, yang tidak dimiliki oleh kapal lainnya. Berdasarkan tugas yang diberikan pada kapal ini membutuhkan crane untuk menunjang tugas dari kapal navigasi itu sendiri seperti perawatan pelampung suar, pengangkutan, pengangkatan, pemeliharaan / perawatan pelampung suar beserta penjangkarannya, dll, sehingga membutuhkan crane untuk membantu berjalannya tugas dari kapal navigasi.

  II.2 Rumah Kemudi Dan Akomodasi Pengaturan rumah kemudi dan ruang akomodasi ABK adalah seperti terlihat pada gambar rencana umum. Skema, dekorasi, ukuran, bahan dan komposisi warna harus disetujui Pemberi Tugas. Pemasangan penutupan (panelling), lapis dinding (lining), langit-langit (ceiling) dan penutup dek (deck covering

  system ) diupayakan menutupi steel structure, isolasi, pipa-pipa dan lain-lain

  yang terpasang pada area tersebut. Skema, dekorasi, ukuran, bahan dan

LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141501

  Muthia Nur Amalina, NRP 3813100057

  komposisi warna harus disetujui Pemberi Tugas. Sumber data yang dilampirkan merupakan owner’s requirement yang dikeluarkan oleh Kementrian Perhubungan Negara Republik Indonesia.  Interior dek covering

  Lantai dek harus dilapisi komposisi dek covering serta bagian atas dilapisi karpet paduan karet (PVC vinyl) selain mudah diaplikasikan, wear-ressistant, pressure-resistant, strong skid resistance, tujuannya menggunakan PVC vinyl agar lantai tidak licin dan perawatannya juga mudah. Bahan dan material mendapatpersetujuan dari Pemberi Tugas.  Isolasi, penutup dan pelapisan

   Pemasangan Penggunaanisolasi pada setiap ruangan harus mengikuti peraturan.  Dinding ruang galley/dapur adalah dari bahan stainless steel dengan tebal 0.5 mm berikut material isolasi (rockwool) atau bahan sejenis. Pada dinding Galley yang berbatasan dengan akomodasi crew dan mess room isolasi kebakarannya menggunakan A-60, sedangkan bagian sisi yang berbatasan dengan open deck

  space menggunakan A-0. Untuk seluruh ruangan bangunan atas, ruangan ABK

  dan ruangan penumpang dinas dilengkapi :  Dinding (wall)  Menggunakan panel dengan fire class B-15 dengan ketebalan + 50 mm, (di sesuaikan dengan konstruksi).

   Langit-langit (ceiling)  Mempergunakan panel dengan fire class contiunos B-0 dengan ketebalan kurang lebih 25 mm, (di sesuaikan dengan konstruksi).

   Diantara langit-langit pada setiap gang harus dibuatkan lubang untuk orang mereparasi/memperbaiki kerusakan instalasi listrik, penerangan dan lain-lain.  Pada konstruksi ceiling dan lining harus diberikan lis aluminium H dan K (lis antara).  Semua meubel tetap dan lepas, perlengkapan tempat tidur dan perlengkapan ruang penumpang, ruang awak kapal, rumah kemudi serta ruangan-ruangan lainnya dipasang dikapal.

  II.2.1 Rumah Kemudi (Wheelhouse) Sesuai dengan literatur spesifikasi kapal kenavigasian kelas I dan owner requirement, rumah kemudi dibuat sesuai dengan gambar rencana umum dan harus dilengkapi dengan peralatan navigasi, komunikasi, steering dan remote

  engine control . Jendela-jendela harus diatur sedemikian rupa sehingga dapat

  memberikan pandangan kemuka dan sekeliling dengan terang dan baik serta memberi peranginan yang cukup. Rumah kemudi dilengapi pula dengan radio

  space dan chart space guna membantu dalam mengendalikan kapal. Penempatan

  Desain Interior Kapal Navigasi S-126 Untuk Meningkatkan Kualitas Keamanan, Kenyamanan, dan Memenuhi Standard Kode Kapal yang Berlaku.

  peralatan dalam rumah kemudi harus disetujui Pemberi Tugas. Peralatan- peralatan yang ditempatkan dalam rumah kemudi antara lain :

  • Celaga kemudi (steering wheel) 1 set
  • Engine control stand & instrument panel 1 set
  • Rama-rama kemudi 1 set
  • Peralatan dan perlengakapan chart space 1 set
  • Peralatan dan perlengakapan radio space 1 set
  • Lemari alat–alat dan peralatannya 1 set
  • Lemari peta dan bendera dan isinya 1 set
  • Electronic Engine telegraph 1 set
  • Radar, kompas kemudi 1 set
  • Pesawat intercom 1 set

  1 Set

  • Peralatan navigasi / komunikasi lainnya

  II.2.2 Pengaturan Ruangan Akomodasi  Nav. Bridge Deck:

  • 1 Ruangan radio officer cabin dengan toilet sendiri.
  • 1 Ruangan medical room dengan toilet sendiri.
  • Meeting room.
  • Radio space dan chart space.
  • 1 Ruangan toilet umum.
  • Battery room.

   Bridge Deck:

  • Ruangan owner dengan toilet sendiri.
  • 1 Ruangan captain dengan toilet sendiri.
  • 1 Ruangan chief officer dengan toilet sendiri.
  • 1 Ruangan chief engineer dengan toilet sendiri.
  • 4 Ruangan masing-masing untuk 2nd dan 3rdofficer, 2nd dan 3rd engineer.
  • 2 Ruangan toilet umum.

   Main Deck :

  • Bosun Store, Chain Locker, Paint Store Dan Deck Store.
  • Ruangan (Masing-Masing Ruangan Untuk 4 Crew)
  • 1 Ruangan (Masing-Masing Ruangan Untuk 6 Crew)
  • 2 Ruangan (Masing-Masing Ruangan Untuk 8 Crew).

LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141501

  Muthia Nur Amalina, NRP 3813100057

  • Survey Equipment Room

  • Ruang Sanitasi Crew

  • Musholla 

  • Rest Room Area
  • Ruang Makan Officer
  • Provision Dan Store Room
  • 1 (satu) tempat tidur serta perlengkapannya
  • 1 (satu) kamar toilet/mandi dan perlengkapnnya
  • 1 (satu) meja-kursi kerja dan perlengkapannya
  • 1 (satu) lemari / locker
  • 1 (satu) buah jendela kotak
  • 2 (dua) buah tempat tidur pasien.
  • 1 (satu) kamar toilet/mandi dan perlengkapnnya
  • 1 (satu) buah lemari obat.
Desain Interior Kapal Navigasi S-126 Untuk Meningkatkan Kualitas Keamanan, Kenyamanan, dan Memenuhi Standard Kode Kapal yang Berlaku.

   Meeting Room Ruangan ini dilengkapi dengan meja kayu memanjang dan 10 kursi kerja.

   Medical Room Ruangan ini tempat perawatan saat awak kapal sakit. Didalamnya terdapat perlengkapan sebagai berikut:

  dengan:

  cabin yang harus memantau komunikasi kapal. Ruangan ini dilengkapi

  Ruangan ini merupakan ruangan untuk tempat istirahat radio officer

  Didalamnya terdapat peralatan rapat, Personal Computer, LCD proyektor, papan tulis dan perlengkapannya, dan 2 (buah) jendela kotak.  Ruang radio officer cabin

  II.3 Detail Akomodasi

  Nav. Bridge Deck

  Dapur / Galley

  Ruang Makan Crew

  Engine Cassing Room

  Ruang Laundry

  Workshop

  Hyd. Power Unit Room

  • 1 (satu) buah lampu tl.
  • 1 (satu) buah lampu emergency
  • 1 (satu) buah pintu aluminium
  • 1 (satu) buah jendela kotak.
  • 1 (satu) buah meja dan kursi
  • 1 (satu) buah stop kontak
  • 1 (satu) buah saklar.
  • 1 (satu) buah speaker adressor.
  • 1 (satu) buah pesawat intercom.
  • 1 (satu) buah kotak P3K.
  • 1 (satu) buah tandu.
  • 2 (dua) buah jaket pelampung.
  • 2 (dua) buah sprei dan sarung bantal + selimut.
  • Alarm system.

   Ruangan mandi / toilet.

  • 1 (satu) buah kran air tawar.
  • 1 (satu) buah shower.
  • 1 (satu) buah closet duduk + selang bilas.
  • 1 (satu) buah lampu down light.
  • 1 (satu) buah saklar.
  • 1 (satu) buah gantungan baju.
  • 1 (satu) buah hand grab rail.
  • 1 (satu) buah pintu aluminium.
  • 1 (satu) buah jendela kedap bulat.
  • 1 (satu) buah ceilling exhaust fan.
  • 1 (satu) buah wastafel + kran.
  • 1 (satu) buah tempat sabun.

LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141501

  Muthia Nur Amalina, NRP 3813100057

  • 1 (satu) buah gorden kamar mandi.

   Battery Room Ruangan ini merupakan tempat penyimpanan battery yang akan digunakan ketika genset kapal mati.

  Bridge Deck:

   Ruangan owner, captain, chief officer, dan chief engineer :

  • 1 (satu) kamar mandi/toilet beserta perlengkapannya.
  • 1 (satu) buah tempat tidur tunggal dengan laci.
  • 1 (satu) buah kasur, bantal, guling.
  • 1 (satu) buah sprei dan sarung bantal + selimut
  • 1 (satu) buah jaket pelampung.
  • 1 (satu) buah meja dan kursi.
  • 1 (satu) buah kursi sofa dan meja.
  • 1 (satu) buah lemari pakaian 2 pintu.
  • 1 (satu) buah lampu tl.
  • 1 (satu) buah lampu emergency.
  • 1 (satu) buah lampu baca.
  • 1 (satu) buah pesawat intercom.
  • 1 (satu) buah saklar.
  • 2 (dua) buah stop kontak.
  • Speaker addressor.
  • Smoke detector.
  • Jendela bulat.
  • Pintu aluminium.
  • TV LED 21".
  • Tombol SSAS (hanya untuk ruang captain).
  • Alarm system.

  Ruangan second dan third officer serta second dan third engine room officer:

  • 1 (satu) buah Tempat tidur tunggal dengan laci.
  • 1 (satu) buah kasur, bantal, guling.
  • 1 (satu) buah sprei dan sarung bantal + selimut.
  • 1 (satu) buah jaket pelampung.
  • 1 (satu) buah meja dan kursi.
  • 1 (satu) buah lemari pakaian 1 pintu.
  • 1 (satu) buah lampu TL.
  • 1 (satu) buah lampu emergency.
Desain Interior Kapal Navigasi S-126 Untuk Meningkatkan Kualitas Keamanan, Kenyamanan, dan Memenuhi Standard Kode Kapal yang Berlaku.

  • 1 (satu) buah lampu baca.
  • 1 (satu) buah pesawat intercomm.
  • 1 (satu) buah saklar.
  • 2 (dua) buah stop kontak o speaker addressor.
  • Smoke detector o jendela bulat.
  • Pintu aluminium.
  • TV LED 21".
  • 1 (satu) buah gantungan baju.

   Ruangan mandi / toilet